Anda di halaman 1dari 135

ADLN - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

STRUKTUR PENDAPATAN DAN RISIKO PADA PERBANKAN

DI INDONESIA PERIODE 2010-2012

DIAJUKAN UNTUK MEMENUHI SEBAGIAN PERSYARATAN

DALAM MEMPEROLEH GELAR SARJANA MANAJEMEN

DEPARTEMEN MANAJEMEN

PROGRAM STUDI MANAJEMEN

DIAJUKAN OLEH

BINTI INAZATUZ ZAHRO

NIM: 041012202

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS

UNIVERSITAS AIRLANGGA

SURABAYA

2014

SKRIPSI STRUKTUR PENDAPATAN DAN RISIKO ... BINTI INATUZ ZAHRO


ADLN - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

SKRIPSI

STRUKTUR PENDAPATAII DAN RISIKO PADA PERBANKAN


DI INDONESIA PERIOD& 2Arc.20I2

DIAJUKAN OLEH:
BINTI INAZATUZZ,AH.RiA
NIM: 04L{12202

TELAII DISETUJUI DAN DITERIMA DENGAN BAIK OLEH DOSEN


PEMBIMBING,

PUPUTITRT KOMALASART. SE., M.Si, MM TANGcAL . ls!. lq


3*lr:...d-o

KETUA P

Dra. Ec. NU cHwATI, M.Si., M.Sc TANGGA"...tq.ls


uv|

SKRIPSI STRUKTUR PENDAPATAN DAN RISIKO ... BINTI INATUZ ZAHRO


ADLN - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

PER}TYATAAN ORISINALITAS SKRIPSI

Saya, (Binti lnazafi:z Zahro, A4rc12202), menyatakan bahwa:

1. Skripsi saya ini adalah asli dan benar-benar hasil karya saya sendiri, dan bukan
hasil karya orang lain dengan mengatas namakan saya, serta bukan merupakan
hasil peniruan atau penjiplakan (plagiarism) dari karya orang lain. Skripsi ini
belum pemah diajukan untuk mendapatkan gelar akademik baik di Universitas
Airlangga" maupun di perguruan tinggi lainnya.
2. Dalam skripsi ini tidak terdapat karya atau pendapat yang telah ditulis atau
dipublikasikan orang lain, kecuali secara tertulis dengan jelas dicantumkan
sebagai acuall dengan disebutkan nama pengarang dan dicantumkan dalam daftax

kepustakaan.

3. Pernyataan ini saya buat dengan sebenar-benarny1 dan apabila dikemudian hari
terdapat penyimpangan dan ketidakbenaran dalam pernyataan ini, maka saya

bersedia menerima sanksi akademik berupa pencabutan gelar yang telatr diperoleh

karena karya tulis skripsi ini, serta sanksi-sanksi lainnya sesuai dengan norma dan
peraturan yang berlaku di Universitas Airlangga.

Surabayq 28 Juni 2014

BntilnazafizZahr.o
NIM: 041012202

SKRIPSI STRUKTUR PENDAPATAN DAN RISIKO ... BINTI INATUZ ZAHRO


ADLN - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

KATA PENGANTAR

Alhamdulillah, segala puji syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Yang


Maha Kuasa, Allah SWT atas segala rahmat dan karuniaNya, sehingga penulisan
skripsi ini akhirnya dapat terselesaikan. Sholawat dan Salam juga penulis
haturkan kepada manusia sempurna sepanjang masa, junjungan dan teladan umat
manusia Muhammad Rasulullah SAW yang telah membawa cahaya ilmu dan
peradaban bagi seluruh umat manusia termasuk kepada penulis.
Penulis menyadari bahwa penulisan skripsi ini jauh dari sempurna. Kritik
dan saran yang membangun penulis harapkan untuk perbaikan karya ilmiah dan
peningkatan wawasan penulis. Selama berproses menempuh pendidikan sarjana
di Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Airlangga ada banyak pihak yang
telah membantu penulis. Dengan penuh ketulusan dan kerendahan hati penulis
ingin mengucapkan banyak terima kasih kepada :
1. Bapak Prof. Dr. Fasich, Apt selaku Rektor Universitas Airlangga
Surabaya.
2. Bapak Prof. Dr. H. Muslich Anshori, S.E., M.Sc., Ak., CA., selaku
Dekan Fakultas Ekonomi dan Bisnis, Universitas Airlangga Surabaya.
3. Ibu Dra. Ec. Nuri Herachwati, M.Sc., M.Si., selaku Ketua Program Studi
Manajemen Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Airlangga.
4. Ibu Puput Tri Komalasari, SE., MM., M.Si., selaku dosen pembimbing
atas kebaikan hatinya yang telah memberikan bimbingan dengan
meluangkan tenaga, waktu dan pikiran untuk membantu penulis
menyelesaikan skripsi ini.
5. Bapak Badri Munir Sukoco, SE., MBA., PhD., selaku dosen wali penulis
yang selalu memberikan nasihat dan motivasi baik di bidang akademik
maupun non-akademik.
6. Dosen-dosen pengajar prodi Manajemen Fakultas Ekonomi dan Bisnis
Universitas Airlangga Surabaya yang telah membagi ilmu kepada
penulis.

iv

SKRIPSI STRUKTUR PENDAPATAN DAN RISIKO ... BINTI INATUZ ZAHRO


ADLN - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

7. Bapak Ahmad Syarif dan Ibu Mujiati, kedua orang tua penulis yang
selalu menjadi sumber semangat, dukungan dan doanya yang terus
mengalir bagi penulis.
8. Teman-teman seperjuangan di BEM Unair 2011, terima kasih sudah
menjadi bagian dari hidup penulis, walau singkat,namun penuh makna,
kalian luar biasa. Hidup Mahasiswa!!!
9. Teman-teman seperjuangan di AcSES, atas ilmunya yang luar biasa,
penulis menemukan sosok-sosok motivator yang terus memompa
semangat penulis.
10. Teman-teman MoSAIC, telah membentuk karakter leadership penulis.
Berawal dari organisasi ini penulis bisa mencapai puncak.
11. Teman-teman AUBMO 2010, teman seperjuangan, teman tertawa dan
merasakan suka duka bersama sebagai anak beasiswa.
12. Teman-teman BLM FEB 2013, terima kasih sudah menjadi rekan, teman
bertukar ilmu, berdiskusi, membuka mata penulis tentang arti politik
kampus. Kita 12 orang yang luar biasa, kita bertemu nanti di puncak
kesuksesan masing-masing.
13. Teman-teman BEM FEB, terima kasih atas semua amanah yang pernah
diberikan kepada penulis. Banyak ilmu dan kenangan tak terlupakan.
14. Teman-teman PMII FEB, terima kasih telah menjadi teman gila, teman
ngopi, teman jalan-jalan, teman narsis, teman bertukar ilmu. Kegilaan
dengan kalian tak pernah terlupakan. Banyak ilmu dan aktivitas baru
yang tak bisa penulis jumpai di tempat lain. “Tangan Terkepal dan Maju
ke Muka!".
15. Teman-teman PKMM yang amazing , Syifa, Ahsan, Bimo, Yoga terima
kasih atas kebersamaannya, kalian mengajariku banyak hal.
16. DIKTI dan Bidik Misi atas beasiswa yang diberikan, sehingga penulis
dapat mengenyam nikmatya pendidikan perguruan tinggi.
17. Teman-teman FORBIMINAS 2012 perwakilan mahasiswa bidik misi
Universitas Airlangga di Jakarta, kita orang terpilih. Terus berkarya dan

SKRIPSI STRUKTUR PENDAPATAN DAN RISIKO ... BINTI INATUZ ZAHRO


ADLN - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

mengabdi. Terima kasih atas semua sharing-sharing cerita dan


pengalamannya.
18. Teman-teman kost “Generation 29” Dahim, Effa, Diah, Alfu, Laili,
Putri, Rossy dan Yuyun. Terima kasih sudah menerima penulis apa
adanya, menjadi teman berbagi suka duka, teman tertawa, teman curhat.
Terasa singkat kebersamaan dengan kalian. Selamat berjuang adik-
adikku, memperjuangkan kelulusan. Kita buka sekedar teman satu
rumah, tapi kita keluarga.
19. “Naora Ganks”, One dan Ratna sebagai sahabat karib, terima kasih sudah
menerima penulis menjadi bagian hidup kalian, terima kasih atas
kebersamaan selama ini, terima kasih atas berbagi suka dan dukanya
selama ini. You are the best!
20. Teman-teman gokil “Sharing Group Discussion”, Pian, Sakti, Mas
Hakim, Bayu, Lukman, Cus, Lia, Ratna, Diyah, Nidya, Mbak Yuyun,
Mbak Dhian, Nelly, Rossy. Terima kasih sudah memberikan warna bagi
kehidupan penulis, semoga grup ini akan langgeng sampai kapanpun.
21. Teman-teman seperjuangan di manajemen 2010 yang banyak membantu
dan menyemangati Suci, Dita, Anisa, Fia, Elviana, Chintyo, Tutus,
Yolanda, Rani Dhian, Rani Widya, Ganes, Mas Zaman.
22. Teman mbolang dan bersuka cita Dina Arifa, Wahyu Wisnu Wardana,
Didik Setiawan. Terimaksih atas pengalaman-pengalaman selama
bersama.
23. Joko Priyono sebagai sahabat dan kakak bagi penulis. Terima kasih atas
nasihatnya selama ini, terima kasih atas waktu yang diberikan.
24. Sahabat terbaikku Lukman, teman PPKMB, PIKMEN, MNC dan teman
semasa mengenyam kuliah. Terima kasih sudah menjadi seseorang yang
selalu ada, mendengar ocehan penulis, kamu tak terlupakan Bro!!.
25. Muhammad Sofyan sebagai kakak, sahabat, dan dosen pembimbing
kedua penulis. Terima kasih atas ilmu dan bimbingannya dalam
menyelesaikan skripsi, terima kasih telah sudi menerima keluh kesah

vi

SKRIPSI STRUKTUR PENDAPATAN DAN RISIKO ... BINTI INATUZ ZAHRO


ADLN - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

penulis, terima kasih semangatnya, terima kasih atas waktu yang tercurah
untuk penulis. You are so meaningful!
26. Sahabatku Nami, teman seperjuangan penulis sejak semester satu, teman
dimanapun dan kapanpun, teman inspiratif dan selalu memberi motivasi.
Selamat menempuh dunia pasca kampus yang liar dan kejam. Kita akan
bertemu dengan membawa kesuksesan di puncak.
27. Seseorangku yang nanti kelak menjadi imamku, yang belum aku ketahui
siapa namanya dan di mana dia. Terus berproses memperbaiki diri, kita
akan bertemu dalam takdir yang bahagia dalam genggaman RidhoNya.
28. Keluarga besar penulis yang memberikan semangat dan kekuatan untuk
terus berjuang, terus memotivasi agar penulis menjadi manusia yang
berguna dan membanggakan keluarga.
29. Semua mahasiswa yang pernah sharing ilmu dengan penulis mata kuliah
Manajemen Keuangan I, Manajemen Keuangn II, Manajemen
Kuantitatif. Terkadang membosankan menjadi asisten dosen, namun
terasa menyenangkan ketika bisa berbagi ilmu, walau hanya “secuil”.
30. Teman-teman Manajemen angkatan 2010, khususnya konsentrasi
keuangan, terima kasih sudah memberikan warna semasa dikelas, terima
kasih atas diskusi-diskusi dan motivasi untuk menyelesaikan kuliah.

Surabaya, 20 Juni 2014

Binti Inazatuz Zahro

vii

SKRIPSI STRUKTUR PENDAPATAN DAN RISIKO ... BINTI INATUZ ZAHRO


ADLN - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

ABSTRAK

Globalisasi yang tumbuh dengan cepat, membuat perbankan di Indonesia juga


mengalami beberapa perubahan. Diversifikasi merupakan salah satu strategi yang
digunakan oleh bank untuk tetap mempertahankan keberlangsungan usahanya.
Diversifikasi yang dimaksud pada penelitian ini adalah diversifikasi pendapatan non
bunga. Diversifikasi ini diharapakan akan mengurangi risiko bank, risiko yang
diharapakan bisa diminimalisir adalah risiko tidak sistematis dan risiko akibat gagal
bayar dari nasabah. Risiko pada penelitian ini adalah risiko bisnis dan risiko kredit.
Risiko total yaitu gabungan antara risiko sistematis dan risiko tidak sistematis.
Namun, yang bisa diminimalisir hanya risiko tidak sistematis, karena berasal dari
internal bank, sedangkan risiko sistematis berasal dari lingkungan makro. Risiko
sistematis pada penelitian ini adalah risiko ketidakpastian pendapatan yang akan
diterima oleh bank di masa yang akan datang, karena pendapatan bank tidak hanya
bersumber dari pendapatan kredit saja, selain itu risiko sistematis yang bisa
diminimalisir adalah risiko kerugian akibat gagal bayar oleh nasabah. Risiko
sistematis pada diversifikasi pendapatan non bunga adalah adanya fluktuasi suku
bunga, perubahan kondisi pasar, fluktuasi nilai pasar. Risiko sistematis timbul karena
bank melakukan diversifikasi pendapatan perdagangan. Pada penelitian ini
pengukuran risiko ada dua, yaitu menggunakan standar deviasi return on asset dan
Ratio of loan loss provisions to net loans. Hasil penelitian menunjukkan bahwa
pendapatan non bunga mempunyai pengaruh negatif signifikan terhadap risiko bank.

Kata kunci : standar deviasi return on asset, Ratio of loan loss provisions to net
loans, net non interest income, trading, bank risk.

SKRIPSI STRUKTUR PENDAPATAN DAN RISIKO ... BINTI INATUZ ZAHRO


ADLN - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

ABSTRACT

Globalization is growing rapidly, making banking in Indonesia has also undergone


some changes. Diversification is one of strategy used by banks to maintain the
continuity of their business. In this study diversification is referred to non-interest
income diversification. This diversification is expected to reduce the risk of the bank,
which is expected to minimize risk is unsystematic risk and default risk as a result of
the customer. Risk in this study is the business risk and credit risk. Total risk is a
combination of systematic risk and unsystematic risk. However, that can be
minimized only unsystematic risk, because it comes from the bank's internal, whereas
systematic risk derived from macro environment. Systematic risk in this study is the
risk of uncertainty revenue to be received by the bank in the future, because it is not
only the bank's revenue comes from income credit, in addition to the systematic risk
that can be minimized is the risk of loss due to default by the customer. Systematic
risk in non-interest income diversification is the fluctuation in interest rates, changes
in market conditions, fluctuations in market value. Systematic risk arises because the
bank to diversify its trading revenue. In this study there are two risk measurement,
which uses the standard deviation of return on assets and the ratio of loan loss
provisions to net loans. The results showed that non-interest income has a significant
negative effect on the risk of bank.

Keyword : standar deviation return on asset, Ratio of loan loss provisions to net
loans, net non interest income, trading, bank risk.

SKRIPSI STRUKTUR PENDAPATAN DAN RISIKO ... BINTI INATUZ ZAHRO


ADLN - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ................................................................................... ..... i

HALAMAN PERSETUJUAN......................................................................... ii

HALAMAN PERNYATAAN ORISINALITAS SKRIPSI........................... iii

KATA PENGANTAR...................................................................................... iv

ABSTRAKSI.................................................................................................... viii

ABSTRACT........................................................................................................ ix

DAFTAR ISI..................................................................................................... xi

DAFTAR TABEL............................................................................................. xii

DAFTAR GAMBAR....................................................................................... xiii

DAFTAR LAMPIRAN..................................................................................... xiv

BAB 1 PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang............................................................................. 1

1.2. Rumusan Masalah........................................................................ 7

1.3. Tujuan Penelitian......................................................................... 8

1.4. Manfaat Penelitian....................................................................... 8

1.5. Sistematika Penulisan Skripsi...................................................... 9

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

2.1. Pengertian dan Fungsi Bank ...................................................... 11

2.2. Jenis Bank …………….............................................................. 11

2.3. Struktur Pendapatan Bank …...................................................... 13

2.4 Diversifikasi Pendapatan Bank …................................................ 13

xi

SKRIPSI STRUKTUR PENDAPATAN DAN RISIKO ... BINTI INATUZ ZAHRO


ADLN - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

2.5 Risiko Bank ……......................................................................... 15

2.6 Tantangan Industri Perbankan .................................................... 17

2.7 Pengukuran Risiko Perbankan .................................................... 18

2.8 Pengaruh Struktur Pendapatan Terhadap Risiko Perbankan ...... 20

2.8.1 Pengaruh NNII terhadap Risiko Perbankan ...................... 20

2.8.2 Pengaruh Komisi terhadap Risiko Perbankan ................... 21

2.8.2 Pengaruh Trading terhadap Risiko Perbankan ................. 23

2.8.4 Pengaruh PA terhadap Risiko Perbankan ......................... 24

2.8.5 Pengaruh ETA terhadap Risiko Perbankan ....................... 25

2.8.6 Pengaruh ROE terhadap Risiko Perbankan .................... 26

2.8.7 Pengaruh Size terhadap Risiko Perbankan ...................... 27

2.10 Penelitian Sebelumnya .............................................................. 36

2.11 Hipotesis dan Model Analisis .................................................... 38

2.12 Kerangka Berfikir ...................................................................... 40

BAB 3 METODE PENELITIAN

3.1. Pendekatan Penelitian.................................................................. 34

3.2. Identifikasi Variabel.................................................................... 34

3.3 Definisi Operasional Variabel .................................................... 35

3.4. Jenis dan Sumber Data................................................................ 38

3.5. Prosedur Pengumpulan Data........................................................ 38

3.6 Prosedur Penentuan Sampel........................................................ 39

3.7 Populasi dan Sampel ................................................................... 39

3.7. Teknik Analisis............................................................................ 40

xii

SKRIPSI STRUKTUR PENDAPATAN DAN RISIKO ... BINTI INATUZ ZAHRO


ADLN - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

BAB 4 ANALISIS HASIL PENELITIAN

4.1. Gambaran Umum Obyek Penelitian............................................ 46

4.1.1 Deskripsi Hasil Penelitian................................................... 46

4.1.2 Pengukuran Risiko Bank .................................................... 47

4.1.2.1 Standar Deviasi Return on Asset (SDROA) .......... 47

4.1.2.2 Ratio of loan loss provisions to net loans ( LLP ) .. 48

4.1.3 Net Non Interest Income (NNII) ......................................... 49

4.1.4 Komisi ................................................................................ 50

4.1.5 Trading ................................................................................ 51

4.1.6 Pertumbuhan Aset ............................................................... 52

4.1.7 Equity to Total Asset .......................................................... 53

4.1.8 Return on Equity (ROE) ..................................................... 54

4.1.9 Size ...................................................................................... 55

4.2. Analisis Hasil Penelitian dan Pengujian Hipotesis ..................... 56

4.2.1. Pengaruh Net Non Interest Income Terhadap Risiko

Perbankan ........................................................................ 56

4.2.1.1 Uji Regresi Linier Berganda ............................... 56

4.2.1.2 Uji Asumsi Klasik ............................................... 62

4.2.2. Uji Pengaruh Komisi dan Trading Terhadap Risiko

Perbankan …………………............................................ 67

4.2.2.1. Uji Regresi Linier Berganda............................... 67

4.2.2.2. Uji Asumsi Klasik ………………....................... 73

4.3. Pembahasan...................................................................................... 77

xiii

SKRIPSI STRUKTUR PENDAPATAN DAN RISIKO ... BINTI INATUZ ZAHRO


ADLN - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

4.3.1. Pengaruh Net Non Interest Income Terhadap Risiko

Perbankan ……………………………………................. 77

4.3.2. Pengaruh Commision dan Trading Terhadap Risiko

Perbankan ……………………………….......................... 78

4.3.3. Pengaruh Pertumbuhan Aset Terhadap Risiko Perbankan 80

4.3.4. Pengaruh Equity Terhadap Risiko Perbankan …….......... 82

4.3.5. Pengaruh ROE Terhadap Risiko ....................................... 85

4.3.6. Pengaruh Size Terhadap Risiko ......................................... 86

BAB 5 KESIMPULAN DAN SARAN

5.1. Kesimpulan.................................................................................. 97

5.2. Saran............................................................................................ 98

DAFTAR PUSTAKA .................................................................................... 99

LAMPIRAN

xiv

SKRIPSI STRUKTUR PENDAPATAN DAN RISIKO ... BINTI INATUZ ZAHRO


ADLN - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

DAFTAR TABEL

Halaman

Tabel 4.1. Hasil Perhitungan ROA ............................................................................. 47

Tabel 4.2. Hasil Perhitungan LLP ............................................................................... 49

Tabel 4.3. Hasil Perhitungan NNII ............................................................................. 50

Tabel 4.4. Hasil Perhitungan Komisi .......................................................................... 51

Tabel 4.5. Hasil Perhitungan Trading ......................................................................... 52

Tabel 4.6. Hasil Perhitungan Pertumbuhan Aset ....................................................... 53

Tabel 4.7. Hasil Perhitungan Equity ........................................................................... 54

Tabel 4.8. Hasil Perhitungan ROE .............................................................................. 55

Tabel 4.9. Hasil Perhitungan Size ............................................................................... 56

Tabel 4.10. Hasil Uji Regresi Linier Model I (SDROA) ............................................ 57

Tabel 4.11. Hasil Uji Anova Model I (SDROA) ........................................................ 57

Tabel 4.12. Hasil Uji Regresi Linier Model I (LLP) .................................................. 57

Tabel 4.13. Hasil Uji Anova Model I (LLP) ............................................................... 58

Tabel 4.14. Hasil Uji Multikolinearitas Model I (SDROA)........................................ 64

Tabel 4.15. Hasil Uji Multikolinearitas Model I (LLP) .............................................. 64

Tabel 4.16. Koefisien Rank Spearman Model I (SDROA)......................................... 65

Tabel 4.17. Koefisien Rank Spearman Model I (LLP) .............................................. 65

Tabel 4.18. Hasil Uji Autokorelasi Model Regresi I (SDROA) ................................. 66

Tabel 4.19. Hasil Uji Autokorelasi Model Regresi I (LLP) ........................................ 66

Tabel 4.20. Hasil Uji Regresi Linier Model II (SDROA) ........................................... 67

Tabel 4.21. Hasil Uji Anova Model II (SDROA) ....................................................... 68

xv

SKRIPSI STRUKTUR PENDAPATAN DAN RISIKO ... BINTI INATUZ ZAHRO


ADLN - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

Tabel 4.22. Hasil Uji Regresi Linier Model II (LLP) ................................................. 68

Tabel 4.23. Hasil Uji Anova Model II (LLP) ............................................................. 68

Tabel 4.24. Hasil Uji Multikolinearitas Model II (SDROA) ...................................... 74

Tabel 4.25. Hasil Uji Multikolinearitas Model II (LLP) ............................................. 75

Tabel 4.26. Koefisien Rank Spearman Model II (SDROA) ...................................... 75

Tabel 4.27. Koefisien Rank Spearman Model II (LLP) .............................................. 75

Tabel 4.18. Hasil Uji Autokorelasi Model Regresi II (SDROA) ................................ 76

Tabel 4.19. Hasil Uji Autokorelasi Model Regresi II (LLP) ...................................... 76

xvi

SKRIPSI STRUKTUR PENDAPATAN DAN RISIKO ... BINTI INATUZ ZAHRO


ADLN - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

DAFTAR GAMBAR

Halaman

Gambar 2.1. Kerangka Berfikir................................................................................... 33

Gambar 4.1. Grafik P-P Plot Model Regresi I (SDROA) ........................................... 69

Gambar 4.2. Grafik P-P Plot Model Regresi I (LLP) ................................................. 69

Gambar 4.3. Grafik P-P Plot Model Regresi II (SDROA) .......................................... 80

Gambar 4.4. Grafik P-P Plot Model Regresi II (LLP) ................................................ 80

xvii

SKRIPSI STRUKTUR PENDAPATAN DAN RISIKO ... BINTI INATUZ ZAHRO


ADLN - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

DAFTAR LAMPIRAN

Halaman

Lampiran 1 Daftar Nama Bank Sampel Periode 2010-2012 ...................................... 90

Lampiran 2 Standar Deviasi Return on Asset (SDROA) l ......................................... 91

Lampiran 3 Ratio of Loan Loss Provisions to Net Loans (LLP) ................................ 92

Lampiran 4 Net Non Interest Income (NNII) .............................................................. 93

Lampiran 5 Commision (COM) .................................................................................. 94

Lampiran 6 Trading (TRAD) ...................................................................................... 95

Lampiran 7 Pertumbuhan Aset.................................................................................... 96

Lampiran 8 Equity to Total Asset ................................................................................ 97

Lampiran 9 ROE ......................................................................................................... 98

Lampiran 10 Size ......................................................................................................... 99

Lampiran 11 Regression Model I (SDROA) ............................................................ 100

Lampiran 12 Regression Model I (LLP) ................................................................... 103

Lampiran 13 Regression Model II (SDROA) ........................................................... 107

Lampiran 14 Regression Model II (LLP).................................................................. 111

xviii

SKRIPSI STRUKTUR PENDAPATAN DAN RISIKO ... BINTI INATUZ ZAHRO


ADLN - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

BAB 1

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Lembaga keuangan merupakan lembaga yang kegiatan utamanya

melakukan kegiatan ekonomi finansial (Rivai dkk., 2007:15). Sistem keuangan

merupakan tatanan perekonomian dalam suatu negara yang mempunyai peran

penting dalam melakukan berbagai aktivitas jasa keuangan oleh lembaga

keuangan. Di Indonesia ada dua sistem keuangan, yaitu sistem perbankan dan

sistem lembaga keuangan bukan bank (Rivai dkk., 2007:18).

Undang-undang nomor 10 tahun 1998 pasal 1 menyebutkan lembaga

keuangan adalah badan usaha yang menghimpun dana dari masyarakat dalam

bentuk simpanan dan menyalurkannya kepada masyarakat dalam bentuk kredit

atau bentuk-bentuk lainnya dalam rangka meningkatkan taraf hidup masyarakat

banyak. Lembaga keuangan bukan bank (LKBB) disebut juga dengan non-

depository financial institution (non deposit taking) adalah lembaga keuangan

selain bank yang kegiatannya tidak diperkenankan menghimpun dana secara

langsung dari masyarakat dalam bentuk simapanan yang meliputi perusahaan

asuransi, dana pensiun, pasar modal, leasing, anjak piutang, modal ventura, dan

pegadaian serta perusahaan pembiayaan lainnya.

Menurut data Bank Indonesia 2014 bank di Indonesia terdapat 120 bank,

yang terdiri dari 4 bank persero, 26 bank pembangunan daerah, 15 bank

campuran, 10 bank asing, 36 bank devisa dan 29 bank non devisa. Bank adalah

badan usaha yang menghimpun dana dari masyarakat dalam bentuk simpanan, dan

1
SKRIPSI STRUKTUR PENDAPATAN DAN RISIKO ... BINTI INATUZ ZAHRO
ADLN - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
2

menyalurkannya kepada masyarakat dalam rangka meningkatkan taraf hidup

rakyat banyak (Kamil dan Fauzan, 2007:1).

Bank-bank di Indonesia semakin bersaing ketat untuk mendapatkan

nasabah demi mempertahankan kelangsungan perbankan di masa yang akan

datang. Bank cenderung melakukan diversifikasi produk untuk mengatasi

persaingan dengan lembaga pembiayaan lain, khususnya pasar modal (Wijaya,

2000:101). Persaingan dengan lembaga keuangan diluar sistem perbankan juga

memaksa bank untuk melakukan diversifikasi dengan mengeluarkan produk-

produk baru, terutama produk non bunga. Era globalisasi dan semakin

terintegrasinya pasar keuangan menyebabkan produk dan aktivitas yang

ditawarkan perbankan menjadi semakin kompleks dan bervariasi (Penjelasan atas

peraturan BI NOMOR: 11/25/PBI/2009). Kenaikan jumlah bank menimbulkan

persaingan sengit antar bank, sehingga bank dipaksa untuk menggunakan metode

non-tradisional untuk meningkatkan keuntungan bank (ErJi, 2012).

Perbankan mengeluarkan produk-produk baru yang diharapkan bisa

menjadi produk terobosan dengan tujuan kelangsungan perbankan dalam jangka

panjang. Produk non bunga menjadi produk yang digunakan bank untuk

mendiversifikasi pendapatannya, produk non bunga semakin gencar dipasarkan

oleh perbankan. Dorongan dari para pebisnis yang membutuhkan dukungan

perbankan dalam hal layanan cepat, detail, dan mudah dalam menunjang transaksi

membuat bank harus mengeluarkan produk dan aktivitas baru untuk memenuhi

kebutuhan nasabah. Pendapatan produk non bunga lebih dikenal dengan fee based

income. Bank dalam mempertahankan nasabah maupun meningkatakan

SKRIPSI STRUKTUR PENDAPATAN DAN RISIKO ... BINTI INATUZ ZAHRO


ADLN - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
3

nasabahnya dituntut untuk meningkatkan operasional bank. Bank dituntut untuk

mengubah strategi bisnis perbankan sehingga lebih banyak memanfaatkan

kemajuan teknologi informasi (Penjelasan atas peraturan BI NOMOR: 12/9

/PBI/2010). Penerapan teknologi informasi yang diterapkan bank dapat

meningkatkan kemampuan bank dalam kegiatan operasional serta pengelolaan

data bank yang lebih efisien dan bersifat mendunia misalnya pemberian informasi

atas produk keuangan luar negeri kepada nasabah secara lebih akurat dan cepat.

Perbankan mempunyai dua stuktur pendapatan, yaitu pendapatan dari

bunga dan pendapatan non bunga. Pendapatan dari bunga diperoleh dari

pendapatan yang diterima bank karena meminjamkan uang kepada nasabah,

sebagai imbalan untuk bank. Pendapatan non bunga adalah pendapatan yang di

terima dari jasa yang dilakukan oleh perbankan, sehingga mendapatkan imbalan

dari jasa yang telah dilakukan. Pendapatan non bunga diperoleh dari fee, komisi,

perdagangan, pemeriksaan, manajemen kas, letter of credit bahkan ada beberapa

bank yang sudah merambah ke dunia asuransi, reksadana, pasar modal.

Pendapatan non bunga di bedakan menjadi dua yaitu pendapatan perdagangan dan

pendapatan dari fee dan dan komisi (Lepetit et al., 2008).

Perbankan melakukan diversifikasi untuk mensiasati persaingan dengan

kompetitor bank lain maupun bersaing dengan pasar modal. Diversifikasi

mempunyai korelasi terhadap risiko perbankan. Diversifikasi produk pada risiko

bank sangat tergantung pada ukuran aset bank (Hidayat et al., 2012). Kegiatan

non-interest income sebagai ukuran tingkat aktivitas diversifikasi produk

perbankan (Stiroh et al., 2004). Perbankan dituntut meningkatkan kontribusi fee

SKRIPSI STRUKTUR PENDAPATAN DAN RISIKO ... BINTI INATUZ ZAHRO


ADLN - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
4

based income (pendapatan non-bunga) untuk mengurangi risiko kerugian akibat

gagal bayar oleh nasabah. Gagal bayar dari nasabah yang cukup besar akan

menyebabkan keuangan bank terganggu, bahkan gagal bayar yang cukup besar

akan menyebabkan risiko kebangkrutan bank.

Diversifikasi pendapatan terhadap kegiatan non-tradisional penting dalam

mengimbangi penurunan pendapatan tradisional sejak krisis keuangan Asia tahun

1997 (Hidayat et al., 2012). Diversifikasi pendapatan perbankan di Indonesia bisa

dilihat dari beberapa fenomena kerjasama perbankan dengan multifinance dan

bancassurance. Bank melakukan integrasi dengan perusahaan multifinance

(misalnya Bank Danamon dengan Adira Multifinace, BCA dengan BCA Finance),

bank melakukan integrasi dengan perusahaan sekuritas (BNI dengan BNI

Sekuritas, Bank Mandiri dengan Mandiri Sekuritas), bank melakukan integrasi

dengan perusahaan asuransi melalui produk bancassuranse (misalnya Bank

Mandiri dengan AXA Insurance yang membentuk usaha patungan AXA

Mandiri).

Strategi integrasi perbankan (terutama berbentuk bank dengan anak

perusahaan atau usaha patungan) kini banyak ditempuh oleh bank di Indonesia.

Bank-bank di Indonesia banyak mengeluakan produk-produk baru untuk

menghadapi persaingan. Integrasi perbankan dapat memanfaatkan strategi

diversifikasi untuk menambah jumlah nasabah sekaligus mendorong porsi fee

based income (Wahjono, 2010:68). Semakin kompleksnya produk dan aktivitas

perbankan membuat bank Indonesia membentuk Otoritas Jasa Keuangan menurut

UU nomor 21 tahun 2011. Semakin banyaknya bank yang melakukan aktivitas

SKRIPSI STRUKTUR PENDAPATAN DAN RISIKO ... BINTI INATUZ ZAHRO


ADLN - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
5

pendapatan non-buga membuat Bank Indonesia harus mengatur rencana bisnis

perbankan yang tertuang pada peraturan Bank Indonesia NOMOR: 12/ 21

/PBI/2010 tentang rencana bisnis bank.

Risiko dapat dibedakan menjadi dua, yaitu risiko sistematis dan risiko

tidak sistematis. Risiko total merupakan gabungan antara risiko sistematis dan

risiko tidak sistematis. Risiko sistematis adalah risiko yang dialami semua bank

yang ditimbulkan dari faktor-faktor fundamental makro ekonomi seperti inflasi,

tingkat bunga, kurs, dan pertumbuhan ekonomi. Risiko tidak sistematis adalah

risiko yang bersifat unik, risiko yang hanya dialami bank tertentu, tidak semua

bank mengalami risiko ini, contoh risiko tidak sistematis adalah risiko akibat

kesalahan dalam pengelolaan bank, pengambil keputusan yang salah oleh manajer

bank. Risiko total setiap bank berbeda karena risiko tidak sistematis setiap bank

berbeda. Risiko pada perbankan berbeda dengan risiko perusahaan, pada

perbankan terdapat risiko pasar, risiko kredit, risiko operasional, risiko bisnis,

risiko strategis, risiko reputasi, risiko kepatuhan, risiko hukum.

Risiko bisnis merupakan risiko ketidakpastian mengenai pendapatan atau

keuntungan yang diperkirakan akan diterima oleh bank. Risiko bisnis adalah

risiko ekuitas yang berasal dari sifat-sifat aktivitas operasional (Ross dkk,

2009:169). Risiko bisnis bank termasuk dalam risiko tidak sistematis karena

setiap bank risiko yang akan dihadapinya berbeda. Diversifikasi produk bank

termasuk risiko bisnis. Risiko tidak sistematis pada bank bisa diminimalkan

dengan diversifikasi serta kemampuan manajemen dan kemampuan sumber daya

manusia (SDM) dalam bank yang baik. Faktor yang menentukan keberhasilan dan

SKRIPSI STRUKTUR PENDAPATAN DAN RISIKO ... BINTI INATUZ ZAHRO


ADLN - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
6

efektifitas manajemen risiko pada industri perbankan adalah keahlian dan

kompetensi manusia dibidang manajemen risiko bank, baik yang menjalankan

fungsi operasional, fungsi manajemen risiko maupun fungsi pengendalian intern

(Usanti, 2013:86). Pengelolaan risiko bank yang baik oleh pengelola bank sangat

diperlukan untuk meminimalisir risiko yang akan dihadapi perbankan di masa

mendatang.

Bank mempunyai peranan penting dalam pemenuhan pihak yang

membutuhkan dana termasuk individu, usaha mikro, perusahaan maupun usaha

lainnya. Industri perbankan sering dianggap sebagai jantungnya dan motor

penggerak perekonomin suatu negara (Juwana, 2002:3). Kegagalan suatu bank

baik sebagian atau keseluruhan dapat berpengaruh terhadap sistem perekonomian

secara keseluruhan (Usanti, 2013:29). Risiko bank yang tinggi menimbulkan

ketidakstabilan sistem perbankan (Hidayat et al., 2012). Risiko sistemik (systemic

risk) adalah risiko terjadinya kehancuran atau runtuhnya sistem keuangan atau

pasar keuangan sehingga fungsi utama sistem keuangan, seperti penyediaan

likuiditas, pengelolaan risiko, dan alokasi sumber daya tidak berjalan semestinya.

Risiko sistemik secara spesifik adalah risiko kegagalan bank yang dapat merusak

perekonomian secara keseluruhan dan secara langsung berdampak kepada

karyawan, nasabah dan pemegang saham (Gandapraja, 2004:3).

Bank sebagai lembaga intermediasi dalam menjalankan kegiatan usahanya

bergantung pada dana masyarakat dan kepercayaan baik dari dalam maupun dari

luar negeri. Pertumbuhan industri perbankan yang pesat disertai semakin

kompleksnya kegiatan usaha bank menyebabkan eksposur risiko kegiatan usaha

SKRIPSI STRUKTUR PENDAPATAN DAN RISIKO ... BINTI INATUZ ZAHRO


ADLN - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
7

bank juga semakin besar (Usanti, 2013:85). Sistem perbankan yang sehat, kuat,

dan efisien diharapkan akan tercipta dengan dukungan bank-bank, sehingga

memiliki daya saing yang tinggi serta memiliki ketahanan dalam menghadapi

risiko (Djumhana, 2008:144).

Manfaat penting diversifikasi adalah mengurangi risiko perbankan yaitu

risiko tidak sistematis, penjelasannya sama dengan diversifikasi portofolio yang

ada di perusahaan (Hidayat et al., 2012). Diversifikasi bank yang dimaksud pada

penelitian ini adalah pendapatan bank yang diperoleh dari non bunga atau sering

disebut fee based income. Fee based income antara lain didapat dari komisi jasa

perbankan, keuntungan transaksi valas, dan pendapatan perdagangan surat

berharga (Hadinoto, 2009:95). Tingkat diversifikasi bank dapat digunakan untuk

mempertimbangkan struktur laporan laba rugi yang merupakan pendapatan bunga

bersih yang dihasilkan oleh kegiatan tradisional dan pendapatan non-bunga yang

dihasilkan oleh kegiatan non-tradisional (Stiroh , 2004).

Beradasarkan latar belakang yang telah dijelaskan, penelitian ini

bermaksud untuk membahas lebih lanjut mengenai “STRUKTUR

PENDAPATAN DAN RISIKO PADA PERBANKAN DI INDONESIA

PERIODE 2010-2012”

1.2 Rumusan Masalah

Memperhatikan latar belakang, rumusan masalah dalam penelitian ini

adalah sebagai berikut:

1. Apakah net non interest income berpengaruh terhadap risiko perbankan?

SKRIPSI STRUKTUR PENDAPATAN DAN RISIKO ... BINTI INATUZ ZAHRO


ADLN - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
8

2. Apakah pendapatan komisi berpengaruh terhadap risiko perbankan?

3. Apakah pendapatan trading berpengaruh terhadap risiko perbankan?

1.3 Tujuan Penelitian

Berdasarkan rumusan masalah diatas, maka tujuan penelitian ini adalah:

1. Apakah net non interest income berpengaruh terhadap risiko perbankan?

2. Apakah pendapatan komisi berpengaruh terhadap risiko perbankan?

3. Apakah pendapatan trading berpengaruh terhadap risiko perbankan?

1.4 Manfaat Penelitian

Manfaat penelitian ini adalah:

1. Bagi manajemen bank, hasil penelitian ini dapat digunakan sebagai

pertimbangan dalam pengambilan keputusan terkait keputusan diversifikasi

terutama produk non bunga, selain itu untuk meminimalkan risiko dan

menambah tingkat kewaspadaan perbankan pada keputusan yang akan

dijalankan.

2. Bagi investor, hasil penelitian ini dapat digunakan sebagai dasar

pertimbangan dalam pengambilan keputusan investasi di pasar modal.

3. Bagi akademisi atau calon penelitian lain, hasil penelitian ini dapat di

gunakan sebagai tambahan referensi penelitian selanjutnya yang berkaitan

dengan diversifikasi pendapatan dan risiko perbankan.

SKRIPSI STRUKTUR PENDAPATAN DAN RISIKO ... BINTI INATUZ ZAHRO


ADLN - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
9

4. Bagi peneliti, hasil penelitian ini diharapkan dapat memperkaya

pengetahuan tentang produk diversifiksi bank dan risiko bisnis yang akan di

hadapi oleh perbankan.

1.5 Sistematika Skripsi

BAB 1 : PENDAHULUAN

Pendahuluan berisi latar belakang penelitian yang menjadi ide dasar

penulis skripsi tentang pengaruh perubahan struktur pendapatan karena

melakukan diversifikasi terhadap risiko perbankan (periode 2010-2012).

Variabel kontrol pada penelitian ini pertumbuhan aset, Equity to total

asset (ETA) , ROE, SIZE. Bab ini juga menjabarkan rumusan masalah,

tujuan penelitian, manfaat penelitian, dan sistematika penulisan dari

penelitian ini.

BAB 2 : LANDASAN TEORI

Pada bab ini akan dijelaskan mengenai teori yang relevan berkaitan

dengan perbankan, diversifikasi pendapatan bank, risiko perbankan. Sub

bab dari landasan teori terdiri dari struktur pendapatan bank,

diversifikasi pendapatan bank, risiko bisnis perbankan yang diukur

dengan SDROA dan risiko kredit diukur dengan LLP. Bab ini juga

menjelaskan penelitian-penelitian terdahulu yang digunakan sebagai

acuan teori yang mendukung pembahasan penelitian ini, hipotesis,

model analisis, dan kerangka berfikir.

SKRIPSI STRUKTUR PENDAPATAN DAN RISIKO ... BINTI INATUZ ZAHRO


ADLN - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
10

BAB 3 : METODOLOGI PENELITIAN

Bab ini berisi mengenai data dan metode yang digunakan dalam

pengelolaan data untuk mendapatkan hasil yang sesuai dengan tujuan

penelitian ini. Pendekatan dalam penelitian ini yaitu pendekatan

kuantitatif, identifikasi variabel, definisi operasional, jenis dan sumber

data, prosedur pengumpulan data, prosedur penentuan sampel, serta

teknik analisis regresi linier berganda.

BAB 4 : ANALISIS DAN HASIL PENELITIAN

Bab ini berisi analisis dan penelitian yang terdiri dari gambaran umum

objek penelitian yang menceritakan secara singkat deskripsi hasil

penelitian. Menjelaskan hasil penelitian secara jelas berkaitan dengan

variabel-variabel yang diteliti, analisis model, pengujian hipotesis, dan

diakhiri dengan pembahasan. Hasil dari penelitian ini menjelaskan

bahwa struktur pendapatan bank yang berubah karena diversifikasi

mempunyai korelasi terhadap risiko bisnis dan risiko kredit perbankan.

BAB 5 : KESIMPULAN DAN SARAN

Bab ini berisi kesimpulan yang didapatkan dari hasil penelitian yang

dibuat berdasarkan hasil analisis dan pembahasan untuk menjawab

rumusan masalah yang diangkat dalam penelitian, selain itu juga

disertakan saran-saran yang terkait dengan penelitian sehingga berguna

untuk penelitian selanjutnya agar lebih baik.

SKRIPSI STRUKTUR PENDAPATAN DAN RISIKO ... BINTI INATUZ ZAHRO


ADLN - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

BAB 2

TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Pengertian dan Fungsi Bank

Bank didefinisikan sebagai badan usaha yang menghimpun dana dari

masyarakat dalam bentuk simpanan dan menyalurkan kepada masyarakat dalam

rangka meningkatkan taraf hidup rakyat banyak (Pasal 1 Undang-Undang No. 10

tahun 1998 tentang perubahan Undang – Undang No. 7 tahun 1992).

Fungsi bank menurut Usanti (2013:29) sebagai berikut:

1. Menghimpun dana dari masyarakat dalam bentuk simpanan, antara lain

simpanan bank berupa simpanan giro, simpanan tabungan, dan simpanan

deposito.

2. Menyalurkan dana ke masyarakat dalam bentuk kredit.

3. Memberikan jasa-jasa bank, seperti pengirimn uang (transfer), penagihan

surat-surat berharga yang berasal dari dalam kota (kliring), penagihan surat-

surat berharga yang berasal dari luar kota dan luar negeri (inkaso), letter of

credit (L/C), safe deposit box, bank garansi, bank notes, travellers cheque dan

jasa lainnya.

2.2 Jenis Bank

Lembaga perbankan sebagai sebagai depository taking company meliputi

berikut ini (Rivai, 2007:28):

11
SKRIPSI STRUKTUR PENDAPATAN DAN RISIKO ... BINTI INATUZ ZAHRO
ADLN - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
12

1) Bank sentral, berfungsi sebagai pengawas sistem moneter, pencipta uang

primer terutama uang kertas dan uang logam, serta pemelihara cadangan

emas dan devisa.

2) Bank umum, berfungsi sebagai pencipta uang giral, dengan fungsi

mempertemukan antara penabung dan penanam modal, menyelenggarakan

lalu lintas pembayaran yang efisien. Bank umum terdiri dari bank

konvensional dan bank syariah.

3) BPR (Bank Perkreditan Rakyat), berfungsi sebagai pelaksana fungsi bank

umum, tetapi di tingkat regional. BPR terdiri dari BPR konvensional dan BPR

syariah.

Menurut Kasmir (2010:30) jenis bank menurut statusnya dibedakan

menjadi dua yaitu:

1) Bank devisa yaitu bank yang dapat melaksanakan transaksi keluar negeri

atau yang berhubungan dengan mata uang asing secara keseluruhan,

misalnya transfer keluar negeri, inkaso keluar negeri, travellers cheque,

pembukaan dan pembayaran Letter of Credit (L/C), dan transaksi luar

negeri lainnya.

2) Bank non devisa yaitu bank yang belum mempunyai izin untuk

melaksanakan transaksi sebagai bank devisa, sehingga tidak dapat

melaksanakan transaksi seperti halnya bank devisa.

SKRIPSI STRUKTUR PENDAPATAN DAN RISIKO ... BINTI INATUZ ZAHRO


ADLN - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
13

2.3 Struktur Pendapatan Bank

Struktur pendapatan bank adalah penyusun pendapatan yang diterima oleh

bank. Kegiatan bank dibedakan menjadi dua (Dendawijaya, 2003:189):

1. Interest Based Activities

Kegiatan interest based activities dibedakan menjadi dua kelompok yaitu:

a. Penarikan dana masyarakat seperti giro, tabungan, dan deposito

(deposito berjangka, sertifikat deposito, deposits on call).

b. Penyaluran dana ke masyarakat berupa kredit.

2. Fee Based Activities

Fee based activities adalah kegiatan bank dalam penyediaan jasa-jasa

lainnya, seperti pengiriman uang (transfer), garansi bank, L/C dalam dan

luar negeri, safe deposit box, inkaso (penagihan piutang) dan lain

sebagainya.

2.4 Diversifikasi Pendapatan Bank

D’Suza dan Lai (2002) menyebutkan dalam penelitiannya di bidang

perbankan bahwa diversifikasi dapat dilakukan melalui loan portofolio ke

beberapa industri dan daerah geografi yang berbeda serta diversifikasi pada

aktifitas bisnis dan sumber pembiayaan. Diversifikasi yang dimaksud pada

penelitian ini adalah penambahan pendapatan perbankan melalui pergeseran

aktivitas intermediasi yang merupakan fungsi utama bank ke aktivitas pelayan

jasa, lebih tepatnya diversifikasi pendapatan non bunga atau lebih sering disebut

fee based income. Diversifikasi penting bagi bank, mengingat sifatnya sebagai

SKRIPSI STRUKTUR PENDAPATAN DAN RISIKO ... BINTI INATUZ ZAHRO


ADLN - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
14

intermediasi keuangan, manajemen risiko merupakan bagian penting dari bisnis

perbankan (D’Souza and Lai, 2002)

Diversifikasi produk di bawah lingkungan baru cenderung meningkatkan

porsi keuntungan pendapatan non-bunga (Hidayat et al., 2012). Peningkatan

pendapatan dari aktivitas non bunga terutama didukung dari layanan jasa atau

sering dikenal fee based income dan aktifitas perdagangan yang dilakukan oleh

bank. Fee base dianggap sebagai alternatif pendapatan bagi bank yang berasal

dari komisi (Hadinoto, 2009:88).

Persaingan bank yang monopolistis membuat perbankan menempuh

stategi diversifikasi dengan menjual produk dan jasa, seperti jasa konsultasi,

investment banking, cash management bancassuranse, multifinance dan berbagai

produk jasa non bank lainnya (Wahjono, 2010:68). Diversifikasi selain bertujuan

menghadapi persaingan juga untuk menambah kinerja keuangan lebih baik,

terutama dapat dilihat dari pendapatan non bunga yang semakin meningkat.

Perkembangan globalisasi yang semakin pesat dan mendunia

menimbulkan peluang dan tantangan bagi setiap negara. Perjanjian-perjanjian

kerjasama internasional dapat memperluas jaringan dan pangsa pasar. Liberalisasi

dapat mengancam kemampuan dunia usaha di berbagai sektor termasuk sektor

perbankan (Dendawijaya, 2003:184). Sektor perbankan dituntut untuk melakukan

berbagai kajian untuk mengantisipasi kemungkinan yang terjadi di masa depan.

Kehadiran bank-bank dan lembaga keuangan asing di Indonesia merupakan

konsekuensi dari keterbukaan pasar dan proses liberalisasi, kondisi ini akan terus

meningkatkan persaingan antar bank domestik maupun bank asing dan bank

SKRIPSI STRUKTUR PENDAPATAN DAN RISIKO ... BINTI INATUZ ZAHRO


ADLN - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
15

campuran (Dendawijaya, 2003:184). Globalisasi keuangan juga akan ditandai

dengan menurunnya peran perbankan yang komersial sebagai lembaga

intermediasi keuangan karena meningkatnya kegiatan lembaga keuangan lainnya

seperti reksadana, dana pensiun, dan asuransi (Dendawijya, 2003:203).

Diversifikasi produk perbankan mempunyai tujuan penting yaitu

menghadapi persaingan dengan bank-bank maupun dengan jasa keuangan lainnya,

diversifikasi pendapatan bank membuat pendapat bank tidak terfokus terhadap

pendapatan bunga saja, tetapi juga pendapatan non bunga, sehingga risiko

perbankan juga akan berkurang. Diversifikasi produk perbankan termasuk risiko

bisnis. Diversifikasi hanya bisa meminimalkan risiko tidak sistematis, setiap bank

mempunyai risiko tidak sistematis berbeda. Prinsip diversifikasi pada perbankan

sama dengan prinsip diversifikasi portofolio yaitu diversifikasi akan mengurangi

risiko. Prinsip diversifikasi menyebarkan investasi pada sejumlah aset akan

mengeliminasi risiko (Ross dkk, 2009:592).

2.5 Risiko Bank

Manajemen risiko adalah serangkaian metodologi dan prosedur yang

digunakan untuk mengidentifikasi, mengukur, memantau, dan mengendalikan

risiko yang timbul dari seluruh kegiatan usaha bank (Pasal 1 Peraturan Bank

Indonesia NOMOR: 11/ 25 /PBI/2009). Manajemen risiko muncul sebagai respon

terhadap peningkatan volatilitas di pasar keuangan global (Jorion, 2002:10).

Manajemen risiko menurut Hadinoto (2009:179) adalah suatu proses untuk

mengidentifikasi, mengukur, memantau serta mengendalikan risiko dalam setiap

SKRIPSI STRUKTUR PENDAPATAN DAN RISIKO ... BINTI INATUZ ZAHRO


ADLN - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
16

aktivitas bisnis, produk dan jasa bank dengan tujuan memperoleh efektivitas dan

efisiensi usaha yang lebih tinggi. Risiko dapat mengancam kelangsungan hidup

perusahaan keuangan untuk jangka panjang. Risiko harus dikelola supaya bank

mampu bersaing dengan kompetitor dan terus menjaga eksistensinya untuk jangka

panjang.

Risiko bank adalah ketidakpastian suatu peristiwa, diharapkan atau tidak,

yang akan berpengaruh merugikan terhadap modal dan pendapatan bank. Sumber

ketidakpastian adalah perubahan kondisi, kendala keterbatasan informasi waktu

dan keterampilan pengetahuan, dan lain-lain (Hadinoto, 2009:177).

Definisi risiko perbankan berdasarkan Peraturan Bank Indonesia Nomor:

11/ 25 /PBI/2009 Tentang Penerapan Risiko Bagi Bank Umum risiko perbankan

dibedakan menjadi:

1) Risiko kredit adalah risiko akibat kegagalan debitur dan/atau pihak lain

dalam memenuhi kewajiban kepada bank.

2) Risiko pasar adalah risiko pada posisi neraca dan rekening administratif

termasuk transaksi derivatif, akibat perubahan secara keseluruhan dari

kondisi pasar, termasuk risiko perubahan harga option.

3) Risiko likuiditas adalah risiko akibat ketidakmampuan bank untuk

memenuhi kewajiban yang jatuh tempo dari sumber pendanaan arus kas

dan/atau dari aset likuid berkualitas tinggi yang dapat diagunkan, tanpa

mengganggu aktivitas dan kondisi keuangan bank.

4) Risiko operasional adalah risiko akibat ketidakcukupan dan/atau tidak

berfungsinya proses internal, kesalahan manusia, kegagalan sistem,

SKRIPSI STRUKTUR PENDAPATAN DAN RISIKO ... BINTI INATUZ ZAHRO


ADLN - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
17

dan/atau adanya kejadian-kejadian eksternal yang mempengaruhi

operasional bank.

5) Risiko kepatuhan adalah risiko akibat bank tidak mematuhi dan/atau tidak

melaksanakan peraturan perundang-undangan dan ketentuan yang berlaku.

6) Risiko hukum adalah risiko akibat tuntutan hukum dan/atau kelemahan

aspek yuridis.

7) Risiko reputasi adalah risiko akibat menurunnya tingkat kepercayaan

stakeholder yang bersumber dari persepsi negatif terhadap bank.

8) Risiko stratejik adalah risiko akibat ketidaktepatan dalam pengambilan

dan/atau pelaksanaan suatu keputusan stratejik serta kegagalan dalam

mengantisipasi perubahan lingkungan bisnis.

2.6 Tantangan Industri Perbankan

Menurut Usman dan Wahyudi (1996:10) dalam menghadapi era globalisai

ada dua tantangan yang dihadapi industri perbankan di Indonesia yaitu:

1) Tantangan Internal

a) Lemahnya struktur modal bank-bank nasional. Modal disetor bank-bank

nasional relatif lebih sedikit dibanding bank-bank asing.

b) Rendahnya kualitas aset perbankan nasional. Rendahnya kualitas aset

meliputi aset peralatan dan sumber daya manusia.

c) Manajemen dana bank yang tidak profesional. Manajemen bank masih

merupakan kendala dan hambatan bagi suatu bank untuk meningkatkan

efisiensi alokasi kredit.

SKRIPSI STRUKTUR PENDAPATAN DAN RISIKO ... BINTI INATUZ ZAHRO


ADLN - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
18

d) Inefisiensi dalam alokasi kredit. Inefisiensi dapat terjadi karena

kelompok-kelompok perusahaan yang besar cenderung mendirikan bank-

bank sendiri untuk melayani kepentingan perusahaan.

2) Tantangan Eksternal

a) Kondisi sektor rill yang tidak mendukung. Kondisi ini terjadi akibat

banyaknya distorsi usaha dan distorsi pasar.

b) Kebijakan pemerintah yang kurang akomodatif. Kebijakan pemerintah

dinilai kurang akomodatif terhadap implementasi teknologi di sektor

perbankan.

2.7 Pengukuran Risiko Perbankan

Risiko perbankan dibedakan menjadi dua yaitu risiko sistematis dan risiko

tidak sistematis, risiko pada penelitian ini adalah risiko bisnis dan risiko kredit.

Diversifikasi pendapatan pada penelitian ini untuk meminimalisir risiko tidak

sistematis. Risiko sistematis tidak bisa diminimalkan karena bersifat makro dan

dihadapi oleh semua bank, risiko sistematis tidak dapat diminimalkan dengan

diversifikasi. Diversifikasi pendapatan bank merupakan salah satu strategi dalam

menghadapi persaingan di masa yang akan datang atas ketidakpastian arus kas

yang akan diterima dari pendapatan bunga. Diversifikasi akan mengurangi risiko

perbankan, pendapatan yang diterima oleh perbankan tidak terfokus pada satu

pendapatan saja yaitu pendapatan kredit. Diversifikasi pendapatan pada industri

perbankan dapat berupa produk baru atau aktivitas bank baru. Produk bank

meliputi instrumen keuangan yang diterbitakan oleh bank. Aktivitas bank adalah

SKRIPSI STRUKTUR PENDAPATAN DAN RISIKO ... BINTI INATUZ ZAHRO


ADLN - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
19

jasa yang disediakan oleh bank kepada nasabah contohnya bank sebagai

kustodian. Instrumen keuangan adalah aset yang dapat diperdagangakan dalam

bentuk apapun misalnya kas, saham hak kontraktual untuk menerima atau

memberikan uang tunai, derivatif. Menurut Stiroh (2004) kegiatan non-interest

income dapat digunakan sebagai ukuran diversifikasi produk perbankan.

Risiko perbankan dapat diukur sebagai berikut (Lepetit., et al, 2007)

1) Standar deviasi pengembalian rata-rata aset ( SDROA )

Standar deviasi adalah pengukuran statistik yang menyoroti volatilitas

historis atau ukuran dari volatilitas atau risiko. Standar deviasi return on

asset adalah ukuran volatilitas dari pengembalian aset yang diharapkan.

Risiko yang mengukur seberapa besar aset bisa menghasilkan profitabilitas.

Semakin besar standar deviasi return on asset, semakin besar volatilitas,

maka semakin tidak pasti pengembaliannya. SDROA merupakan standar

deviasi dari perbandingan antara laba sesudah pajak dengan rata-rata total

aset dalam suatu periode.

2) Ratio of loan loss provisions to net loans ( LLP )

Loan loss provisions adalah penyisihan kerugian atas portofolio kredit

dan pendanaannya yang mengalami penurunan nilai ekonomi. Setelah adanya

revisi PSAK 55 pada tahun 2006, maka istilah dari PPAP diganti menjadi

Cadangan Kerugian Penurunan Nilai atau yang sering disebut dengan istilah

CKPN. Dalam CKPN, pembentukan atau penyisihan dana dinilai dari hasil

evaluasi kredit debitur yang dilakukan oleh bank. CKPN adalah penyisihan

yang dibentuk apabila nilai tercatat aset keuangan setelah penurunan nilai

SKRIPSI STRUKTUR PENDAPATAN DAN RISIKO ... BINTI INATUZ ZAHRO


ADLN - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
20

kurang dari tercatat awal (Peraturan Bank Indonesia 14/15/PBI/2012). Jika

menurut suatu bank terdapat bukti objektif bahwa kredit dari debitur itu

mengalami penurunan, maka bank itu harus membentuk dana atau cadangan

atas kredit tersebut. Hasil evaluasi kredit debitur tersebut didasarkan kepada

keputusan masing-masing bank, maka tiap-tiap bank memiliki kebijakan

tersendiri dalam membentuk cadangan dana untuk kreditnya. Net loans

adalah pinjaman yang diberikan oleh perbankan kepada nasabah.

2.8 Pengaruh Struktur Pendapatan Terhadap Risiko Perbankan

2.8.1 Pengaruh NNII (Net Non-Interest Income) Terhadap Risiko

Perbankan

Pendapatan non-bunga lebih tinggi bagi bank-bank besar dari bank-bank

kecil, hal ini karena bank besar mempuyai aset yang lebih besar sehingga bank

besar cenderung lebih agresif untuk mendapatkan pendapatan non bunga.

Kegiatan non-banking, termasuk pendapatan provisi dan komisi dan pendapatan

perdagangan, relatif penting bagi bank-bank besar dibandingkan dengan bank-

bank kecil (Hidayat et al., 2012).

Pendapatan non bunga merupakan pendapatan yang diperoleh oleh bank

selain dari pendapatan bunga. Pendapatan non bunga meliputi peningkatan nilai

wajar aset keuangan yang berupa surat berharga, spot dan derivatif, serta aset

keuangan lainnya, keuntungan transaksi spot dan derivatif, fee/komisi/provisi.

Semakin banyak produk maupun aktivitas baru non bunga maka potensi

SKRIPSI STRUKTUR PENDAPATAN DAN RISIKO ... BINTI INATUZ ZAHRO


ADLN - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
21

pendapatan yang diterima bank juga lebih besar, namun peningkatan pendapatan

juga didukung dengan peningkatan biaya yang dikeluarkan oleh bank.

Lepetit et. al (2008) menyebutkan bahwa terdapat pengaruh signifikan

antara rasio net non intrest income dengan risiko perbankan. Lee et al (2014)

menyatakan variabel net non intrest income negatif signifikan level 1 % untuk

risiko bank yang diukur standar deviasi return on asset, hal ini menunjukkan

bahwa pendapatan non bunga berdampak pada pengurangan standar deviasi dari

return on asset. Penelitian yang dilakukan oleh Hidayat et al (2012) juga

menyebutkan koefisien pada pendapatan non - bunga bersih terhadap pendapatan

operasional (NNII) secara signifikan negatif. Pendapatan non bunga mempunyai

pengaruh negatif terhadap risiko bank, semakin tinggi pendapatan bank yang

diterima dari pendapatan non bunga maka risiko yang dimiliki bank juga akan

semakin berkurang. Risiko yang berkurang adalah risiko ketidakpastian

pendapatan yang akan diterima di masa akan datang, bank tidak hanya

mengandalkan pendapatan dari kredit saja. Diversifikasi pendapatan non bunga

juga menutupi risiko kerugian akibat gagal bayar dari nasabah.

2.8.2 Pengaruh Komisi Terhadap Risiko Perbankan

Komisi merupakan beban yang ditanggung oleh nasabah bank yang

menggunakan jasa bank, komisi termasuk dalam fee based income. Komisi adalah

pendapatan yang diterima oleh bank dari berbagai kegiatan seperti provisi kredit,

provisi transfer, komisi pembelian, penjualan efek-efek lain, dan lain sebagainya

(Dendawijaya, 2003:113). Biaya komisi masing-masing bank berbeda, hal ini

SKRIPSI STRUKTUR PENDAPATAN DAN RISIKO ... BINTI INATUZ ZAHRO


ADLN - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
22

yang menyebabkan nasabah lebih memilih bank dengan biaya komisi rendah.

Pendapatan komisi yang diterima bank tergantung dari seberapa banyak nasabah

yang melakukan transaksi atau menggunakan jasa bank, semakin banyak

pengguna jasa maka semakin besar pendapatan komisi yang diterima bank.

Pendapatan komisi diterima oleh bank dari menjadi agen pasar uang (bank

kustodian), bank menjadi perantara valuta asing, bank menjadi perantara

penjualan produk-produk yang ditawarkan oleh keuangan luar negeri yang telah

disetujui Bank Indonesia. Selain itu, pendapatan komisi diterima oleh bank karena

memanfaatkan jasa yang ditawarkan oleh bank misalnya transfer, inkaso, kliring,

menerima setoran-setoran pembayaran seperti pajak, listrik, air, uang kuliah dan

lain-lain.

Hidayat et al., (2012) menyebutkan bahwa terdapat pengaruh signifikan

antara rasio commision dengan risiko bank. Penelitian ini juga di dukung oleh

penelitian yang dilakukan oleh Chunhachinda and Li (2012) menyatakan adanya

hubungan negatif antara commission dan risiko perbankan. Hal ini menunjukkan

semakin tinggi rasio commision akan menurunkan risiko perbankan. Pendapatan

komisi mempunyai pengaruh negatif terhadap risiko bank, semakin gencar bank

memasarkan produk jasanya maka semakin banyak pendapatan komisi yang akan

diterima oleh perbankan. Ketergantungan bank terhadap satu sumber pendapatan

yaitu pendapatan bunga akan berkurang, sehingga akan menurunkan risiko

perbankan.

SKRIPSI STRUKTUR PENDAPATAN DAN RISIKO ... BINTI INATUZ ZAHRO


ADLN - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
23

2.8.3 Pengaruh Aktivitas Trading Terhadap Risiko Perbankan

Pendapatan perdagangan (trading income) merupakan pendapatan yang

berasal dari financial instrument. Financial instrument adalah asset yang dapt

diperdagangkan dalam bentuk apapun, seperti kas, saham, hk kontraktual atau hk

untuk menerima/memberikan uang tunai/derivative (Penjelsan Peraturan Bank

Indonesia Nomor 12/25/PBI/2009). Peningkatan aktivitas trading berpengaruh

positif terhadap peningkatan fee based income perbankan. Menurut Peraturan

Bank Indonesia nomor 15/12/PBI/2013 Pasal 31 menyebutkan surat berharga

dalam trading book mencakup surat berharga yang diklasifikasikan dalam

kelompok diperdagangakan. Trading book adalah seluruh posisi instumen

keuangan dalam neraca dan rekening administratif termasuk transaksi derivatif

yang dimiliki bank.

Pendapatan aktivitas trading diperoleh melalui peningkatan nilai wajar dan

penjualan atas aset keuangan bank berupa surat berharga, spot dan derivatif, dan

aset keuangan lainnya, selain itu diperoleh dari keuntungan transaksi spot dan

derivatif. Bank-bank sebagian besar menyediakan layanan berbagai jenis produk

investasi mulai dari reksadana, proteksi (termasuk asuransi dan unit link) mata

uang asing, deposito yang berhubungan dengan produk lain, dan masih banyak

produk terstruktur (Hadinoto, 2009:116). Bank yang mulai merambah dalam

kegiatan jual-beli surat berharga di pasar uang atau pasar modal, mempunyai

risiko yang tinggi karena pergerakan yang fluktuatif di pasar modal maupun pasar

saham. Harga saham atau instrumen keuangan lainnya bisa berubah sewaktu-

waktu, menyebabkan bank harus mempunyai manajemen risiko yang bagus untuk

SKRIPSI STRUKTUR PENDAPATAN DAN RISIKO ... BINTI INATUZ ZAHRO


ADLN - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
24

menghadapi hal-hal yang tidak diinginkan. Perubahan yang terjadi di pasar modal

maupun pasar saham menjadi pemicu utama fluktuasi pendapatan maupun

keuntungan bank. Pendapatan dari aktivitas trading tidak bisa ditetapkan karena

pendapatan trading tergantung kondisi pasar.

Chunhachinda and Li (2012) yang menyebutkan bahwa terdapat hubungan

negatif signifikan antara trading dan risiko perbankan. Lepetit et al (2008)

menyebutkan bahwa terdapat pengaruh signifikan antara rasio trading dengan

risiko bank. Yang et al. (2006) meneliti hubungan empiris antara penggunaan

derivatif dan risiko bank di Korea, dari penelitian yang dilakukan menunjukkan

kegiatan derivatif bank cenderung mengurangi risiko sistematis. Pendapatan dari

aktivitas trading mempunyai pengaruh negatif terhadap risiko perbankan.

Semakin besar aktivitas trading perbankan maka peluang untuk memperoleh

keuntungan semakin besar, namun harus dengan pengelolaan risiko yang bagus.

Ketergantungan bank pada aktivitas tradisional yang hanya berasal dari bunga

akan berkurang.

2.8.4 Pengaruh Pertumbuhan Aset Terhadap Risiko Perbankan

Pertumbuhan aset merupakan tingkat pertumbuhan tahunan dari total aset.

Pertumbuhan aset sangat penting diperhatikan dalam perbankan, karena

perubahan aset yang semakin tinggi menunjukkan kinerja bank yang bagus. Aset

yang semakin besar menunjukkan kemampuan bank dalam membiayai investasi

juga semakin baik, hal ini akan memperlancar operasional bank yang dijalankan.

Pertumbuhan aset bank bisa dimanfaatkan untuk kegiatan operasional bank,

SKRIPSI STRUKTUR PENDAPATAN DAN RISIKO ... BINTI INATUZ ZAHRO


ADLN - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
25

perluasan usaha bank, diversifikasi pendapatan bank. Pertumbuhan aset yang

digunakan oleh bank untuk melakukan diversifikasi pendapatan, akan mengurangi

risiko perbankan.

Diversifikasi pendapatan bank yang dimaksud pada penelitian ini adalah

diversifikasi pendapatan non bunga. Diversifikasi sama dengan teori portofolio,

Markowitz menyebutkan bahwa diversifikasi bisa mengurangi risiko, portofolio

yang efisien (efficient set atau portofolio yang optimal) bisa dibentuk. Lepetit et.

al (2008) menyatakan adanya hubungan negatif signifikan antara pertumbuhan

aset dan risiko perbankan. Penelitian ini juga mendukung penelitian yang

dilakukan oleh Chunhachinda and Li (2012) menyebutkan bahwa terdapat

pengaruh signifikan antara pertumbuhan aset dengan risiko perbankan. Pengaruh

negatif menunjukkan semakin tinggi rasio pertumbuhan aset akan menurunkan

risiko perbankan.

2.8.5 Pengaruh Equity to Total Asset Terhadap Risiko Perbankan

Equity to Total Asset merupakan rasio ekuitas terhadap total aset atau

sering disebut rasio modal (Hidayat et al., 2012). Rasio modal yang dimaksud

pada penelitian ini adalah seberapa besar proporsi ekuitas dari total aset yang bisa

dimiliki perbankan. Fungsi ekuitas dalam perbankan menurut Breton C. Leatif,

staff dewan gubernur Federal Reserve, menyebutkan 3 fungsi modal, yang

pertama melindungi deposan yang tidak diasuransikan, yang kedua menyerap

kerugian yang tidak diharapkan dan yang ketiga sebagai alat pelaksana. Fungsi

ekuitas sebagai cadangan untuk menyerap kerugian yang timbul dari aktivitas

SKRIPSI STRUKTUR PENDAPATAN DAN RISIKO ... BINTI INATUZ ZAHRO


ADLN - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
26

operasional, semakin tinggi ekuitas maka risiko perbankan juga akan semakin

turun, karena cadangan untuk antisipasi terjadinya hal-hal buruk pada aktivitas

operasional semakin naik.

Lepetit et. al (2008) menyatakan adanya hubungan negatif signifikan

antara equity dan risiko perbankan. Chunhachinda and Li (2012) menyebutkan

bahwa terdapat pengaruh signifikan antara rasio equity to total asset dengan risiko

perbankan yang diukur. Dari kedua penelitian diatas dapat disimpulkan bahwa

rasio modal mempunyai hubungan negatif signifikan antara equity to total asset

dan risiko perbankan. Hal ini menunjukkan semakin tinggi rasio equity to total

asset akan menurunkan risiko perbankan.

2.8.6 Pengaruh Return on Equity Terhadap Risiko Perbankan

ROE (Return on Equity) adalah perbandingan antara laba bersih bank

dengan modal sendiri (Dendawijaya, 2003:120). ROE mencerminkan tingkat

profitabilitas bank yang dilihat dari ekuitas yang dimiliki. Kenaikan ROE

menunjukkan kenaikan laba bersih dari bank, kenaikan tersebut menyebabkan

harga saham naik (Dendawijaya, 2003:121).

ROE menunjukkan profitabilitas bank. ROE yang tinggi menunjukkan

pengelolaan modal yang efektif dalam menghasilkan laba. Laba yang dihasilkan

dapat menjadi modal untuk reinvestasi dalam pengembangan usaha (diversikasi).

Semakin berkembang usaha yang dilakukan maka risiko kegagalan bisnis akan

semakin kecil. Semakin tinggi profitabilitas bank maka bisa dimanfaatkan oleh

bank untuk diversifikasi pendapatan atau ekspansi usaha. Lepetit et. al (2008)

SKRIPSI STRUKTUR PENDAPATAN DAN RISIKO ... BINTI INATUZ ZAHRO


ADLN - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
27

menyatakan adanya hubungan signifikan negatif antara ROE dengan risiko

perbankan. Diversifikasi bank akan menurunkan risiko bank, ketika ROE naik

maka risiko bank akan menurun, dengan kata lain ROE mempunyai hubungan

negatif signifikan terhadap risiko.

2.8.7 Pengaruh Size Terhadap Risiko Perbankan

Kemampuan dalam mendanai investasi dan kemampuan bank dalam

memperluas pangsa pasar dapat dilihat dari ukuran bank. Ukuran bank dapat

dilihat dari besarnya total aset yang dimiliki bank. Total aset yang semakin besar

menunjukkan semakin besar ukuran bank tersebut. Total aset perbankan yang

besar akan memudahkan perusahaan dalam masalah pendanaan. Semakin besar

ukuran bank, maka semakin beragam produk yang ditawarkan. Kemampuan bank

dapat dilihat dari segi permodalan, manajemen serta fasilitas sarana dan prasarana

yang dimilikinya (Kasmir : 2000). Ukuran bank yang diproksikan dalam bentuk

logarithm total aset.

Bank dengan ukuran besar cenderung memiliki tingkat diversifikasi

produk dan pinjaman dibandingkan dengan bank-bank dengan ukuran lebih kecil

(Dietrich dan Wanzenried, 2011). Bank dengan kepemilikan aset yang besar

memiliki kemampuan yang lebih untuk meningkatkan jumlah modal mereka

karena bank-bank tersebut memiliki peluang yang lebih besar untuk melakukan

aktivitas penempatan pada aset-aset produktif seperti kredit dan aktivitas-aktivitas

investasi lainnya yang dapat digunakan untuk menghasilkan keuntungan dalam

rangka peningkatan modal.

SKRIPSI STRUKTUR PENDAPATAN DAN RISIKO ... BINTI INATUZ ZAHRO


ADLN - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
28

Hidayat et al (2012) menyatakan adanya hubungan negatif antara size dan

risiko perbankan. Lepetit et. al (2008) menyatakan adanya hubungan negatif

signifikan antara size dan risiko perbankan. Ukuran bank merupakan faktor

penting menentukan bagaimana kegiatan pendapatan non-bunga yang terkait

dengan risiko bank (Hidayat et al,. 2012). Lepetit et al. ( 2008)

mempertimbangkan efek ukuran dan menemukan bahwa diversifikasi pendapatan

menimbulkan peningkatan risiko terutama untuk bank kecil.

Size berpengaruh negatif signifikan terhadap risiko bank, pengaruh negatif

yang dimaksud pada penelitian ini adalah semakin besar ukuran bank, maka risiko

bank juga akan semakin kecil. Bank dengan aset yang besar, maka bisa

memperluas aktivitas operasionalnya, ekspansi atau melakukan diversifikasi

pendapatan, diversifikasi akan menurunkan risiko bank.

2.9 Penelitian Sebelumnya

1. DeYoung & Roland (2001) pada penelitian yang berjudul Product mix and

earnings volatility at commercial banks: Evidence for a degree of total

leverage model mengemukakan hasil bahwa tidak ada manfaat

diversifikasi, tetapi ada volatilitas pendapatan yang lebih tinggi, penelitian

ini menggunakan sampel 472 bank komersial AS antara 1988 dan 1995.

Kegiatan fee based income meningkatkan volatilitas pendapatan bank

dimana pendapatan bunga bank lebih stabil dari waktu ke waktu

dibandingkan dengan pendapatan non bunga. kegiatan fee based income

SKRIPSI STRUKTUR PENDAPATAN DAN RISIKO ... BINTI INATUZ ZAHRO


ADLN - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
29

dapat diartikan dengan peningkatan biaya tetap bank yang dapat

meningkatkan leverage operasional bank.

2. Lepetit et al (2008) pada penelitian yang berjudul The expansion of

services in European banking: Implications for loan pricing and interest

margins’ menyatakan korelasi negatif antara margin bunga dan

pendapatan non bunga dalam 602 bank-bank komersial Eropa dan koperasi

dari 12 negara: Austria, Belgia, Denmark, Perancis, Italia, Belanda,

Norwegia, Portugal, Spanyol, Swedia, Swiss, Inggris. Penelitian dilakukan

selama periode dari tahun 1996 hingga 2002. Bank-bank komersial

mengalami penurunan tajam atas margin bunga dan profitabilitas pada

kegiatan tradisional. Bank bereaksi terhadap lingkungan baru dengan

diversifikasi pada kegiatan baru, dengan mengubah struktur pendapatan

bank dengan mengurangi lini tradisional bisnis. Hasil penelitian variabel

net non interest income ( NNII ) memiliki koefisien negatif yang

signifikan terhadap risiko bank.

3. Kunt dan Huizinga (2010) pada penelitian yang berjudul Bank activity and

funding strategies: the impact on risk and returns dengan menggunakan

sampel internasional dari 1.334 bank di 101 negara pada periode 1995-

2007. Pada penelitian ini menghsilkan bahwa lebih tinggi pangsa

pendapatan tingkat non-bunga meningkatkan risiko bank, meskipun

tingkat pengembalian aset juga meningkat.

4. Hidayat et al (2012) pada penelitian Bank risk and non-interest income

activities in the Indonesian meneliti hubungan antara risiko bank dengan

SKRIPSI STRUKTUR PENDAPATAN DAN RISIKO ... BINTI INATUZ ZAHRO


ADLN - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
30

diversifikasi produk dengan penelitian empiris risiko dan ukuran risiko

insolvensi yang berdasarkan data akuntansi bank pada periode 2002-2008.

Hasil penelitian menemukan bahwa diversifikasi produk bisa mengurangi

risiko untuk bank berukuran kecil dan memperbesar risiko untuk bank

berukuran besar. Pendapatan non tradisional semakin gencar dipasarkan

mengakibatkan sulitya mengontrol pada bank besar.

2.10 Hipotesis dan Model Analisis

2.10.1 Hipotesis

Berdasarkan latar belakang, rumusan masalah, tujuan penelitian dan

landasan teori yang telah dikemukakan diatas, maka hipotesis penelitian dapat

dirumuskan :

H1 = NNII berpengaruh negatif terhadap risiko perbankan

H2 = TRAD berpengaruh negatif terhadap risiko perbankan

H3 = COM berpengaruh negatif terhadap risiko perbankan

2.10.2 Model Analisis

Model analisis I dengan variabel bebas NNII dan variabel kontrol

M_RISKit = α + β1 NNIIit + β2 ROEit+ β3 ETA it+ β4 Pertumbuhan Aset it +

β7 SIZEit + it

Model analisis II dengan variabel bebas COM dan TRAD dan variabel kontrol

SKRIPSI STRUKTUR PENDAPATAN DAN RISIKO ... BINTI INATUZ ZAHRO


ADLN - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
31

M_RISKit = α + β1 COMit + β2 TRADit + β3 ROEit + β4 ETAit + β5

Pertumbuhan Aset + β6 SIZEit + it

Keterangan:

α = intercept

β = koefisien regresi untuk model regresi linier berganda

M_RISKit = Risiko bank i pada tahun t

NNIIit = Rasio pendapatan non bunga bank i pada tahun t

COMit = Rasio pendapatan komisi bank i pada tahun t

TRADit = Rasio pendapatan trading bank i pada tahun t

it = Profitabilitas bank i pada tahun t

= Rasio modal bank i pada tahun t

Pertumbuhan Aset = Pertumbuhan aset bank i pada tahun t

it = Ukuran bank bank i pada tahun t

it = Koefisien error

Jadi model analisis secara keseluruhan dapat disimpulkan:

Model I

SDROA = α + β1 NNIIit + β2 ROEit+ β3 ETAit+ β4 Pertumbuhan Aset + β7

SIZEit + it …………………………………….………………..

(2.1)

SKRIPSI STRUKTUR PENDAPATAN DAN RISIKO ... BINTI INATUZ ZAHRO


ADLN - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
32

LLP = α + β1 NNIIit + β2 ROEit+ β3 ETAit+ β4 Pertumbuhan Aset + β7

SIZEit + it …………………………………….………………..

(2.2)

Model II

SDROA = α + β1 COMit + β2 TRADit + β3 ROEit + β4 ETAit + β5

Pertumbuhan Aset + β6 SIZEit + it ………………………....

(2.3)

LLP = α + β1 COMit + β2 TRADit + β3 ROEit + β4 ETAit + β5

Pertumbuhan Aset + β6 SIZEit + it .………………………....

(2.4)

2.11 Kerangka Berfikir

Penelitian ini menggunakan model regresi linier berganda untuk

mengetahui besarnya pengaruh variabel bebas terhadap variabel terikat. Model

analisis tersebut adalah:

SKRIPSI STRUKTUR PENDAPATAN DAN RISIKO ... BINTI INATUZ ZAHRO


ADLN - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
33

Variabel Bebas

NNII

COM
TRAD

Variabel Terikat
Risiko
Perbankan
- SDROA
Variabel Kontrol - LLP

ROE
ETA
Pertumbuhan Aset
SIZE

Gambar 2.1
Kerangka Berfikir

SKRIPSI STRUKTUR PENDAPATAN DAN RISIKO ... BINTI INATUZ ZAHRO


ADLN - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

BAB 3

METODOLOGI PENELITIAN

3.1 Pendekatan Penelitian

Pemilihan pendekatan penelitian ini berdasarkan beberapa pertimbangan

diantaranya, variabel penelitian yang dapat teridentifikasi, hubungan antar

variabel dapat diukur, dan kesesuaian dengan rumusan masalah. Pendekatan

penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif yang menitikberatkan pada

pengujian hipotesis dengan menggunakan data yang bersifat terukur, sehingga

diharapkan dapat ditarik suatu kesimpulan yang digunakan untuk menjawab

rumusan masalah yang telah ditetapkan. Model rancangan penelitian ini

menggunakan regresi linier berganda.

3.2 Identifikasi Variabel

Berdasarkan rumusan masalah, hipotesis, dan model analisis maka

variabel-variabel yang dianalisis dalam penelitian ini adalah:

1. Variabel bebas atau variabel independen (independent variable)

a. NNII (Net Non-Interest Income)

b. COM (Commision)

c. TRAD (Trading)

2. Variabel terikat atau variabel dependen (dependent variable)

Pada penelitian ini menggunakan variabel terikat “Risiko Perbankan”

34
SKRIPSI STRUKTUR PENDAPATAN DAN RISIKO ... BINTI INATUZ ZAHRO
ADLN - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
35

3. Variabel kontrol

a. ROE (Return on Equity)

b. ETA (equity ratio with total assets)

c. Pertumbuhan Aset (annual growth rate of total assets)

d. Size (Log total asset)

3.3 Definisi Operasional Variabel

1. NNII (Net Non-Interest Income)

NNII (Net Non-Interest Income) adalah rasio pendapatan non

bunga bersih terhadap pendapatan operasional.

Pendapatan non bunga bersih = pendapatan yang diterima dari non

bunga - beban pendapatan non bunga……………………………… (3.1)

Pendapatan operasional = jumlah pendapatan bunga dan pendapatan non -

bunga …….…………………………….…………………….……… (3.2)

NNII = …….…………………….. (3.3)

2. COM (Commision)

COM (Commision) adalah rasio komisi bersih dan pendapatan

biaya terhadap pendapatan operasional bersih. Komisi adalah pendapatan

yang diterima oleh bank dari berbagai kegiatan seperti provisi kredit,

provisi transfer, komisi pembelian, penjualan efek-efek lain, dan lain

sebagainya (Dendawijaya, 2003:113)

Pendapatan Komisi Bersih = Pendapatan Komisi - Beban Komisi. …. (3.4)

SKRIPSI STRUKTUR PENDAPATAN DAN RISIKO ... BINTI INATUZ ZAHRO


ADLN - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
36

COM = …….………………………….. (3.5)

3. TRAD (Trading)

TRAD (Trading) adalah rasio pendapatan perdagangan bersih

terhadap pendapatan operasional bersih. Pendapatan perdagangan

termasuk keuntungan yang diperoleh bank dari berbagai transaksi devisa,

misalnya selisih kurs pembelian/penjualan valuta asing, selisih kurs karena

konversi provisi, dan bunga yang diterima dari bank di luar negeri.

Pendapatan perdagangan bersih = pendapatan pendapatan perdagangan -

beban pendapatan perdagangan .……………………………….…… (3.6)

TRAD = …….……….……….. (3.7)

4. Risiko Perbankan ( Bank Risk)

Risiko perbankan adalah ketidakpastian pendapatan (keuntungan)

yang diperkirakan akan diterima oleh bank, ketidakpastian kelangsungan

hidup perbankan atau sering disebut risiko kegagalan. Semakin tinggi

ketidakpastian pendapatan bank maka semakin tinggi risiko yang dihadapi.

Risiko bank dihitung menggunakan data akuntansi sebagai berikut:

a) Standar deviasi pengembalian rata-rata aset (SDROA)

Dihitung menggunakan data ROA 3 tahun, 2 tahun sebelum tahun t

dan 1 tahun pada tahun tersebut. Misalnya SDROA 2010 maka

mencarinya menggunakan data ROA tahun 2008-2010

SDROA = Standar Deviasi Return on Asset ……………….. (3.8)

SKRIPSI STRUKTUR PENDAPATAN DAN RISIKO ... BINTI INATUZ ZAHRO


ADLN - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
37

b) Ratio of Loan Loss Provisions to Net Loans (LLP).

LLP = x 100% ………………….. (3.9)

5. ROE (Return on Equity)

ROE (Return on Equity) adalah perbandingan antara laba bersih

bank dengan modal sendiri (Dendawijaya, 2003:120). ROE mencerminkan

tingkat profitabilitas bank yang dilihat dari ekuitas yang dimiliki..

Kenaikan ROE menunjukkan kenaikan laba bersih dari bank, kenaikan

tersebut menyebabkan harga saham naik (Dendawijaya, 2003:121). Rasio

ini dapat dirumuskan sebagai berikut.

ROE = x 100% …………………………….. (3.10)

6. Equity to Total Assets (ETA)

Equity to Total Assets merupakan rasio ekuitas terhadap total aset

atau sering disebut rasio modal (Hidayat et al., 2012).

ETA = x 100%...............……………………… (3.11)

7. Pertumbuhan Aset

Pertumbuhan sset merupakan tingkat pertumbuhan tahunan dari

total aset.

Pertumbuhan Aset = … (3.12)

SKRIPSI STRUKTUR PENDAPATAN DAN RISIKO ... BINTI INATUZ ZAHRO


ADLN - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
38

8. SIZE
Bank dengan ukuran besar cenderung memiliki tingkat

diversifikasi produk dan pinjaman dibandingkan dengan bank-bank

dengan ukuran lebih kecil (Dietrich dan Wanzenried, 2011). Variabel ini

diukur menggunakan logaritma dari total aset karena besar total aset dari

masing-masing bank berbeda-beda bahkan memiliki selisih yang besar

sehingga dapat menimbulkan nilai ekstrem. Untuk menghindari nilai yang

terlau ekstrim, maka nilai dari total aset perlu di logaritmakan.

Size = Log (Total Assets) …………………………………………..(3.13)

3.4 Jenis dan Sumber Data

Penelitian ini menggunakan data sekunder yang meliputi data pendapatan

non bunga, pendapatan komisi, pendapatan perdagangan, total aset, total ekuitas.

Data diperoleh dari laporan keuangan bank-bank di Indonesia tahun 2010-2012

yang ada di perpustakaan Bank Indonesia dan laporan keuangan bank-bank di

website Bank Indonesia (www.bi.go.id)

3.5 Prosedur Pengumpulan Data

Prosedur yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder.

Pengumpulan data dilakukan dengan dua cara:

1. Survei pustaka

SKRIPSI STRUKTUR PENDAPATAN DAN RISIKO ... BINTI INATUZ ZAHRO


ADLN - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
39

Prosedur ini dilakukan melalui studi literatur, karya ilmiah, dan data-data

yang berhubungan dengan penelitian. Hal ini digunakan untuk memahami

teori-teori manajemen keuangan serta karya ilmiah yang berkaitan dengan

permasalahan untuk mendapatkan alternatif pemecahannya. Sumber data

tersebut berasal dari buku, jurnal penelitian, situs internet, dan lain-lain.

2. Survei lapangan

Prosedur ini dilakukan melalui direktorat perbankan Bank Indonesia yang

ada di perpustakaan Bank Indonesia. Data sekunder berupa laporan

keuangan tahunan bank-bank di Indonesia dan data statistik dari Bank

Indonesia.

3.6 Populasi dan Sampel

Populasi dari penelitian ini adalah bank umum baik milik negara atau

swasta yang terdaftar pada Bank Indonesia. Pengambilan sampel pada penelitian

ini menggunakan metode purposive sampling, yaitu teknik pengambilan sampel

dengan menggunakan batasan-batasan penelitian dan pertimbangan tertentu, dan

dipilih berdasarkan pertimbangan tertentu yang semata-mata didasarkan pada

tujuan penelitian. Kriteria pemilihan sampel dalam penelitian ini adalah:

1. Bank-bank yang termasuk dalam bank umum konvensional di Indonesia,

bank yang go public maupun tidak go public pada tahun 2008-2012.

2. Bank yang melaporkan laporan keuangan secara terus menerus pada

periode 2008-2012.

SKRIPSI STRUKTUR PENDAPATAN DAN RISIKO ... BINTI INATUZ ZAHRO


ADLN - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
40

3. Bank yang mempublikasikan semua variabel yang dibutuhkan selama

periode 2008-2012.

3.7 Teknik Analisis

Langkah-langkah yang dilakukan dalam analisis data:

1. Menghitung perhitungan yang berkaitan dengan variabel:

a. Pendapatan non bunga bersih dihitung menggunakan persamaan (3.1)

b. Pendapatan operasional bersih dihitung menggunakan persamaan (3.2)

c. Pendapatan komisi bersih dihitung menggunakan persamaan (3.4)

d. Pendapatan perdagangan bersih dihitung menggunakan persamaan

(3.6)

2. Menghitung variabel-variabel yang diperlukan dalam penelitian yaitu:

a. Net Non-Interest Income yang dihitung menggunakan persamaan (3.3)

b. COM (Commision) yang dihitung menggunakan persamaan (3.5)

c. TRAD (Trading) yang dihitung menggunakan persamaan (3.7)

d. Risiko perbankan (Bank Risk) yang dihitung menggunakan persamaan

SDROA (3.8), persamaan LLP (3.9).

e. ROE (Return on Equity) yang dihitung menggunakan persamaan

(3.10)

f. ETA yang dihitung menggunakan persamaan (3.11)

g. Pertumbuhan Aset yang dihitung menggunakan persamaan (3.12)

h. SIZE yang dihitung menggunakan persamaan (3.13)

SKRIPSI STRUKTUR PENDAPATAN DAN RISIKO ... BINTI INATUZ ZAHRO


ADLN - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
41

3. Melakukan pengujian asumsi klasik untuk mengidentifikasi gejala asumsi

klasik dalam analisis regresi. Hal ini dimaksudkan untuk menguji apakah

model yang diperoleh memenuhi kriteria atau tidak.

a. Uji Normalitas

Uji normalitas digunakan untuk mengetahui apakah suatu data

mengikuti sebaran normal atau tidak. Uji t dan uji F mengasumsikan bahwa

nilai residual mengikuti distribusi normal. Asumsi ini tidak boleh dilanggar

agar uji statistik menjadi valid. Salah satu cara untuk melihat normalitas

residual adalah dengan melihat grafik normal probability plot yang

membandingkan distribusi kumulatif dari distribusi normal. Distribusi normal

akan membentuk garis lurus diagonal, dan plotting data residual akan

dibandingkan dengan garis diagonal. Jika distribusi data residual normal,

maka garis yang menggambarkan data sesungguhnya akan mengukuti garis

diagonalnya. Dasar pengambilan keputusan:

1. Jika data menyebar di sekitar garis diagonal dan mengikuti arah garis

tersebut, maka model regresi memenuhi asumsi normalitas.

2. Jika data menyebar jauh dari garis diagonal dan atau tidak mengikuti

arah dari garis diagonal, maka model regresi tidak memenuhi asumsi

normalitas.

b. Uji Multikolinieritas

Uji multikolinieritas bertujuan untuk menguji apakah model regresi

ditemukan adanya korelasi antar variabel bebas (independen). Model regresi

SKRIPSI STRUKTUR PENDAPATAN DAN RISIKO ... BINTI INATUZ ZAHRO


ADLN - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
42

yang baik seharusnya tidak terjadi korelasi antar variabel bebas. Uji

multikolinieritas dapat diketahui dengan Variance Inflation Factor (VIF).

Apabila VIF lebih kecil dari 10 maka dapat dikatakan tidak terdapat

multikolinearitas antar variable penelitian dan jika nilai VIF lebih besar dari

10 maka dapat dikatakan bahwa terdapat multikolinearitas. Hal ini

menunjukkan bahwa variabel bebas dengan nilai VIF lebih dari 10 berkorelasi

dengan variabel bebas lain, sehingga tidak dibutuhkan dalam model regresi.

Ukuran sampel yang kurang banyak dapat menimbulkan gejala

multikolineareitas, sehingga memperbesar sampel merupakan cara lain untuk

menanggulangi gejala multikolinearitas, selain menghilangkan salah satu

variable bebas yang berkorelasi.

c. Uji Heterokedastisitas

Uji heterokedastisitas menununjukkan terjadinya perbedaan varian

(ragam) antara residual satu pengamatan dengan pengamatan lain. Jika varian

dari satu pengamatan ke pengamatan yang lain tetap, maka disebut

homoskedositas atau tidak terjadi heterokedastisitas. Jika varians berbeda

maka disebut heteroskedastisitas.

Uji heterokedastisitas menggunak cara rank spearman. Pada uji ini

tidak boleh ada korelasi antara variabel pengganggu dengan masing-masing

variabel bebas yang digunakan dengan korelasi rank spearman, atau dengan

mengkorelasikan antara nilai residual dengan nilai masing-masing variabel

bebas. Jika terjadi hubungan yang signifikan berarti terjadi heterokedastisitas.

Jika nilai signifikansi masing-masing variabel independen mempunyai nilai >

SKRIPSI STRUKTUR PENDAPATAN DAN RISIKO ... BINTI INATUZ ZAHRO


ADLN - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
43

α = 0.05, maka dikatakan bahwa dalam data tersebut tidak terdapat

heterokedastisitas.

d. Uji Autokorelasi

Bertujuan untuk menguji apakah didalam sebuah model regresi linear

ada korelasi antara kesalahan pengganggu pada periode t dengan kesalahan

periode t-1 (sebelumnya), autokorelasi ini timbul pada data yang bersifat time

series. Jika terjadi korelasi maka terdapat masalah pada autokorelasi. Model

regresi yang mengalami gejala autokorelasi memiliki standard error yang

sangat besar sehingga model regresi kemungkinan besar tidak signifikan.

Model regresi yang baik adalah regresi yang terbebas dari autokorelasi. Salah

satu cara untuk menguji autokorelasi adalah dengan menghitung nilai Durbin-

Watson. Dasar pengambilan keputusan :

1. Nilai dw < dl berarti terjadi autokorelasi positif

2. Nilai dw > 4 – dl berarti terjadi autokorelasi negatif

3. Nilai du < dw < 4 – du berarti tidak terjadi autokorelasi

4. Nilai dl ≤ dw ≤ du berarti tidak dapat disimpulkan

4. Melakukan pengujian hipotesis uji statistik yang meliputi:

a. Uji t (test of significance individual parameter) untuk menguji pengaruh

secara parsial antar variabel. Langkah-langkahnya adalah:

1. Merumuskan hipotesis statistik sebagai berikut:

a. Ho1 : β1 ≥ 0; artinya tidak terdapat pengaruh negatif NNII terhadap

risiko perbankan.

SKRIPSI STRUKTUR PENDAPATAN DAN RISIKO ... BINTI INATUZ ZAHRO


ADLN - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
44

H1.1 : β1 < 0 ; artinya terdapat pengaruh negatif NNII terhadap

risiko perbankan.

b. Ho2 : β2 ≥ 0 ; artinya tidak terdapat pengaruh negatif TRAD

terhadap risiko perbankan.

H1.2 : β2 < 0 ; artinya terdapat pengaruh negatif TRAD terhadap

risiko perbankan.

c. Ho3 : β3 ≥ 0 ; artinya tidak terdapat pengaruh negatif COM

terhadap risiko perbankan.

H1.3 : β3 < 0 ; artinya terdapat pengaruh negatif COM terhadap

risiko perbankan.

2. Menetapkan level of significance (α) yaitu sebesar 5%

3. Menetapkan kriteria hipotesis nol (Ho) diterima atau ditolak, sebagai

berikut:

a. Jika nilai signifikan < t, maka Ho ditolak dan H1 diterima.

b. Jika nilai signifikan > t, maka Ho diterima dan H1 ditolak.

b. Uji F dilakukan untuk menguji pengaruh secara bersama-sama variabel-

variabel eksogen terhadap endogen. Langkah-langkah dalam uji F adalah:

1. Merumuskan hipotesa statistik.

i. Ho : β1= β2= β3 = 0 ; artinya variabel NNII, Commision, Trading,

ROE, ETA, Pertumbuhan aset, size artinya secara bersama-sama

tidak berpengaruh bersama-sama terhadap risiko perbankan.

ii. Ho : Paling tidak salah satu βi ≠ 0 artinya variabel NNII,

Commision, Trading, ROE, ETA, Pertumbuhan aset, size artinya

SKRIPSI STRUKTUR PENDAPATAN DAN RISIKO ... BINTI INATUZ ZAHRO


ADLN - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
45

secra bersama-sama berpengaruh bersama-sama terhadap risiko

perbankan.

c) Menetapkan nilai level of significance (α) yaitu 5%.

d) Menetapkan kriteria diterima atu ditolaknya Ho dalam pengambilan

keputusan uji F dengan cara:

i. Bila nilai signifikansi lebih besar dari 5%, maka Ho diterima, artinya

tidak ada pengaruh variabel terikat terhadap variable bebas secara

serentak.

ii. Bila nilai signifikansi lebih kecil dari 5% maka Ho ditolak, artinya ada

pengaruh variabel terikat terhadap variabel bebas secara serentak.

c. Koefisien Determinasi (R2)

Koefisien ini mengukur seberapa jauh kemampuan model dalam

menerangkan variasi variabel bebas yang ada dalam persamaan estimasi

dapat menjelaskan variasi variabel terikat. Nilai dari koefisien determinasi

adalah antara nol sampai satu. Jika nilainya semakin mendekati satu,

berarti variabel bebas memberikan hampir semua informasi yang

dibutuhkn untuk memprediksi variasi terikat. Sebaliknya semakin dekat

dengan angka nol, maka semakin lemah kemampuan variabel bebas dalam

menjelaskan variabel terikat. Kelemahan pada pengukuran R2 adalah bias

terhadap jumlah variabel bebas yang dimasukkan ke dalam model. Setiap

satu variabel ditambah R2 akan meningkat, tanpa memperduliakan variabel

tersebut berpengaruh signifikan atau tidak (Ghozali, 2006:83).

SKRIPSI STRUKTUR PENDAPATAN DAN RISIKO ... BINTI INATUZ ZAHRO


ADLN - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

BAB 4

ANALISIS DAN PEMBAHASAN

4.1 Gambaran Umum Objek Penelitian

Sampel dalam penelitian ini adalah bank umum konvensional di Indonesia,

bank yang go public maupun tidak go public pada tahun 2010-2012. Total sampel

dari penelitian ini berjumlah 41 bank yang terdiri dari bank persero berjumlah 4

bank, bank devisa berjumlah 23 bank, bank campuran berjumlah 11 bank dan

bank asing berjumlah 4 bank. Pemilihan sampel sesuai kriteria pada BAB 3

tentang pemilihan populasi dan sampel. Selain itu, disertakan pula variabel

kontrol (Pertumbuhan Aset, ROE, Equity dan Size) yang berpotensi

mempengaruhi risiko perbankan.

4.1.1. Deskripsi Hasil Penelitian

Penelitian ini mencakup diversifikasi perbankan, risiko perbankan dan

variabel kontrol yaitu pertumbuhan aset, equity, ROE dan Size. pertumbuhan aset

merupakan tingkat pertumbuhan tahunan dari total aset, ROE merupakan alat ukur

perbedaan profitabilitas, equity mencerminkan rasio modal perbankan, size

merupakan ukuran dari bank. Berikut ini disajikan statistik deskriptif.

46

SKRIPSI STRUKTUR PENDAPATAN DAN RISIKO ... BINTI INATUZ ZAHRO


ADLN - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
47

4.1.2 Pengukuran Risiko Bank

4.1.2.1 Standar Deviasi Return on Asset (SDROA)

Alat ukur ini merupakan alat ukur dalam menghitung risiko bisnis. Risiko

yang mengukur seberapa besar aset bisa menghasilkan keuntungan. Semakin

besar standar deviasi return on asset maka semakin besar risiko perbankan, karena

semakin besar volatilitasnya return on asset. Semakin besar volatilitas, maka

semakin tidak pasti pengembaliannya. Profitabilitas yang rendah akan

mempengaruhi aset perusahaan, sehingga bisa mempengaruhi kebijakan

perbankan dalam diversifikasi pendapatan non bunga. Ketika perbankan

mempunyai return on asset yang tinggi maka kebijakan diversifikasi bisa

dijalankan karena perbankan mempunyai kemampuan yang tinggi untuk

menghasilkan profitabilitas dari aset yang dimiliki. Return on asset perbankan

yang kecil kebijakan melakukan diversifikasi harus dikaji ulang keuntungan dan

kerugiannya.

Tabel 4.1
Hasil Perhitungan SDROA

2010 2011 2012


MEAN 0.0210 0.0032 0.0033
MIN 0.0002 0.0005 0.0004
SDROA
MAX 0.7686 0.0088 0.0116
STDEV 0.1168 0.0019 0.0020
Sumber : Data yang diolah (Lampiran 2)

Tabel 4.1 menunjukkan nilai SDROA sebagai ukuran risiko bisnis

perbankan yang melakukan diversifikasi. Rata-rata SDROA pada perbankan tahun

2011 mengalami penurunan yang begitu besar yaitu dari 0,0210 turun menjadi

0.0032. Hal ini menunjukkan pada tahun 2011 perbankan semakin baik dalam

SKRIPSI STRUKTUR PENDAPATAN DAN RISIKO ... BINTI INATUZ ZAHRO


ADLN - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
48

mengelola aset yang digunakan untuk menghasilkan return, sehingga standar

deviasi turun . Pada tahun 2012 SDROA mengalami kenaikan dari 0,0032

menjadi 0,0033, kenaikan yang tidak terlalu besar yaitu hanya 0,0001. Kenaikan

dari SDROA pada tahun 2012 menunjukkan bank mengalami inefisiensi dalam

mengelola asetnya untuk mendapatkan laba.

4.1.2.2 Ratio of loan loss provisions to net loans ( LLP )

Loan loss provisions adalah penyisihan kerugian atas portofolio kredit

yang mengalami penurunan nilai ekonomi. Jika menurut suatu bank terdapat bukti

objektif bahwa kredit dari debitur mengalami penurunan, maka bank harus

membentuk dana atau cadangan atas kredit tersebut atau sering disebut dengan

cadangan kerugian penurunan nilai (CKPN). Net loans adalah pinjaman yang

diberikan oleh perbankan kepada nasabah. LLP yang tinggi menunjukkan potensi

risiko gagal bayar dari nasabah yang tinggi, semakin tinggi risiko gagal bayar dari

nasabah maka CKPN yang dianggarkan oleh perbankan juga akan semakin besar.

Menurut Dendawijaya (2003:41) cadangan aktiva yang diklasifikasikan adalah

cadangan-cadangan dana dalam rupiah dan valuta asing, cadangan ini dibentuk

untuk menampung risiko kerugian yang timbul sebagai akibat bank tidak dapat

menarik kembali sebagian atau seluruh aktiva produktifnya. Aktiva produktif

mencakup kredit, surat berharga, penanaman pada bank lain, serta penyertaan dan

penanaman pada aktiva lainnya yang mengadung risiko dari bank. Berdasarkan

ketentuan Bank Indonesia dalam Surat Keputusan direksi BI No.

31/148/KEP/DIR menyebutkan cadangan aktiva yang diklasifikasikan dibentuk

SKRIPSI STRUKTUR PENDAPATAN DAN RISIKO ... BINTI INATUZ ZAHRO


ADLN - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
49

dengan menyisihkan sebagian laba dan merupakan persetujuan pemegang saham

bank yang dilakukan dalam rapat umum pemegang saham (RUPS).

Tabel 4.2
Hasil Perhitungan LLP
2010 2011 2013
MEAN 0.041 0.026 0.020
MIN 0.003 0.002 0.001
LLP
MAX 0.613 0.151 0.128
STDEV 0.092 0.026 0.022
Sumber : Data yang diolah (Lampiran 3)

Pada tabel 4.2 dapat dilihat bahwa nilai rata-rata LLP pada periode 2010-

2012 terus mengalami penurunan. Hal ini menunjukkan risiko gagal bayar dari

nasabah juga semakin kecil setiap tahunnya. Pada tahun 2010 nilai rata-rata LLP

perbankan sebesar 0,041 dan pada tahun 2011 mengalami penurunan sebesar

0,015 dengan nilai rata- rata LLP pada tahun 2011 adalah 0,026. Pada tahun 2012

LLP mengalami penurunan lagi sebesar 0,006 dari tahun 2011, nilai rata-rata pada

tahun 2012 adalah 0,020.

4.1.3 Net Non Interest Income (NNII)

Pendapatan non bunga merupakan pendapatan yang diperoleh bank selain

dari pendapatan bunga. Pendapatan non bunga meliputi peningkatan nilai wajar

aset keuangan yang berupa surat berharga, spot dan derivatif, serta aset keuangan

lainnya, keuntungan transaksi spot dan derivatif, fee/komisi/provisi. Semakin

tinggi pendapatan bank yang diterima dari pendapatan non bunga maka risiko

bank juga akan semakin berkurang. Risiko yang berkurang adalah ketidakpastian

SKRIPSI STRUKTUR PENDAPATAN DAN RISIKO ... BINTI INATUZ ZAHRO


ADLN - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
50

pendapatan di masa akan datang, juga menutupi risiko kerugian akibat gagal bayar

dari nasabah.

Tabel 4.3
Hasil Perhitungan NNII

2010 2011 2012


MEAN -0.216 -0.216 -0.213
MIN -0.514 -0.558 -0.519
NNII
MAX 0.325 0.068 0.176
STDEV 0.169 0.141 0.149
Sumber : Data yang diolah (Lampiran 4)

Tabel 4.3 menunjukkan perhitungan dari net non interest income selama

periode 2010-2012. Rata-rata net non interest income pada tahun 2010 dan tahun

2011 sama yaitu -0,216 dan pada tahun 2012 mengalami penurunan menjadi

-0,213. Nilai negatif pada rata-rata net non interest income dikarenakan

pendapatan yang diterima oleh perbankan selalu lebih sedikit dibandingkan

dengan beban yang dikeluarkan oleh perbankan untuk pendapatan non bunga.

4.1.4 Komisi

Komisi adalah pendapatan yang diterima oleh bank dari berbagai kegiatan

seperti provisi kredit, provisi transfer, komisi pembelian, penjualan efek-efek lain,

dan lain sebagainya (Dendawijaya, 2003:113). Komisi merupakan beban yang

ditanggung oleh nasabah bank yang menggunakan jasa bank, komisi termasuk

dalam fee based income. Pendapatan komisi mempunyai pengaruh negatif

terhadap risiko bank, semakin gencar bank memasarkan produk jasanya maka

semakin banyak potensi pendapatan komisi yang akan diterima oleh perbankan.

SKRIPSI STRUKTUR PENDAPATAN DAN RISIKO ... BINTI INATUZ ZAHRO


ADLN - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
51

Ketergantungan bank terhadap satu sumber pendapatan yaitu pendapatan bunga

akan berkurang, sehingga akan menurunkan risiko bisnis perbankan.

Tabel 4.4
Hasil Perhitungan Komisi
2010 2011 2012
MEAN 0.0674 0.0678 0.0700
MIN 0.0000 0.0004 -0.0024
COM
MAX 0.2213 0.2371 0.2388
STDEV 0.0624 0.0587 0.0590
Sumber : Data yang diolah (Lampiran 5)

Pada tabel 4.4 menunjukkan nilai rata-rata komisi pada periode 2010-

2012 selalu mengalami kenaikan. Pada tahun 2010 rata-rata nilai komisi adalah

0,0674 dan pada tahun 2011 mengalami kenaikan sebesar 0,0004 dengan nilai

rata-rata komisi 0,0678. Pada tahun 2012 nilai rata-rata komisi mengalami

kenaikan sebesar 0,0002 dengan nilai 0,07. Hal ini mencerminkan pendapatan

yang diterima oleh bank dari pendapatan komisi semakin besar, peningkatan

pendapatan komisi dikarenakan bank semakin gencar memasarkan produknya,

banyak pebisnis yang membutuhkan layanan cepat dan praktis sehingga banyak

produk bank yang semakin beragam dan berpotensi meningkatkan pendapatan

komisi bank.

4.1.5. Trading

Pendapatan aktivitas trading diperoleh melalui peningkatn nilai wajar dan

penjualan atas aset keuangan bank berupa surat berharga, spot dan derivatif, dan

aset keuangan lainnya, selain itu diperoleh dari keuntungan transaksi spot dan

derivatif . Semakin besar aktivitas trading maka semakin kecil risiko perbankan.

SKRIPSI STRUKTUR PENDAPATAN DAN RISIKO ... BINTI INATUZ ZAHRO


ADLN - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
52

Semakin besar aktivitas trading perbankan maka peluang untuk memperoleh

keuntungan semakin besar, namun harus dengan manajemen risiko yang bagus.

Ketergantungan bank pada aktivitas tradisional yang hanya berasal dari bunga

akan berkurang.

Tabel 4.5
Hasil Perhitungan Trading
2010 2011 2012
MEAN 0.0674 0.0678 0.0700
MIN 0.0000 0.0004 -0.0024
TRAD
MAX 0.2213 0.2371 0.2388
STDEV 0.0624 0.0587 0.0590
Sumber : Data yang diolah (Lampiran 6)

Tabel 4.5 menunjukkan perhitungan aktivitas trading perbankan. Nilai

rata-rata dari trading selama periode 2010-2012 mengalami kenaikan. Nilai rata-

rata trading pada tahun 2010 sebesar 0,0674 mengalami kenaikan pada tahun

2011 sebesar 0,0004 dengan nilai 0,0678. Pada tahun 2012 aktivitas trading juga

mengalami kenaikan sebesar 0,0022 dengan nilai 0,07. Kenaikan rasio trading

menunjukkan bahwa perbankan semakin gencar memperoleh pendapatan dari

aktivitas perdagangan. Manajer investasi yang pandai membaca peluang dan bisa

memprediksi return tinggi yang akan diperoleh di pasar uang maupun pasar

modal akan meningkatkan pendapatan bank yang bersumber dari aktivitas

trading.

4.1.6. Pertumbuhan Aset

Pertumbuhan aset merupakan perubahan aset dari tahun t-1 menuju t.

Pertumbuhan aset menunjukkan pertumbuhan aset perbankan dibandingkan

SKRIPSI STRUKTUR PENDAPATAN DAN RISIKO ... BINTI INATUZ ZAHRO


ADLN - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
53

dengan tahun sebelumnya. Pertumbuhan aset yang tinggi akan mengurangi risiko

perbankan karena aset yang tumbuh dengan besar dapat digunakan oleh

perbankan untuk melakukan aktivitas operasional atau melakukan diversifikasi

pendapatan. Diversifikasi akan mengurangi risiko bank.

Tabel 4.6
Hasil Perhitungan Pertumbuhan Aset
2010 2011 2012
MEAN 0.250 0.243 0.170
Pertumbuhan MIN -0.025 -0.158 -0.090
Aset MAX 1.662 0.669 0.595
STDEV 0.273 0.149 0.143
Sumber : Data yang diolah (Lampiran 7)

Pada table 4.6 menunjukkan nilai rata-rata pertumbuhan aset pada periode

2010-2012 mengalami penurunan secara terus-menerus. Pada tahun 2010 nilai

rata-rata pertumbuhan aset sebesar 0,250 dan pada tahun 2011 nilai rata-rata

pertumbuhan aset sebesar 0,243 dan pada tahun 2012 mengalami penurunan

sebesar 0,073 dengan nilai rata-rata pertumbuhan aset sebesar 0,17. Penurunan

pertumbuhan aset mempunyai arti bahwa setiap tahun total aset kenaikannya tidak

stabil.

4.1.7. Equity to Total Asset

Equity to total asset merupakan rasio ekuitas terhadap total aset atau sering

disebut rasio modal. Rasio modal menunjukkan seberapa besar proporsi ekuitas

dari aset yang bisa dimiliki bank. Semakin besar equity maka semakin kecil risiko

perbankan. Equity yang tinggi memberikan pilihan kepada perbankan untuk

SKRIPSI STRUKTUR PENDAPATAN DAN RISIKO ... BINTI INATUZ ZAHRO


ADLN - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
54

melakukan aktivitas operasional lainnya atau melakukan diversifikasi pendapatan

non bunga.

Tabel 4.7
Hasil Perhitungan Equity

2010 2011 2012


MEAN 0.128 0.131 0.129
MIN 0.015 0.017 0.021
EQUITY
MAX 0.329 0.337 0.292
STDEV 0.068 0.071 0.058
Sumber : Data yang diolah (Lampiran 8)

Pada tabel 4.7 dapat dilihat nilai rata- rata equity pada tahun 2011

mengalami kenaikan sebesar 0,003 dengan nilai rata-rata equity 0,131. Pada tahun

2012 mengalami penurunan sebesar 0,002 dengan nilai rata-rata 0,129. Kenaikan

rasio ekuitas menunjukkan bank semakin efisien dalam mengelola asetnya, untuk

menghasilkan ekuitas. Penurunan dari rasio ini menunjukkan bank mengelola

asetnya tidak hanya difokuskan untuk ekuitasnya, namun aset yang dimiliki oleh

bank dimanfaatkan untuk hal lain, misalnya digunakan untuk membeli saham,

membeli SUN, SBI dan lain sebagainya.

4.1.8. Return on Equity (ROE)

Return on equity (ROE) merupakan variabel bebas dalam penelitian ini,

yang diukur dengan menggunakan net income after tax to total equity. Variabel ini

mencerminkan kemampuan perbankan dalam menggunakan ekuitas yang dimiliki

dengan tujuan untuk menghasilkan laba. Return on equity (ROE) perbankan yang

tinggi menunjukkan kinerja keuangan perbankan yang baik, dan sebaliknya.

SKRIPSI STRUKTUR PENDAPATAN DAN RISIKO ... BINTI INATUZ ZAHRO


ADLN - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
55

Tabel 4.8
Hasil Perhitungan ROE
2010 2011 2012
MEAN 0.142 0.146 0.142
MIN 0.003 -0.153 -0.034
ROE
MAX 0.694 1.004 0.854
STDEV 0.140 0.181 0.142
Sumber : Data yang diolah (Lampiran 9)

Pada tabel 4.8 dapat dilihat pada tahun 2011 mengalami kenaikan rata-

rata ROE sebesar 0,004 dengan nilai 0,146 pada 2011. Pada tahun 2012

mengalami penurunan rata-rata ROE sebesar 0,004 dengan nilai 0,142 nilai yang

sama untuk rata-rata ROE pada 2010. Peningkatan dari ROE menunjukkan

kemampuan bank yang efisien dalam mengelola ekuitasnya untuk menghasilkan

laba. Penurunan dari rasio ini menunjukkan bank kurang efisien dalam mengelola

ekuitasnya untuk menghasilkan laba.

4.1.9 Size

Ukuran perbankan (Bank Size) menunjukkan besar kecilnya kekayaan

yang dimiliki oleh perbankan. Besar kecilnya perbankan dapat mempengaruhi

kemampuannya dalam menanggung risiko yang mungkin timbul akibat adanya

berbagai situasi yang dihadapi perbankan berkaitan dengan kegiatan operasional.

Size yang besar memudahkan perbankan dalam masalah pendanaan dan perbankan

dianggap mampu untuk mengatasi kesulitan keuangan dengan cepat. Pada

penelitian ini, size perbankan dihitung dengan logaritma total aset. Size yang

tinggi akan mengurangi risiko, karena semakin besar kekayaan aset yang dimiliki

SKRIPSI STRUKTUR PENDAPATAN DAN RISIKO ... BINTI INATUZ ZAHRO


ADLN - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
56

oleh perbankan maka dapat digunakan untuk diversifikasi pendapatan bank.

Diversifikasi pendapatan akan menurunkan risiko perbankan.

Tabel 4.9

Hasil Perhitungan Size

2010 2011 2012


MEAN 7.32 7.41 7.47
MIN 6.18 6.26 6.30
SIZE
MAX 8.61 8.69 8.75
STDEV 0.65 0.64 0.64
Sumber : Data yang diolah (Lampiran 10)

Pada tabel 4.9 dapat dilihat selama periode 2010-2012 rata-rata size terus

mengalami peningkatan. Pada tahun 2011 mengalami peningkatan sebesar 0,09

dengan nilai rata-rata size sebesar 7,41. Pada tahun 2012 juga mengalami

kenaikan sebesar 0,06 dengan nilai rata-rata size sebesar 7,47. Peningkatan nilai

rata-rata size menunjukkan aset yang dimiliki oleh bank setiap tahunnya

meningkat. Peningkatan aset membuat ukuran bank juga semakin besar.

4.2 Analisis Hasil Penelitian dan Pengujian Hipotesis

4.2.1 Pengaruh Net Non Interest Income Terhadap Risiko Perbankan

4.2.1.1 Uji Regresi Linier Berganda

Hasil uji regresi model I dapat dijelaskan sebagai berikut, dengan variabel

bebas net non interest income dan variabel kontrol pertumbuhan aset, equity,

ROE, size.

Model I

SDROA = 0,002 - 0,003 NNII + 0,000 Pertumbuhan Aset + 0,011

EQUITY + 0,004 ROE + 0,000 Size + Ɛ

SKRIPSI STRUKTUR PENDAPATAN DAN RISIKO ... BINTI INATUZ ZAHRO


ADLN - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
57

LLP = -0,070 – 0,033 NNII – 0,010 Pertumbuhan Aset + 0,039

EQUITY + 0,035 ROE + 0,010 Size + Ɛ

Tabel 4.10
Hasil Uji Regresi Linier Model I (SDROA)

koefisien
Variabel regresi signifikansi Keterangan
NNII -0,003 0,012 H0 ditolak
Pertumbuhan Aset 0,000 0,555 H0 diterima
Equity 0,011 0,000 H0 ditolak
ROE 0,004 0,000 H0 ditolak
Size 0,000 0,192 H0 diterima
Koefisien
determinasi ( ) 0,197
Sumber : Hasil output SPSS yang diolah (Lampiran 11)

Tabel 4.11
Hasil Uji ANOVA Model I (SDROA)

Model Sum of Squares df Mean Square F Sig.


Regression .000 5 .000 5.542 .000b
Sumber : Hasil output SPSS yang diolah (Lampiran 11)

Tabel 4.12
Hasil Uji Regresi Linier Model I (LLP)

koefisien
Variabel regresi Signifikansi Keterangan
NNII -0,033 0,000 H0 ditolak
Pertumbuhan Aset -0,010 0,029 H0 ditolak
Equity 0,039 0,045 H0 ditolak
ROE 0,035 0,000 H0 ditolak
Size 0,010 0,000 H0 ditolak
Koefisien determinasi
( ) 0,457
Sumber : Hasil output SPSS yang diolah (Lampiran 12)

SKRIPSI STRUKTUR PENDAPATAN DAN RISIKO ... BINTI INATUZ ZAHRO


ADLN - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
58

Tabel 4.13
Hasil Uji ANOVA Model I (LLP)
Model Sum of Squares Df Mean Square F Sig.
Regression .009 5 .002 18.548 .000b
Sumber : Hasil output SPSS yang diolah (Lampiran 12)

Koefisien regresi yang bertanda positif menunjukan perubahan yang

searah antara variabel bebas terhadap variabel terikat, sedangkan koefisien yang

bertanda negatif menunjukkan arah perubahan yang berlawanan antara variabel

bebas terhadap variabel terikat. Berikut adalah interpretasi dari nilai koefisien

regresi table 4.10 dan 4.12 diatas :

1. Koefisien variabel NNII sebesar -0,003 menunjukkan bahwa risiko

perbankan yang diukur dengan SDROA memiliki pengaruh negatif

terhadap variabel NNII sebesar -0,003. Koefisien variabel NNII sebesar -

0,033 menunjukkan bahwa risiko perbankan yang diukur dengan LLP

memiliki pengaruh negatif terhadap variabel NNII sebesar -0,033.

2. Koefisien variabel pertumbuhan aset sebesar 0,000 menunjukkan bahwa

risiko perbankan yang diukur dengan SDROA tidak dipengaruhi oleh

variabel pertumbuh aset. Koefisien variabel pertumbuhaset sebesar -0,010

menunjukkan bahwa risiko perbankan yang diukur dengan LLP memiliki

pengaruh negatif terhadap variabel pertumbuh aset sebesar -0,010.

3. Koefisien variabel equity sebesar 0,011 risiko perbankan yang diukur

dengan SDROA dipengaruhi oleh variabel equity sebesar 0,011. Koefisien

variabel equity sebesar 0,039 menunjukkan bahwa risiko perbankan yang

diukur dengan LLP dipengaruhi oleh variabel equity sebesar 0,039.

SKRIPSI STRUKTUR PENDAPATAN DAN RISIKO ... BINTI INATUZ ZAHRO


ADLN - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
59

4. Koefisien variabel ROE sebesar 0,004 menunjukkan bahwa risiko

perbankan yang diukur dengan SDROA dipengaruhi oleh variabel ROE

sebesar 0,004. Koefisien variabel ROE sebesar 0,035 menunjukkan bahwa

risiko perbankan yang diukur dengan LLP dipengaruhi oleh variabel ROE

sebesar 0,035.

5. Koefisien variabel size sebesar 0,000 menunjukkan bahwa risiko

perbankan yang diukur dengan SDROA tidak dipengaruhi oleh variabel

size. Koefisien variabel size sebesar 0,010 menunjukkan bahwa risiko

perbankan yang diukur dengan LLP dipengaruhi oleh variabel size sebesar

0,010

Tabel 4.10 menunjukkan model I (SDROA) nilai koefisien determinasi

( ) sebesar 0,197. Hal ini menunjukkan bahwa perubahan variabel risiko

perbankan (Y) yang dipengaruhi oleh variabel bebas dan variabel kontrol adalah

sebesar 0,197 atau 19,7 % sedangkan sisanya sebesar 0,803 atau 80,3%

dipengaruhi oleh variabel lain di luar variabel yang digunakan dalam penelitian.

Tabel 4.12 menunjukkan model I (LLP) nilai koefisien determinasi ( )

sebesar 0,457. Hal ini menunjukkan bahwa perubahan variabel risiko perbankan

(Y) yang dipengaruhi oleh variabel bebas dan variabel kontrol adalah sebesar

0,457 atau 45,7 % sedangkan sisanya sebesar 0,543 atau 54,3% dipengaruhi oleh

variabel lain di luar variabel yang digunakan dalam penelitian.

Dilihat dari nilai signifikansi pada tabel 4.14, berikut adalah interpretasi

dari pengujian hipotesis uji t:

SKRIPSI STRUKTUR PENDAPATAN DAN RISIKO ... BINTI INATUZ ZAHRO


ADLN - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
60

1. Variabel NNII memiliki signifikansi = 0,012, maka dapat disimpulkan bahwa

NNII berpengaruh negatif signifikan terhadap risiko perbankan yang dihitung

dengan SDROA.(H0 = ditolak, H1 = diterima). Variabel NNII memiliki

signifikansi = 0,000, maka dapat disimpulkan bahwa NNII berpengaruh

negatif signifikan terhadap risiko perbankan yang dihitung dengan LLP.(H0 =

ditolak, H1 = diterima).

2. Variabel pertumbuhan aset memiliki signifikansi = 0,555 maka dapat

disimpulkan bahwa pertumbuhan aset berpengaruh positif namun tidak

signifikan terhadap risiko perbankan yang dihitung dengan SDROA. Hasil

yang tidak signifikan menunjukkan pertumbuhan aset tidak berpengaruh

terhadap risiko perbankan (H0 = diterima, H1 = ditolak). Variabel

pertumbuhan aset memiliki signifikansi = 0,029 maka dapat disimpulkan

bahwa pertumbuhan aset berpengaruh negatif signifikan terhadap risiko

perbankan yang dihitung dengan LLP. (H0 = ditolak, H1 = diterima).

3. Variabel equity memiliki signifikansi = 0,000, maka dapat disimpulkan

bahwa equity berpengaruh positif signifikan terhadap risiko perbankan yang

dihitung dengan SDROA. (H0 = ditolak, H1 = diterima). Variabel equity

memiliki signifikansi = 0,045, maka dapat disimpulkan bahwa equity

berpengaruh positif signifikan terhadap risiko perbankan yang dihitung

dengan LLP. (H0 = ditolak, H1 = diterima).

4. Variabel ROE memiliki signifikansi = 0,000, maka dapat disimpulkan bahwa

ROE berpengaruh positif signifikan terhadap risiko perbankan yang dihitung

dengan SDROA. (H0 = ditolak, H1 = diterima). Variabel ROE memiliki

SKRIPSI STRUKTUR PENDAPATAN DAN RISIKO ... BINTI INATUZ ZAHRO


ADLN - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
61

signifikansi = 0,000, maka dapat disimpulkan bahwa ROE berpengaruh

positif signifikan terhadap risiko perbankan yang dihitung dengan LLP. (H0

= ditolak, H1 = diterima).

5. Variabel size memiliki signifikansi = 0,192, maka maka dapat disimpulkan

bahwa size berpengaruh positif namun tidak signifikan terhadap risiko

perbankan yang dihitung dengan SDROA. Hasil yang tidak signifikan

menunjukkan size tidak berpengaruh terhadap risiko perbankan (H0 =

diterima, H1 = ditolak). Variabel size memiliki signifikansi = 0,000, maka

maka dapat disimpulkan bahwa size berpengaruh positif signifikan terhadap

risiko perbankan yang dihitung dengan LLP. (H0 = ditolak, H1 = diterima).

Berdasarkan tabel 4.11 model I (SDROA) dapat diketahui hasil uji F

pada persamaan regresi sebesar 5.542 dengan tingkat signifikansi 0.000. Nilai

signifikansi ini lebih kecil dari 0,05 sehingga dapat disimpulkan bahwa variabel

net non interest income, commission, trading, pertumbuhan aset, equity, ROE, size

secara bersama-sama berpengaruh secara signifikan terhadap risiko bank. Uji

pengaruh variabel bebas terhadap variabel terikat secara bersama- sama melalui

uji-F menunjukkan menerima H1 dan menolak Ho.

Berdasarkan tabel 4.13 model I (LLP) dapat diketahui hasil uji F pada

persamaan regresi sebesar 18.548 dengan tingkat signifikansi 0.000. Nilai

signifikansi ini lebih kecil dari 0,05 sehingga dapat disimpulkan bahwa variabel

net non interest income, commission, trading, pertumbuhan aset, equity, ROE, size

secara bersama-sama berpengaruh secara signifikan terhadap risiko bank. Uji

SKRIPSI STRUKTUR PENDAPATAN DAN RISIKO ... BINTI INATUZ ZAHRO


ADLN - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
62

pengaruh variabel bebas terhadap variabel terikat secara bersama- sama melalui

uji-F menunjukkan menerima H1 dan menolak Ho.

4.2.1.2 Uji Asumsi Klasik

Untuk mengetahui model regresi yang dihasilkan merupakan model

regresi yang menghasilkan estimator linier yang tidak bias (Best Linier Unbiased

Estimator), maka dilakukan pengujian gejala penyimpangan asumsi model klasik.

Dalam model regresi linier beberapa asumsi yang harus dipenuhi, sebagai berikut:

A. Uji Normalitas

Normalitas residual dapat diketahui dengan cara melihat grafik normal

probability plot (p-Plot). Jika data menyebar di sekitar garis diagonal dan

mengikuti arah garis diagonal menunjukkan pola distribusi normal maka model

asumsi regresi memenuhi asumsi normalitas.

SKRIPSI STRUKTUR PENDAPATAN DAN RISIKO ... BINTI INATUZ ZAHRO


ADLN - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
63

Gambar 4.1
Grafik P-P Plot Model Regresi I (SDROA)

Gambar 4.2
Grafik P-P Plot Model Regresi I (LLP)

Gambar 4.1 dan 4.2 menunjukkan bahwa data menyebar di sekitar garis

diagonal dan mengikuti arah garis diagonal, sehingga dapat dikatakan bahwa

persamaan model regresi I memenuhi uji normalitas.

B. Uji Multikolinearitas

Asumsi yang kedua ini tidak boleh terjadi gejala multikolinieraits atau

tidak boleh ada korelasi sempurna antara variabel bebas. Gejala multikoliniearitas

dapat dilihat dari nilai tolerance dan VIF (Variance Inflation Factor). Nilai

tolerance kurang dari 0,10 dan VIF lebih besar dari 10, maka variabel tersebut

mempunyai persoalan multikolinieritas dengan variabel bebas lainnya.

SKRIPSI STRUKTUR PENDAPATAN DAN RISIKO ... BINTI INATUZ ZAHRO


ADLN - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
64

Tabel 4.14
Hasil Uji Multikolinearitas Model Regresi I (SDROA)
Variabel VIF Keterangan
NNII 1.634 bebas multikolinieritas
Pertumbuhan Aset 1.036 bebas multikolinieritas
Equity 1.897 bebas multikolinieritas
ROE 1.690 bebas multikolinieritas
SIZE 1.209 bebas multikolinieritas
Sumber : Hasil output SPSS yang diolah (Lampiran 11)

Tabel 4.15
Hasil Uji Multikolinearitas Model Regresi I (LLP)

Variabel VIF Keterangan


NNII 1.623 bebas multikolinearitas
Pertumbuhan Aset 1.020 bebas multikolinearitas
Equity 1.680 bebas multikolinearitas
ROE 1.677 bebas multikolinearitas
SIZE 1.288 bebas multikolinearitas
Sumber : Hasil output SPSS yang diolah (Lampiran 12)

Berdasarkan Tabel 4.14 dan 4.15 diketahui bahwa seluruh variabel bebas

dan variabel kontrol memiliki nilai VIF < 10, sehingga dapat disimpulkan bahwa

pada model regresi tidak terjadi multikolinearitas.

C. Uji Heterokedastisitas

Tabel 4.16 dan 4.17 menunjukkan nilai signifikansi untuk semua variabel

lebih besar dari 0,05 dengan demikian dapat disimpulkan bahwa terjadi gejala

homokedastisitas atau tidak terjadi hubungan antara variabel pengganggu dengan

variabel bebas, sehingga variabel tergantung benar-benar hanya dijelaskan oleh

variabel bebas. Berikut adalah asumsi heterokedastisitas selengkapnya :

SKRIPSI STRUKTUR PENDAPATAN DAN RISIKO ... BINTI INATUZ ZAHRO


ADLN - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
65

Tabel 4.16
Koefisien Rank Spearman Model I (SDROA)

Variabel signifikansi Keterangan


NNII 0,890 Bebas heterokedastisitas
Pertumbuhan Aset 0,563 Bebas heterokedastisitas
Equity 0,416 Bebas heterokedastisitas
ROE 0,513 Bebas heterokedastisitas
Size 0,798 Bebas heterokedastisitas
Sumber : Hasil output SPSS yang diolah (Lampiran 11)

Tabel 4.17
Koefisien Rank Spearman Model I (LLP)

Variabel Signifikansi Keterangan


NNII 0,956 bebas heterokedastisitas
Pertumbuhan Aset 0,791 bebas heterokedastisitas
Equity 0,520 bebas heterokedastisitas
ROE 0,738 bebas heterokedastisitas
SIZE 0,433 bebas heterokedastisitas
Sumber : Hasil output SPSS yang diolah (Lampiran 12)

Dari tabel 4.16 dan 4.17 dapat dilihat bahwa nilai signifikansi untuk

semua variabel lebih besar dari 0,05 dengan demikian dapat disimpulkan bahwa

terjadi gejala homokedastisitas atau tidak terjadi hubungan antara variabel

pengganggu dengan variabel bebas, sehingga variabel tergantung benar-benar

hanya dijelaskan oleh variabel bebas.

D. Uji Autokorelasi

Uji ini digunakan untuk mengetahui ada tidaknya hubungan antar

kesalahan pengamatan atau error residual. Untuk mengetahui ada tidaknya gejala

autokorelasi ini digunakan uji Durbin Watson.

SKRIPSI STRUKTUR PENDAPATAN DAN RISIKO ... BINTI INATUZ ZAHRO


ADLN - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
66

Tabel 4.18
Hasil Uji Autokorelasi Model Regresi I (SDROA)

Model Durbin-Watson

1 2.030

Sumber : Hasil output SPSS yang diolah (Lampiran 11)

Tabel 4.19
Hasil Uji Autokorelasi Model Regresi I (LLP)

Model Durbin-Watson

1 1,914

Sumber : Hasil output SPSS yang diolah (Lampiran 12)

Tabel 4.18 model I (SDROA) menunjukkan nilai Durbin Watson sebesar

2,030. Pengujian dikatakan bebas autokorelasi jika berada pada rentang dU

sampai (4 – dU). Penentuan nilai dU diperoleh dari tabel Durbin Watson. Pada

tingkat kesalahan 5%, diperoleh nilai dU = 1,77146 pada tabel. Rentang nilai

bebas gejala autokorelasi adalah 1,77146 sampai dengan 2,22854. Hasil

perhitungan DW = 2,030 menunjukkan nilai Durbin Watson untuk model regresi I

masih pada rentang daerah bebas gejala autokorelasi.

Tabel 4.19 model I (LLP) menunjukkan nilai Durbin Watson sebesar

1,914. Pengujian dikatakan bebas autokorelasi jika berada pada rentang dU

sampai (4 – dU). Penentuan nilai dU diperoleh dari tabel Durbin Watson. Pada

tingkat kesalahan 5%, diperoleh nilai dU = 1,78506 pada tabel. Sehingga rentang

nilai bebas gejala autokorelasi adalah 1,76896 sampai dengan 2,23104. Hasil

SKRIPSI STRUKTUR PENDAPATAN DAN RISIKO ... BINTI INATUZ ZAHRO


ADLN - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
67

perhitungan DW = 1,914 menunjukkan nilai Durbin Watson untuk model regresi I

masih pada rentang daerah bebas gejala autokorelasi.

4.2.2 Pengaruh Komisi dan Trading Terhadap Risiko Perbankan

4.3.5.2 Uji Regresi Linier Berganda

Berikut adalah hasil uji regresi model II, dengan variabel bebas net non

interest income dan variabel kontrol pertumbuhan aset, equity, ROE, size.

Model II

SDROA = 0,003 - 0,004 COM - 0,001 TRAD - 0,001 Pertumbuhan Aset +

0,009 EQUITY + 0,004 ROE + 0,000 Size + Ɛ

LLP = -0,051 - 0,020 COM - 0,022 TRAD + 0,013 Pertumbuhn Aset +

0,016 EQUITY + 0,023 ROE + 0,009 Size + Ɛ

Tabel 4.20

Hasil Uji Regresi Linier Model II (SDROA)

koefisien
Variabel regresi Signifikansi Keterangan
COM -0,004 0,151 H0 diterima
TRAD -0,001 0,587 H0 diterima
Pertumbuhan Aset -0,001 0,438 H0 diterima
Equity 0,009 0,000 H0 ditolak
ROE 0,004 0,002 H0 ditolak
Size 0,000 0,395 H0 diterima
Koefisien
determinasi ( ) 0,172
Sumber : Hasil output SPSS yang diolah (Lampiran 13)

SKRIPSI STRUKTUR PENDAPATAN DAN RISIKO ... BINTI INATUZ ZAHRO


ADLN - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
68

Tabel 4.21
Hasil Uji ANOVA Model II (SDROA)
Model Sum of Squares Df Mean Square F Sig.
Regression .000 6 .000 3.557 .003b
Sumber : Hasil output SPSS yang diolah (Lampiran 13)

Tabel 4.22
Hasil Uji Regresi Linier Model II (LLP)

koefisien
Variabel regresi Signifikansi Keterangan
COM -0,020 0,334 HO diterima
TRAD -0,022 0,028 HO ditolak
Pertumbuhan Aset -0,013 0,015 HO ditolak
Equity 0,016 0,385 HO diterima
ROE 0,023 0,021 HO ditolak
Size 0,009 0,000 HO ditolak
Koefisien
determinasi ( ) 0,369
Sumber : Hasil output SPSS yang diolah (Lampiran 14)

Tabel 4.24
Hasil Uji ANOVA Model II (SDROA)
Model Sum of Squares df Mean Square F Sig.
Regression .008 6 .001 10.724 .000b
Sumber : Hasil output SPSS yang diolah (Lampiran 14)

Koefisien regresi yang bertanda positif menunjukan perubahan yang

searah antara variabel bebas terhadap variabel terikat, sedangkan koefisien yang

bertanda negatif menunjukkan arah perubahan yang berlawanan antara variabel

bebas terhadap variabel terikat. Berikut adalah interpretasi dari nilai koefisien

regresi diatas :

1. Koefisien variabel COM sebesar -0,004 menunjukkan bahwa risiko

perbankan yang diukur dengan SDROA memiliki pengaruh negatif

terhadap variabel COM sebesar -0,004. Koefisien variabel COM sebesar -

SKRIPSI STRUKTUR PENDAPATAN DAN RISIKO ... BINTI INATUZ ZAHRO


ADLN - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
69

0,020 menunjukkan bahwa risiko perbankan yang diukur dengan LLP

memiliki pengaruh negatif terhadap variabel COM sebesar -0,020.

2. Koefisien variabel TRAD sebesar -0,001 menunjukkan bahwa risiko

perbankan yang diukur dengan SDROA memiliki pengaruh negatif

terhadap variabel TRAD sebesar -0,001. Koefisien variabel TRAD sebesar

-0,022 menunjukkan bahwa risiko perbankan yang diukur dengan LLP

memiliki pengaruh negatif terhadap variabel TRAD sebesar -0,022.

3. Koefisien variabel pertumbuhan aset sebesar -0,001 menunjukkan bahwa

risiko perbankan yang diukur dengan SDROA memiliki pengaruh negatif

terhadap variabel pertumbuhan aset sebesar -0,001. Koefisien variabel

pertumbuhan aset sebesar -0,013 menunjukkan menunjukkan bahwa

menunjukkan bahwa risiko perbankan yang diukur dengan LLP memiliki

pengaruh negatif terhadap variabel pertumbuhan aset sebesar -0,013.

4. Koefisien variabel equity sebesar 0,009 menunjukkan bahwa risiko

perbankan yang diukur dengan SDROA dipengaruhi oleh variabel equity

sebesar 0,009. Koefisien variabel equity sebesar 0,016 menunjukkan

bahwa risiko perbankan yang diukur dengan LLP memiliki pengaruh

positif terhadap variabel equity sebesar 0,016.

5. Koefisien variabel ROE sebesar 0,004 menunjukkan bahwa risiko

perbankan yang diukur dengan SDROA dipengaruhi oleh variabel ROE

sebesar 0,035. Koefisien variabel ROE sebesar 0,023 menunjukkan bahwa

risiko perbankan yang diukur dengan LLP memiliki pengaruh positif

terhadap variabel ROE sebesar 0,023.

SKRIPSI STRUKTUR PENDAPATAN DAN RISIKO ... BINTI INATUZ ZAHRO


ADLN - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
70

6. Koefisien variabel size sebesar 0,000 menunjukkan bahwa risiko

perbankan yang diukur dengan SDROA tidak dipengaruhi oleh variabel

size sebesar 0,000. Koefisien variabel size sebesar 0,009 menunjukkan

bahwa risiko perbankan yang diukur dengan LLP memiliki pengaruh

positif terhadap variabel size sebesar 0,009.

Tabel 4.20 model II (SDROA) menunjukkan nilai koefisien determinasi

( ) sebesar 0,172. Hal ini menunjukkan bahwa perubahan variabel risiko

perbankan (Y) yang dipengaruhi oleh variabel bebas dan variabel kontrol adalah

sebesar 0,172 atau 17,2 % sedangkan sisanya sebesar 0,828 atau 82,8%

dipengaruhi oleh variabel lain di luar variabel yang digunakan dalam penelitian.

Tabel 4.21 model II (LLP) menunjukkan nilai koefisien determinasi

( ) sebesar 0,369. Hal ini menunjukkan bahwa perubahan variabel risiko

perbankan (Y) yang dipengaruhi oleh variabel bebas dan variabel kontrol adalah

sebesar 0,369 atau 36,9 % sedangkan sisanya sebesar 0,631 atau 63,1%

dipengaruhi oleh variabel lain di luar variabel yang digunakan dalam penelitian.

Dilihat dari nilai signifikansi pada tabel 4.21, berikut adalah interpretasi

dari pengujian hipotesis uji t:

1. Variabel COM memiliki signifikansi = 0,151, maka dapat disimpulkan

bahwa COM berpengaruh negatif namun tidak signifikan terhadap risiko

perbankan yang dihitung dengan SDROA. Hasil yang tidak signifikan

menunjukkan COM tidak berpengaruh terhadap risiko perbankan (H0 =

diterima, H1 = ditolak). Variabel COM memiliki signifikansi = 0,334,

maka dapat disimpulkan bahwa COM berpengaruh negatif namun tidak

SKRIPSI STRUKTUR PENDAPATAN DAN RISIKO ... BINTI INATUZ ZAHRO


ADLN - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
71

signifikan terhadap risiko perbankan yang dihitung dengan LLP. Hasil

yang tidak signifikan menunjukkan COM tidak berpengaruh terhadap

risiko perbankan (H0 = diterima, H1 = ditolak).

2. Variabel TRAD memiliki signifikansi = 0,587, maka dapat disimpulkan

bahwa TRAD berpengaruh negatif namun tidak signifikan terhadap risiko

perbankan yang dihitung dengan SDROA. Hasil yang tidak signifikan

menunjukkan TRAD tidak berpengaruh terhadap risiko perbankan (H0 =

diterima, H1 = ditolak). Variabel TRAD memiliki signifikansi = 0,028,

maka dapat disimpulkan bahwa TRAD berpengaruh negatif signifikan

terhadap risiko perbankan yang dihitung dengan LLP. Hasil yang tidak

signifikan. (H0 = diterima, H1 = ditolak).

3. Variabel pertumbuhan aset memiliki signifikansi = 0,438, dapat

disimpulkan bahwa pertumbuhan aset berpengaruh negatif namun tidak

signifikan terhadap risiko perbankan yang dihitung dengan SDROA. Hasil

yang tidak signifikan menunjukkan pertumbuhan aset tidak berpengaruh

terhadap risiko perbankan (H0 = diterima, H1 = ditolak). Variabel

pertumbuhan aset memiliki signifikansi = 0,015, maka dapat disimpulkan

bahwa pertumbuhan aset berpengaruh negatif signifikan terhadap risiko

perbankan yang dihitung dengan LLP. (H0 = ditolak, H1 = diterima).

4. Variabel equity memiliki signifikansi = 0,000, maka dapat disimpulkan

bahwa equity berpengaruh positif signifikan terhadap risiko perbankan

yang dihitung dengan SDROA. (H0 = ditolak, H1 = diterima). Variabel

equity memiliki signifikansi = 0,385, maka dapat disimpulkan bahwa

SKRIPSI STRUKTUR PENDAPATAN DAN RISIKO ... BINTI INATUZ ZAHRO


ADLN - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
72

equity berpengaruh positif namun tidak signifikan terhadap risiko

perbankan yang dihitung dengan LLP. Hasil yang tidak signifikan

menunjukkan TRAD tidak berpengaruh terhadap risiko perbankan (H0 =

diterima, H1 = ditolak).

5. Variabel ROE memiliki signifikansi = 0,002, maka dapat disimpulkan

bahwa ROE berpengaruh positif signifikan terhadap risiko perbankan

yang dihitung dengan SDROA. (H0 = ditolak, H1 = diterima). Variabel

ROE memiliki signifikansi = 0,021, maka dapat disimpulkan bahwa ROE

berpengaruh positif signifikan terhadap risiko perbankan yang dihitung

dengan LLP. (H0 = ditolak, H1 = diterima).

6. Variabel size memiliki signifikansi = 0,395 dapat disimpulkan bahwa size

berpengaruh positif namun tidak signifikan terhadap risiko perbankan

yang dihitung dengan SDROA. Hasil yang tidak signifikan menunjukkan

size aset tidak berpengaruh terhadap risiko perbankan (H0 = diterima, H1 =

ditolak). Variabel size memiliki signifikansi = 0,000 maka dapat

disimpulkan bahwa ROE berpengaruh positif signifikan terhadap risiko

perbankan yang dihitung dengan LLP. (H0 = ditolak, H1 = diterima)

Berdasarkan tabel 4.21 model II (SDROA) dapat diketahui hasil uji F pada

persamaan regresi sebesar 3.557 dengan tingkat signifikansi 0.003. Nilai

signifikansi ini lebih kecil dari 0,05 sehingga dapat disimpulkan bahwa variabel

net non interest income, commission, trading, pertumbuhan aset, equity, ROE, size

secara bersama-sama berpengaruh secara signifikan terhadap Risiko Bank. Uji

SKRIPSI STRUKTUR PENDAPATAN DAN RISIKO ... BINTI INATUZ ZAHRO


ADLN - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
73

pengaruh variabel independen terhadap variabel dependen secara bersama- sama

melalui uji-F menunjukkan menerima H1 dan menolak Ho.

Berdasarkan tabel 4.24 model II (LLP) dapat diketahui hasil uji F pada

persamaan regresi sebesar 10.724 dengan tingkat signifikansi 0.000. Nilai

signifikansi ini lebih kecil dari 0,05 sehingga dapat disimpulkan bahwa variabel

net non interest income, commission, trading, pertumbuhan aset, equity, ROE, size

secara bersama-sama berpengaruh secara signifikan terhadap Risiko Bank. Uji

pengaruh variabel independen terhadap variabel dependen secara bersama- sama

melalui uji-F menunjukkan menerima H1 dan menolak Ho.

4.2.2.2 Uji Asumsi Klasik

Beberapa asumsi yang harus dipenuhi dalam pengujian gejala

penyimpangan asumsi klasik, sebagai berikut:

A. Uji Normalitas

Gambar 4.3 menunjukkan bahwa data menyebar di sekitar garis diagonal

dan mengikuti arah garis diagonal, sehingga dapat dikatakan bahwa persamaan

regresi memenuhi uji normalitas.

SKRIPSI STRUKTUR PENDAPATAN DAN RISIKO ... BINTI INATUZ ZAHRO


ADLN - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
74

Gambar 4.3
Grafik P-P Plot Model Regresi II (SDROA)

Gambar 4.4
Grafik P-P Plot Model Regresi II (LLP)
B. Uji Multikolinearitas

Tabel 4.24
Hasil Uji Multikolinearitas Model Regresi II (SDROA)
Variabel VIF Keterangan
COM 1,441 bebas multikolinearitas
TRAD 1,232 bebas multikolinearitas
Pertumbuhan Aset 1,056 bebas multikolinearitas
EQUITY 1,627 bebas multikolinearitas
ROE 1,773 bebas multikolinearitas
SIZE 1,333 bebas multikolinearitas
Sumber : Hasil output SPSS yang diolah (Lampiran 13)

SKRIPSI STRUKTUR PENDAPATAN DAN RISIKO ... BINTI INATUZ ZAHRO


ADLN - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
75

Tabel 4.25
Hasil Uji Multikolinearitas Model Regresi II (LLP)
Variabel VIF Keterangan
COM 1,436 bebas multikolinearitas
TRAD 1,017 bebas multikolinearitas
Pertumbuhan Aset 1,061 bebas multikolinearitas
EQUITY 1,317 bebas multikolinearitas
ROE 1,580 bebas multikolinearitas
SIZE 1,320 bebas multikolinearitas
Sumber : Hasil output SPSS yang diolah (Lampiran 14)

Berdasarkan Tabel 4.24 dan tabel 4.25 diketahui bahwa seluruh variabel

bebas dan variabel kontrol memiliki nilai VIF < 10, sehingga dapat disimpulkan

bahwa pada model regresi tidak terjadi multikolinearitas.

C. Uji Heterokedastisitas

Tabel 4.26
Koefisien Rank Spearman Model II (SDROA)
Variabel Signifikansi Keterangan
COM 0,725 bebas heterokedastisitas
TRAD 0,945 bebas heterokedastisitas
Pertumbuhan Aset 0,446 bebas heterokedastisitas
Equity 0,347 bebas heterokedastisitas
ROE 0,764 bebas heterokedastisitas
SIZE 0,941 bebas heterokedastisitas
Sumber : Hasil output SPSS yang diolah (Lampiran 13)

Tabel 4.27
Koefisien Rank Spearman Model II (LLP)

Variabel Signifikansi Keterangan


COM 0,848 bebas heterokedastisitas
TRAD 0,870 bebas heterokedastisitas
Pertumbuhan Aset 0,578 bebas heterokedastisitas
Equity 0,636 bebas heterokedastisitas
ROE 0,197 bebas heterokedastisitas
SIZE 0,478 bebas heterokedastisitas
Sumber : Hasil output SPSS yang diolah (Lampiran 14)

SKRIPSI STRUKTUR PENDAPATAN DAN RISIKO ... BINTI INATUZ ZAHRO


ADLN - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
76

Dari tabel 4.26 dan 4.27 dapat dilihat bahwa nilai signifikansi untuk semua

variabel lebih besar dari 0,05 dengan demikian dapat disimpulkan bahwa terjadi

gejala homokedastisitas atau tidak terjadi hubungan antara variabel pengganggu

dengan variabel bebas, sehingga variabel tergantung benar-benar hanya dijelaskan

oleh variabel bebas.

D. Uji Autokorelasi

Tabel 4.28
Hasil Uji Autokorelasi Model Regresi II (SDROA)

Model Durbin-Watson

2 2,171

Sumber : Hasil output SPSS yang diolah (Lampiran 13)

Tabel 4.29
Hasil Uji Autokorelasi Model Regresi II (LLP)

Model Durbin-Watson

2 1,816

Sumber : Hasil output SPSS yang diolah (Lampiran 14)

Tabel 4.28 menunjukkan nilai Durbin Watson sebesar 2,171 Pengujian

dikatakan bebas autokorelasi jika berada pada rentang dU sampai (4 – dU).

Penentuan nilai dU diperoleh dari tabel Durbin Watson. Pada tingkat kesalahan

5%, diperoleh nilai dU = 1,78552 pada tabel. Sehingga rentang nilai bebas gejala

autokorelasi adalah 1,78552 sampai dengan 2,21448 Hasil perhitungan DW =

2,171 yang menunjukkan nilai Durbin Watson untuk model regresi II masih pada

rentang daerah bebas gejala autokorelasi.

SKRIPSI STRUKTUR PENDAPATAN DAN RISIKO ... BINTI INATUZ ZAHRO


ADLN - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
77

Tabel 4.29 menunjukkan nilai Durbin Watson sebesar 1,816 Pengujian

dikatakan bebas autokorelasi jika berada pada rentang dU sampai (4 – dU).

Penentuan nilai dU diperoleh dari tabel Durbin Watson. Pada tingkat kesalahan

5%, diperoleh nilai dU = 1,78828 pada tabel. Sehingga rentang nilai bebas gejala

autokorelasi adalah 1,78828 sampai dengan 2,21172 Hasil perhitungan DW =

1,816 yang menunjukkan nilai Durbin Watson untuk model regresi II masih pada

rentang daerah bebas gejala autokorelasi.

4.3 Pembahasan

4.3.1 Pengaruh Net Non Interest Income Terhadap Risiko Perbankan

Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa net non intrest income

mempunyai pengaruh negatif signifikan terhadap risiko perbankan yang diukur

dengan SDROA. Pengaruh negatif pada perbankan ini menunjukkan semakin

tinggi net non intrest income maka semakin rendah risiko perbankan yang diukur

dengan SDROA . Hasil ini mendukung penelitian yang dilakukan oleh Lee et. al

(2014) dan Hidayat et al (2012) menyebutkan bahwa terdapat hubungan negatif

antara rasio net non intrest income dengan risiko perbankan yang diukur dengan

SDROA. Chunhachinda and Li (2012) dan Lepetit et. al (2008) menyebutkan

bahwa terdapat hubungan signifikan antara rasio net non intrest income dengan

risiko perbankan yang diukur dengan SDROA. Risiko yang berkurang adalah

risiko bisnis, risiko ketidakpastian pendapatan yang akan diterima di masa datang

dan menutupi kerugian akibat gagal bayar nasabah.

SKRIPSI STRUKTUR PENDAPATAN DAN RISIKO ... BINTI INATUZ ZAHRO


ADLN - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
78

Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa net non intrest income

mempunyai pengaruh negatif signifikan terhadap risiko perbankan yang diukur

dengan LLP. Pengaruh negatif pada perbankan ini menunjukkan semakin tinggi

net non intrest income maka semakin rendah risiko perbankan yang diukur dengan

SDROA . Hasil ini mendukung penelitian yang dilakukan oleh Hidayat et al

(2012) dan Lepetit et. al (2008), yang menyebutkan bahwa terdapat pengaruh

signifikan antara rasio net non intrest income dengan risiko perbankan yang

diukur dengan LLP. LLP mencerminkan tingkat gagal bayar dari nasabah, maka

semakin tinggi gagal bayar semakin tinggi pula cadangan kerugian penurunan

nilai (CKPN) yang dianggarkan oleh bank.

4.3.2 Pengaruh Komisi Terhadap Risiko Perbankan

Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa komisi mempunyai pengaruh

negatif tidak signifikan terhadap risiko perbankan yang diukur dengan SDROA.

Pengaruh negatif pada perbankan ini menunjukkan semakin tinggi komisi maka

semakin rendah risiko perbankan yang diukur dengan SDROA. Pengaruh negatif

pada risiko bank ini menunjukkan saat perbankan melakukan strategi diversifikasi

pendapatan melalui komisi maka risiko perbankan akan turun. Hasil ini

mendukung penelitian yang dilakukan oleh Hidayat et al (2012) yang

menyebutkan bahwa hasil penelitian tidak signifikan antara rasio komisi dengan

risiko perbankan yang diukur dengan SDROA. Chunhachinda and Li (2012)

menyatakan adanya hubungan negatif antara komisi dan risiko perbankan yang di

ukur dengan SDROA. Dengan kata lain, semakin tinggi rasio komisi akan

SKRIPSI STRUKTUR PENDAPATAN DAN RISIKO ... BINTI INATUZ ZAHRO


ADLN - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
79

menurunkan risiko perbankan. Hasil tidak signifikan pada penelitian ini

disebabkan oleh terlalu kecilnya proporsi pendapatan komisi dibandingkan

dengan pendapatan utama bank yaitu pendapatan bunga.

Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa komisi mempunyai pengaruh

negatif tidak signifikan terhadap risiko perbankan yang diukur dengan LLP.

Pengaruh negatif pada perbankan ini menunjukkan semakin tinggi komisi maka

semakin rendah risiko perbankan yang diukur dengan LLP. Pengaruh negatif pada

risiko bank ini menunjukkan saat perbankan melakukan strategi diversifikasi

pendapatan melalui komisi maka risiko perbankan akan turun. Hasil ini

mendukung penelitian yang dilakukan oleh Hidayat et al (2012) yang

menyebutkan bahwa hasil dalam penelitinnya tidak signifikan antara rasio komisi

dengan risiko perbankan yang diukur dengan LLP . Chunhachinda and Li (2012)

menyatakan adanya hubungan negatif antara komisi dan risiko perbankan yang di

ukur dengan LLP. Dengan kata lain, semakin tinggi rasio komisi akan

menurunkan risiko perbankan. Hasil tidak signifikan pada penelitian ini

disebabkan oleh terlalu kecilnya proporsi pendapatan komisi dibandingkan

dengan pendapatan utama bank yaitu pendapatan bunga.

4.3.3 Pengaruh Trading Terhadap Risiko Perbankan

Hasil penelitian juga menunjukkan bahwa trading mempunyai pengaruh

negatif tidak signifikan terhadap risiko perbankan yang diukur dengan SDROA.

Pengaruh negatif pada perbankan ini menunjukkan semakin tinggi trading maka

semakin rendah risiko perbankan yang diukur dengan SDROA. Pengaruh negatif

SKRIPSI STRUKTUR PENDAPATAN DAN RISIKO ... BINTI INATUZ ZAHRO


ADLN - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
80

pada risiko bank ini menunjukkan saat perbankan melakukan strategi diversifikasi

pendapatan melalui trading maka risiko perbankan akan turun. Hasil ini

mendukung penelitian yang dilakukan oleh Chunhachinda and Li (2012) yang

menyebutkan bahwa terdapat hubungan negatif antara trading dan risiko

perbankan yang di ukur dengan SDROA. Dengan kata lain, semakin tinggi rasio

trading akan menurunkan risiko perbankan. Hasil tidak signifikan pada penelitian

ini disebabkan oleh terlalu kecilnya proporsi pendapatan trading dibandingkan

dengan pendapatan utama bank yaitu pendapatan bunga.

Hasil penelitian juga menunjukkan bahwa trading mempunyai pengaruh

negatif signifikan terhadap risiko perbankan yang diukur dengan LLP. Pengaruh

negatif pada perbankan ini menunjukkan semakin tinggi trading maka semakin

rendah risiko perbankan yang diukur dengan LLP. Pengaruh negatif signifikan

pada risiko bank ini menunjukkan saat perbankan melakukan strategi diversifikasi

pendapatan melalui trading maka risiko perbankan akan turun. Hasil ini

mendukung penelitian yang dilakukan oleh Chunhachinda and Li (2012) yang

menyebutkan bahwa terdapat pengaruh negative signifikan antara trading dan

risiko perbankan yang di ukur dengan LLP. Hidayat et al (2012) menyatakan

adanya pengaruh signifikan antara trading dan risiko bank yang diukur dengan

LLP.

4.3.4 Pengaruh Pertumbuhan Aset Terhadap Risiko Perbankan

Hasil penelitian dari model I menunjukkan bahwa pertumbuhan aset

mempunyai pengaruh positif tidak signifikan terhadap risiko perbankan yang

SKRIPSI STRUKTUR PENDAPATAN DAN RISIKO ... BINTI INATUZ ZAHRO


ADLN - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
81

diukur dengan SDROA. Pengaruh positif pada perbankan ini menunjukkan

semakin tinggi pertumbuhan aset maka semakin tinggi risiko perbankan yang

diukur dengan SDROA. Hasil ini mendukung penelitian yang dilakukan oleh

Lepetit et. al (2008) dan Chunhachinda and Li (2012) menyatakan adanya

hubungan positif antara pertumbuhan aset dan risiko perbankan yang di ukur

dengan SDROA. Hasil positif dari pertumbuhan aset disebabkan pertambahn aset

digunakan untuk peningkatan aktivitas operasional, sehingga bisa meningkatkan

risiko, mislanya kredit yang diperbanyak dengan syarat yang tidak terlalu ketat,

pembelian surat berharga yang tidak diimbangi dengan perhitungan risiko yang

tepat oleh manajer investasi..

Hasil penelitian dari model II menunjukkan bahwa pertumbuhan aset

mempunyai pengaruh negatif tidak signifikan terhadap risiko perbankan yang

diukur dengan SDROA. Pengaruh negatif pada perbankan ini menunjukkan

semakin tinggi pertumbuhan aset maka semakin rendah risiko perbankan yang

diukur dengan SDROA. Hasil penelitian ini mendukung penelitian yang dilakukan

oleh Chunhachinda and Li (2012) menyebutkan bahwa hasil penelitian terdapat

hubungan negatif tidak signifikan antara rasio pertumbuhan aset dengan risiko

perbankan yang diukur dengan SDROA.

Hasil yang tidak signifikan pada model I dan model II yang diukur

menggunakan SDROA pada penelitian ini disebabkan karena pengaruh fluktuasi

dari ROA setiap tahunnya tidak terlalu tinggi, kondisi perekonomian tahun

penelitian dalam keadan normal, tidak terlalu berfluktuasi. ROA juga banyak

SKRIPSI STRUKTUR PENDAPATAN DAN RISIKO ... BINTI INATUZ ZAHRO


ADLN - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
82

dipengaruhi oleh factor eksternal, seperti suku bunga Bank Indonesia, inflasi,

keadaan pasar modal dan pasar uang, nilai tukar.

Hasil penelitian dari model I menunjukkan bahwa pertumbuhan aset

mempunyai pengaruh negatif signifikan terhadap risiko perbankan yang diukur

dengan LLP. Pengaruh negatif pada perbankan ini menunjukkan semakin tinggi

pertumbuhan aset maka semakin rendah risiko perbankan yang diukur dengan

LLP. Hasil ini mendukung penelitian yang dilakukan oleh Lepetit et. al (2008)

menyatakan adanya hubungan negatif signifikan antara pertumbuhan aset dan

risiko perbankan yang di ukur dengan LLP.

Hasil penelitian dari model II menunjukkan bahwa pertumbuhan aset

mempunyai pengaruh negatif signifikan terhadap risiko perbankan yang diukur

dengan LLP. Pengaruh negatif pada perbankan ini menunjukkan semakin tinggi

pertumbuhan aset maka semakin rendah risiko perbankan yang diukur dengan

LLP. Hasil penelitian ini mendukung penelitian yang dilakukan oleh Lepetit et. al

(2008) menyatakan adanya hubungan negatif signifikan antara pertumbuhan aset

dan risiko perbankan yang di ukur dengan LLP. Penelitian ini juga mendukung

penelitian yang dilakukan oleh Chunhachinda and Li (2012) menyebutkan bahwa

terdapat pengaruh signifikan antara rasio pertumbuhan aset dengan risiko

perbankan yang diukur dengan LLP.

4.3.5 Pengaruh Equity Terhadap Risiko Perbankan

Hasil penelitian dari model I menunjukkan bahwa equity mempunyai

pengaruh positif signifikan terhadap risiko perbankan yang diukur dengan

SKRIPSI STRUKTUR PENDAPATAN DAN RISIKO ... BINTI INATUZ ZAHRO


ADLN - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
83

SDROA. Pengaruh positif pada perbankan ini menunjukkan semakin tinggi equity

maka semakin tinggi risiko perbankan yang diukur dengan SDROA. Hasil ini

mendukung penelitian yang dilakukan oleh Lepetit et. al (2008) dan Hidayat et al

(2012) menyatakan adanya hubungan positif antara equity dan risiko perbankan

yang diukur dengan SDROA.

Hasil penelitian dari model II menunjukkan bahwa equity mempunyai

pengaruh positif signifikan terhadap risiko perbankan yang diukur dengan

SDROA. Pengaruh positif pada perbankan ini menunjukkan semakin tinggi equity

maka semakin tinggi risiko perbankan yang diukur dengan SDROA. Hasil

penelitian ini mendukung penelitian yang dilakukan oleh Lepetit et. al (2008)

menyatakan adanya hubungan positif antara equity dan risiko perbankan yang di

ukur dengan SDROA.

Hasil penelitian dari model I menunjukkan bahwa equity mempunyai

pengaruh positif signifikan terhadap risiko perbankan yang diukur dengan LLP.

Pengaruh positif pada perbankan ini menunjukkan semakin tinggi equity maka

semakin tinggi risiko perbankan yang diukur dengan LLP. Hasil ini mendukung

penelitian yang dilakukan oleh Lepetit et. al (2008) menyatakan adanya hubungan

signifikan antara equity dan risiko perbankan yang di ukur dengan LLP. Hasil ini

juga mendukung penelitian dari Hidayat et al (2012) menyebutkan bahwa terdapat

pengaruh positif antara rasio equity dengan risiko perbankan yang diukur dengan

LLP.

Hasil penelitian dari model II menunjukkan bahwa equity mempunyai

pengaruh positif tidak signifikan terhadap risiko perbankan yang diukur dengan

SKRIPSI STRUKTUR PENDAPATAN DAN RISIKO ... BINTI INATUZ ZAHRO


ADLN - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
84

LLP. Pengaruh positif pada perbankan ini menunjukkan semakin tinggi equity

maka semakin tinggi risiko perbankan yang diukur dengan LLP. Hasil penelitian

ini mendukung penelitian yang dilakukan oleh Hidayat et al (2012) menyebutkan

bahwa terdapat pengaruh positif tidak signifikan antara rasio equity dengan risiko

perbankan yang diukur dengan LLP. Penelitian ini juga mendukung penelitian

yang dilakukan oleh Chunhachinda and Li (2012) menyatakan bahwa tidak

signifikan terhadap risiko perbankan yang diukur dengan LLP.

Pengaruh positif pada model I dan model II yang di ukur dengan SDROA

dan LLP karena equity yang tinggi bisa di gunakan untuk peningkatan

operasional bank, karena salah satunya digunakan untuk cadangan dan

peningkatan ekspansi. Peningkatan aktivitas operasional akan meningkatakan

risiko perbankan, karena semua aktivitas operasional bank mengandung risiko.

Model II yang dihitung dengan LLP mempunyai hasil tidak signifikan hal ini

disebabkan total kredit yang disalurkan oleh bank tidak menggunakan ekuitas,

melainkan menggunakan dana pihak ketiga bank. Pembuktiannya dapat dilihat

dari Loan to Deposit Ratio (LDR) bank, menurut Peraturan Bank Indonesia

Nomor 15/15/PBI/2013 Pasal 11 menyebutkan bahwa LDR berkisar antara 78% -

92%. Hasil tidak signifikan ini juga disebabkan karena dalam perbankan sudah

diwajibkan untuk setiap bank mengelol risikonya, sehingga setiap bank

diwajibkan menghitung risiko CAR (Capital Adequency Ratio), risiko permodalan

yang menunjukkan kemampuan bank dalam menyediakan dana untuk keperluan

pengembangan usaha serta menampung kemungkinan risiko kerugan yang

diakibatkan dalam operasional bank.

SKRIPSI STRUKTUR PENDAPATAN DAN RISIKO ... BINTI INATUZ ZAHRO


ADLN - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
85

4.3.6 Pengaruh ROE Terhadap Risiko Perbankan

Hasil penelitian dari model I menunjukkan bahwa ROE mempunyai

pengaruh positif signifikan terhadap risiko perbankan yang diukur dengan

SDROA. Pengaruh positif pada perbankan ini menunjukkan semakin tinggi ROE

maka semakin tinggi risiko perbankan yang diukur dengan SDROA. Hasil ini

mendukung penelitian yang dilakukan oleh Lepetit et. al (2008) menyatakan

adanya hubungan positif signifikan antara ROE dan risiko perbankan yang di ukur

dengan SDROA.

Hasil penelitian dari model II menunjukkan bahwa ROE mempunyai

pengaruh positif signifikan terhadap risiko perbankan yang diukur dengan

SDROA. Pengaruh positif pada perbankan ini menunjukkan semakin tinggi ROE

maka semakin tinggi risiko perbankan yang diukur dengan SDROA. Hasil ini

mendukung penelitian yang dilakukan oleh Lepetit et. al (2008) menyatakan

adanya hubungan signifikan antara ROE dan risiko perbankan yang di ukur

dengan SDROA.

Hasil penelitian dari model I menunjukkan bahwa ROE mempunyai

pengaruh positif signifikan terhadap risiko perbankan yang diukur dengan LLP.

Pengaruh positif pada perbankan ini menunjukkan semakin tinggi ROE maka

semakin tinggi risiko perbankan yang diukur dengan LLP. Hasil ini mendukung

penelitian yang dilakukan oleh Hidayat et al (2012) menyatakan adanya hubungan

positif signifikan antara ROE dan risiko perbankan yang di ukur dengan LLP.

Hasil penelitian dari model II menunjukkan bahwa ROE mempunyai

pengaruh positif signifikan terhadap risiko perbankan yang diukur dengan LLP.

SKRIPSI STRUKTUR PENDAPATAN DAN RISIKO ... BINTI INATUZ ZAHRO


ADLN - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
86

Pengaruh positif pada perbankan ini menunjukkan semakin tinggi ROE maka

semakin tinggi risiko perbankan yang diukur dengan LLP. Hasil ini mendukung

penelitian yang dilakukan oleh Lepetit et. al (2008) menyatakan adanya hubungan

signifikan antara ROE dan risiko perbankan yang di ukur dengan LLP. Hidayat et

al (2012) menyatakan adanya hubungan positif signifikan antara ROE dan risiko

perbankan yang di ukur dengan LLP.

Pengaruh positif pada model I dan II yang diukur dengan SDROA maupun

LLP dikarenakan return yang tinggi bisa digunakan oleh bnak untuk

meningkatkan operasional bank, dan aktivitas operasional banyak mengandung

risiko.

4.3.7 Pengaruh Size Terhadap Risiko Perbankan

Hasil penelitian dari model I menunjukkan bahwa size mempunyai

pengaruh positif tidak signifikan terhadap risiko perbankan yang diukur dengan

SDROA. Pengaruh positif pada perbankan ini menunjukkan semakin tinggi size

maka semakin tinggi risiko perbankan yang diukur dengan SDROA. Hasil ini

mendukung penelitian yang dilakukan oleh Hidayat et al (2012) menyatakan

terdapat hubungan positif tidak signifikan antara size dan risiko perbankan yang di

ukur dengan SDROA.

Hasil penelitian dari model II menunjukkan bahwa size mempunyai

pengaruh positif tidak signifikan terhadap risiko perbankan yang diukur dengan

SDROA. Pengaruh positif pada perbankan ini menunjukkan semakin tinggi size

maka semakin tinggi risiko perbankan yang diukur dengan SDROA. Hasil ini

SKRIPSI STRUKTUR PENDAPATAN DAN RISIKO ... BINTI INATUZ ZAHRO


ADLN - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
87

mendukung penelitian yang dilakukan oleh Lepetit et. al (2008) menyatakan

adanya hubungan tidak signifikan antara size dan risiko perbankan yang di ukur

dengan SDROA. Dengan kata lain, semakin tinggi rasio size akan menaikkan

risiko perbankan.

Hasil penelitian dari model I menunjukkan bahwa size mempunyai

pengaruh positif signifikan terhadap risiko perbankan yang diukur dengan LLP.

Pengaruh positif pada perbankan ini menunjukkan semakin tinggi size maka

semakin tinggi risiko perbankan yang diukur dengan LLP. Hasil ini mendukung

penelitian yang dilakukan oleh Hidayat et al (2012) menyatakan adanya hubungan

positif signifikan antara size dan risiko perbankan yang di ukur dengan LLP.

Hasil penelitian dari model II menunjukkan bahwa size mempunyai

pengaruh positif signifikan terhadap risiko perbankan yang diukur dengan LLP.

Pengaruh positif pada perbankan ini menunjukkan semakin tinggi size maka

semakin tinggi risiko perbankan yang diukur dengan LLP. Hasil ini mendukung

penelitian yang dilakukan oleh Hidayat et. al (2012) menyatakan adanya

hubungan positif signifikan antara size dan risiko perbankan yang di ukur dengan

LLP.

Pengaruh positif hasil penelitian pada model I dan II yang diukur dengan

SDROA atau LLP menunjukkan semakin besar ukuran bank, maka risiko bank

juga akan semakin tinggi. Semakin tinggi aset bank jika pengelolaannya tidak

optimal, justru akan meningkatkan risiko. Pengelolaan aset bisa digunakan untuk

peningkatan aktivitas operasional.

SKRIPSI STRUKTUR PENDAPATAN DAN RISIKO ... BINTI INATUZ ZAHRO


ADLN - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

BAB 5

SIMPULAN DAN SARAN

5.1 Simpulan

Berdasarkan hasil pembahasan yang telah dilakukan, maka terdapat

kesimpulan sebagai berikut:

1. Variabel net non interest income berpengaruh negatif signifikan terhadap

risiko perbankan yang dihitung dengan standar deviasi return on asset

(SDROA). Variabel net non interest income berpengaruh negatif signifikan

terhadap risiko perbankan yang dihitung dengan ratio of loan loss provisions

to net loans ( LLP ).

2. Koefisien variabel komisi yang diukur dengan standar deviasi return on asset

(SDROA) memiliki pengaruh negatif tidak signifikan. Koefisien variabel

komisi yang diukur dengan ratio of loan loss provisions to net loans ( LLP )

memiliki pengaruh negatif tidak signifikan. Hasil yang tidak signifikan berarti

komisi tidak berpengaruh terhadap risiko perbankan.

3. Variabel trading berpengaruh negatif tidak signifikan terhadap risiko

perbankan yang dihitung dengan return on asset (SDROA). Hasil yang tidak

signifikan berarti trading tidak berpengaruh terhadap risiko perbankan.

Variabel trading berpengaruh negatif signifikan terhadap risiko perbankan

yang dihitung dengan ratio of loan loss provisions to net loans (LLP).

88
SKRIPSI STRUKTUR PENDAPATAN DAN RISIKO ... BINTI INATUZ ZAHRO
ADLN - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
89

5.2 Saran

Berdasarkan kesimpulan yang telah diambil dari penelitian ini, maka hal-hal

yang dapat disarankan oleh penulis antara lain :

1. Bagi manajemen bank, hasil penelitian ini dapat digunakan sebagai

pertimbangan dalam pengambilan keputusan terkait keputusan diversifikasi

terutama produk non bunga, selain itu untuk meminimalkan risiko dan

menambah tingkat kewaspadaan perbankan pada keputusan yang akan di ambil

oleh manajer bank.

2. Bagi investor, hasil penelitian ini dapat digunakan sebagai dasar pertimbangan

dalam pengambilan keputusan investasi di pasar modal dengan memilih saham

perbankan, untuk berhati-hati berinvestasi pada perbankan yang gencar

melakukan diversifikasi, perlu dilihat laporan laba rugi bank.

3. Bagi akademisi atau calon penelitian lain, hasil penelitian ini dapat di gunakan

sebagai tambahan referensi penelitian selanjutnya yang berkaitan dengan

diversifikasi pendapatan dan risiko perbankan

4. Diversifikasi pendapatan bank tidak hanya berpengaruh dengan risiko bank,

namun juga dengan profitabilitas, jadi untuk penelitian selanjutnya sebaiknya

mengaitkan dengan profitabilitas juga.

SKRIPSI STRUKTUR PENDAPATAN DAN RISIKO ... BINTI INATUZ ZAHRO


ADLN - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

DAFTAR PUSTAKA

Chunhachinda and Li. 2012. Income Structure, Competitiveness, Profitability and


Risk:Evidence from Asian Banks. JEL Classification: G2, G21

Demirguc-Kunt, A and H Huizinga. 2010. Bank activity and funding strategies: the
impact on risk and returns. Journal of Financial Economics, 98, 626-650.s

Dendawijaya, Lukman. 2003. Manajemen Perbankan. Pejaten Barat: Ghalia


Indonesia

DeYoung, R & Roland, KP. 2001. Product mix and earnings volatility at commercial
banks: Evidence for a degree of total leverage model. Journal of Financial
Intermediation, vol. 10, pp. 54-84.

Djumhana, Muhammad. 2008. Asas-Asas Hukum Perbankan Indonesia. Jakarta: Citra


Aditya Bakti

D’Souza, C & A.Lai. 2002. Does Diversifiction Improve Bank Efficiency?. Bank of
Canada. Working Paper, No.2005-5,p: 105-127

ErJi, Yueh et al. 2012. Diversification in banking: is non-interest income the answer?
The case of Taiwan banking industry. Journal of Business and Policy
Research Vol. 7. No. 1. April 2012 Special Issue. Pp. 1 – 29

Gandapradja, Permadi. 2004. Dasar dan Prinsip Pengawasan Bank. Jakarta:


Gramedia Pustaka Utama

Ghozali, Imam. 2006. Aplikasi Analisis Multivariate Dengan Program SPSS. Cetakan
Empat. Semarang : Badan Penerbit Unversitas Diponegoro

Hadinoto, Soetanto. 2009. Kiat Memimpin Bank Ritel, Mikro, dan Konsumer. Jakarta:
Elex Media Komputindo

Haryanto, Sugeng. 2012. Jurnal Keuangan dan Perbankan, Vol.16, No.2 Mei 2012,
hlm. 205.214 Terakreditasi SK. No. 64a/DIKTI/Kep/2010

Hidayat, Wahyu Yuwana et al. 2012. Bank risk and non-interest income activities in
the Indonesian banking industry. Journal of Asian Economics 23 (2012) 335–
343

SKRIPSI STRUKTUR PENDAPATAN DAN RISIKO ... BINTI INATUZ ZAHRO


ADLN - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

Jorion, Philippe. 2002. The New Benchmark for Managing Financial Risk. Edisi
Kedua. New York: McGraw-Hill

Juwana, Hikmahanto. 2002. Bunga Rampai Hukum Ekonomi dan Hukum


Internasional. Jakarta: Lentera Hati

Kamil, Ahmad dan M.Fauzan. 2007. Kitab Undang-Undang Perbankan dan Ekonomi
Syariah. Edisi Pertama. Jakarta: Kencana

Kasmir. 2010. Manajemen Perbankan. Jakarta: Rajawali Pres

Lee et al, 2014. Non-interest income, profitability, and risk in banking industry: A
cross-country analysis. North American Journal of Economics and Finance 27
(2014) 48– 67

Lepetit, Laetitia et al. 2008. Bank income structure and risk: An empirical analysis of
European banks. Journal of Banking & Finance 32 (2008) 1452–1467

Peraturan Bank Indonesia Nomor: 11/25/PBI/2009 tentang Penerapan Manajemen


Risiko Bagi Bank Umum

Peraturan Bank Indonesia Nomor: 12/ 9 /PBI/2010 tentang Prinsip Kehati-hatian


dalam Melaksanakan Aktivitas Keagenan Produk Keuangan Luar Negeri oleh
Bank Umum

Peraturan Bank Indonesia Nomor: 12/ 21 /PBI/2010 tentang Rencana Bisnis Bank

Peraturan Bank Indonesia Nomor 14/15/PBI/2012 tentang Penilaian Kualitas Aset


Bank Umum

Peraturan Bank Indonesia nomor 15/12/PBI/2013 tentang Kewajiban Penyediaan


Modal Minimum Bank Umum

Peraturan Bank Indonesia Nomor 15/15/PBI/2013 Tentang Giro wajib Minimum


Bank Umum dalam Rupiah dan Valuta Asing Bagi Bank Umum
Konvensional.

Pheng, Lee Mei. 1995. Banking Law. Singapore: Butterworths Asia

Rivai, Veithzal dkk. 2007. Bank and Financial Institution Management Conventional
& Sharia System. Jakarta: Raja Grafindo Persada

SKRIPSI STRUKTUR PENDAPATAN DAN RISIKO ... BINTI INATUZ ZAHRO


ADLN - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

Ross, Stephen A., et. al. 2009. Pengantar Keuangan Perusahaan: Corporate Finance
Fundamentals. Terjemahan. Jakarta: Salemba Empat.

Stiroh, K. 2004. Diversification in banking: Is non-interest income theanswer?.


Journal of Money, Credit and Banking 36 (5), 853–882.

Usanti, Trisadini P. 2013. Prinsip Kehati-hatian Pada Transaksi Perbankan.


Surabaya: Airlangga University Press

Usman, Marzuki dan Noeroso L. Wahyudi. 1996. Tantangan yang Dihadapi Industri
Perbankan di Indonesia dalam Menghadapi Era Globalisasi. Makalah dalam
seminar Perbankan. STEKPI Jakarta

Wahjono, Sentot Imam. 2010. Manajemen Pemasaran Bank. Edisi Pertama.


Tangerang: Graha Ilmu

Wijaya, Krisna. 2000. Reformasi Perbankan Nasional Catatan Kolom Demi Kolom.
Jakarta: Kompas Media Nusantara

Yang et al. 2006. Effects of derivatives on bank risk. Review of Pacific Basin
Financial Markets and Policies, 9, 275-609.

www.bi.gi.id

SKRIPSI STRUKTUR PENDAPATAN DAN RISIKO ... BINTI INATUZ ZAHRO


ADLN - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
LAMPIRAN 1
DAFTAR NAMA BANK SAMPEL PERIODE 2010-2012

NO JENIS BANK NAMA BANK


1 B. Mandiri
2 B.Negara Indonesia
BANK PERSERO
3 B.Rakyat Indonesia
4 B.Tabungan Negara
5 B.Agroniaga
6 B.Artha Graha Internasional
7 B.Bukopin
8 B.Central Asia
9 B.Cimb Niaga
10 B.Danamon Indonesia
11 B.Ekonomi Raharja
12 B.Ganesha
13 B.Hana
BANK DEVISA

14 B.ICB Bumiputera Indonesia


15 B.ICBC Indonesia
16 B.Internasional Indonesia
17 B.Mayapada Internasional
18 B.Mega
20 B.Nusantara Parahyangan
21 B.OCBC NISP
22 PAN Indonesia Bank
23 B.Permata
24 B.QNB Kesawan
25 B.SBI Indonesia
26 B.Sinarmas
27 B.UOB Buana
28 B.Windu Kentjana Internasional
29 B.Sumitomo Mitsui Indonesia
30 B.DBS Indonesia
31 B.Resona Perdania
32 B.Mizuho Indonesia
33 BANK CAMPURAN B.KEB Indonesia
34 ANZ Panin Bank
35 B.Woori Indonesia
36 B.Rabobank International
37 B.China Trust Indonesia
38 B.Commonwealth
39 Citibank N.A
41 The Hongkong Shanghai
BANK ASING
42 The Bank of Tokyo Mitsubishi
43 Standard Chartered Bank

SKRIPSI STRUKTUR PENDAPATAN DAN RISIKO ... BINTI INATUZ ZAHRO


ADLN - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

LAMPIRAN 14

REGRESSION MODEL II (PROKSI LLP)

REGRESSION
/MISSING LISTWISE
/STATISTICS COEFF OUTS R ANOVA COLLIN TOL
/CRITERIA=PIN(.05) POUT(.10)
/NOORIGIN
/DEPENDENT LLP
/METHOD=ENTER COM TRAD DTA EQUITY ROE SIZE
/SCATTERPLOT=(*SRESID ,*ZPRED)
/RESIDUALS DURBIN HISTOGRAM(ZRESID) NORMPROB(ZRESID)
/CASEWISE PLOT(ZRESID) OUTLIERS(2.5)
/SAVE RESID.

Regression

a
Variables Entered/Removed

Model Variables Variables Method


Entered Removed

SIZE, TRAD,
1 DTA, COM, . Enter
b
EQUITY, ROE

a. Dependent Variable: LLP


b. All requested variables entered.

b
Model Summary

Model R R Square Adjusted R Std. Error of the Durbin-Watson


Square Estimate
a
1 .608 .369 .335 .0108503 1.816

a. Predictors: (Constant), SIZE, TRAD, DTA, COM, EQUITY, ROE


b. Dependent Variable: LLP

SKRIPSI STRUKTUR PENDAPATAN DAN RISIKO ... BINTI INATUZ ZAHRO


ADLN - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

a
ANOVA

Model Sum of Squares df Mean Square F Sig.


b
Regression .008 6 .001 10.724 .000

1 Residual .013 110 .000

Total .021 116

a. Dependent Variable: LLP


b. Predictors: (Constant), SIZE, TRAD, DTA, COM, EQUITY, ROE

a
Coefficients

Model Unstandardized Standardized t Sig. Collinearity Statistics


Coefficients Coefficients

B Std. Error Beta Tolerance VIF

(Constant) -.051 .014 -3.720 .000

COM -.020 .021 -.088 -.971 .334 .697 1.436

TRAD -.022 .010 -.170 -2.226 .028 .984 1.017

1 DTA -.013 .005 -.193 -2.473 .015 .942 1.061

EQUITY .016 .018 .076 .872 .385 .759 1.317

ROE .023 .010 .223 2.343 .021 .633 1.580

SIZE .009 .002 .462 5.311 .000 .758 1.320

a. Dependent Variable: LLP

a
Collinearity Diagnostics

Mod Dimension Eigen Condition Variance Proportions


el value Index (Constant) COM TRAD DTA EQUITY ROE SIZE

1 4.791 1.000 .00 .01 .01 .01 .01 .01 .00

2 .878 2.336 .00 .00 .96 .02 .00 .00 .00

3 .661 2.691 .00 .10 .01 .25 .01 .15 .00

1 4 .366 3.616 .00 .06 .02 .33 .11 .28 .00

5 .207 4.815 .00 .75 .00 .37 .01 .11 .00

6 .094 7.134 .01 .06 .00 .02 .73 .42 .01

7 .003 41.137 .99 .02 .00 .00 .13 .03 .98

a. Dependent Variable: LLP

SKRIPSI STRUKTUR PENDAPATAN DAN RISIKO ... BINTI INATUZ ZAHRO


ADLN - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

a
Residuals Statistics

Minimum Maximum Mean Std. Deviation N

Predicted Value -.004116 .036723 .019325 .0080812 117


Std. Predicted Value -2.901 2.153 .000 1.000 117
Standard Error of Predicted
.001 .007 .002 .001 117
Value
Adjusted Predicted Value -.013618 .037003 .019148 .0083701 117
Residual -.0262044 .0267481 0E-7 .0105660 117
Std. Residual -2.415 2.465 .000 .974 117
Stud. Residual -2.665 2.558 .007 1.018 117
Deleted Residual -.0319042 .0289151 .0001765 .0116385 117
Stud. Deleted Residual -2.743 2.626 .009 1.028 117
Mahal. Distance .360 52.209 5.949 7.951 117
Cook's Distance .000 .371 .016 .050 117
Centered Leverage Value .003 .450 .051 .069 117

a. Dependent Variable: LLP

SKRIPSI STRUKTUR PENDAPATAN DAN RISIKO ... BINTI INATUZ ZAHRO


ADLN - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

Correlations

COM TRAD DTA EQUITY ROE SIZE Unstandar


dized
Residual
Correlation * * ** **
1.000 .225 -.233 .091 .438 .353 -.018
Coefficient
COM
Sig. (2-tailed) . .015 .011 .329 .000 .000 .848
N 117 117 117 117 117 117 117
Correlation * **
.225 1.000 -.095 .283 .046 -.047 -.015
Coefficient
TRAD
Sig. (2-tailed) .015 . .307 .002 .621 .611 .870
N 117 117 117 117 117 117 117
Correlation *
-.233 -.095 1.000 .004 -.113 -.050 -.052
Coefficient
DTA
Sig. (2-tailed) .011 .307 . .968 .225 .596 .578
N 117 117 117 117 117 117 117
Correlation **
.091 .283 .004 1.000 -.149 -.167 .044
Spearman's Coefficient
EQUITY
rho Sig. (2-tailed) .329 .002 .968 . .110 .072 .636
N 117 117 117 117 117 117 117
Correlation ** **
.438 .046 -.113 -.149 1.000 .624 -.120
Coefficient
ROE
Sig. (2-tailed) .000 .621 .225 .110 . .000 .197
N 117 117 117 117 117 117 117
Correlation ** **
.353 -.047 -.050 -.167 .624 1.000 -.066
Coefficient
SIZE
Sig. (2-tailed) .000 .611 .596 .072 .000 . .478
N 117 117 117 117 117 117 117
Correlation
-.018 -.015 -.052 .044 -.120 -.066 1.000
Unstandardized Coefficient
Residual Sig. (2-tailed) .848 .870 .578 .636 .197 .478 .
N 117 117 117 117 117 117 117
*. Correlation is significant at the 0.05 level (2-tailed).
**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).

SKRIPSI STRUKTUR PENDAPATAN DAN RISIKO ... BINTI INATUZ ZAHRO


ADLN - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
LAMPIRAN 2
STANDAR DEVIASI RETURN ON ASSET BANK SAMPEL
PERIODE 2010-2012

NO NAMA BANK 2010 2011 2012


1 B. Mandiri 0.0030 0.0020 0.0019
2 B.Negara Indonesia 0.0054 0.0046 0.0022
3 B.Rakyat Indonesia 0.0030 0.0049 0.0030
4 B.Tabungan Negara 0.0026 0.0027 0.0006
5 B.Agroniaga 0.0031 0.0044 0.0025
6 B.Artha Graha Internasional 0.0016 0.0014 0.0008
7 B.Bukopin 0.0006 0.0017 0.0015
8 B.Central Asia 0.0009 0.0020 0.0014
9 B.Cimb Niaga 0.0056 0.0021 0.0020
10 B.Danamon Indonesia 0.0012 0.0020 0.0040
11 B.Ekonomi Raharja 0.0008 0.0027 0.0031
12 B.Ganesha 0.0052 0.0041 0.0042
13 B.Hana 0.0108 0.0055 0.0020
14 B.ICB Bumiputera Indonesia 0.0016 0.0088 0.0087
15 B.ICBC Indonesia 0.0033 0.0012 0.0024
16 B.Internasional Indonesia 0.0047 0.0039 0.0023
17 B.Mayapada Internasional 0.0012 0.0040 0.0040
18 B.Mega 0.0026 0.0025 0.0018
19 B.Nusantara Parahyangan 0.0012 0.0015 0.0004
20 B.OCBC NISP 0.0018 0.0022 0.0022
21 PAN Indonesia Bank 0.0006 0.0015 0.0017
22 B.Permata 0.0033 0.0028 0.0020
23 B.QNB Kesawan 0.0006 0.0007 0.0043
24 B.SBI Indonesia 0.0013 0.0028 0.0023
25 B.Sinarmas 0.0035 0.0016 0.0043
26 B.UOB Buana 0.0026 0.0030 0.0024
27 B.Windu Kentjana Internasional 0.0026 0.0005 0.0049
28 B.Sumitomo Mitsui Indonesia 0.0018 0.0011 0.0032
29 B.DBS Indonesia 0.0025 0.0034 0.0035
30 B.Resona Perdania 0.0047 0.0026 0.0030
31 B.Mizuho Indonesia 0.0019 0.0039 0.0039
32 B.KEB Indonesia 0.0022 0.0020 0.0025
33 ANZ Panin Bank 0.0124 0.0056 0.0116
34 B.Woori Indonesia 0.0043 0.0059 0.0042
35 B.Rabobank International 0.0048 0.0036 0.0030
36 B.China Trust Indonesia 0.0048 0.0060 0.0041
37 B.Commonwealth 0.0002 0.0009 0.0031
38 Citibank N.A 0.0053 0.0053 0.0046
39 The Hongkong Shanghai 0.0027 0.0039 0.0032
40 The Bank of Tokyo Mitsubishi 0.0012 0.0014 0.0023
41 Standard Chartered Bank 0.0025 0.0035 0.0042
MIN 0.0002 0.0005 0.0004
MAX 0.7686 0.0088 0.0116
MEAN 0.0210 0.0032 0.0033
STDEV 0.1168 0.0019 0.0020

SKRIPSI STRUKTUR PENDAPATAN DAN RISIKO ... BINTI INATUZ ZAHRO


ADLN - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
LAMPIRAN 3
RATIO OF LOAN LOSS PROVISIONS TO NET LOANS (LLP)
BANK SAMPEL PERIODE 2010-2012

NO NAMA BANK 2010 2011 2012


1 B. Mandiri 0.055 0.046 0.042
2 B.Negara Indonesia 0.052 0.044 0.036
3 B.Rakyat Indonesia 0.057 0.056 0.042
4 B.Tabungan Negara 0.018 0.016 0.013
5 B.Agroniaga 0.094 0.046 0.037
6 B.Artha Graha Internasional 0.017 0.022 0.001
7 B.Bukopin 0.018 0.016 0.015
8 B.Central Asia 0.029 0.023 0.018
9 B.Cimb Niaga 0.037 0.032 0.031
10 B.Danamon Indonesia 0.037 0.026 0.025
11 B.Ekonomi Raharja 0.012 0.012 0.008
12 B.Ganesha 0.014 0.012 0.010
13 B.Hana 0.010 0.012 0.008
14 B.ICB Bumiputera Indonesia 0.017 0.032 0.021
15 B.ICBC Indonesia 0.007 0.007 0.002
16 B.Internasional Indonesia 0.030 0.021 0.018
17 B.Mayapada Internasional 0.029 0.022 0.011
18 B.Mega 0.012 0.012 0.012
19 B.Nusantara Parahyangan 0.011 0.010 0.010
20 B.OCBC NISP 0.020 0.019 0.020
21 PAN Indonesia Bank 0.027 0.029 0.016
22 B.Permata 0.029 0.021 0.016
23 B.QNB Kesawan 0.010 0.010 0.005
24 B.SBI Indonesia 0.009 0.020 0.017
25 B.Sinarmas 0.011 0.011 0.010
26 B.UOB Buana 0.015 0.013 0.011
27 B.Windu Kentjana Internasional 0.019 0.016 0.007
28 B.Sumitomo Mitsui Indonesia 0.003 0.003 0.002
29 B.DBS Indonesia 0.021 0.020 0.004
30 B.Resona Perdania 0.019 0.017 0.012
31 B.Mizuho Indonesia 0.011 0.018 0.017
32 B.KEB Indonesia 0.007 0.012 0.003
33 ANZ Panin Bank 0.067 0.059 0.047
34 B.Woori Indonesia 0.006 0.002 0.001
35 B.Rabobank International 0.031 0.019 0.027
36 B.China Trust Indonesia 0.046 0.024 0.021
37 B.Commonwealth 0.009 0.008 0.007
38 Citibank N.A 0.052 0.024 0.018
39 The Hongkong Shanghai 0.031 0.016 0.011
40 The Bank of Tokyo Mitsubishi 0.006 0.004 0.005
41 Standard Chartered Bank 0.083 0.084 0.052
MIN 0.003 0.002 0.001
MAX 0.613 0.151 0.128
MEAN 0.041 0.026 0.020
STDEV 0.092 0.026 0.022

SKRIPSI STRUKTUR PENDAPATAN DAN RISIKO ... BINTI INATUZ ZAHRO


ADLN - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
LAMPIRAN 4
NET NON INTEREST INCOME (NNII) BANK SAMPEL
PERIODE 2010-2012

NO NAMA BANK 2010 2011 2012


1 B. Mandiri -0.1344 -0.1226 -0.1595
2 B.Negara Indonesia -0.2492 -0.2096 -0.2248
3 B.Rakyat Indonesia -0.3664 -0.3075 -0.2315
4 B.Tabungan Negara -0.2919 -0.2705 -0.2955
5 B.Agroniaga -0.3003 -0.2075 -0.3753
6 B.Artha Graha Internasional -0.2885 -0.2603 -0.3493
7 B.Bukopin -0.2607 -0.2178 -0.2335
8 B.Central Asia -0.1073 -0.1201 -0.1456
9 B.Cimb Niaga -0.2795 -0.2191 -0.2191
10 B.Danamon Indonesia -0.2019 -0.1508 -0.2791
11 B.Ekonomi Raharja -0.2961 -0.3386 -0.3687
12 B.Ganesha -0.2317 -0.3328 -0.3948
13 B.Hana -0.3626 -0.3913 -0.3832
14 B.ICB Bumiputera Indonesia -0.3811 -0.5579 -0.4994
15 B.ICBC Indonesia -0.3157 -0.2364 -0.1458
16 B.Internasional Indonesia -0.3668 -0.3167 -0.3223
17 B.Mayapada Internasional -0.3514 -0.2342 -0.2236
18 B.Mega -0.0929 -0.1550 -0.1859
19 B.Nusantara Parahyangan -0.2897 -0.2822 -0.3210
20 B.OCBC NISP -0.2832 -0.2563 -0.2313
21 PAN Indonesia Bank -0.2428 -0.2023 -0.1940
22 B.Permata -0.5143 -0.2981 -0.3587
23 B.QNB Kesawan -0.4079 -0.4764 -0.5190
24 B.SBI Indonesia -0.2619 -0.2653 -0.2602
25 B.Sinarmas -0.3428 -0.2332 -0.2327
26 B.UOB Buana -0.2218 -0.2198 -0.2030
27 B.Windu Kentjana Internasional -0.2531 -0.2729 -0.1884
28 B.Sumitomo Mitsui Indonesia 0.0030 0.0108 0.0700
29 B.DBS Indonesia -0.1775 -0.3215 -0.2014
30 B.Resona Perdania -0.0058 -0.0631 -0.0629
31 B.Mizuho Indonesia 0.3252 -0.0774 -0.0092
32 B.KEB Indonesia 0.0973 0.0680 0.1758
33 ANZ Panin Bank -0.4293 -0.2746 -0.1111
34 B.Woori Indonesia 0.0092 0.0339 -0.0166
35 B.Rabobank International -0.4236 -0.4607 -0.4521
36 B.China Trust Indonesia -0.1262 -0.1007 -0.1235
37 B.Commonwealth -0.4314 -0.4356 -0.3686
38 Citibank N.A -0.1721 -0.2258 -0.1302
39 The Hongkong Shanghai -0.1605 -0.0675 -0.0290
40 The Bank of Tokyo Mitsubishi 0.0042 0.0039 0.0023
41 Standard Chartered Bank -0.1277 -0.0877 -0.0917
MIN -0.5143 -0.5579 -0.5190
MAX 0.3252 0.0680 0.1758
MEAN -0.2155 -0.2157 -0.2133
STDEV 0.1694 0.1406 0.1487
SKRIPSI STRUKTUR PENDAPATAN DAN RISIKO ... BINTI INATUZ ZAHRO
ADLN - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
LAMPIRAN 5
COMMISION (COM) BANK SAMPEL
PERIODE 2010-2012

NO NAMA BANK 2010 2011 2012


1 B. Mandiri 0.1026 0.1120 0.1230
2 B.Negara Indonesia 0.0930 0.0952 0.1050
3 B.Rakyat Indonesia 0.0568 0.0636 0.0699
4 B.Tabungan Negara 0.0003 0.0004 0.0007
5 B.Agroniaga 0.0023 0.0013 -0.0024
6 B.Artha Graha Internasional 0.0106 0.0148 0.0134
7 B.Bukopin 0.0486 0.0469 0.0587
8 B.Central Asia 0.1405 0.1376 0.1415
9 B.Cimb Niaga 0.0665 0.0641 0.0639
10 B.Danamon Indonesia 0.0464 0.0590 0.0641
11 B.Ekonomi Raharja 0.0694 0.0709 0.0812
12 B.Ganesha 0.0258 0.0281 0.0281
13 B.Hana 0.0125 0.0155 0.0156
14 B.ICB Bumiputera Indonesia 0.0000 0.0288 0.0310
15 B.ICBC Indonesia 0.0300 0.0227 0.0371
16 B.Internasional Indonesia 0.0455 0.0636 0.0588
17 B.Mayapada Internasional 0.0021 0.0026 0.0025
18 B.Mega 0.0809 0.1037 0.1339
19 B.Nusantara Parahyangan 0.0768 0.0557 0.0574
20 B.OCBC NISP 0.0826 0.0836 0.0818
21 PAN Indonesia Bank 0.0469 0.0378 0.0507
22 B.Permata 0.0879 0.0854 0.0747
23 B.QNB Kesawan 0.0077 0.0140 0.0101
24 B.SBI Indonesia 0.0343 0.0784 0.0770
25 B.Sinarmas 0.0158 0.0130 0.0135
26 B.UOB Buana 0.1035 0.1283 0.1056
27 B.Windu Kentjana Internasional 0.0345 0.0542 0.0456
28 B.Sumitomo Mitsui Indonesia 0.0139 0.0184 0.0294
29 B.DBS Indonesia 0.0369 0.0669 0.0559
30 B.Resona Perdania 0.0277 0.0272 0.0216
31 B.Mizuho Indonesia 0.0627 0.0649 0.0756
32 B.KEB Indonesia 0.2213 0.1995 0.2059
33 ANZ Panin Bank 0.2101 0.1796 0.1555
34 B.Woori Indonesia 0.1054 0.0454 0.0883
35 B.Rabobank International 0.0138 0.0084 0.0131
36 B.China Trust Indonesia 0.0649 0.0399 0.0438
37 B.Commonwealth 0.1827 0.1560 0.2019
38 Citibank N.A 0.2202 0.2371 0.2388
39 The Hongkong Shanghai 0.2001 0.1698 0.1670
40 The Bank of Tokyo Mitsubishi 0.0140 0.0131 0.0198
41 Standard Chartered Bank 0.1274 0.1510 0.1010
MIN 0.0000 0.0004 -0.0024
MAX 0.2213 0.2371 0.2388
MEAN 0.0674 0.0678 0.0700
STDEV 0.0624 0.0587 0.0590

SKRIPSI STRUKTUR PENDAPATAN DAN RISIKO ... BINTI INATUZ ZAHRO


ADLN - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
LAMPIRAN 6
TRADING (TRAD) BANK SAMPEL
PERIODE 2010-2012

NO NAMA BANK 2010 2011 2012


1 B. Mandiri 0.0218 0.02085 0.02837
2 B.Negara Indonesia 0.0313 0.06254 0.04249
3 B.Rakyat Indonesia 0.0161 0.00593 0.00861
4 B.Tabungan Negara 0.0191 0.00244 0.00264
5 B.Agroniaga 0.0104 0.02868 0.08014
6 B.Artha Graha Internasional 0.0169 0.07966 0.01544
7 B.Bukopin 0.0144 0.01669 0.01176
8 B.Central Asia 0.0530 0.05116 0.01597
9 B.Cimb Niaga 0.0178 0.03947 0.05039
10 B.Danamon Indonesia -0.0365 0.02756 0.00752
11 B.Ekonomi Raharja 0.0381 0.01316 0.01984
12 B.Ganesha 0.0764 0.05031 0.02736
13 B.Hana -0.0240 0.05595 0.01931
14 B.ICB Bumiputera Indonesia 0.0475 0.03431 0.03106
15 B.ICBC Indonesia 0.0153 0.03174 0.03331
16 B.Internasional Indonesia 0.0044 0.01 0.01107
17 B.Mayapada Internasional -0.0033 0.01 0.00162
18 B.Mega 0.0515 0.03903 0.00881
19 B.Nusantara Parahyangan 0.0044 0.00768 0.00869
20 B.OCBC NISP 0.0675 0.01825 0.0551
21 PAN Indonesia Bank 0.0438 0.03769 0.02578
22 B.Permata 0.0291 0.00082 0.0136
23 B.QNB Kesawan 0.0016 0.0077 0.04508
24 B.SBI Indonesia -0.1329 -0.0183 0.00106
25 B.Sinarmas -0.0007 0.00343 0.00852
26 B.UOB Buana 0.0471 0.02737 0.04297
27 B.Windu Kentjana Internasional 0.0719 0.02372 0.01059
28 B.Sumitomo Mitsui Indonesia 0.1968 -0.0713 0.13898
29 B.DBS Indonesia 0.2436 -0.2752 0.04924
30 B.Resona Perdania 0.0824 0.04309 0.07649
31 B.Mizuho Indonesia 0.1764 0.13767 0.17994
32 B.KEB Indonesia 0.0663 0.11783 0.12826
33 ANZ Panin Bank -0.3057 0.2696 0.07098
34 B.Woori Indonesia 0.0856 0.13406 0.18278
35 B.Rabobank International 0.0124 0.01516 0.01558
36 B.China Trust Indonesia -0.5321 0.37496 0.03018
37 B.Commonwealth 0.0294 0.04661 0.03253
38 Citibank N.A 0.0330 0.02174 0.08866
39 The Hongkong Shanghai -0.2041 0.25392 0.09224
40 The Bank of Tokyo Mitsubishi 0.4066 -0.4118 0.14217
41 Standard Chartered Bank 0.1600 0.11007 0.09519
MIN 0.0000 0.0004 -0.0024
MAX 0.2213 0.2371 0.2388
MEAN 0.0674 0.0678 0.0700
STDEV 0.0624 0.0587 0.0590
SKRIPSI STRUKTUR PENDAPATAN DAN RISIKO ... BINTI INATUZ ZAHRO
ADLN - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
LAMPIRAN 7
DELTA TOTAL ASET (DTA) BANK SAMPEL
PERIODE 2010-2012

NO NAMA BANK 2010 2011 2012


1 B. Mandiri 0.0964 0.2047 0.1513
2 B.Negara Indonesia 0.0654 0.2007 0.1145
3 B.Rakyat Indonesia 0.2658 0.1459 0.1723
4 B.Tabungan Negara 0.1687 0.3032 0.2539
5 B.Agroniaga 0.0243 0.1398 0.1606
6 B.Artha Graha Internasional 0.1057 0.1244 0.0716
7 B.Bukopin 0.2741 0.1969 0.1424
8 B.Central Asia 0.1416 0.1768 0.1578
9 B.Cimb Niaga 0.3355 0.1507 0.1735
10 B.Danamon Indonesia 0.1472 0.1473 0.0259
11 B.Ekonomi Raharja -0.0032 0.1224 0.0500
12 B.Ganesha 0.0647 0.2242 0.0777
13 B.Hana 0.2904 0.5479 0.4339
14 B.ICB Bumiputera Indonesia 0.2373 -0.1578 0.0184
15 B.ICBC Indonesia 1.6617 0.6694 0.3738
16 B.Internasional Indonesia 0.2194 0.2677 0.2250
17 B.Mayapada Internasional 0.3240 0.2820 0.3255
18 B.Mega 0.3035 0.2041 0.0622
19 B.Nusantara Parahyangan 0.3553 0.2446 0.2495
20 B.OCBC NISP 0.3533 0.1933 0.3227
21 PAN Indonesia Bank 0.3858 0.1218 0.1961
22 B.Permata 0.3163 0.3799 0.3013
23 B.QNB Kesawan 0.1031 0.3876 0.2924
24 B.SBI Indonesia 0.3960 0.3240 0.1208
25 B.Sinarmas 0.3977 0.4831 -0.0904
26 B.UOB Buana 0.7460 0.4424 0.0747
27 B.Windu Kentjana Internasional 0.5558 0.4819 0.0066
28 B.Sumitomo Mitsui Indonesia 0.3542 0.2800 0.5195
29 B.DBS Indonesia 0.0112 0.1515 0.2834
30 B.Resona Perdania 0.1810 0.2937 0.1592
31 B.Mizuho Indonesia 0.2254 0.1981 0.1823
32 B.KEB Indonesia -0.0246 0.0748 0.2691
33 ANZ Panin Bank 0.3303 0.3832 0.0394
34 B.Woori Indonesia 0.1798 0.3080 0.0351
35 B.Rabobank International 0.1323 0.0373 0.0391
36 B.China Trust Indonesia 0.1484 0.1145 0.1157
37 B.Commonwealth 0.0171 0.3112 -0.0507
38 Citibank N.A 0.1183 0.0591 0.0495
39 The Hongkong Shanghai 0.0876 0.2953 0.1717
40 The Bank of Tokyo Mitsubishi 0.1945 0.3559 0.1848
41 Standard Chartered Bank 0.0282 0.1995 0.0711
MIN -0.025 -0.158 -0.090
MAX 1.662 0.669 0.595
MEAN 0.250 0.243 0.170
STDEV 0.273 0.149 0.143

SKRIPSI STRUKTUR PENDAPATAN DAN RISIKO ... BINTI INATUZ ZAHRO


ADLN - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
LAMPIRAN 8
EQUITY BANK SAMPEL PERIODE 2010-2012

NO NAMA BANK 2010 2011 2012


1 B. Mandiri 0.098 0.121 0.125
2 B.Negara Indonesia 0.137 0.130 0.134
3 B.Rakyat Indonesia 0.092 0.109 0.121
4 B.Tabungan Negara 0.094 0.082 0.092
5 B.Agroniaga 0.091 0.100 0.092
6 B.Artha Graha Internasional 0.062 0.060 0.094
7 B.Bukopin 0.063 0.079 0.079
8 B.Central Asia 0.102 0.107 0.116
9 B.Cimb Niaga 0.095 0.110 0.115
10 B.Danamon Indonesia 0.139 0.171 0.184
11 B.Ekonomi Raharja 0.107 0.105 0.106
12 B.Ganesha 0.100 0.100 0.097
13 B.Hana 0.220 0.285 0.208
14 B.ICB Bumiputera Indonesia 0.081 0.085 0.096
15 B.ICBC Indonesia 0.147 0.093 0.074
16 B.Internasional Indonesia 0.100 0.085 0.084
17 B.Mayapada Internasional 0.147 0.128 0.108
18 B.Mega 0.084 0.078 0.095
19 B.Nusantara Parahyangan 0.098 0.089 0.081
20 B.OCBC NISP 0.116 0.110 0.113
21 PAN Indonesia Bank 0.127 0.147 0.137
22 B.Permata 0.108 0.089 0.094
23 B.QNB Kesawan 0.069 0.248 0.186
24 B.SBI Indonesia 0.111 0.093 0.089
25 B.Sinarmas 0.081 0.078 0.120
26 B.UOB Buana 0.180 0.135 0.145
27 B.Windu Kentjana Internasional 0.120 0.086 0.116
28 B.Sumitomo Mitsui Indonesia 0.144 0.228 0.164
29 B.DBS Indonesia 0.120 0.116 0.105
30 B.Resona Perdania 0.192 0.164 0.159
31 B.Mizuho Indonesia 0.164 0.148 0.138
32 B.KEB Indonesia 0.329 0.337 0.292
33 ANZ Panin Bank 0.105 0.121 0.147
34 B.Woori Indonesia 0.299 0.258 0.273
35 B.Rabobank International 0.097 0.096 0.094
36 B.China Trust Indonesia 0.295 0.295 0.288
37 B.Commonwealth 0.107 0.128 0.142
38 Citibank N.A 0.120 0.123 0.121
39 The Hongkong Shanghai 0.027 0.028 0.048
40 The Bank of Tokyo Mitsubishi 0.153 0.128 0.119
41 Standard Chartered Bank 0.015 0.017 0.021
MIN 0.015 0.017 0.021
MAX 0.329 0.337 0.292
MEAN 0.128 0.131 0.129
STDEV 0.068 0.071 0.058
SKRIPSI STRUKTUR PENDAPATAN DAN RISIKO ... BINTI INATUZ ZAHRO
ADLN - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
LAMPIRAN 9
ROE BANK SAMPEL PERIODE 2010-2012
NO NAMA BANK 2010 2011 2012
1 B. Mandiri 0.2203 0.1922 0.2024
2 B.Negara Indonesia 0.1238 0.1546 0.1575
3 B.Rakyat Indonesia 0.3128 0.3030 0.2865
4 B.Tabungan Negara 0.1421 0.1528 0.1327
5 B.Agroniaga 0.0504 0.0945 0.0888
6 B.Artha Graha Internasional 0.0793 0.0870 0.0688
7 B.Bukopin 0.1670 0.1673 0.1644
8 B.Central Asia 0.2481 0.2614 0.2368
9 B.Cimb Niaga 0.1816 0.1717 0.1845
10 B.Danamon Indonesia 0.1227 0.1156 0.1350
11 B.Ekonomi Raharja 0.1286 0.0954 0.0714
12 B.Ganesha 0.1187 0.0484 0.0460
13 B.Hana 0.0522 0.0260 0.0445
14 B.ICB Bumiputera Indonesia 0.0402 -0.1530 0.0015
15 B.ICBC Indonesia 0.0126 0.0457 0.0886
16 B.Internasional Indonesia 0.0496 0.0784 0.1128
17 B.Mayapada Internasional 0.0519 0.1030 0.1426
18 B.Mega 0.2180 0.2201 0.2199
19 B.Nusantara Parahyangan 0.0983 0.1169 0.1292
20 B.OCBC NISP 0.0718 0.1142 0.1023
21 PAN Indonesia Bank 0.0849 0.0934 0.0985
22 B.Permata 0.1317 0.1202 0.1139
23 B.QNB Kesawan 0.0068 0.0069 -0.0342
24 B.SBI Indonesia 0.0523 0.1050 0.0648
25 B.Sinarmas 0.1117 0.0870 0.1248
26 B.UOB Buana 0.1022 0.1063 0.1295
27 B.Windu Kentjana Internasional 0.0543 0.0649 0.1245
28 B.Sumitomo Mitsui Indonesia 0.1515 0.0905 0.0958
29 B.DBS Indonesia 0.0651 0.1017 0.1412
30 B.Resona Perdania 0.1480 0.1450 0.1433
31 B.Mizuho Indonesia 0.1197 0.0844 0.0963
32 B.KEB Indonesia 0.0947 0.0894 0.0906
33 ANZ Panin Bank 0.0787 0.1011 0.2045
34 B.Woori Indonesia 0.1082 0.1151 0.0884
35 B.Rabobank International 0.0759 0.0324 0.0156
36 B.China Trust Indonesia 0.1069 0.1007 0.0826
37 B.Commonwealth 0.0028 0.0156 0.0446
38 Citibank N.A 0.3238 0.2583 0.2497
39 The Hongkong Shanghai 0.6507 0.7225 0.5049
40 The Bank of Tokyo Mitsubishi 0.0990 0.1161 0.0927
41 Standard Chartered Bank 0.6939 1.0042 0.8544
MIN 0.003 -0.153 -0.034
MAX 0.694 1.004 0.854
MEAN 0.142 0.146 0.142
STDEV 0.140 0.181 0.142
SKRIPSI STRUKTUR PENDAPATAN DAN RISIKO ... BINTI INATUZ ZAHRO
ADLN - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
LAMPIRAN 10
SIZE BANK SAMPEL PERIODE 2010-2012

NO NAMA BANK 2010 2011 2012


1 B. Mandiri 8.61 8.69 8.75
2 B.Negara Indonesia 8.38 8.46 8.51
3 B.Rakyat Indonesia 8.60 8.66 8.73
4 B.Tabungan Negara 7.83 7.95 8.05
5 B.Agroniaga 6.48 6.54 6.61
6 B.Artha Graha Internasional 7.23 7.28 7.31
7 B.Bukopin 7.66 7.74 7.80
8 B.Central Asia 8.51 8.58 8.64
9 B.Cimb Niaga 8.15 8.22 8.28
10 B.Danamon Indonesia 8.04 8.10 8.12
11 B.Ekonomi Raharja 7.33 7.38 7.40
12 B.Ganesha 6.18 6.26 6.30
13 B.Hana 6.38 6.57 6.72
14 B.ICB Bumiputera Indonesia 6.94 6.86 6.87
15 B.ICBC Indonesia 7.02 7.25 7.39
16 B.Internasional Indonesia 7.85 7.96 8.05
17 B.Mayapada Internasional 7.00 7.11 7.23
18 B.Mega 7.71 7.79 7.82
19 B.Nusantara Parahyangan 6.72 6.82 6.91
20 B.OCBC NISP 7.70 7.78 7.90
21 PAN Indonesia Bank 8.02 8.07 8.15
22 B.Permata 7.87 8.01 8.12
23 B.QNB Kesawan 6.41 6.56 6.67
24 B.SBI Indonesia 6.20 6.32 6.37
25 B.Sinarmas 7.05 7.22 7.18
26 B.UOB Buana 7.58 7.74 7.77
27 B.Windu Kentjana Internasional 6.64 6.81 6.81
28 B.Sumitomo Mitsui Indonesia 7.22 7.33 7.51
29 B.DBS Indonesia 7.45 7.51 7.62
30 B.Resona Perdania 6.89 7.01 7.07
31 B.Mizuho Indonesia 7.27 7.35 7.43
32 B.KEB Indonesia 6.56 6.59 6.69
33 ANZ Panin Bank 7.30 7.44 7.45
34 B.Woori Indonesia 6.59 6.71 6.72
35 B.Rabobank International 7.11 7.12 7.14
36 B.China Trust Indonesia 6.73 6.78 6.82
37 B.Commonwealth 7.06 7.18 7.16
38 Citibank N.A 7.74 7.77 7.79
39 The Hongkong Shanghai 7.63 7.74 7.81
40 The Bank of Tokyo Mitsubishi 7.59 7.72 7.79
41 Standard Chartered Bank 7.60 7.68 7.71
MIN 6.18 6.26 6.30
MAX 8.61 8.69 8.75
MEAN 7.32 7.41 7.47
STDEV 0.65 0.64 0.64
SKRIPSI STRUKTUR PENDAPATAN DAN RISIKO ... BINTI INATUZ ZAHRO
ADLN - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

LAMPIRAN 11

REGRESSION MODEL I (PROKSI SDROA)

REGRESSION
/MISSING LISTWISE
/STATISTICS COEFF OUTS R ANOVA COLLIN TOL
/CRITERIA=PIN(.05) POUT(.10)
/NOORIGIN
/DEPENDENT SDROA
/METHOD=ENTER NNII DTA EQUITY ROE SIZE
/SCATTERPLOT=(*SRESID ,*ZPRED)
/RESIDUALS DURBIN HISTOGRAM(ZRESID) NORMPROB(ZRESID)
/CASEWISE PLOT(ZRESID) OUTLIERS(2.5)
/SAVE RESID.

Regression

a
Variables Entered/Removed

Model Variables Variables Method


Entered Removed

SIZE, NNII,
1 DTA, ROE, . Enter
b
EQUITY

a. Dependent Variable: SDROA


b. All requested variables entered.

b
Model Summary

Model R R Square Adjusted R Std. Error of the Durbin-Watson


Square Estimate
a
1 .444 .197 .161 .0013197 2.030

a. Predictors: (Constant), SIZE, NNII, DTA, ROE, EQUITY


b. Dependent Variable: SDROA

SKRIPSI STRUKTUR PENDAPATAN DAN RISIKO ... BINTI INATUZ ZAHRO


ADLN - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

a
ANOVA

Model Sum of Squares df Mean Square F Sig.


b
Regression .000 5 .000 5.542 .000

1 Residual .000 113 .000

Total .000 118

a. Dependent Variable: SDROA


b. Predictors: (Constant), SIZE, NNII, DTA, ROE, EQUITY

a
Coefficients

Model Unstandardized Standardize t Sig. Collinearity Statistics


Coefficients d
Coefficients

B Std. Error Beta Tolerance VIF

(Constant) .002 .002 1.379 .171

NNII -.003 .001 -.276 -2.564 .012 .612 1.634

DTA .000 .001 -.051 -.592 .555 .965 1.036


1
EQUITY .011 .003 .519 4.471 .000 .527 1.897

ROE .004 .001 .410 3.736 .000 .592 1.690

SIZE .000 .000 -.122 -1.313 .192 .827 1.209

a. Dependent Variable: SDROA

a
Collinearity Diagnostics

Model Dimensio Eigenvalu Condition Variance Proportions


n e Index (Constan NNII DTA EQUITY ROE SIZE
t)

1 4.600 1.000 .00 .01 .01 .00 .01 .00

2 .626 2.710 .00 .02 .11 .01 .37 .00

3 .377 3.495 .00 .33 .05 .09 .00 .00


1
4 .351 3.620 .00 .01 .79 .07 .05 .00

5 .043 10.312 .02 .58 .03 .67 .57 .05

6 .003 39.972 .98 .05 .01 .17 .00 .95


a. Dependent Variable: SDROA

SKRIPSI STRUKTUR PENDAPATAN DAN RISIKO ... BINTI INATUZ ZAHRO


ADLN - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

a
Residuals Statistics

Minimum Maximum Mean Std. Deviation N

Predicted Value .001722 .004793 .002878 .0006395 119


Std. Predicted Value -1.808 2.994 .000 1.000 119
Standard Error of Predicted
.000 .001 .000 .000 119
Value
Adjusted Predicted Value .001683 .004892 .002877 .0006639 119
Residual -.0025112 .0030172 0E-7 .0012914 119
Std. Residual -1.903 2.286 .000 .979 119
Stud. Residual -2.012 2.314 .000 1.002 119
Deleted Residual -.0028073 .0030921 9E-7 .0013566 119
Stud. Deleted Residual -2.040 2.361 .001 1.008 119
Mahal. Distance .363 51.964 4.958 6.434 119
Cook's Distance .000 .103 .009 .015 119
Centered Leverage Value .003 .440 .042 .055 119

a. Dependent Variable: SDROA

SKRIPSI STRUKTUR PENDAPATAN DAN RISIKO ... BINTI INATUZ ZAHRO


ADLN - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

Correlations

NNII DTA EQUIT ROE SIZE Unstandardized


Y Residual

Correlation ** **
1.000 -.078 .383 .407 .070 .013
Coefficient
NNII
Sig. (2-tailed) . .397 .000 .000 .447 .890

N 119 119 119 119 119 119

Correlation
-.078 1.000 -.008 -.145 -.016 -.054
Coefficient
DTA
Sig. (2-tailed) .397 . .933 .117 .861 .563

N 119 119 119 119 119 119

Correlation ** *
.383 -.008 1.000 -.211 -.169 .075
Coefficient
EQUITY
Sig. (2-tailed) .000 .933 . .021 .067 .416

Spearman's N 119 119 119 119 119 119


rho Correlation ** * **
.407 -.145 -.211 1.000 .612 .061
Coefficient
ROE
Sig. (2-tailed) .000 .117 .021 . .000 .513

N 119 119 119 119 119 119

Correlation **
.070 -.016 -.169 .612 1.000 -.024
Coefficient
SIZE
Sig. (2-tailed) .447 .861 .067 .000 . .798

N 119 119 119 119 119 119

Correlation
.013 -.054 .075 .061 -.024 1.000
Unstandardized Coefficient

Residual Sig. (2-tailed) .890 .563 .416 .513 .798 .

N 119 119 119 119 119 119

**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).


*. Correlation is significant at the 0.05 level (2-tailed).

SKRIPSI STRUKTUR PENDAPATAN DAN RISIKO ... BINTI INATUZ ZAHRO


ADLN - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

LAMPIRAN 12

REGRESSION MODEL I (PROKSI LLP)

REGRESSION
/MISSING LISTWISE
/STATISTICS COEFF OUTS R ANOVA COLLIN TOL
/CRITERIA=PIN(.05) POUT(.10)
/NOORIGIN
/DEPENDENT LLP
/METHOD=ENTER NNII DTA EQUITY ROE SIZE
/SCATTERPLOT=(*SRESID ,*ZPRED)
/RESIDUALS DURBIN HISTOGRAM(ZRESID) NORMPROB(ZRESID)
/CASEWISE PLOT(ZRESID) OUTLIERS(2.5)
/SAVE RESID.

Regression
a
Variables Entered/Removed

Model Variables Variables Method


Entered Removed

SIZE, DTA,
1 NNII, ROE, . Enter
b
EQUITY

a. Dependent Variable: LLP


b. All requested variables entered.

b
Model Summary

Model R R Square Adjusted R Std. Error of the Durbin-Watson


Square Estimate
a
1 .676 .457 .433 .0098803 1.914

a. Predictors: (Constant), SIZE, DTA, NNII, ROE, EQUITY


b. Dependent Variable: LLP

SKRIPSI STRUKTUR PENDAPATAN DAN RISIKO ... BINTI INATUZ ZAHRO


ADLN - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

a
ANOVA

Model Sum of Squares df Mean Square F Sig.


b
Regression .009 5 .002 18.548 .000

1 Residual .011 110 .000

Total .020 115

a. Dependent Variable: LLP


b. Predictors: (Constant), SIZE, DTA, NNII, ROE, EQUITY

a
Coefficients

Model Unstandardized Standardized t Sig. Collinearity Statistics


Coefficients Coefficients

B Std. Error Beta Tolerance VIF

(Constant) -.070 .013 -5.332 .000

NNII -.033 .008 -.384 -4.296 .000 .616 1.623

DTA -.010 .005 -.157 -2.208 .029 .981 1.020


1
EQUITY .039 .019 .185 2.031 .045 .595 1.680

ROE .035 .009 .341 3.752 .000 .596 1.677

SIZE .010 .002 .501 6.280 .000 .776 1.288

a. Dependent Variable: LLP

a
Collinearity Diagnostics

Model Dimension Eigenval Conditio Variance Proportions


ue n Index (Constan NNII DTA EQUIT ROE SIZE
t) Y

1 4.648 1.000 .00 .01 .01 .00 .01 .00

2 .587 2.815 .00 .04 .11 .00 .35 .00

3 .398 3.417 .00 .19 .64 .00 .01 .00


1
4 .320 3.809 .00 .12 .21 .19 .07 .00

5 .044 10.283 .02 .57 .02 .64 .56 .04

6 .003 41.234 .98 .06 .01 .16 .01 .96

a. Dependent Variable: LLP

SKRIPSI STRUKTUR PENDAPATAN DAN RISIKO ... BINTI INATUZ ZAHRO


ADLN - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

a
Casewise Diagnostics

Case Number Std. Residual LLP Predicted Value Residual

108 2.697 .0472 .020554 .0266459

a. Dependent Variable: LLP

a
Residuals Statistics

Minimum Maximum Mean Std. Deviation N

Predicted Value -.000013 .040027 .019092 .0088728 116


Std. Predicted Value -2.153 2.359 .000 1.000 116
Standard Error of Predicted
.001 .007 .002 .001 116
Value
Adjusted Predicted Value -.005816 .038958 .019001 .0089940 116
Residual -.0192223 .0266459 0E-7 .0096632 116
Std. Residual -1.946 2.697 .000 .978 116
Stud. Residual -1.968 2.726 .004 1.007 116
Deleted Residual -.0212480 .0272185 .0000908 .0102781 116
Stud. Deleted Residual -1.994 2.810 .007 1.016 116
Mahal. Distance .356 50.680 4.957 6.650 116
Cook's Distance .000 .188 .011 .028 116
Centered Leverage Value .003 .441 .043 .058 116

a. Dependent Variable: LLP

SKRIPSI STRUKTUR PENDAPATAN DAN RISIKO ... BINTI INATUZ ZAHRO


ADLN - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

Correlations

NNII DTA EQUITY ROE SIZE Unstandardized


Residual

Correlation ** **
1.000 -.037 .354 .500 .181 -.005
Coefficient
NNII
Sig. (2-tailed) . .694 .000 .000 .052 .956

N 116 116 116 116 116 116

Correlation
-.037 1.000 .011 -.114 -.055 -.025
Coefficient
DTA
Sig. (2-tailed) .694 . .908 .221 .560 .791

N 116 116 116 116 116 116

Correlation **
.354 .011 1.000 -.150 -.152 .060
Coefficient
EQUITY
Sig. (2-tailed) .000 .908 . .108 .103 .520
Spear
N 116 116 116 116 116 116
man's
Correlation ** **
rho .500 -.114 -.150 1.000 .628 -.031
Coefficient
ROE
Sig. (2-tailed) .000 .221 .108 . .000 .738

N 116 116 116 116 116 116

Correlation **
.181 -.055 -.152 .628 1.000 -.074
Coefficient
SIZE
Sig. (2-tailed) .052 .560 .103 .000 . .433

N 116 116 116 116 116 116

Correlation
Unstandar -.005 -.025 .060 -.031 -.074 1.000
Coefficient
dized
Sig. (2-tailed) .956 .791 .520 .738 .433 .
Residual
N 116 116 116 116 116 116

**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).

SKRIPSI STRUKTUR PENDAPATAN DAN RISIKO ... BINTI INATUZ ZAHRO


ADLN - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

LAMPIRAN 13

REGRESSION MODEL II (PROKSI SDROA)

REGRESSION
/MISSING LISTWISE
/STATISTICS COEFF OUTS R ANOVA COLLIN TOL
/CRITERIA=PIN(.05) POUT(.10)
/NOORIGIN
/DEPENDENT SDROA
/METHOD=ENTER COM TRAD DTA EQUITY ROE SIZE
/SCATTERPLOT=(*SRESID ,*ZPRED)
/RESIDUALS DURBIN HISTOGRAM(ZRESID) NORMPROB(ZRESID)
/CASEWISE PLOT(ZRESID) OUTLIERS(2.5)
/SAVE RESID.

Regression

a
Variables Entered/Removed

Model Variables Variables Method


Entered Removed

SIZE, DTA,
1 TRAD, COM, . Enter
b
EQUITY, ROE

a. Dependent Variable: SDROA


b. All requested variables entered.

b
Model Summary

Model R R Square Adjusted R Std. Error of the Durbin-Watson


Square Estimate
a
1 .414 .172 .123 .0013650 2.171

a. Predictors: (Constant), SIZE, DTA, TRAD, COM, EQUITY, ROE


b. Dependent Variable: SDROA

SKRIPSI STRUKTUR PENDAPATAN DAN RISIKO ... BINTI INATUZ ZAHRO


ADLN - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

a
ANOVA

Model Sum of Squares df Mean Square F Sig.


b
Regression .000 6 .000 3.557 .003

1 Residual .000 103 .000

Total .000 109

a. Dependent Variable: SDROA


b. Predictors: (Constant), SIZE, DTA, TRAD, COM, EQUITY, ROE

a
Coefficients

Model Unstandardized Coefficients Standardized t Sig. Collinearity Statistics


Coefficients

B Std. Error Beta Tolerance VIF

(Constant) .003 .002 1.692 .094

COM -.004 .003 -.156 -1.445 .151 .694 1.441

TRAD -.001 .002 -.054 -.544 .587 .812 1.232

1 DTA -.001 .001 -.072 -.778 .438 .947 1.056

EQUITY .009 .003 .424 3.703 .000 .614 1.627

ROE .004 .001 .387 3.237 .002 .564 1.773

SIZE .000 .000 -.088 -.855 .395 .750 1.333

a. Dependent Variable: SDROA


a
Collinearity Diagnostics

Mode Dimension Eigenvalue Condition Variance Proportions


l Index (Cons COM TRAD DTA EQUITY ROE SIZE
tant)

1 5.063 1.000 .00 .01 .01 .01 .00 .01 .00

2 .708 2.675 .00 .04 .05 .25 .01 .14 .00

3 .546 3.044 .00 .05 .67 .01 .01 .05 .00


1 4 .392 3.593 .00 .13 .05 .34 .07 .19 .00

5 .205 4.975 .00 .63 .06 .38 .01 .06 .00

6 .084 7.779 .01 .09 .15 .01 .77 .54 .01

7 .003 42.607 .99 .05 .01 .00 .13 .01 .98


a. Dependent Variable: SDROA

SKRIPSI STRUKTUR PENDAPATAN DAN RISIKO ... BINTI INATUZ ZAHRO


ADLN - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

a
Residuals Statistics

Minimum Maximum Mean Std. Deviation N

Predicted Value .001883 .004522 .002858 .0006040 110


Std. Predicted Value -1.614 2.755 .000 1.000 110
Standard Error of Predicted
.000 .001 .000 .000 110
Value
Adjusted Predicted Value .001031 .005040 .002856 .0006488 110
Residual -.0031165 .0030751 0E-7 .0013269 110
Std. Residual -2.283 2.253 .000 .972 110
Stud. Residual -2.371 2.282 .000 1.010 110
Deleted Residual -.0033595 .0031538 .0000017 .0014393 110
Stud. Deleted Residual -2.426 2.330 .002 1.017 110
Mahal. Distance .329 49.716 5.945 7.330 110
Cook's Distance .000 .184 .013 .026 110
Centered Leverage Value .003 .456 .055 .067 110

a. Dependent Variable: SDROA

SKRIPSI STRUKTUR PENDAPATAN DAN RISIKO ... BINTI INATUZ ZAHRO


ADLN - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

Correlations

COM TRAD DTA EQUITY ROE SIZE Unstandardized


Residual

* ** **
Correlation Coefficient 1.000 .229 -.167 .105 .439 .381 -.034

COM
Sig. (2-tailed) . .016 .081 .273 .000 .000 .725

N 110 110 110 110 110 110 110


* **
Correlation Coefficient .229 1.000 -.007 .341 .076 -.124 -.007

TRAD Sig. (2-tailed) .016 . .940 .000 .428 .195 .945

N 110 110 110 110 110 110 110

Correlation Coefficient -.167 -.007 1.000 -.007 -.097 .032 -.073

DTA Sig. (2-tailed) .081 .940 . .945 .314 .736 .446

N 110 110 110 110 110 110 110


Spea ** * *
Correlation Coefficient .105 .341 -.007 1.000 -.196 -.189 .090
rman'
EQUITY Sig. (2-tailed) .273 .000 .945 . .040 .048 .347
s rho
N 110 110 110 110 110 110 110
** * **
Correlation Coefficient .439 .076 -.097 -.196 1.000 .625 .029

ROE Sig. (2-tailed) .000 .428 .314 .040 . .000 .764

N 110 110 110 110 110 110 110


** * **
Correlation Coefficient .381 -.124 .032 -.189 .625 1.000 -.007

SIZE Sig. (2-tailed) .000 .195 .736 .048 .000 . .941

N 110 110 110 110 110 110 110

Unstand Correlation Coefficient -.034 -.007 -.073 .090 .029 -.007 1.000

ardized Sig. (2-tailed) .725 .945 .446 .347 .764 .941 .


Residual N 110 110 110 110 110 110 110

*. Correlation is significant at the 0.05 level (2-tailed).


**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).

SKRIPSI STRUKTUR PENDAPATAN DAN RISIKO ... BINTI INATUZ ZAHRO

Anda mungkin juga menyukai