Anda di halaman 1dari 28

C A S E R E P O RT

D I A R E K RO N I S
Oleh:
Nida Nabilah Nur
1618012129

Perceptor:
dr. Diah Astika Rini, Sp.A

K E PA N I T E R A A N K L I N I K I L M U P E N YA K I T D A L A M
R S U D J E N D. A H M A D YA N I M E T R O
UNIVERSITAS LAMPUNG
2017
IDENTITAS PASIEN
No. MR 321208
Tanggal
04 Agustus 2017
Masuk
Nama An. FR
Jenis
Laki-laki
Kelamin
Usia 1 Tahun 1 Bulan
BB/PB 8 kg/ 70 cm
Anak ke- 1 dari 0 bersaudara
Nama Tn. S
Identitas Usia 21 Tahun
Ayah Pendidikan SMA
Pekerjaan Buruh, Supir
Nama Ny. BA
Usia 18 Tahun
Identitas Ibu
Pendidikan SMP
Pekerjaan IRT
Alamat Karang Rejo, Metro Utara
ANAMNESIS
Riwayat penyakit pasien diperoleh secara
alloanamnesis orang tua pasien pada 7 Juli 2017

Keluhan Utama
BAB cair > 3x dalam sehari

Keluhan Tambahan
Demam naik turun, tidak nafsu makan, perut kembung, batuk berdahak.
ANAMNESIS
Riwayat Penyakit Sekarang
Pasien datang ke IGD RSAY diantar kedua orang tuanya
dengan keluhan utama BAB cair. BAB dengan konsistensi cair
berwarna kuning seperti ampas, tidak bercampur lendir
ataupun darah dialami sebanyak >3 kali dalam sehari selama
1 bulan. BAB cair terutama dialami setiap selesai makan.
Pasien belum pernah mengalami hal ini sebelumnya. Selain itu,
pasien juga mengalami penurunan nafsu makan, perut
kembung, dan juga lebih rewel dari biasanya. Riwayat pijat (+)
sekitar 1 bulan yang lalu.

Riwayat Penyakit Dahulu


Tidak ada

Riwayat Keluarga
Tidak ada
Ayah merokok (+)
ANAMNESIS
Riwayat Riwayat Riwayat
Riwayat Nutrisi
Kehamilan Kelahiran Imunisasi
Pemeriksaan di Bidan, 24 Juni Imunisasi dasar 0-3 bulan: ASI
Bidan 2016 lengkap 3-6 bulan: Susu
Frekuensi Normal, Formula
Trimester I 1x pervaginam 6 bulan
Trimester II 2 x Berat Lahir: sekarang: Susu
Trimester III 3 x 2.900 gram Formula dan
Tidak ada Panjang Lahir: Makanan lunak
keluhan 47 cm
selama Cukup Bulan
kehamilan
Bayi menangis
Obat dan jamu kuat, bergerak
yang di aktif, ketuban
konsumsi jernih.
selama hamil:
Kelainan
Tablet besi dan
Bawaan: Tidak
Asam folat
ada.
PEMERIKSAAN FISIK

Keadaan Umum : Tampak sakit sedang


Kesadaran : Compos mentis (GCS E4V5M6)
Suhu : 37.6 0C
Frekuensi Nadi : 126 x/menit
Frekuensi Napas : 32 x/menit
SpO2 : 98%
Berat Badan : 8 kg
Panjang Badan : 68 cm
Lingkar Kepala : 46 cm
LILA : 11 cm
Konjungtiva Anemis +/+ Thorax
Mata cekung (+) Simetris, VBS
Bibir tidak kering (+)
sonor +/+
rh +/+ basah
halus
Jantung dbn
Abdomen
Cembung, BU (+)
, hipertimpani

Turgor kulit berkurang

Ekstremitas
Lengkap
Edema -/-/-/-
STATUS GIZI

Kesan: Gizi Kurang Kesan: Severe Stunting


PEMERIKSAAN PENUNJANG

No Pemeriksaan Hasil Nilai Rujukan Satuan


1. Leukosit 9.7 6-17 ribu/ul
2. Eritrosit 3.6* 3.7-5.3 juta/ul
3. Hemoglobin 8.2* 10.5-13.5 g/dL
4. Hematokrit 26.5* 33-49 %
5. MCV 73.6 70-86 fl
6. MCH 22.8* 23-31 Pg
7. MCHC 30.9 30-36 g/dL
8. Trombosit 600 150-450 ribu/ul
9. RDW 19 11.5 16 %
11. Glukosa Sewaktu 90 140 mg/dL
DIAGNOSIS

Diagnosis Kerja

Diare persisten dengan dehidrasi tak berat


dan malnutrisi

Diagnosis Banding

Diare kronis e.c. sindroma iritasi usus


Diare kronis e.c. penyakit radang usus
Diare kronis e.c. infeksi
Diare kronis e.c. alergi makanan
TATA LAKSANA

Beri makanan untuk IVFD D5 NS 20 tpm mikro


mencegah kurang gizi Ceftriaxone 2 x 400 mg/ hari iv
Beri cairan lebih banyak dari Gentamicin 2 x 20 mg/ hari iv
biasanya Santagesix 3 x 80 mg/ hari iv
Edukasi Ranitidin3 3 x 1/3 amp/ hari iv
Zinc 1 x 1/ hari po
Lacto B 2 x 1/ hari po

Non
Farmakologi
Farmakologi
Tanggal Follow Up Terapi
Jumat, S/ Diare kurang 1 bulan, demam naik turun, batuk IVFD D5 NS 20 tpm
4/8/2017 O/ KU: sakit sedang Ampicillin 3x200 mg iv
Kesadaran: compos mentis Gentamicin 2x15 mg iv
HR: 126 x/menit Zinc Syr 1x2 cth
RR: 32 x/menit
T: 37.6 0C
SpO2: 98%
A/ Prolong diare
Malnutrisi
Suspek TB Paru
Sabtu, S/ BAB cair >3 kali selama 1 bulan IVFD D5 NS 20 tpm mikro
5/8/2017 Pasien tampak lemah Ceftriaxone 2x400 mg iv
O/ KU: sakit sedang Gentamicin 2x20 mg iv
Kesadaran: compos mentis Santagesix 3x80 mg iv
HR: 168 x/menit Ranitidin 3x1/3 amp
RR: 36 x/menit Zinc 1x1 po
T: 36.7 0C Lacto B 2x1 po
SpO2: 98 %
Non Farmakologi
Kelopak mata cekung (+) Skorsten
Thorax: VBS (+), rhonki +/+ basah halus
Abdomen: Tampak cembung, BU (+) meningkat,
kencang, hipertimpani.
A/ Diare Kronis
Tanggal Follow Up Terapi

Minggu, S/ BAB cair >3 kali selama 1 bulan IVFD D5 NS 20 tpm mikro
6/8/2017 Pasien tampak lemah Ceftriaxone 2x400 mg iv
O/ KU: sakit sedang Gentamicin 2x20 mg iv
Kesadaran: compos mentis Santagesix 3x80 mg iv
Ranitidin 3x1/3 amp
A/ Diare Kronis
Zinc 1x1 po
Lacto B 2x1 po

Senin, S/ BAB cair (-) IVFD D5 NS 20 tpm mikro


7/8/2017 Pasien mulai aktif Ceftriaxone 2x400 mg iv
O/ KU: sakit sedang Gentamicin 2x20 mg iv
Kesadaran: compos mentis Santagesix 3x80 mg iv
HR: 111 Ranitidin 3x1/3 amp
RR: 30 x/menit Zinc 1x1 po
T: 36.5 0C Lacto B 2x1 po
SpO2: 97%
Non Farmakologi
A/ Diare Kronis VCT
Malnutrisi Cek HBsAg
TINJAUAN PUSTAKA
DEFINISI

Diare didefinisikan sebagai buang air besar >


3 kali/hari dengan konsistensi lembek atau
cair

Diare kronis menurut Bhutta adalah episode


diare > 2 minggu, sebagian besar
disebabkan diare akut berkepanjangan
akibat infeksi, sedangkan menurut The
American Gastroenterological Association
adalah episode diare lebih dari 4 minggu,
dengan etiologi non-infeksi.
ETIOLOGI

Sindroma Iritasi Penyakit


Infeksi
usus Inflamasi Usus

Alergi Makanan
Gangguan
dan Obat-obatan
Endokrin
Hipersensitivitas
PATOFISIOLOGI & PATOGENESIS

Paparan faktor predisposisi infeksi/noninfeksi

Kerusakan mukosa usus


Faktor intralumen: berkaitan dengan proses Faktor mukosal: faktor yang mempengaruhi
pencernaan dalam lumen pencernaan dan penyerapan

Mekanisme
Mutasi protein Pengurangan Perubahan
Sekretoris Osmotik
transport Luas Permukaan gerakan usus
DIAGNOSIS

Pemeriksaan
Anamnesis Pemeriksaan Fisik
Penunjang
Perjalanan Penilaian status Pemeriksaan
penyakit dehidrasi, status darah (DL, diff
Faktor risiko gizi, dan status count, serum IG
penyebab diare perkembangan untuk evaluasi
Gejala penyerta anak adanya defisiensi
Perianal rash imun, HIV
Riwayat
Tanda-tanda testing,LED,
berpergian
malnutrisi elektrolit, dll)
Riwayat nutrisi
(rambut merah Pemeriksaan tinja
parenteral total
mudah dicabut, (kultur feses, tes
baggy pants, enzim pankreas,
badan kurus) osmolalitas dan
elektrolit feses)
TATA LAKSANA
Diare Persisten Berat

Nilai tanda dehidrasi dan beri cairan sesuai derajat dehidrasi


Larutan oralit efektif bagi kebanyakan anak, namun pada sebagian kecil kasus
penyerapan glukosa terganggu dan arutan oralit tidak efektif
Antibiotik tidak efektif dan tidak boleh diberikan. Pada anak yang mempunyai
infeksi non intestinal atau intestinal membutuhkan antibiotik khusus.
Periksa apakah menderita infeksi yang tidak berhubungan dengan usus seperti
pneumonia, sepsis, ISK, sariawan mulut dan otitis media. Jika ada, beri
pengobatan yang tepat.
Beri mikronutrien dan vitamin
Pemberian makan untuk diare persisten
Pemberian makan harus dimulai kembali segera setelah anak bisa makan.
Makanan harus diberikan setidaknya 6 kali sehari untuk mencapai total asupan
makanan setidaknya 110 kalori/kg/hari. Walaupun demikian, sebagian besar
anak akan malas makan, sampai setiap infeksi serius telah diobati selama 24 48
jam. Anak ini mungkin memerlukan pemberian makan melalui pipa nasogastrik
pada awalnya
Supplemen multivitamin dan
mineral
Semua anak dengan diare persisten perlu diberi suplemen
multivitamin dan mineral setiap hari selama dua minggu. Ini harus
bisa menyediakan berbagai macam vitamin dan mineral yang
cukup banyak, termasuk minimal dua RDAs (Recommended Daily
Allowance) folat, vitamin A, magnesium dan copper. Sebagai
panduan, satu RDA untuk anak umur 1 tahun adalah:
folat 50 micrograms
zinc 10 mg
vitamin A 400 micrograms
zat besi 10 mg
tembaga (copper) 1 mg
magnesium 80 mg.
TATA LAKSANA
Diare Persisten Tak Berat

Pengobatan rawat jalan


Beri mikronutrien dan vitamin
Pemberian makan untuk diare persisten
Nasihati ibu untuk mengurangi susu sapi (susu formula) dalam diet anak
untuk sementara
Teruskan pemberian ASI dan beri makanan pendamping ASI yang sesuai
Mencegah dehidrasi
Larutan oralit efektif bagi sebagian besar anak dengan diare persisten.
Pada sebagian kecil kasus, penyerapan glukosa terganggu dan larutan
oralit tidak efektif.
Kenali dan obati infeksi khusus
Jangan memberi pengobatan antibiotik secara rutin karena tidak efektif
Infeksi non intestinal
Infeksi intestinal
ANALISIS KASUS
ANAMNESIS
PASIEN TEORI

BAB cair sebanyak >3x/hari selama 1 Pedoman Pelayanan Medis IDAI:


bulan seperti ampas berwarna kuning Diare adalah buang air besar lebih
tidak bercampur lendir dan darah dari tiga kali sehari dengan konsistensi
ASI hanya diberikan usia 0 sampai lembek atau cair
dengan 3 bulan. Riwayat makanan Diare persisten adalah episode diare
dalam batas normal, namun pasien yang diperkirakan penyebabnya
mengalami BAB cair setiap kali makan. adalah infeksi dan mulainya sebagai
diare akut tetapi berakhir lebih dari 14
hari
Faktor risiko penyebab diare persisten
diantaranya: (1) Tidak diberikannya ASI,
atau ASI tidak eksklusif dalam 6 bulan
pertama kehidupan; (2) Riwayat
makanan: adanya faktor-faktor
modifikasi yang mempengaruhi BAB
seperti diet (untuk memperkirakan
termasuk diare osmotik atau diare
sekretorik) atau stress; (3) Jenis kelamin
laki-laki; (4) Riwayat bepergian, tinggal
di tempat penitipan anak merupakan
risiko untuk diare infeksi.
PEMFIS & PENUNJANG
PASIEN TEORI

KU lemah, suhu 37.6 0C, frekuensi nadi faktor risiko penyebab terjadinya diare
126x/ menit, frekuensi napas 32x/ menit, persisten, yaitu diantaranya: (1) Tanda-
SpO2 98%, BB 8 kg, PB 68 cm, lingkar tanda adanya penyakit sistemik,
kepala 46 cm, dan LILA 11 cm. pneumonia, di daerah endemis HIV
Status gizi: gizi kurang berdasarkan BB/U jangan lupa mencari kemungkinan
dan severe stunting berdasarkan PB/U. adanya HIV; (2) Gejala penyerta: sakit
Status generalis: rambut berwarna perut, kembung, banyak gas, gagal
kemerahan, konjungtiva anemis +/+, tumbuh
mata cekung +/+, turgor kulit Pemeriksaan penunjang yang dapat
berkurang, mukosa mulut dalam batas dilakukan pada diare kronik/persisten
normal, VBS (+) dengan rhonki basah adalah (1) Pemeriksaan darah, berupa
halus DL, diff count, serum imunoglobulin ,HIV
Pemeriksaan penunjanag: testing, KED, CRP, albumin, ureum
darah, elektrolit, tes fungsi hati, vitamin
DL (Leu: )
B12, vitamin A, D, dan E, folat, kalsium,
VCT hasil menyusul feritin, waktu protrombin (petanda
HBsAg Non rx untuk defisiensi vitamin K) (2)
Pemeriksaan tinja berupa kultur feses,
tes enzim pancreas, pH tinja, osmolalitas
feses dan elektrolit feses
TATA LAKSANA
PASIEN TEORI

Non Farmakologi Rehidrasi cairan dan elektrolit


Beri makanan untuk mencegah Pemberian kalori dimulai dari 75
kurang gizi. Diet TKTP lunak kkal/kgBB/hari, dinaikkan bertahap
Beri cairan lebih banyak dari sebesar 25 kkal/kgBB/hari sampai
biasanya mencapai 200 kkal/kgBB/hari
Edukasi Susu bebas laktosa sebaiknya
Farmakologi diberikan pada semua anak dengan
diare persisten yang tidak mendapat
IVFD D5 NS 20 tpm mikro
ASI
Ceftriaxone 2 x 400 mg/ hari iv
Pemberian mikronutrien: vitamin A
Gentamicin 2 x 20 mg/ hari iv 400 ug, asam folat 50 ug, vitamin B12,
Santagesix 3 x 80 mg/ hari iv dan zinc 20 mg
Ranitidin3 3 x 1/3 amp/ hari iv Probiotik 108-1010
Zinc 1 x 1/ hari po Terapi farmakologis: Antibiotik
Lacto B 2 x 1/ hari po diberikan hanya jika terdapat tanda-
tanda infeksi baik infeksi intestinal
maupun ekstra-intestinal. Antibiotik
disesuaikan dengan hasil biakan tinja
dan sensitivitas.
TERIMA KASIH
SEKIAN.

Anda mungkin juga menyukai