Kesehatan di Indonesia
Kesinambungan =
Kesenjangan antar daerah =
Appropriateness=Ketepatan
Kebutuhan vs layanan yang tersedia
???
Pengakuan terhadap aspirasi dan
budaya masyarakat ???
Accessibility=Ketercapaian
Sarana Oleh Pengguna
Berapa persen masyarakat yang bisa
mempergunakan puskesmas vs pemanfaatan
puskesmas (utilitas)
Pemerataan pembangunan sarana
kesehatan
Daerah terpencil/penduduk tersebar sangat
sulit mencapai layanan kesehatan
Kondisi geografis dan rintangan alamiah
serta prasarana/fasilitas umum
Affordability=Keterjangkauan
Biaya
Kebutuhan vs ketersediaan layanan vs
kemampuan/kemauan membayar dari
masyarakat???
Biaya kesehatan yang semakin mahal
Masyarakat miskin yang berjumlah
banyak (meningkat!)
Belum ada SJSN yang dilaksanakan
Cakupan asuransi sosial masih sedikit
Quality=mutu layanan
Standarmutu???
Penerapan standar mutu???
Penyediaan sumber daya untuk
melaksanakan layanan kesehatan
Dukungan infrastruktur dan fasilitas
umum
Pembiayaan Kesehatan
Terlalukecil vs kebutuhan yang besar
Masyarakat 75% vs pemerintah hanya
25%
Masih terlalu banyak untuk kuratif
Preventif dan promotif belum menjadi
fokus perhatian
Fasilitas Layanan Rumah Sakit
Jumlah (1998) : 1.112 Rumah Sakit
601 RS Pemerintah ( 54.0 % )
511 RS Swasta ( 46.0 % )
RS Khusus : 224 RS ( 20.1 % )
76 RS Pemerintah ( 33.9 % )
148 RS Swasta ( 66.1 % )
Pertumbuhan (1994-1998) :
RS Pemerintah : 0 %
RS Swasta : 18.3 %
RS Khusus : RS Pemerintah : 0 %
RS Swasta : 15.6 %
Fasilitas Layanan Rumah Sakit
Jumlah TT (1998) : 123.224 TT
80.629 Pemerintah ( 65.5 % )
42.595 Swasta ( 34.5% )
RS Khusus : 17.894 TT ( 14.5 % )
11.890 TT RS Pem.( 66.5 % )
6.004 TT RS Swasta ( 33.5 % )
Pertumbuhan (1994-1998) :
RS Pemerintah : 0 %
RS Swasta : 14.2 %
RS Khusus : RS Pemerintah : 0 %
RS Swasta : 10.0 %
Fasilitas Layanan Rumah Sakit
Rasio TT / populasi (1998) : 52 / 100.000 pddk
Pemerintah : 34 TT / 100.000 pddk
Swasta : 18 TT / 100.000 pddk
SECTION OF SECTION OF
FUNCTIONAL SECTION OF SECTION OF SECTION OF
ENVIRONMENTAL FAMILY HEALTH
GROUP HEALTH SERVICE DISEASES CONTROL HEALTH EDUCATION
HEALTH DEVELOPMENT
SUB-SEC. OF
SUB-SEC. OF ANIMAL RELATED SUB-SEC. OF
PHARMACY DISEASES PREV. HOUSING HEALTH SUB-SEC. OF SUB-SEC. OF
CHILD HEALTH FACILITY ASST.
SUB-SEC. OF
CONTAGIOUS SUB-SEC. OF
DISEASES PREV. FOOD & DRINK
HEALTH SUB-SEC. OF SUB-SEC. OF
SENIOR CITIZEN INFO. DISMT.
TECHNICAL UNIT
DISTRICT HOSPITAL:
1. SEKARWANGI
2. PALABUHAN RATU
Organisasi Kesehatan Tingkat
Kecamatan dan Desa
Tingkat Kecamatan
Puskesmas
UPT: Puskesmas Pembantu dan Bidan di Desa
Organisasi Kesehatan Swasta di tk. Kecamatan
Tingkat Desa
Pustu
Polindes dan Bidan di Desa
Posyandu
Pos Kesehatan Desa dan Pos Obat Desa
JPKM-Dana Sehat
SESUDAH OTONOMI
Dasar Hukum
UU No. 22/1999 tentang Pemerintahan Daerah
UU No. 33/2004 tentang Pemerintahan Daerah
Titik berat pada Otonomi di tingkat
Kabupaten/Kota
Ps. 11 (2) Kesehatan merupakan salah satu
bidang pemerintahan yang wajib
dilaksanakan oleh Pemda Kabupaten/Kota
KEWENANGAN DAERAH
Pasal 7
Kewenangan Daerah mencakup kewenangan dalam
seluruh bidang pemerintahan, kecuali kewenangan
dalam bidang politik luar negeri, pertahanan keamanan,
peradilan, moneter dan fiskal, agama, serta
kewenangan bidang lain.
Kewenangan bidang lain, sebagaimana dimaksud pada
ayat (1), meliputi kebijakan tentang perencanaan
nasional dan pengendalian pembangunan nasional
secara makro, dana perimbangan keuangan, sistem
administrasi negara dan lembaga perekonomian
negara, pembinaan dan pemberdayaan sumber daya
manusia, pendayagunaan sumber daya alam serta
teknologi tinggi yang strategis, konservasi, dan
standardisasi nasional.
KEWENANGAN PROPINSI
Pasal 9
( Kewenangan Propinsi sebagai Daerah Otonom
mencakup kewenangan dalam bidang pemerintahan
yang bersifat lintas Kabupaten dan Kota, serta
kewenangan dalam bidang pemerintahan tertentu
lainnya.
( Kewenangan Propinsi sebagai Daerah Otonom
termasuk juga kewenangan yang tidak atau belum
dapat dilaksanakan Daerah Kabupaten dan Daerah
Kota.
( Kewenangan Propinsi sebagai Wilayah Administrasi
mencakup kewenangan dalam bidang pemerintahan
yang dilimpahkan kepada Gubernur selaku wakil
Pemerintah
Implikasi terhadap
Organisasi Kesehatan
Organisasi Pusat konsentrasi di tingkat
nasional
Organisasi Pusat di Propinsi
dilimpahkan dan digabung ke dalam
Dinas Kesehatan Propinsi
Organisasi Pusat di Dati II diserahkan
dan digabung ke dalam Dinas
Kesehatan Kabupaten/Kota
Penyerahan dan Pelimpahan
Kewenangan Pemerintah
Pasal 8
Kewenangan Pemerintahan yang diserahkan
kepada Daerah dalam rangka desentralisasi
harus disertai dengan penyerahan dan
pengalihan pembiayaan, sarana dan prasarana,
serta sumber daya manusia sesuai dengan
kewenangan yang diserahkan tersebut.
Kewenangan Pemerintahan yang dilimpahkan
kepada Gubernur dalam rangka dekonsentrasi
harus disertai dengan pembiayaan sesuai
dengan kewenangan yang dilimpahkan tersebut.
Keunggulan Desentralisasi
Osborne & Gaebler 1993