Anda di halaman 1dari 15

Sistem Registrasi Rutin,

Sensus dan Survei

Jurusan Biostatistik & Kependudukan


Fakultas Kesehatan Masyarakat
Universitas Indonesia
Sistem Registrasi Rutin
 Registrasi Vital sudah tersedia dan secara
hukum wajib dikerjakan
• Selalu “up to date” (???)
• Kondisi vital kependudukan
– Kelahiran
– Kematian
– Migrasi
– Perkawinan/Cerai
 Masalah utama: kualitas data (?)
Alternatif Sistem Registrasi Rutin

 Alternatif Registasi Vital;


• Sample Vital Registration
• Disease Surveillance Point
• Sensus
• Survei
Latar Belakang Pengembangan Sample
Vital Registration System

 Indikator kematian dan penyebab kematian telah


diakui penting untuk pemantauan dan evaluasi
program pembangunan kesehatan
• Pengembangan program pencegahan kesakitan dan
cedera perlu didasarkan pada informasi tentang
penyebab kematian
 Secara teoritis, sistem registrasi vital merupakan
sumber informasi kematian dan penyebabnya
• karena berbagai hal sistem yang ada belum dapat
berjalan dengan baik
Latar Belakang Pengembangan
Sample Vital Registration System

 Selain kematian, penyebab kematian juga perlu


diketahui
• dikembangkan sistem disease surveillance point
• Riskesdas, dapat memperlihatkan penyebab kematian
• Namun survei ini hanya dilakukan 3 tahun sekali dan ada masalah
under-reporting dan recall-error
 Sistem pencatatan kelahiran dan kematian yang baik
• harus berkesinambungan,
• tepat waktu dan
• menghasilkan informasi yang akurat dan sesuai untuk kebijakan
dan perencanaan pembangunan kesehatan
Disease Surveillance Point
 Pengganti sistem pencatatan kelahiran dan
kematian yang belum baik diusulkan sistem
Disease Surveillance Point (DSP)
DSP adalah suatu sistem registrasi vital berdasarkan
sampel dilaksanakan secara terus-menerus
DSP mencatat semua kejadian vital (lahir, mati dan
migrasi) pada populasi terpilih dicatat dan penyebab
kematian ditelusuri
Disease Surveillance Point
 DSP telah diterapkan pada beberapa negara
(misal: China) karena sistem registrasi vital tidak
berjalan dengan baik
 Kunci keberhasilan DSP adalah
• DSP aktif, prospektif dan terus berjalan.
• DSP harus merupakan sistem yang terintegrasi pada
kegiatan rutin
• DSP melakuan pemantauan terus-menerus untuk
kejadian vital
Pengembangan DSP
 Pengembangakn DSP:
• Pengembangan sistem DSP yang memadai pada
daerah dengan penduduk + 120.000
• Pemantauan secara sistematik sistem DSP untuk
mengetahui faktor-faktor yang mendukung dan
menghambat pelaksanaan DSP
• Pemanfaatan sumber daya/dana yang tersedia daerah
setempat untuk pelaksanaan dan pengembangan DSP
di masa yang akan datang
Sensus
 Population census is
• “the total process of colleting , compiling, evaluating,
analysing and publishing or
• otherwise disseminating demographic, economic and social
data pertaining, at a specified time, to all persons in a
country or in a well-delimited part of a country”
(United Nations, Handbook of Population and Housing Censuses, 1992)

 Karakteristik esensial dari sensus


• Universality
• Individual enumeration
• Simultaneity
• Defined periodicity
Sensus dan survei
 Sensus merupakan
sumber data yang sangat berharga bagi suatu bangsa,
namun pelaksanaannya memerlukan biaya yang
sangat mahal
Sensus hanya dilakukan pada jangka waktu tertentu
Informasi yang dikumpulkan hanya yang sangat
esensial
Merupakan kerangka sampel yang baik untuk survei
Informasi lebih rinci diperoleh melalui survei
Survei
 Tidak menggunakan seluruh populasi
 Mengambil sebagian subyek dari populasi
yang dianggap dapat mewakili populasi
 Skala survei
• Internasional
• Nasional
• Propinsi
• Kabupaten
• Kecamatan/Puskesmas
Masalah pada Perencanaan Survei

 Penetapan tujuan survei


• Satu tujuan
• Tujuan ganda
 Penetapan populasi sasaran
 Penetapan kerangka sampel
 Penetapan teknik dan besar sampel
• Besar sampel
– Masalah
– Non response
• Teknik
– SRS, klaster, stratifikasi
– Kompleks
Masalah pada Pelaksanaan Survei

 Penemuan responden
 Sistem penggantian responden
 Non response
 Desain formulir
 Teknik wawancara
 Sistem identifikasi responden
Masalah pada Manajemen Data Survei

 Pengembangan sistem entri data


• Manual vs otomatis
• Pengkodean kuesioner
• Flat file vs relational database
 Pemasukkan data
• Ketersediaan prasarana
• Ketersediaan SDM
 Tabulasi dasar & buku kode
• Ketepatan waktu
• Kejelasan tabel & kode
Masalah pada Analisis, Diseminasi
Hasil dan Pemanfaatan

 Analisis lanjut data survei:


• asumsi desain kompleks ?
 Diseminasi data:
• sentral vs terdistribusi, akses lewat komputer ?
• Dokumentasi hasil analisis data ?
• Diseminasi hasil analisis lanjut
• Duplikasi analisis

Anda mungkin juga menyukai