Anda di halaman 1dari 39

Pembimbing : dr.

Jacky
Munilson, Sp. THT-KL (K)

Presentan
Andy Yusuf, Hana Fadlina Anisa, Nurul
Fadila
Bentuk hidung luar seperti piramid dengan bagian-bagiannya
dari atas ke bawah :
1) pangkal hidung (bridge),
2) batang hidung (dorsum
nasi),
3) puncak hidung (hip),
4) ala nasi,
5) kolumela, dan
6) lubang hidung (nares anterior).
Kerangka tulang terdiri dari :
1) tulang hidung (os nasal) ,
2) prosesus frontalis os maksila dan
3) prosesus nasalis os frontal

Kerangka tulang rawan, yaitu


1) sepasang kartilago nasalis lateralis superior,
2) sepasang kartilago nasalis lateralis inferior
3) tepi anterior kartilago septum
• Bagian atas hidung rongga hidung mendapat pendarahan dari
a. etmoid anterior dan posterior
• Bagian bawah rongga hidung mendapat pendarahan dari
cabang a. maksilaris interna
• Bagian depan hidung mendapat pendarahan dari cabang –
cabang a.fasialis.
• Pada bagian depan septum terdapat anastomosis dari pleksus
Kiesselbach (Little’s area).
• Bagian depan dan atas rongga hidung mendapat persarafan
sensoris dari n.etmoidalis anterior
• Rongga hidung lannya, sebagian besar mendapat persarafan
sensoris dari n.maksila
• Ganglion sfenopalatinum
• Nervus olfaktorius.
Fungsi Hidung
• Respirasi
• Fungsi Penghidu
• Fungsi Fonetik
• Fungsi Statik Mekanik
• Refleks Nasal
• Benda asing di hidung merupakan salah satu kedaruratan di
bidang telinga hidung tenggorok yang cukup sering terjadi
pada anak-anak.
• Kebanyakan kasus benda asing asimtomatik.
Berdasarkan asalnya, benda asing digolongkan menjadi dua
golongan:
• Benda asing eksogen, yaitu yang berasal dari luar tubuh,
biasanya masuk melalui hidung atau mulut. Benda asing
eksogen dapat berupa zat padat, cair atau gas.
• Benda asing endogen, yaitu yang berasal dari dalam tubuh.
Benda asing endogen dapat berupa sekret kental, darah atau
bekuan darah, nanah, krusta, perkejuan, dan membran difteri.
Berdasarkan sifatnya:
1.Benda asing hidup
• Larva Lalat
• Lintah
• Cacing
2. Benda asing mati
• Manik-manik
• Baterai logam
• Kancing baju.
Faktor Kegagalan
Personal mekanisme
proteksi

Ukuran dan
Faktor fisik bentuk
benda asing

Faktor
kecerobohan
50% benda asing pada saluran nafas pada
anak < 4 tahun dan merupakan penyebab
kematian.

Anak yang berusia 2-4 tahun karena anak


yang berumur 2-4 tahun cenderung
memasukkan benda-benda yang ditemukan
dan dapat dijangkau ke dalam lubang
hidung, mulut
Benda asing • pada hidung  edema dan
inflamasi mukosa hidung 
mati terjadi ulserasi, epistaksis,
(inanimate jaringan granaulasi  sinusitis
foreign body)

Benda asing • reaksi inflamasi dengan


derajat bervariasi, dari infeksi
hidup lokal sampai destruksi massif
(animate tulang rawan dan tulang
hidung dengan membentuk
foreign bodies) daerah supurasi
Benda asing mati
menyebabkan edema dan
Asimptomatik inflamasi mukosa hidung
sehinggga terjadi ulserasi,
epistaksis, jaringan granulasi,
dan berlanjut menjadi sinusitis.

Benda asing hidup Benda asing organik berifat


menyebabkan reaksi inflamasi higroskopik, mudah melunak
dari infeksi lokal sampai dan mengembang, serta
destruksi masif tulang rawan menyebabkan iritasi pada
dan tulang hidung mukosa.
Benda asing anorganik
menimbulkan reaksi
ringan dan lebih
mudah di diagnosis
dengan pemeriksaan
radiologik

Rhinolithiasis biasanya Baterai menyebabkan


terjadi di sekitar area septum perforasi,
inspissated mucopus sinekia, stenosis rongga
atau gumpalan darah. hidung
Anamnesis

• Kemasukan benda
• Hidung tersumbat
• Sekret hidung unilateral
• Demam, Nyeri, Bersin
• Epistaksis
Pemeriksaan Fisik

• Rhinoskopi Anterior/ Posterior/ Naso endoskopi


• Udem mukosa
• Inflamasi
• Ulserasi
• Krusta
• Benda Asing
• Rontgen
• Radioopak
• Ct Scan
• Massa hiperdens
• Mengeluarkan benda asing di hidung ialah dengan memakai pengait (haak)
yang dimasukkan kedalam hidung bagian atas, menyusuri atap kavum nasi
sampai menyentuh nasofaring. Setelah itu pengait diturunkan sedikit dan
ditarik kedepan.

• Forsep Aligator, Cunam Nortman, "wire loop"

• Menggunakan kateter dengan balon ukuran 5 atau 6 F yang dimasukkan ke


hidung melewati benda asing yang terperangkap, kemudian balon
dikembangkan, sehingga diharapkan benda asing akan keluar ke nares
anterior sehingga dapat dengan mudah diekstraksi.
• Benda Asing
• Minyak Parafin
• Alkohol
• Kloform
• Irigasi Perhidrol 3%
• Analgetik kuat
Antibiotik Analgetik
Sinusitis Otitis Selulitis Periorbital
Media Periorbital
• Benda asing (endogen,
eksogen)yang dalam keadaan
normal tidak ada.

• Faktor
Kesengajaan
Etiologi • Faktor
Kecerobohan
Air

Cotton Bud

Benda-benda Kecil

Serangga
• Insidennya mencapai 11% untuk semua kasus benda asing
termasuk di hidung dan tenggorok.
• Insiden lebih besar ditemukan pada individu yang berusia < 8
tahun dengan insiden puncak pada usia 3 tahun.
• Rasio perempuan dan laki-laki 1,14 : 1,00.
• Faktor kesengajaan, biasanya terjadi pada anak-anak balita.
• Faktor kecerobohan sering terjadi pada orang dewasa sewaktu
menggunakan alat alat
Berikut beberapa benda asing yang sering masuk ke telinga:
• Air
• Cotton Bud
• Benda-benda kecil
• Serangga
• Benda asing yang masuk ke liang telinga dapat berupa benda
mati organik dan non organik, atau benda hidup.
• Keinginan untuk mengeksplorasi rongga-rongga tubuh (orifisium)
terutama pada anak.
• Sementara pada dewasa biasanya disebabkan karena
kecelakaan/ ketidaksengajaan.
Laserasi Kulit
Benda Asing Perasaan dan Gangguan
Masuk Tersumbat Membran Pendengaran
Timpani
• Merasa tidak enak ditelinga
• Tersumbat
• Pendengaran terganggu
• Rasa nyeri telinga / otalgia
• Ekstraksi benda asing :
 Benda asing hidup  matikan dulu dengan rivanol atau lidokain 2%
selama 10 menit  irigasi air bersih atau ambil dengan pinset
 Benda mati :
 Permukaan bulat dan besar  pengait serumen
(hook)
 Kecil  cunam atau pengait
 Permukaan lunak  forsep aligator
Ekstraksi
Irigasi
Mekanis

Suction
Perforasi membran
timpani

Trauma liang
telinga, membran
timpani, tulang-
tulang pendengaran
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai