Anda di halaman 1dari 36

Journal Reading

Assessing the Fetal Outcome in


Premature Rupture of Membranes

Penyaji
Suci Indah Sari, S.Ked 04054821618061
Alexandro Mulia, S.Ked 04054821618072
M. Arief Rahman Hakim, S. Ked 04054821618085
Yesi Eka Molita, S.Ked 04084821618195
Muhammad Fadil, S.Ked 04054821719010
Yuventius Odie Devananda, S. Ked 04084821719219
Pratika Dea Waryuni, S. Ked 04084821719220
Dewangga Panji Mahardika, S. Ked 04084821719221
Nina Mariana, S.Ked DEPARTEMEN/BAGIAN OBSTETRI DAN GINEKOLOGI 04084821719222
RSUD RABAIN MUARA ENIM

Pembimbing:
dr. H.M. Iqbal Hamas, Sp.OG (K)
POKOK BAHASAN
Pendahuluan

Tujuan

Metodologi

Hasil

Diskusi

Evaluasi Jurnal

Analisa VIA
2
Pendahuluan
• Selaput ketuban yang pecah sebelum kehamilan usia 37 minggu
(usia persalinan) -> ketuban pecah dini (KPD/ PROM) (William’s)

• Selama kehamilan fetus dikelilingi oleh cairan amnion. Cairan


tersimpan di dalam selaput ketuban. Rongga amnion melindungi
lingkungan pertumbuhan fetus dari luar membrane dan
menyebabkan tali pusat mengapung, sehingga mencegah janin
terjepit.

• ketuban pecah dini kurang bulan (PPROM) : < 37 minggu


• ketuban pecah dini cukup bulan (term PROM) : > 37 minggu

4
• Ketuban pecah dini terjadi 1.5 – 5% kehamilan. Diantaranya, 20% ketuban pecah
dini kurang bulan.

• Ketuban pecah dini -> faktor risiko 30-40% dari persalinan preterm. Persalinan
hampir selalu terjadi dalam 24 jam pada 90% kejadian ketuban pecah dini dan
50% ketuban pecah dini kurang bulan.

• Faktor resiko fetal akibat KPD yaitu:


1. Infeksi
2. runtuhnya plasenta
3. hipoplasia pulmonal
4. penyakit membrane hyaline
5. distress respiratorik
6. deformitas fetus
7. anomaly congenital

5
TUJUAN
• Tujuan : Penelitian ini bertujuan untuk menilai onset dan durasi
persalinan pada ketuban pecah dini dan menentukan pengaruh
ketuban pecah dini terhadap morbiditas dan mortalitas.

7
METODOLOGI
• Studi ini ditujukan untuk menilai pengaruh kejadian ketuban pecah dini pada
fetus di Shanthiram Medical College, Nadyal.

• Kriteria inklusi : 100 pasien dengan keluhan keluar air-air dari


kemaluan pada kehamilan lebih dari 37 minggu dengan pembukaan serviks
kurang dari 3 cm.

• Kriteria eksklusi : pasien dengan persalinan preterm, pasien pada


kala I fase aktif (pembukaan serviks lebih dari 3 cm), ketuban yang sengaja
dipecahkan, kematian janin intra uterin, presentasi selain kepala, dan
kehamilan multiple.

9
• Persetujuan pasien didapatkan untuk studi ini dan telah
disetujui komite etik.
• Studi -> menentukan insidensi, distribusi pasien menurut
usia dan paritas, faktor risiko, posisi dan presentasi janin,
waktu dan lama persalinan, mode persalinan, komplikasi
ibu, dan kondisi janin setelah dilahirkan.
• studi dilakukan perawatan terhadap ibu dan bayi selama
persalinan dengan tatalaksana yang berbeda sesuai
kondisi untuk mengurangi komplikasi. pasien disarankan
untuk mengikuti follow up regular.

10
• Catatan medis dari semua subjek ditinjau 
1. data demografik
2. keluhan sekarang
3. riwayat menstruasi dan obstetric
4. riwayat pengobatan dan operasi pasien dikumpulkan

11
HASIL
• 100 kasus ruptur membran spontan setelah 37 minggu
kehamilan telah diteliti. Jumlah kelahiran selama periode
penelitian adalah 4010.
• KPD diamati pada 246 pasien (9,8%). Di antara 246 pasien KPD,
100 dimasukkan ke dalam penelitian sesuai kriteria inklusi dan
eksklusi. Sebagian besar kasus didaftarkan tanpa diketahui-61%
• Insiden KPD secara signifikan tinggi pada Primigravida (37%).
• Insiden maksimumnya adalah antara 20 - 25 tahun (43%).
• Insidensinya menurun seiring dengan meningkatnya paritas.
• Kejadian KPD lebih sering terjadi pada malpresentasi (55 kasus)
seperti presentasi bokong terutama presentasi kaki

13
• Di antara presentasi kepala, insiden KPD lebih banyak
pada presentasi Occipitoposterior (28%).
• Di antara kasus persalinan yang diinduksi oleh oksitosin
sebagian besar ditanggapi dalam enam jam pertama.
Baik primi dan multi menunjukkan respon yang hampir
sama terhadap drip oksitosin
• Lama persalinan dipersingkat baik untuk primi dan multi
pada kelompok KPD , Durasi fase aktif persalinan
dipersingkat namun tidak ada perubahan durasi tahap
kedua pada kedua kelompok studi dan pada pasien tanpa
KPD.

14
• Persalinan pervaginam adalah cara persalinan yang paling
umum dalam kasus dengan KPD (63%). Namun, kejadian
sectio secarea juga tinggi pada kelompok KPD.
• peningkatan 4 x lipat dalam kejadian operasi caesar pada
kelompok studi. Dari 100 kasus, 22 janin mati dengan
tingkat mortalitas perinatal sebesar 14,6%. 32 janin
menderita asfiksia dan sisa 46 janin normal

15
DISKUSI
• KPD : salah satu masalah obstetrik yang umum dan menantang
saat ini.
• Manajemen : masalah yang paling kontroversial dalam
kebidanan dan telah melalui berbagai siklus evaluasi mulai dari
yang mahir dalam aktivitas hingga intervensi langsung.

• Banyak penelitian telah menunjukkan bahwa defek pada


membran mungkin timbul karena status gizi buruk yang secara
signifikan dipengaruhi oleh status sosio-ekonomi pasien.
Sebagian besar kasus persalinan yang diinduksi oleh oksitosin
ditanggapi dalam enam jam pertama yang serupa dengan
penelitian dari BS Kodnaky dkk [8] dimana lama persalinan
berlangsung dalam waktu 24 jaLama persalinan setelah KPD
oleh penelitian George adalah 12 jam.

17
• Dalam penelitian ini, total durasi persalinan berkurang
baik pada primi dan multigravida. Pergeseran kiri dicatat
dalam partogram. Ada penurunan yang signifikan dalam
durasi tahap pertama. Durasi tahap kedua persalinan
hampir tidak berubah sama dengan penelitian yang
dilakukan oleh LA Calkins [11].
• Dari 22 kematian perinatal, 12 bayi mengalami gangguan
pernapasan akibat sindrom aspirasi mekonium. 8 bayi
meninggal karena septikemia dengan durasi lebih dari 12
jam setelah pecahnya membran. Satu bayi meninggal
karena prolaps tali pusat dengan hidrosefalus kongenital
dengan meningocoele. Tingkat mortalitas neonatal saat
ini adalah 10%.

18
• Tingkat morbiditas dan mortalitas janin bervariasi, tergantung pada
berbagai faktor seperti :
1. lamanya KPD yang lebih atau kurang dari 24 jam,
2. sepsis intrapartum atau infeksi cervicovaginal,
3. durasi persalinan, komplikasi medis atau bedah,
4. status sosial ekonomi, nutrisi, koitus selama kehamilan
5. . Kasus KPD harus dinilai pada semua faktor yang bertanggung
jawab dan perlu ditangani dengan tepat.

19
KESIMPULAN

20
Penilaian yang akurat terhadap usia kehamilan, pengetahuan tentang komplikasi
ibu, janin dan neonatal sangat penting untuk konseling evaluasi dan manajemen
yang tepat terhadap pasien dengan KPD.

Prognosis ibu dan janin buruk pada kasus yang tidak diketahui.

Morbiditas ibu dan janin meningkat seiring dengan bertambah lamanya antara
pecahnya membran dan persalinan janin.

Kejadian KPD secara signifikan dapat mempengaruhi ibu dan janin dapat dikurangi
dengan :
1. skrining dini
2. kunjungan antenatal yang adekuat
3. perbaikan kondisi ibu secara umum
4. penanganan komplikasi terkait. 21
EVALUASI JURNAL
LATAR BELAKANG

• Secara garis besar, latar belakang jurnal ini telah memenuhi


komponen-komponen yang harusnya terpapar dalam latar
belakang.
• Pada latar belakang jurnal, telah dijelaskan mengenai data
prevalensi serta dampak KPD, tujuan penelitian, hipotesis,
dan penelitian-penelitian terkait sebelumnya yang masih
kontroversial.

23
TUJUAN PENELITIAN

• Tujuan dari penelitan ini sudah cukup baik karena peneliti


telah memaparkannya secara jelas dilakukannya penelitian
ini, yaitu untuk yaitu untuk menilai onset dan durasi
persalinan pada ketuban pecah dini dan menentukan
pengaruh ketuban pecah dini terhadap morbiditas dan
mortalitas.

24
METODE PENELITIAN

• Metode jurnal sudah lengkap.


• Pada metode jurnal dijelaskan mengenai populasi, kriteria
inklusi dan eksklusi. Pada jurnal ini juga dijelaskan cara
mengolah data, dan metode analisis data. Variabel yang
akan digunakan dalam penelitian ini cukup jelas.

25
HASIL PENELITIAN

• Hasil penelitian dalam jurnal ini, telah memenuhi


komponen-komponen yang harus ada dalan hasil penelitian
jurnal. Dalam hasil penelitian, telah dipaparkan jumlah dan
persentasi masing-masing variabel, apakah data di
bandingkan dengan data yang didapatkan sebelumnya,
bagaimana hasil keluaran, apakah angka yang didapat
signifikan secara statistik dan secara klinis.

26
DISKUSI

• Pada jurnal, terdapat hasil penelitian, perbandingan dengan


penelitian sebelumnya dan sesuai dengan tujuan penelitian.

27
ANALISA VIA
VALIDITY

Is the research question well-defined that can be


answered using this study design?
Ya. Metode penelitian dengan studi cohort prospektif
dapat menjawab tujuan dari penelitian ini.

Does the author use appropriate methods to answer


their questions?
Ya. Metode yang digunakan penulis adalah analytics
statistics, metode ini tepat untuk tujuan penelitian.
Jenis penelitian ini digunakan untuk mempelajari onset
dan durasi persalinan setelah terjadinya KPD.

29
VALIDITY

Is the data collected in accordance with the purpose of research?


Ya. Data yang diambil sesuai dengan tujuan penelitian. Subjek
penelitian adalah 100 pasien dengan keluhan keluar air per
vaginam setelah 37 minggu kehamilan dengan dilatasi serviks
kurang dari 3 cm di Departemen Obstetri dan Ginekologi di
Shanthiram Medical College, Nandyal.

Randomization
Was the randomization list concealed from patients, clinicians
and researchers?
Tidak dijelaskan mengenai randomisasi pada penelitian ini.

30
Interventions and co-interventions
Were the performed interventions described
in sufficient detail to be followed by others?
Tidak ada intervensi pada penelitian ini,
langkah-langkah untuk menilai onset dan
durasi persalinan primi dan multi dengan
KPD berdasarkan induksi oksitosin telah
dideskripsikan dengan detail dan jelas. Pada
semua subjek terpilih tidak dilakukan
intervensi apapun, hanya dilakukan analisis.

31
IMPORTANT

• Is this study important?

Ya, penelitian ini penting karena melalui penelitian ini kita dapat
mengetahui penilaian lama dan durasi persalinan pada KPD dan
untuk menentukan efek dari KPD terhadap morbiditas dan
mortalitas janin.

32
APPLICABLE
Using results in your own setting
• Are your patient so different from those studied that the results
may not apply to them?
• Tidak, baik Nandyal (India) maupun Indonesia merupakan
2 negara Asia yang berkembang dengan tingkat
pengetahuan menengah mengenai kejadian KPD yang
terlihat dari masih tingginya angka morbiditas dan
mortalitas ibu dan anak.

33
• Is your environment so different from the one in the study
that the methods could not be use there?
• Tidak, secara sosiokultural, masyarakat India dan Indonesia tidak
begitu berbeda. Faktor-faktor yang diamati turut berperan juga
berlaku pada Indonesia. Metode penelitian studi cohort prospektif
pada penelitian ini dapat diterapkan apabila kedepannya akan
dilakukan penelitian yang berkaitan dengan lama dan durasi
persalinan KPD dan efek dari KPD.

34

Valid

Jurnal
ini
√ √
Applicable Important

35
Thank You
For Your Kind Attention

36

Anda mungkin juga menyukai