DIAJUKAN OLEH
NI SHEILA FAIRUZ RATNASARI
NIM: 041311133146
NIP: 196702101998022001
1. Skripsi saya ini adalah asli dan benar-benar hasil karya saya sendiri, dan
bukan hasil karya orang lain dengan mengatas namakan saya" serta bukan
merupakan hasil peniruan atau peqiiplakanQtlagiarism) dafi karya orang lain.
Skripsi ini belum pernah diajukan untuk mendapatkan gelar akademik baik di
Universitas Airlangga, maupun di perguruan tinggt lainnya
2. Dalam Skripsl ini tidak terdapat karya atau pendapat yang telah ditulis atau
dipublikasikan orang lain, kecuali secara tertulis dengan jelas dicantumkan
sebagai acuan dengan disebutkan nama pengarang dan dicantumkan dalam
daftar kepustakaan.
3. Pernyataan ini saya buat dengan sebenar-benarnyq dan apabila dikemudian
NIM:041311133146
lv
DECLARATION
1. Ir{y thesis is geiruine and tnrly my own ercdion, and is not anothet's pe$lon
work made under my name, not a piracy or plagiarism. The thesis hm never
been submitted to obtain an rcademic degree in Airlangga Universiry or in any
other universitie#mlleges.
2. This thesis does not corilain any wort or opinion written or published by
anyone, unless clearly acknowledged or referred b by quoting the autlu/s
name and stated in the References.
NM:041311133146
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa atas rahmat-
Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi dengan judul “Peran Industri
Kreatif dalam Perekonomian Jawa Timur Jawa Timur: Pendekatan Model Input-
Output”. Skripsi ini disusun dalam rangka memenuhi salah satu syarat untuk
saran, dan bantuan dari berbagai pihak. Oleh sebab itu, pada kesempatan ini
1. Orang tua (I Made Hermawan dan Arita Ratnasari) serta keluarga tercinta,
yang telah memberikan dukungan sangat besar baik moril maupun materil,
kepercayaan, kesabaran, pengorbanan serta doa dan kasih sayang yang tak
terhingga kepada penulis. Terima kasih juga untuk I Rendy Ichsan Hermawan
2. Dr. Nurul Istifadah, SE., MSi. selaku Dosen Pembimbing dan mentor yang
3. Dr. Hj. Dian Agustia, SE., M.Si., Ak. selaku Dekan Fakultas Ekonomi dan
4. Drs.Ec. Tri Haryanto, M.P., Ph.D selaku Ketua Program Studi Ekonomi
vi
6. Rossanto Dwi Handoyo, SE., M.Si., Ph.D selaku Sekretaris Departemen Ilmu
7. Drs. Ec. Bambang Eko Afiatno, Msi selaku dosen wali penulis selama
kepada penulis;
Khoerul Mubin, S.E., MSc. selaku dosen-dosen penguji Tim IX Ujian Skripsi
14 Februari 2017, terima kasih atas bantuan dan apresiasi yang diberikan;
9. Seluruh Dosen Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Airlangga atas ilmu
10. Mbak Winda, Mbak Arimbi, Pak Tomo, dll selaku staff Departemen Ilmu
Ekonomi, terima kasih atas segala bantuan, arahan, dan informasi yang
ekonomi;
11. Mas Mubin, Mas Joko, Pak Wiji, beserta seluruh staff akademik dan staff
12. Mas Andik dan seluruh staff RBC Fakultas Ekonomi dan Bisnis dan
13. Ibu Aza selaku staff bagian neraca Kantor BPS Jawa Timur, terima kasih atas
vii
14. Pak Ari Juliano Gema dan Pak Wawan Rusia selaku Direktur Riset dan
15. Dr Agus Windarto, DEA selaku program expert Bali Creative Industry Centre
dan tim penyusun buku ekonomi kreatif, terima kasih atas diskusi singkat, dan
informasi yang diberikan untuk penulis tentang industri kreatif dan ekonomi
kreatif;
16. Seluruh staff Dinas Perindustrian dan Perdagangan, terima kasih atas
kesabaran, arahan, doa, tenaga waktu, dan kasih sayang yang selalu diberikan
kepada penulis;
18. Kholidia Nur Solikha, Bayu Dwiky Rachmandiaz, Nur Muarova, dan Nur
perkuliahan menjadi lebih mudah, terima kasih karena selalu ada untuk
19. Corny Aziz as my ice cream mate, terima kasih atas waktu, tenaga, dukungan,
kesabaran dan segala bantuan yang diberikan kepada penulis selama 3,5
tahun;
20. Devin Ilham, terima kasih atas waktu, tenaga, dan arahan yang diberikan
Shabrina Ayu Oktasari, Neysa Febri Anne. Terima kasih Lima Serangkai-ku
viii
22. Rachmamega Annisa, dan Rizky Widi Ibrahim, terima kasih banyak atas
tingkah kalian berdua yang membuat penulis lupa akan kurva-kurva rumit
23. Seluruh teman-teman pejuang skripsi: Debby, Ary, Fiqy, Olly, Chali, Farah,
Naomisela, Ayu, Fadhila, Epik Safputri dll terima kasih untuk segala
informasinya;
24. Denny, Demas, Awan, Zeqy, Yasmine, Lucha, Annisa, Anggia, Bagus,
Wawan, Kacong, Aul, Bunda, Sinta, Astrid, Ivana, Athifa, Fahd, Kiyep, Ceka,
Bang Dul, Brinda, Yusti, Dina, Wino, Jay, Erly, Andy, Andri, Antok, Weny,
Intan, Tamara, dll selaku teman-teman EP 2013. Terima Kasih atas segala
25. Kakak-kakak EP 2012: Mbak Della, Mbak Cece, Mas Trianto, Mas Tegar,
Mas Boy, Mas Abah, Mbak Jane, Mbak Nicul, Mbak Devi, Mbak Deafara,
Mas Ditya, Mas Ardhy, Mas Reza, Mas Ganang, Mas Adi, Mbak Reni, Mbak
26. Kakak-kakak EP 2011-2010: Mbak Puci, Mas Ganda, Mas Alam, Mas Ragil,
Mas Andiga, Mas Tian, Mas Paska, Mas Aris, Mas Angga, Mas Dhany, Mas
Aji, Mas Yem, Mas Jalmo, Mbak Rista, Mas Wa’a dll, terima kasih atas
27. Harold Ferry Haryono, Dhamar Gani Satya, Vinna Rizky, Ade Wahyanto,
Wahyu Pratama, Ronal Irawan Prakoso, Freshal Fitran, Intan Cintya Darani,
ix
Arief Rio Ramadhan, Gusti Ayu Mega, Gadhis Richi Andita, Arief Musthafa,
29. Serta seluruh pihak yang mendukung dalam penyusunan skripsi ini yang tidak
Penulis menyadari bahwa penelitian ini masih jauh dari sempurna. Oleh
karena itu dengan segala kerendahan hati, penulis mengharapkan kritik dan saran
Penulis,
ABSTRAK
SKRIPSI SARJANA EKONOMI
NAMA : NI SHEILA FAIRUZ R
NIM : 041311133146
TAHUN PENYUSUNAN : 2017
JUDUL :
PERAN INDUSTRI KREATIF DALAM PEREKONOMIAN JAWA TIMUR:
PENDEKATAN MODEL INPUT-OUTPUT
ISI :
Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis peran, keterkaitan, dan dampak
pengganda (multiplier effect) masing-masing subsektor industri kreatif dalam
perekonomian Jawa Timur. Penelitian ini menggunakan alat analisis model input-
output (I-O) dan data sekunder berupa tabel input-output Jawa Timur tahun 2010,
dengan 110 sektor. Model I-O digunakan untuk menganalisis keterkaitan ke
belakang dan ke depan sektor industri kreatif dalam perekonomian Jawa Timur
serta dampak pengganda (multiplier) terhadap perekonomian Jawa Timur secara
keseluruhan. Hasil analisis menunjukkan bahwa industri kreatif berperan sebesar
20,27% dalam perekonomian Jawa Timur dan berpotensi menjadi leading sector.
Subsektor industri kreatif yang berperan besar dan menjadi leading sector dalam
perekonomian Jawa Timur adalah subsektor kuliner. Penelitian ini juga
menunjukkan bahwa enam dari 15 subsektor industri kreatif memiliki keterkaitan
total ke belakang yang tinggi (>1), terutama subsektor arsitektur. Sedangkan,
keterkaitan total ke depan industri kreatif relatif rendah (<1) karena hanya
subsektor kerajinan, serta subsektor televisi dan radio yang memiliki indeks
keterkaitan ke depan yang tinggi. Hal ini menandakan industri kreatif berperan
dalam menarik dan mengembangkan sektor hulunya, tetapi kurang berperan
dalam mengembangkan sektor hilirnya. Hasil yang didapatkan dari analisis
dampak menunjukkan bahwa pengganda output sektor industri kreatif memiliki
nilai yang tinggi, sedangkan pengganda pendapatan dan pengganda tenaga kerja
sektor industri kreatif memiliki angka yang rendah. Hal ini mengindikasikan
bahwa sektor industri kreatif dapat mengembangkan penciptaan output
perekonomian Jawa Timur tetapi kurang berperan dalam peningkatan pendapatan
masyarakat dan penyerapan tenaga kerja.
xi
ABSTRACT
THESIS OF ECONOMICS UNDERGRADUATE
NAME : NI SHEILA FAIRUZ R
NIM : 041311133146
YEAR OF PREPARATION : 2017
TITLE :
ROLE OF THE CREATIVE INDUSTRY IN THE ECONOMY OF EAST JAVA:
INPUT-OUTPUT MODEL APPROACH
SUMMARY :
This study aims to analyze the role, intersectoral linkages, and multiplier effect of
each subsector of creative industries in the economy of East Java. This research
uses input-output (I-O) model as the analytic tool and East Java’s input-output
table in 2010 with 110 sectors as secondary data. The I-O model is being used to
analyze the relevance between the creative industry sector in the economy of East
Java and the multiplier effect to the whole East Java’s economy. The analysis
result shows that the creative industry contributes 20,27% to the economy of East
Java and has the potential to become the leading sector. One of the subsector of
creative industry, culinary subsector, play a major role and is the leading sector in
the economy of East Java. Subsectors of creative industries that play a major role
and be a leading role in The Economy of East Java is a culinary subsector. This
study also shows that six of the 15 subsectors of the creative industry have a high
total backward linkage (>1), especially in architecture subsector. While the total
forward linkage is relatively low (<1), because the only subsectors which have
high index of forward linkages are crafting subsector and also television and radio
subsector. It indicates that the creative industries play a role in attracting and
developing the upstream sector, but lesser role in developing the downstream
sector. In addition, this study also looked of the impact points out that the output
multiplier, income multiplier and employment multiplier. The results obtained
from the analysis of the impact indicates that the output multiplier creative
industry sector has a high value, while the income multiplier and employment
multiplier have low. It implies that the creative industry sector can develop the
establishment of the output in the economy of East Java, but less role in
increasing people’s income and employment.
Key words: creative industries, input-output, forward linkage, backward linkage,
multiplier effect
xii
DAFTAR ISI
Halaman
JUDUL.....................................................................................................................i
HALAMAN PERSETUJUAN…………………………..………………………ii
HALAMAN PENGESAHAN...............................................................................iii
PERNYATAAN ORISINALITAS.......................................................................iv
DECLARATION....................................................................................................v
KATA PENGANTAR...........................................................................................vi
ABSTRAK.............................................................................................................xi
ABSTRACT…………………………………………………………..…………xii
DAFTAR ISI.......................................................................................................xiii
DAFTAR TABEL……………....…………………..……………………….....xvi
DAFTAR GAMBAR........................................................................................xviii
DAFTAR LAMPIRAN......................................................................................xix
BAB 1 PENDAHULUAN
BAB 4 PEMBAHASAN
xiv
5.1. Simpulan.................................................................................................102
5.2. Saran........................................................................................................103
DAFTAR PUSTAKA.........................................................................................105
LAMPIRAN........................................................................................................108
xv
DAFTAR TABEL
Halaman
Tabel 2.1 Kerangka Dasar Model Input-Output…………....................................37
Tahun 2010…………………....………………………………………88
xvi
Tahun 2010…………………….……………………………………98
xvii
DAFTAR GAMBAR
Halaman
Gambar 2.1 Kurva Produksi Total, Produksi Rata-Rata dan Produksi
Marginal............................................................................................13
Tahun 2010…………………………………………………………66
Gambar 4.2 Struktur NTB Menurut Sektor Ekonomi Provinsi Jawa Timur
Tahun 2010………………..………………………………………..69
xviii
DAFTAR LAMPIRAN
Halaman
Tahun 2010……………….……………………………………..113
xix
BAB 1
PENDAHULUAN
era ekonomi kreatif sedang berkembang saat ini. Ekonomi Kreatif hadir dengan
(UNCTAD, 2013). Ekonomi kreatif memiliki potensi besar untuk menjadi salah
hingga 2025 mendatang (Kemenparekraf, 2014). Hal ini dapat terjadi karena pada
manusia tetap berkreasi dan menciptakan nilai tambah yang didukung oleh iklim
yang kondusif.
berkelanjutan, citra dan identitas bangsa akan dikenal oleh dunia, kreativitas yang
didorong oleh inovasi akan tumbuh, dan toleransi sosial antar lapisan masyarakat
karena adanya peningkatan antar budaya dapat meningkat. Maka dari itu, ekonomi
Presiden nomor 6 tahun 2009. Pengembangan ekonomi kreatif ini perlu dilakukan
peningkatan peran pasar, karena pasar memiliki peran yang sangat besar dalam
1
SKRIPSI PERAN INDUSTRI KREATIF ... NI SHEILA FAIRUZ RATNASARI
ADLN - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA 2
bagian atau subsistem dari ekonomi kreatif, yang menjadi penggerak penciptaan
nilai ekonomi pada era ekonomi kreatif. Industri kreatif didefinisikan sebagai
bakat individu untuk menciptakan nilai tambah, lapangan kerja, dan peningkatan
rencana aksi pengembangan ekonomi kreatif juga harus dilakukan oleh daerah
akan berdampak pada ekonomi nasional, maka pemerintah provinsi Jawa Timur
Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) serta Industri Kecil Menengah
(IKM) Jawa Timur yang kreatif dan inovatif dalam menghasilkan produk-produk
unik yang berdaya saing di perdagangan nasional maupun internasional. Hal ini
terbukti dengan kepercayaan yang diberikan kepada provinsi Jawa Timur untuk
internasional pada tahun 2013, yaitu Toward The Global Market Through the
Banyuwangi, kampung batik Jetis dan kampung topi di Kabupaten Sidoarjo, serta
kegiatan kreatif seperti pada subsektor fesyen terdapat Jember festival, Indonesia
Batik Tenun Festival, Surabaya Fashion Week, Surabaya Fashion Parade, dan
lain-lain. Pada subsektor kuliner terdapat festival rujak uleg di Surabaya, festival
Banyuwangi, dan lain-lain. Pada subsektor musik terdapat Festival Perkusi dan
Festival, dan lain-lain. Pada subsektor seni rupa terdapat Festival Wayang Kulit.
Pada subsektor kerajinan terdapat Festival Craft Jatim dan Osing Traditional
Furniture Festival. Pada subsektor film terdapat Festival Film Malang, dan
Festival Film BudPar Jatim. Pada subsektor seni pertunjukkan terdapat Parade
Bunga dan Budaya Surabaya, Festival Mbois Malang, dan sebagainya yang
Pada tahun 2013, industri kreatif berkontribusi pada PDRB Jawa Timur
sebesar 6,9% dan mampu menyerap 11% dari total tenaga kerja yang ada di Jawa
arsitektur, film, video, dan fotografi, desain, mode atau fesyen, kerajinan, kuliner,
pengembangan, seni rupa, seni pertunjukkan, televisi dan radio, serta teknologi
43% dan kerajinan sebesar 25%. Gabungan kontribusi dari keduanya adalah
sebesar 68% dan umumnya dilakukan oleh pelaku usaha dalam skala industri
kecil menengah.
Industri Kecil dan Menengah (IKM) adalah kelompok usaha yang mampu
(Nurhayati dkk, 2012). Kriteria IKM diukur berdasarkan nilai investasi awal
Badan Pusat Statistik (BPS) mengukur IKM berdasakan jumlah tenaga kerja
(Lestari, 2011). Jumlah IKM di provinsi Jawa Timur tahun 2013 tercatat sebanyak
802.389 unit usaha atau total 99,87% dari total jumlah industri Jatim
(www.kanalsatu.com, 2014).
mengembangkan industri kreatif Jawa Timur, salah satunya adalah pada subsektor
Kreatif Batik (SKB) di Kabupaten Pacitan, Jawa Timur (BI, 2015). Program ini
menilai bahwa provinsi Jawa Timur memiliki banyak produk unggulan pada
sektor Industri kreatif melalui pengembangan klaster maupun One Village One
Product, seperti terlihat pada lampiran 1 halaman 108 yang berisi produk-produk
kabupaten dan kota di Jawa Timur berasal dari subsektor fesyen, kerajinan, dan
kuliner.
daerah di satu wilayah untuk menghasilkan produk yang mampu bersaing di pasar
global, dengan tetap memiliki ciri khas keunikan karakteristik dari daerah tersebut
(BI, 2015). Sedangkan program klaster adalah pendekatan yang memiliki efisiensi
kolektif dan kerja sama kegiatan antar industri dalam hal pembelian bahan baku,
industri-industri yang terdapat dalam mata rantai (value chain) yang mendorong
industri pendukung dan segala sesuatu yang memiliki keterkaitan di bagian hulu
antar sektor dan efek perubahan satu sama lain. Efek atau dampak yang
Timur. Hal ini disebut sebagai efek pengganda atau dampak pengganda
multiplier).
permintaan akhir di sektor industri kreatif akan meningkatkan output sektor itu
sendiri dan sektor lain dalam perekonomian Jawa Timur. Angka pengganda
hubungan dengan bahan mentah atau bahan baku yaitu dapat dilihat dari
permintaan input untuk industri kreatif itu sendiri atau input yang berasal dari
sektor lainnya. Dengan kata lain, harus ada peningkatan output dari sektor-sektor
Peningkatan permintaan akhir pada subsektor seni rupa akan meningkatkan output
sektor hulunya.
penjualan barang jadi, yaitu dapat dilihat dari mekanisme penggunaan output yang
output industri kreatif yang membuat sektor lain memiliki input lebih banyak.
Sehingga sektor lain tersebut akan meningkatkan proses produksinya, dan pada
permintaan akhir pada subsektor seni rupa akan meningkatkan output sektor
hilirnya.
pendekatan model input-output. Maka dari itu judul dari penelitian ini adalah
Input-Output”.
Manfaat yang ingin dicapai dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:
Sistematika penulisan skripsi ini terdiri dari lima bab yang saling berkaitan
BAB 1: PENDAHULUAN
Dalam bab ini berisi latar belakang, rumusan masalah, tujuan penelitian, dan
Dalam bab ini berisi landasan teori yang sesuai dengan permasalahan yang
operasional variabel, jenis dan sumber data, prosedur pengumpulan data, dan
tehnik analisis.
Dalam bab ini berisi gambaran umum mengenai subjek dan objek penelitian,
Dalam bab ini berisi kesimpulan yang merupakan jawaban dari rumusan
masalah dan simpulan lain dari pembahasan, serta saran yang diberikan terkait
BAB 2
TINJAUAN PUSTAKA
Produksi merupakan hasil akhir dari proses atau aktivitas ekonomi dengan
memanfaatkan beberapa masukan input dan output. Dengan pengertian ini dapat
masukan untuk menghasilkan output. Hubungan teknis antara input dan output
tersebut dalam bentuk persamaan, tabel, dan grafik merupakan fungsi produksi.
…………………………………………….… (2.1)
maka akan dapat diketahui hubungan antara input dan output juga antara input itu
sendiri. Input yang digunakan dalam proses produksi terdiri atas modal (k), tenaga
………………………………………….... (2.2)
11
SKRIPSI PERAN INDUSTRI KREATIF ... NI SHEILA FAIRUZ RATNASARI
ADLN - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA 12
K = Jumlah stok/modal
L = Labor/tenaga kerja
R = Resources/Sumber daya
T = Teknologi
manakah gabungan faktor produksi yang paling ekonomis dan efisien. Terdapat
dua pendekatan analisis dalam teori produksi, yaitu teori produksi dengan satu
faktor berubah dan teori produksi dengan dua faktor yang berubah.
hubungan antara tingkat produksi suatu barang dengan jumlah tenaga kerja yang
analisis ini faktor-faktor produksi yang lain dianggap tetap. Pada kondisi tersebut,
maka akan berlaku hukum The Law of Diminishing Return. Hukum ini
menyatakan bahwa apabila sektor produksi seperti tenaga kerja ditambahkan satu
unit secara terus menerus, pada mulanya produksi total (TP) akan terus bertambah
namun pada satu tingkat tertentu produksi marginal (MP) akan semakin berkurang
kerja yang jumlahnya sedikit, apabila ditambah akan meningkatkan total produksi,
menurun dan produksi marginal menurun sampai titik nol. Tahap III menunjukkan
bahwa penambahan tenaga kerja menurunkan produksi total, dan produksi rata-
terdapat dua jenis faktor produksi yang dapat diubah jumlahnya, misalnya modal
(K) dan tenaga kerja (L). Dalam teori produksi diasumsikan bahwa modal (K) dan
tenaga kerja (L) dapat ditukar penggunaannya satu sama lain. Jika upah tenaga
kerja dan pembayaran per unit dalam penggunaan modal diketahui, maka
memaksimalkan output. Alat analisis yang dapat digunakan adalah isoquant dan
isocost. Isoquant menunjukkan kombinasi dua macam input yang berbeda namun
6 A
Modal
IQ3 = 4000
3 B
IQ2 = 3000
C
2
IQ1 = 2000
D
1 IQ = 1000
0 1 2 3 6
Tenaga Kerja
Kurva isoquant pada Gambar 2.2 memiliki slope negatif. Hal ini
digunakan, maka harus lebih banyak input tenaga kerja (L) yang ditambahkan
agar kombinasi modal dan tenaga kerja tetap mampu memproduksi output yang
sama. Dengan demikian dua input dapat saling mengganti (substitusi) untuk
mempertahankan tingkat output yang sama. Kurva IQ1, IQ2, dan IQ3 yang
dimana semakin jauh dari titik nol letak kurvanya maka semakin tinggi tingkat
dapat disubstitusikan dengan input lain pada tingkat output yang konstan. Hal ini
dapat disebut juga sebagai tingkat substitusi teknis marginal atau Marginal Rate
Rubinfild (2013:218) sebagai suatu tingkat dimana input tenaga kerja (L) dapat
disubstitusi dengan input modal (K) pada tingkat output yang konstan sepanjang
MRTS selalu diukur sebagai angka yang positif , maka dari itu diberi tanda (-)
terdapat penambahan modal (K) dan tenaga kerja (L) pada proporsi tertentu. Hal
ini disebut sebagai fungsi produksi proporsi yang konstan atau fungsi produksi
Leontief. Pengertian dari fungsi produksi Leontief adalah pada tingkat produksi
tertentu, proporsi input selalu konstan dan tidak ada kemungkinan melakukan
substitusi input. Pada suatu tingkat output, diperlukan kombinasi tertentu dari
modal (K) dan tenaga kerja (L) yang linier. Formulasi fungsi produksi Leontief
Fungsi min pada notasi mengandung makna “jumlah minimum dari input
x1 dan input x2. Jika suatu perusahaan ingin memproduksi coklat kemasan maka
input yang diperlukan untuk menghasilkan satu unit coklat kemasan adalah satu
coklat (x1) dan satu box (x2). Tambahan satu box tidak akan menghasilkan
manfaat apapun kecuali menambah jumlah coklat sebanyak jumlah box yang
ingin ditambah. Jumlah total coklat kemasan yang dapat diproduksi memerlukan
kombinasi minimum dari coklat dan box. Contoh tersebut menggambarkan fungsi
produksi konstan atau fungsi produksi Leontief, karena fungsi ini menggambarkan
Capital
per
year .C q3
. q2
B
K1 .A q1
ditunjukkan pada Gambar 2.3. Pada gambar tersebut terlihat tiga buah isoquant
yang masing-masing menunjukkan output produk (j) senilai Q1, Q2 dan Q3. Di
sepanjang isoquant dari suatu proses produksi hanya ada tiga titik optimal
produksi, yaitu titik A untuk output senilai Q1, titik B untuk output senilai Q2 dan
dengan menggunakan input (L) dan input (K) pada titik A apabila kapital/modal
tetap berada di titik K1 maka berapapun tambahan tenaga kerja (L) tidak akan
meningkatkan jumlah output. Output yang lebih besar dihasilkan apabila terdapat
tambahan pada kedua input (K dan L) dan akan bergerak dari titik kombinasi A ke
titik kombinasi B.
apabila seluruh input produksi dilipatkan λ-kali, maka output juga akan berlipat
harga-harga input yang digunakan dalam suatu proses produksi, agar dapat
maka analisis yang dipakai adalah garis isocost. Seperti pada gambar 2.4 sebagai
berikut:
7
6
Modal
5
4
2 A
TC TC1 TC2 TC3
4 8 10 12 14
Tenaga Kerja
jenis faktor produksi (input) berbeda yang dapat diperoleh dengan menggunakan
kombinasi dua jenis input yaitu modal (K) dan tenaga kerja (L). Untuk membuat
garis isocost, diperlukan (i) harga input yang digunakan dan (ii) jumlah uang yang
tersedia untuk membeli input. Dari gambar diatas, garis total cost (TC) berbentuk
lurus dan mempunyai slope negatif karena harga input bersifat tetap. Bentuk
C = wL +rK…………………………………………………. (2.5)
K = modal
rK=C–wLK=C/r–(w/r)L………………………………….. (2.6)
dengan begitu slope dari kurva isocost merupakan negatif dari rasio harga input
tenaga kerja (w), terhadap input modal (r). Alat analisis yang digunakan untuk
biaya terkecil untuk memproduksi output dalam jumlah tertentu. Sehingga titik
biaya total produksi apabila slope isoquant sama dengan slope isocost.
diambil produsen maupun konsumen dapat dilihat dari 3 tahap, yakni (1)
antara seluruh pasar sebagai suatu sistem yang saling berinteraksi secara simultan.
output pasar dengan pendekatan keterkaitan antar barang dan antar pasar dengan
competitive price system adalah pasar dengan kondisi terdapat pembeli dalam
jumlah besar yang menjadikan tingkat harga sebagai faktor eksogen dan dalam
saat yang sama para pembeli ini adalah pemilik faktor produksi dalam
perekonomian (tenaga kerja dan modal), terdapat penjual dalam jumlah besar
yang menjadikan tingkat harga sebagai faktor eksogen dan dalam melakukan
one price atau hukum satu harga, yaitu masing-masing barang harus
modal, dan lain-lain). Dalam model keseimbangan umum, hal yang lebih
kompleks untuk dimodelkan adalah sisi penawaran. Dalam model ini, produksi
diasumsikan efisien dalam alokasi faktor. Dalam model ini dimisalkan modal (K)
dan pekerja (L). Kemudian kurva untuk menggambarkan alokasi faktor produksi
yang efisien dikenal sebagai Production Possibility Frontier atau PPF (Nicholson,
2011:442)
grafik. Garis batas PPF pada gambar 2.5 memperlihatkan seluruh kombinasi dua
Slope dari PPF yang menunjukkan biaya oportunitas atau opportunity cost
yang terlibat dalam memproduksi suatu barang dan jasa lebih banyak dengan
mengurangi jumlah produk (barang atau jasa) lainnya. Slope ini disebut dengan
tingkat transformasi produk atau rate of product transformation (RPT). Kuva PPF
memiliki bentuk yang cembung karena bentuk tersebut didasarkan pada asumsi
kepuasan marginal dari barang-barang yang dibeli oleh konsumen sama dengan
harga relatif barang-barang tersebut. Rasio biaya marginal dari berbagai produk
yang diproduksi oleh produsen sama dengan harga relatif dari produk-produk
merupakan kegiatan ekonomi dimana input dan output-nya adalah gagasan. Karena
esensi dari kreativitas adalah gagasan. Gagasan yang dimaksud adalah gagasan yang
orisinil dan dapat diproteksi oleh HKI. Contohnya adalah penyanyi, bintang film,
pencipta lagu, atau periset mikro biologi yang sedang meneliti farietas unggul padi
high concept dan high touch. High Concept adalah kemampuan menciptakan
makna. Sedangkan teori industri kreatif menurut Alvin Toffler adalah tanda
bahwa ekonomi telah memasuki era baru, yaitu gelombang keempat setelah
persaingan yang ketat di era globalisasi hadirlah ekonomi yang berorientasi pada
(archiving). Ekonomi kreatif tidak hanya terkait dengan penciptaan nilai tambah
secara ekonomi, tetapi juga penciptaan nilai tambah secara sosial, budaya dan
lingkungan. Oleh karena itu, ekonomi kreatif dapat meningkatkan daya saing dan
dapat meningkatkan kualitas hidup bangsa. Ekonomi kreatif erat kaitannya dengan
industri kreatif, namun ekonomi kreatif memiliki cakupan yang lebih luas dari
industri kreatif. Industri kreatif merupakan bagian dari ekonomi kreatif, berfungsi
sebagai penggerak penciptaan nilai ekonomi pada era ekonomi kreatif. Dalam
proses penciptaan nilai kreatif, industri kreatif tidak hanya menciptakan transaksi
ekonomi, tetapi juga transaksi sosial dan budaya. Proses umum yang terjadi dalam
setiap kelompok industri kreatif memiliki rantai nilai kreatif yang berbeda.
bakat individu untuk menciptakan nilai tambah, lapangan kerja, dan peningkatan
dan ilmu pengetahuan. Seluruh umat manusia adalah kreatif, apakah Ia seorang
pekerja di pabrik atau seorang remaja di gang senggol yang sedang membuat
music hip-hop. Namun perbedaanya adalah pada status kelasnya, karena ada
balas jasa ekonomi secara langsung dari aktivitas tersebut. Tempat-tempat dan
akan menjadi pemenang dari kompetisi di era ekonomi ini (Dr Richard dalam
Anggraini, 2008)
Menurut ahli ekonomi, Paul Romer (1993), ide adalah barang ekonomi
tidak mempunyai akses pada ide yang digunakan dalam perindustrian nasional
untuk menghasilkan nilai ekonomi. Industri kreatif adalah industri yang potensial
Perdagangan Indonesia pada studi pemetaan industri kreatif tahun 2007 dalam
dilindungi oleh hak cipta dan mereka dapat mengambil bentuk barang atau
dilakukan untuk melihat perkembangan serta kiprah sektor industri kreatif dalam
perekonomian di dunia. Indonesia juga mulai melihat potensi dari sektor industri
kreatif, karena apabila dilihat dari sumber daya yang tersedia di Indonesia serta
lainnya di dunia. Hal ini terbukti dari posisi Indonesia yang berada pada peringkat
dari ekonomi kreatif dan memiliki bagian-bagian lagi di dalamnya, yaitu terdiri
dari core creative industry, forward dan backward linkage creative industry. Core
creative industry adalah industri kreatif yang penciptaan nilai tambah utamanya
tambah tersebut, core creative industry membutuhkan output dari industri lainnya
sebagai input. Industri yang menjadi input bagi core creative industry disebut
sebagai backward linkage creative industry. Output dari core creative industry
juga dapat menjadi input bagi industri lainnya, yang disebut sebagai forward
sebagai core creative industry, backward dan forward linkage industry, maka
1. Arsitektur
dan seni secara utuh dalam menggubah lingkungan binaan dan ruang, sebagai
dan rekayasa seperti bangunan sipil dan rekayasa mekanika dan elektrikal.
2. Desain
(added value) baik secara ekonomis, fungsional, sosial, dan estetika sehingga
citra dari satu objek foto dengan menggunakan perangkat fotografi, termasuk
gambar bergerak alternatif yang berdaya saing dan memberikan nilai tambah
4. Kerajinan
Kerajinan merupakan bagian dari seni rupa terapan yang merupakan titik temu
antara seni dan desain yang bersumber dari warisan tradisi atau ide
kontemporer yang hasilnya dapat berupa karya seni, produk fungsional, benda
eksplorasi alat teknik yang digunakan, dan juga dari tematik produknya.
5. Kuliner
estetika, tradisi, dan kearifan lokal sebagai unsur penting dalam meningkatkan
cita rasa dan nilai produk tersebut guna menarik daya beli dan memberikan
Mode atau fesyen adalah kegiatan kreatif yang terkait dengan kreasi desain
pakaian, desain alas kaki, dan desain aksesoris mode lainnya, produksi
pakaian mode dan aksesorisnya, konsultansi lini produk mode, serta distribusi
produk mode.
7. Musik
Industri kreatif subsektor musik adalah segala jenis usaha dan kegiatan kreatif
suatu usaha atau kegiatan mengelola informasi dan daya imajinasi untuk
untuk dikonsumsi publik melalui media cetak, ataupun digital seperti buku,
majalah, koran, dan rekaman suara, untuk mendapatkan nilai ekonomi, sosial
mengembangkan suatu (obyek penelitian) menjadi hal baru yang lebih baik
keuntungan.
10. Periklanan
meliputi proses kreasi, produksi dan distribusi dari iklan yang dihasilkan,
iklan, promosi, kampanye relasi publik, tampilan iklan di media cetak (surat
poster dan gambar, penyebaran selebaran, pamflet, edaran, brosur dan reklame
penyewaan kolom untuk iklan. adalah kegiatan kreatif yang berkaitan dengan
suatu gagasan kepada penonton; baik dalam bentuk lisan, musik, tata rupa,
ekspresi dan gerakan tubuh, atau tarian; yang terjadi secara langsung (live) di
dalam ruang dan waktu yang sama. Kegiatan seni pertunjukan meliputi
termasuk tur musik etnik, desain dan pembuatan busana pertunjukan, tata
Seni rupa merupakan penciptaan karya dan saling berbagai pengetahuan yang
sistem, desain dan analisis sistem, desain arsitektur piranti lunak, desain
prasarana piranti lunak dan piranti keras, desain portal, jasa pengembangan
Subsektor televisi dan radio memiliki definisi proses pengemasan gagasan dan
gambar atau hanya suara saja yang disiarkan kepada publik dalam bentuk
subsektor televisi dan radio meliputi kegiatan kreatif yang berkaitan dengan
usaha kreasi, produksi dan pengemasan, penyiaran, dan transmisi televisi dan
radio.
Produk Domestik Bruto (PDB) industri kreatif merupakan bagian dari nilai
PDB nasional yang diperoleh dari nilai tambah yang dihasilkan oleh industri
kreatif (Departemen Perdagangan, 2009). Total nilai tambah bruto (NTB) yang
dihasilkan oleh ke-15 subsektor industri kreatif merupakan NTB industri kreatif.
………………………………………. (2.7)
Keterangan:
kreatif
perekonomian nasional Indonesia serta perubahan nilai total output industri kreatif
skenario perubahan tingkat output untuk impor dan ekspor. Peneliti menggunakan
tabel input-output Indonesia tiga periode 1990, 1995, dan 2005. Peneliti
menggunakan dua belas subsektor industri kreatif sebagai sektor penelitian. Hasil
dari penelitian ini menunjukkan bahwa dari kedua skenario, perubahan pada total
ekspor dan impor hanya berubah pada total ekspor yang dapat berpengaruh secara
signifikan terhadap total output produk industri kreatif Indonesia. Jika terjadi
penambahan total ekspor 30%, maka akan terjadi peningkatan total output pada
memiliki peran penting pada periode 1995-2000, apabila diteliti dengan analisis
analisis simple output multiplier, perubahan permintaan akhir pada industri kreatif
Kegiatan yang termasuk dalam industri kreatif juga mampu bertahan pada krisis
ekonomi tahun 2008, karena industri kreatif dapat menjadi elemen substitusi yang
nyata dari berkurangnya kinerja dari sektor-sektor yang lain. Industri kreatif
oleh wilayah lokal yang kecil sehingga diperlukan dukungan yang lebih dari
bagaimana industri kreatif dalam usaha kecil dan menengah (UKM) menawarkan
mempekerjakan sekitar 60% dari angkatan kerja (sebagian besar tinggal di daerah
pedesaan miskin) dan menjalani profesi agribisnis (UKM) mobilisasi bahan baku
mengolahnya menjadi produk bernilai tinggi yang berperan terhadap industri yang
lebih besar dan memberikan kontribusi terhadap PDB. Saat ini banyak surplus
modal di dunia yang tidak diinvestasikan pada sektor produktif (Peter Drucker
pendapatan industri kreatif di Indonesia adalah tenaga kerja yang terampil. Karena
dapat meningkatkan nilai tambah bruto subsektor industri kreatif, semakin sedikit
kreatif dan semakin tinggi nilai impor akan meningkatkan nilai tambah bruto di
Wassily Leontief pada tahun 1930-an (Nazara, 2005:1). Metode Input-Output (I-
Economique. Metode I-O juga sering digunakan dalam analisis sistem industri
atau sistem ekonomi yang bersifat makro untuk mengkaji keterkaitan antar sektor
dan melihat pengaruh perubahan tingkat produksi suatu sektor dan dampaknya
ini tidak dapat ditemui dalam analisis keseimbangan parsial; (2) analisis ini
analisis ini didasarkan pada penelitian empiris (Arsyad, 1999:214). Analisis input-
umum dalam analisis empiris sisi produksi (Baumol dalam Nazara, 2005:2).
metode yang mengukur hubungan timbal balik antar sektor dalam sistem ekonomi
input-output harus memenuhi tiga asumsi atau prinsip atau prinsip dasar. Asumsi–
output tunggal dengan satu struktur input tunggal dan tidak ada substitusi
output merupakan fungsi linear artinya tiap jenis input yang diserap oleh
suatu wilayah pada satu waktu tertentu. Tabel I-O sangat berguna dalam
perencanaan pembangunan. Tabel I-O umumnya disusun setiap lima tahun sekali.
Hal ini didasarkan pada asumsi bahwa perubahan struktur ekonomi dan
barang dan jasa, cukup direkam berkala dengan tenggang waktu lima tahun.
informasi statistik yang yang disusun dalam bentuk matriks yang menggambarkan
hubungan barang dan jasa antar sektor–sektor dalam perekonomian. Suatu sektor
produksi. Pengembangan suatu sektor tidak akan tercapai tanpa dukungan input
input antara dan input primer oleh suatu sektor dalam proses produksinya.
ketergantungan suatu sektor dengan sektor lainnya ditentukan oleh besarnya input
yang digunakan dalam proses produksi. Dengan kata lain pengembangan suatu
sektor tidak akan tercapai apabila tidak didukung oleh input dari sektor lain.
1. Kuadran I: menunjukkan arus barang dan jasa yang dihasilkan dan digunakan
distribusi penggunaan barang dan jasa untuk suatu proses produksi sehingga
ini juga dapat disusun matriks koefisien input yang merupakan dasar analisis
nilai output suatu sektor yang bersangkutan. Keterkaitan ini penting untuk
Tabel 2.1
Kerangka Dasar Model Input-Output
KUADRAN I KUADRAN II
(n x n) (n x m)
(p x n) (p x m)
barang dan jasa bukan untuk proses produksi yang biasanya terdiri atas
dan ekspor.
produksi, yaitu semua balas jasa faktor produksi yang biasanya meliputi upah
dimensi seperti tertera pada Tabel 2.2 halaman 39. Bentuk seluruh matriks
transaksi barang dan jasa antar berbagai kegiatan ekonomi dalam suatu periode
dan jasa secara makro disebut sistem produksi atau sektor endogen. Sedangkan
sektor diluar sektor produksi yang berada di kuadran II, III dan IV dinamakan
sektor eksogen. Ilustrasi Tabel Input-Output pada gambar 2.1 halaman 38 dapat
memperlihatkan bagaimana penyediaan yang berasal dari Output (Xi) dan Impor
Antara (Xj) dan sebagian lagi dipakai untuk memenuhi Permintaan Akhir (Fj).
Permintaan Antara adalah permintaan terhadap barang dan jasa yang digunakan
pada sektor produksi. Komponen permintaan akhir terdiri dari konsumsi rumah
Isian angka pada garis vertikal menunjukkan pemakaian Input Antara (Xi)
maupun Input Primer (Vi) yang disediakan oleh sektor–sektor lain untuk proses
produksi. Input pada input antara berasal dari sektor produksi lain dan digunakan
dalam proses produksi lebih lanjut (Nazara dalam BPS, 2010). Input Primer dapat
disebut juga sebagai nilai tambah, yang terdiri dari gaji/upah, sewa tanah, bunga
Tabel 2.2
Simplifikasi Tabel Input-Output
antara beberapa sektor. c adalah output total dan M1 adalah impor yang
dialokasikan secara baris sebanyak X11, X12, dan X13 berturut-turut kepada sektor
permintaan akhir. Dan alokasi output secara keseluruhan dapat dituliskan dalam
Baris:
struktur input suatu sektor. Berikut adalah persamaan aljabar untuk sisi kolom:
Kolom:
dimana Xij adalah aliran barang atau jasa dari sektor i ke sektor j, sebagai
permintaan antara, dan Vj adalah nilai tambah atau jumlah input primer dari sektor
j. Neraca yang berimbang adalah jumlah produksi sama dengan jumlah masukan
(input).
tetap (untuk produksi) dan tidak ada kemungkinan substitusi antara sebuah bahan
baku dan bahan baku lainnya. Berdasarkan asumsi Leontief bahwa input yang
digunakan suatu sektor merupakan fungsi tingkat output dalam sektor yang
berikut:
(2.12)
atau
Dalam analisis IO, konsep ini mengadopsi fungsi produksi Leontief yang
menggunakan koefisien aij, maka persamaan 2.8 menjadi persamaan 2.14 pada
halaman 42.
(2.15)
A x + F = X
dimana (I-A) I adalah matriks identitas (identity matrix) dan A adalah matriks
matriks ini dapat diketahui perubahan setiap variabel eksogen dalam permintaan
memiliki pola (pembelian dan penjualan) dengan sektor lain yang berbeda – beda,
maka dampak dari perubahan suatu produksi terhadap total produksi sektor –
dan Hirschman (1958) untuk melihat keterkaitan antar sektor, terutama untuk
sebagai berikut:
yang berasal dari sektor itu sendiri dan sektor lainnya, sehingga harus ada
peningkatan output sektor i itu sendiri dan sektor lain. Input tersebut
tersebut yang membuat sektor lain (sektor j) memiliki input yang cukup
linkages).
dampak perubahan permintaan akhir suatu sektor terhadap semua sektor yang
permintaan akhir di suatu sektor akan meningkatkan output sektor itu sendiri
tercipta akibat adanya efek langsung dan tidak langsung dari peningkatan
tenaga kerja tidak diperoleh dari elemen-elemen dalam tabel I-O seperti pada
multiplier output dan pendapatan, karena dalam tabel I-O tidak mengandung
multiplier tenaga kerja maka pada tabel I-O harus ditambahkan baris yang
teori produksi Leontief dan perkembangan teori Industri Kreatif. Industri kreatif
subsektor industri kreatif memiliki peran, keterkaitan antar sektor dan dampak
Keterkaitan antar sektor dalam penelitian ini dianalisis dari dua sisi, yaitu
sektor hulu atau keterkaitan ke belakang (backward linkages) dan sektor hilir atau
Timur. Hal ini disebut sebagai efek pengganda atau dampak pengganda
menggunakan tabel input-output Jawa Timur tahun 2010. Berikut adalah bagan
Gambar 2.6
Kerangka Berpikir
BAB 3
METODE PENELITIAN
Jawa Timur. Selain itu, penelitian ini juga bertujuan untuk menganalisis peran dan
Terdapat dua jenis variabel yang digunakan dalam penelitian ini, yaitu
subsektor industri kreatif itu sendiri di Jawa Timur. Variabel eksogen terdiri dari
semua komponen permintaan akhir dan input primer subsektor industri kreatif.
47
SKRIPSI PERAN INDUSTRI KREATIF ... NI SHEILA FAIRUZ RATNASARI
ADLN - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA 48
sedangkan input primer terdiri atas upah dan gaji, surplus usaha, penyusutan,
yaitu:
1. Industri Kreatif
pertunjukan, seni rupa, teknologi informasi, dan televisi dan radio. Dalam
tabel input-output (I-O) Jawa Timur tahun 2010 matriks 110 x 110, sektor
industri kreatif memiliki 20 kode I-O. Kode I-O sektor industri kreatif adalah
52-59, 68, 72-74, 76-77, 85, 98-99, 105-106, dan 109-110. Pengelompokkan
Tabel 3.1
Subsektor Industri Kreatif Jawa Timur
No Subsektor Kode I-O Keterangan
1 Mode (Fesyen) 52 Tekstil dan Bahan Tekstil
53 Permadani, Tali, dan Tekstil Lainnya
54 Pakaian Jadi
56 Alas Kaki
2 Kerajinan 55 Kulit dan Barang dari Kulit
57 Kayu, Barang dari Kayu dan Gabus (Tidak
Termasuk Furnitur), dan Barang Anyaman
dari Bambu, Rotan, dan Sejenisnya
68 Bahan Bangunan, Keramik, dan Barang
dari Tanah Liat
3 Penerbitan dan Percetakan 58 Kertas dan Barang dari Kertas
4 Film, Video, dan Fotografi 59 Percetakan dan Reproduksi Rekaman
5 Teknologi Informasi 72 Komputer, Barang Elektronik, Komunikasi
dan Optik
6 Permainan Interaktif 73 Peralatan Listrik
7 Desain 74 Mesin dan Perlengkapan
76 Furnitur
8 Seni Rupa 77 Barang Lainnya
9 Arsitektur 85 Konstruksi Khusus
10 Kuliner 98 Penyediaan Makanan dan Minuman
11 Televisi dan Radio 99 Informasi dan Komunikasi
12 Periklanan 105 Jasa Perusahaan
13 Penelitian dan Pengembangan 106 Jasa Pemerintahan
14 Seni Pertunjukkan 109 Jasa Kesenian, Hiburan, dan Rekreasi
15 Musik 110 Jasa Lainnya
Sumber: Klasifikasi Kode Input-Output (I-O) per Subsektor oleh Penulis,
berdasarkan Pengelompokkan 15 Subsektor Industri Kreatif pada Buku
Rencana Induk Pengembangan Ekonomi Kreatif Jangka Panjang dan
Data yang tersedia pada Tabel I-O Jawa Timur Tahun 2010.
2. Input Antara
Input antara mencakup penggunaan berbagai barang dan jasa oleh sektor
industri kreatif dalam kegiatan produksi di Jawa Timur. Barang dan jasa
tersebut berasal dari produksi sektor lain atau produksi sektor industri kreatif
itu sendiri. Dalam tabel input-output (I-O) Jawa Timur tahun 2010, Input
antara industri kreatif tercantum pada kode I-O 1 – 110 dan nilai total input
3. Input Primer
Input primer atau Nilai Tambah Bruto (NTB) merupakan balas jasa yang
produksi sektor industri kreatif. Input primer dalam tabel input-output Jawa
Timur berkode 209 yang terdiri atas upah dan gaji (kode I-O: 201), surplus
usaha (kode I-O: 202), penyusutan (kode I-O: 203), pajak tak langsung (kode
4. Output
Output adalah nilai produksi barang dan jasa yang dihasilkan oleh sektor
Jawa Timur. Output dinilai atas harga produsen (harga pabrik) yaitu harga
Peran industri kreatif dalam perekonomian Jawa Timur dalam penelitian ini
dilihat dari hal-hal berikut: yaitu oleh perbandingan antara sisi permintaan
(kode I-O: 180, dan 301-306AP) dan sisi penawaran (kode I-O: 409 dan 600),
presentase struktur output (kode I-O: 600); presentase struktur NTB menurut
pendapatan (kode I-O: 201-205), rasio upah/gaji dan surplus usaha, presentase
struktur NTB menurut pendekatan pengeluaran (kode I-O: 301-306 dan 409);
dan neraca perdagangan yang terdiri dari ekspor (kode I-O: 305LN-306AP)
Jawa Timur.
belakang lebih dari satu (TBL > 1) mengindikasikan bahwa nilai keterkaitan
belakangnya rendah.
penggunaan output (sisi hilir) untuk melihat keterkaitan ke depan antara sektor
dalam perekonomian Jawa Timur. Nilai indeks keterkaitan ke depan lebih dari
sedangkan nilai indeks indeks keterkaitan ke depan kurang dari satu (TFL < 1)
subsektor industri kreatif akan menimbulkan dampak bagi output, income, dan
di Jawa Timur terhadap output semua sektor yang ada pada perekonomian.
perekonomian.
Timur.
Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder. Data
sekunder ialah data sejumlah fakta atau keterangan yang diperoleh secara tidak
langsung. Data utama yang digunakan dalam penelitian ini adalah data input-
output (I-O) berdasarkan tabel I-O Jawa Timur tahun 2010, khususnya transaksi
domestik atas harga produsen matriks 110 x 110. Tabel input-output Jawa Timur
tahun 2010, digunakan sebagai data utama karena merupakan tabel input-output
terlengkap dan terbaru yang diperoleh dari Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi
Jawa Timur.
kepustakaan dan mengumpulkan data dari semua variabel yang akan dianalisis.
Data dari semua variabel yang digunakan dalam penelitian ini didapatkan melalui
data sekunder yang berasal Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Jawa Timur.
literatur, dan referensi yang relevan dan berkaitan dengan topik yang diangkat
secara teoritis, karena teori tersebut berguna untuk mendapatkan dukungan atau
dengan rumusan masalah, berikut adalah teknik analisis yang digunakan dalam
penelitian ini:
Tambah Bruto (NTB) menurut pendekatan sektor atau lapangan usaha, menurut
Peran masing-masing subsektor industri kreatif Jawa Timur juga dapat dianalisis
berdasarkan distribusi pendapatan tiap subsektor yang dapat dihitung dengan rasio
antara upah/gaji dan surplus usaha pada struktur NTB, serta neraca perdagangan
penjelasannya:
domestik, dan permintaan yang berasal dari ekspor. Sementara sisi penawaran
adalah penjumlahan dari impor dan output yang diproduksi oleh domestik.
banyak dibutuhkan oleh permintaan antara, domestik, atau ekspor dan dapat
diketahui penawaran untuk pemenuhan kebuthan tersebut berasal dari impor atau
produk subsekor indstri kreatif lebih banyak berasal dari dalam wilayah
Jawa Timur.
produk subsekor indstri kreatif lebih banyak berasal dari luar wilayah Jawa
5. Jika penawaran sisi impor > penawaran sisi output, menunjukkan bahwa
6. Jika penawaran sisi impor < penawaran sisi output, menunjukkan bahwa
Jawa Timur).
b) Struktur Output
kreatif dalam perekonomian Jawa Timur. Presentase tertinggi dari besaran nilai
output yang diciptakan oleh suatu subsektor industri kreatif menunjukkan bahwa
subsektor tersebut merupakan leading sector dari sektor industri kreatif dalam
Nilai Tambah Bruto (NTB) adalah balas jasa terhadap fakor produksi yang
tercipta karena adanya kegiatan produksi. Besaran nilai tambah pada masing-
masing subsektor industri kreatif ditentukan oleh besarnya output (nilai produksi)
yang dihasilkan serta jumlah biaya yang dikeluarkan dalam proses produksi.
Maka dari itu, suatu subsektor yang memiliki output yang besar belum tentu
memiliki nilai tambah yang besar. Hal ini tergantung dari biaya produksi yang
dikeluarkannya.
menggambarkan jumlah nilai tambah barang dan jasa yang dihasilkan oleh
seluruh unit usaha dalam suatu wilayah tertentu. Struktur PDRB yang dapat
besaran nilai NTB suatu subsektor industri kreatif menunjukkan bahwa subsektor
upah/gaji, surplus usaha, penyusutan, pajak tak langsung, dan subsidi. Presentase
tambah bruto masing-masing subsektor industri kreatif berasal dari salah satu
komponen tersebut.
perekonomian Jawa Timur yang dapat dilihat dari rasio antara upah dan gaji, serta
1. Jika angka rasio antara upah/gaji dengan surplus usaha lebih dari satu (>1),
rasio tersebut mengindikasikan bahwa upah dan gaji yang diterima pekerja
lebih tinggi daripada surplus usaha yang diterima oleh pemilik modal
2. Jika angka rasio antara upah/gaji dengan surplus usaha kurang dari satu
(<1), rasio tersebut mengindikasikan bahwa upah dan gaji yang diterima
pekerja lebih rendah daripada surplus usaha yang diterima oleh pemilik
modal.
pengeluaran atau penggunaan terdiri dari komponen konsumi rumah tangga (C),
ekspor netto (NX). Karena pada dasarnya pendapatan suatu wilayah (Y)
d) Neraca Perdagangan
Timur menunjukkan peran ekspor dan impor pada setiap subsektornya yang
Timur, menunjukkan arus perdagangan dalam negeri dan luar negeri, serta
1. Nilai ekspor > nilai impor, menunjukkan bahwa subsektor industri kreatif
2. Nilai ekspor < nilai impor, menunjukkan bahwa subsektor industri kreatif
3. Nilai ekspor dalam negeri > nilai ekspor luar negeri, menunjukkan bahwa
4. Nilai ekspor dalam negeri < nilai ekspor luar negeri, menunjukkan bahwa
luar negeri.
5. Nilai impor dalam negeri > nilai impor luar negeri, menunjukkan bahwa
produk suatu subsektor industri kreatif lebih banyak diimpor dari wilayah
6. Nilai impor dalam negeri < nilai impor luar negeri, menunjukkan bahwa
produk suatu subsektor industri kreatif lebih banyak diimpor dari wilayah
luar negeri.
input yang berasal dari subsektor itu sendiri maupun dari sektor lainnya, yang
belakang disebut sebagai daya sebaran atau daya menarik (pull factor) karena
sifatnya menarik penggunaan bahan baku atau input dari sektor (hulu) sehingga
…………………………………… (3.2)
Jawa Timur.
n = Jumlah sektor.
asumsi berikut:
yang tinggi terhadap sektor ekonomi lain dan dianggap mampu mendorong
meningkatkan distribusi output untuk sektor tersebut yang membuat sektor lain (j)
memiliki input lebih banyak, sehingga akan mendorong sektor hilir (j)
……………………………………..(3.3)
Jawa Timur.
n = Jumlah sektor.
seberapa besar output sektor (i) mampu mendorong sektor – sektor lain untuk
Apabila indeks keterkaitan langsung ke depan yang tertera (TFLi > 1),
ekspor dan impor atau yang sering disebut sebagai analisis multiplier. Analisis
oleh perekonomian Jawa Timur akibat adanya perubahan permintaan akhir pada
…………………………………………….. (3.4)
………………………………………… (3.5)
pekerjaan akibat adanya perubahan satu unit uang permintaan akhir di subsektor
industri kreatif.
…..…………………………………... (3.6)
Timur.
BAB 4
perekonomian yang digambarkan oleh tabel Input-Output (I-O) Jawa Timur tahun
penawaran, struktur output, struktur Nilai Tambah Bruto (NTB), dan neraca
Timur atau kondisi perekonomian Jawa Timur yang ditampilkan pada tabel 4.1
halaman 64. Tabel tersebut menunjukkan bahwa permintaan yang terjadi dalam
2.025,88 trilliun. Hal ini mengindikasikan bahwa barang dan jasa yang ada di
Jawa Timur lebih banyak digunakan untuk konsumsi akhir daripada digunakan
dan industri kreatif sebesar Rp112 trilliun. Produk-produk yang dihasilkan oleh
63
SKRIPSI PERAN INDUSTRI KREATIF ... NI SHEILA FAIRUZ RATNASARI
ADLN - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA 64
kontribusi yang lebih tinggi daripada permintaan ekspor dalam permintaan akhir,
Rp241,76 trilliun, dan konstruksi sebesar Rp127,56 trilliun. Ketiga sektor tersebut
juga berkontribusi paling tinggi pada permintaan ekspor, yaitu sektor industri
pengolahan sebesar Rp212,51, sektor industri kreatif sebesar Rp79,53 trilliun, dan
Tabel 4.1
Struktur Permintaan dan Penawaran Menurut Sektor Ekonomi
Provinsi Jawa Timur Tahun 2010
Permintaan Penawaran
Sektor Antara Domestik Ekspor Jumlah Impor Output Jumlah
Jumlah (Juta Rp) Jumlah (Juta Rp) Jumlah (Juta Rp) Jumlah (Juta Rp) Jumlah (Juta Rp) Jumlah (Juta Rp) Jumlah (Juta Rp)
Pertanian 128.677.546 62.682.880 33.952.529 225.312.955 26.686.841 198.626.114 225.312.955
Pertambangan 49.133.634 1.295.129 14.640.629 65.069.392 11.021.973 54.047.419 65.069.392
Industri Pengolahan 238.795.324 284.340.737 212.514.655 735.650.715 209.427.774 526.222.941 735.650.715
Listrik, Gas, dan Air Bersih 7.886.987 8.169.303 127.043 16.183.332 120.775 16.062.558 16.183.332
Konstruksi 2.806.984 127.556.098 - 130.363.082 - 130.363.082 130.363.082
Perdagangan, Hotel, dan Restoran 95.044.843 93.151.224 48.643.072 236.839.139 1.670.042 235.169.096 236.839.139
Pengangkutan dan Komunikasi 42.961.854 20.591.092 9.190.916 72.743.862 6.607.338 66.136.524 72.743.862
Keuangan, Real Estate, dan Jasa Keuangan 36.121.855 18.761.690 691.300 55.574.845 2.201.118 53.373.727 55.574.845
Jasa-Jasa 3.443.005 41.147.784 194.499 44.785.288 48.459 44.736.829 44.785.288
Industri Kreatif 122.001.909 241.758.432 79.593.174 443.353.515 89.361.413 353.992.102 443.353.515
Total 726.873.939 899.454.369 399.547.816 2.025.876.125 347.145.732 1.678.730.393 2.025.876.125
Presentase Penawaran dan Permintaan (%) 35,88 44,40 19,72 100,00 17,14 82,86 100,00
Sumber: Tabel Input-Output Provinsi Jawa Timur tahun 2010 Transaksi Total atas
Harga Produsen, diolah.
Pada tabel 4.1 juga terdapat sisi penawaran yang terdiri dari impor sebesar
Rp347,14 trilliun dan output (produk-produk yang dihasilkan dalam wilayah Jawa
produk dari masing-masing sektor ekonomi di Jawa Timur yang berhasil dipenuhi
oleh sektor-sektor tersebut melalui produksi sendiri maupun dari impor dalam
negeri atau luar negeri. Tabel 4.1 halaman 64 menggambarkan bahwa seluruh
82,26% dan impor sebesar 17,14%. Hal ini memberi makna bahwa
Output adalah nilai produksi barang ataupun jasa yang dihasilkan oleh
terbesar dalam perekonomian Jawa Timur (pada gambar 4.1 halaman 66)
sumbangan nilai output sebesar Rp526,22 trilliun atau 31,35% dari total output
Sektor industri kreatif dan sektor perdagangan, hotel dan restoran (PHR)
menempati posisi kedua dan ketiga dalam hal kontribusi pembentukan output,
masing – masing sebesar Rp353,99 trilliun dan Rp235,17. Sementara itu, sektor
pertanian berada di posisi keempat yaitu sebesar 11,83% atau senilai dengan
dan jasa keuangan, sektor listrik, gas, dan air bersih, serta sektor jasa-jasa
Sumber: Tabel Input-Output Provinsi Jawa Timur 2010 Transaksi Total atas
Harga Produsen, diolah.
Gambar 4.1
Struktur Output Sektor dalam Perekonomian Jawa Timur Tahun 2010
pengolahan, sektor industri kreatif, dan sektor perdagangan, hotel dan restoran
(PHR) dapat dikatakan sebagai leading sectors dalam perekonomian Jawa Timur.
Sebagai leading sector, ketiga sektor tersebut pantas untuk mendapat perhatian
dari semua pihak dalam rangka pengembangan daerah terutama industri kreatif.
Sektor industri kreatif baru saja diresmikan dalam Instruksi Presiden nomor 6
tahun 2009, namun sudah menjadi salah satu leading sector dalam perekonomian
Jawa Timur.
provinsi Jawa Timur melalui Nilai Tambah Bruto (NTB), karena NTB dalam
dan jasa yang dihasilkan oleh seluruh unit usaha dalam suatu wilayah tertentu.
Struktur PDRB yang dapat digambarkan oleh struktur NTB adalah pendekatan
pendekatan pengeluaran.
Sumber: Tabel Input-Output Provinsi Jawa Timur 2010 Transaksi Total atas
Harga Produsen, diolah.
Gambar 4.2
Struktur NTB Menurut Sektor Ekonomi Provinsi Jawa Timur Tahun 2010
(dalam %)
perekonomian Jawa Timur menurut sektor berasal dari industri pengolahan adalah
23,26% dari total NTB sebesar Rp951,86 trilliun atau setara dengan nilai sebesar
Rp221,42 trilliun. Kemudian pada posisi kedua adalah sektor industri kreatif
Dengan kontribusi NTB terhadap perekonomian Jawa Timur tahun 2010 sebesar
besar dalam perekonomian Jawa Timur adalah sektor Perdagangan, Hotel, dan
Restoran (PHR). Sektor tersebut berperan sebesar 19,29% atau senilai dengan
pertanian memiliki peranan terhadap nilai tambah bruto Jawa Timur senilai
Rp142,62 trilliun (14,98%) dan diikuti oleh sektor konstruksi sebesar 6,69%,
3,53%, sektor jasa-jasa yang berperan sebesar 3,02%, sektor keuangan, real estate,
dan jasa keuangan sebesar 3,44%, dan yang terakhir adalah sektor listrik, gas, dan
dalam penciptaan nilai tambah. Tiga sektor tertinggi dalam penciptaan output dan
juga nilai tambah adalah industri pengolahan, industri kreatif, dan sektor PHR.
memiliki urutan kontribusi yang berbeda pada penciptaan output dan NTB.
Sektor pertambangan berada pada posisi ketujuh dalam penciptaan output dan
Jatim. Sementara sektor pengangkutan dan komunikasi berada pada posisi keenam
dalam penciptaan output dan berada pada urutan ketujuh untuk kontribusinya
tertinggi berasal dari surplus usaha yaitu sebesar Rp545,16 trilliun (57,27%).
Komponen upah dan gaji juga memiliki nilai yang cukup tinggi, yaitu Rp297,64
total NTB yang dihasilkan provinsi Jawa Timur atau setara dengan Rp60,03
trilliun dan Rp 49,30 trilliiun. Besaran subsidi yang dikeluarkan oleh pemerintah
Sumber: Tabel Input-Output Provinsi Jawa Timur 2010 Transaksi Total atas
Harga Produsen, diolah.
Gambar 4.3
Struktur NTB Menurut Pendapatan Provinsi Jawa Timur Tahun 2010
Surplus usaha mencakup sewa properti (tanah, hak cipta), bunga netto, dan
sebelum dibagikan dalam bentuk dividen dan sebelum dipotong pajak perseroan
(BPS, 2010:10). Sedangkan upah dan gaji merupakan balas jasa yang diberikan
pendapatan bruto atau belum dipotong pajak. Keduanya memiliki proporsi yang
besar dalam struktur NTB. Namun porsi yang diterima oleh upah dan gaji lebih
(perusahaan) dengan gaji/upah yang diterima para pekerja karena berada di bawah
angka satu. Jadi pada intinya perbandingan surplus usaha yang diterima oleh
atau penggunaan terdiri dari komponen konsumi rumah tangga (C), komponen
investasi (I), komponen pengeluaran pemerintah (G), dan komponen ekspor netto
Tabel 4.2
Struktur NTB Menurut Pendekatan Pengeluaran dalam Perekonomian Jawa
Timur Tahun 2010
C I G NX Y
Sektor
Jumlah (Juta Rp) % Jumlah (Juta Rp) % Jumlah (Juta Rp) % Jumlah (Juta Rp) % Jumlah (Juta Rp) %
Pertanian 50.684.788 8,39 11.998.093 5,01 - 0,00 7.265.688 13,87 69.948.568 7,35
Pertambangan 592.138 0,10 702.991 0,29 - 0,00 3.618.656 6,91 4.913.785 0,52
Industri Pengolahan 264.985.837 43,86 19.354.900 8,09 - 0,00 3.086.881 5,89 287.427.617 30,20
Listrik, Gas, dan Air Bersih 8.169.303 1,35 - 0,00 - 0,00 6.268 0,01 8.175.571 0,86
Konstruksi - 0,00 127.556.098 53,31 - 0,00 - 0,00 127.556.098 13,40
Perdagangan, Hotel, dan Restoran 66.222.087 10,96 26.929.138 11,25 - 0,00 46.973.030 89,64 140.124.254 14,72
Pengangkutan dan Komunikasi 18.919.003 3,13 1.672.090 0,70 - 0,00 2.583.578 4,93 23.174.670 2,43
Keuangan, Real Estate, dan Jasa Keuangan 18.761.690 3,11 - 0,00 - 0,00 (1.509.817) -2,88 17.251.873 1,81
Jasa-Jasa 35.741.592 5,92 - 0,00 5.406.192 9,65 146.040 0,28 41.293.824 4,34
Industri Kreatif 140.081.375 23,19 51.055.649 21,34 50.621.408 90,35 (9.768.239) -18,64 231.990.193 24,37
Total 604.157.811 100,00 239.268.958 100,00 56.027.600 100,00 52.402.084 100,00 951.856.454 100,00
Presentase Terhadap Y 63,47% 25,14% 5,89% 5,50% 100,00%
Sumber: Tabel Input-Output Provinsi Jawa Timur 2010 Transaksi Total atas
Harga Produsen, diolah.
penggunaan di Jawa Timur pada tahun 2010, sebesar 63,47% atau senilai dengan
Rp604,16 trilliun. Investasi berada pada posisi kedua yaitu sebesar Rp239,27
Jawa Timur adalah pengeluaran pemerintah yaitu sebesar 5,89% dari nilai total Y
atau setara dengan Rp56,03 trilliun. Sedangkan ekspor netto memiliki nilai
Motal Tetap Bruto (PMTB) dan perubahan stok. Nilai investasi menjadi bagian
Timur sebesar 25,14% dari total NTB/PDRB berindikasi positif, karena investasi
perekonomian akan menyerap tenaga kerja. Sektor yang menjadi alokasi investasi
tertinggi adalah sektor konstruksi (53,31%), sektor industri kreatif (21,34%), dan
Dalam tabel 4.2 halaman 70, apabila dilihat dari besaran nilai Y per sektor,
trilliun atau berkontribusi sebesar 30,20% dari total permintaan akhir sektor–
sektor ekonomi yang ada. Secara umum penggunaan output dari industri
sebagian besar konsumsi masyarakat berasal dari sektor industri pengolahan, yaitu
sebesar Rp264,98 trilliun rupiah atau mencakup 43,86% dari total konsumsi yang
dilakukan pada seluruh sektor. Pada posisi kedua dan ketiga terdapat sektor
industri kreatif sebesar Rp140,08 trilliun (23,19%) dan sektor PHR sebesar
yang dilakukan hanya sebesar Rp56,02 trilliun. Konsumsi pemerintah Jawa Timur
hanya dialokasikan untuk sektor jasa-jasa (9,65%) dan sektor industri kreatif
(90,35%).
53.31% dari total nilai investasi sektoral di Jawa Timur, atau setara dengan
Rp127,56 trilliun. Sektor-sektor ekonomi yang juga memiliki nilai investasi yang
cukup tinggi adalah sektor industri kreatif sebesar 21,34% atau senilai dengan
Rp51,05 trilliun dan sektor perdagangan, hotel, dan restoran (PHR) sebesar
di Jawa Timur karena tuntutan dari jumlah penduduk yang semakin meningkat
dan disertai pula dengan perubahan zaman yang ditandai dengan adanya
Selain aktif dalam melakukan investasi, Jawa Timur termasuk daerah yang
perdagangan mencakup kegiatan ekspor dan impor yang dilakukan Jawa Timur
dengan provinsi lain ataupun dengan negara lain. Struktur ekspor-impor atau
neraca perdagangan pada tabel 4.3, menunjukkan nilai perdagangan Jawa Timur
pada tahun 2010, mengalami surplus perdagangan sebesar Rp52,40 trilliun yang
Total nilai ekspor seluruh sektor ekonomi Jawa Timur mencapai Rp399,55
trilliun yang terdiri dari Rp138,64 trilliun ekspor ke luar negeri dan Rp260,91
trilliun ekspor ke dalam negeri. Hal ini mengindikasikan bahwa produk berupa
barang maupun jasa yang diproduksi di Jawa Timur lebih banyak di ekspor ke
Tabel 4.3
Neraca Perdagangan Ekonomi Jawa Timur Tahun 2010
Ekspor LN Ekspor DN Impor LN Impor DN Selisih (NX)
Sektor
Jumlah (Juta Rp) % Jumlah (Juta Rp) % Jumlah (Juta Rp) % Jumlah (Juta Rp) % Jumlah (Juta Rp) %
Pertanian 7.678.671 5,54 26.273.858 10,07 10.047.976 5,73 16.638.865 9,69 7.265.688 13,87
Pertambangan 10.987.659 7,93 3.652.970 1,40 10.598 0,01 11.011.375 6,42 3.618.656 6,91
Industri Pengolahan 77.817.524 56,13 134.697.130 51,63 111.515.569 63,54 97.912.204 57,04 3.086.881 5,89
Listrik, Gas, dan Air Bersih - 0,00 127.043 0,05 - 0,00 120.775 0,07 6.268 0,01
Konstruksi - 0,00 - 0,00 - 0,00 - 0,00 - 0,00
Perdagangan, Hotel,
dan Restoran 17.071.684 12,31 31.571.388 12,10 526.542 0,30 1.143.500 0,67 46.973.030 89,64
Pengangkutan dan Komunikasi 2.864.262 2,07 6.326.654 2,42 199.505 0,11 6.407.833 3,73 2.583.578 4,93
Keuangan, Real estate,
dan Jasa Keuangan 15.668 0,01 675.632 0,26 61.805 0,04 2.139.312 1,25 (1.509.817) -2,88
Jasa-Jasa 402 0,00 194.097 0,07 4.768 0,00 43.692 0,03 146.040 0,28
Industri Kreatif 22.201.592 16,01 57.391.582 22,00 53.131.908 30,27 36.229.505 21,11 (9.768.239) -18,64
Total 138.637.461 100,00 260.910.355 100,00 175.498.671 100,00 171.647.061 100,00
52.402.084 100,00
Total Ekspor 399.547.816 Total Impor 347.145.732
Sumber: Tabel Input-Output Provinsi Jawa Timur 2010 Transaksi Total atas
Harga Produsen, diolah.
Sebagian besar nilai total ekspor Jawa Timur berasal dari sektor industri
keseluruhan nilai ekspor Jawa Timur. Nilai tersebut terdiri dari ekspor dalam
negeri sebesar Rp77,82 trilliun dan senilai Rp134,70 trilliun ekspor luar negeri.
Selain itu, nilai impor yang diciptakan industri pengolahan juga tergolong tinggi.
Sepanjang tahun 2010 dari total nilai impor Jawa Timur sebesar Rp347,14
trilliun yang terdiri dari Rp175,50 trilliun impor luar negeri, dan Rp171,65 trilliun
impor dalam negeri, nilai impor industri pengolahan mencapai 60,33% dari nilai
besar berasal dari luar negeri. Impor ini untuk membeli mesin-mesin dan alat-alat
produksi yang dibutuhkan oleh industri pengolahan, dan rata-rata alat atau mesin
yang berteknologi tinggi dengan harga yang kompetitif berasal dari luar negeri.
sebagai sektor yang baru diresmikan oleh Instruksi Presiden nomor 6 tahun 2009
memang memerlukan perlengkapan maupun peralatan dari luar negeri dan di luar
Provinsi Jawa Timur. Impor luar negeri yang dilakukan oleh sektor industri kreatif
lebih tinggi yaitu sebesar Rp53,13 trilliun, dibandingkan dengan impor dalam
negeri yaitu sebesar Rp36,23 trilliun wajar terjadi karena sektor yang
mengandalkan ide dan kreativitas ini sudah lebih dulu dikembangkan oleh
arsitektur, desain, film, video, dan fotografi, kerajinan, kuliner, mode, musik,
interaktif, seni pertunjukan, seni rupa, teknologi informasi, dan televisi dan radio.
kreatif sebagai tindak lanjut dari UU Nomor 17 Tahun 2007 tentang Rencana
Jawa Timur dapat diketahui berdasarkan perbandingan sisi penawaran dan sisi
presentase struktur Nilai Tambah Bruto (NTB) menurut pendekatan sektor atau
dihitung dengan rasio antara upah/gaji dan surplus usaha pada struktur NTB, serta
kreatif dalam perekonomian Jawa Timur adalah melihat perbandingan antara sisi
menunjukkan bahwa permintaan yang terjadi pada sektor industri kreatif dalam
Rp443,35 trilliun. Hal ini mengindikasikan bahwa barang dan jasa sektor industri
kreatif yang ada di Jawa Timur lebih banyak digunakan untuk konsumsi akhir
Tabel 4.4
Struktur Permintaan dan Penawaran 15 Subsektor Industri Kreatif
di Jawa Timur Tahun 2010
Permintaan Penawaran
Sektor Industri Kreatif Antara Domestik Ekspor Jumlah Impor Output Jumlah
Jumlah (Juta Rp) Jumlah (Juta Rp) Jumlah (Juta Rp) Jumlah (Juta Rp) Jumlah (Juta Rp) Jumlah (Juta Rp) Jumlah (Juta Rp)
Mode (Fesyen) 4.876.897 23.114.803 3.884.566 31.876.266 20.932.997 10.943.269 31.876.266
Kerajinan 30.104.022 5.141.007 12.571.454 47.816.483 900.418 46.916.065 47.816.483
Penerbitan dan Percetakan 11.608.503 1.530.222 10.086.797 23.225.522 8.220.302 15.005.219 23.225.522
Film, Video, dan Fotografi 5.897.552 1.218.635 4.188 7.120.375 188.397 6.931.978 7.120.375
Teknologi Informasi 3.270.745 5.987.093 128.527 9.386.364 6.425.596 2.960.768 9.386.364
Permainan Interaktif 6.461.635 4.168.593 909.003 11.539.231 8.163.679 3.375.551 11.539.231
Desain 8.440.130 30.669.532 26.268.117 65.377.778 26.807.891 38.569.887 65.377.778
Seni Rupa 3.387.294 4.041.757 888.708 8.317.759 6.361.763 1.955.997 8.317.759
Arsitektur 7.496.372 11.702.463 - 19.198.835 - 19.198.835 19.198.835
Kuliner 7.166.829 65.547.588 14.520.324 87.234.741 4.075.563 83.159.178 87.234.741
Televisi dan Radio 15.637.484 21.069.144 2.375.228 39.081.856 519.356 38.562.499 39.081.856
Periklanan 14.500.486 2.354.403 1.490.997 18.345.887 2.105.298 16.240.589 18.345.887
Penelitian dan Pengembangan 874.325 51.449.732 - 52.324.057 - 52.324.057 52.324.057
Seni Pertunjukkan 1.234.703 1.035.051 955.470 3.225.224 466.403 2.758.820 3.225.224
Musik 1.044.933 12.728.409 5.509.795 19.283.136 4.193.748 15.089.388 19.283.136
Total 122.001.909 241.758.432 79.593.174 443.353.515 89.361.413 353.992.102 443.353.515
Presentase (%) 27,52 54,53 17,95 100,00 20,16 79,84 100,00
Sumber: Tabel Input-Output Provinsi Jawa Timur 2010 Transaksi Total atas
Harga Produsen, diolah.
televisi dan radio sebesar Rp 15,64, dan subsektor periklanan sebesar Rp14,5
yang mendominasi permintaan sektor industri kreatif di Jawa Timur terdiri dari
kontribusi yang lebih tinggi daripada permintaan ekspor dalam permintaan akhir,
Pada tabel 4.4 halaman 76 juga terdapat sisi penawaran yang terdiri dari
impor sebesar Rp89,36 trilliun dan output (produk-produk sektor industri kreatif
yang dihasilkan dalam wilayah Jawa Timur) sebesar Rp353,99 trilliun, sisi
melalui produksi sendiri maupun dari impor dalam negeri atau luar negeri. Dari
seluruh subsektor dengan output produksinya sebesar 79,84% dan impor sebesar
20,14%. Hal ini memberi makna bahwa ketergantungan Provinsi Jawa Timur
dengan wilayah lain dalam memenuhi permintaan barang dan jasa industri kreatif
Output adalah nilai produksi barang ataupun jasa yang dihasilkan oleh
perekonomian Jawa Timur (pada Gambar 4.4), dihasilkan oleh subsektor kuliner,
trilliun atau 23,49% dari total output yang dihasilkan seluruh sektor industri
Sumber: Tabel Input-Output Provinsi Jawa Timur 2010 Transaksi Total atas
Harga Produsen, diolah.
Gambar 4.4
Struktur Output 15 Subsektor Industri Kreatif Provinsi Jawa Timur
Tahun 2010
serta subsektor kerajinan menempati posisi kedua dan ketiga dalam hal kontribusi
Sementara subsektor desain berada di posisi keempat yaitu sebesar 11,83% atau
senilai dengan Rp198,63 trilliun dan subsektor televisi dan radio berada pada
lainnya seperti subsektor arsitektur, film, video, dan fotografi, mode, musik,
pembentukan output.
pantas untuk mendapat perhatian dari semua pihak dalam rangka pengembangan
untuk permintaan akhir dan subsektor kerajinan yang sebagian besar outputnya
lainnya.
Besaran output (nilai produksi) yang dihasilkan, serta jumlah biaya yang
masing-masing subsektor industri kreatif. Nilai Tambah Bruto (NTB) adalah balas
jasa terhadap fakor produksi yang tercipta karena adanya kegiatan produksi. Nilai
Bruto (PDRB).
dan jasa yang dihasilkan oleh seluruh unit usaha dalam suatu wilayah tertentu.
Struktur PDRB yang dapat digambarkan oleh struktur NTB adalah pendekatan
pengeluaran.
menurut pendekatan sektor atau lapangan usaha berasal dari subsektor kuliner
yaitu 21,10% dari total NTB sebesar Rp192,96 trilliun atau setara dengan nilai
sehingga industri kreatif berada dalam posisi kedua yang memiliki nilai NTB
dalam perekonomian Jawa Timur, adalah subsektor televisi dan radio. Subsektor
tersebut berperan sebesar 16,96% atau senilai dengan Rp32,73 trilliun. Setelah
kontribusi terhadap nilai tambah bruto Jawa Timur senilai Rp27,95 trilliun
(14,49%) dan diikuti oleh subsektor desain sebesar 11,27%, subsektor kerajinan
Sumber: Tabel Input-Output Provinsi Jawa Timur 2010 Transaksi Total atas
Harga Produsen, diolah.
Gambar 4.5
Kontribusi Nilai Tambah Bruto 15 Subsektor Industri Kreatif Provinsi
Jawa Timur Tahun 2010
Suatu subsektor yang memiliki output yang besar belum tentu memiliki
nilai tambah yang besar. Hal ini tergantung dari biaya produksi yang
berkontribusi dalam penciptaan output (Gambar 4.4 halaman 78), ternyata urutan
subsektor industri kreatif yang memiliki peringkat kontribusi yang sama dalam
penciptaan output dan juga nilai tambah, yaitu adalah subsektor kuliner
kesepuluh), film, video, dan fotografi (urutan kesebelas), serta seni rupa
(kontributor terendah).
komponen pendapatan pada Tabel 4.5, menunjukkan bahwa nilai tambah bruto
seluruh subsektor industri kreatif yang tertinggi berasal dari komponen surplus
usaha, yaitu sebesar Rp106,21 trilliun (55,04%). Komponen upah dan gaji juga
memiliki nilai yang cukup tinggi, yaitu Rp71,43 trilliun (37,02%). Sedangkan
komponen penyusutan dan pajak tak langsung memberikan kontribusi yang kecil,
masing-masing hanya mencapai 5,76% dan 2,29% dari total NTB yang dihasilkan
provinsi Jawa Timur atau setara dengan Rp11,11 trilliun dan Rp 4,42 trilliiun.
Tabel 4.5
Struktur NTB 15 Subsektor Industri Kreatif Menurut Pendekatan
Pendapatan di Jawa Timur Tahun 2010
Upah dan Gaji Surplus Usaha Penyusutan Pajak Tak Langsung Subsidi Nilai Tambah Bruto
Subsektor Industri Kreatif Rasio
(Juta Rp) (Juta Rp) (Juta Rp) (Juta Rp) (Juta Rp) Jumlah (Juta Rp) %
Mode (Fesyen) 1.203.788 3.701.516 0,33 395.070 40.631 - 5.341.006 2,77
Kerajinan 4.824.823 12.946.852 0,37 2.539.641 259.156 - 20.570.472 10,66
Penerbitan dan Percetakan 1.399.901 6.212.746 0,23 598.711 66.917 - 8.278.275 4,29
Film, Video, dan Fotografi 655.961 2.820.541 0,23 130.296 81.859 - 3.688.657 1,91
Teknologi Informasi 258.826 1.485.788 0,17 44.235 100.427 - 1.889.275 0,98
Permainan Interaktif 283.753 1.679.029 0,17 738 20.322 - 1.983.842 1,03
Desain 5.490.982 15.193.916 0,36 527.195 538.734 - 21.750.828 11,27
Seni Rupa 151.890 665.664 0,23 3.377 3.624 - 824.554 0,43
Arsitektur 2.931.178 2.730.515 1,07 247.936 233.377 - 6.143.005 3,18
Kuliner 11.350.924 27.572.532 0,41 1.110.447 685.442 (542) 40.718.803 21,10
Televisi dan Radio 9.423.644 19.148.123 0,49 2.607.054 1.763.019 (210.866) 32.730.975 16,96
Periklanan 3.277.195 5.641.779 0,58 419.240 490.912 - 9.829.127 5,09
Penelitian dan Pengembangan 25.808.542 - - 2.146.012 - - 27.954.553 14,49
Seni Pertunjukkan 553.387 1.434.254 0,39 18.871 8.895 - 2.015.407 1,04
Musik 3.818.531 4.974.425 0,77 325.017 125.651 - 9.243.623 4,79
Total 71.433.325 106.207.680 0,67 11.113.840 4.418.965 (211.408) 192.962.403 100,00
Presentase Total NTB (%) 37,02 55,04 5,76 2,29 -0,11 100,00
Sumber: Tabel Input-Output Provinsi Jawa Timur 2010 Transaksi Total atas
Harga Produsen, diolah.
upah dan gaji adalah subsektor peelitian dan pengembangan, yaitu sebesar
Rp25,80 trilliun. Kontribusi NTB tertinggi pada komponen surplus usaha berasal
penyusutan, pajak tidak langsung, dan subsidi, subsektor televisi dan radio
Rp1,76 trilliun pada pajak tak langsung, dan Rp210,87 milliar pada subsidi
tertinggi dalam NTB perekonomian Jawa Timur, sebagian besar nilai tersebut
berasal dari komponen surplus usaha, yaitu sebesar Rp27,57 trilliun. Sementara
nilai yang berasal dari komponen upah dan gaji sebesar Rp11,35 dan sisanya
sebesar Rp1,79 trilliun berasal dari penyusutan, pajak tidak langsung, dan subsidi.
Sehingga rasio antara upah dan gaji, serta surplus usaha subsektor kuliner kurang
dari satu (>1) yaitu sebesar 0,41. Angka rasio tersebut mengindikasikan bahwa
terjadi ketidakseimbangan antara upah dan gaji yang diterima oleh pekerja dengan
kuliner. Surplus usaha yang diterima oleh pengusaha/pemilik modal lebih besar
dalam NTB perekonomian Jawa Timur menghasilkan angka rasio upah dan gaji
dengan surplus usaha lebih tinggi daripada subsektor kuliner, yaitu 0,42. Untuk
angka rasio upah dan gaji dengan surplus usaha tertinggi kedua dicapai oleh
subsektor musik, yaitu sebesar 0,77. Hal ini memberi makna bahwa gap yang ada
antara upah dan gaji yang diterima oleh pekerja dengan surplus usaha yang
satu (1) ketidakseimbangan antara upah dan gaji yang diterima oleh pekerja
dengan surplus usaha yang diterima oleh pengusaha/pemilik modal semakin kecil,
dan bila rasio tersebut lebih dari satu (>1) mengindikasikan bahwa upah dan gaji
yang diterima oleh pekerja lebih tinggi dari surplus usaha yang diterima oleh
pemilik modal.
nilai rasio yang paling tinggi yaitu sebesar 1,07. Angka ini menandakan bahwa
subsektor arsitektur adalah usaha dengan daya serap tenaga kerja sangat tinggi.
surplus usaha dan tidak terkena pajak, dikarenakan usaha penelitian didominasi
Angka rasio seluruh subsektor industri kreatif (sektor industri kreatif) sebesar
0,67. Hal itu mengindikasikan bahwa industri kreatif cukup mendekati rasio ideal
yang digunakan untuk melihat kondisi perekonomian Jawa Timur, salah satunya
industri kreatif menurut pendekatan penggunaan di Jawa Timur pada tahun 2010
adalah komponen konsumsi rumah tangga sebesar 60,38% atau senilai dengan
Rp140,08 trilliun. Investasi berada pada posisi kedua yaitu sebesar Rp51.05
Sedangkan ekspor netto memiliki nilai terkecil yaitu sebesar -4,21% dari nilai
total Y, yaitu Rp231,99 trilliun, atau setara dengan yaitu minus Rp9,77 trilliun.
Tabel 4.6
Struktur NTB 15 Subsektor Industri Kreatif Menurut Pendekatan
Pengeluaran di Jawa Timur Tahun 2010
C I G NX Y
Subsektor Industri Kreatif
Jumlah (Juta Rp) % Jumlah (Juta Rp) % Jumlah (Juta Rp) % Jumlah (Juta Rp) % Jumlah (Juta Rp) %
Mode (Fesyen) 21.532.440 15,37 1.582.363 3,10 - 0,00 (17.048.432) 174,53 6.066.371 2,61
Kerajinan 2.060.826 1,47 3.080.182 6,03 - 0,00 11.671.036 -119,48 16.812.043 7,25
Penerbitan dan Percetakan 368.185 0,26 1.162.037 2,28 - 0,00 1.866.494 -19,11 3.396.716 1,46
Film, Video, dan Fotografi 1.218.635 0,87 - 0,00 - 0,00 (184.209) 1,89 1.034.426 0,45
Teknologi Informasi 5.115.155 3,65 871.938 1,71 - 0,00 (6.297.070) 64,46 (309.977) -0,13
Permainan Interaktif - 0,00 4.168.593 8,16 - 0,00 (7.254.676) 74,27 (3.086.083) -1,33
Desain 4.905.837 3,50 25.763.694 50,46 - 0,00 (539.774) 5,53 30.129.758 12,99
Seni Rupa 3.124.346 2,23 917.410 1,80 - 0,00 (5.473.054) 56,03 (1.431.298) -0,62
Arsitektur - 0,00 11.702.463 22,92 - 0,00 - 0,00 11.702.463 5,04
Kuliner 65.547.588 46,79 - 0,00 - 0,00 10.444.762 -106,93 75.992.349 32,76
Televisi dan Radio 21.069.144 15,04 - 0,00 - 0,00 1.855.872 -19,00 22.925.016 9,88
Periklanan 1.052.626 0,75 1.301.777 2,55 - 0,00 (614.300) 6,29 1.740.103 0,75
Penelitian dan Pengembangan 828.325 0,59 - 0,00 50.621.408 100,00 - 0,00 51.449.732 22,18
Seni Pertunjukkan 615.285 0,44 419.766 0,82 - 0,00 489.067 -5,01 1.524.118 0,66
Musik 12.642.984 9,03 85.426 0,17 - 0,00 1.316.046 -13,47 14.044.455 6,05
Total 140.081.375 100,00 51.055.649 100,00 50.621.408 100,00 (9.768.239) 100,00 231.990.193 100,00
Presentase Terhadap Y 60,38% 22,01% 21,82% -4,21% 100,00%
Sumber: Tabel Input-Output Provinsi Jawa Timur 2010 Transaksi Total atas
Harga Produsen diolah.
tangga, terutama kontribusi dari subsektor kuliner sebesar 46,79% dari nilai total
konsumsi rumah tangga atau setara dengan Rp65,55 trilliun, diikuti oleh subsektor
mode atau fesyen sebesar 15,37% atau senilai dengan Rp21,53 triliun. Tiga belas
subsektor lainnya jika diagregasi maka akan memiliki nilai konsumsi rumah
tangga sebesar Rp53 trilliun atau hanya sebesar 37,84% dari total konsumsi rumah
Nilai konsumsi pemerintah pada sektor industri kreatif hanya berasal dari
subsektor penelitian dan pengembangan, yaitu sebesar Rp 50,62 trilliun. Hal ini
tidak lepas dari adanya institusi khusus pemerintah terkait penelitian dan
Jawa Timur. Subsektor yang tidak berkontribusi dalam konsumsi industri kreatif
baik rumah tangga maupun pemerintah adalah subsektor arsitektur dan subsektor
arsitektur dalam tabel input-output Jawa Timur tahun 2010 seluruhnya berasal
interaktif, struktur permintaan akhir dalam tabel input-output Jawa Timur tahun
2010 hanya berasal dari dua komponen, yaitu pembentukan modal tetap bruto
Timur sebesar 22,01% dari total NTB sektor industri kreatif berindikasi positif,
suatu sektor ekonomi. Dari sisi investasi, pada Tabel 4.6 halaman 85 dapat dilihat
bahwa total investasi industri kreatif ialah sebesar Rp51,05 trilliun. Nilai investasi
tertinggi terdapat pada subsektor desain yaitu sebesar Rp25,76 trilliun dan pada
subsektor desain menunjukkan bahwa subsektor tersebut lebih menarik bagi para
investor, karena sebuah desain yang bagus (desain produk, interior, maupun
grafis) mempu membuat produk dari sektor-sektor lainnya memiliki nilai jual
yang lebih unggul. Sementara itu nilai investasi yang juga tinggi pada subsektor
Timur dalam beberapa tahun terakhir. Ekspor netto pada tabel 4.6 halaman 85
diperinci dalam neraca perdagangan pada tabel 4.7 halaman 88. Sektor industri
kreatif yang tergolong sektor baru setelah disahkannya Instruksi Presiden (Inpres)
15 subsektor industri kreatif Jawa Timur tahun 2010 (Tabel 4.9 halaman 88) yaitu
Total keseluruhan ekspor yang berasal dari sektor industri kreatif senilai
Rp79,59 trillliun, sedangkan nilai impornya adalah sebesar Rp89,36 trilliun. Nilai
Impor tersebut terdiri atas impor luar negeri sebesar Rp53,13 trilliun, dan impor
dalam negeri sebesar Rp36,23 trilliun. Sedangkan nilai ekspor tersebut terdiri atas
ekspor domestik atau dalam negeri sebesar Rp57,39 trilliun, dan ekspor ke luar
negeri sebesar Rp22,20 trilliun. Hal ini menunjukkan bahwa barang maupun jasa
Tabel 4.7
Neraca Perdagangan 15 Subsektor Industri Kreatif di Jawa Timur Tahun
2010
Ekspor LN Ekspor DN Impor LN Impor DN Selisih (NX)
Sektor
Jumlah (Juta Rp) % Jumlah (Juta Rp) % Jumlah (Juta Rp) % Jumlah (Juta Rp) % Jumlah (Juta Rp) %
Mode (Fesyen) 2.220.096 10,00 1.664.470 2,90 2.975.436 5,60 17.957.562 49,57 (17.048.432) 174,53
Kerajinan 2.151.253 9,69 10.420.201 18,16 493.602 0,93 406.816 1,12 11.671.036 -119,48
Penerbitan dan Percetakan 2.932.113 13,21 7.154.684 12,47 5.275.222 9,93 2.945.081 8,13 1.866.494 -19,11
Film, Video, dan Fotografi - 0,00 4.188 0,01 68.323 0,13 120.074 0,33 (184.209) 1,89
Teknologi Informasi 25.845 0,12 102.681 0,18 6.138.196 11,55 287.400 0,79 (6.297.070) 64,46
Permainan Interaktif 689.545 3,11 219.458 0,38 7.002.349 13,18 1.161.330 3,21 (7.254.676) 74,27
Desain 6.417.399 28,91 19.850.718 34,59 22.486.083 42,32 4.321.808 11,93 (539.774) 5,53
Seni Rupa 471.266 2,12 417.442 0,73 2.985.990 5,62 3.375.773 9,32 (5.473.054) 56,03
Arsitektur - 0,00 - 0,00 - 0,00 - 0,00 - 0,00
Kuliner 2.310.796 10,41 12.209.528 21,27 1.907.283 3,59 2.168.280 5,98 10.444.762 -106,93
Televisi dan Radio 503.421 2,27 1.871.807 3,26 212 0,00 519.144 1,43 1.855.872 -19,00
Periklanan 698 0,00 1.490.299 2,60 9.068 0,02 2.096.230 5,79 (614.300) 6,29
Penelitian dan Pengembangan - 0,00 - 0,00 - 0,00 - 0,00 - 0,00
Seni Pertunjukkan 421.806 1,90 533.664 0,93 171.463 0,32 294.941 0,81 489.067 -5,01
Musik 4.057.353 18,28 1.452.442 2,53 3.618.682 6,81 575.066 1,59 1.316.046 -13,47
Total 22.201.592 100,00 57.391.582 100,00 53.131.908 100,00 36.229.505 100,00
(9.768.239) 100,00
Total Ekspor 79.593.174 Total Impor 89.361.413
Sumber: Tabel Input-Output Provinsi Jawa Timur 2010 Transaksi Total atas
Harga Produsen, diolah.
trilliun), televisi dan radio (Rp1,85 trilliun), penerbitan dan percetakan (Rp1,87
defisit perdagangan terbesar adalah subsektor mode atau fesyen sebesar Rp17,05
trilliun.
lebih banyak melakukan ekspor ke dalam negeri yaitu sebesar Rp10,42 trilliun
dan melakukan aktivitas impor dari luar negeri yaitu sebesar Rp493,62 milliar.
tertinggi lebih banyak melakukan ekspor ke luar negeri sebesar Rp2,22 trilliun
dan melakukan aktivitas impor dari dalam negeri sebesar Rp17,96 trilliun.
(28,89%) dan subsektor musik (18,28%) dari total nilai ekspor ke luar negeri
sebesar Rp22,20 trilliun. Sedangkan nilai ekspor ke dalam negeri tertinggi juga
dihasilkan oleh subsektor desain (34,59%) dan subsektor kuliner (21,27%) dari
total nilai ekspor ke dalam negeri yaitu sebesar Rp1,25 trilliun. Impor dari luar
negeri, nilai tertingginya berasal dari subsektor desain (42,32%) dan subsektor
permainan interaktif (13,18%). Sebagian besar nilai impor dari dalam negeri
berasal dari subsektor mode atau fesyen (49,57%) dan subsektor desain (11,93%).
Nilai ekspor tertinggi dihasilkan oleh subsektor desain yang unggul dalam
ekspor ke luar negeri (28,91%) atau ekspor domestik (34,59%) dengan nilai total
keduanya sebesar Rp26,27 trilliun. Pada posisi kedua, nilai ekspor tertinggi
dihasilkan oleh subsektor kuliner, sebesar 18,24% atau setara dengan Rp14,52
trilliun. Hal ini menunjukkan bahwa sektor desain dan sektor kuliner Jawa Timur
lebih diminati oleh masyarakat di luar wilayah Jawa Timur terutama wilayah
dalam negeri. Kudapan khas Jawa Timur yang terkenal dan menarik banyak
peminat, antara lain: terasi, petis, lapis legit, wingko, bandeng presto, aneka
kontributor tertinggi bagi nilai impor. Nilai total impor subsektor desain adalah
sebesar Rp26.51, yang terdiri atas impor domestik sebesar Rp4,32 trilliun dan
impor luar negeri sebesar Rp22,49 trilliun. Jawa Timur memerlukan banyak
subsektor ini. Terutama impor dari luar negeri, karena kemajuan desain yang
linkage) atau biasa disebut daya penyebaran yang dihitung berdasarkan sisi kolom
atau mekanisme input dan indeks keterkaitan ke depan (forward linkage) atau
derajat kepekaan yang dihitung berdasarkan sisi baris atau mekanisme output.
Terdapat dua jenis indeks keterkaitan dalam analisisnya, yaitu keterkaitan total
Nilai keterkaitan langsung berasal dari matriks koefisien input atau koefisien
Penelitian ini menjelaskan besaran input yang dibutuhkan dan output yang
dihasilkan oleh sektor industri kreatif maupun sektor – sektor ekonomi lain di
Jawa Timur. Besaran input dan output direpresentasikan melalui indeks backward
linkage dan indeks forward linkage. Apabila indeks keterkaitan ke belakang lebih
dari satu (αj>1), maka menunjukkan bahwa sektor industri kreatif mampu
sektor lain sebagai penyedia input untuk keperluan kegiatan produksi sektor
tersebut, sedangkan jika indeks keterkaitan ke depan (βi>1), bisa diartikan bahwa
sektor – sektor industri kreatif mampu mendorong sektor – sektor hilirnya untuk
ekonomi lain termasuk sektor industri kreatif itu sendiri meningkat sebesar nilai
keterkaitannya.
Tabel 4.8
Indeks Keterkaitan ke Belakang Industri Kreatif Jawa Timur
Indeks Keterkaitan Kebelakang Indeks Penyebaran
Subsektor Industri Kreatif
Nilai Peringkat Nilai Peringkat
Mode (Fesyen) 0,9934 7 1,0004 8
Kerajinan 1,1210 3 0,9718 11
Penerbitan dan Percetakan 0,9496 10 1,0085 7
Film, Video, dan Fotografi 0,9527 9 1,0147 6
Teknologi Informasi 0,9078 12 1,0693 3
Permainan Interaktif 0,8759 14 1,0911 2
Desain 1,0051 6 0,9751 10
Seni Rupa 1,0813 4 0,8894 12
Arsitektur 1,2205 1 0,7834 15
Kuliner 1,1701 2 0,8375 14
Televisi dan Radio 0,8447 15 1,1610 1
Periklanan 0,9928 8 0,9983 9
Penelitian dan Pengembangan 1,0553 5 0,8861 13
Seni Pertunjukkan 0,9206 11 1,0656 4
Musik 0,8997 12 1,0422 5
Sumber: Tabel Input-Output Provinsi Jawa Timur 2010 Transaksi Domestik atas
Harga Produsen, diolah.
Timur, hanya enam subsektor industri kreatif yang memiliki indeks keterkaitan ke
belakang yang tinggi atau lebih dari satu (>1). Subsektor-subsektor tersebut
belakang paling tinggi diantara subsektor industri kreatif yang lain dengan nilai
peningkatan output sebesar satu unit pada subsektor arsitektur, maka subsektor ini
ekonomi lain yang digunakan dalam proses produksi termasuk dari subsektor
Tabel 4.9
Sektor-Sektor Hulu Subsektor Arsitektur
Nilai
Kode I-O Sektor Hulu %
(Juta Rp)
57 Kayu, Barang dari Kayu dan Gabus (Tidak Termasuk Furnitur) dan Barang Anyaman dari Bambu, Rotan dan Sejenisnya 3.343.998 34,83
87 Perdagangan Eceran, Bukan Mobil dan Motor 1.593.417 16,60
69 Semen, Kapur dan Barang Lainnya Bukan Logam 1.154.916 12,03
36 Pertambangan dan Penggalian Lainnya 776.395 8,09
73 Peralatan Listrik 655.439 6,83
Sumber: Tabel Input-Output Provinsi Jawa Timur 2010 Transaksi Domestik atas
Harga Produsen, diolah.
Tabel 4.9 pada halaman 92, memuat sektor–sektor hulu yang memiliki
Input kegiatan produksi yang paling dibutuhkan subsektor arsitektur adalah sektor
kayu, barang dari kayu dan gabus dan barang anyaman dari bambu rotan dan
sejenisnya sebesar 34,83%. Empat sektor-sektor lain yang juga berperan dalam
(bukan mobil dan motor), sektor semen, kapur, dan barang lainnya bukan logam,
belakang 0,447 yang terendah, namun memiiki indeks penyebaran tertinggi yaitu
sebesar 1,1610.
Tabel 4.10
Sektor-Sektor Hulu Subsektor Televisi dan Radio
Nilai
Kode I-O Sektor Hulu %
(Juta Rp)
99 Informasi dan Komunikasi 1.449.590 27,63
104 Real Estate 1.097.707 20,92
105 Jasa Perusahaan 503.443 9,60
85 Konstruksi Khusus 383.796 7,32
79 Ketenagalistrikan 354.823 6,76
Sumber: Tabel Input-Output Provinsi Jawa Timur 2010 Transaksi Domestik atas
Harga Produsen, diolah.
radio ke sektor-sektor penyedia input secara meluas. Dua sektor hulu yang
berperan besar dalam kegiatan produksi subsektor televisi dan radio pada tabel
4.10 adalah sektor informasi dan komunikasi sebesar 27,63%, serta sektor real
estate sebesar 20,92% dari total kontribusi yang diberikan oleh kelima sektor-
keterkaitan ke depan subsektor industri kreatif seperti yang tertera dalam Tabel
Tabel 4.11
Indeks Keterkaitan ke Depan Industri Kreatif Jawa Timur
Indeks Keterkaitan Ke Depan Indeks Penyebaran
Subsektor Industri Kreatif
Nilai Peringkat Nilai Peringkat
Mode (Fesyen) 0,7633 12 1,2239 2
Kerajinan 1,2401 1 0,8263 15
Penerbitan dan Percetakan 0,8717 5 1,0304 11
Film, Video, dan Fotografi 0,8339 6 1,0852 10
Teknologi Informasi 0,7705 9 1,1810 7
Permainan Interaktif 0,7742 8 1,1569 8
Desain 0,7656 10 1,2010 6
Seni Rupa 0,7278 14 1,2307 1
Arsitektur 0,9025 4 0,9794 12
Kuliner 0,8197 7 1,0908 9
Televisi dan Radio 1,0156 2 0,8948 14
Periklanan 0,9682 3 0,9548 13
Penelitian dan Pengembangan 0,7319 13 1,2065 5
Seni Pertunjukkan 0,7647 11 1,2079 4
Musik 0,7238 15 1,2198 3
Sumber: Tabel Input-Output Provinsi Jawa Timur 2010 Transaksi Domestik atas
Harga Produsen, diolah.
bahwa setiap tambahan output pada subsektor tersebut, maka akan menambah
output keseluruhan di sektor hilir sebesar nilai keterkaitannya. Hal ini dapat
keterkaitan total ke depan terdapat pada subsektor kerajinan yaitu sebesar 1,2401.
Angka tersebut berarti apabila terjadi peningkatan terhadap output sebesar satu
unit maka output subsektor tersebut akan memberikan tambahan output di sektor
lainnya sebesar 1,2401 atau dengan kata lain akan ada tambahan yang
subsektor kerajinan itu sendiri untuk digunakan dalam proses produksinya. Hal ini
lainnya.
(1,2401) dan subsektor televisi dan radio (1,0156) yang memiliki indeks
keterkaitan total ke depan lebih dari satu (>1), sedangkan tiga belas subsektor
lainnya memiliki indeks keterkaitan total ke depan di bawah satu. Subsektor yang
sebesar 0.7328. Hal ini menunjukkan bahwa subsektor musik kurang mampu
Pada tabel 4.12 halaman 96, terdapat sektor-sektor hilir dari subsektor
input dalam kegiatan produksi. Sektor tersebut adalah konstruksi bangunan sipil,
kayu, barang dari kayu dan gabus dan barang anyaman dari bambu rotan dan
bangunan sipil menggunakan input dari subsektor kerajinan paling tinggi, yaitu
sebesar 33,38%.
Tabel 4.12
Sektor-Sektor Hilir Subsektor Kerajinan
Nilai
Kode I-O Sektor Hilir %
(Juta Rp)
84 Konstruksi Bangunan Sipil 9.882.739 33,38
57 Kayu, Barang dari Kayu dan Gabus (Tidak Termasuk Furnitur) dan Barang Anyaman dari Bambu, Rotan dan Sejenisnya 5.940.299 20,07
83 Konstruksi Gedung 5.070.318 17,13
85 Konstruksi Khusus 3.343.998 11,30
76 Furnitur 2.611.727 8,82
Sumber: Tabel Input-Output Provinsi Jawa Timur 2010 Transaksi Domestik atas
Harga Produsen, diolah.
Pada kolom indeks persebaran pada tabel 4.11 halaman 94, terdapat 11
subsektor yang memiliki indeks penyebaran yang tinggi atau lebih dari satu (>1).
Subsektor tersebut meliputi subsektor seni rupa; mode atau fesyen; musik; seni
percetakan. Subsektor seni rupa memiliki nilai persebaran tertinggi, yaitu sebesar
1,2307. Indeks persebaran cukup penting digunakan untuk melihat seberapa besar
pengaruh output subsektor seni rupa terhadap sektor-sektor hilirnya secara merata.
Tabel 4.13
Sektor-Sektor Hilir Subsektor Seni Rupa
Nilai
Kode I-O Sektor Hilir %
(Juta Rp)
87 Perdagangan Eceran, Bukan Mobil dan Motor 287.528 59,09
84 Konstruksi Bangunan Sipil 69.191 14,22
106 Jasa Pemerintahan 31.593 6,49
77 Barang Lainnya 27.605 5,67
86 Perdagangan Besar, Bukan Mobil dan Sepeda Motor 10.907 2,24
Sumber: Tabel Input-Output Provinsi Jawa Timur 2010 Transaksi Domestik atas
Harga Produsen, diolah.
Distribusi output yang dihasilkan subsektor seni rupa pada tabel 4.13
halaman 96, dialokasikan atau digunakan sebagai input oleh sektor perdagangan
eceran (bukan mobil dan motor), sektor konstruksi bangunan sipil, sektor jasa
pemerintahan, sektor barang lainnya, dan sektor perdagangan besar (bukan mobil
dan sepeda motor). Sektor hilir yang paling dominan dalam menggunakan input
dari subsektor seni rupa adalah sektor perdagangan eceran (bukan mobil dan
untuk mengetahui efek dari suatu perubahan permintaan akhir terhadap output
sektor dengan angka multiplier output tertinggi adalah subsektor arsitektur dengan
angka multiplier sebesar 1,7140 diikuti subsektor kuliner sebesar 1,6432 serta
subsektor kerajinan dengan nilai sebesar 1,5743. Hal ini menunjukkan bahwa
kuliner; serta kerajinan maka output seluruh sektor perekonomian Jawa Timur
1,5743 juta.
setiap satuan uang pada permintaan akhir digunakan untuk mengkonsumsi output
subsektor dengan nilai multiplier output yang besar. Sebaliknya, apabila konsumsi
dilakukan pada sektor dengan nilai multiplier output yang kecil seperti subsektor
televisi dan radio, maka tidak ada pengaruh yang signifikan terhadap penambahan
permintaan akhir.
Tabel 4.14
Nilai Multiplier Subsektor Industri Kreatif di Jawa Timur Tahun 2010
Output Multiplier Income Multiplier Employment Multiplier
Subsektor Industri Kreatif
Nilai Peringkat Nilai Peringkat Nilai Peringkat
Mode (Fesyen) 1,3950 7 0,1535 10 0,1791 2
Kerajinan 1,5743 3 0,1619 9 0,0520 3
Penerbitan dan Percetakan 1,3335 10 0,1244 12 0,0071 12
Film, Video, dan Fotografi 1,3379 9 0,1266 11 0,0128 9
Teknologi Informasi 1,2748 12 0,1114 14 0,0055 13
Permainan Interaktif 1,2300 14 0,1034 15 0,0102 11
Desain 1,4114 6 0,2009 8 0,0157 7
Seni Rupa 1,5185 4 0,1179 13 0,2034 1
Arsitektur 1,7140 1 0,2617 5 0,0510 4
Kuliner 1,6432 2 0,2243 7 0,0169 6
Televisi dan Radio 1,1862 15 0,2899 3 0,0031 15
Periklanan 1,3943 8 0,2814 4 0,0125 10
Penelitian dan Pengembangan 1,4820 5 0,7310 1 0,0151 8
Seni Pertunjukkan 1,2928 11 0,2593 6 0,0288 5
Musik 1,2635 13 0,3197 2 0,0031 14
Sumber: Tabel Input-Output Provinsi Jawa Timur 2010 Transaksi Domestik Atas
Harga Produsen, diolah.
industri kreatif mempunyai nilai multiplier output yang tinggi atau lebih dari satu
(>1). Hal ini mengindikasikan bahwa akibat kenaikan satu satuan permintaan
akhir sektor industri kreatif dapat meningkatkan nilai total produksi pada semua
industri kreatif memegang peran yang cukup penting dalam perekonomian Jawa
ada tambahan permintaan akhir sebesar satu juta rupiah pada subsektor peneltian
sebesar Rp0,7310 juta atau Rp731 ribu. Selanjutnya terdapat subsektor musik dan
subsektor televisi dan radio pada peringkat kedua dan ketiga, dengan nilai
menunjukkan apabila ada tambahan permintaan akhir sebesar satu juta rupiah di
subsektor musik dan subsektor televisi dan radio, maka akan terjadi peningkatan
Rp0,2899 juta.
rendah kurang dari satu atau kurang dari satu (<1). Hal ini berarti sektor industri
yaitu sebesar 0,2034. Hal ini menunjukkan setiap satu juta rupiah peningkatan
permintaan akhir di subsektor seni rupa, maka akan menambah dua lapangan
multiplier tenaga kerja terkecil adalah subsektor televisi dan radio dengan nilai
sebesar 0.0031. Angka multiplier tenaga kerja seluruh subsektor industri kreatif
tersebut rendah atau kurang dari satu (<1). Artinya, sektor industri kreatif kurang
Pada tabel 4.14 halaman 98, subsektor industri kreatif yang memiliki
posisi lima tertinggi untuk nilai multiplier (output, income, maupun employment)
Peningkatan permintaan akhir sebesar satu juta rupiah pada subsektor arsitektur
Rp0,2617 juta atau Rp261 ribu. Serta mampu untuk meningkatkan lapangan kerja
baru di Jawa Timur sebesar 0,0510 lapangan pekerjaan pada setiap peningkatan
lebih dan patut untuk dikembangkan karena nilai multiplier yang dihasilkan cukup
Subsektor desain dalam tabel tersebut juga memliki nilai yang cukup
konsisten. Subsektor desain berada pada posisi keenam untuk pengganda output,
pengganda tenaga kerja. Hal ini menandakan bahwa apabila terjadi peningkatan
permintaan akhir sebesar satu juta rupiah pada subsektor desain, maka akan terjadi
input-output Jawa Timur tahun 2015 yang seharusnya dipublikasi setiap lima
tahun sekali. Dengan begitu peneliti memakai tabel input-output Jawa Timur
industri kreatif dalam tabel input-output Jawa Timur tahun 2010, karena pada
tabel I-O Jawa Timur tahun 2010 hanya terbatas pada 110 sektor saja. Sehingga
terdapat beberapa subsektor industri kreatif tersebut masih tergabung dalam sektor
lain di luar industri kreatif. Dalam perhitungan ini ada yang bersifat undervalued
khususnya pada subsektor yang bersifat tak berwujud (intangible) dan jasa seperti,
radio dan televisi ataupun penelitian dan pengembangan dan ada pula yang
berwujud (tangible).
Penelitian ini juga tidak dapat mencakup pendapatan industri kreatif yang
transaksinya melalui internet atau media digital atau yang biasa disebut e-
commerce. Dan yang terakhir, keterbatasan penelitian ini adalah tidak tersedianya
data tenaga kerja sektoral dalam tabel input-output Jawa Timur tahun 2010,
kerja sebenarnya.
BAB 5
5.1 Simpulan
1. Industri kreatif pada tahun 2010 secara keseluruhan memiliki peran yang besar
yaitu berperan sebesar 20,27% dan berpotensi menjadi leading sector dalam
penciptaan output. Subsektor industri kreatif yang menjadi leading sector dan
berperan dalam perekonomian Jawa Timur pada tahun 2010 adalah subsektor
dalam perannya untuk menjadi produk yang dapat menjadi input bagi sektor-
kreatif, hanya terdapat enam subsektor yang memiliki indeks keterkaitan total
ke belakang tinggi atau lebih dari satu (>1) yaitu arsitektur, kuliner, kerajinan,
seni rupa, penelitian dan pengembangan, serta desain. Dan sebelas subsektor
lainnya memiliki nilai indeks keterkaitan total ke belakang yang cukup tinggi
walaupun kurang dari satu. Hal ini menunjukkan bahwa sektor industri kreatif
sisi keterkaitan ke depan, hanya subsektor kerajinan dan subsektor televisi dan
102
SKRIPSI PERAN INDUSTRI KREATIF ... NI SHEILA FAIRUZ RATNASARI
ADLN - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA 103
radio yang memiliki dengan indeks keterkaitan total ke depan tinggi atau lebih
dari satu (>1). Hal ini menunjukkan bahwa subsektor kerajinan dan subsektor
televisi dan radio mampu mendorong output sektor hilirnya. Namun secara
sektor hilirnya.
nilai multiplier output yang tinggi atau lebih dari satu (>1). Hal ini
tenaga kerja seluruh subsektor industri kreatif memiliki nilai yang rendah atau
kurang dari satu (<1). Rendahnya nilai multiplier pendapatan dan tenaga kerja
5.2 Saran
untuk dilakukan agar tidak ada nilai yang mengalami overvalued dan
tambah suatu barang atau jasa. Pemerintah juga perlu mengajak masyarakat
Jawa Timur untuk mencintai produk lokal terutama pada subsektor mode atau
ke luar wilayah Jawa Timur baik dalam negeri maupun luar negeri.
menggunakan data matriks tabel input-output Jawa Timur yang lebih baru dari
DAFTAR PUSTAKA
105
SKRIPSI PERAN INDUSTRI KREATIF ... NI SHEILA FAIRUZ RATNASARI
ADLN - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA 106
LAMPIRAN
Lampiran 1 Potensi Produk Unggulan Kabupaten/Kota di Jawa Timur
108
SKRIPSI PERAN INDUSTRI KREATIF ... NI SHEILA FAIRUZ RATNASARI
ADLN - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA 109
20 Kab. Pasuruan Bordir, Perak, dan Produk Kayu Fesyen dan Seni
Rupa
33 Kota Madiun Kerajinan Kayu dan Sambel Pecel Seni Rupa dan
Kuliner
Lampiran 2.
Tabel Input-Output Transaksi Total atas Harga Produsen Jawa Timur Tahun 2010, Klasifikasi 24 Sektor.
kode 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 180 301 302 303 304 305LN 306AP 309 310 407LN 408AP 409 501 503 509 600 700
1 15258089,75 161688,19 93023755,18 0,00 1179,46 323875,75 8646,73 2295,32 1199491,75 211723,50 4644116,39 390458,94 0,00 44,16 0,00 838114,77 7935,70 0,00 12478036,50 0,00 4823,19 0,00 19877,14 103393,15 128677545,59 50684787,88 0,00 10399034,21 1599058,33 7678670,89 26273857,73 96635409,03 225312954,62 10047975,97 16638865,03 26686841,00 0,00 0,00 0,00 198626113,62 225312954,62
2 9820,44 2568043,51 25028402,93 1501148,97 15119771,06 1983891,54 231,45 884343,60 203027,34 2800,71 399936,21 63269,97 0,00 97,87 390,11 2778,81 105396,88 1180841,68 39,54 0,00 0,00 79401,41 0,00 0,00 49133634,04 592137,66 0,00 0,00 702991,10 10987658,59 3652970,40 15935757,75 65069391,79 10597,79 11011375,20 11021972,99 0,00 0,00 0,00 54047418,80 65069391,79
3 23534954,58 483361,54 122763120,94 1850641,55 14201036,75 17541726,06 10680482,39 402919,68 4076224,79 960932,37 4018861,59 2361536,85 466681,72 199065,69 628583,82 5737610,42 566996,05 1960780,50 19187807,14 57992,43 544591,91 3951468,14 77007,62 2180563,90 238795323,64 264985836,89 0,00 8196249,54 11158650,09 77817524,07 134697130,49 496855391,09 735650714,73 111515569,48 97912204,41 209427773,88 0,00 0,00 0,00 526222940,89 735650714,78
4 371695,19 82223,65 1919172,73 536684,93 388049,95 2002397,43 207155,92 294839,80 98549,31 62065,62 152063,56 334503,20 20974,22 5043,41 6631,55 83891,63 2807,47 196751,91 314862,48 461718,62 109767,37 88693,79 6512,45 139930,46 7886986,64 8169302,73 0,00 0,00 0,00 0,00 127042,98 8296345,71 16183332,35 0,00 120774,72 120774,72 0,00 0,00 0,00 16062557,63 16183332,35
5 8517,33 0,00 119647,87 0,00 2558973,10 40716,53 54920,95 11732,13 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 40,28 12435,62 2806983,82 0,00 0,00 127556098,42 0,00 0,00 0,00 127556098,42 130363082,24 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 130363082,24 130363082,24
6 8594352,22 790236,21 35440890,72 703304,69 8154711,37 5227435,77 6843783,53 1426338,96 2256428,95 1010495,07 4763044,15 848214,30 371353,91 225268,36 207821,42 2889287,55 141473,83 2176338,31 5604876,31 460160,20 1220950,77 4737747,75 72772,78 872270,27 95044842,55 66222086,76 0,00 26929137,64 0,00 17071683,62 31571388,06 141794296,08 236839138,63 526542,17 1143500,00 1670042,17 0,00 0,00 0,00 235169096,47 236839138,64
7 2597128,50 660499,45 11391234,64 125269,64 1728839,64 7995348,31 7468040,90 698411,19 518004,34 349383,60 1999630,93 670550,18 239027,48 120904,02 84129,30 606998,11 54286,97 675591,31 1328043,29 265400,10 557125,31 2432277,97 45613,96 350115,06 42961854,19 18919002,65 0,00 1672089,68 0,00 2864261,79 6326653,96 29782008,07 72743862,26 199504,66 6407833,16 6607337,82 0,00 0,00 0,00 66136524,43 72743862,25
8 2458338,84 1299250,26 6207916,96 272067,51 2500598,22 5742705,06 2533752,53 7186969,91 121934,39 172796,91 1252647,05 721280,14 152516,63 5556,10 5556,10 70712,44 13764,06 0,00 840806,21 1419368,49 400012,18 2511401,91 37789,83 174123,07 36121854,56 18761690,24 0,00 0,00 0,00 15668,13 675632,11 19452990,48 55574845,05 61805,44 2139312,11 2201117,56 0,00 0,00 0,00 53373727,48 55574845,04
9 43312,28 6741,51 215370,57 20916,60 111390,24 184284,61 153068,38 252891,83 1943565,61 5182,23 7600,01 0,00 19076,00 222,74 620,66 3475,86 139,74 0,00 13386,37 129797,95 194154,39 111169,82 4692,55 21944,86 3443004,81 35741591,69 5406192,00 0,00 0,00 402,23 194097,23 41342283,15 44785287,96 4767,62 43691,52 48459,14 0,00 0,00 0,00 44736828,83 44785287,97
10 163837,24 3051,18 345650,70 317,25 12,91 220678,62 52532,40 56938,11 185671,01 2074232,97 151782,38 17874,44 26661,20 1798,46 5046,01 449641,68 1521,58 0,00 822017,47 31702,28 7925,00 131349,61 938,00 73657,38 4876897,39 21532439,66 0,00 557735,63 1024627,76 2220096,09 1664469,57 26999368,70 31876266,09 2975435,54 17957561,91 20932997,44 0,00 0,00 0,00 10943268,65 31876266,09
11 101531,27 376730,75 827420,20 103,46 15280553,14 264872,99 4053,71 8601,96 38686,22 436018,69 6495627,63 129757,85 33831,07 4545,18 664,79 2621293,84 26879,03 3351072,86 6909,00 6393,35 523,64 85876,29 356,98 1717,90 30104021,83 2060825,62 0,00 940617,19 2139564,62 2151253,19 10420200,67 17712461,30 47816483,12 493601,67 406816,28 900417,95 0,00 0,00 0,00 46916065,18 47816483,13
12 13343,33 1424,55 966154,30 507223,49 914721,52 319241,26 29199,27 304641,95 924665,09 53355,30 945143,73 825870,29 1556561,99 2285,35 7,79 37923,92 1958,49 31519,17 100621,15 62440,65 748089,76 3247978,57 13471,92 660,36 11608503,20 368184,88 0,00 0,00 1162036,72 2932112,97 7154683,86 11617018,43 23225521,63 5275221,84 2945080,54 8220302,38 0,00 0,00 0,00 15005219,26 23225521,63
13 16138,55 1130,47 498216,66 0,00 0,00 1690593,05 111970,97 319443,75 853947,77 3104,03 9557,50 1950,48 198527,03 20622,26 8354,81 3166,41 9,04 0,00 23602,71 85934,94 401542,06 1637162,36 6185,75 6391,12 5897551,73 1218635,28 0,00 0,00 0,00 0,00 4188,29 1222823,57 7120375,30 68322,84 120074,27 188397,11 0,00 0,00 0,00 6931978,18 7120375,30
14 0,00 110565,16 307907,31 0,00 0,00 2678,11 4211,89 333603,11 265413,65 0,00 26655,64 0,00 1021,21 301135,11 57908,50 7606,13 1022,83 461094,69 4608,62 64582,63 21998,80 560510,81 59998,84 678221,74 3270744,78 5115154,52 0,00 383098,86 488839,48 25845,27 102681,38 6115619,51 9386364,29 6138196,05 287400,22 6425596,27 0,00 0,00 0,00 2960768,02 9386364,29
15 635,63 18350,88 125652,12 0,00 1841234,89 49871,35 49943,89 125215,66 25963,46 88,59 3141,78 30585,36 0,00 110812,03 234733,78 94271,81 482,66 2824785,43 30200,85 242313,93 792,80 184268,76 2690,62 465598,55 6461634,81 0,00 0,00 2979157,34 1189435,49 689545,27 219457,78 5077595,89 11539230,70 7002349,09 1161330,21 8163679,30 0,00 0,00 0,00 3375551,39 11539230,70
16 400042,81 1981959,05 732191,58 5023,48 313,68 84804,41 110170,02 130585,16 47147,55 86394,30 777373,88 0,00 11968,48 63647,78 67913,97 3240943,13 14742,67 23214,22 740,09 36131,52 252914,90 302722,02 10265,69 37318,40 8440129,63 4905837,42 0,00 23279310,67 2484383,72 6417398,71 19850718,10 56937648,63 65377778,26 22486083,29 4321807,84 26807891,13 0,00 0,00 0,00 38569887,13 65377778,26
17 21710,06 1365,59 77162,53 2658,28 495007,76 2122792,99 50577,85 30041,34 61740,30 13144,74 18906,12 0,00 8550,82 3427,57 17244,87 29139,95 192147,27 3529,63 5207,00 831,99 1685,56 219911,31 3384,89 7126,08 3387294,48 3124346,44 0,00 880895,81 36514,30 471266,39 417442,01 4930464,94 8317759,43 2985989,90 3375772,61 6361762,50 0,00 0,00 0,00 1955996,93 8317759,43
18 347357,04 9873,64 67759,13 898913,60 0,00 10976,49 139035,08 2579913,07 505611,02 0,00 11060,68 0,00 0,00 0,00 0,00 4199,64 350,43 119850,69 24759,08 383795,91 0,00 2125833,78 57599,07 77749,55 7496371,97 0,00 0,00 11702463,01 0,00 0,00 0,00 11702463,01 19198834,98 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 19198834,98 19198834,98
19 1032767,61 29262,16 1235939,62 313,85 20296,77 198528,43 1174532,05 221282,54 1021850,13 50887,97 364169,15 75012,74 28243,56 53,89 1185,28 5562,49 305,28 0,00 1332575,66 50247,35 178689,26 126337,39 17394,00 1391,79 7166828,97 65547587,86 0,00 0,00 0,00 2310795,82 12209528,37 80067912,05 87234741,02 1907282,91 2168279,75 4075562,66 0,00 0,00 0,00 83159178,36 87234741,02
20 30769,62 26091,46 2691242,13 1293,85 137410,19 3743645,05 374898,91 2895125,34 1079667,69 36280,41 163322,57 249761,18 29136,96 4824,01 31792,83 23839,43 138,59 0,00 105431,62 1470393,94 540723,30 1472784,30 60892,09 494434,01 15637483,94 21069143,67 0,00 0,00 0,00 503421,00 1871807,33 23444372,01 39081855,95 212,00 519144,47 519356,47 0,00 0,00 0,00 38562499,47 39081855,95
21 982408,63 2417195,57 156045,29 157151,29 3137702,45 1556837,12 1964738,85 1365677,29 367388,77 383,23 6732,94 6318,78 35879,46 7,32 9894,72 44422,41 78,31 50459,10 202530,98 575302,25 958191,93 308905,07 83685,98 112548,25 14500486,00 1052626,29 0,00 1301777,11 0,00 698,34 1490299,00 3845400,75 18345886,74 9067,69 2096230,02 2105297,71 0,00 0,00 0,00 16240589,04 18345886,74
22 16,57 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 329829,75 544478,68 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 874325,00 828324,53 50621407,72 0,00 0,00 0,00 0,00 51449732,25 52324057,25 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 52324057,25 52324057,25
23 678,50 0,00 480848,30 0,00 0,00 69,05 52429,80 115905,33 54064,95 15550,88 101902,59 0,00 11532,05 2084,69 941,61 0,00 0,82 0,00 8300,28 26563,34 135220,38 24634,74 154641,44 30136,88 1234702,80 615285,00 0,00 419765,90 0,00 421806,07 533664,08 1990521,06 3225223,86 171462,82 294940,55 466403,37 0,00 0,00 0,00 2758820,49 3225223,86
24 20329,95 10036,33 210018,86 301,63 111612,44 208120,27 134467,24 70082,13 179580,17 5382,46 32316,50 0,00 12579,94 46,70 86,20 1555,42 27,95 0,00 5012,72 452,54 2216,93 29067,97 7602,08 4036,18 1044932,62 12642983,56 0,00 0,00 85425,62 4057352,78 1452441,82 18238203,77 19283136,39 3618682,44 575066,03 4193748,47 0,00 0,00 0,00 15089387,92 19283136,39
190 56007775,93 11039081,11 304805305,77 6583334,07 66703415,55 51516090,28 32532674,46 20622653,03 16033909,40 5602263,11 26345592,98 6726944,69 3243320,91 1071492,71 1391708,96 16819059,51 1131442,83 13055829,50 42440375,04 5831524,40 6411462,42 24369503,78 743413,96 5845764,56 726873938,99 604157811,22 56027599,72 217197431,03 22071527,23 138637461,22 260910355,23 1299002185,65 2025876124,70 175498671,21 171647060,85 347145732,06 0,00 0,00 0,00 1678730392,64 2025876124,70
200 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 131643283,47 4179,29 28977800,58 10522799,85 0,00 0,00 171148063,20 347145732,05 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00
201 46522828,31 18122492,95 38883707,06 2137356,72 26993984,17 57083518,26 12807957,44 6258547,61 17396652,78 1203788,38 4824823,43 1399901,04 655960,79 258825,55 283752,74 5490982,41 151889,68 2931177,94 11350924,32 9423644,42 3277194,81 25808541,73 553387,11 3818530,88 297640370,54 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00
202 91591310,16 23342982,03 135376174,40 6511236,46 28975429,62 106579607,00 13837242,97 24049406,17 8686175,53 3701516,04 12946851,86 6212745,56 2820541,43 1485788,17 1679029,26 15193916,20 665663,78 2730514,89 27572531,87 19148123,22 5641779,18 0,00 1434253,64 4974424,92 545157244,36 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00
203 3059383,06 1354866,48 10494472,64 814738,23 2601493,96 10595334,35 5358737,26 1860036,27 2047038,70 395070,30 2539640,67 598711,33 130295,60 44234,89 737,99 527195,20 3376,95 247935,93 1110447,20 2607053,66 419240,41 2146011,74 18870,82 325017,03 49299940,68 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00
204 1478870,98 188602,89 36663281,01 15892,82 5089505,51 9397625,51 1614632,85 583084,40 583513,60 40630,83 259156,24 66916,63 81859,45 100426,71 20322,45 538733,80 3623,69 233376,70 685441,83 1763019,40 490912,21 0,00 8894,96 125650,52 60033974,99 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00
205 -34054,82 -606,66 0,00 -0,66 -746,56 -3078,93 -14720,55 0,00 -10461,19 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 -541,92 -210865,62 0,00 0,00 0,00 0,00 -275076,91 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00
209 142618337,69 43008337,69 221417635,12 9479223,56 63659666,69 183653006,19 33603849,97 32751074,45 28702919,43 5341005,54 20570472,20 8278274,56 3688657,27 1889275,31 1983842,44 21750827,62 824554,09 6143005,48 40718803,31 32730975,08 9829126,62 27954553,47 2015406,53 9243623,35 951856453,65 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00
210 198626113,62 54047418,80 526222940,89 16062557,63 130363082,24 235169096,47 66136524,43 53373727,48 44736828,83 10943268,65 46916065,18 15005219,26 6931978,18 2960768,02 3375551,39 38569887,13 1955996,93 19198834,98 83159178,36 38562499,47 16240589,04 52324057,25 2758820,49 15089387,92 1678730392,64 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00
Lampiran 3.
Tabel Input-Output Transaksi Domestik atas Harga Produsen Jawa Timur Tahun 2010, Klasifikasi 24 Sektor.
kode 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 180 301 302 303 304 305LN 306AP 309 310 407LN 408AP 409 501 503 509 600 700
1 13.912.237,23 160.862,04 83.720.837,24 - 134,63 259.949,43 1.762,49 2.294,99 894.924,63 105.041,60 2.224.540,62 102.365,25 - 5,04 - 296.193,42 3.457,52 - 11.167.862,25 - 3.888,85 - 17.367,45 47.955,80 112.921.680,49 40.756.014,23 - 9.849.545,31 1.146.344,96 7.678.670,89 26.273.857,73 85.704.433,12 198.626.113,61 - - - - - - 198.626.113,62 198.626.113,62
2 9.141,63 2.413.202,27 20.290.872,98 1.496.678,36 10.148.225,87 1.976.542,98 152,18 581.449,28 133.488,96 1.864,68 262.957,14 41.599,53 - 64,35 256,50 1.827,05 104.882,22 776.394,55 38,42 - - 52.205,83 - - 38.291.844,77 575.374,98 - - 539.570,06 10.987.658,59 3.652.970,40 15.755.574,03 54.047.418,80 - - - - - - 54.047.418,80 54.047.418,80
3 13.893.303,28 121.466,79 70.739.225,54 141.186,73 10.051.786,14 4.120.881,43 1.193.809,30 60.204,55 2.196.735,19 337.410,18 991.383,06 325.154,43 44.108,56 104.806,96 140.039,95 2.679.758,60 326.222,44 1.498.960,32 15.973.273,08 11.453,19 131.642,71 1.485.421,54 41.447,55 364.486,04 127.219.057,61 178.493.990,78 - 1.680.127,41 6.315.110,50 77.817.524,07 134.697.130,49 399.003.883,25 526.222.940,86 - - - - - - 526.222.940,89 526.222.940,89
4 371.656,03 82.215,03 1.914.527,81 536.429,59 388.043,70 1.984.678,95 207.034,88 294.707,81 97.870,72 61.460,26 151.823,08 240.047,68 20.973,80 5.042,72 6.626,50 83.635,48 2.800,91 196.751,40 314.321,04 461.574,21 109.634,88 88.370,37 6.467,09 139.546,33 7.766.240,27 8.169.274,38 - - - - 127.042,98 8.296.317,36 16.062.557,63 - - - - - - 16.062.557,63 16.062.557,63
5 8.517,33 - 119.647,87 - 2.558.973,10 40.716,53 54.920,95 11.732,13 - - - - - - - - - - - - - - 40,28 12.435,62 2.806.983,82 - - 127.556.098,42 - - - 127.556.098,42 130.363.082,24 - - - - - - 130.363.082,24 130.363.082,24
6 8.579.977,19 789.931,80 35.283.338,63 700.313,43 8.138.891,41 5.116.290,61 6.787.154,47 1.392.097,10 2.252.997,02 1.008.162,62 4.761.923,80 840.254,34 369.977,38 225.247,06 207.762,89 2.888.487,33 141.445,02 2.176.338,31 5.592.831,05 441.687,59 1.198.190,28 4.632.368,69 71.733,22 871.732,32 94.473.056,87 65.123.830,26 - 26.929.137,64 - 17.071.683,62 31.571.388,06 140.696.039,59 235.169.096,46 - - - - - - 235.169.096,47 235.169.096,47
7 2.284.664,72 586.231,23 10.195.209,44 112.608,31 1.565.225,58 7.013.321,02 6.828.404,73 636.611,46 461.605,14 310.492,95 1.790.940,80 606.470,72 213.933,72 105.518,17 76.026,06 542.300,63 48.394,65 615.373,85 1.177.825,17 231.984,44 500.264,61 2.171.763,67 41.252,86 312.123,62 38.428.547,54 17.011.385,38 - 1.505.675,77 - 2.864.261,79 6.326.653,96 27.707.976,89 66.136.524,44 - - - - - - 66.136.524,43 66.136.524,43
8 2.323.790,10 1.181.900,30 5.956.386,62 266.639,89 2.426.741,36 5.553.870,33 2.381.689,36 6.874.277,26 97.750,87 158.710,99 1.208.503,86 689.299,27 146.355,67 4.899,86 4.899,86 68.673,42 13.046,66 - 829.687,41 1.358.594,15 271.260,37 2.333.655,88 33.070,90 170.014,63 34.373.024,90 18.309.402,34 - - - 15.668,13 675.632,11 19.000.702,59 53.373.727,49 - - - - - - 53.373.727,48 53.373.727,48
9 43.307,08 6.716,76 214.749,65 20.911,10 111.376,85 184.096,62 153.008,19 252.597,05 1.943.122,77 5.168,93 7.579,85 - 19.032,76 222,04 620,57 3.472,95 139,55 - 13.384,37 129.749,82 193.775,21 111.111,01 4.688,02 21.898,89 3.440.730,02 35.699.586,63 5.402.012,71 - - 402,23 194.097,23 41.296.098,80 44.736.828,82 - - - - - - 44.736.828,83 44.736.828,83
10 7.281,02 147,64 79.617,12 102,02 4,05 24.910,42 13.640,78 15.311,13 55.473,40 602.335,92 29.213,94 1.188,04 1.071,99 301,61 839,33 132.754,83 439,56 - 147.811,44 10.081,12 503,60 29.811,56 266,47 16.117,17 1.173.696,09 5.350.328,31 - 170.801,96 363.876,63 2.220.096,09 1.664.469,57 9.769.572,56 10.943.268,65 - - - - - - 10.943.268,65 10.943.268,65
11 101.004,82 375.921,22 810.554,69 92,01 14.953.056,61 264.011,53 3.618,06 5.517,91 36.846,53 387.937,14 6.420.335,15 129.483,90 33.759,64 4.340,93 652,83 2.614.490,04 26.734,35 3.343.998,06 5.933,79 5.694,68 394,41 77.413,22 326,70 1.637,64 29.603.755,83 1.983.457,35 - 839.073,17 1.918.324,97 2.151.253,19 10.420.200,67 17.312.309,35 46.916.065,18 - - - - - - 46.916.065,18 46.916.065,18
12 4.995,01 533,27 361.675,51 189.876,83 342.421,88 119.506,53 10.930,62 114.041,34 346.144,21 19.973,32 353.810,29 309.160,82 582.691,97 855,51 2,92 14.196,65 733,15 11.799,06 37.667,07 23.374,38 280.044,03 1.215.866,14 5.043,15 247,20 4.345.590,86 137.828,35 - - 435.003,21 2.932.112,97 7.154.683,86 10.659.628,39 15.005.219,25 - - - - - - 15.005.219,26 15.005.219,26
13 15.711,29 1.100,54 485.026,65 - - 1.645.835,54 109.006,60 310.986,66 831.339,98 3.021,85 9.304,47 1.898,84 193.271,13 20.076,30 8.133,62 3.082,58 8,80 - 22.977,84 83.659,86 390.911,45 1.593.819,40 6.021,99 6.221,92 5.741.417,31 1.186.372,59 - - - - 4.188,29 1.190.560,87 6.931.978,18 - - - - - - 6.931.978,18 6.931.978,18
14 - 33.825,09 94.197,79 - - 819,31 1.288,54 102.058,88 81.197,74 - 8.154,74 - 312,42 92.125,97 17.715,89 2.326,93 312,91 141.062,26 1.409,91 19.757,70 6.730,07 171.476,53 18.355,39 207.487,73 1.000.615,81 1.564.874,31 - 117.201,07 149.550,19 25.845,27 102.681,38 1.960.152,22 2.960.768,02 - - - - - - 2.960.768,02 2.960.768,02
15 147,49 4.257,98 29.155,26 - 427.224,61 11.571,73 11.588,56 29.053,98 6.024,34 20,56 728,99 7.096,77 - 25.711,89 54.465,65 21.874,04 111,99 655.439,38 7.007,55 56.224,48 183,96 42.756,17 624,31 108.033,56 1.499.303,23 - - 691.258,54 275.986,58 689.545,27 219.457,78 1.876.248,16 3.375.551,39 - - - - - - 3.375.551,39 3.375.551,39
16 56.774,91 271.479,67 112.307,84 688,09 278,05 11.709,39 22.385,27 17.930,28 6.458,06 13.145,49 139.028,97 - 1.639,39 8.733,67 9.318,03 1.554.712,25 2.192,20 20.577,28 101,37 6.349,34 48.416,05 41.465,48 1.406,15 5.111,70 2.355.000,21 4.027.461,10 - 5.579.009,50 340.299,50 6.417.398,71 19.850.718,10 36.214.886,93 38.569.887,13 - - - - - - 38.569.887,13 38.569.887,13
17 3.118,96 196,19 11.085,49 381,90 71.114,88 304.969,32 7.266,22 4.315,86 8.869,87 1.888,43 2.716,13 - 1.228,45 492,42 2.477,47 4.186,37 27.604,68 507,08 748,06 119,53 242,15 31.593,38 486,29 1.023,76 486.632,89 448.856,67 - 126.553,18 5.245,80 471.266,39 417.442,01 1.469.364,04 1.955.996,93 - - - - - - 1.955.996,93 1.955.996,93
18 347.357,04 9.873,64 67.759,13 898.913,60 - 10.976,49 139.035,08 2.579.913,07 505.611,02 - 11.060,68 - - - - 4.199,64 350,43 119.850,69 24.759,08 383.795,91 - 2.125.833,78 57.599,07 77.749,55 7.496.371,97 - - 11.702.463,01 - - - 11.702.463,01 19.198.834,98 - - - - - - 19.198.834,98 19.198.834,98
19 974.882,13 27.622,05 1.166.666,57 296,26 19.159,16 187.401,13 1.108.700,82 208.879,90 964.576,56 48.035,76 343.757,87 70.808,36 26.660,54 50,87 1.118,85 5.250,72 288,17 - 1.257.886,26 47.431,05 168.673,92 119.256,32 16.419,09 1.313,78 6.765.136,13 61.873.718,03 - - - 2.310.795,82 12.209.528,37 76.394.042,23 83.159.178,36 - - - - - - 83.159.178,36 83.159.178,36
20 30.334,27 25.722,29 2.653.164,16 1.275,55 135.465,99 3.690.676,78 369.594,52 2.854.162,65 1.064.391,64 35.767,09 161.011,74 246.227,35 28.724,71 4.755,76 31.343,00 23.502,13 136,63 - 103.939,88 1.449.589,56 533.072,69 1.451.946,10 60.030,54 487.438,33 15.416.231,57 20.771.039,57 - - - 503.421,00 1.871.807,33 23.146.267,91 38.562.499,48 - - - - - - 38.562.499,47 38.562.499,47
21 859.698,68 2.115.270,34 136.554,10 137.521,96 2.745.780,70 1.362.376,90 1.719.328,74 1.195.094,31 321.499,25 335,37 5.891,95 5.529,52 31.397,85 6,41 8.658,80 38.873,73 68,53 44.156,39 177.233,39 503.442,83 838.506,82 270.320,59 73.233,00 98.490,15 12.689.270,32 921.145,64 - 1.139.175,73 - 698,34 1.490.299,00 3.551.318,72 16.240.589,04 - - - - - - 16.240.589,04 16.240.589,04
22 16,57 - - - - - 329.829,75 544.478,68 - - - - - - - - - - - - - - - - 874.325,00 828.324,53 50.621.407,72 - - - - 51.449.732,25 52.324.057,25 - - - - - - 52.324.057,25 52.324.057,25
23 539,08 - 382.040,55 - - 54,86 41.656,19 92.088,37 42.955,34 12.355,38 80.963,00 - 11.489,71 1.656,31 748,12 - 0,65 - 6.594,68 21.104,94 107.434,44 19.572,63 122.864,73 23.944,16 980.988,25 488.852,34 - 333.509,75 - 421.806,07 533.664,08 1.777.832,24 2.758.820,49 - - - - - - 2.758.820,49 2.758.820,49
24 14.139,83 6.980,44 146.071,69 209,79 77.628,35 144.751,19 93.524,25 48.743,31 124.901,06 3.743,59 22.476,67 - 8.749,56 32,48 59,96 1.081,82 19,44 - 3.486,43 314,75 1.541,91 20.217,27 5.287,38 2.807,23 726.768,40 8.793.409,96 - - 59.414,97 4.057.352,78 1.452.441,82 14.362.619,52 15.089.387,92 - - - - - - 15.089.387,92 15.089.387,92
190 43.842.595,66 8.215.456,60 234.944.630,56 4.504.125,40 54.161.532,92 34.029.919,01 21.589.330,57 18.473.438,03 12.478.707,58 3.121.344,03 18.988.106,82 3.616.584,82 1.748.304,34 604.946,32 593.283,74 10.987.984,81 699.077,55 9.601.208,63 36.866.779,56 5.245.983,51 4.914.835,39 18.086.245,55 584.031,61 2.977.817,14 550.876.270,14 472.514.527,75 56.023.420,43 188.219.630,45 11.548.727,38 138.637.461,22 260.910.355,23 1.127.854.122,45 1.678.730.392,59 - - - - - - 1.678.730.392,64 1.678.730.392,64
200 12.165.180,28 2.823.624,51 69.860.675,22 2.079.208,68 12.541.882,63 17.486.171,27 10.943.343,89 2.149.215,00 3.555.201,82 2.480.919,08 7.357.486,16 3.110.359,88 1.495.016,57 466.546,39 798.425,21 5.831.074,70 432.365,29 3.454.620,87 5.573.595,48 585.540,88 1.496.627,03 6.283.258,23 159.382,35 2.867.947,42 175.997.668,85 131.643.283,47 4.179,29 28.977.800,58 10.522.799,85 - - 171.148.063,20 347.145.732,05 - - - - - - - -
201 46.522.828,31 18.122.492,95 38.883.707,06 2.137.356,72 26.993.984,17 57.083.518,26 12.807.957,44 6.258.547,61 17.396.652,78 1.203.788,38 4.824.823,43 1.399.901,04 655.960,79 258.825,55 283.752,74 5.490.982,41 151.889,68 2.931.177,94 11.350.924,32 9.423.644,42 3.277.194,81 25.808.541,73 553.387,11 3.818.530,88 297.640.370,54 - - - - - - - - - - - - - - - -
202 91591310,16 23342982,03 135376174,4 6511236,46 28975429,62 106579607 13837242,97 24049406,17 8686175,534 3701516,036 12946851,86 6212745,563 2820541,428 1485788,169 1679029,264 15193916,2 665663,7771 2730514,895 27572531,87 19148123,22 5641779,177 0 1434253,639 4974424,919 545157244,4 - - - - - - - - - - - - - - - -
203 3059383,056 1354866,475 10494472,64 814738,2275 2601493,965 10595334,35 5358737,26 1860036,273 2047038,704 395070,295 2539640,67 598711,3296 130295,6006 44234,88708 737,9881249 527195,2018 3376,94982 247935,9347 1110447,199 2607053,664 419240,4149 2146011,745 18870,81573 325017,0343 49299940,68 - - - - - - - - - - - - - - - -
204 1478870,976 188602,8932 36663281,01 15892,81674 5089505,506 9397625,506 1614632,847 583084,404 583513,6003 40630,82749 259156,241 66916,62599 81859,45112 100426,7104 20322,44567 538733,8041 3623,692292 233376,7048 685441,832 1763019,396 490912,2136 0 8894,96342 125650,5207 60033974,99 - - - - - - - - - - - - - - - -
205 -34054,81537 -606,6561553 0 -0,664181517 -746,5631502 -3078,931938 -14720,55303 0 -10461,18995 0 0 0 0 0 0 0 0 0 -541,9155093 -210865,6219 0 0 0 0 -275076,9112 - - - - - - - - - - - - - - - -
209 142618337,7 43008337,69 221417635,1 9479223,557 63659666,69 183653006,2 33603849,97 32751074,45 28702919,43 5341005,538 20570472,2 8278274,563 3688657,273 1889275,313 1983842,435 21750827,62 824554,0944 6143005,479 40718803,31 32730975,08 9829126,618 27954553,47 2015406,529 9243623,351 951856453,6 - - - - - - - - - - - - - - - -
210 198626113,6 54047418,8 526222940,9 16062557,63 130363082,2 235169096,5 66136524,43 53373727,48 44736828,83 10943268,65 46916065,18 15005219,26 6931978,184 2960768,023 3375551,392 38569887,13 1955996,926 19198834,98 83159178,36 38562499,47 16240589,04 52324057,25 2758820,489 15089387,92 1678730393 - - - - - - - - - - - - - - - -
Lampiran 4.
Klasifikasi Sektor Tabel Input-Output Provinsi Jawa Timur Tahun 2010
Kode IO Sektor
1 Pertanian
2 Pertambangan
3 Industri pengolahan
4 Listrik, Gas, dan Air bersih
5 Konstruksi
6 Perdagangan, Hotel, dan Restoran
7 Pengangkutan dan Komunikasi
8 Keuangan, real estate, dan Jasa Keuangan
9 Jasa-Jasa
10 Fesyen (Mode)
11 Kerajinan
12 Penerbitan dan Percetakan
13 Film, Video, dan Fotografi
14 Teknologi Informasi
15 Permainan Interaktif
16 Desain
17 Seni Rupa
18 Arsitektur
19 Kuliner
20 Televisi dan Radio
21 Periklanan
22 Penelitian dan Pengembangan
23 Seni Pertunjukkan
24 Musik
190 Jumlah Input Antara
200 Impor
201 Upah dan Gaji
202 Surplus Usaha
203 Penyusutan
204 Pajak Tidak Langsung
205 Subsidi
209 Nilai Tambah Bruto
210 Jumlah Input
301 Konsumsi Rumah Tangga
302 Konsumsi Pemerintah
303 Pembentukan Modal Tetap Bruto
Kode IO Jumlah KolomNilai Tengah Simpangan Koefisien Keragaman Keterkaitan Ke Belakang Penyebaran
1 0,2207 0,0092 0,0208 2,2619 0,7642 0,6025
2 0,1520 0,0063 0,0123 1,9373 0,5262 0,5161
3 0,4465 0,0186 0,0425 2,2861 1,5459 0,6090
4 0,2804 0,0117 0,0230 1,9688 0,9708 0,5245
5 0,4155 0,0173 0,0318 1,8353 1,4383 0,4889
6 0,1447 0,0060 0,0089 1,4802 0,5010 0,3943
7 0,3264 0,0136 0,0291 2,1360 1,1301 0,5690
8 0,3415 0,0142 0,0284 1,9977 1,1824 0,5322
9 0,2788 0,0116 0,0158 1,3607 0,9654 0,3625
10 0,2848 0,0119 0,0224 1,8858 0,9860 0,5024
11 0,4047 0,0169 0,0344 2,0391 1,4012 0,5432
12 0,2410 0,0100 0,0162 1,6123 0,8344 0,4295
13 0,2503 0,0104 0,0204 1,9603 0,8667 0,5222
14 0,2043 0,0085 0,0183 2,1465 0,7074 0,5718
15 0,1694 0,0071 0,0151 2,1350 0,5864 0,5687
16 0,2848 0,0119 0,0243 2,0457 0,9860 0,5449
17 0,3576 0,0149 0,3576 24,0000 1,2379 6,3933
18 0,5001 0,0208 0,0432 2,0725 1,7313 0,5521
19 0,4433 0,0185 0,0475 2,5696 1,5348 0,6845
20 0,1360 0,0057 0,0104 1,8335 0,4710 0,4884
21 0,2947 0,0123 0,2947 24,0000 1,0201 6,3933
22 0,3457 0,0144 0,0222 1,5405 1,1967 0,4104
23 0,2117 0,0088 0,0117 1,3244 0,7329 0,3528
24 0,1973 0,0082 0,0137 1,6645 0,6832 0,4434
6,9324 0,2889 1,1644 90,0936 24,0000 24,0000
Kode IO Jumlah Baris Nilai Tengah Simpangan Koefisien Keragaman Keterkaitan Ke Depan Penyebaran
1 1,8389 0,0766 0,2226 2,9056 1,3094 0,7357
2 1,5263 0,0636 0,2117 3,3288 1,0869 0,8428
3 2,5390 0,1058 0,2355 2,2259 1,8080 0,5636
4 1,2014 0,0501 0,2102 4,1986 0,8555 1,0631
5 1,0241 0,0427 0,2082 4,8790 0,7292 1,2353
6 2,9758 0,1240 0,1963 1,5830 2,1190 0,4008
7 1,8983 0,0791 0,2229 2,8180 1,3518 0,7135
8 1,8041 0,0752 0,2307 3,0689 1,2847 0,7770
9 1,0982 0,0458 0,2131 4,6562 0,7820 1,1789
10 1,0720 0,0447 0,2159 4,8340 0,7633 1,2239
11 1,7415 0,0726 0,2368 3,2636 1,2401 0,8263
12 1,2242 0,0510 0,2076 4,0698 0,8717 1,0304
13 1,1711 0,0488 0,2091 4,2859 0,8339 1,0852
14 1,0820 0,0451 0,2103 4,6645 0,7705 1,1810
15 1,0873 0,0453 0,2070 4,5691 0,7742 1,1569
16 1,0751 0,0448 0,2125 4,7434 0,7656 1,2010
17 1,0221 0,0426 0,2070 4,8609 0,7278 1,2307
18 1,2674 0,0528 0,2043 3,8680 0,9025 0,9794
19 1,1511 0,0480 0,2066 4,3081 0,8197 1,0908
20 1,4263 0,0594 0,2100 3,5341 1,0156 0,8948
21 1,3596 0,0567 0,2136 3,7712 0,9682 0,9548
22 1,0279 0,0428 0,2041 4,7653 0,7319 1,2065
23 1,0739 0,0447 0,2135 4,7707 0,7647 1,2079
24 1,0165 0,0424 0,2040 4,8177 0,7238 1,2198
33,7039 1,4043 5,1135 94,7906 24,0000 24,0000