Anda di halaman 1dari 60

PERSAINGAN TIDAK SEMPURNA

DALAM PASAR TRANSPORTASI


Oleh:
Nurul Istifadah
Fakultas Ekonomi dan Bisnis

Universitas Airlangga
nistifadah@yahoo.com.au

Outline
Karakteristik Struktur Pasar Transportasi
Bagaimana Pasar Transportasi Beroperasi
Regulasi Pasar Transportasi
2

Pengertian Pasar
Adalah tempat bertemunya penjual dan
pembeli barang dan jasa
Di pasar, penjual dan pembeli akan
melakukan transaksi
Transaksi adalah kesepakatan dalam
kegiatan jual beli

Syarat Terjadinya Transaksi

ada barang dan jasa yang diperjual belikan


ada pedagang
ada pembeli
ada kesepakatan harga barang dan jasa, dan
tidak ada paksaan dari manapun

Struktur Pasar
Menunjukkan atribut pasar yang
mempengaruhi sifat proses persaingan
Menentukan perilaku perusahaan yang
kemudian menentukan kinerja industri
Menggambarkan pangsa pasar dari
perusahaan-perusahaan

Struktur Pasar
Persaingan Sempurna
Persaingan Tidak Sempurna:
Monopolistik
Oligopoli
Monopoli

Karakteristik Pasar Persaingan Sempurna


a.
b.
c.
d.
e.

homogeneous product
perfect knowledge
small relatively output
price taker
free entry and exit

Karakteristik Pasar Monopolistik


a. differentiated product
b. large number of firms
c. free entry and exit

Karakteristik Pasar Oligopoli


a.
b.
c.
d.

few number of firms


homogen or differentiated product
interdependence decisions
non pricing competition

Few Number of Firms


Kekuatan perusahaan-perusahaan dalam industri
dapat diukur dengan menghitung rasio konsentrasi
(concentration ratio = CR).
CR menghitung berapa persen output dalam pasar
oligopoli dikuasai oleh perusahaan-perusahaan
yang dominan (4 s/d 8 perusahaan).
Jika CR empat perusahaan (CR4) adalah 60%
berarti 60% output dalam industri dikuasai oleh
empat perusahaan terbesar.
Pasar suatu industri dinyatakan berstruktur
oligopolistik apabila CR4 melebihi 40%
10

Interdependence Decisions
Keputusan perusahaan dlm menentukan P dan Q
akan mempengaruhi perusahaan lainnya, baik
perusahaan yang sudah ada (existing firms)
maupun yang masih di luar industri (potential
firms).
Karenanya guna menahan potential firms masuk
ke industri, existing firms menempuh strategi
menetapkn P jual terbatas (limiting prices), yang
membuat perusahaan menikmati laba supernormal
di bawah tingkat masksimum
11

Non Pricing Competition


Bentuk-bentuk kompetisi non harga antara lain adalah
pelayanan purna jual serta iklan yang membentuk citra yg
baik terhdp perusahaan dan mempengaruhi perilaku
konsumen.
Keputusan investasi yang akurat diperlukan agar perusahaan
dpt berjln dgn tingk efisiensi yg sangat tinggi.
Tidak tertutup kemungkinan perusahaan melakukan keg
intelijen industri utk memperoleh informasi (mengetahui)
keadaan, kekuatan dan kelemahan pesaing nyata maupun
potensial. Informasi2 ini sangat penting agar perusahaan dpt
memprediksi reaksi pesaing terhdp setiap keputusan yang
diambil
12

Karakteristik Pasar Monopoli


a. Perusahaan tidak memiliki pesaing, karena
adanya barrier to entry
a. Hambatan tehnis / special knowledge
b. Hambatan legal (UU atau paten)

b. Permintaan :
. firm's demand = Permintaan Industri (Industry
Demand Curve)
c. Laba maksimum tercapai pada saat MR=MC

13

Ciri-ciri

Struktur Pasar
Persaingan
Sempurna

Jumlah
produsen/
penjual

Banyak penjual,
setiap penjual
memiliki pangsa
pasar yang amat
kecil

Monopolistik

Oligopoli

Monopoli

Lebih banyak
penjual

Sedikit
penjual

Satu
penjual

Tingkat
Produk sama
diferensiasi (homogen)
produk

Produk
mempunyai
keistimewaan
tertentu, namun
bisa saling
menggantikan

Beberapa
produk
identik,
beberapa
terdiferensia
si

Tidak
memiliki
produk
pengganti

Kemampua Tidak dapat


n produsen menetapkan harga
menentuka
n harga

Mempunyai
kekuasaan
untuk
menentukan
harga

Ada
beberapa
kekuasaan
pengendalia
n

Produsen
bebas
menentuka
n harga

Metode
Pertukaran di
pemasaran pasar, lelang

Iklan,
persaingan

Iklan,
persaingan

Iklan,
promosi
14

Pasar Transportasi
As the carriage of an object of given
specifications, for example weight, size or
of a person, from A to B in a given time ,
under given conditions of safety, reliability,
and comfort (Polak, 2001)
Heterogeneous product; differentiated

15

Karakteristik Pasar Transportasi


Heterogenitas
tergantung jarak, berat, ukuran, per orang/
penumpang, dan moda yang digunakan
Sektor transportasi ada yang diatur oleh kekuatan
pasar, tetapi ada juga yang diatur pemerintah

Cenderung tidak sempurna

16

Bagaimana konsumen
menentukan pilihannya?

17

Assumptions:
Two basic postulates:
Rational Choice: Each person tries to choose
the best alternative available to him or her.
Equilibrium: Market price adjusts until quantity
demanded equals quantity supplied.

Market Demand Curve for Transportation


p

QD

Market Supply Curve for Transportation


p

Supply:
dalam jangka
waktu tertentu,
jumlah kendaraan
relatif konstan

100

QS

Competitive Market Equilibrium


p

100

QD,QS

Competitive Market Equilibrium


p

pe

100

QD,QS

Competitive Market Equilibrium


p
People willing to pay pe for
transportation cost

pe

100

QD,QS

Competitive Market Equilibrium


p
People willing to pay pe for
transportation cost

People not willing to pay


pe for transportation cost
pe

100

QD,QS

Bagaimana jika permintaan


akan jasa transportasi
meningkat?

25

Market Equilibrium
p

Higher demand

pe

100

QD,QS

Market Equilibrium
p

Higher demand causes higher


market price

pe

100

QD,QS

Supply is Greater, so
p
Higher supply

pe

100

QD,QS

Market Equilibrium
p

Higher supply causes a


lower market price and a
larger quantity

pe
100

QD,QS

Jika pendapatan masyarakat meningkat,


maka willingness-to-pay-nya untuk
pengeluaran transportasi juga meningkat
Permintaan akan naik, dan tarif
transportasi cenderung naik

30

Market Equilibrium
p
Higher incomes cause
higher willingness-to-pay

pe

100

QD,QS

Market Equilibrium
p
Higher incomes cause
higher willingness-to-pay,
higher market price, and
the same quantity of
transportation
pe

100

QD,QS

Bagaimana jika pasarnya


monopolistik?

33

Monopolistic Market Equilibrium


p

Low price, high quantity


demanded, low revenue.

Low
price
QD

Monopolistic Market Equilibrium


p
High
price
High price, low quantity
demanded, low revenue.

QD

Monopolistic Market Equilibrium


p
Middle price, medium quantity
demanded, larger revenue.

Middle
price

QD

Monopolistic Market Equilibrium


p

Middle price, medium quantity


demanded, larger revenue.
Middle
price

100

QD,QS

Monopolistic Market Equilibrium


p
Middle price, medium quantity
demanded, larger revenue

Middle
price

100

QD,QS

Discriminatory Monopolistic
Market Equilibrium
p
p1 =$500

100

QD,QS

Discriminatory Monopolistic
Market Equilibrium
p
p1 =$500
p2 =$490

12

100

QD,QS

Discriminatory Monopolistic
Market Equilibrium
p
p1 =$500
p2 =$490
p3 =$475

123

100

QD,QS

Discriminatory Monopolistic
Market Equilibrium
p
p1 =$500
p2 =$490
p3 =$475

123

100

QD,QS

Discriminatory Monopolistic
Market Equilibrium
p
p1 =$500
p2 =$490
p3 =$475

pe

123

100

QD,QS

Rent Control
Pemerintah menentukan batas atas dan
batas bawah untuk angkutan non ekonomi
Pemerintah menentukan tarif (legal) untuk
angkutan ekonomi

Market Equilibrium
p

pe

3000

QD,QS

Market Equilibrium
p

pe
pmax
100

QD,QS

Market Equilibrium
p

Excess demand

pe
pmax
100

QD,QS

Market Equilibrium
p

Excess demand

pe
pmax
100

QD,QS

Bagaimana dengan
elastisitas permintaannya?

49

Elastisitas Langsung dan Elastisitas Silang


Harga (untuk transportasi penumpang)
Elastisitas Harga

Perjalanan 100-300 km
jalan raya
jalan motor
rel (<150km/jam)
rel (>150km/jam)
udara
Perjalanan lebih dari
700 km
jalan raya
jalan motor
rel (<150km/jam)
rel (>150km/jam)
udara

Bahan
bakar
motor

Rel
(<150km/ja
m)

Rel
(>150km/ja
m)

Udara

-1.2
-1.3
1.4
0.0
0.3

0.1
0.4
-1.3
0.0
0.4

0.0
0.0
0.0
0.0
0.0

0.0
0.0
0.0
0.0
-

-0.4
-0.6
0.2
0.2
0.1

0.05
0.1
-0.1
0.05
-0.05

0.05
-1.4
0.3
0.3

0.05
0.1
0.4
0.4
-1.4
50

Bagaimana Pasar Transportasi


Beroperasi?
Bagaimana strategi perusahaan angkutan swasta?
Bagaimana kebijakan pemerintah di bidang
transportasi?
Bagaimana struktur pasar transportasi?
Apakah pasar transportasi stabil atau tidak stabil?
Bagaimana kompetitor bekerja?

51

Example: Struktur Pasar Transportasi


Monopoli
Kereta api
Angkutan jalan
barang
penumpang
reguler
carter

Oligopoli

Persaingan

X
X

Angkuran air pedalaman


tongkang
kapal kecil

X
X

Udara
satu benua
antar benua

Laut
barang
penumpang

X
X
52

Jumlah Penumpang Berdasar Maskapai Penerbangan


Domestik Di Indonesia Tahun 1999-2004 (orang)
Maskapai

PTGarudaIndonesia
PTMerpatiNusantara
PTLionAir
PTMandalaAirlines
PTBouraqAirlines
PTStarAir
PTPelitaAirService
PTDirgantaraAir
Service

1999
2000
2001
2002
2003
2004

3,337,490 3,861,287 4,409,891 4,679,566 5,631,868 6,109,680


1,493,521 1,690,805 1,951,237 2,305,186 3,408,613 2,874,779
43,455
181,684
833,883 3,078,858 5,759,103
819,134 1,015,056 1,243,880 1,681,513 2,100,290 2,702,139
598,491
713,014
521,881 1,102,365 1,624,300 1,958,944

116,845

32,769

77,548
244,228

373,610
303,783

699,315 1,336,263
151,892
882,643

123,444

127,896

107,269

108,538

102,241

19,095

PTAirmarkIndonesia

36,651

36,087

PTBayuAir

42,213

4,637

PTAwairInternasional

208,376

28,749

PTKartikaAir

51,215

45,674

PTJatayuAir

71,359

380,609

1,569,608

PTBataviaAir

1,579,854

PTTriganaAirService
PTBaliInternational

276,006
53

Market Share Industri Jasa Penerbangan Komersial Domestik Di Indonesia


Berdasar Masing-Masing Maskapai Penerbangan
Maskapai

PTGarudaIndonesia
PTMerpatiNusantara
PTLionAir
PTMandalaAirlines
PTBouraqAirlines
PTStarAir
PTPelitaAirService
PTDirgantaraAirService
PTAirmarkIndonesia
PTBayuAir
PTAwairInternasional
PTKartikaAir
PTJatayuAir
PTBataviaAir
PTTriganaAirService
PTBaliInternationalAir
PTDerrayaAirService
Total

1999

52.43
23.46

2000

51.62
22.60

2001

48.10
21.28

2002

39.38
19.40

2003

33.48
20.26

2004

23.96
11.27

12.87
9.40

0.58
13.57
9.53

1.98
13.57
5.69

7.02
14.15
9.28

18.30
12.48
9.66

22.58
10.60
7.68

1.84
0.00
0.00
0.00
0.00
0.00
0.00
0.00
0.00
0.00
0.00
100.00

0.00
0.44
1.65
0.00
0.00
0.00
0.00
0.00
0.00
0.00
0.00
0.00
100.00

0.85
2.66
1.40
0.40
0.46
2.27
0.56
0.78
0.00
0.00
0.00
0.00
100.00

3.14
2.56
0.90
0.30
0.04
0.24
0.38
3.20
0.00
0.00
0.00
0.00
100.00

4.16
0.90
0.65
0.11
0.00
0.00
0.00
0.00
0.00
0.00
0.00
0.00
100.00

5.24
3.46
0.40
0.00
0.00
0.00
0.00
6.16
6.20
1.08
0.88
0.49
100.00
54

Pasar Stabil dan Berkelanjutan


Pasar Stabil adalah keberlanjutan pada
suatu tingkat harga
Keberlanjutan adalah kemampuan menjaga
stabilitas harga
Hal ini merupakan perhatian utama bagi
pemerintah dan sektor swasta (operator)

55

Deregulasi Pasar Transportasi


Kepmen Perhubungan No. 11 Tahun 2001
tentang penyelenggaraan angkutan udara
Regulasi tarif, batas atas dan batas bawah

56

Pasar Infrastruktur Transportasi


Kepemilikan Pemerintah (Public)
Privatisasi
PPP (Public Privat Partnership)

57

Kerja sama Pemerintah dan Swasta


1. Desain-Bangun-Serah
didesain dan dibangun oleh swasta dan kemudian setelah selesai
diserahkan kepada pemerintah (disebut juga turn key project)
Karena didesain oleh swasta maka dapat dilakukan optimasi
desain oleh kontraktor/swasta. Proyek yang seperti ini
memerlukan pengawasan yang ketat agar kualitas pekerjaan baik.
2. Sewa-Kembang-Operasi
Merupakan proyek swasta yang dibangun di atas lahan/aset
pemerintah dan kemudian mengoperasikannya. Proyek seperti ini
memanfaatkan kepiawaian swasta untuk memanfaatkan aset
tersebut dan menjadikanya suatu usaha/bisnis

58

Kerja sama Pemerintah dan Swasta


3. Bangun-Biayai-Operasi-Serahkan
biasa disebut Build, Finance, Operate and Transfer (BOT)
Bentuk ini paling populer dalam proyek kemitraan pemerintah dan
swasta dimana proyek dibiayai dan dibangun oleh swasta, setelah
selesai di operasikan serta dirawat oleh swasta (setelah masa konsesi
selesai) diserahkan kepada pemerintah.
Misalnya: proyek jalan tol, terminal jalan raya, pengujian kendaraan
bermotor,dll.
4. Desain-Bangun-Biayai-Operasi
didesain, dibangun swasta, dan dioperasikan oleh swasta tanpa ada
batasan waktu (dimiliki oleh swasta)
disebut juga Build-Operate-Own (BOO)
59

TERIMA KASIH

60

Anda mungkin juga menyukai