DIAJUKAN OLEH
ANDINI NURDIANSYAH
NIM : 041112043
UNIVERSITAS AIRLANGGA
SURABAYA
2015
SKRIPSI
DIAJUKAN OLEH
ANDINI NURDIANSYAH
llIM:04lll2Ml
l. slaipsi saya ini adalah'asli dan benar-benar hasil karya saya sendiri, dan
bukan hasil karya orang lain dengan meryatas namakan saya, serta bukal
2- Dalarn skripsi ini tidak terdapat karya atau pendaat ymg telah dihrlis atau
daftar kepustakaan.
diperoleh kare,na karya tulis Skripsi ini, serta sanksi-san*si lainnya sesuai
12 ok+ober $olg
NIM.:041112043
iii
KATA PENGANTAR
kessungguhan hanyalah modal penulis dan tidak terlepas dari sifat manusia, untuk
itu penulis mengharapkan saran, bimbingan dan segala bentuk pengarahan serta
kritik dari semua pihak yang sifatnya membangun demi kesempurnaan skripsi ini.
oleh karena itu dengan segala kerendahan hati penulis ingin menyampaikan
1. Allah SWT yang telah memberi petunjuk dan kemudahan penulis dalam
2. Prof. Dr. H. Muslich Anshori, S.E., M.Sc., Ak. Selaku Dekan Fakultas
dan Dra. Ec. Nuri Herachwati, M.Si., M.Sc. selaku Ketua Program Studi S1
iv
4. Ibu Dr. Fitri Ismiyanti, SE., M.Si Selaku dosen pembimbing yang telah
7. Kedua orang tua yang telah memberikan doa, dan dorongan moril serta
8. Ani, terima kasih banyak atas bantuannya dalam menyelesaikan skripsi ini,
makasih udah mau ke rumah padahal capek habis pulang kerja, terima kasih
banyak niii.
9. Sis Dita, makasih buat waktunya, makasih udah mau nebengin, makasih buat
semuanya yang gak abis-abis kalo diucapin satu-satu. Makasih banyak sis.
10. Dimasrek, makasih banyak udah mau nganterin kalo aku lagi butuh tapi gak
ada kendaraan, makasih udah ditebengin juga, makasih kalo aku butuh mau
11. Ayu, yang sebenernya malah bikin pusing, tapi waktu aku mau sidang tiba-
tiba jadi baik, ngasih semangat terus, mau dengerin keluh kesah gara-gara
12. Terima kasih juga untuk girls’ generation yang udah nemenin masa-masa
kuliah dari awal sampe akhir, member running man, member infinity
challenge, red velvet, big bang, apink, sistar, super junior, aoa, Zion T.
penulis.
Surabaya, Oktober
Penulis
vi
ABSTRAK
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menguji adanya pengaruh dari modal
terhadap profitabilitas dan risiko. Variabel dependen dari penelitian ini adalah
profitabilitas dan risiko, sedangkan variabel independen dari penelitian ini adalah
modal. Profitabilitas diproksikan oleh Return On Assets (ROA) dan risiko
diproksikan oleh Variance of Return On Equity (VROE). Penelitian ini juga
menggunakan Loan Loss Reserve to Gross Loans (LLGL), Net Loans to Total
Assets (NITA), dan Liquid Assets to Customer and Short-Term Deposits (LADSF)
sebagai variabel kontrol. Pendekatan penelitian yang digunakan dalam penelitian
ini adalah pendekatan kuantitatif yang menggunakan perhitungan sistematis yang
berfokus pada pengujian hipotesis. Sampel yang digunakan pada penelitian ini
adalah 24 bank yang listing di Bursa Efek Indonesia (BEI) selama tahun 2012-
2014 dan juga sesuai dengan kriteria yang telah ditentukan. Sumber data yang
digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder yang diambil dari Bursa Efek
Indonesia. Sampel pada penelitian ini dipilih dengan menggunakan metode
purposive sampling. Metode dari penelitian ini adalah regresi linear berganda
yang dilakukan dengan SPSS 18. Adapun hasil dari penelitian ini adalah modal
berpengaruh positif signifikan terhadap profitabilitas (ROA) dan modal
berpengaruh negatif signifikan terhadap risiko (VROE).
vii
SKRIPSI PENGARUH MODAL EKUITAS ... ANDINI NURDIANSYAH
ADLN - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
ABSTRACT
The purpose of this study was to examine the influence of capital on profitability
and risk. Dependent variable of this study is profitability and risk, while the
independent variables of this study is capital. Profitability is proxied by Return
On Assets (ROA) and risk is proxied by the variance of Return On Equity (VROE).
This study also uses the Loan Loss Reserve to Gross Loans (LLGL), Net Loans to
Total Assets (NITA), and Liquid Assets to Customer and Short-Term Deposits
(LADSF) as control variables. Research approach used in this study is a
quantitative approach that uses systematic calculation which focuses on
hypothesis testing. Sample that used in this study were 24 banks which is listed on
the Indonesia Stock Exchange (IDX) for the year 2012 to 2014 and also in
accordance with predetermined criteria. Data that used in this research is
secondary data taken from the Indonesia Stock Exchange. Samples in this study
were selected using purposive sampling method. Method of this research is
multiple linear regression were performed with SPSS 18. Results of this study are
capital significant positive effect on profitability (ROA) and capital significant
negative effect on risk (VROE).
viii
SKRIPSI PENGARUH MODAL EKUITAS ... ANDINI NURDIANSYAH
ADLN - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL...........................................................................................i
HALAMAN PERSETUJUAN............................................................................ii
ABSTRAK ..........................................................................................................vii
ABSTRACT..........................................................................................................viii
DAFTAR ISI.......................................................................................................ix
DAFTAR TABEL...............................................................................................xii
DAFTAR GRAFIK.............................................................................................xiii
DAFTAR LAMPIRAN.......................................................................................xiv
BAB 1 PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang .......................................................................................1
1.2 Rumusan Masalah ..................................................................................5
1.3 Tujuan Penelitian....................................................................................5
1.4 Manfaat Penelitian..................................................................................6
1.5 Sistematika Skripsi .................................................................................7
ix
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
xi
DAFTAR TABEL
Tabel 4.1 Deskripsi Variabel Penelitian Tahun 2012 Sampai 2014 .......32
xii
DAFTAR GRAFIK
Grafik 4.1 Hasil Uji Normal P-P Plot ROA dan VROE ...........................36
xiii
DAFTAR LAMPIRAN
xiv
BAB 1
PENDAHULUAN
kompetitif. Dimana dapat dilihat pada Statistik Perbankan Indonesia (SPI) jumlah
bank pada tahun 2007 adalah 130 bank, tahun 2008 sejumlah 124 bank, tahun
2009 sejumlah 121 bank, tahun 2010 sampai 2013 sejumlah 120 bank, dan tahun
2014 sejumlah 119 bank. Melihat fluktuasi jumlah bank, menjadi bukti bahwa
dunia perbankan menjadi lebih kompetitif. Karena dianggap sebagai sektor yang
profitable, maka ada beberapa bank baru yang muncul untuk ikut berkompetisi di
dunia perbankan. Akan tetapi tidak semua bank dapat bertahan dalam persaingan
yang sangat kompetitif tersebut. Dapat dikatakan selain bank adalah sektor yang
menghasilkan profit, bank juga diliputi berbagai macam risiko yang dapat terjadi
Mendapatkan profit bagi bank merupakan masalah yang penting. Hal tersebut
menjadi sasaran utama yang harus dicapai sebab bank didirikan untuk
1
SKRIPSI PENGARUH MODAL EKUITAS ... ANDINI NURDIANSYAH
ADLN - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
2
membuat bank tersebut berkembang dan juga agar pemegang saham tetap
mendapatkan dividen. Ketika bank mendapatkan profit, maka profit tersebut dapat
dimasukkan pada akun laba ditahan, dan dapat digunakan untuk modal pada
mudah dan lancar, karena dalam setiap usaha bank mendapatkan profit, terdapat
mendapatkan profit.
bank. Risiko sendiri terdiri dari risiko kredit, pasar likuiditas, operasional, hukum,
reputasi, strategik, dan kepatuhan. Akan tetapi, risiko yang digunakan dalam
terdapat kemungkinan bank memperoleh dua hal tersebut, maka dari itu penting
bagi perbankan untuk mengetahui faktor yang dapat menyebabkan profit dan
risiko tersebut, dan menurut Lee dan Hsieh (2013) faktor tersebut adalah modal.
yang dinamakan modal. Khusus pada bank yang go public, besarnya modal dapat
dilihat baik dari laporan keuangan maupun laporan tahunan yang dipublikasikan
profit. Dengan mendapatkan profit, bank dapat bertahan dan terhindar dari
mendapatkan profit yang lebih tinggi pula (Căpraru dan Iulian, 2014).
modal dan profit. Structure dalam konteks SCP mengacu pada jumlah bank yang
ada dalam industri perbankan. Kata conduct mengacu pada perilaku bank dalam
pasar, seperti bagaimana bank berperilaku terhadap kondisi pasar yang dihadapi.
Sedangkan untuk performance mengacu pada kuantitas dan kualitas dari produk
dan juga jasa yang disediakan oleh bank dalam industri (Nabieu, 2013).
tersebut mengacu pada tingkat konsentrasi pasar dan tingkat persaingan dalam
industri tertentu. Semakin besar nilai ekuitas yang dikelola oleh suatu bank, maka
pasar akan mempengaruhi perilaku manajer bank dalam mengelola modal agar
untuk menganalisis struktur pasar, pangsa pasar, dan performa yang harus
diberikan baik pada nasabah yang sudah ada maupun menarik nasabah baru agar
nasabah lebih memilih bank tersebut dibanding pesaingnya. Ketika suatu bank
adanya hubungan negatif antara modal dengan risiko. Bank dengan kinerja buruk
lebih rentan terhadap pengambilan risiko dari bank dengan kinerja tinggi. Adanya
dengan pemegang saham. Dimana manajer merupakan pihak yang dikontrak oleh
pemegang saham untuk bekerja demi kepentingan pemegang saham. Akan tetapi,
pengambilan keputusan yang bisa berdampak baik atau buruk tergantung dari
besarnya pengawasan atau moral dari manager. Hal buruk dari pengambilan
tersebut tidak dipantau atau dikontrol langsung oleh pemegang saham. Disinilah
moral hazard manajer terhadap pemegang saham terjadi karena manajer bukan
pemilik, dan bukan penanggung risiko namun manajer yang mengambil keputusan
bisnis di lembaga perbankan. Risiko terjadinya moral hazard oleh manajer dapat
Karena dengan memiliki saham pada bank yang dikelolanya, manajer dapat
manajemen bank tidak dapat mengelola risiko tersebut, maka bank akan
karena itu, manajemen risiko perbankan diatur pada PBI nomor 5/8/PBI/2003,
pada perbankan yang listing di BEI periode tahun 2012-2014. Penelitian ini
dengan profitabilitas dan risiko dengan menggunakan model analisis regresi linear
berganda.
perbankan di Indonesia?
Indonesia?
2. Untuk mengetahui pengaruh antara modal pada bank terhadap risiko yang
1. Perbankan
2. Investor
bank di Indonesia.
3. Pemerintah
perbankan.
4. Penulis
Indonesia.
5. Pihak Lain
Bagi pihak yang lain penelitian ini diharapkan dapat memberi sumbangan
Indonesia.
BAB 1 : PENDAHULUAN
Indonesia.
BAB 2
TINJAUAN PUSTAKA
a. Modal inti utama (common equity tier 1), yang berisi instrumen modal
berkualitas tinggi dalam bentuk saham biasa dan tidak memiliki fitur
b. Modal inti tambahan (additional tier 1), yang berisi saham preferen
2. Komponen modal pelengkap (tier 2), yang berisi instrumen utang yang
paling rendah sebesar 6% dari aktiva tertimbang menurut risiko (ATMR) dan
modal inti utama (common equity tier 1) paling rendah sebesar 4,5% dari ATMR.
9
SKRIPSI PENGARUH MODAL EKUITAS ... ANDINI NURDIANSYAH
ADLN - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
10
modal internal daripada modal utang. Menurut Sartono (2008) rasio profitabilitas
dalam hubungannya dengan penjualan, total aktiva maupun modal sendiri. Rasio
profitabilitas sangat diperhatikan oleh calon investor dan pemegang saham karena
rasio ini berkaitan dengan harga saham dan dividen yang akan diterima.
Return On Assets (ROA) adalah salah satu rasio profitabilitas yang mampu
melalui penggunaan aset yang dimiliki. Selain itu ROA juga sering digunakan
untuk mengukur tingkat kesehatan suatu bank. Semakin besar ROA semakin besar
pula tingkat keuntungan yang dicapai bank tersebut dan semakin baik pula posisi
bank tersebut dalam segi penggunaan aset. Return On Asset (ROA) merupakan
perkalian antara faktor margin laba dengan perputaran total aktiva. Margin laba
seberapa jauh perusahaan mampu menciptakan penjualan dari total aktiva yang
dimilikinya (Brigham dan Houston, 2006:114). Apabila salah satu faktor tersebut
meningkat (atau keduanya), maka ROA juga akan meningkat. Apabila ROA
risiko adalah potensi terjadinya suatu hasil yang merugikan. Kegiatan usaha bank
maka penting bagi setiap bank untuk mengelola dan mengatasi risiko agar
yang tidak yang berdampak negatif pada pendapatan dan permodalan bank.
atau deviasi standar. Pangkat dua dari simpangan baku dinamakan varians. Untuk
diberikan simbol Σ atau σ yang biasa disebut sigma. Variannya adalah s2 untuk
Untuk mencari simpangan baku (s), dari s2 diambil nilai akarnya yang
positif. Deviasi standar dipakai untuk menghitung penyimpangan dari nilai rata-
risiko, yaitu Loan Loss Reserve to Gross Loans (LLGL), Net Loans to Total
(LADSF).
dalam akuntansi bank, dibuat untuk menutupi estimasi kerugian atas pinjaman
karena default dan tidak membayar. Sedangkan gross loans adalah total kredit
Rasio ini merupakan bagian dari rasio 'kualitas aset’ bank dan menentukan
kualitas kredit dari bank. Semakin tinggi rasio, semakin buruk kualitas kredit bank
tersebut dan sebaliknya. Rata-rata pinjaman bruto atau gross loans berasal dari
rata-rata pinjaman bruto tahun sebelumnya dan pinjaman bruto tahun berjalan.
Net Loans adalah kredit yang diberikan oleh bank. Sedangkan total assets
adalah keseluruhan asset yang dimiliki oleh bank. Menurut Cerrato (2012) rasio
ini mengukur persentase dari total aset yang terikat dalam pinjaman. Semakin
tinggi rasio ini maka semakin kurang likuid bank, maka dari itu pihak manajemen
setelah membayar semua kewajiban diukur dengan rasio ini. Tujuannya adalah
untuk memiliki dana cair yang cukup untuk memenuhi semua permintaan nasabah
tanpa bunga. Semakin tinggi rasio ini, semakin likuid bank tersebut.
Pada metadata SPI penyempurnaan Bank Indonesia pada tahun 2012, aset
Aset likuid primer adalah aset yang sangat likuid untuk memenuhi kebutuhan
likuiditas atas penarikan dana pihak ketiga dan kewajiban jatuh tempo, yang
terdiri dari: kas, penempatan pada BI, surat berharga kategori tersedia untuk dijual
available for sale (AFS) yang memiliki kualitas tinggi, diperdagangkan di pasar
Aset likuid sekunder adalah sejumlah aset likuid dengan kualitas lebih rendah
untuk memenuhi kebutuhan likuiditas atas penarikan dana pihak ketiga dan
kewajiban jatuh tempo, yang terdiri dari: surat berharga pemerintah kategori
trading dan AFS dengan kualitas baik, diperdagangkan pada pasar aktif, dan
memiliki jatuh tempo > 1 tahun tetapi ≤ 5 tahun, surat berharga pemerintah
kategori held-to-maturity (HTM) dan memiliki jatuh tempo ≤ 1 tahun, dan surat
berharga pemerintah kategori trading dan AFS dan memiliki jatuh tempo > 5
profitability and risk in Asian banking oleh Lee dan Hsieh (2013) yang memeriksa
hubungan antara modal pada bank, profitabilitas dan risiko, menggunakan data
dari 42 bank di Asia dengan data terbaru dan lebih luas dari data panel yang
Hsieh meneliti perbedaan hubungan antara modal dengan profitabilitas dan risiko
pada saat sebelum dan sesudah krisis melanda. Hasil empiris mengindikasi bahwa
efek dari meningkatnya modal pada bank terhadap profitabilitas dan risiko adalah
dengan profitabilitas dan risiko pada saat ini, sedangkan Lee dan Hsieh meneliti
dan risiko pada saat sebelum dan sesudah krisis melanda. Dan perbedaan paling
mendasar antara penelitian sebelumnya dengan peneliti adalah tempat yang diteliti
hal tersebut mengacu pada tingkat konsentrasi pasar dan tingkat persaingan dalam
industri tertentu. Struktur pasar yang beragam dan tingginya kompetisi antar bank
akan mempengaruhi perilaku manajer bank dalam mengelola modal ekuitas untuk
dan juga promosi untuk dapat menarik nasabah baru atau menjadikan nasabah
bank lain agar berpindah menjadi nasabah bank tersebut. Ketika suatu bank
Semakin besar nilai ekuitas yang dikelola oleh suatu bank, maka kemungkinan
untuk mendapatkan profit juga semakin besar (Căpraru & Iulian, 2014).
bunga tabungan yang harus dibayar oleh pihak bank, dimana bunga tabungan
termasuk biaya dalam neraca bank. Namun besarnya jumlah tabungan juga berarti
bahwa bank punya peluang yang besar untuk mendapatkan bunga kredit yang
tinggi, dengan asumsi bunga tabungan lebih kecil dibanding bunga kredit.
bahwa bank-bank Qatar mempunyai hubungan negatif antara CAR dengan ROA,
Penelitian lain lebih melihat pengaruh modal dari sudut pandang CAR,
seperti penelitian Căpraru & Iulian (2014) dan Rahman et al. (2015). Menurut
Căpraru & Iulian (2014) dan Rahman et al. (2015) pada penelitiannya
signifikan terhadap ROA, ROE dan NIM. Namun Goddard (2004) menemukan
bahwa terdapat hubungan positif hanya antara CAR dengan ROE. Sedangkan Lee
assets dengan ROA, ROE, NIM dan NR (Net interest revenue against average
assets).
risiko, yang berarti regulator memacu bank untuk meningkatkan modal mereka
sepadan dengan risiko yang diambil, yang disebut ‘regulatory hypothesis’, yang
dengan jumlah risiko yang diambil. Jadi modal tersebut diharapkan akan
menyerap risiko ketika itu terjadi. Sehingga bank tersebut tidak sampai
menanggung terlalu banyak dari dampak yang terjadi atau menjaga bank tersebut
agar tidak sampai bangkrut. Seperti dalam penelitian Rime (2001) yang
skema asuransi deposito yang ada. Dengan adanya asuransi deposito, manajer
bank tidak akan khawatir ketika mengeksploitasi modal, karena ketika terjadi
tersebut. Seperti penelitian Lee dan Hsieh (2013), Kochubey & Dorota (2014),
Bouheni (2015) yang menemukan bahwa terdapat hubungan negatif antara equity-
Bank dapat memperoleh modal dari berbagai sumber dana. Jika modal
diambil dari hutang, maka bank terikat dengan jatuh tempo dan besar bunga yang
telah ditetapkan oleh pihak pemberi pinjaman, sehingga risiko yang ditanggung
oleh bank cukup besar. Sebaliknya jika modal didapat dari saham, maka bank
akan menanggung risiko yang kecil, karena bank tidak harus membayarkan
kewajibannya berupa dividen jika tidak mendapatkan laba atas modal saham
tersebut. Dengan begitu, moral hazard melihat penyimpangan moral dari manajer
2.8 Hipotesis
berikut:
Penjelasan Variabel:
α = Konstanta
tahun t
Variabel Independen
MODAL
BAB 3
METODE PENELITIAN
pengujian hipotesis. Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data yang
20
SKRIPSI PENGARUH MODAL EKUITAS ... ANDINI NURDIANSYAH
ADLN - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
21
1) Profitabilitas
Profitabilitas adalah kunci utama untuk kelanjutan dan perkembangan bank. Rasio
profitabilitas sangat diperhatikan oleh calon investor dan pemegang saham karena
rasio ini berkaitan dengan harga saham dan dividen yang akan diterima.
Return On Assets (ROA) adalah salah satu rasio profitabilitas yang mampu
ୣ୬ୢୟ୮ୟ୲ୟ୬ୱୣ୲ୣ୪ୟ୦୮ୟ୨ୟ୩
ܴ݁(ݏݐ݁ݏݏܣܱ݊݊ݎݑݐROA) = ................................ (3.1)
୭୲ୟ୪ୟୱୣ୲
2) Risiko bank
Risiko adalah potensi terjadinya suatu hasil yang merugikan. Dengan adanya
risiko yang menimbulkan potensi terjadinya kerugian maka penting bagi setiap
bank untuk mengelola dan mengatasi risiko agar kerugian yang ditimbulkan dapat
permodalan bank.
atau deviasi standar. Pangkat dua dari simpangan baku dinamakan varians.
risiko (Hanafi, 2012:146). Yang digunakan dalam penelitian ini adalah varians
j=4 2
തതതതതത ቁ
∑i=1ቀROE-ROE 1-4
sଶ = ൝ ൡ.................................................................................. (3.2)
୬ିଵ
1) Modal bank
peraturan yang ditetapkan. Dalam penelitian sebelumnya, Lee dan Hsieh (2013)
ekuitas
capital = ....................................................................................... (3.3)
Total aset
Loan Loss Reserve adalah cadangan kerugian pinjaman yang di entri dalam
pembukuan bank, dibuat untuk menutupi estimasi kerugian atas pinjaman karena
default dan tidak membayar. Sedangkan gross loans adalah total kredit atau
େୟୢୟ୬ୟ୬୩ୣ୰୳୧ୟ୬୩୰ୣୢ୧୲
LLGL = ............................................................... (3.4)
ୖୟ୲ୟି୰ୟ୲ୟୠ୰୳୲୭୩୰ୣୢ୧୲
Net Loans adalah keseluruhan sejumlah uang yang dipinjam oleh bank.
Sedangkan total assets adalah keseluruhan asset yang dimiliki oleh bank. Menurut
Cerrato (2012) rasio ini mengukur persentase dari total aset yang terikat dalam
ே ௧௦
NITA = .................................................................................... (3.5)
்௧௦௦௧௦
setelah membayar semua kewajiban diukur dengan rasio ini. Tujuannya adalah
untuk memiliki dana cair yang cukup untuk memenuhi semua permintaan nasabah
tanpa bunga. Semakin tinggi rasio ini, semakin likuid bank tersebut. Dalam
௨ௗ௦௦௧௦
LADSF = ........................................... (3.6)
௨௦௧ ௗ௦௧ି௧ ௗ௦௧௦
Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh bank yang ada di Indonesia
dan terdaftar pada Bursa Efek Indonesia (BEI) periode tahun 2012-2014.
yaitu metode yang digunakan untuk memilih populasi yang akan dijadikan sampel
Adapun sumber data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data
sekunder. Data sekunder tersebut diambil dari Bursa Efek Indonesia (BEI).
Periode yang digunakan dalam penelitian ini adalah tahun 2012-2014, dengan
pertimbangan periode tersebut merupakan data yang paling baru dan paling
lengkap. Data-data yang dibutuhkan dalam penelitian ini antara lain laporan
keuangan tahunan bank pada tahun 2012-2014 yang ada di Bursa Efek Indonesia
(BEI).
laporan keuangan tahunan bank-bank yang terdapat dalam sampel, dan juga
dalam penelitian ini adalah regresi linear berganda, uji hipotesis, dan uji asumsi
klasik.
untuk melakukan prediksi, bagaimana perubahan nilai variabel dependen bila nilai
variabel independen dinaikan atau diturunkan nilainya. Cara ini digunakan untuk
asumsi. Uji asumsi dimaksudkan guna menguji apakah model penelitian yang
dibuat telah memenuhi kriteria BLUE (Best Linear Unbiased Estimator) atau
tidak. Uji asumsi yang dilakukan dalam penelitian ini adalah uji autokorelasi, uji
1) Uji normalitas
variabel residual (µ) memiliki distribusi normal. Model regresi yang baik dan
memenuhi syarat adalah memiliki distribusi data normal atau mendekati normal.
Uji-t mengasumsikan nilai residual mengikuti distribusi normal. Oleh karena itu,
asumsi ini tidak boleh dilanggar, agar uji statistik menjadi valid. Mendeteksi
gejala normalitas adalah dengan menggunakan dua cara yaitu melalui grafik dan
analisis statistik. Analisis grafik dilakukan dengan melihat grafik plot distribusi
Distribusi normal akan membentuk satu garis lurus diagonal, dan plotting data
residual akan dibandingkan dengan garis diagonal. Jika distribusi data residual
disekitar garis diagonal dan mengikuti arah garis tersebut, maka model regresi
memenuhi asumsi normalitas. Namun apabila data menyebar jauh dari garis
diagonal dan atau tidak mengikuti arah garis diagonal, maka model regresi tidak
2) Uji multikolinearitas
ditemukan adanya korelasi antar variabel bebas. Apabila nilai VIF (Variance
Inflation Factor) lebih besar dari 10 berarti terdapat korelasi diantara variabel
bebas. Selain itu untuk mendeteksi adanya gejala multikolinieritas dapat dilihat
dari nilai tolerance. Apabila nilai tolerance lebih besar dari 0.1 maka terdapat
3) Uji heteroskedastisitas
lain. Salah satu cara untuk mendeteksi gejala ini adalah dengan menggunakan
Linear Regression Plots dan memasukkan variabel SRESID pada sumbu Y dan
ZPRED pada sumbu X. Jika hasilnya terdapat pola tertentu yang teratur maka
4) Uji autokorelasi
error yang sangat besar sehingga model regresi kemungkinan besar tidak
signifikan. Salah satu cara untuk menguji autokorelasi ini adalah dengan
menggunakan uji Durbin Watson, dengan melihat jumlah sampel dan variabel
bebas yang diteliti, kemudian dapat melihat angka ketentuannya pada tabel
1) Uji statistik t
ROA.
H1:β1 > 0, berarti modal pada bank berpengaruh positif terhadap ROA.
VROE.
VROE.
a. Jika p < 0,05 dan bertanda positif maka H0 ditolak dan H1 diterima, berarti
b. Jika p < 0,05 dan bertanda negatif maka H0 ditolak dan H2 diterima, berarti
c. Jika p ≥ 0,05 maka H0 diterima dan H1 ditolak, berarti modal pada bank
variabel independen terhadap variabel dependen. Nilai R2 berada pada jarak antara
0 sampai dengan 1 (0 < R2 < 1). Semakin tinggi nilai R2 suatu regresi atau
BAB 4
profitabilitas dan risiko pada perbankan di Indonesia yang listing pada tahun 2012
sampai dengan 2014. Deskripsi variabel tersebut meliputi modal dan juga LLGL,
NITA, dan LADSF yang akan diuji pengaruhnya terhadap ROA untuk
Hasil dari deskripsi itu sendiri berupa gambaran dari nilai minimum, nilai
maksimum, nilai rata-rata (mean) dan standar deviasi dari semua variabel. Untuk
mengetahui deskripsi data pada penelitian ini dapat dilihat pada Tabel berikut:
Tabel 4.1
Deskripsi Variabel Penelitian Tahun 2012 sampai 2014
30
Tabel diatas menunjukan jumlah N atau data pada setiap variabel yang
valid adalah 72. Jumlah tersebut didapat dari mengalikan jumlah bank yang
datanya digunakan pada penelitian ini yaitu 24 bank dengan tahun periode
penelitian yaitu 3. Pada Tabel diatas dapat dilihat ROA minimum yang didapat
dari 72 data yang ada adalah sebesar 0,0022 (0,22%) dan nilai maksimumnya
sebesar 0,0341 (3,41%) dengan rata-rata 0,0147 (1,47%) dengan standar deviasi
sebesar 0,0075 (0,75%). Nilai standar deviasi yang lebih kecil daripada nilai rata-
rata bank menandakan bahwa variasi data ROA adalah kecil. Berdasarkan dari
data tersebut dapat dilihat bahwa rata-rata kemampuan bank untuk menghasilkan
laba bersih adalah sebesar 1,47% dari aset yang dimiliki, dan kemampuan
maksimum bank untuk menghasilkan laba bersih hanya 3,41% dan minimalnya
0,0875 (8,75%) dan rata-ratanya 0,0258 (2,58%) dengan standar deviasi sebesar
0,0157 (1,57%). Nilai standar deviasi yang lebih kecil daripada nilai rata-rata
bank menandakan bahwa variasi data VROE adalah kecil. VROE adalah varian
dari ROE, dimana varian sendiri adalah pangkat dua dari simpangan baku atau
penyimpangan dari nilai rata-rata. Semakin besar deviasi standar dari VROE,
risiko. Maka dari itu, semakin besar penyimpangan, semakin besar risiko. Maka
berdasarkan data diatas nilai maksimum dari penyimpangan VROE adalah 8,75%
yang tertanam pada aktiva yang dimiliki oleh bank adalah 0,1844 (18,44%) dan
minimumnya adalah 0,0602 (6,02%) dan rata-rata modal yang ditanamkan bank
untuk membiayai asetnya adalah 0,1101 (11,01%) dari keseluruhan modal yang
ada dan nilai standar deviasinya adalah 0,0267 (2,67%). Nilai standar deviasi yang
lebih kecil daripada nilai rata-rata bank menandakan bahwa variasi data modal
adalah kecil.
(0,08%) dan nilai maksimum 0,0568 (5,68%) dan rata-ratanya sebesar 0,0215
kredit sebesar 0,08% dan maksimumnya sebesar 5,68% dari rata-rata bruto kredit.
Nilai standar deviasi dari LLGL adalah sebesar 0,0137 (1,37%). Nilai standar
deviasi yang lebih kecil daripada nilai rata-rata bank menandakan bahwa variasi
data LLGL adalah kecil. Bank harus berhati-hati dalam mencanangkan dana
cadangan kerugian kredit, karena jika terlalu besar akan beresiko bagi bank
tersebut.
0,9320 (93,20%) dengan rata-rata 0,6555 (65,55%) dengan nilai standar deviasi
sebesar 0,0885 (8,85%). Nilai standar deviasi yang lebih kecil daripada nilai rata-
rata bank menandakan bahwa variasi data NITA adalah kecil. Dari data tersebut,
rata-rata bank menjaminkan asetnya dalam pinjaman sebesar 65,55% dari aset
sebesar 93,20% dari aset yang dimilikinya. Semakin tinggi rasio ini, maka
(35,86%) dan nilai deviasi standar sebesar 0,1487 (14,87%). Nilai standar deviasi
yang lebih kecil daripada nilai rata-rata bank menandakan bahwa variasi data
LADSF adalah kecil. Dari data tersebut dapat dilihat bahwa rata-rata bank
mempunyai aset likuid sebesar 35,86% dari deposit nasabahnya, dan minimumnya
deposit nasabahnya.
regresi linier berganda. Uji ini dipilih karena bertujuan untuk melakukan prediksi,
dinaikan atau diturunkan nilainya. Cara ini digunakan untuk mengetahui pengaruh
Variabel independen pada penelitian ini adalah modal (X1), dan variabel
kontrolnya adalah LLGL (X2), NITA (X3), LADSF (X4). Sedangkan variabel
mengetahui apakah model regresi yang dihasilkan merupakan model regresi yang
1. Uji normalitas
distribusi normal atau tidak. Normalitas residual dapat diketahui dengan cara
melihat grafik P-P plot. Jika data menyebar di sekitar garis diagonal dan
mengikuti arah garis diagonal maka residual tersebut menunjukkan pola distribusi
normal, maka model regresi memenuhi asumsi normalitas. Berikut adalah gambar
grafik p-p plot yang menunjukkan normalitas data pada penelitian ini
Grafik 4.1
Hasil Uji Normal P-P plot ROA dan VROE
Dari gambar diatas, dapat dilihat bahwa data menyebar di sekitar garis
diagonal dan mengikuti arah garis diagonal. Disamping itu normalitas dapat juga
berdistribusi normal jika signifikansinya lebih dari 0,05. Berikut hasil pengujian
selengkapnya:
Tabel 4.2
Uji Normalitas Model Regresi
0,752 dengan tingkat signifikansi 0,624. sedangkan untuk VROE diperoleh nilai
signifikansi dari kedua data tersebut lebih besar dari 0,05 itu berarti data
berdistribusi normal.
2. Uji multikolinearitas
pasti, diantara beberapa atau semua variabel yang menjelaskan dari model regresi.
apabila nilai VIF ≥ 10. hasil pengujian multikolinearitas dalam penelitian ini
Tabel 4.3
Hasil Uji Multikolinearitas
modal, LLGL, NITA, LADSF mempunyai nilai VIF < 10. Hal ini dapat
3. Uji heteroskedastisitas
terjadi gejala homoskedastisitas pada model yang digunakan, berarti tidak terjadi
titik – titik menyebar dan tidak membentuk pola yang khas maka uji regresi tidak
Grafik 4.2
Grafik Uji Gejala Heteroskedastisitas
Dari gambar diatas dapat dilihat bahwa titik-titik menyebar dan tidak
membentuk pola yang khas. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa terjadi
4. Uji autokorelasi
autokorelasi ini digunakan uji Durbin Watson. Tabel menunjukkan nilai Durbin
Watson untuk ROA diperoleh nilai 2,125 dan untuk VROE diperoleh nilai 2,024.
Pengujian dikatakan bebas autokorelasi jika angka dari D-W lebih besar dari dU
dan lebih kecil dari 4-dU. Dilihat pada tabel Durbin Watson, dengan jumlah
sampel 72 dan jumlah variabel bebas 4, dU yang didapat adalah 1,7366. Maka
dari itu jika 4 dikurangkan dengan 1,7366 akan didapat hasil 2,2634. Sedangkan
pada hasil perhitungan diperoleh nilai 2,125 dan 2,024 yang berarti nilai Durbin
Tabel 4.4
Hasil Uji Autokorelasi
Berikut adalah hasil uji regresi linier berganda yang menguji pengaruh
variabel bebas: modal (X1) dan variabel kontrol: LLGL (X2), NITA (X3), LADSF
Dari analisis regresi dengan menggunakan SPSS 18, hasil yang didapat
Tabel 4.5
Hasil Analisis Regresi ROA dan VROE
ROA VROE
Model
β1 T Sig. β2 T Sig.
CONSTANT 0.008 0.866 0.389 0.075 3.207 0.002*
MODAL 0.090 3.343 0.001* -0.149 -2.140 0.036*
LLGL 0.255 4.780 0.000* -0.163 -1.184 0.241
NITA -0.011 -1.162 0.249 -0.043 -1.674 0.099
LADSF -0.003 -0.534 0.595 -0.005 -0.316 0.753
Koefisien korelasi (R) 0.649 0.336
2
Koefisien determinasi (R ) 0.421 0.113
Uji F 12.189 2.125
Signifikansi 0.000 0.087
Sumber : Data yang diolah (lampiran 9)
variabel terikat.
arti jika variabel independen konstan, maka diprediksi variabel dependen adalah
sebesar 0,008. Koefisien variabel modal sebesar 0,090 yang berarti apabila modal
ditingkatkan satu satuan maka ROA akan meningkat sebesar 0,090 dan sebaliknya
apabila modal diturunkan satu satuan maka ROA akan menurun sebesar 0,090
dengan asumsi variabel lain konstan. Koefisien variabel LLGL sebesar 0,255 yang
berarti apabila LLGL ditingkatkan satu satuan maka ROA akan meningkat sebesar
0,255 dan sebaliknya apabila LLGL diturunkan satu satuan maka ROA akan
ditingkatkan satu satuan maka ROA akan menurun sebesar 0,011 dan sebaliknya
apabila NITA diturunkan satu satuan maka ROA akan meningkat sebesar 0,011
dengan asumsi variabel lain konstan. Koefisien variabel LADSF sebesar -0,003
yang berarti apabila LADSF ditingkatkan satu satuan maka ROA akan menurun
sebesar 0,003 dan sebaliknya apabila LADSF diturunkan satu satuan maka ROA
Pada Tabel 4.7 dapat dilihat bahwa nilai R2 atau koefisien determinasi
adalah sebesar 0,421, hal ini berarti bahwa perubahan variabel ROA yang
dipengaruhi oleh adanya modal, LLGL, NITA, LADSF adalah sebesar 0,421 atau
42,1% sedangkan sisanya sebesar 0,579 atau 57,9% dipengaruhi oleh variabel lain
dependen adalah sebesar 0,075. Koefisien variabel modal sebesar -0,149 yang
berarti apabila modal ditingkatkan satu satuan maka VROE akan menurun sebesar
0,149 dan sebaliknya apabila modal diturunkan satu satuan maka VROE akan
meningkat sebesar 0,149 dengan asumsi variabel lain konstan. Koefisien variabel
LLGL sebesar -0,163 yang berarti apabila LLGR ditingkatkan satu satuan maka
VROE akan menurun sebesar 0,163 dan sebaliknya apabila LLGL diturunkan satu
satuan maka VROE akan meningkat sebesar 0,163 dengan asumsi variabel lain
konstan. Koefisien variabel NITA sebesar -0,043 yang berarti apabila NITA
ditingkatkan satu satuan maka VROE akan menurun sebesar 0,043 dan sebaliknya
apabila NITA diturunkan satu satuan maka VROE akan meningkat sebesar 0,043
dengan asumsi variabel lain konstan. Koefisien variabel LADSF sebesar -0,005
yang berarti apabila LADSF ditingkatkan satu satuan maka VROE akan menurun
sebesar 0,005 dan sebaliknya apabila LADSF diturunkan satu satuan maka VROE
Pada Tabel 4.7 dapat dilihat bahwa nilai R2 atau koefisien determinasi
adalah sebesar 0,113, hal ini berarti bahwa perubahan variabel VROE yang
dipengaruhi oleh adanya modal, LLGL, NITA, LADSF adalah sebesar 0,113 atau
11,3% sedangkan sisanya sebesar 0,887 atau 88,7% dipengaruhi oleh variabel lain
a. Jika signifikansi uji t lebih kecil atau sama dengan 0,05 dan bertanda
b. Jika signifikansi uji t lebih kecil atau sama dengan 0,05 dan bertanda
c. Jika signifikansi uji t lebih besar dari 0,05 atau signifikan namun tanda
Nilai uji t variabel modal terhadap ROA adalah sebesar 3,343 dengan
tingkat signifikansi 0,001. Sedangkan nilai uji t variabel modal terhadap VROE
adalah sebesar -2,140 dengan tingkat signifikansi 0,036. Nilai signifikansi uji t
dari kedua variabel tersebut lebih kecil dari 0,05. Oleh karena signifikansi
signifikan dengan arah positif terhadap ROA dan modal berpengaruh negatif
Nilai uji t variabel LLGL terhadap ROA adalah sebesar 4,780 dengan
tingkat signifikansi 0,000. Sedangkan nilai uji t variabel LLGL terhadap VROE
adalah sebesar -1,184 dengan tingkat signifikansi 0,241. Oleh karena signifikansi
ROA dibawah 0,05 maka dapat disimpulkan bahwa LLGL berpengaruh signifikan
Nilai uji t variabel NITA terhadap ROA adalah sebesar -1,162 dengan
tingkat signifikansi 0,249. Sedangkan nilai uji t variabel NITA terhadap VROE
adalah sebesar -1,674 dengan tingkat signifikansi 0,099. Nilai signifikansi uji t
dari ROA dan VROE lebih besar dari 0,05. Nilai signifikansi uji t dari kedua
variabel tersebut lebih besar dari 0,05, maka dapat disimpulkan bahwa NITA tidak
berpengaruh signifikan dengan arah negatif terhadap ROA dan NITA tidak
Nilai uji t variabel LADSF terhadap ROA adalah sebesar -0,534 dengan
tingkat signifikansi 0,595. Sedangkan nilai uji t variabel LADSF terhadap VROE
adalah sebesar -0,316 dengan tingkat signifikansi 0,753. Nilai signifikansi uji t
dari kedua variabel tersebut lebih besar dari 0,05. Oleh karena signifikansi diatas
0,05 maka dapat disimpulkan bahwa LADSF tidak berpengaruh signifikan dengan
arah negatif terhadap ROA dan LADSF tidak berpengaruh signifikan dengan arah
4.3 Pembahasan
maka dapat dilihat adanya variabel-variabel yang berpengaruh dan tidak. Berikut
keseluruhan, dapat dikatakan semakin besar ROA, semakin besar pula tingkat
keuntungan yang dicapai oleh bank tersebut, dan juga posisi bank tersebut dalam
penggunaan aset semakin baik pula. Hubungan antara modal dengan profitabilitas
(SCP hypothesis). Dimana hal tersebut mengacu pada tingkat konsentrasi pasar
dan tingkat persaingan dalam industri tertentu. Struktur pasar yang beragam dan
tingginya kompetisi antar bank akan mempengaruhi perilaku manajer bank dalam
meningkatkan pelayanan kepada nasabah dan juga promosi untuk dapat menarik
nasabah baru atau menjadikan nasabah bank lain agar berpindah menjadi nasabah
bank tersebut. Ketika suatu bank mengharapkan profit yang besar, maka bank
dalam menghadapi pasar. Semakin besar nilai ekuitas yang dikelola oleh suatu
bank, maka kemungkinan untuk mendapatkan profit juga semakin besar (Căpraru
jumlah bunga tabungan yang harus dibayar oleh pihak bank, dimana bunga
tabungan termasuk biaya dalam neraca bank. Namun besarnya jumlah tabungan
juga berarti bahwa bank punya peluang yang besar untuk mendapatkan bunga
kredit yang tinggi, dengan asumsi bunga tabungan lebih kecil dibanding bunga
kredit.
Mendapatkan profit bagi bank menjadi sasaran utama yang harus dicapai sebab
bank didirikan untuk mendapatkan profit agar bank tersebut dapat membiayai
aktivitas yang sedang berjalan, membuat bank tersebut berkembang dan juga agar
pemegang saham selalu mendapatkan dividen. Profit yang diperoleh selama tahun
berjalan dimasukkan pada akun laba ditahan, dan dapat digunakan untuk modal
pada periode berikutnya. Maka dari itu modal adalah komponen penting dalam
dapat terhindar dari kebangkrutan. Oleh karena itu hubungan antara modal dengan
ROA berpengaruh positif signifikan karena dengan semakin besarnya modal maka
juga berpengaruh dalam pengambilan risiko oleh bank. Bank dapat memperoleh
modal dari berbagai sumber dana. Jika modal diambil dari hutang, maka bank
terikat dengan jatuh tempo dan besar bunga yang telah ditetapkan oleh pihak
pemberi pinjaman, sehingga risiko yang ditanggung oleh bank cukup besar.
Sebaliknya jika modal didapat dari saham, maka bank akan menanggung risiko
yang kecil, karena bank tidak harus membayarkan kewajibannya berupa dividen
jika tidak mendapatkan laba atas modal saham tersebut. Dengan begitu, moral
keputusan pendanaan.
Loan Loss Reserve to Gross Loans (LLGL) sendiri adalah bagian dari
rasio ‘kualitas aset’ bank yang menentukan kualitas kredit dari bank. Dari hasil
ketika kualitas kredit dari bank baik, maka profit yang didapat oleh bank juga
akan baik atau bisa juga meningkat, akan tetapi jika kredit bank bermasalah, maka
profit yang didapat oleh bank akan menurun. Pendapatan dari pemberian kredit
dapat menjadi profit ketika kredit tersebut tidak macet, akan tetapi ketika kredit
cadangan untuk kredit macet akan berkurang, dan itu akan mempengaruhi
VROE adalah rasio untuk mengukur risiko dari pengelolaan modal untuk
kredit yang dicanangkan dengan melihat rata-rata bruto kredit. Karena kedua dana
tersebut berbeda dan juga LLGL sudah direncanakan terlebih dahulu, maka dari
itu dana yang dicadangkan untuk kerugian kredit tidak berhubungan dengan risiko
Menurut Cerrato (2012) NITA adalah rasio yang mengukur persentase dari
total aset yang terikat dalam pinjaman. Maka dari itu NITA tidak berpengaruh
signifikan terhadap ROA, karena jika aset dari bank dijadikan jaminan untuk
suatu pinjaman yang dilakukan oleh bank maka yang terjadi adalah bank akan
dana maka aset yang dijadikan jaminan tidak akan bisa segera dijual agar bank
mendapatkan dana. Karena ketika aset terikat dalam pinjaman, bank masih bisa
terhadap VROE. Karena bank masih tetap bisa menghasilkan profitabilitas dari
aset yang terikat pinjaman tersebut, dan juga aset yang terikat dalam pinjaman
profitabilitas.
tabungan nasabah setelah membayar semua kewajiban. Maka dari itu LADSF
tidak berpengaruh signifikan terhadap ROA dan VROE, karena untuk kecukupan
cadangan kas bank terdapat peraturan sendiri dari Bank Indonesia yang terdapat
memenuhi giro wajib minimum (GWM) primer sebesar 8% dari dana pihak ketiga
dan GWM sekunder sebesar 4% dari dana pihak ketiga. Maka dari itu LADSF
tidak mempengaruhi modal dan aset yang akan dijadikan profitabilitas oleh bank.
BAB 5
5.1 Kesimpulan
Kesimpulan yang diperoleh dari hasil penelitian ini adalah sebagai berikut:
5.2 Saran
1. Bagi investor dapat menjadi pertimbangan untuk melihat modal pada bank,
(ROA) dan VROE pada bank tersebut. Dengan melihat ROA dan VROE,
48
SKRIPSI PENGARUH MODAL EKUITAS ... ANDINI NURDIANSYAH
ADLN - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
49
baik, maka dapat dipastikan bank tersebut dapat dengan baik mendapatkan
profitabilitas juga.
regulasi untuk memisahkan modal yang dijadikan kas dan modal yang
profitabilitas.
yang lain yang berpengaruh pada profitabilitas dan risiko yang tidak dari
bank yang tidak mempunyai laba yang negatif, maka dari itu hasil dari penelitian
ini kurang mewakili kondisi sesungguhnya di pasar. Maka dari itu untuk
penelitian selanjutnya diharapkan untuk memasukkan laba yang negatif juga, agar
DAFTAR PUSTAKA
Bouheni, Faten Ben. 2015. Bank Capital Adequacy Requirements And Risk-
Taking Behavior In Tunisia: A Simultaneous Equations Framework. The
Journal of Applied Business Research, 31(1).
Căpraru, Bogdan & Iulian Ihnatov. 2014. Banks’ Profitability in Selected Central
and Eastern European Countries. Procedia Economics and Finance, 16,
587-591.
50
SKRIPSI PENGARUH MODAL EKUITAS ... ANDINI NURDIANSYAH
ADLN - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
Lee, Chien-Chiang & Meng-Fen Hsieh. 2013. The Impact of Bank Capital on
Profitability and Risk in Asian Banking. Journal of International Money
and Finance, 32, 251-281.
Mahmoedin, As. 2002. Melacak Kredit Bermasalah. Jakarta: PT. Pustaka Sinar
Harapan.
Myers, Stewart C. 1984. The Capital Structure Puzzle. The Journal of Finance,
39(3), 575-592.
51
SKRIPSI PENGARUH MODAL EKUITAS ... ANDINI NURDIANSYAH
ADLN - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
www.idx.co.id
www.bi.go.id
52
SKRIPSI PENGARUH MODAL EKUITAS ... ANDINI NURDIANSYAH
ADLN - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
LAMPIRAN
Lampiran 1
NO Kode Perusahaan
1 AGRO Bank rakyat Indonesia Agro Niaga Tbk
2 BACA Bank Capital Indonesia Tbk
3 BAEK Bank Ekonomi Raharja Tbk
4 BBCA Bank Central Asia Tbk
5 BBKP Bank Bukopin Tbk
6 BBNI Bank Negara Indonesia (persero) Tbk
7 BBNP Bank Nusantara Parahyangan Tbk
8 BBRI Bank Rakyat Indonesia (persero)Tbk
9 BBTN Bank Tabungan Negara (persero) Tbk
10 BDMN Bank Danamon Indonesia Tbk
11 BMRI Bank Mandiri (persero) Tbk
12 BNBA Bank Bumi Arta Tbk
13 BNGA Bank CIMB Niaga Tbk
14 BNII Bank International Indonesia Tbk
15 BNLI Bank Permata Tbk
16 BSWD Bank Swadesi Tbk
17 BVIC Bank Victoria International Tbk
18 INPC Bank Arta Graha International Tbk
19 MAYA Bank Mayapada International Tbk
20 MCOR Bank Windu Kenjana International Tbk
21 MEGA Bank Mega Tbk
22 NISP Bank NISP OCBC Tbk
23 PNBN Bank Pan Indonesia Tbk
24 SDRA Bank Himpunan Saudara 1906 Tbk
Periode 2013
Periode 2014
Lampiran 3
Descriptive Statistics
Descriptive Statistics
Valid N (listwise) 72
Lampiran 4
Lampiran 5
ROA
Unstandardized
Residual
N 72
a,b
Normal Parameters Mean .0000000
Positive .089
Negative -.053
Kolmogorov-Smirnov Z .752
ROE
Unstandardized
Residual
N 72
a,b
Normal Parameters Mean .0000000
Positive .114
Negative -.059
Kolmogorov-Smirnov Z .967
Lampiran 6
ROA
a
Coefficients
Tolerance VIF
1 (Constant)
VROE
a
Coefficients
Tolerance VIF
1 (Constant)
Lampiran 7
Hasil Output Uji Autokorelasi
ROA
b
Model Summary
a
1 .649 .421 .387 .0058930 2.125
dimension0
VROE
b
Model Summary
a
dimension0
1 .336 .113 .060 .0152042 2.024
Lampiran 8
Lampiran 9
ROA
b
Model Summary
a
1 .649 .421 .387 .0058930 2.125
dimension0
a
Coefficients
Model Standardized
Unstandardized Coefficients Coefficients
VROE
b
Model Summary
a
dimension0
1 .336 .113 .060 .0152042 2.024
a
Coefficients