JAR, 50 TH,
CM 1-15-36-88
ANEKKE DWI AUFIA MASRA
HARLINA HASBALLAH
RAUDHATUL JANNAH
SITI HARISAH
Pembimbing :
Dr. dr. H. Taufik Suryadi, S. Ked, Sp. F, Dipl-BE
Bagian Forensik
Fakultas Kedokteran Universitas Syiah Kuala
RSUD dr. Zainoel Abidin
Banda Aceh
2017
ABSTRAK
Kematian mendadak merupakan kematian yang terjadi tanpa diperkirakan
sebelumnya, tanpa gejala yang nyata sebelumnya atau adanya gejala dalam waktu
kurang dari 24 jam, nontraumatis, tidak mengandung unsur kesengajaan.
Gangguan sistem pernafasan merupakan salah satu penyebab kematian
mendadak. Infeksi saluran pernafasan jauh lebih sering terjadi dibandingkan
dengan infeksi sistem organ tubuh lain. Berikut laporan kasus jenazah seorang
laki-laki usia 50 tahun yang ditemukan tidak bernyawa disamping toko roti. Dari
hasil pemeriksaan tidak ditemukan tanda-tanda kekerasan. Korban memiliki
gangguan kejiwaan dan terlihat sesak saat bernapas. Sebab kematian diperkirakan
karena kematian mendadak dengan estimasi waktu kematian 8-10 jam sebelum
pemeriksaan dilakukan.
PENDAHULUAN
Mati mendadak adalah kematian terjadi tanpa diperkirakan sebelumnya, tanpa gejala
yang nyata sebelumnya atau gejalanya hanya dalam waktu yang singkat (menit atau
jam), nontraumatis, tidak mengandung unsur kesengajaan.
Penyebab mati mendadak dapat diklasifikasikan menurut sistem tubuh, yaitu sistem
susunan saraf pusat, sistem kardiovaskular, sistem pernapasan, sistem gastrointestinal,
sistem haemopoietik dan sistem endokrin.
Nama : Tn. J
Umur : 50 tahun
No. CM : 1-15-36-88
Jenis Kelamin : Pria
Pekerjaan :-
Alamat : Desa Blower, Kec. Baiturrahman Kota Banda Aceh
Tanggal Pemeriksaan : 12 Desember 2017
KRONOLOGIS & ANAMNESIS
KRONOLOGIS RPS
Berdasarkan keterangan dari keluarga, Menurut keterangan keluarga,
korban ditemukan tidak bernyawa oleh korban memiliki riwayat
pemilik toko pada pukul 06.00 WIB di penyakit gangguan kejiwaan
selasar toko. Korban ditemukan dalam posisi dan riwayat batuk serta sesak
duduk. napas.
PEMERIKSAAN UMUM
Jenazah laki-laki berperawakan kurus dengan kulit sawo
matang, rambut lurus pendek berwarna hitam bercampur putih
dan tinggi badan 112 cm.
Mata : Mata kanan dan mata kiri terbuka, mata kanan dan kiri cekung,
kelopak mata kaku tidak bisa tertutup
KASUS TEORI
Dari hasil pemeriksaan fisik ditemukan lebam Dalam forensik, ada banyak metode yang
mayat pada bokong kanan dan kiri. Lebam mayat digunakan untuk menentukan interval post
tidak hilang dengan penekanan. Kaku mayat mortem dan waktu pasti kematian. Adapun
dijumpai pada seluruh tubuh. Suhu tubuh terasa pemeriksaan yang dapat dilakukan diantaranya:
dingin. Tidak ditemukan tanda-tanda pembusukan. penurunan suhu
lebam mayat
kaku mayat
pembusukan
Adiposere
mumifikasi.
Namun, perubahan faktor likungan dapat
mempengaruhi dalam menentukan waktu pasti
kematian.
PEMBAHASAN
KASUS TEORI
Pada kasus, kaku mayat Kaku mayat (Rigor mortis) adalah perubahan post
terdapat pada seluruh tubuh mortem yang disebabkan oleh kontraksi otot pada
korban dapat disimpulkan mayat. Kontraksi ini disebabkan oleh kehilangan total
perkiraan waktu kematian ATP yang diperlukan dalam proses pemisahan
jembatan silang filament aktin. Otot akan tetap kaku
terjadi 8-10 jam sebelum sampai protein otot hancur yang disebabkan autolisis
pemeriksaan. oleh enzim yang dilepaskan oleh lisosom. Kaku
mayat terjadi 2-3 jam setelah kematian dan berlanjut
sampai 8-12 jam. Kaku mayat hilang dalam 24-36
jam.
PEMBAHASAN
KASUS TEORI
Tubuh korban teraba dingin Penurunan suhu terjadi segera setelah kematian.
Penurunan suhu dipengaruhi oleh lingkungan sekitar
mayat. Biasanya suhu mayat akan sama dengan
suhu lingkungan sekitar dalam waktu 12 jam. Proses
terakhir dalam perubahan post mortem adalah
pembusukan. Hal ini timbul dalam 16-18 jam setelah
kematian. Pembusukan terutama dimulai dari
caecum. Proses ini dipengaruhi oleh kerja dari bakteri
yang ada pada tubuh korban.
PEMBAHASAN
KASUS TEORI
Hasil pemeriksaan tidak menunjukkan Gejala ini khas pada pasien dengan
adanya tanda-tanda kekerasan dan tuberkulosis paru. Namun, untuk
dapat diambil kesimpulan, penyebab menentukan penyebab kematian yang
kematian pada korban adalah kematian pasti perlu dilakukan pemeriksaan
otopsi pada mayat. Pada kasus ini,
mendadak yang disebabkan oleh sistem pemeriksaan otopsi tidak dilakukan.
respirasi. Korban memiliki riwayat Kesimpulan kematian mendadak
batuk dan napas. Selain itu dari diambil dari hasil pemeriksaan luar
pemeriksaan fisik perawakan tubuh jenazah.
pasien kurus.
TERIMA KASIH