GLAUKOMA KONGENITAL
Pembimbing:
dr. Bagas Kumoro, Sp.M
LAB/KSM ILMU KESEHATAN MATA
RSD DR. SOEBANDI
FAKULTAS KEDOKTERAN
2017
Pendahuluan
Glaukoma kongenital Kebutaan pada anak-anak.
Glaukoma kongenital saluran pembuangan tidak
terbentuk dengan baik / tidak terbentuk sama sekali.
Glaukoma kongenital
suatu glaukoma yang
terjadi pada bayi dan klasifikasi berdasarkan
anak-anak usia
penutupan bawaan dari Glaukoma kongenital
sudut iridokorneal oleh Glaukoma infantil
suatu membrane Glaukoma juvenil
menghambat aliran
dari humor aquous
dapat meningkatkan
TIO
A., Clark., Robert. 2017. Glaucoma, congenital Or Infantile. American
Academy of Ophtalmology Core Ophthalmic Knowledge San Franscisco
ANATOMI DAN FISIOLOGI
• Struktur dasar mata yang berhubungan dengan humor aquos adalah
korpus siliaris, sudut kamera okuli anterior, dan sistem aliran humor
aquos
Snell., S Richard., Lemp., A Michael. 2008. Clinical Anatomy Of The Eye. Second Edition. Publishing
The George Washington School of Medicine and Health Science : Washington DC.
EPIDEMIOLOGI
• Kongenital glaukoma primer penyakit bilateral
sekitar 75% kasus laki-laki sekitar 65%
• Dari glaukoma pediatric, 60 % didiagnosa umur
6 bulan dan 80% dalam tahun pertama.
• Glaukoma pada anak bersifat heterogen,
glaukoma primer kongenital kira-kira 50-70%
dari glaukoma kongenital.
Giampiani, Jiar., Andriana S., 2012. Congenital Glaucoma. Journal Ophthalmology of Mato Grosso.
Federal University of Mato Grosso Brazil. Vol (6) Page : 2-5
Glaukoma kongenital primer terbatas ETIOLOGI
pada kelainan perkembangan yang
mempengaruhi trabekulum meshwork
Adanya riwayat
- Pemakaian obat
keluarga penderita
obatan steroid
glaukoma
Riwayat trauma
(luka kecelakaan)
pada mata
Liesegang TJ., Sakulta GL. 2005. Childhood Glaucoma in Glaucoma. American Academy of
Ophthalmology. Section 10. USA. 2005; Page 147-151
KLASIFIKASI
• Glaukoma kongenital primer
kelainan perkembangan terbatas pada sudut kamera
anterior.
• Glaukoma kongenital yang berhubungan dengan
anomali perkembangan segmen anterior yaitu
sindrom Axenfeld, anomali Peter dan sindrom Rieger
• Glaukoma kongenital yang berhubungan dengan
kelainan lain termasuk aniridia, sindrom Sturge-
Weber, neurofibromatosis, sindrom Lowe dan rubella
kongenital
Gejala Klinis dan Diagnosis
ditemukan 3 gejala klasik: epiphora, photophobia dan
blepharospasme
• Terapi Bedah
1.Goniotomy
2.Trabeculotomy
3.Trabeculectomy
4.Combined trabeculotomy-trabeculectomy
Follow up
• Pasien harus ditinjau satu bulan setelah operasi
awal.
• Tekanan intraokular dan diameter kornea harus
dipantau secara berkala karena pembesaran kornea
yang progresif merupakan tanda penting pada
glaukoma kongenital yang tidak terkontrol yang
juga dapat menyebabkan kehilangan pengelihatan
yang progresif seperti glaukoma pada dewasa.
• Refraksi cycloplegio harus dilakukan pada interval 6
bulanan
Prognosis
• Prognosis dari glaukoma congenital primer bergantung pada
usia dan onset
• Glaukoma yang terjadi saat lahir lebih sulit diobati, bila tidak
ditatalaksana akan menjadi kebutaan
• Glaukoma kongenital terjadi karena pembuangan yang tidak terbentuk dengan baik.
Glaukoma kongenital dibagi menjadi 3 berdasarkan kelainan organ yaitu glaukoma
kongenital primer, anomali perkembangan segmen anterior dan berbagai kelainan
lain.
• Komplikasi yang terjadi adalah kebutaan, hal ini jika tidak segera ditangani. Dan
komplikasi yang muncul akibat intervensi operasi berupa hifema, dan infeksi.
• Prognosis untuk glaukoma kongenital ini jika ditangani atauditerapi lebih awal
prognosis baik. Akan tetapi jika terlambat dalam penanganan bisa menyebabkan
kebutaan dini.
TERIMA KASIH