Semua pengendapan permukaan, tanpa memperhatikan fisiografinya, atau
batimetrinya, disebut platform, dan tiap tipe platform memiliki karakteristik stratigrafi pembeda. Dalam penggunaannya saat ini, platform karbonat adalah terminology informal untuk semua endapan permukaan diatas fasies karbonat laut dangkal diendapkan. Endapan permukaan disini termasuk batas continental di bawah permukaan air,batas pinggir sekitar pulau, atau batas dangkal dari intracratonic seas. Interpretasi data seismik Pada umumnya langkah atau tahapan yang sederhana dalam mengerjakan interpretasi suatu daerah adalah sebagai berikut : 1. Meneliti data ( evaluasi data ) yang jelek dan data yang harus dibuang. 2. Membandingkan data dari survey yang berbeda. 3. Menentukan reflektor yang harus di pick. 4. Memilih anomali yang menarik. 5. Melakukan studi komprehensip / analisis terhadap anomali tersebut. 6. Menyusun rekomendasi atau laporan. Interpretasi amplitudo a. Amplitudo dan Sinyal b. Brightspot dan Dimspot c. Lapisan Karbonat Interpretasi struktur Kontak Zat cair d. e. Keterbatasan Seismik Stratigrafi f. Efek multiple Garis Kontur (Depth g. Efek difraksi Structure Map) Peta Depth Structure Well Seismic Tie Penggabungan/pengikatan data sumur dengan data seismik disebut dengan well seismic tie. Pengikatan sumur dengan seismik dilakukan sampai diperoleh posisi horizon dalam domain waktu berkorelasi dengan top lapisan atau formasi dalam domain kedalaman.
Pembuatan Model Awal
Model bumi (earth model) sebagai model awal dari proses inversi. Parameter utama dalam pembuatan model adalah hasil penelusuran horizon, framework dan data log sumur Seismik Inversi
Seismik inversi adalah suatu teknik
untuk membuat model bawah permukaan dengan menggunakan data seismik sebagai input dan data sumur sebagai kontrol (Sukmono, 2000). Berdasarkan data masukan, analisa seismik inversi dapat dikategorikan menjadi inversi data pre-stack dan post- stack. Inversi Simultan Dengan metode Amplitude Variation with Angle of Incidence Constrained Sparse Spike Inversion (AVA CSSI) didapatkan parameter AI (Acoustic Impedance), SI (Shear Impedance) dan densitas. Nilai densitas relatif rendah dapat berarti litologi tersebut relatif lebih porous (porous carbonat) dan dapat juga disebabkan kehadiran gas. Dengan kata lain, densitas yang relatif rendah dapat diinterpretasikan sebagai litologi porous carbonate atau fluida gas. Nilai AI yang relatif rendah dapat berarti litologi tersebut relatif lebih porous karena densitasnya relatif lebih kecil dan dapat juga disebabkan kehadiran gas sehingga akan mengurangi nilai kecepatan gelombang P-nya. Dengan kata lain, AI yang relatif rendah dapat diinterpretasikan sebagai litologi porous carbonate atau fluida gas. Nilai SI yang relatif rendah dapat berarti litologi tersebut relatif lebih porous (porous carbonate). Sedangkan nilai SI yang relatif tinggi dapat berarti litologi tersebut relatif lebih kompak (tight carbonate). Secara kuantitatif, nilai SI tidak dapat digunakan dalam membedakan porous carbonate atau tight carbonate. Hal ini dikarenakan terdapatnya zona overlap yang memungkinkan untuk bisa diinterpretasikan sebagai porous carbonate atau tight carbonate. Studi karakterisasi reservoir karbonat Formasi Parigi, cekungan Jawa Barat Utara PENAMPANG FULL STACK PENAMPANG DENSITAS PENAMPANG IMPEDANSI AKUSTIK PENAMPANG SHEAR IMPEDANCE