Bahan Tambahan Makanan (BTM) Dalam Produk Makanan Batas Penggunaan Maksimum
jumlah maksimum BTM dalam miligram
per kilogram (mg/kg) yang diizinkan dan atau digunakan pada produk makanan Batasan Penggunaan Maksimum Batasan Maksimum Numerik: konsentrasi maksimum BTM dalam produk makanan (mg/kg produk) yang diperbolehkan. Harus ditentukan untuk BTM yang memiliki nilai ADI numerik Batasan Maksimum Non-numerik: GMP (Good Manufacturing Practises), Quantum Satis, CPPB, untuk BTM yang relatif aman, ADI tidak dinyatakan Batasan Maksimum Non-numerik CPPB: jumlah BTM yang ditambahkan ke dalam produk makanan dalam jumlah wajar yang diperlukan sesuai dengan CPPB CPPB (Cara Produksi Pangan yang Baik) Suatu pedoman yang diterapkan untuk memproduksi pangan yang memenuhi standar mutu atau persyaratan yang diterapkan secara konsisten Batasan Penggunaan BTM dalam produk makanan Penggunaan BTM hanya diizinkan dalam kategori pangan dan dengan jumlah tidak melebihi batasan penggunaan maksimum BTM pada produk pangan dapat digunakan secara tunggal atau campuran Dalam hal BTM sejenis digunakan secara campuran, misalnya sbg. zat pengawet digunakan campuran asam benzoat dan asam sorbat, maka hasil bagi (rasio) jumlah masing-masing pengawet dengan batas maksimumnya jika dijumlahkan tidak lebih dari satu Kategori Pangan/Makanan pengelompokan produk pangan berdasarkan jenis serta karakteristik dasar produk pangan tersebut Terdapat 16 (kat. 01 16) utama Setiap katagori terdiri dari beberapa sub katagori No. Batas kategori Kategori pangan maksimum pangan (mg/kg) 01.1.1 Susu dan buttermilk 1000 01.1.2 Minuman berbasis susu beraroma dan/atau difermentasi (mis: 300 susu coklat, kakao, eggnog, minuman yogurt, minuman berbasis whey) 01.2.1 Susu fermentasi (tawar) 300 01.2.2 Susu yang digumpalkan dengan enzim renin 1000 01.3.2 Krimer minuman (krimer bukan susu) 200 01.7 Makanan pencuci mulut berbahan dasar susu (contoh es 1000 susu, puding, buah dan yogurt berperisa) 02.2.1.2 Margarin dan produk sejenis (misalnya campuran mentega- 1000 margarin) 02.2.2 Emulsi yang mengandung lemak kurang dari 80% (mis: 2000 minarine) 02.3 Emulsi lemak selain kategori 02.2.2 1000 02.4 Makanan penutup atau pencuci mulut berbasis lemak 1000 03 Es yang dapat dimakan, termasuk serbat dan sorbet 500 04.1.1 Buah-buahan segar 375 04.1.1.3 Buah segar kupas atau potong 375 04.1.2.1 Buah beku 375 04.1.2.2 Buah kering 500 04.1.2.3 Buah dalam cuka, minyak dihitung sebagai homogenat dan 1000 larutan garam 04.1.2.4 Buah yang dipasteurisasi dalam kaleng atau buah dalam 1000 botol (pasteurisasi) 04.1.2.5 Jem, jeli (oles) dan marmalade 1000 04.1.2.5 Jeli dan minuman jeli 500 04.1.2.6 Produk oles berbasis buah (misalnya chutney) tidak termasuk 1000 produk pada kategori 04.1.2.5 05.1.3 Produk oles kakao, termasuk bahan pengisi 1000 05.1.4 Kakao dan produk coklat 1000 Parameter Yang Perlu Dipertimbangkan Parameter toksikologi (ADI) Tingkat Konsumsi Produk Makanan (masing-masing katagori) Kompatibilitas dengan komponen makanan (kemungkinan pembentukan zat toksis dengan komponen makanan) Kelompok umur: dewasa, anak, bayi (untuk menghitung paparan maksimum) Ketersediaan dan kemampuan analisis/laboratorium Informasi lain yang relevan (mis. untuk pengawet: KHM atau konsentrasi efektif yang sudah digunakan di Industri) Komparasi regulasi Acceptable Daily Intake (ADI) Jumlah maksimum suatu BTM dalam milligram per kilogram berat badan yang dapat dikonsumsi setiap hari selama hidup tanpa menimbulkan efek merugikan terhadap kesehatan Dinyatakan dalam mg atau ug/kg BB/hari ADI = NOEL/(Faktor Keamanan) Faktor keamanan 100 atau 500 (10 10000) Perhatian !!: ADI diperoleh dari pengujian toksisitas pada hewan, perlu kehati-hatian dalam pemanfaatan data ADI untuk menghitung batasan penggunaan maksimum BTM No Observed Effect Level (NOEL)
Dosis yang tidak menyebabkan efek
yang dapat diamati Percobaab in vitro dan in vivo pada binatang percobaan Paparan Maksimum ADI digunakan untuk menghitung paparan maksimum Nilai ADI (mg/kg BB) x BB (kg) = menyatakan paparan harian maksimum suatu BTM yang masih diperbolehkan Paparan maksimum tersebut mencakup semua asupan dari semua sumber yang mungkin Patokan umum: digunakan ADI, BB = 70 kg (dewasa), 20 kg (anak-anak) Asumsi Tingkat Konsumsi Produk Makanan Sangat diperlukan dalam penentuan batasan penggunaan maksimum Idealnya, perlu ditentukan untuk setiap katagori/sub katagori makanan Pada prakteknya, diutamakan katagori makanan yang dikonsumsi dalam jumlah banyak dalam satu hari (paparan tinggi) Perhatian khusus: katagori makanan yang banyak dikonsumsi dan atau disukai anak-anak Contoh Asumsi Tingkat Konsumsi (Notice to applicants and Guideline, Veterinary medicinal products, EU 2005) Kompatibilitas dengan komponen makanan Perlu dipertimbangkan bila BTM berinteraksi dengan komponen makanan membentuk zat yang toksis Contoh: nitrit sangat efektif mengawetkan dan mewarnai produk daging (pembentukan nitroso-mioglobin, radikal NO) Reaksi samping: pembentukan nitroso-amin dengan amin biogenik dalam daging Penurunan batas maksimum penggunaan serendah mungkin, selama masih efektif!!! Kelompok Umur Perlu dipertimbangkan dalam menghitung paparan maksimum berdasarkan nilai ADI Dewasa: ADI (mg/kg BB) x (60 70) kg Anak: ADI (mg/kb BB) x (15 20 ) kg Produk makanan untuk bayi: sedapat mungkin hindari penggunaan BTM Pada bayi/anak-anak sistem enzim pembiotransformasi belum sempurna, efek toksis lebih mungkin terjadi Kemampuan Analisis Batasan penggunaan maksimum, umumnya dinyatakan dalam suatu peraturan yang bersifat mandatory, pelanggaran dikenakan sanksi Batasan maksimum yang ditetapkan harus dapat dianalisis secara laboratorium Contoh Perhitungan-Benzoat-01 Asam benzoat dan garamnya sebagai pengawet (dihitung sebagai asamnya) ADI = 5 mg/kg BB Berapakah batasan penggunaan maksimum asam benzoat yang wajar dalam minuman berkarbonat (katagori 14.1.4.1) ? Contoh Perhitungan-Benzoat-02 Jawaban: Paparan maks. Berdasarkan ADI (1/2 ADI) untuk orang dewasa (70 kg): ( ) x 5 mg/kg BB x (70 kg) = 175 mg Konsumsi maksimum minuman berkarbonat/hari = 400 ml = 0,4 kg Batasan penggunaan maksimum: 175 mg/0,4 kg = 437,5 mg/kg = 437,5 ppm Informasi dari Industri: dengan mengikuti GMP 400 ppm sudah efektif sebagai pengawet Cukup wajar bila batasan penggunaan maksimum ditentukan pada rentang 400 450 ppm Contoh Perhitungan-Nitrit-01
Nitrit dan garamnya (dihitung sebagai
nitrit) ADI = 0,07 mg/kg BB (tidak berlaku untuk anak dibawah usia tiga tahun!!!) Berapakah batasan penggunaan maksimum dalam produk daging olahan (kat. 08.3.1) yang wajar? Contoh Perhitungan-Nitrit-01 Jawaban: Paparan maksimum: ( ) x 0,07 mg/kg BB x (70 kg) = 2,45 mg Konsumsi maksimum daging total/hari = 300 g, daging olahan diperkirakan 50 100 g (ca. 75 g) Batasan penggunaan maksimum: 2,45 mg/0,075 kg = 32,67 mg/kg (30 35 mg/kg) Penggunaan Kombinasi Bila BTM sejenis digunakan secara campuran, maka hasil bagi (rasio) jumlah masing-masing jenis BTM dengan batas maksimumnya jika dijumlahkan tidak lebih dari satu (prinsip rasio 1) Contoh perhitungan penggunaan campuran pengawet pengawet asam sorbat dan asam benzoat Batas Maksimum Pengawet yang Penggunaan Penggunaan Rasio digunakan (mg/kg produk) (mg/kg produk) Asam benzoat 1000 x x / 1000 Asam sorbat 2000 y y / 2000 Jumlah Rasio (x / 1000) + (y / 2000) ? 1