Anda di halaman 1dari 45

SISTEM PERTAHANAN TUBUH

(SISTEM IMUNITAS)
DIAN ISLAMIATI (3415150031)
ADE IMAS RISMAYATI (3415150034)
LALLA MUTHOHAROH (3415150108)
DWI ANGELITA (3415150740)
RAHMIRINI DATAU (3415151813)
RIMAYANI (3415151127)

KELOMPOK 3
PENDIDIKAN BIOLOGI A 2015
tersusun atas

terdiri dari terdiri dari

Organ Organ Limfatik Kekebalan Kekebalan


Limfatik Sekunder Bawaan (non Adaptif
Primer spesifik) (spesifik)
WHAT IS IMMUNE SYSTEM ?
The immune system is the body's defense against infectious
organisms and other invaders. Through a series of steps
called the immune response, the immune system attacks
organisms and substances that invade body systems and
cause disease.
The immune system is made up of a network of cells,
tissues, and organs that work together to protect the body.
FUNGSI SISTEM IMUN
1. Pembentuk kekebalan tubuh.
2. Penolak dan penghancur segala bentuk benda asing yang
masuk ke dalam tubuh.
3. Pendeteksi adanya sel abnormal, infeksi dan patogen yang
membahayakan.
4. Penjaga keseimbangan komponen dan fungsi tubuh.
STRUKTUR SISTEM IMUN
Sistem imunitas manusia
berhubungan erat dengan
sistem limfatik, karena itu
organ organ yang berperan
disini adalah organ-organ
sistem limfatik.
Dibagi menjadi dua, yaitu (1)
organ limfatik primer (2)
organ limfatik sekunder.
1. ORGAN LIMFATIK PRIMER
a. Sumsum tulang
Sel stem hematopoetik akan menjadi
progenitor limfoid yang kemudian
mejadi prolimfosit B dan menjadi
prelimfosit B.
Selanjutnya menjadi limfosit b
dengan imunoglobulin d dan
imunoglobulin m (b cell receptor)
keluar dan mengikuti aliran darah
menuju ke organ limfoid sekunder.
b. Thymus
Thymus merupakan suatu jaringan limfatik yang terletak di
sepanjang trakea di rongga dada bagian atas. Fungsinya
memproses limfosit muda menjadi T limfosit.
Limfosit yang terbentuk mengalami proliferasi tetapi sebagian
akan mengalami kematian, yang hidup akan masuk ke dalam
peredaran darah sampai ke organ limfoid sekunder dan
mengalami diferensiasi menjadi limfosit t.
Limfosit t ini akan mampu mengadakan reaksi imunologis
humoral.
Tiap lobulus dibungkus
dalam kapsul jaringan
pengikat longgar yang tipis.
Masing-masing lobus terdiri
dari cortex dan medulla.
Limfosit dihasilkan di daerah
cortex sehingga sebagian
besar populasi sel di cortex
adalah limfosit dari berbagai
ukuran.
2. ORGAN LIMFATIK SEKUNDER
Organ yang berfungsi sebagai tempat berlangsungnya proses-
proses reaksi imun. Misalnya : , MALT (mucosa assosiated
lymphoid tissue)
Jaringan limfoid sekunder secara kolektif adalah jaringan yang
memproduksi, menyimpan, dan memproses diferensiasi
limfosit menjadi sel-sel yang imunokompeten yang berfungsi
sebagai komponen imunitas tubuh.
Jaringan limfoid yang terdapat dalam tubuh sebagian besar
tergolong dalam jaringan ini, contohnya limfa, tonsil,
limfonodus.
a. Nodus lymphaticus
Organ kecil berbentuk oval atau seperti
ginjal yang terletak berderet-deret
sepanjang pembuluh limfe.
Jaringan parenkimnya merupakan
kumpulan yang mampu mengenal
antigen yang masuk dan memberi reaksi
imunologis secara spesifik.
Saat cairan limfa melewati sinus, maka
makrofag akan memakan bakteri dan
mikroorganisme lain.
b. Limpa
Limpa merupakan organ limfoid terbesar
yang terletak di cavum abdominal di
sebelah kiri atas di bawah diafragma.
Limpa merupakan organ penyaring yang
kompleks yaitu dengan membersihkan
darah terhadap bahan-bahan asing dan
sel-sel mati disamping sebagai
pertahanan imunologis terhadap antigen.
Berfungsi degradasi hemoglobin,
metabolisme fe, tempat persediaan
trombosit, dan tempat limfosit t dan b.
C. Tonsil
Tonsil disebut juga amandel. Tonsil
mensekresikan kelenjar yang banyak
mengandung limfosit, sehingga tonsil
dapat berfungsi untuk membunuh
bibit penyakit dan melawan infeksi
pada saluran pernapasan bagian atas
dan faring.
Tonsil diberi nama berdasarkan
lokasinya. Penyumbatan dan infeksi
menyebabkan pembesaran tonsil,
peradangan disebut tonsilitis.
D. Umbai cacing
Vermiform appendix adalah ujung buntu
tabung yang menyambung dengan sekum
(bagian awal usus besar).
Organ limfoid yang berasosiasi dengan sistem
pencernaan.
Karena lamina propia hampir sepenuhnya diisi
nodul limfoid, disebut juga tonsil abdomen.
Fungsinya sama dengan tonsils, memproduksi
limfosit, mengkontrol bakteri patogen, dan
virus.
E. Peyers patches
Kumpulan jaringan limfoid ditemukan di seluruh
bagian dinding usus, umumnya di ileum, disebut
sebagai tonsil intestine.
Setiap patch memiliki 20-30 nodul limfoid.
Berbentuk seperti telur sama seperti struktur nodul
limfaoid namun tidak dibungkus oleh kapsula jaringan
ikat (non-encapsulated lymphatic tissue).
Peyer patch bertindak untuk mencegah bakteri dari
sisa makanan memasuki aliran darah.
Jumlahnya meningkat pada segmen usus bagian distal.
Jarang ditemukan di duodenum.
RESPON IMUN
BENDA ASING

RESPON IMUN

NON-SPESIFIK SPESIFIK

Respon imun adalah suatu cara yang dilakukan tubuh untuk memberi
respon terhadapat masuknya patogen atau antigen tertentu ke dalam tubuh.
Respon rersebut meilputi produksi sel sel atau zat kimia yang berfungsi
melawan patogen.
PERTAHANAN TUBUH NON SPESIFIK
(IMUNITAS BAWAAN)

Menurut fedik (2003) sistem imun yang berfungsi sebagai


barrier terdepan pada awal terjadinya infeksi penyakit, oleh
karena itu sering disebut natural atau native immunity.
Tidak ditujukan terhadap mikroorganisme tertentu.
Secara umum terbagi menjadi pertahanan permukaan
(pertahanan fisik, mekanik dan kimiawi) dan pertahanan dalam
(selular).
1. PERTAHANAN PERMUKAAN

A. Pertahanan fisik
Kulit
Penghalang fisik bagi jalan masuknya patogen ke dalam tubuh.
Lapisan luar sel sel kulit mati yang keras melindungi keratin
dan sangat sedikit air, sehingga pertumbuhan patogen terhambat
. kulit juga mensekresi berbagai zat yang menghambat
pertumbuhan bakteri.
Air mata
Kelenjar lakrimal mensekresi air mata, yang melarutkan dan
mencuci mikroorganisme dan bahan kimia penyabab iritasi mata.
Sebum (minyak )
Sebum disekresikan oleh kelenjar sebaceous, mengandung asam
lemak yang memiliki aksi antimicrobial.
Mukus
Merupakan hasil sekresi sel sel goblet yang terdapat di
sepanjang sakuran pernapasan. Mukus merupakan cairan lendir
yang lengket sehingga dapat memerangkap patogen yang berasal
dari udara.
B. Pertahanan Mekanik
Rambut hidung berfungsi sebagai filter udara yang melewati
saluran hidung. Bakteri dan partikel lain yang terperangkap di
mucus akan disapu keluar dari paru paru oleh silia. Silia
adalah rambut rambut halus yang memiliki gerakan halus
seperti gelombang.

C. Pertahanan kimiawi
Air mata, mucus, saliva, dan keringat semuanya mengandung
zat kimia yang dapat menghambat pertumbuhan
mikroorganisme.
Enzim lizozim mengkatalis hidrolisis molekul
molekul dinding sel bakteri.
Keringat mengandung laktat yang juga
berfungsi memperlambat pertumbuhan bakteri.
Asam hidroklorik yang terdapat pada cairan
lambung membunuh sebagian besar
mikroorganisme yang masuk ke dalam
lambung.
Asi mengandung laktoferin dan asam neura
minik, antibakterial terhadap e. Coli
Asiditas vagina, membunuh bakteri yang
tidak tahan asam.
1. PERTAHANAN

Mikroba berhasil melewati penghalang permukaan tubuh

Melawan semua patogen tanpa membeda-bedakan

Fagosit
Perlindungan
Sel NK
nonspesifik
Protein Antimikroba
makrofag
Sel Fagosit
neutrofil
(Sel Pemakan)
eosinofil

Makrofag berasal dari monosit, merupakan bagian dari sel


darah putih
Neutrofil dan Eosinofil juga merupakan bagian dari sel darah
putih
Eosinofil merupakan fagosit lemah, tetapi berperan penting
dalam pertahanan tubuh melawan cacing parasit.
Sel NK berjaga di sistem peredaran darah dan
limfatik.
Merupakan sel pertahanan yang mampu melisis dan
membunuh sel-sel kanker serta sel tubuh yang terinfeksi
virus sebelum diaktifkan sistem kekebalan adiktif
Tidak bersifat Fagositik
Sel ini membunuh dengan cara menyerang membran
sel target dan melepaskan senyawa kimia perforin.
Secara langsung
Protein antimikroba
dengan
meningkatkan pertahanan
dalam tubuh
atau
Menghalangi kemampuannya untuk
bereproduksi

Protein yang
interferon
antimikroba penting

Protein
komplemen
interferon
Merupakan suatu protein yang dihasilkan oleh sel tubuh
yang terinfeksi virus untuk melindungi bagian sel lain di
sekitarnya.
Mampu menghambat perbanyakan sel-sel yang
terinfeksi, namun dapat meningkatkan diferensiasi sel-sel.
Protein Komplemen
Merupakan sekelompok plasma protein yang bersikulasi di
darah dalam keadaan tidak aktif.
Dapat diaktifkan oleh munculnya ikatan antigen dan
antibodi atau jika protein komplemen bertemu dengan
molekul polisakarida di permukaan tubuh mikroorganisme.
INFLAMASI
Inflamasi atau pembengkakan jaringan merupakan reaksi cepat
terhadap kerusakan jaringan.
Tanda-tanda inflamasi (peradangan) adalah
a. Rubor (kemerahan), merupakan tanda pertama yang
ditemukan di daerah radang, disebabkan oleh arteriol yang
berdilatasi.
b. Kalor (panas), terjadi bersamaan dengan rubor karena lebih
banyak darah (pada suhu 37oc) dialirkan dari dalam tubuh
kepermukaan daerah yang terkena dibandingkan ke daerah
yang normal.
c. Tumor (pembengkakan), pembengkakan lokal yang
disebabkan perpindahan cairan dan sel-sel dari aliran darah
kejaringan interstisial.
d. Dolor (nyeri), terjadi karena pembengkakan jaringan yang
meradang sehingga menimbulkan peningkatan tekanan lokal
yang dapat menyebabkan nyeri.
e. Fungsio laesa (perubahan fungsi), bagian yang bengkak,
nyeri disertai sirkulasi yang abnormal dan lingkungan
kimiawi local yang abnormal, akhirnya berfungsi secara
abnormal
TAHAPAN INFLAMASI
Perubahan dalam sel-sel dan sistem sirkulasi,
ada cedera pada bagian tubuh penyempitan pembuluh darah
mengendalikan perdarahan, sehingga terlepaslah histamin yang
untuk meningkatkan aliran darah ke daerah yang cedera. Pada saat yang sama
dikeluarkan kinin untuk meningkatkan permeabilitas kapiler yang
akan memudahkan masuknya protein, cairan, dan leukosit untuk suplai
daerah yang cedera.
Setelah cukup aliran darah setempat menurun untuk menjaga leukosit agar tetap
di daerah yang cedera.
Pelepasan eksudat, terjadi setelah leukosit mefagosit bakteri di daerah cedera,
kemudian eksudat dikeluarkan.
Regenerasi,
fase pemulihan perbaikan jaringan atau pembentukan jaringan baru.
FAGOSITOSIS
Fagositosis dilakukan oleh sel
darah putih jenis neutrofil dan
monosit.
Proses fagositosis meliputi sel
darah putih menelan patogen,
membawanya ke dalam vakuola
yang ada di sitoplasma sel
tersebut, lalu mencernanya
dengan enzim litik.
SPECIFIC DEFENSES

Specific defenses are those that give us immunity to


certain diseases.
In specific defenses, the immune system forms a
chemical memory of the invading microbe. If the
microbe is encountered again, the body reacts so
quickly that few or no symptoms are felt.
MAJOR PLAYERS

The major players in the immune system


include:
Macrophage
T cells (helper, cytotoxic, memory)
B cells (plasma, memory)
Antibodies
SOME VOCABULARY:
Antibody: a protein produced by the human immune system to
tag and destroy invasive microbes.
Antibiotic: various chemicals produced by certain soil
microbes that are toxic to many bacteria. Some we use as
medicines.
Antigen: any protein that our immune system uses to
recognize self vs. Not self.
ANTIBODIES
Antibodies are
assembled out of
protein chains.
There are many
different chains that
the immune system
assembles in different
ways to make different
antibodies.
ANTIBODIES AS RECEPTORS
Antibodies can
attach to B cells,
and serve to
recognize foreign
antigens.
ANTIGENS AS EFFECTORS

Free antibodies can


bind to antigens,
which tags the
antigen for the
immune system to
attack and destroy.
ANTIGEN RECOGNITION
Cells of the immune system are trained to recognize self
proteins vs. Not self proteins.
If an antigen (not self) protein is encountered by a
macrophage, it will bring the protein to a helper t-cell for
identification.
If the helper t-cell recognizes the protein as not self, it will
launch an immune response.
HELPER T CELLS

Helper t-cells have receptors for recognizing antigens. If


they are presented with an antigen, they release
cytokines to stimulate b-cell division.
The helper t-cell is the key cell to signal an immune
response. If helper t-cells are disabled, as they are in
people with AIDS, the immune system will not respond.
B CELLS
B-cells in general produce antibodies. Those with
antibodies that bind with the invaders antigen are
stimulated to reproduce rapidly.
B-cells differentiate into either plasma cells or memory b-
cells. Plasma cells rapidly produce antibodies. Memory
cells retain the memory of the invader and remain
ready to divide rapidly if an invasion occurs again.
CLONAL SELECTION
ROLE OF ANTIBODIES
Antibodies released into the blood stream will
bind to the antigens that they are specific for.
Antibodies may disable some microbes, or cause
them to stick together (agglutinate). They tag
microbes so that the microbes are quickly
recognized by various white blood cells.
KILLER T CELLS

WHILE B-CELLS DIVIDE AND DIFFERENTIATE, SO DO T-CELLS.


SOME T-CELLS BECOME CYTOTOXIC, OR KILLER T-CELLS. THESE T-
CELLS SEEK OUT AND DESTROY ANY ANTIGENS IN THE SYSTEM, AND
DESTROY MICROBES TAGGED BY ANTIBODIES.
SOME CYTOTOXIC T-CELLS CAN RECOGNIZE AND DESTROY CANCER
CELLS.

Anda mungkin juga menyukai