DIAJUKAN OLEH:
))-1- ,...20 ti
Surabaya, '" ......................................... . .......... .
Skripsi telah selesai dan siap diuji
Dosen Pembimbing,
SKRIPSI
DIAJUKAN OLEH:
DIAH AYU lKAWATI
NIM: 041211333166
1. Skripsi saya ini ada1ah as1i dan benar-benar hasi1 karya saya sendiri, dan
bukan hasi1 karya orang lain dengan mengatasnamakan saya, serta bukan
merupakan hasi1 peniruan atau penjip1akan (plagiarism) dari karya orang
lain. Skripsi ini belum pernah diajukan untuk mendapat ge1ar akademik
baik di Universitas Airlangga, maupun di perguruan tinggi 1ainnya.
2. Da1am skripsi ini tidak terdapat karya atau pendapat yang te1ah ditulis atau
dipublikasikan orang lain, kecuali secara tertulis dengan jelas dicantumkan
sebagai acuan dengan disebutkan nama pengarang dan dicantumkan dalam
daftar kepustakaan .
3. Pemyataan 1111 saya buat dengan sebenar-benarnya, danapabila
dikemuclian hari terdapat penyimpangan dan ketidakbenaran da1am
pemyataan ini , maka saya bersedia menerima sanksi akademik berupa
pencabutan gelar yang telah diperoleh karen a karya tulis skripsi ini , serta
sanksi-sanksi lainnya sesuai dengan norma dan peraturan yang berlaku di
Universitas Airlangga
'it
NI~:041211333166
KATA PENGANTAR
Assalamualikum Wr. Wb
1. Ibu Prof. Dr. Dian Agustina, SE., M.Si, Ak., CMA., CA., selaku Dekan
Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Airlangga
2. Bapak Drs. Agus Widodo Mardijuwono, M.Si., Ak selaku Kepala
Departemen Akuntansi Universitas Airlangga
3. Ibu Ade Palupi, SE., MPPM., Ph.D., Ak., selaku Ketua Program Studi S1
Akuntansi Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Airlangga
4. Kedua orang tua penulis, Imam Samudi dan Umi Solikhah, yang telah
memberikan seluruh wkatunya untuk mendidik penulis dari kecil hingga
menjadi seperti saat ini. Terima kasih atas dukungan yang telah diberikan
selam ini. Segala pelajaran, doa yang tiada henti, dan kasih saying yang
telah mereka berikan tidak akan tergantikan oleh siapapun.
5. Seluruh keluarga besar penulis, mbak Dika, Dian, Aldi, dan sanak
keluarga lainnya yang ikut membantu dan mendoakan terselesainya
skripsi penulis.
6. Bapak Prof. Drs. Tjiptohadi, SE.,M.EC.,Ph.D.,Ak.,CPA.,CA selaku Dosen
Pembimbing yang telah senantiasa memberikan waktu, tenaga, pikiran,
motivasi, dan kesabaran untuk membimbing penulis hingga skripsi ini
dapat terselesaikan, maafkan saya jika saya pernah melakukan kesalahan.
7. Bapak Drs. H. Djoko Dewantoro, M.Si., Ak., BKP., selaku Dosen Wali
penulis yang turut membantu dalam kelancaran kuliah dari awal hingga
akhir.
8. Dosen-dosen Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Airlangga yang
telah membagikan ilmu dan wawasannya kepada penulis
9. Teman terdekat penulis, Cholid Imami, terimakasih telah membantu,
memotivasi, dan menemani selama proses pengerjaan skripsi
10. Sahabat-sahabat penulis yang setia mendukung, Tika, Citra, Garyn, Tetty,
Radis, Sbycs, Grup surprise, Rifka, Rizal, Nabilah, AKSI 2012, Keluarga
Besar KKN Malo Bojonegoro, Ayu Gardenia dan berbagai pihak yang
tidak dapat penulis sebutkan satu persatu, yang telah member doa,
bantuan, nasihat, dan dukungan dalam penyelesaian skripsi ini,
terimakasih yang sebanyak-banyaknya.
Surabaya, ..
Penulis
ABSTRAK
ABSTRACT
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR ......................................................................................... i
ABSTRAK .........................................................................................................iii
ABSTRACT ....................................................................................................... iv
DAFTAR ISI ....................................................................................................... v
DAFTAR TABEL ............................................................................................viii
DAFTAR GAMBAR .......................................................................................... x
DAFTAR LAMPIRAN ...................................................................................... xi
BAB 1 PENDAHULUAN ................................................................................ 01
1.1 Latar Belakang ............................................................................. 01
1.2 Rumusan Masalah ........................................................................ 08
1.3 Tujuan .......................................................................................... 09
1.4 Manfaat ........................................................................................ 09
1.5 Sistematika Penulisan .................................................................. 10
BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA ....................................................................... 13
2.1 Pemilihan Karir sebagai Akuntan Publik..................................... 13
2.2 Nilai Intrinsik dalam Pemilihan Karir sebagai Akuntan Publik .. 14
2.3 Penghargaan Finansial dalam Pemilihan Karir sebagai Akuntan
Publik. .......................................................................................... 18
2.4 Lingkungan Kerja dalam Pemilihan Karir sebagai Akuntan
Publik...................... ..................................................................... 22
2.5 Pelatihan Profesional dalam Pemilihan Karir sebagai Akuntan
Publik...................... ..................................................................... 24
2.6 Nilai-nilai Sosial dalam Pemilihan Karir sebagai Akuntan
Publik ........................................................................................... 26
2.7 Perbandingan dengan Profesi Akuntan Lainnya dalam
vi
vii
viii
DAFTAR TABEL
Tabel 4.1 Responden menurut Jenis Kelamin .................................................. 54
Tabel 4.2 Kategori Jawaban Responden .......................................................... 55
Tabel 4.3 Deskripsi Variabel Nilai Intrinsik (X1) ............................................ 56
Tabel 4.4 Deskripsi Variabel Penghargaan Finansial (X2) .............................. 58
Tabel 4.5 Deskripsi Variabel Lingkungan Kerja (X3) ..................................... 60
Tabel 4.6 Deskripsi Variabel Pelatihan Profesional (X4) ................................ 62
Tabel 4.7 Deskripsi Variabel Nilai-Nilai Sosial (X5) ....................................... 64
Tabel 4.8 Deskripsi Variabel Perbandingan Dengan Profesi Akuntan
Lainnya(X6)...................................................................................... 66
Tabel 4.9 Distribusi Frekuensi Variabel Y ....................................................... 68
Tabel 4.10 Hasil Uji Validitas Variabel Nilai Intrinsik .................................... 69
Tabel 4.11 Hasil Uji Validitas Variabel Penghargaan Finansial....................... 69
Tabel 4.12 Hasil Uji Validitas Variabel Lingkungan Kerja .............................. 70
Tabel 4.13 Hasil Uji Validitas Variabel Pelatihan Profesional ......................... 70
Tabel 4.14 Hasil Uji Validitas Variabel Nilai-Nilai Sosial ............................... 71
Tabel 4.15 Hasil Uji Validitas VariabelPerbandingan dengan Profesi
Akuntan Lainnya .............................................................................. 72
Tabel 4.16 Hasil Uji Reliabilitas ....................................................................... 72
Tabel 4.17 Hosmer and Lemeshoe Test ............................................................ 74
Tabel 4.18 Hasil Uji Overall Fit Model ............................................................ 75
Tabel 4.19 Hasil Uji Koefisien Determinasi ..................................................... 76
Tabel 4.20 Hasil Uji Validitas Regresi Logistik ............................................... 77
Tabel 4.21 Hasil Uji Nilai Intrinsik Akan Berpengaruh Terhadap Persepsi Mahasiwa
dalam pemilihan Karir sebagai Akuntan Publik ............................... 79
viii
ix
DAFTAR GAMBAR
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1 Kuesioner
xi
BAB 1
PENDAHULUAN
Indonesia terus memaksa kita untuk berbenah diri agar dapat menarik calon
Auditan dan Profil Perusahaan Kepada Pemerintah melalui Akuntan Publik bahwa
perusahaan melalui akuntan publik yang melakukan audit atas laporan keuangan
Pada awal tahun 2015, setidaknya sekitar 226 ribu organisasi di tanah air
Suparto sebagai Kepala Bidang Usaha Akuntan Publik PPAJP, jika satu
organisasi membutuhkan dua akuntan publik, maka dibutuhkan sebanyak 452 ribu
akuntan profesional. Menurut data Pusat Pembinaan Akuntan dan Jasa Penilai
Indonesia jauh tertinggal oleh negara lainnya di ASEAN. Saat ini IAI
akuntan, dan Thailand memiliki 56.125 akuntan. Adanya pasar tunggal ASEAN
akan menempati posisi mana dalam peta persaingannya. Perlu usaha dan strategi
yang lebih serius dari berbagai pihak dalam upaya peningkatan jumlah akuntan
akuntansi sebagai penyedia ilmu, IAPI dan IAI sebagai penyedia jasa sertifikasi
penyedia fasilitas informasi dan ilmu, serta kantor akuntan publik yang
akuntan se Indonesia yang menjadi akuntan publik tidak lebih dari 0,0004%
akuntan yang meilih profesinya menjadi akuntan publik. Mereka lebih banyak
Indonesia, mata kuliah Auditing masih mempunyai porsi yang cukup banyak.
akuntansi, seperti akuntan publik, akuntan manajemen, akuntan pajak dan lainnya.
Bidang akuntan publik dipandang sebagai bidang yang menjanjikan prospek yang
cerah sebagai pilihan karir seseorang yang menempuh studi di jurusan akuntansi.
Kegiatan utama dari profesi akuntan publik terutama dalam kegiatan audit yang
dibuat oleh pihak manajemen. Untuk dapat menggeluti profesi ini harus mendapat
ijin dari Menteri Keuangan serta memenuhi semua persyaratannya seperti yang
Berdasarkan data yang telah dilakukan oleh Pusat Pembinaan Karir dan
ilmu akuntansi yang didapat sebanyak 43 orang (65%) dan sebanyak 24 (35%)
orang bekerja tidak sesuai dengan keilmuan yang didapat. Pada tahun 2013
yang sesuai ilmu akuntansi yang didapat sebanyak 53 orang (78%) dan sebanyak
15 orang (22%) bekerja tidak sesuai dengan keilmuan yang didapat saat dibangku
kuliah.
mempengaruhi. Hal tersebut bisa berasal dari karakteristik individu itu sendiri,
pengalaman yang diperoleh, atau faktor lain dari luar. Pada penelitian ini, terdapat
Indrawesty, 2013 ; Uyar et. al, 2011 ; Chan, 2012). Karir merupakan pola dari
keputusan, dan interprestasi subjektif atas pekerjaan) dan aktivitas selama masa
individu terhadap pekerjaannya (Robbins, 2006). Dalam hal ini adalah karyawan.
Karyawan dapat menilai seberapa puas atau tidak puas dirinya dengan
pekerjaannya. Kepuasan yang diperoleh dapat dipicu oleh banyak hal seperti
interaksi sosial yang harmonis. Kepuasan dan kenyamanan merupakan hal yang
sebuah pekerjaan. Aprilyan (2011) dan Febryanto (2011) sepakat bahwa nilai-nilai
Robbins (2011) bahwa terdapat tiga hubungan yang memotivasi individu dan
sampai sejauh mana imbalan dalam suatu organisasi memenuhi sasaran atau
kebutuhan pribadi individu, serta potensi daya tarik imbalan tersebut bagi individu
tersebut. Penghargaan finansial merupakan reward dalam bentuk nilai mata uang
yang biasanya diberikan sebagai bentuk imbalan timbal balik atas pemberian jasa,
tenaga, usaha, dan manfaat seseorang dalam suatu ikatan pekerjaan. Menurut
Widiatami (2013) gaji dipertimbangkan data pemilihan karir karena tujuan utama
meliputi sifat kerja (rutin, atraktif, dan sering lembur), tingkat persaingan antar
karyawan dan tekanan kerja. Lingkungan kerja yang mendukung akan membuat
tersebut berlaku sebaliknya. Oleh karena itu pemberi kerja biasanya berusaha
pelatihan profesional, pelatihan kerja rutin dan pengalaman kerja. Menurut Stolle
publik. Hal ini membuktikan dalam memilih karir tidak hanya bertujuan mencari
membuat dirinya merassa lebih kaya dan terisi. Hal tersebut dapat membuat
pandangan hidup menjadi lebih luas sehingga menambah makna hidup yang
berujung pada kebahagiaan. Oleh karena itu pekerjaan yang memberikan banyak
pelatihan profesional diminati oleh para pencari kerja. Seperti dalam penelitian
sosial adalah nilai seseorang dari sudut pandang orang lain di lingkungannya
(Stolle, 1976 dalam Setiyani 2005). Wijayanti (2001) mengatakan bahwa nilai-
hobi yang sama merupakan kebutuhan hidup sehari-hari. Jika hal ini tidak
terpenuhi, kemungkinan untuk hidup tidak bahagia semakin besar. Sehingga para
Dalam pemilihan karir dan di dalam dunia kerja terdapat beberapa profesi
yang dipilih oleh sarjana akuntansi misalnya profesi akutan publik atau profesi
non akuntan publik. Terdapat empat karir yang bisa ditempuh mahasiswa jurusan
yang berminat menjadi seorang auditor, mereka bisa memilih berkarir sebagai
pendidik, mereka bisa memilih berkarir sebagai non akuntan publik. Mahasiswa
karir sebagai akuntan publik maupun akuntan lainnya. Profesi akuntan publik
profesi ini memberikan tantangan intelektual dan pengalaman belajar yang tidak
tempat dan berbagai perusahaan yang memiliki ciri dan kondisi yang berbeda.
mencapai sukses (Berry,1997: Messmer, 1997: dan Paolilo, 1997 dalam Rasmini,
2007). Tetapi banyak orang yang tidak punya perencanaan karier yang baik
Peluang dan kesempatan yang sangat terbatas membuat orang takut untuk
merencanakan apa yang akan dipilih untuk dijalani. Realitas dalam dunia kerja
serius karier yang diinginkan sejak masih di bangku kuliah agar mahasiswa dapat
memanfaatkan waktu dan fasilitas kampus seara optimal. Peran akuntan pendidik
Oleh sebab itu, penulis ingin membahas masalah pilihan karier mahasiswa
yang dapat dikembangkan dalam penelitian ini adalah apakah nilai intsrinsik,
dan perbandingan dengan profesi non akuntan publik berpengaruh secara parsial
Berdasarkan latar belakang dan rumusan masalah yang nyata maka tujuan
penelitian ini adalah untuk mengetahui informasi dan bukti empiris adanya
Manfaat yang diharapkan oleh penulis dengan adanya penelitian ini adalah
sebagai berikut:
1. Manfaat Teoritis
2. Manfaat Praktis
lulus dan siap terjun dalam dunia kerja bisa lebih mudah menyesuaikan
Dengan adanya penelitian ini, praktisi dalam hal ini Kantor Akuntan
BAB 1: PENDAHULUAN
Bab ini mengemukakan ide dasar secara umum dalam penyusunan penelitian
terhadap permasalahan yang akan diteliti oleh penulis yaitu pengaruh nilai
nilai sosial, dan perbandingan dengan profesi akuntan lainnya dalam pemilihan
karir sebagai akuntan publik. Dalam bab ini juga dijelaskan mengenai rumusan
Airlangga dalam pemilihan karir sebagai akuntan publik. Bab ini juga
penelitian.
Bab ini berisi teori-teori yang saling berkaitan dengan pembahasan dalam
berbagai macam teori motivasi dan pilihan karir mahasiswa akuntansi, serta
jurnal, dan internet. Selain itu, dalam bab ini juga dijelaskan mengenai penelitian
penelitian ini.
Bab ini akan menjelaskan mengenai pendekatan penelitian yang digunakan yaitu
pendekatan penelitian kuantitatif. Jenis dan sumber data berupa kuesioner. Bab ini
data, dan penentuan sampel. Selain itu dalam bab ini juga akan diuraikan sumber
Bab ini berisi deskripsi subjek penelitian berupa mahasiswa akuntansi Universitas
karir sebagai akuntan publik. Bab ini juga terdiri dari analisis data, pengujian
hipotesis, dan interpretasi hasil. Secara parsial faktor intrinsik, nilai-nilai sosial,
signifikan.
Bab ini berisi kesimpulan yang diambil dari hasil dan pembahasan yang
telah dilakukan pada bab sebelumnya. Dapat diambil beberapa kesimpulan bahwa
faktor nilai intrinsik, nilai-nilai sosial, dan perbandingan dengan profesi akuntan
BAB 2
TINJAUAN PUSTAKA
Krisis jumlah akuntan publik yang dialami Indonesia terus memaksa kita
untuk berbenah diri agar dapat menarik calon penerus profesi bergengsi ini.
Indonesia yang menjadi akuntan publik tidak lebih dari 0,0004% dibandingkan
jumlah lulusan sarjana akuntan. Artinya, sangat sedikit sarjana akuntan yang
meilih profesinya menjadi akuntan publik. Mereka lebih banyak yang memilih
kuliah auditing masih mempunyai porsi yang cukup banyak. Berdasarkan evaluasi
perusahaan dan akuntan publik. Banyaknya pilihan ini membuat profesi akuntan
pemahaman bahwa profesi sebagai akuntan publik memiliki masa depan yang
prospek yang cerah karena profesi ini memberikan tantangan intelektual dan
pengalaman belajar yang tak ternilai. Karyawan cenderung menyukai dan merasa
dan kemampuan mereka, menawarkan tugas yang bervariasi, dan pekerjaan yang
lingkungannya.
pembukuan. Bervariasinya jasa yang dapat diberikan oleh profesi akuntan publik
berbagai perusahaan yang memiliki ciri dan kondisi yang berbeda (Wheeler,
1983). Proses bisnis dan tantangan yang berbeda dalam setiap perusahaan akan
Vroom, dalam istilah yang lebih praktis, teori pengharapan mengatakan bahwa
seorang karyawan akan berupaya lebih baik dan lebih keras jika karyawan
tersebut meyakini upaya itu akan menghantar ke suatu penilaian kinerja yang
baik. Dan imbalan tersebut akan memenuhi sasaran pribadi karyawan tersebut.
Oleh karena itu, teori tersebut berfokus pada tiga hubungan (Robbins, 2001):
bahwa berkinerja pada tingkat tertentu akan mendorong tercapainya kinerja yang
diinginkan.
organisasi memenuhi sasaran atau kebutuhan pribadi individu serta potensi daya
tarik imbalan tersebut bagi individu tersebut. Secara singkat, kunci dari teori
pengharapan adalah pemahaman sasaran idividu dan keterkaitan antara upaya dan
dapat memberikan apa yang mereka inginkan ditinjau dari faktor- faktor nilai
dijelaskan bahwa terdapat tahapan tahapan. Pada tahapan paling atas disebut
menjadi yang terbaik akan muncul sehingga seorang individu mulai bereksplorasi
aktualisasi diri.
kepuasan yang diterima individu saat atau sesudah ia melakukan pekerjaan (job
pekerjaan mereka, dengan kata lain kepuasan kerja merupakan sikap seseorang
terhadap pekerjaannya.
dan kenyamanan saat melakukan suatu pekerjaan, sehingga nilai intrinsik erat
butuh merasa nyaman dan kondisi yang mendukung agar dapat mencapai
pada penghargaan dari manajer yang dapat membuat karyawan merasa puas baik
secara finansial maupun secara batin. Aprilyan (2011) dalam Indrawesty (2013)
dipicu oleh banyak hal seperti kesempatan dalam aktualisasi diri, melakukan
yang harmonis memiliki hubungan dengan kepuasan dan kenyamanan atas suatu
produktivitas yang tinggi sehingga hal ini membentuk persepsi positif mahasiswa
terhadap profesi akuntan publik karena profesi akuntan publik dianggap lebih
Hal ini juga sesuai dengan penelitian Aprilyan (2011), Febryanto (2011)
Menurut Bachtiar (2002), profesi akuntan publik bisa termasuk profesi yang
prestisius karena sumber pendapatan terbesar dari akuntan publik telah bergeser
secara mendasar bagi sebagian besar perusahaan sebagai daya tarik utama
yang merupakan kebutuhan dasar, physiological needs dan safety needs dalam
hidup tersebut sebagian besar didanai oleh uang dimana sebagai alat tukar sah
dalam sebuah transaksi. Oleh karena itu, penghargaan secara finansial ini
merupakan hal yang disorot oleh para pencari kerja dengan tujuan untuk
alasan utama. Hal tersebut didukung oleh Teori harapan (expectancy theory) yang
lebih praktis, teori pengharapan mengatakan bahwa karyawan akan berupaya lebih
baik dan lebih keras jika karyawan tersebut meyakini upaya itu menghasilkan
penilaian kinerja yang baik. Penilaian kinerja yang baik akan mendorong imbalan
keterkaitan antara upaya dan kinerja, antara kinerja dan imbalan. Oleh karena itu
yang akan mereka pilih apakah karir tersebut dianggap dapat memenuhi
kebutuhan individu mereka dan apakah karir tersebut mempunyai daya tarik bagi
mereka.
Gaji awal yang tinggi, potensi kenaikan gaji, tersedianya dana pensiun
penghasilan awal yang tinggi (Warrick dkk, 2010). Profesi akuntan publik
Seseorang pasti akan mengharapkan gaji awal yang tinggi agar terpenuhi segala
barang mewah. Tidak dapat di pungkiri faktor gaji seorang akuntan menggiurkan
bagi para lulusan baru dan mereka berbondong melapar di sebuah KAP yang
pekerjaan tersebut berpotensi tinggi untuk kenaikan gaji. Sehingga seseorang akan
terus meningkatkan taraf hidupnya. Bonus merupakan insentive atas hasil kerja
publik yang mempunyai jam kerja tinggi akan mendapat kenaikan gaji yang besar.
Sealin audit fee, akuntan publik juga sering mendapatkan bonus. Bonus
merupakan insentive atas hasil kerja keras yang dilakukan seseorang. Tak jarang
klien memberikan bonus kepada seorang auditor ketika auditor tersebut dapat
mengambil kebijakan-kebijakan.
Selain itu, tersedianya dana pensiun pada sebuah pekerjaan juga menjadi
daya tarik untuk sebagian orang. Penghargaan kepada keryawan yang telah lama
hidup dihari tuanya sesudah masa pensiun. Hal tersebut memberikan rasa aman
mendapat imbalan organisasi seperti gaji awal yang tinggi, potensi kenaikan gaji,
tersedianya dana pensiun yang merupakan indikator yang dilihat dari penghasilan
pada sebuah profesi sebagai upaya pemenuhan kebutuhan hidup sehari-hari. Hal
ini juga sesuai dengan penelitian Febryanto (2011) yang berpendapat bahwa
merasa tidak puas, namun sebaliknya jika hal tersebut dipenuhi maka karyawan
akan bersikap netral. Selain itu, mahasiswa akuntansi Universitas Airlangga tidak
tidak mempengaruhi.
hal ini seorang akuntan publik) adalah lingkungan kerja. Meskipun faktor tersebut
kerja adalah segala sesuatu yang ada disekitar para pekerja dan yang dapat
(Nitisemito, 2001: 183). Faktor lingkungan kerja meliputi, sifat pekerjaan, tingkat
banyaknya pekerjaan audit, tekanan klien, dan waktu yang terbatas (Aprilyan,
Menurut Gomes (2003: 25) lingkungan kerja adalah proses kerja dimana
lepas dari lingkungan dimana organisasi itu berada dan manusianya yang
satu kantor dalam interaksi sebuah tim menyelesaikan sebuah proyek bersama
sebuah tim, sehingga dukungan dan interaksi lingkungan tim proyek yang
dalam akuntan publik dituntut lebih banyak untuk menghadapi tantangan karena
dengan bervariasinya jasa yang diberikan oleh klien dapat menimbulkan berbagai
macam tekanan kerja untuk mencapai hasil yang sempurna. Tekanan dari klien
seringkali lembur.
Hal ini sesuai dengan penelitian Indrawesty (2013) yang berpendapat bahwa
menurut Lara Absara (2011) dan Chan (2011), lingkungan kerja memberikan
pengaruh yang tidak signifikan karena menjadi seorang akuntan publik sering
bekerja hingga larut dan dituntut untuk atraktif dalam melakukan pekerjaannya
karirnya karena sifat pekerjaan yang tidak rutin, sering lembur, dan atraktif akan
menambah beban pekerjaan. Persaingan dan tekanan peer group maupun atasan
dengan pemberian deadline pekerjaan yang sangat menekan dalam sebuah tim
tekanan dari klien ataupun deadline dapat memotivasi dalam penyelesaian tugas
audit. Klien juga tak jarang memberikan bonus pada auditor yang dapat
memerlukan pelatihan kerja karena untuk menjadi akuntan publik yang dapat
melaksanakan pekerjaan audit dengan baik tidak cukup hanya dengan pendidikan
formal saja namun juga harus ditunjang oleh pengalaman praktek di lapangan
dengan jam kerja yang memadai. Rahayu, dkk (2003) dalam Merdekawati dan
individu akan membuat dirinya merasa lebih kaya dan terisi. Hal tersebut dapat
membuat pandangan hidup menjadi lebih luas sehingga menambah makna hidup
yang berujung pada kebahagiaan. Oleh karena itu pekerjaan yang memberikan
dan keterampilan baru yang dapat diaplikasikan pada pekerjaan selanjutnya guna
meningkatkan kualitas kerja dan produktivitas. Dengan kinerja yang lebih baik,
berpengaruh pada penghasilan yang semakin tinggi pula. Selain itu, meningkatkan
mengembangkan potensi dirinya yang berujung pada kepuasan batin atas hasil
diperlukan untuk pemenuhan standar umum auditing yang diatur dalam Standar
Audit harus dilaksanakan oleh seorang atau lebih yang memiliki keahlian
seorang akuntan publik untuk terus memperbarui ilmu dan kemampuan teknis nya
dengan baik. Hal ini juga sesuai dengan penelitian Chan (2012) yang menegaskan
mahasiswa merasa bisa mendapatkan ilmu yang setara dengan mengikuti berbagai
ilmu dan berita terbaru serta dengan mengikuti beberapa pelatihan/seminar yang
merasa tidak perlu menjadi seorang akuntan publik untuk mendapat kesempatan
belajar yang sama dan memilih karir akuntansi lainnya yang lebih santai dan
menyenangkan.
makhluk sosial. Seseorang akan memilih karir yang menjalankan fungsi sosialnya
sebagai manusia. Kesempatan menyalurkan hobi merupakan salah satu cara dalam
aktualisasi diri. Ketika seseorang menjadikan pekerjaan sebagai hobinya maka dia
akan menjani pekerjaan tersebut dengan senang hati dan tanpa adanya tekanan
atau depresi. Jika suatu pekerjaan yang lahir berawal dari suatu kebutuhan dasar
hidup manusia atau suatu keterpaksaan, maka itu akan membuahkan kualitas kerja
yang rendah pula. Selama ini terkadang kita tidak menyadari, bahwa
ketidaknyamanan terhadap pekerjaan yang kita jalani berawal dari hilangnya rasa
menikmati dalam pekerjaan itu. Sehingga yang dihasilkan bukannya sesuatu yang
gemilang, namun malah tekanan jiwa atau mungkin stress karena pekerjaan kita.
kenikmatan di dalam menjalani hidup ini dan memberikan pengaruh yang positif,
serta menciptakan pengalaman yang baru dan usaha yang mendatangkan hasil.
Sedangkan, orang-orang yang tidak menjalankan hobi apa pun, akan merasakan
Interaksi yang terjalin dengan harmonis serta adanya perhatian yang cukup akan
memicu kebahagiaan pada seseorang karena dengan begitu seorang individu akan
memegang peran yang penting di masyarakat, dimana publik dari profesi akuntan
yang terdiri dari klien, pemberi kredit, pemerintah, pemberi kerja, pegawai,
investor, dunia bisnis dan keuangan, dan pihak lainnya bergantung kepada
secara tertib.
seorang akuntan publik di berbagai tempat dengan perusahaan yang berbeda ciri
dan terkadang dihadapkan pada kondisi yang tidak terduga, menambah variasi
pengalaman bekerja mereka selain itu kesempatan untuk berinteraksi dengan para
ahli selain di bidang akuntan publik lebih besar. Interaksi yang dilakukan tidak
hanya dengan sesama akuntan, pengalaman kerja yang didapatkan juga semakin
jasanya sebagai akuntan publik. Berbeda dengan seorang yang menjadi akuntan di
satu perusahaan, apabila seorang akuntan bekerja untuk perusahaan minyak, maka
akuntan tersebut hanya mengerti tentang sistem akuntansi di bidang minyak dan
gas. Ini membuat penilaian masyarakat mengenai profesi akuntan publik lebih
tergantung terhadap nilai-nilai sosial di lingkungannya. Hal ini juga sesuai dengan
pemilihan karir sebagai akuntan publik. Namun berbeda dengan hasil penilitian
ini membuat profesi akuntan publik harus bersaing dengan profesi akuntansi
memiliki masa depan yang cerah, memberikan keamanan finansial, dapat bersaing
akan berpikir tentang keuntungan dan kerugian memilih karir tersebut. Bekerja di
akuntansi sesuai standar yang berlaku. Selain itu, profesi akuntan publik dapat
prospek yang cerah karena profesi ini memberikan banyak pelatihan profesional,
tantangan intelektual dan pengalaman belajar yang tak ternilai. Profesi ini juga
dapat ditugaskan di berbagai tempat dan berbagai perusahaan yang memiliki ciri
dan kondisi yang berbeda (Wheeler, 1983). Akuntan publik juga merupakan
penasehat bisnis yang terprcaya dan profesi akuntan publik banyak menjadi
manajer. Hal ini membentuk persepsi positif mahasiswa terhadap profesi akuntan
akuntan publik lebih profesional dan lebih memberi kepuasan pribadi karena
banyak masalah dan tantangan berat, seperti peningkatan resiko dan tanggung
jawab, adanya batasan waktu, standard overload, persaingan sesama KAP, dan
karier yang cepat dan susah untuk diberhentikan dari perusahaan. Tetapi untuk
mendapatkan pekerjaan ini biasanya sulit karena harus lulus dari serangkaian tes,
seperti tes psikologi, tes materi akuntansi, tes wawancara, dan tes kesehatan.
stabil, indoor dan perkembangan dunia akunting yang tidak begitu cepat (Sumarna
: 2002).
(Rahayu : 2003).
perusahaan dan akuntan publik. Tetapi kelemahan dalam profesi ini yaitu rutinitas
besar. Menurut Kotler dalam Aprilyan (2011), persepsi adalah proses individu
terhadap profesi akuntan publik dapat berasal dari berbagai sumber seperti
misalnya dosen dari sisi akademis, lingkungan keluarga, kantor akuntan publik
publik.
Berdasarkan latar belakang dan kajian teori yang telah dikemukakan diatas
Dari nilai intrinsik, keinginan untuk menjadi yang terbaik akan muncul
mempengaruhi persepsi dalam pemilihan karir sebagai akuntan publik. Dari sudut
banyak pelatihan lebih diminati oleh para pencari kerja. Sedangkan dari nilai-nilai
sosial, kepuasan kerja seorang akuntan publik adalah tingkat kepuasan individu
persepsi dalam pemilihan karir sebagai akuntan publik. Profesi akuntan publik
bahwa profesi sebagai akuntan publik memiliki masa depan yang cerah,
Penghasilan (X2)
Nilai-Nilai Sosial
(X5)
Perbandingan
dengan Profesi
Akuntan Lainnya
(X6)
2.9 Resume
akuntan publik, baik itu secara parsial maupun secara simultan. Selain itu juga
pemilihan karir sebagai akuntan publik memang terbukti terjadi. Pada penjelasan
pemilihan karir sebagai akuntan publik. Berbagai faktor tersebut dapat berasal dari
karakteristik individu itu sendiri, pengalaman yang diperoleh, atau faktor lain dari
luar.
Dari nilai intrinsik, keinginan untuk menjadi yang terbaik akan muncul
karir sebagai akuntan publik. Dalam keadaan tersebut dapat dinyatakan bahwa
imbalan organisasi seperti gaji awal yang tinggi menjadi indikator yang
mempengaruhi persepsi dalam pemilihan karir sebagai akuntan publik. Hal ini
didapat pada sebuah profesi sebagai upaya pemenuhan kebutuhan dan perasaan
persepi dalam pemilihan karir sebagai akuntan publik. Segala sesuatu yang ada
menjadikan hal ini mempengaruhi persepsi dalam pemilihan karir sebagai akuntan
publik. Menjadi akuntan publik yang dapat melaksanakan pekerjaan audit dengan
baik tidak cukup hanya dengan pendidikan formal saja, namun juga harus
ditunjang oleh pengalaman praktek di lapangan dengan jam kerja yang memadai.
akuntan publik. Kepercayaan masyarakat terhadap mutu jasa akuntan publik akan
menjadi lebih tinggi jika profesi tersebut menerapkan standar mutu tinggi
memiliki masa depan yang cerah, memberikan keamanan finansial, dapat bersaing
dengan profesi lain, memiliki gengsi dan menjamin kehidupan di masa tua
lainnya seperti akuntan antara lain akuntan pendidik, akuntan pemerintah, akuntan
perusahaan dan akuntan publik. Apabila mahasiswa memiliki persepsi yang baik
mengenai profesi non akuntan publik, maka mahasiswa akuntansi akan memilih
bekerja sebagai akuntan lainnya.Dalam hal ini seperti kondisi yang dijelaskan
perlu untuk dibahas dan dikembangkan. Pentingnya hal tersebut sebagai pengarah
pada penalaran sehingga ketika akhirnya masuk ke dalam dunia praktik dapat
profesinya.
profesi akuntan publik dapat berasal dari berbagai sumber seperti misalnya dosen
dari sisi akademis, lingkungan keluarga, kantor akuntan publik dari sisi praktisi,
kembali kurikulum dan penyediaan program akuntansi. Para pendidik harus selalu
akuntansi setiap saat selalu disesuaikannya. Asosiasi profesi harus semakin inten
kebutuhan komptensi profesi. Hal ini sesuai dengan harapan berbagai peraturan
pemerintah yang terkait dengan pendidikan dan profesi akuntan. Kelas pengantar
BAB 3
METODE PENELITIAN
anatara dua variabel atau lebih. Hasil penelitian ini akan dapat digunakan untuk
dan mengontrol suatu gejala (Anshori dan Iswati, 2009 : 13). Dalam hal ini
peneliti akan mempelajari hubungan dan pengaruh antara variabel bebas nilai
perubahan variabel bebas. Variabel terikat yang digunakan dalam penelitian kali
variabeel atau konstrak dengan cara memberikan arti, atau mespesifikasi kegiatan,
atau konstrak tersebut (Anshori dan Iswati, 2009 : 60). Spesifikasi yang diberikan
harus dapat menjelaskan secara jelas sehingga menciptakan persepektif yang sama
pada orang lain. Variabel-variabel yang digunakan dalam penelitian ini terdiri
dari:
a. Tantangan intelektual
Indikator diatas mengambil dari penelitian Stole (1976) yang sering digunakan
2. Penghasilan (X2)
Indikator diatas mengambil dari penelitian Stole (1976); Ifkar dan Ishak
Lingkungan kerja merupakan suasana kerja yang meliputi sifat kerja (rutinitas,
atraktif, dan sering lembur), tingkat persaingan antar karyawan dan tekanan
c. Banyaknya tekanan
Indikator diatas mengambil dari penelitian Stole (1976) yang sering digunakan
karir sebagai akuntan publik. Hal ini membuktikan dalam memilih karir tidak
sebelum kerja, pendidikan profesional selama kerja, dan pengalaman kerja itu
banyak masalah dan tantangan berat, seperti tanggung jawab dan resiko,
adanya batasan waktu, persaingan sesama KAP, dan teknologi yang semakin
canggih yang harus selalu diikuti (Collins, 1993 dalam Andriati, 2004).
adalah:
Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data kuantitatif yaitu ada
2. Data sekunder yang diperoleh dari studi kepustakaan berupa text book dan
jurnal serta referensi yang relevan dan mendukung penelitian dari internet.
1. Penelitian Lapangan
terjun ke lapangan agar mendapatkan data yang valid, rinci, dan tepat.
4 = Setuju (S)
2. Penelitian Kepustakaan
tulisan dan artikel ilmiah, dan terbitan khusus yang dapat dijadikan
landasan teori.
mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk
dimiliki oleh populasi (Anshori dan Iswati, 2009). Alasan ditentukannya sampel
ini karena keterbatasan waktu, dana, dan tenaga jika harus meneliti seluruh
karena dianggap mereka telah memiliki rencana atu pemikiran mengenai jenjang
karir dan alternatif apa yang akan mereka tempuh setelah kelulusannya serta
jumlah sampel yang penentuan sampel adalah: diteliti menggunakan rumus rumus
Slovin (Sevilla et. al., 1960:182), sebagai berikut sampel. Formula untuk
Keterangan:
n = besaran sampel
N = besaran populasi
e = nilai kritis (batas ketelitian) yang diinginkan atau persen toleransi
ketidaktelitian
Dengan batas toleransi kepercayaan 5%
Maka :
n = _____394_______
1+394(0,05)2
n = 198,49
karena variabel dependen yang diuji dalam penelitian ini merupakan variabel
bersifat kualitatif (misal: persepsi, jenis kelamin, ras, agama, perubahan kebijakan
pemerintah, dan lain-lain). Variabel dummy hanya mempunyai 2 (dua) nilai yaitu
1 dan nilai 0. Asumsi multivariate normal distribution tidak dapat dipenuhi karena
variabel independen merupakan campuran dari data kontinyu (metric) dan data
kategorial (non metric). Hal itu menyebabkan perubahan fungsi menjadi logistik
(Ghozali, 2009).
gugus data sehingga menaksir kualitas data berupa jenis variabel, ringkasan
statistik (mean, median, modus, standar deviasi, etc), distribusi, dan representasi
engan alasan lebih praktis (Nachrowi dan Usman, 2002). Metode maximum
kovarians antar indikator (observed variable). Hipotesis untuk menilai model fit
adalah:
Dari hipotesis ini kita tidak akan menolak hipotesis nol agar model fit dengan
data. Statistik yang digunakan berdasarkan pada fungsi likehood. Uji ini
digunakan untuk menilai model yang telah dihipotesiskan telah fit atau tidak
likelihood pada awal (block number = 0) dengan nilai -2 log likelihood pada akhir
(block number = 1). Adanya pengurangan nilai antara -2LL awal (initial -2LL
function) dengan nilai -2LL pada langkah berikutnya (-2LL akhir) menunjukkan
dependen yang dapat dijelaskan oleh variabel independen. Nilai pengujian ini
didapatkan dari nilai Cox & Snell R Square yang harus berkisar antara 0 hingga 1.
ukuran R2 pada multiple regression yang didasarkan pada teknik estimasi likehood
R Square untuk memastikan bahwa nilainya bervariasi dari 0 sampai 1. Hal ini
dilakukan dengan cara membagi nilai Cox dan Snells R2 dengan nilai
Lemeshows Goodness of Fit Test. Hosmer and Lemeshows Goodness of Fit Test
menguji hipotesis nol bahwa data empiris cocok atau sesuai dengan model (tidak
ada perbedaan antara model dengan data sehingga model dapat dikatakan fit). Jika
nilai Hosmer and Lemeshows Goodness of Fit Test sama dengan atau kurang dari
0,05 berarti hipotesis nol ditolak yang berarti ada perbedaan signifikan antara
Fit Test tidak baik karena model tidak dapat memprediksi nilai observasinya. Jika
nilai statistik Hosmer and Lemeshows Goodness of Fit Test lebih besar dari 0,05
maka hipotesis nol tidak dapat ditolak dan berarti model mampu memprediksi
nilai observasinya atau dapat dikatakan model dapat diterima karena cocok
Adapun model regresi logistik dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:
1P
Keterangan :
X1 = Nilai Intrinsik
X2 = Penghargaan Finansial
X3 = Lingkungan Kerja
X4 = Pelatihan Profesional
X5 = Nilai-nilai Sosial
e = Bilangan eksponensial
BAB 4
HASIL DAN PEMBAHASAN
rencana atu pemikiran mengenai jenjang karir dan alternatif apa yang akan mereka
dengan rencana mereka yang kemudian dapat diperinci berdasarkan jenis kelamin.
menjadi responden kuesioner dengan total 199 kuesioner yang disebar dan
dengan profesi akuntan lainnya menggunakan skala Likert 1-5, dimana angka
tersebut menunjukkan seberapa kuat tingkat setuju atau tidak setuju responden
untuk minat mahasiswa akuntansi dalam pemilihan karir yaitu mahasiswa yang
berminat menjadi akuntan publik dan mahasiswa yang tidak berminat menjadi
akuntan publik.
2003). Jenis kelamin merupakan salah satu faktor internal yang termasuk dalam
golongan kondisi fisik. Penelitian yang dilakukan oleh Sankaran dan Bui (2003)
Tabel 0.1
Responden Menurut Jenis Kelamin
Jenis Kelamin Frekuensi Prosentase
Laki-laki 64 37,42%
kelamin laki laki sebanyak 64 orang (37,42%) sedangkan yang berjenis kelamin
nilai variabel termasuk ke dalam kategori sangat setuju, setuju, ragu-ragu, tidak
setuju dan sangat tidak setuju sehingga dapat mempermudah dalam memahami
jawaban responden. Maka, prosedur pertama yang harus dilakukan adalah dengan
menghitung terlebih dahulu nilai rata-rata (mean) dari jawaban responden. Untuk
kategori adalah sebesar 0,8. Tabel 4.2 menyajikan kategori rata-rata jawaban
Tabel 0.2
Kategori Jawaban Responden
diisi oleh responden. Penilaian responden mengenai variabel nilai intrinsik secara
Tabel 0.3
Deskripsi Variabel Nilai Intrinsik (X1)
Skor
Item Mean Keterangan
1 2 3 4 5
X1.2 1 12 32 96 30 3,83 S
X1.4 3 28 68 59 13 3,46 S
Total 3,76 S
dalam penelitian ini memiliki satu suara terhadap kelima pernyataan yang ada
rata penilaian sebesar 3,76 atau termasuk dalam kategori setuju untuk pernyataan
mengenai pera nilai intrinsik dalam pemilihan karir. Hal tersebut mengindikasikan
bahwa menurut persepsi mahasiswa, nilai intrinsik menjadi alasan utama dalam
X1.1 atas pernyataan yang menyatakan bahwa tantangan intelektual menjadi alasan
prioritas dalam pemilihan karir untuk bekerja di KAP. Indikator ini mendapatkan
nilai rata-rata sebesar 4,00 dan termasuk ke dalam kategori skala interval setuju.
menyukai pekerjaan yang lebih menantang dan merasa puas pada pekerjaan yang
penilaian terendah adalah X1.4 . Indikator ini mendapatkan nilai rata-rata sebesar
penyelesaian tugas ketika sedang dalam penugasan audit menjadi alasan dalam
memilih karir. Berdasarkan jawaban dari responden, maka dapat diketahui bahwa
lainnya, yaitu X1.2 dan X1.3. Kedua indikator tersebut mendapatkan rata-rata
jawaban sebesar 3,83 dan 3,76 yang juga termasuk dalam kategori skala interval
suasana kerja yang dinamis (X1.2 ) dan profesi sebagai akuntan publik mendukung
Tabel 0.4
Deskripsi Variabel Penghargaan Finansial (X2)
Skor
Item Mean Keterangan
1 2 3 4 5
X2.1 2 28 26 91 24 3,63 S
X2.2 2 30 33 98 8 3,47 S
X2.3 2 30 27 94 18 3,56 S
X2.4 18 54 48 44 7 2,81 RR
Total 3,37 RR
tertinggi adalah X2.1 atas pernyataan yang menyatakan bahwa gaji awal tinggi
merupakan alasan prioritas dalam pemilihan karir untuk sebagai akuntan publik.
Indikator ini mendapatkan nilai rata-rata sebesar 3,63 dan termasuk ke dalam
mahasiswa, pekerjaan yang memberikan gaji awal yang tinggi dapat memenuhi
kebutuhan sehari-hari.
Nilai rata-rata terendah sejumlah 2,81 dengan kategori skala interval setuju
perihal tunjangan dana pensiun pada masa akhir pekerjaan menjadi pertimbangan
mahasiswa, mereka ragu bahwa dalam dalam memutuskan karir menjadi seorang
pensiun.
X2.3, dan X2.3. Ketiga indikator tersebut mendapatkan kisaran rata-rata 3,47
sampai dengan 3,63 yang berarti termasuk dalam skala interval setuju. Dapat
mahasiswa dalam memilih jalan karirnya, gaji awal yang tinggi ketika bekerja di
KAP menjadi pertimbangan utama (X2.1), selain itu kenaikan gaji menjadi salah
satu alasan anda dalam berkarir sebagai akuntan publik (X2.2), dan bonus pada
(X2.3).
penilaian dalam kategori skala interval ragu-ragu sebesar 3,37 terhadap indikator
Tabel 0.5
Deskripsi Variabel Lingkungan Kerja (X3)
Skor
Item Mean Keterangan
1 2 3 4 5
X3.1 3 43 22 81 22 3,44 S
X3.2 4 37 13 82 35 3,63 S
X3.3 2 22 27 87 33 3,74 S
X3.4 1 24 27 92 27 3,70 S
Total 3,66 S
dalam penelitian ini memiliki satu suara terhadap kelima pernyataan yang ada
rata penilaian sebesar 3,66 atau termasuk dalam kategori setuju untuk pernyataan
adalah X3.5 atas pernyataan yang menyatakan bahwa banyaknya tekanan yang
dalam pemilihan karir. Indikator ini mendapatkan nilai rata-rata sebesar 3,74 dan
bahwa menurut mahasiswa, tekanan dari klien dengan adanya batasan waktu yang
penilaian terendah adalah X3.1 . Indikator ini mendapatkan nilai rata-rata sebesar
dalam kategori skala interval setuju. memuat pernyataan terkait dengan sifat
pekerjaan yang tidak rutin menjadi pertimbangan prioritas dalam memilih karir.
utama .
lainnya, yaitu X3.2 , X3.2, dan X3.4. Ketiga indikator tersebut mendapatkan kisaran
rata-rata jawaban sebesar 3,63 sampai dengan 3,82 yang juga termasuk dalam
untuk sering lembur (X3.2 ), selain itu profesi akuntan publik juga dituntut untuk
lebih atraktif dalam penyelesaian auditnya sehingga menjadi salah satu alasan
dalam pemilihan karir (X3.3 ), dan tingkat persaingan antar karyawannya yang
(X3.4 ).
Tabel 0.6
Deskripsi Variabel Pelatihan Profesional (X4)
Skor
Item Mean Keterangan
1 2 3 4 5
X4.4 0 14 29 95 33 3,85 S
Total 3,76 S
dalam penelitian ini memiliki satu suara terhadap keempat pernyataan yang ada
rata- rata penilaian sebesar 3,76 atau termasuk dalam kategori setuju untuk
karir individu.
adalah X4.4 atas pernyataan yang menyatakan bahwa alasan prioritas dalam
pemilihan karir untuk sebagai akuntan publik adalah mendapat berbagai variasi
sebesar 3,85 dan termasuk ke dalam kategori skala interval setuju. Hal tersebut
variasi kerja seperti akuntan publik yang tidak hanya memberikan jasa atestasi
namun juga memberikan jasa non atestasi sehingga lebih memberikan kepuasan.
Seseorang tersebut secara tidak langsung akan memiliki berbagai pengalaman dan
penilaian dalam kategori skala interval setuju sebesar 3,76 terhadap indikator
pelatihan profesional.
Tabel 0.7
Deskripsi Variabel Nilai-Nilai Sosial (X5)
Skor
Item Mean Keterangan
1 2 3 4 5
X5.1 3 26 31 82 29 3,63 S
X5.2 0 34 33 83 21 3,53 S
X5.3 5 45 41 63 17 3,24 RR
X5.4 2 47 44 64 14 3,24 RR
X5.5 4 31 35 76 25 3,51 S
Total 3,43 S
adalah X5.1 atas pernyataan yang menyatakan bahwa alasan prioritas dalam
pemilihan karir untuk sebagai akuntan publik adalah profesi tersebut memberikan
kesempatan berinteraksi dengan orang lain. Indikator ini mendapatkan nilai rata-
rata sebesar 3,63 dan termasuk ke dalam kategori skala interval setuju. Hal
profesi yang memberikan kesempatan untuk berinteraksi dengan orang lain dan
Nilai rata-rata yang sama dan terendah sejumlah 3,24 dengan kategori skala
interval ragu-ragu diberikan responden untuk indikator penyataan X5.3 dan X5.4.
menurut mahasiswa, mereka ragu bahwa dalam dalam memutuskan karir menjadi
X5.2, dan X5.5. Ketiga indikator tersebut mendapatkan kisaran rata-rata 3,51
sampai dengan 3,63 yang berarti termasuk dalam skala interval setuju. Dapat
berinteraksi dengan orang lain (X5.1), selain itu profesi tersebut memberikan
penilaian dalam kategori skala interval setuju sebesar 3,43 terhadap indikator
nilai sosial.
perbandingan profesi akuntan lainnya secara keseluruhan dapat dilihat pada Tabel
4.8
Tabel 0.8
Deskripsi Variabel Perbandingan Profesi Akuntan Lainnya(X6)
Skor
Item Mean Keterangan
1 2 3 4 5
X6.1 1 26 28 97 19 3,63 S
X6.2 1 25 39 91 15 3,55 S
X6.3 1 20 28 92 30 3,76 S
X6.4 2 30 34 84 21 3,54 S
Total 3,62 S
dalam penelitian ini memiliki satu suara terhadap kelima pernyataan yang ada
responden memberikan rata- rata penilaian sebesar 3,62 atau termasuk dalam
Nilai interval tertinggi sejumlah 3,76 dengan kategori skala interval setuju
pemilihan karir
lainnnya yaitu X6.1, X6.2, dan X6.4. Ketiga indikator tersebut mendapatkan kisaran
rata-rata 3,54 sampai dengan 3,63 yang berarti termasuk dalam skala interval
penilaian dalam kategori skala interval setuju sebesar 3,62 terhadap indikator
keputusan dalam memilih karir sebagai akuntan publik terangkum dalam table 4.9
Tabel 0.9
Distribusi Frekuensi Variabel (Y)
Jawaban Persepsi Mahasiswa Dalam Memilih Karir Sebagai
Akuntan Publik
Ya 109
Tidak 62
banyak yang memilih karir sebagai akuntan publik sebanyak 109 responden dan
menentukan apakah teoretis yang terdapat dalam bab 2 mengenai hipotesis atas
variabel yang diteliti didukung oleh fakta yang telah terkumpul dan dianalisis
reliabilitas. Tujuan uji kualitas data adalah untuk mengetahui konsistensi dan
SPSS versi 20. Pengujian validitas dilakukan dengan meghitung koefisien korelasi
Pearson pada masing-masing item pertanyaan dengan skor total yang diperoleh.
Kuesioner dikatakan valid jika masing-masing item atau indikator terhadap total
skor variabel menunjukkan hasil probabilitas < 0,05 (Ghozali, 2006). Hasil dari
Tabel 0.10
Hasil Uji Validitas Item Pertanyaan Variabel Nilai Intrinsik
Indikator Pearson Signifikansi Keterangan
Correlation
Berdasarkan hasil yang terdapat pada tabel 4.10, analisis faktor pada
kecil dari 0,05 sehingga dapat disimpulkan bahwa semua pertanyaan pada
variabel nilai intrinsik dinyatakan valid dan tidak ada satupun pertanyaan yang
digugurkan.
Tabel 0.11
Hasil Uji Validitas Item Pertanyaan Variabel Penghargaan Finansial
Indikator Pearson Signifikansi Keterangan
Correlation
Berdasarkan hasil yang terdapat pada tabel 4.11, analisis faktor pada
kecil dari 0,05 sehingga dapat disimpulkan bahwa semua pertanyaan pada
variabel penghasilan dinyatakan valid dan tidak ada satupun pertanyaan yang
digugurkan.
Tabel 0.12
Hasil Uji Validitas Item Pertanyaan Variabel Lingkungan Kerja
Indikator Pearson Signifikansi Keterangan
Correlation
Berdasarkan hasil yang terdapat pada tabel 4.12, analisis faktor pada
lebih kecil dari 0,05 sehingga dapat disimpulkan bahwa semua pertanyaan pada
variabel lingkungan kerja dinyatakan valid dan tidak ada satupun pertanyaan yang
digugurkan
Tabel 0.13
Hasil Uji Validitas Item Pertanyaan Variabel Pelatihan Profesional
Indikator Pearson Signifikansi Keterangan
Correlation
Berdasarkan hasil yang terdapat pada tabel 4.13, analisis faktor pada
lebih kecil dari 0,05 sehingga dapat disimpulkan bahwa semua pertanyaan pada
variabel pelatihan profesional dinyatakan valid dan tidak ada satupun pertanyaan
yang digugurkan.
Tabel 0.14
Hasil Uji Validitas Item Pertanyaan Variabel Nilai-nilai Sosial
Pearson Signifikansi
Indikator Keterangan
Correlation
Berdasarkan hasil yang terdapat pada tabel 4.14, analisis faktor pada
kecil dari 0,05 sehingga dapat disimpulkan bahwa semua pertanyaan pada
variabel nilai-nilai sosial dinyatakan valid dan tidak ada satupun pertanyaan yang
digugurkan.
Tabel 0.15
Hasil Uji Validitas Item Pertanyaan Variabel Perbandingan dengan Profesi
Akuntan Lainnya
Pearson Signifikansi
Indikator Keterangan
Correlation
PERBANDINGAN
PROFESI AKUNTAN 1 0,883 0,000 Valid
PERBANDINGAN
PROFESI AKUNTAN 2 0,872 0,000 Valid
PERBANDINGAN
PROFESI AKUNTAN 3 0,895 0,000 Valid
PERBANDINGAN
PROFESI AKUNTAN 4 0,813 0,000 Valid
Berdasarkan hasil yang terdapat pada tabel 4.15, analisis faktor pada
kecil dari 0,05 sehingga dapat disimpulkan bahwa semua pertanyaan pada
variabel jenis pekerjaan dinyatakan valid dan tidak ada satupun pertanyaan yang
digugurkan.
program SPSS versi 20, hasil dari pengolahan data ditunjukkan pada tabel berikut:
Tabel 0.16
Hasil Uji Reliabilitas
Cronbachs
Variabel Keterangan
Alpha
Perbandingan dengan
0,887 Reliabel
Profesi Akuntan Lainnya
lainnya menunjukkan Cronbachs alpha lebih besar dari 0,6. Sehingga dapat
diandalkan.
dummy. Skor 1 (satu) diberikan kepada mahasiswa akuntansi yang memilih karir
sebagai akuntan publik dan skor 0 (nol) diberikan kepada mahasiswa akuntansi
yang tidak memilih karir sebagai akuntan publik. Perhitungan statistik dan
dengan menggunakan Hosmer and Lemeshows Goodness of Fit Test. Hal ini
regresi logistik dengan data hasil pengamatan. Jika nilai signifikansi Hosmer and
Lemeshows Goodness of Fit Test > maka model regresi logistik dapat diterima
Tabel 0.17
Hosmer and Lemeshow Test
1 14,937 8 0,060
Sumber : Data Olahan (2016)
sebesar 0,060. Nilai signifikansi tersebut lebih besar dari = 5% (0,05) yang
artinya tidak ada perbedaan antara prediksi dari model regresi logistik dengan
hasil pengamatan. Dari hasil tersebut dapat disimpulkan bahwa model regresi
logistik yang digunakan telah layak untuk dianalisis selanjutnya karena model
keseluruhan model terhadap data. Pengujian hipotesis nol dan alternatif dilakukan
Tabel 0.18
Uji Overall Fit Model
Kondisi -2 Log Hasil Kesimpulan
Likelihood
Block 0 223,970 Terjadi penurunan -2 Log Model layak untuk
Block 1 144,007 Likelihood dari block 0ke digunakan
block 1 sebesar 79,963
Pada tabel 4.18 terdapat block number 0 yang menunjukkan bahwa nilai -2
223,970 dan block number 1 yang menunjukkan bahwa nilai -2 Log Likelihood
setelah variabel independen dimasukkan ke dalam model menjadi 144,007. Hal ini
menujukkan bahwa terjadi penurunan nilai -2 Log Likelihood sebesar 79,963 dari
logistik pada penelitian ini secara keseluruhan sudah fit (sesuai) dengan data.
untuk mengetahui seberapa besar variabel dependen yang dapat dijelaskan oleh
& Snell R Square yang dapat diintepretasikan seperti nilai R Square pada regresi
linier berganda
Tabel 0.19
Hasil Uji Koefisien Determinasi
Step -2 Log Likelihood Cox & Snell R Nagelkerke R
Square Square
1 144.007a 0,374 0,512
Sumber: Data olahan (2016)
Berdasarkan tabel 4.19 nilai Cox & Snell R Sqluare adalah sebesar 0,374
dengan nilai Nagelkerke R Square sebesar 0,512. Hal ini menunjukkan bahwa
Tabel 0.20
Hasil Regresi Logistik
Sumber: Data olahan 2016
1. Nilai konstanta sebesar 0,000 bertanda positif artinya apabila NI, PF, LK,
PP, NNS dan PPA konstan atau tidak berubah, maka probabilitas pengaruh
2. Nilai koefisien variabel nilai intrinsik (NI) sebesar 0,574 bertanda positif,
bahwa besarnya nilai variabel independen yang lain dianggap konstan atau
tidak berubah.
bertanda positif, artinya apabila ada peningkatan satu satuan NNS maka
besarnya nilai variabel independen yang lain dianggap konstan atau tidak
berubah.
Tabel 0.21
Hasil Uji Nilai Intrinsik Akan Berpengaruh Terhadap Persepsi Mahasiswa
Akuntansi Universitas Airlangga Dalam Pemilihan Karir Sebagai Akuntan
Publik
B S.E. Wald Df Sig Exp(B)
NI 0,301 0,102 8,653 1 0,003 1,352
Sumber : Data Olahan (2016)
Berdasarkan hasil pengujian regresi logistik pada tabel 4.17 diperoleh nilai
koefisien eksponen sebesar 0,574 dengan nilai signifikansi sebesar 0,003. Angka
tersebut menunjukkan taraf signifikansi yang lebih kecil dari 0,05 sehingga dapat
Airlangga.
Tabel 0.22
Hasil Uji Penghargaan Finansial Akan Berpengaruh Terhadap Persepsi
Mahasiswa Akuntansi Universitas Airlangga Dalam Pemilihan Karir Sebagai
Akuntan Publik
B S.E. Wald Df Sig Exp(B)
PI 0,040 0,073 0,297 1 0,586 1,040
Sumber : Data Olahan (2016)
Berdasarkan hasil pengujian regresi logistik pada tabel 4.18 diperoleh nilai
koefisien eksponen sebesar 0,509 dengan nilai signifikansi sebesar 0,586. Angka
tersebut menunjukkan taraf signifikansi yang lebih besar dari 0,05 sehingga dapat
Airlangga.
Tabel 0.23
Hasil Uji Lingkungan Kerja Akan Berpengaruh Terhadap Persepsi
Mahasiswa Akuntansi Universitas Airlangga Dalam Pemilihan Karir Sebagai
Akuntan Publik
B S.E. Wald Df Sig Exp(B)
LK -0,111 0,068 2,666 1 0,103 0,895
Sumber : Data Olahan (2016)
Berdasarkan hasil pengujian regresi logistik pada tabel 4.19 diperoleh nilai
koefisien eksponen sebesar 0,472 dengan nilai signifikansi sebesar 0,103. Angka
tersebut menunjukkan taraf signifikansi yang lebih besar dari 0,05 sehingga dapat
Airlangga.
Tabel 0.24
Hasil Uji Pelatihan Profesional Akan Berpengaruh Terhadap Persepsi
Mahasiswa Akuntansi Universitas Airlangga Dalam Pemilihan Karir Sebagai
Akuntan Publik
B S.E. Wald Df Sig Exp(B)
PL 0,115 0,107 1,158 1 0,282 1,122
Sumber : Data Olahan (2016)
Berdasarkan hasil pengujian regresi logistik pada tabel 4.20 diperoleh nilai
koefisien eksponen sebesar 0,528 dengan nilai signifikansi sebesar 0,282. Angka
tersebut menunjukkan taraf signifikansi yang lebih besar dari 0,05 sehingga dapat
Airlangga.
Tabel 0.25
Hasil Uji Nilai-Nilai Sosial Akan Berpengaruh Terhadap Persepsi Mahasiswa
Akuntansi Universitas Airlangga Dalam Pemilihan Karir Sebagai Akuntan
Publik
B S.E. Wald Df Sig Exp(B)
PPK 0,145 0,073 3,965 1 0,046 1,156
Sumber : Data Olahan (2016)
Berdasarkan hasil pengujian regresi logistik pada tabel 4.21 diperoleh nilai
koefisien eksponen sebesar 0,536 dengan nilai signifikansi sebesar 0,046. Angka
tersebut menunjukkan taraf signifikansi yang lebih kecil dari 0,05 sehingga dapat
Tabel 0.26
Hasil Uji Perbandingan dengan Profesi Akuntan Lainnya Akan Berpengaruh
Terhadap Persepsi Mahasiswa Akuntansi Universitas Airlangga Dalam
Pemilihan Karir Sebagai Akuntan Publik
B S.E. Wald Df Sig Exp(B)
NS 0,233 0,104 5,040 1 0,025 1,263
Sumber : Data Olahan (2016)
nilai koefisien eksponen sebesar 0,558 dengan nilai signifikansi sebesar 0,025.
Angka tersebut menunjukkan taraf signifikansi yang lebih kecil dari 0,05 sehingga
4.5 Pembahasan
sebagai akuntan publik. Berdasarkan hasil dari pengujian hipotesis variabel nilai
pemilihan karir sebagai akuntan publik, diperoleh nilai koefisien eksponen positif
sebesar 0,574 dengan nilai signifikansi sebesar 0,003. Nilai signifikan lebih kecil
dari 0,05, maka dapat ditarik kesimpulan bahwa nilai intrinsik secara parsial
Aprilyan (2011) dan Febryanto (2011) namun bertentangan dengan hasi penelitian
Indrawesty (2013).
prospek yang cerah karena profesi ini memberikan tantangan intelektual dan
pengalaman belajar yang tak ternilai. Seseorang cenderung menyukai dan merasa
dan kemampuan mereka, menawarkan tugas yang bervariasi, dan pekerjaan yang
Dalam realitanya akuntan publik melaksanakan empat jenis jasa utama, yaitu
Bervariasinya jasa yang dapat diberikan oleh profesi akuntan publik dapat
berbagai perusahaan yang memiliki ciri dan kondisi yang berbeda (Wheeler,
1983). Proses bisnis dan tantangan yang berbeda dalam setiap perusahaan akan
Vroom, dalam istilah yang lebih praktis, teori pengharapan mengatakan bahwa
seorang karyawan akan berupaya lebih baik dan lebih keras jika karyawan
tersebut meyakini upaya itu akan menghantar ke suatu penilaian kinerja yang
baik. Dan imbalan tersebut akan memenuhi sasaran pribadi karyawan tersebut.
Oleh karena itu, teori tersebut berfokus pada tiga hubungan (Robbins, 2001) yaitu
kebutuhan pribadi individu serta potensi daya tarik imbalan tersebut bagi individu
tersebut. Secara singkat, kunci dari teori pengharapan adalah pemahaman sasaran
idividu dan keterkaitan antara upaya dan kinerja, antara kinerja dan imbalan.
kebutuhan lapis 3 dan 4 dalam hierarki kebutuhan Maslow. Melihat potensi ada
oleh mahasiswa yang ingin bekerja dalam jangka waktu panjang. Sehingga tidak
hanya pemenuhan kebutuhan secara fisik yang dilihat namun juga kebutuhan
psikologis.
yang telah dilakukan (Sembiring,2009). Gaji awal yang tinggi, potensi kenaikan
gaji, tersedianya dana pensiun merupakan indikator yang dilihat dari penghasilan
dalam pemilihan karir sebagai akuntan publik, diperoleh nilai koefisien eksponen
positif sebesar 0,509 dengan nilai signifikansi sebesar 0,586. Nilai signifikan dari
penghasilan lebih besar dari 0,05, maka dapat ditarik kesimpulan bahwa
tinggi (Warrick dkk, 2010). Seseorang pasti akan mengharapkan gaji awal yang
akan terus meningkatkan taraf hidupnya. Pekerjaan seorang akuntan publik juga
tergantung jam terbang auditor dalam melakukan pekerjaan audit dan berbeda tiap
KAP. Jika jam terbang auditor tinggi seperti sering lembur (overtime) dan sering
bepergian ke luar kota untuk penugasan maka kenaikan gaji akan terus bertambah.
Namun tidak semua orang mampu untuk melakukan overtime dan melakukan
Selain audit fee, akuntan publik juga sering mendapatkan bonus. Bonus
merupakan insentive atas hasil kerja keras yang dilakukan seseorang. Tak jarang
klien memberikan bonus kepada seorang auditor ketika auditor tersebut dapat
Selain itu, tersedianya dana pensiun pada sebuah pekerjaan juga menjadi
daya tarik. Namun untuk sebagian orang terutama fresh graduate belum
memikirkan untuk mendapatkan pekerjaan terlebih dahulu dengan gaji awal yang
sesuai.
dalam Robbins (2001), dalam istilah yang lebih praktis, teori pengharapan
mengatakan bahwa karyawan akan berupaya lebih baik dan lebih keras jika
karyawan tersebut meyakini upaya itu menghasilkan penilaian kinerja yang baik.
Penilaian kinerja yang baik akan mendorong imbalan organisasi seperti bonus,
keterkaitan antara upaya dan kinerja, antara kinerja dan imbalan. Oleh karena itu
yang akan mereka pilih apakah karir tersebut dianggap dapat memenuhi
kebutuhan individu mereka dan apakah karir tersebut mempunyai daya tarik bagi
mereka.
Airlangga. Hal ini mungkin sebagai pembuktian teori Model Dua Faktor Herzberg
faktor tersebut akan membuat karyawan merasa tidak puas, namun sebaliknya jika
hal tersebut dipenuhi maka karyawan akan bersikap netral. Selain itu, mahasiswa
Hasil ini sejalan dengan penelitian Chan (2012) dan Merdekawati dan
finansial menjadi daya tarik utama untuk memberikan kepuasan kepada karyawan.
dan bervariasi dibanding dengan karir yang lain. tidak terlalu mempertimbangkan
dan/atau nilai-nilai tertentu mengenai organisasi yang tidak akan lepas dari
merupakan suasana kerja yang meliputi sifat kerja (rutin, atraktif, dan sering
pemilihan karir sebagai akuntan publik, diperoleh nilai koefisien eksponen positif
sebesar 0,472 dengan nilai signifikansi sebesar 0,103. Nilai signifikan lebih besar
dari 0,05. Dapat ditarik kesimpulan bahwa lingkungan kerja tidak berpengaruh
tekanan dari klien ataupun deadline dapat memotivasi dalam penyelesaian tugas
audit. Klien juga tak jarang memberikan bonus pada auditor yang dapat
Untuk menjadi seorang akuntan publik dituntut sering bekerja hingga larut
dan atraktif dalam melakukan pekerjaannya demi mencapai target. Selain itu,
akuntan publik sebagian besar menyelesaikan sebuah pekerjaan dalam sebuah tim,
sehingga dukungan dan interaksi lingkungan tim proyek yang harmonis akan
tidak berpengaruh dalam pemilihan karir seseorang untuk menajdi akuntan publik
Hasil penelitian ini sejalan dengan Chan (2011) yang juga mengatakan
mahasiswa dalam pemilihan karir sebagai akuntan publik. Selain itu, hal ini
tersebut akan membuat karyawan merasa tidak puas, namun sebaliknya jika hal
pelatihan profesional, pelatihan kerja rutin dan pengalaman kerja guna untuk
Airlangga dalam pemilihan karir sebagai akuntan publik, diperoleh nilai koefisien
eksponen positif sebesar 0,528 dengan nilai signifikansi sebesar 0,282. Nilai
signifikan dari pelatihan profesional lebih besar dari 0,05. Dapat ditarik
dapat mengakses berbagai informasi tak terbatas dari manapun dan kapanpun
mungkin menjadi penyebab hasil penelitian ini. Mungkin mahasiswa merasa bisa
mendapatkan ilmu yang setara dengan mengikuti berbagai ilmu dan berita terbaru
menjadi seorang akuntan publik untuk mendapat kesempatan belajar yang sama
dan memilih karir akuntansi lainnya yang lebih santai dan menyenangkan.
memerlukan pelatihan kerja karena lingkungan kerja yang lebih variatif. Hal ini
mengikuti berbagai ilmu dan berita terbaru serta dengan mengikuti beberapa
Disini tampak bahwa penelitian terbaru mengatakan hal yang sama dengan
pemilihan karir sebagai akuntan publik, diperoleh nilai koefisien eksponen positif
sebesar 0,536 dengan nilai signifikansi sebesar 0,046. Nilai signifikan dari nilai-
nilai sosial lebih kecil dari 0,05. Dapat ditarik kesimpulan bahwa nilai-nilai sosial
manusia. Interaksi yang dilakukan oleh akuntan publik tidak hanya dengan
sesama akuntan, kesempatan untuk berinteraksi dengan para ahli selain di bidang
akuntan publik lebih besar. Pengalaman kerja yang didapatkan juga semakin
jasanya sebagai akuntan publik. Berbeda dengan seorang yang menjadi akuntan di
satu perusahaan, apabila seorang akuntan bekerja untuk perusahaan minyak, maka
akuntan tersebut hanya mengerti tentang sistem akuntansi di bidang minyak dan
gas. Ini membuat penilaian masyarakat mengenai profesi akuntan publik lebih
ciri dan terkadang dihadapkan pada kondisi yang tidak terduga. Kepuasan dan
positif mahasiswa terhadap profesi akuntan publik karena profesi akuntan publik
aktualisasi diri. Ketika seseorang menjadikan pekerjaan sebagai hobinya maka dia
akan menjani pekerjaan tersebut dengan senang hati dan tanpa adanya tekanan
atau depresi. Jika suatu pekerjaan yang lahir berawal dari suatu kebutuhan dasar
hidup manusia atau suatu keterpaksaan, maka itu akan membuahkan kualitas kerja
yang rendah pula. Selama ini terkadang kita tidak menyadari, bahwa
ketidaknyamanan terhadap pekerjaan yang kita jalani berawal dari hilangnya rasa
menikmati dalam pekerjaan itu. Sehingga yang dihasilkan bukannya sesuatu yang
gemilang, namun malah tekanan jiwa atau mungkin stress karena pekerjaan kita.
kenikmatan di dalam menjalani hidup ini dan memberikan pengaruh yang positif,
serta menciptakan pengalaman yang baru dan usaha yang mendatangkan hasil.
Sedangkan, orang-orang yang tidak menjalankan hobi apa pun, akan merasakan
Interaksi yang terjalin dengan harmonis serta adanya perhatian yang cukup
akan memicu kebahagiaan pada seseorang karena dengan begitu seorang individu
sebuah tim, sehingga dukungan dan interaksi lingkungan tim proyek yang
memegang peran yang penting di masyarakat, dimana publik dari profesi akuntan
yang terdiri dari klien, pemberi kredit, pemerintah, pemberi kerja, pegawai,
investor, dunia bisnis dan keuangan, dan pihak lainnya bergantung kepada
secara tertib.
Nilai-nilai sosial sudah diajarkan sejak kita masih anak-anak dan sebagai
warga dengan adat ketimuran, nilai-nilai sosial dijunjung sangat tinggi. Hal ini
dan pekerjaan menjadi penting karena bersosialisasi dengan sesama dianggap baik
dan utama oleh adat timur dan jika tidak melakukan hal tersebut akan
diasosiasikan sebagai hal yang buruk oleh masyarakat. Nilai sosial pada dasarnya
adalah petunjuk umum dan pedoman yang telah berlangsung lama bagi manusia
untuk bertingkah laku sehari-hari (Woods, 1960). Hasil ini didukung oleh
Airlangga dalam pemilihan karir sebagai akuntan publik. Berdasarkan hasil dari
karir sebagai akuntan publik, diperoleh nilai koefisien regresi positif sebesar 0,558
dengan nilai signifikansi sebesar 0,025. Nilai signifikan dari perbandingan dengan
profesi akuntan lainnya lebih kecil dari 0,05. Dapat ditarik kesimpulan bahwa
dibanding keuntungan dan kerugian akuntan lainnya antara lain akuntan pendidik,
memiliki persepsi yang baik mengenai profesi akuntan publik dan persepsi yang
buruk mengenai akuntan lainnya, maka mahasiswa akuntansi akan lebih memilih
terutama perlakuan auditnya, sering bepergian keluar kota untuk mengaudit klien.
dianggap telah menguasai akuntansi sesuai standar yang berlaku. Selain itu,
profesi akuntan publik dapat dikatakan padat teknologi, experience, skill dan high
competency.
prospek yang cerah karena profesi ini memberikan banyak pelatihan profesional,
tantangan intelektual dan pengalaman belajar yang tak ternilai. Profesi ini juga
dapat ditugaskan di berbagai tempat dan berbagai perusahaan yang memiliki ciri
dan kondisi yang berbeda (Wheeler, 1983). Akuntan publik juga merupakan
penasehat bisnis yang terprcaya dan profesi akuntan publik banyak menjadi
manajer. Hal ini membentuk persepsi positif mahasiswa terhadap profesi akuntan
akuntan publik lebih profesional dan lebih memberi kepuasan pribadi karena
adalah cenderung merasa jenuh bekerja karena tantangan yang stabil, indoor dan
BAB 5
1.1 Simpulan
nilai intrinsik, nilai-nilai sosial, dan perbandingan dengan profesi akuntan lainnya
akuntan publik.
sebagai akuntan publik. Nilai-nilai sosial juga memiliki pengaruh positif yang
nilai sosial yang didapat ketika berkarir profesi akuntan publik, maka mahasiswa
akan memilih karir yang menjalankan fungsi sosialnya sebagai manusia. Interaksi
yang dilakukan oleh akuntan publik tidak hanya dengan sesama akuntan,
kesempatan untuk berinteraksi dengan para ahli selain di bidang akuntan publik
lebih besar. Perbandingan dengan profesi akuntan lainnya secara parsial juga
memiliki persepsi yang baik mengenai profesi akuntan publik dan persepsi yang
buruk mengenai akuntan lainnya, maka mahasiswa akuntansi akan lebih memilih
1.2 Saran
antara lain :
b. Tambahan ketrampilan atau skill oleh IAI maupun IAPI serta pendidik
DAFTAR PUSTAKA
Bachtiar, Emil, 2002, The Big Five Masih Yang Termahal Warta Ekonomi,
April, pp 16-17
Ghozali, Imam. 2011. Aplikasi Analisis Multivariate dengan Program IBM SPSS
19 (edisi kelima). Semarang: Universitas Diponegoro.
Institut Akuntan Publik Indonesia. 2013. Standar Audit 320. Jakarta: Salemba
Empat
Ishak, M & Ifkar. 2009. Analisis Faktor Pemilihan Karir Mahasiswa akuntansi Di
Provinsi Sumatera Utara. Jurnal Ilmiah Pendidikan Tinggi, 2:34-42.
Stolle, Carlton D. Students views of the public and industrial accountant. The
Journal of Accountancy (May 1976): 106-109.
LAMPIRAN LAMPIRAN
Lampiran 1
Hormat Kami,
A. IDENTITAS RESPONDEN
Nama :
Angkatan :
Jenis Kelamin :
Petunjuk pengisian: Mohon isi pertanyaan dibawah ini dengan memberikan satu
jawaban dan tanda silang (X) pada salah satu skala 1 s.d 5 dengan keterangan
sebagai berikut:
2 = Tidak Setuju
3 = Ragu-ragu
4 = Setuju
5 = Sangat Setuju
B. VARIABEL X
Lampiran 1
Kami mohon dengan hormat kesediaan Saudara/i meluangkan waktu sejenak untuk
mengisi dan melengkapi kuesioner yang telah disediakan di halaman berikut ini. Agar
dapat dimanfaatkan secara optimal, dimohon pernyataan kuesioner dijawab secara
keseluruhan. Data yang didapat dari kuesioner ini akan dijamin kerahasiannya dan
sepenuhnya hanya akan digunakan untuk kepentingan akademik.
Hormat Kami,
A. IDENTITAS RESPONDEN
Nama :
Angkatan :
Jenis Kelamin :
Petunjuk pengisian: Mohon isi pertanyaan dibawah ini dengan memberikan satu
jawaban dan tanda silang (X) pada salah satu skala 1 s.d 5 dengan keterangan sebagai
berikut:
2 = Tidak Setuju
3 = Ragu-ragu
4 = Setuju
5 = Sangat Setuju
B. VARIABEL X
Lampiran 2
1 Andre Bastian B. P 5 5 5 3 18 3 3 4 1 11
2 Rizky Hananda Nugroho 4 4 4 4 16 5 4 4 4 17
3 Rahma Eriyanti Utami 4 4 4 2 14 4 4 2 2 12
4 Galang Persada 4 3 4 4 15 5 4 5 5 19
5 Nella Prawita Putri 4 3 4 3 14 2 2 2 2 8
6 Rizkie Hadianto 4 5 4 5 18 3 2 3 1 9
7 Arfi Bachtiyar 5 4 4 4 17 4 4 4 3 15
8 Zulfa Nurrachma Fitriani 4 4 4 4 16 4 4 2 2 12
9 Abdillah Wicaksana B 4 4 4 4 16 4 4 4 4 16
10 Andri Setiawan 4 4 4 4 16 5 4 4 4 17
11 Eko Budi Cahyono 2 2 2 2 8 2 2 2 2 8
12 Hanif Fadhlillah 4 4 4 4 16 2 2 2 2 8
13 Dongga Arya Saputra 4 4 4 4 16 2 2 2 2 8
14 Arunio Ramadito 5 5 5 5 20 5 5 5 5 20
15 Elvanisha 4 3 4 3 14 4 4 4 4 16
16 Selly Ika Setyawuri 4 4 2 3 13 2 3 4 4 13
17 Anggara Rizqi Fauzi 4 5 4 3 16 3 4 4 3 14
18 Estu Putri Wira Sayekti 4 2 4 3 13 1 2 2 2 7
19 Mahatma Mahardika 5 3 5 3 16 4 4 4 3 15
20 Novianto Perdana Putra 5 3 5 3 16 4 4 4 3 15
21 Andita Dwi Rachmatika 4 4 3 2 13 2 2 2 1 7
22 Liza Augustina Saputra 4 4 4 4 16 2 2 2 2 8
23 Rhezita Permatasari 4 4 2 2 12 4 4 4 2 14
24 Dini Firmasari 4 4 4 3 15 2 3 4 5 14
25 Bayu Aksan Z 4 4 4 4 16 4 4 2 2 12
26 Zaki Adi Hartadi 4 4 2 2 12 4 4 4 2 14
27 Dy Retta Merslythalia 5 4 4 4 17 4 4 4 4 16
28 Nurul Ajmil Assety 5 4 4 4 17 4 4 4 4 16
29 Reza Renatasari 3 2 4 3 12 2 3 3 2 10
30 Vika Rosmala Maninda 3 4 2 3 12 4 4 4 4 16
31 Herly Vitus 3 3 2 3 11 4 3 3 2 12
32 Fina Putri Damayanthi 3 3 3 2 11 4 3 3 2 12
33 Jessica Belle Widjaja 4 4 5 2 15 2 2 2 1 7
34 Tri Karunia Utami 5 3 4 4 16 5 5 5 4 19
35 Laily Aniqoh 4 4 3 3 14 4 4 3 3 14
36 Musthafa Firas Muhtadi 5 5 4 4 18 4 4 4 3 15
37 Muhammad Taufiq 5 4 4 4 17 4 4 4 3 15
Abdurrachman
38 Sharfina Nur Amalina 5 4 4 3 16 5 5 4 4 18
39 Ika Permana Sari Agustiningsih 4 4 4 2 14 4 4 2 2 12
40 Riestania Irma Yuniar 4 3 4 2 13 4 4 4 4 16
41 Paulin Debrina Puspitarini 4 4 4 3 15 3 3 3 3 12
42 Safira Charbiyatu Rikza 4 4 4 3 15 3 2 3 2 10
43 Arsiduiyana Talitha Rahma 5 4 3 3 15 5 4 5 4 18
44 Dhona Frida Puspitaningtyas 4 4 3 3 14 3 3 3 3 12
45 Ardelia Fadillah Fiyanti 4 4 4 3 15 4 4 4 4 16
46 Wahyu Helmy Dimayanti Sukiswo 4 4 4 5 17 3 4 4 4 15
47 Gita Rizky Ira Fernandya 4 2 1 3 10 2 2 2 2 8
48 Irma Febriati 3 4 4 4 15 4 4 4 4 16
49 M Rizky Aulia 5 5 5 3 18 3 3 3 3 12
50 Ciptaning Putri Mazaya 4 4 4 3 15 4 4 4 3 15
51 Chandra Adhitya Bima Saputra 5 5 5 5 20 5 1 5 5 16
52 Sandra Paramitha Citra Bamanda 4 4 4 4 16 4 4 4 4 16
53 Raysa Dyah Ayu Albertha 5 4 4 4 17 4 3 4 3 14
54 Tighfar Raka Prasatya 5 5 5 5 20 1 1 1 1 4
55 Lukmanul Hakim 2 4 4 3 13 4 4 4 4 16
56 Annisa Rahmah 4 4 4 4 16 3 3 3 3 12
57 Eko Warsiyanto Nugrahadi 5 5 5 3 18 5 5 5 3 18
58 Dodik Setiawan 3 3 2 2 10 3 4 4 4 15
59 Putri Yulia Puspitasari 4 3 4 4 15 4 4 4 3 15
60 Zhavira Birkha 4 4 4 3 15 3 3 3 3 12
61 Musrifah Novianti 4 3 4 5 16 5 4 4 4 17
62 Ellis Rif'Atul Faizah 4 3 4 2 13 3 4 4 2 13
63 Katharine Rudi Novitasari 5 3 5 1 14 4 4 4 4 16
64 Yunita Sari 4 4 4 4 16 4 4 4 5 17
65 Adi Purwanto 4 5 4 3 16 2 4 4 3 13
66 Deifa Arshanti 3 2 4 2 11 5 4 5 2 16
67 Tia Cinthya 4 4 4 4 16 5 5 5 4 19
68 Wahyuni Bin Slamet 4 4 4 2 14 4 3 4 3 14
69 Sherly Novitasari 3 3 4 3 13 4 4 5 5 18
70 Raka Pandam Guritno 3 3 4 3 13 4 4 5 5 18
71 Mirna Cahyani 5 4 4 4 17 3 3 4 4 14
72 Charis Adit Trianto 3 3 3 3 12 4 4 4 3 15
73 Romasta Junita A H 4 5 3 4 16 2 2 4 2 10
49 M Rizky Aulia 4 4 4 5 5 22 4 4 4 4 16
50 Ciptaning Putri Mazaya 4 4 4 4 3 19 3 3 3 3 12
51 Chandra Adhitya Bima Saputra 5 5 5 5 5 25 5 5 5 5 20
52 Sandra Paramitha Citra Bamanda 4 4 4 4 4 20 4 4 4 4 16
53 Raysa Dyah Ayu Albertha 4 4 4 4 4 20 4 5 4 4 17
54 Tighfar Raka Prasatya 1 1 1 1 5 9 5 5 5 5 20
55 Lukmanul Hakim 2 2 2 2 2 10 4 4 4 4 16
56 Annisa Rahmah 5 5 5 5 5 25 3 3 3 3 12
57 Eko Warsiyanto Nugrahadi 4 4 4 3 3 18 4 4 4 4 16
58 Dodik Setiawan 3 2 4 4 4 17 4 3 4 5 16
59 Putri Yulia Puspitasari 4 4 4 5 5 22 3 2 3 2 10
60 Zhavira Birkha 5 5 5 4 4 23 3 3 3 3 12
61 Musrifah Novianti 3 5 4 4 4 20 4 3 3 4 14
62 Ellis Rif'Atul Faizah 4 3 3 4 4 18 3 3 4 3 13
63 Katharine Rudi Novitasari 2 2 2 2 2 10 4 4 4 4 16
64 Yunita Sari 3 2 4 4 2 15 4 4 2 4 14
65 Adi Purwanto 2 2 4 3 4 15 4 4 3 5 16
66 Deifa Arshanti 2 4 4 2 4 16 4 4 4 4 16
67 Tia Cinthya 5 5 5 5 5 25 3 3 3 3 12
68 Wahyuni Bin Slamet 4 5 4 3 5 21 4 3 4 4 15
69 Sherly Novitasari 3 5 3 5 5 21 4 4 4 4 16
70 Raka Pandam Guritno 3 5 3 3 2 16 5 4 4 4 17
71 Mirna Cahyani 4 3 3 4 4 18 4 4 4 4 16
72 Charis Adit Trianto 4 4 4 3 3 18 5 5 5 5 20
73 Romasta Junita A H 5 4 4 4 4 21 5 5 5 5 20
74 Ikka Tiaraintan Hariyanto 5 4 4 4 4 21 5 5 5 5 20
75 Galang Arief Rahman 2 2 2 3 2 11 4 3 3 5 15
76 Dea Kelfinta Azhar 3 3 4 4 4 18 4 4 3 4 15
77 Silmi Herlina Jami 4 4 5 4 4 21 5 5 5 5 20
78 Rizki Anwar 3 3 4 4 4 18 4 4 3 4 15
79 Irfan Pratama 4 4 5 4 4 21 4 4 4 4 16
80 Moh. Alfian 4 4 4 5 4 21 4 4 4 4 16
81 Tegha Arjuharrido R 4 2 4 4 4 18 5 5 5 5 20
82 Asiah Izzati 4 2 4 4 4 18 5 5 5 5 20
83 Felix Novendra Tj 2 2 4 3 4 15 4 4 4 4 16
84 Riasty Dewi Irwanda 4 4 4 4 4 20 5 4 4 4 17
85 Helmy Aulia Rachman 2 2 2 4 4 14 4 4 4 4 16
86 Qisthi Alfianah 5 5 5 5 5 25 3 3 3 3 12
87 Putri Fatimah H 5 5 5 5 3 23 3 3 3 4 13
88 Harun Al-Rasyid 4 4 4 4 4 20 4 4 4 4 16
89 Ade Krisna Putra 2 2 2 4 4 14 4 4 4 4 16
90 Kadek Inten Sari 2 4 4 4 4 18 4 2 4 5 15
91 Nining Islamiyah 4 4 4 4 2 18 4 2 4 5 15
92 Inten Permata Sari 2 2 2 3 2 11 4 3 3 5 15
93 Win Instricia 4 4 4 4 4 20 4 3 3 5 15
94 Rafhael Dewa B 2 2 4 3 4 15 4 4 4 4 16
95 Angga Arifiawan Sudibyo 2 4 4 4 4 18 3 4 4 4 15
96 Ekanto Ardi Ramadhan 4 4 4 5 5 22 4 4 4 4 16
97 Brillian Bhagaskara 4 4 4 3 5 20 3 3 3 4 13
98 Lailatul Latifah 5 5 5 4 4 23 4 4 4 4 16
99 Andi Rani Soraya 4 4 4 4 4 20 4 5 4 5 18
100 Dwi Rahayu 5 5 5 5 5 25 2 2 2 2 8
101 Alan Bagus Syahputra 4 4 4 4 4 20 4 4 4 4 16
102 Achmad Nur Faridho 4 4 3 4 4 19 3 4 4 4 15
103 Caesarin M Firdianty 4 4 4 4 4 20 4 4 4 3 15
104 Rahma Andis K 4 4 4 5 5 22 4 4 3 3 14
105 Elyada A. Liunome 3 2 4 4 2 15 4 4 4 4 16
106 Weni Pamulatsih 4 4 4 3 3 18 4 4 4 4 16
107 Rizqi Irma Oktavi 5 5 5 3 5 23 3 3 3 4 13
108 Mahir Raga Dika Kusuma 2 4 4 4 4 18 3 4 4 4 15
109 Ni Made Anom Adhiapsari 4 4 4 3 3 18 4 4 4 4 16
110 Nisa Fildzah Adani 5 4 4 4 4 21 4 4 4 4 16
111 Tantia Candra Dewi 5 5 5 4 4 23 4 4 3 3 14
112 Muhammad Ibrahim Luthfi Purwajati 2 1 3 4 3 13 3 2 4 5 14
113 Maria Lufita Sari 2 5 3 2 4 16 4 4 4 4 16
114 Reza Fahlevi 1 1 5 5 1 13 5 5 5 5 20
115 Dea Ef Tarul Nur F 3 3 3 3 3 15 4 4 4 4 16
116 Ayu Gardenia Suhanti 2 2 4 4 2 14 4 4 4 4 16
117 Fi'La Nabilah Sani' 2 2 4 4 2 14 4 4 4 4 16
118 Aldila Mustika Putri 2 2 2 2 3 11 4 4 4 3 15
119 Igedo Priambodo 4 5 4 4 4 21 5 4 5 5 19
120 Aji Muhammad Timur 4 4 3 2 4 17 4 3 3 4 14
121 Azzah Azizah Anhar 2 2 4 4 2 14 4 4 4 4 16
122 Embun Vina Putri 4 4 4 4 4 20 3 3 3 3 12
123 Dinar Haestyowati Sedya 3 3 3 2 2 13 4 4 4 4 16
124 Mega Prihastina Arduta 4 4 4 5 5 22 4 4 4 4 16
64 Yunita Sari 4 3 2 2 3 4 3 4 3 14 1
65 Adi Purwanto 5 4 2 4 4 3 4 5 4 16 1
66 Deifa Arshanti 4 2 4 3 5 4 4 3 2 13 1
67 Tia Cinthya 3 3 3 3 3 3 3 3 3 12 0
68 Wahyuni Bin Slamet 3 4 4 3 3 4 4 4 3 15 0
69 Sherly Novitasari 4 4 4 4 4 5 5 5 5 20 1
70 Raka Pandam Guritno 4 4 4 4 5 4 4 5 5 18 0
71 Mirna Cahyani 4 4 4 4 4 4 4 5 4 17 0
72 Charis Adit Trianto 4 4 3 3 3 4 3 4 3 14 1
73 Romasta Junita A H 5 5 3 2 2 5 5 5 5 20 1
74 Ikka Tiaraintan Hariyanto 5 5 3 2 2 4 4 4 4 16 1
75 Galang Arief Rahman 3 4 4 3 5 3 3 4 4 14 1
76 Dea Kelfinta Azhar 4 4 4 3 3 4 4 3 4 15 0
77 Silmi Herlina Jami 4 4 4 4 4 5 5 5 5 20 0
78 Rizki Anwar 4 4 4 3 3 4 4 3 4 15 0
79 Irfan Pratama 5 3 3 4 4 4 4 4 4 16 0
80 Moh. Alfian 5 3 3 4 4 4 4 4 4 16 1
81 Tegha Arjuharrido R 2 4 5 2 5 5 5 5 5 20 1
82 Asiah Izzati 2 4 5 2 5 5 5 5 5 20 1
83 Felix Novendra Tj 3 3 3 4 4 4 3 4 4 15 1
84 Riasty Dewi Irwanda 3 4 4 3 4 4 4 4 4 16 1
85 Helmy Aulia Rachman 2 2 2 2 4 4 4 3 3 14 0
86 Qisthi Alfianah 3 3 3 3 3 2 2 2 2 8 0
87 Putri Fatimah H 3 3 3 3 3 3 3 2 2 10 0
88 Harun Al-Rasyid 4 4 4 5 5 4 4 4 4 16 1
89 Ade Krisna Putra 2 2 2 2 4 4 4 3 3 14 0
90 Kadek Inten Sari 2 2 2 2 2 4 5 5 1 15 1
91 Nining Islamiyah 2 2 2 2 2 4 4 5 1 14 1
92 Inten Permata Sari 3 4 4 3 5 3 3 4 4 14 1
93 Win Instricia 3 4 4 3 5 4 4 4 4 16 1
94 Rafhael Dewa B 3 3 3 4 4 4 3 4 4 15 1
95 Angga Arifiawan Sudibyo 3 4 4 4 4 4 4 4 2 14 1
96 Ekanto Ardi Ramadhan 4 4 4 4 4 5 5 5 5 20 1
97 Brillian Bhagaskara 1 2 1 3 4 3 4 3 4 14 0
98 Lailatul Latifah 4 4 4 4 4 4 4 4 4 16 1
99 Andi Rani Soraya 4 4 4 4 4 4 4 3 3 14 1
100 Dwi Rahayu 2 2 2 2 2 3 3 2 2 10 0
101 Alan Bagus Syahputra 5 5 5 4 4 4 4 4 4 16 1
Correlations
N %
Valid 171 100.0
a
Cases Excluded 0 .0
Reliability Statistics
Cronbach's N of Items
Alpha
.731 4
Correlations
N %
Valid 171 100.0
a
Cases Excluded 0 .0
Reliability Statistics
Cronbach's N of Items
Alpha
.835 4
Correlations
N %
Reliability Statistics
Cronbach's N of Items
Alpha
.824 5
Correlations
N %
Reliability Statistics
Cronbach's N of Items
Alpha
.895 4
Correlations
N %
Reliability Statistics
Cronbach's N of Items
Alpha
.834 5
Correlations
N %
Reliability Statistics
Cronbach's N of Items
Alpha
.887 4
a. If weight is in effect, see classification table for the total number of cases.
0 0
1 1
a,b,c
Iteration History
Constant
1 223.979 .550
3 223.970 .564
a,b
Classification Table
Observed Predicted
MINAT Percentage
0 1 Correct
0 0 62 .0
MINAT
Step 0 1 0 109 100.0
Score df Sig.
NI 24.669 1 .000
PF 10.286 1 .001
LK 3.784 1 .052
Variables
Step 0 PP 33.389 1 .000
a,b,c,d
Iteration History
a. Method: Enter
b. Constant is included in the model.
c. Initial -2 Log Likelihood: 223.970
d. Estimation terminated at iteration number 5 because parameter estimates changed by less than .001.
Chi-square df Sig.
Step 79.964 6 .000
Step 1
Block 79.964 6 .000
Model Summary
1 14.937 8 .060
1 15 15.834 2 1.166 17
2 17 14.034 0 2.966 17
3 9 10.929 8 6.071 17
4 6 7.134 11 9.866 17
5 8 4.683 9 12.317 17
Step 1
6 1 3.683 17 14.317 18
7 1 2.512 16 14.488 17
8 3 1.648 14 15.352 17
9 2 1.045 15 15.955 17
10 0 .498 17 16.502 17
a
Classification Table
Observed Predicted
MINAT Percentage
0 1 Correct
0 43 19 69.4
MINAT
Step 1 1 11 98 89.9