Kel.2 Sistem Imunitas
Kel.2 Sistem Imunitas
(SISTEM IMUNITAS)
DIAN ISLAMIATI (3415150031)
ADE IMAS RISMAYATI (3415150034)
LALLA MUTHOHAROH (3415150108)
DWI ANGELITA (3415150740)
RAHMIRINI DATAU (3415151813)
RIMAYANI (3415151127)
KELOMPOK 3
PENDIDIKAN BIOLOGI A 2015
tersusun atas
RESPON IMUN
NON-SPESIFIK SPESIFIK
Respon imun adalah suatu cara yang dilakukan tubuh untuk memberi
respon terhadapat masuknya patogen atau antigen tertentu ke dalam tubuh.
Respon rersebut meilputi produksi sel sel atau zat kimia yang berfungsi
melawan patogen.
PERTAHANAN TUBUH NON SPESIFIK
(IMUNITAS BAWAAN)
A. Pertahanan fisik
Kulit
Penghalang fisik bagi jalan masuknya patogen ke dalam tubuh.
Lapisan luar sel sel kulit mati yang keras melindungi keratin
dan sangat sedikit air, sehingga pertumbuhan patogen terhambat
. kulit juga mensekresi berbagai zat yang menghambat
pertumbuhan bakteri.
Air mata
Kelenjar lakrimal mensekresi air mata, yang melarutkan dan
mencuci mikroorganisme dan bahan kimia penyabab iritasi mata.
Sebum (minyak )
Sebum disekresikan oleh kelenjar sebaceous, mengandung asam
lemak yang memiliki aksi antimicrobial.
Mukus
Merupakan hasil sekresi sel sel goblet yang terdapat di
sepanjang sakuran pernapasan. Mukus merupakan cairan lendir
yang lengket sehingga dapat memerangkap patogen yang berasal
dari udara.
B. Pertahanan Mekanik
Rambut hidung berfungsi sebagai filter udara yang melewati
saluran hidung. Bakteri dan partikel lain yang terperangkap di
mucus akan disapu keluar dari paru paru oleh silia. Silia
adalah rambut rambut halus yang memiliki gerakan halus
seperti gelombang.
C. Pertahanan kimiawi
Air mata, mucus, saliva, dan keringat semuanya mengandung
zat kimia yang dapat menghambat pertumbuhan
mikroorganisme.
Enzim lizozim mengkatalis hidrolisis molekul
molekul dinding sel bakteri.
Keringat mengandung laktat yang juga
berfungsi memperlambat pertumbuhan bakteri.
Asam hidroklorik yang terdapat pada cairan
lambung membunuh sebagian besar
mikroorganisme yang masuk ke dalam
lambung.
Asi mengandung laktoferin dan asam neura
minik, antibakterial terhadap e. Coli
Asiditas vagina, membunuh bakteri yang
tidak tahan asam.
1. PERTAHANAN
Fagosit
Perlindungan
Sel NK
nonspesifik
Protein Antimikroba
makrofag
Sel Fagosit
neutrofil
(Sel Pemakan)
eosinofil
Protein yang
interferon
antimikroba penting
Protein
komplemen
interferon
Merupakan suatu protein yang dihasilkan oleh sel tubuh
yang terinfeksi virus untuk melindungi bagian sel lain di
sekitarnya.
Mampu menghambat perbanyakan sel-sel yang
terinfeksi, namun dapat meningkatkan diferensiasi sel-sel.
Protein Komplemen
Merupakan sekelompok plasma protein yang bersikulasi di
darah dalam keadaan tidak aktif.
Dapat diaktifkan oleh munculnya ikatan antigen dan
antibodi atau jika protein komplemen bertemu dengan
molekul polisakarida di permukaan tubuh mikroorganisme.
INFLAMASI
Inflamasi atau pembengkakan jaringan merupakan reaksi cepat
terhadap kerusakan jaringan.
Tanda-tanda inflamasi (peradangan) adalah
a. Rubor (kemerahan), merupakan tanda pertama yang
ditemukan di daerah radang, disebabkan oleh arteriol yang
berdilatasi.
b. Kalor (panas), terjadi bersamaan dengan rubor karena lebih
banyak darah (pada suhu 37oc) dialirkan dari dalam tubuh
kepermukaan daerah yang terkena dibandingkan ke daerah
yang normal.
c. Tumor (pembengkakan), pembengkakan lokal yang
disebabkan perpindahan cairan dan sel-sel dari aliran darah
kejaringan interstisial.
d. Dolor (nyeri), terjadi karena pembengkakan jaringan yang
meradang sehingga menimbulkan peningkatan tekanan lokal
yang dapat menyebabkan nyeri.
e. Fungsio laesa (perubahan fungsi), bagian yang bengkak,
nyeri disertai sirkulasi yang abnormal dan lingkungan
kimiawi local yang abnormal, akhirnya berfungsi secara
abnormal
TAHAPAN INFLAMASI
Perubahan dalam sel-sel dan sistem sirkulasi,
ada cedera pada bagian tubuh penyempitan pembuluh darah
mengendalikan perdarahan, sehingga terlepaslah histamin yang
untuk meningkatkan aliran darah ke daerah yang cedera. Pada saat yang sama
dikeluarkan kinin untuk meningkatkan permeabilitas kapiler yang
akan memudahkan masuknya protein, cairan, dan leukosit untuk suplai
daerah yang cedera.
Setelah cukup aliran darah setempat menurun untuk menjaga leukosit agar tetap
di daerah yang cedera.
Pelepasan eksudat, terjadi setelah leukosit mefagosit bakteri di daerah cedera,
kemudian eksudat dikeluarkan.
Regenerasi,
fase pemulihan perbaikan jaringan atau pembentukan jaringan baru.
FAGOSITOSIS
Fagositosis dilakukan oleh sel
darah putih jenis neutrofil dan
monosit.
Proses fagositosis meliputi sel
darah putih menelan patogen,
membawanya ke dalam vakuola
yang ada di sitoplasma sel
tersebut, lalu mencernanya
dengan enzim litik.
SPECIFIC DEFENSES