Nurul AS
Tingginya angka kematian dan angka kesakitan
pada jemaah haji selama berada di Arab Saudi
sangat erat kaitannya dengan faktor usia jamaah
(usia lanjut) dengan berbagai penyakit kronik
yang diidap, iklim yang sangat jauh berbeda,
penatalaksanaan kesehatan sebelum berangkat,
pencatatan status kesehatan tidak akurat pada
buku kesehatan jamaah, ketepatan dan
kecepatan diagnosis pada keadaan emergensi,
serta kecepatan dan ketepatan penanggulangan
kasus-kasus gawat darurat.
Batuk
Pilek
Demam
Nyeri tenggorokan
Kelelahan
Nyeri otot
Nyeri sendi
Setiap keluhan penyakit, jangan dianggap enteng,
karena kondisi lingkungan saat itu sangat memudahkan
terjadi berbagai komplikasi, terutama infeksi.
Faktor Risiko Internal
Gangguan kesehatan/penyakit yang ada pada
jemaah, seperti hipertensi, penyakit jantung,
asma, PPOK, diabetes, stroke, dll.
kebiasaan merokok
Menunda makan
Tawaaf (mengelilingi ka’bah sebanyak tujuh kali)
Sa’i (berjalan sambil berlari kecil pulang balik
sebanyak tujuh kali dari bukit Safa ke Mawa, yang
berkisar 500 m sekali jalan).
Wukuf di Arafah selama satu hari (berangkat dari
Mekkah sehari sebelum wukuf, dan tidur di bawah
tenda pada malam sebelum wukuf).
Bermalam di Musdalifah di ruang terbuka, beratapkan
langit dan berlantai tanah yang dipenuhi dengan
debu dan manusia yang sangat padat dan diselimuti
cuaca dingin.
Lontar Jumroh sekali sehari selama tiga hari.
Perjalanan dari pemondokan ke Jamarat berjarak 2-5
km, sangat padat oleh jemaah yang lalu lalang, dan
berdesakan saat melontar jumroh.
1. Meningitis meningokokus ( Radang Selaput
Otak)
2. ISPA dan Influenza
3. Polio
4. Infeksi saluran Cerna: Diare, disentri, typus,
kholera
5. Infeksi Melalui Cairan Tubuh (hepatitis, HIV)
6. Penyakit kronis
7. Heat stroke
8. MERS - CoV
Sebelum berangkat, jamaah sangat dianjurkan untuk
melakukan aktivitas olahraga rutin.
Jaga agar tidak terlalu lelah jelang hari keberangkatan ke
Tanah Suci.
Menyesuaikan dengan kondisi fisik masing-masing,
jamaah harus menyusun rencana waktu dan pelasanaan
ibadah di Tanah Suci.
Mengenal proses perjalanan ibadah haji selama di Arab
Saudi dan kondisi alam di sana sangat dianjurkan.
Melakukan pemeriksaan kesehatan di pelayanan
kesehatan, seperti di Puskesmas atau dokter keluarga
Bila ternyata jamaah sakit jelang keberangkatan, harus
segera diobati
Untuk jamaah yang sakit menetap, misalnya menderita
sakit gula, dokter akan memberikan bekal obat dan cara-
cara mengelola sakitnya selama dalam perjalanan ibadah
haji dan konsultasikan intensif tentang kondisi kesehatan
sebelum berangkat.
7
Selama di tanah suci, jamaah harus memilih
ibadah sunah sesuai kemampuan.
Pakai masker standar
Kebugaran fisik dipertahankan di Tanah Suci
dengan mengkonsumsi cukup makan dan juga
cukup istirahat.
Menjaga kamar tidur agar tetap lapang dan
tidak berdesak-desakan, baik oleh orang atau
barang. Sirkulasi udara dan sinar matahari yang
cukup dapat mengurangi kuman-kuman penyakit
yang ada di kamar.
Jangan makan makanan yang tidak sehat
Mengenali letak pos pelayanan kesehatan haji
Indonesia dan juga mencatat nomor telepon
yang bisa dihubungi.
8
1. Cuci tangan sebelum makan
2. Cuci tangan dengan sabun sebelum menangani bahan
mentah yang berasal dari hewan. Basuh kembali tangan
dengan sabun setelah selesai menanganinya.
3. Cuci bersih buah dan sayuran sebelum dimasak atau
disajikan.
4. Cuci tangan dengan sabun setelah memegang hewan
peliharaan, memberi pakan dan membersihkan kotorannya.
5. Periksa bau, kondisi fisik dan tanggal kadaluwarsa produk
makanan.
6. Masaklah semua produk daging secara sempurna, pastikan
bahwa daging terlihat matang sepenuhnya (tidak lagi merah
muda).
9
7. Jika dilayani daging setengah matang di restoran, kembalikan
untuk dimasak lebih lanjut. Mintalah disajikan kembali dalam
piring baru.
8. Cegah kontaminasi silang di dapur
10
11
Berhaji Sehat, Mandiri & Mabrur
12