Anda di halaman 1dari 10

RENCANA STRATEGI PEMBANGUNAN EKONOMI KREATIF

DI KABUPATEN LAMONGAN

NAFILAH UMROTUL MAHFUDLOH


NIM : 041311133046
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

TANTANGAN
 Perlu adanya dorongan dan
PEREKONOMIAN
kebijakan pemerintah kabupaten
NASIONAL
terhadap pembangunan ekonomi
kreatif
 Jumlah UMKM 252 ribu (BPS) dan
52 ribu (Pemkab Lamongan)
 Hanya ada beberapa Subsektor
PELUANG
PENGEMBANGAN ekonomi kreatif yang berkembang
EKONOMI KREATIF dikabupaten lamongan
1.2 Rumusan Masalah

1.Bagaimana potensi, kendala, masalah serta kontribusi usaha mikro, kecil dan
menengah (UMKM) yang berbasis ekonomi kreatif terhadap perekonomian kabupaten
lamongan ?
2.Bagaimana kebijakan/strategi percepatan untuk meningkatkan kontribusi sektor-sektor
usaha mikro, kecil dan menengah (UMKM) berbasis ekonomi kreatif terhadap
perekonomian dan memperluas daya serap tenaga kerja di kabupaten lamongan ?
3.Bagaimana rencana strategis pembangunan sektor usaha mikro, kecil dan menengah
(UMKM) dalam jangka 5 tahun kedepan yang berbasis ekonomi kreatif yang sesuai
dengan rencana induk pengembangan ekonomi kreatif nasional 2009-2025 ?
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

landasan teori
1. industri kreatif dan ekonomi kreatif
2. klasifikasi ekonomi kreatif
3. strategi pembangunan ekonomi kreatif
4. usaha mikro,kecil dan menengah
Penelitian sebelumnya
Menurut ugne daubarite dan grazina startiene (2015) dalam jurnal yang berjudul
“Creative industries impact on national economy in regard to subsectors” menyatakan
bahwa dimana industri kreatif mampu berdampak pada perekonomian nasional yang
mungkin dapat diukur dari seberapa banyak mampu mengurangi pengangguran,
memberikan kontribusi terhadap PDB dan juga perdagangan luar negeri diantara
indikator lainnya. Dan juga dapat mempertimbangkan pekerjaan dan PDB yang tercipta
dari industri kreatif.
Menurut Ivan, Chen Sui Liang (2013) dalam kajian yang berjudul “Industri Kreatif dan
Ekonomi Sosial di Indonesia: Permasalahan dan Usulan solusi Dalam Menghadapi
Tantangan Global “ menyatakan bahwa di negara lain, industri kreatif didukung dan
dikembangkan oleh pemerintah, namun diindonesia sendiri kurang sekali mendapat
dukungan dari pemerintah, sementara pihak asing dengan mudahnya berbisnis dan
mendirikan perusahaan di Indonesia yang secara tidak langsung dapat mematikan
industri kreatif Indonesia.
Menurut Salfitrie Roos Maryunania dan Isti Raafaldini Mirzanti (2014) dalam jurnal
yang berjudul “The Development of Entrepreneurship in Creative Industries with
Reference to Bandung as a Creative City” menyatakan bahwa bandung merupakan salah
satu kota di indonesia yang dianggap sebagai kota yang kreatif. Yang mana pencapaian
tersebut salah satunya didapatkan dari kepercayaan bisnis terhadap kinerja pemerintah
selaku pembuat kebijakan. Yang mana kebijakan tersebut adalah yang berfokus pada
kemudahan berbisnis di indonesia.
Kerangka Teoritis
BAB III
METODE PENELITIAN

1. Alasan Penelitian
2. tempat penelitian
3. instrumen penelitian
4. sumber sampel data penelitian
5. teknik pengumpulan data
6. teknik analisis
7. rencana pengujian keabsahan data

Anda mungkin juga menyukai