Anda di halaman 1dari 77

IR PERPUSTAKAAN - UNIVERSITAS AIRLANGGA

PENGARUH KARAKTERISTIK KOMITE AUDIT,


KARAKTERISTIK DEWAN KOMISARIS DAN UKURAN
PERUSAHAAN TERHADAP RISIKO BANK DI INDONESIA

SKRIPSI

DIAJUKAN UNTUK MEMENUHI SEBAGIAN PERSYARATAN


DALAM MEMPEROLEH GELAR SARJANA MANAJEMEN
PROGRAM STUDI S-1 MANAJEMEN
DEPARTEMEN MANAJEMEN

DIAJUKAN OLEH
HARDHINA SEDYA CESARNINGTYAS
NIM :041311233070

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS


UNIVERSITAS AIRLANGGA
SURABAYA
2017

i
SKRIPSI PENGARUH KARAKTERISTIK KOMITE ... HARDHINA SEDYA C
IR PERPUSTAKAAN - UNIVERSITAS AIRLANGGA

SKRIPSI PENGARUH KARAKTERISTIK KOMITE ... HARDHINA SEDYA C


IR PERPUSTAKAAN - UNIVERSITAS AIRLANGGA

SKRIPSI PENGARUH KARAKTERISTIK KOMITE ... HARDHINA SEDYA C


IR PERPUSTAKAAN - UNIVERSITAS AIRLANGGA

KATA PENGANTAR

Segala puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT, atas rahmat,

hidayah dan karunia-Nya, penulis dapat menyelesaikan skripsi ini. Selama proses

penyusunan skripsi, penulis menyadari tanpa bantuan dan bimbingan dari

berbagai pihak, sangat sulit bagi penulis untuk menyelesaikan skripsi ini. Oleh

karena itu, penulis ingin menyampaikan terima kasih kepada:

1. Prof. Dr. Dian Agustia, SE., Msi.,Ak.,CMA.,CA, selaku Dekan Fakultas

Ekonomi dan Bisnis Universitas Airlangga.

2. Dr. Masmira Kurniawati, SE.,M.Si, selaku Ketua Program Studi Manajemen

Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Airlangga.

3. Drs. Ec. I Made Sudana, MS, selaku dosen pembimbing yang telah

menyediakan waktu, tenaga dan pikiran untuk membimbing penulis selama

proses penyusunan skripsi sehingga proses penulisan skripsi ini selesai.

4. Dra.Ec.Hj. Nurtjahja Moegni, M.Si, selaku dosen wali yang telah sabar

memberikan saran dan nasehat selama masa perkuliahan.

5. Seluruh Bapak dan Ibu Dosen Fakultas Ekonomi dan Bisnis yang telah

memberikan ilmu, pengalaman dan motivasi kepada penulis selama masa

perkuliahan.

6. Seluruh staf Departemen Manajemen dan karyawan Fakultas Ekonomi dan

Bisnis Universitas Airlangga yang telah memberikan informasi yang sangat

berguna bagi penulis.

iv
SKRIPSI PENGARUH KARAKTERISTIK KOMITE ... HARDHINA SEDYA C
IR PERPUSTAKAAN - UNIVERSITAS AIRLANGGA

7. Kedua orang tua penulis, Bapak Harmiyanto dan Ibu Lilik Sudariati yang

telah memberikan doa, kasih sayang dan dukungan sehingga penulis dapat

menyelesaikan penulisan skripsi ini.

8. Kedua kakak tercinta, Pamintoko Teja Permana dan Hardhini Permatasari

yang telah memberikan semangat kepada penulis dalam menyelesaikan

penulisan skripsi ini.

9. Sahabat-sahabat seperjuangan selama kuliah Dea, Dinud, Aning, Indri, Dita,

Ika, Dwi, Yuni yang selalu memberikan semangat dan bantuan selama proses

pengerjaan skripsi.

10. Teman-teman sebimbingan, Andhita, Wyndhi, Elka, Galuh, Rima, Tiwi,

Naya, Rafika, Wahyu, Agil yang telah memberikan dukungan dalam

menyelesaikan skripsi.

11. Sahabat-sahabat penulis, provani, nabila, intan, andina, ghina, mira, tria, sri

dan nanda yang selalu memberikan dukungan selama proses pembuatan

skripsi.

12. Teman-teman KKN BBM 53 Kelurahan Ujung Kecamatan Semampir,

Surabaya

13. Teman-teman Manajemen 2013 Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas

Airlangga dan semua pihak yang tidak dapat disebutkan satu per satu, yang

membantu proses penulisan skripsi ini.

Semoga Allah SWT selalu memberikan rahmat dan karunia-Nya kepada

semua pihak yang telah memberikan dukungan dan bantuan untuk penulis.

Penulis menyadari bahwa dalam penulisan skripsi ini masih terdapat kekurangan.

v
SKRIPSI PENGARUH KARAKTERISTIK KOMITE ... HARDHINA SEDYA C
IR PERPUSTAKAAN - UNIVERSITAS AIRLANGGA

Penulis akan menerima seluruh kritik dan saran dengan senang hati, sehingga

skripsi ini dapat bermanfaat bagi orang lain.

Surabaya, 21 Juni 2017

Penulis

vi
SKRIPSI PENGARUH KARAKTERISTIK KOMITE ... HARDHINA SEDYA C
IR PERPUSTAKAAN - UNIVERSITAS AIRLANGGA

ABSTRAK

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh karakteristik komite


audit, karakteristik dewan komisaris dan ukuran perusahaan terhadap risiko bank
di Indonesia. Penelitian ini menggunakan metode analisis regresi linier berganda
untuk mengetahui pengaruh variabel bebas yang terdiri dari accounting or
financial expertise, komite audit wanita, ukuran komite audit, board of
commisioners independence, board of commisioners size dan ukuran perusahaan
terhadap variabel terikat yaitu risiko bank. Berdasarkan hasil analisis dapat
disimpulkan bahwaaccounting or financial expertise, komite audit wanita, board
of commisioners sizedan ukuran perusahaan berpengaruh negatif
signifikanterhadap risiko bank. Board of commisioners independence berpengaruh
negatif tidak signifikan terhadap risiko bank, sedangkan ukuran komite audit
berpengaruh positif tidak signifikan terhadap risiko bank.

Kata kunci: karakteristik komite audit, karakteristik dewan komisaris, ukuran


perusahaan, risiko bank

vii
SKRIPSI PENGARUH KARAKTERISTIK KOMITE ... HARDHINA SEDYA C
IR PERPUSTAKAAN - UNIVERSITAS AIRLANGGA

ABSTRACT

This research aims to determine the effect of audit committee


characteristic, board of commissioners characteristic, bank size to bank risk. This
research used regression linier analysis to determine the effect of independent
variables consisting of accounting or financial expertise, femaleaudit committee,
audit committee size, board of commissioners independence, board of
commissioners size and bank size towards dependent variable which bank risk.
Based on the result of analysis, it could conclude that accounting or financial
expertise, femaleaudit committee, board of commissioners sizeand bank size have
negative significant effect to bank risk. Board of commissioners independence has
negative insignificant effect to bank risk, while audit committee size has positive
insignificant effect to bank risk.

Keywords: audit committee characteristic, board of commisioners characteristic,


bank size, bank risk

viii
SKRIPSI PENGARUH KARAKTERISTIK KOMITE ... HARDHINA SEDYA C
IR PERPUSTAKAAN - UNIVERSITAS AIRLANGGA

DAFTAR ISI

HALAMAN PERSETUJUAN ........................................................................... ...i


HALAMAN PENGESAHAN SKRIPSI ............................................................... ii
HALAMAN PERNYATAAN ORISINALITAS SKRIPSI ................................. iii
KATA PENGANTAR ........................................................................................ iv
ABSTRAK ........................................................................................................ vii
ABSTRACT ..................................................................................................... viii
DAFTAR ISI ...................................................................................................... ix
DAFTAR GAMBAR .......................................................................................... xi
DAFTAR TABEL ............................................................................................. xii
DAFTAR LAMPIRAN ..................................................................................... xiii
BAB I PENDAHULUAN .................................................................................... 1
1. 1 Latar Belakang ........................................................................................ 1
1. 2 Rumusan Masalah ................................................................................... 4
1. 3 Tujuan Penelitian ..................................................................................... 5
1. 4 Manfaat Penelitian ................................................................................... 5
1. 5 Sistematika Penulisan .............................................................................. 6
BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA ........................................................................... 8
2. 1 Landasan Teori ........................................................................................ 8
2.1.1 Pengertian dan Fungsi Bank ............................................................ 8
2.1.2 Pengertian, Macam dan Pengukuran Risiko ................................... 10
2.1.3 Pengertian dan Tujuan Komite Audit ............................................. 12
2.1.4 Tanggung Jawab dan Wewenang Komite Audit ............................. 13
2.1.5 Karakteristik Komite Audit dan Pengaruhnya
Terhadap Risiko ............................................................................ 15
1. Accounting or Financial Expertise ............................................. 15
2. Komite Audit Wanita ................................................................ 17
3. Ukuran Komite Audit ................................................................ 18
2.1.6 Karakteristik Dewan Komisaris dan Pengaruhnya
Terhadap Risiko ............................................................................ 19

ix
SKRIPSI PENGARUH KARAKTERISTIK KOMITE ... HARDHINA SEDYA C
IR PERPUSTAKAAN - UNIVERSITAS AIRLANGGA

1.Board of Commissioners Independence....................................... 20


2. Board of Commissioners Size ..................................................... 22
2.1.7 Ukuran Perusahaan dan Pengaruhnya Terhadap Risiko .................... 23
2.2 Penelitian Sebelumnya ......................................................................... 24
2.3 Hipotesis dan Model Analisis ............................................................... 25
2.3.1 Hipotesis ................................................................................... 25
2.3.2 Model Analisis .......................................................................... 26
2.4 Kerangka Teoritis ................................................................................. 27
BAB 3 METODE PENELITIAN ....................................................................... 28
3.1 Pendekatan Penelitian ............................................................................. 28
3.2 Indentifikasi Variabel ............................................................................. 28
3.3 Definisi Operasional .............................................................................. 29
3.4 Jenis dan Sumber Data ........................................................................... 30
3.5 Prosedur Pengumpulan Sampel............................................................... 30
3.6 Prosedur Pengumpulan Data ................................................................... 31
3.7 Teknis Analisis ...................................................................................... 31
BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN .............................................................. 36
4.1 Gambaran Umum Objek Penelitian ........................................................... 36
4.2 Deskripsi Hasil Penelitian ........................................................................ 36
4.3 Uji Asumsi Klasik.................................................................................... 39
1. Uji Normalitas .................................................................................... 39
2. Uji Multikolinearitas ........................................................................... 39
3. Uji Heteroskedastisitas ........................................................................ 40
4. Uji Autokorelasi .................................................................................. 40
4.4 Analisis Model dan Pengujian Hipotesis ................................................... 40
4.5 Pembahasan ............................................................................................. 41
4.5.1 Pengaruh Karakteristik Komite Audit terhadap Risiko Bank ....... 41
4.5.2 Pengaruh Karakteristik Board of Commisioners terhadap Risiko
Bank ........................................................................................... 43
4.5.3 Pengaruh Ukuran Perusahaan terhadap Risiko Bank .................... 44
BAB 5 SIMPULAN DAN SARAN.................................................................... 46
5.1 Simpulan ................................................................................................ 46
5.2 Saran ...................................................................................................... 47
DAFTAR PUSTAKA

x
SKRIPSI PENGARUH KARAKTERISTIK KOMITE ... HARDHINA SEDYA C
IR PERPUSTAKAAN - UNIVERSITAS AIRLANGGA

DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1 Kerangka Berpikir ............................................................................. 27

xi
SKRIPSI PENGARUH KARAKTERISTIK KOMITE ... HARDHINA SEDYA C
IR PERPUSTAKAAN - UNIVERSITAS AIRLANGGA

DAFTAR TABEL

Tabel 4.1 Deskripsi Statistik Variabel Penelitian ................................................ 37


Tabel 4.2 Hasil Analisis Pengaruh Karakteristik Komite Audit, Karakteristik
Dewan Komisaris dan Ukuran Perusahaan terhadap Risiko Bank ....................... 41

xii
SKRIPSI PENGARUH KARAKTERISTIK KOMITE ... HARDHINA SEDYA C
IR PERPUSTAKAAN - UNIVERSITAS AIRLANGGA

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 Data Variabel Penelitian


Lampiran 2 Hasil Statistik Deskriptif
Lampiran 3 Hasil Uji Asumsi Klasik
Lampiran 4 Hasil Uji Regresi

xiii
SKRIPSI PENGARUH KARAKTERISTIK KOMITE ... HARDHINA SEDYA C
IR PERPUSTAKAAN - UNIVERSITAS AIRLANGGA

BAB 1

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Bank merupakan lembaga keuangan yang menghimpun dana dari surplus

unit dalam bentuk simpanan dan menyalurkannya kepada deficit unit dalam

bentuk kredit. Dalam menjalankan kegiatan usahanya, segala aktivitas bank

senantiasa dihadapkan pada risiko. Semakin pesatnya perubahan lingkungan

bisnis dapat menyebabkan risiko kegiatan perbankan menjadi semakin kompleks.

Oleh karena itu, bank dituntut untuk dapat mengendalikan risiko dalam

melakukan kegiatan usahanya agar mampu beradaptasi dengan lingkungan yang

dinamis.

Berdasarkan fenomena yang ada, risiko perusahaan perbankan yang

terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) yang diukur dengan menggunakan standar

deviasi return saham harian selama periode tahun 2011-2015 bervariasi.

Perusahaan perbankan yang memiliki risiko tertinggi sebesar 5,15%, sedangkan

risiko terendah sebesar 0,86%.

Aspek pengawasan risiko merupakan suatu hal yang penting untuk

diperhatikan dalam rangka menghadapi kompleksitas risiko perusahaan perbankan

yang ada. Dewan komisaris mempunyai peran penting dalam melakukan

pengawasan perusahaan secara umum dan/atau khusus sesuai dengan anggaran

dasar serta memberi nasihat kepada direksi. Dewan komisaris dapat membentuk

komite-komite yang disahkan berdasarkan surat keputusan dewan komisaris untuk

1
SKRIPSI PENGARUH KARAKTERISTIK KOMITE ... HARDHINA SEDYA C
IR PERPUSTAKAAN - UNIVERSITAS AIRLANGGA
2

mendukung tugas dan tanggungjawab pengawasan perusahaan. Salah satu komite

dewan komisaris adalah komite audit. Secara umum, komite audit bertugas untuk

melakukan penelaahan atas informasi keuangan yang akan dikeluarkan

perusahaan publik dan melakukan penelaahan terhadap aktivitas pelaksanaan

manajemen risiko yang dilakukan oleh direksi

Peraturan mengenai pentingnya pembentukan komite audit bagi

perusahaan yang go public pertama kali dikeluarkan oleh Badan Pengawas Pasar

Modal melalui surat edaran nomor: SE-03/PM/2000. Pada tahun 2015, Otoritas

Jasa Keuangan (OJK) mengeluarkan peraturan terbaru mengenai pembentukan

dan pedoman pelaksanaan kerja komite audit. Berdasarkan peraturan Otoritas Jasa

Keuangan (OJK) Nomor 55/POJK.04/2015, perusahaan yang terdaftar di Bursa

Efek Indonesia (BEI) wajib memiliki komite audit yang diangkat dan

diberhentikan oleh dewan komisaris. Komite audit wajib memenuhi persyaratan

keanggotaan dan bertindak secara independen dalam melaksanakan tugas dan

tanggungjawabnya

Keberhasilan komite audit dalam melaksanakan tanggungjawabnya terkait

dengan fungsi pengawasan risiko pada perusahaan perbankan dipengaruhi oleh

berbagai karakteristik dari anggota komite audit. Karakteristik komite audit dapat

ditinjau dari berbagai aspek seperti latar belakang pendidikan, jenis kelamin dan

ukuran komite audit. Adanya berbagai perbedaan karakteristik dalam komite audit

merupakan suatu keunggulan kompetitif yang dipandang mampu menghasilkan

strategi perusahaan yang lebih baik (Carter et al., 2003).

SKRIPSI PENGARUH KARAKTERISTIK KOMITE ... HARDHINA SEDYA C


IR PERPUSTAKAAN - UNIVERSITAS AIRLANGGA
3

Komite audit membutuhkan keahlian khusus dibidang keuangan atau

akuntansi untuk dapat menghadapi berbagai tantangan dalam menjalankan tugas

dan tanggungjawabnya. Peraturan Otoritas Jasa Keuangan tahun 2015

menyebutkan bahwa perusahaan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI)

diwajibkan untuk membentuk komite audit, dari paling sedikit salah satu

anggotanya harus merupakan accounting or financial expertise. Accounting or

financial expertise merupakan seseorang yang memiliki pengetahuan dan

pengalaman dibidang keuangan atau akuntansi. Keberadaan accounting or

financial expertise pada komite audit perusahaan perbankan di Indonesia cukup

tinggi. Selama periode 2011-2015, komite audit perusahaan perbankan yang

semua anggotanya merupakan accounting or financial expertise sebesar 19,46%,

sedangkan 80,53% tidak semua anggota komite audit perusahaan perbankan

merupakan accounting or financial expertise. Jumlah accounting or financial

expertise pada komite audit yang semakin besar membantu dalam melakukan

pengawasan kebijakan perusahaan, sehingga dapat meminimalisir risiko

perusahaan.

Di Indonesia, terdapat peningkatan proporsi wanita dalam komite audit

yang diukur dari rasio jumlah anggota wanita dibandingkan dengan jumlah

anggota komite audit pada perusahaan perbankan selama periode 2011-2015.

Rata-rata presentase wanita pada komite audit perusahaan perbankan yang

terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada tahun 2011 hanya sebesar 9,77% dan

meningkat menjadi 14,77% pada tahun 2015.

SKRIPSI PENGARUH KARAKTERISTIK KOMITE ... HARDHINA SEDYA C


IR PERPUSTAKAAN - UNIVERSITAS AIRLANGGA
4

Komite audit harus memiliki sumber daya yang memadai agar dapat

melaksanakan tugas dan fungsinya. Jumlah anggota komite audit yang dibutuhkan

oleh masing-masing perusahaan perbankan bervariasi sesuai dengan kondisi dan

kompleksitas perusahaan. Otoritas Jasa Keuangan telah menerbitkan surat edaran

nomor 16/SEOJK.05/ yang menetapkan mengenai jumlah komite audit yang wajib

dimiliki oleh setiap perusahaan yaitu paling sedikit terdiri dari 3 (tiga) orang

anggota yang berasal dari komisaris independen dan pihak dari luar emiten atau

perusahaan publik. Selama periode 2011-2015, rata-rata anggota komite audit

pada perusahaan perbankan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI)

berjumlah 4 orang.

Beberapa peneliti telah membuktikan pengaruh karakteristik komite audit

terhadap risiko perusahaan. Sun dan Liu (2013) menemukan bahwa accounting or

financial expertise dan komite audit wanita berpengaruh positif tidak signifikan

terhadap risiko bank, sedangkan ukuran komite audit berpengaruh negatif tidak

signifikan terhadap risiko bank. Penelitian Gulamhussen dan Santa (2015)

menemukan pengaruh negatif komite audit wanita terhadap risiko. Penelitian yang

dilakukan Garcia et al (2016) menunjukkan hasil pengaruh yang berbeda,

accounting or financial expertise dalam komite audit mempunyai pengaruh

negatif terhadap risiko.

1.2. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan maka rumusan masalah yang

dikaji dalam penelitian ini adalah apakah karakteristik komite audit yang

diproksikan dengan (accounting or financial expertise, komite audit wanita dan

SKRIPSI PENGARUH KARAKTERISTIK KOMITE ... HARDHINA SEDYA C


IR PERPUSTAKAAN - UNIVERSITAS AIRLANGGA
5

ukuran komite audit), karakteristik dewan komisaris yang diproksikan dengan

(board of commissioners independence dan board of commissioners size) dan

ukuran perusahaan berpengaruh terhadap risiko perusahaan perbankan yang

terdaftar di Bursa Efek Indonesia?

1.3. Tujuan Penelitian

Tujuan yang ingin dicapai dari penelitian ini adalah untuk mengetahui

pengaruh karakteristik komite audit, karakteristik dewan komisaris dan ukuran

perusahaan terhadap risiko perusahaan perbankan yang terdaftar di Bursa Efek

Indonesia

1.4 Manfaat Penelitian

Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberi kontribusi bagi berbagai pihak

yang berkepentingan, antara lain:

1. Bagi dewan komisaris, penelitian ini diharapkan akan memberikan informasi

mengenai pengaruh karakteristik komite audit, karakteristik dewan komisaris

dan ukuran perusahaan terhadap pengawasan risiko pada perusahaan

perbankan.

2. Bagi investor, penelitian ini diharapkan dapat menjadi bahan pertimbangan

dalam pengambilan keputusan investasi.

3. Bagi penelitian selanjutnya, dapat menambah referensi mengenai karakteristik

komite audit, karakteristik dewan komisaris dan ukuran perusahaan terhadap

risiko perusahaan perbankan yang berguna untuk penelitian selanjutnya.

SKRIPSI PENGARUH KARAKTERISTIK KOMITE ... HARDHINA SEDYA C


IR PERPUSTAKAAN - UNIVERSITAS AIRLANGGA
6

1.5 Sistematika Penulisan

Sistematika penulisan skripsi ini dibagi menjadi 5 bab dengan susunan sebagai

berikut:

BAB 1: PENDAHULUAN

Bab ini secara ringkas menjelaskan mengenai latar belakang perlunya

dilakukan penelitian mengenai karakteristik komite audit, karakteristik

dewan komisaris, ukuran perusahaan dan risiko pada bank di Indonesia,

permasalahan, perumusan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian,

dan sistematika penulisan.

BAB 2: TINJAUAN PUSTAKA

Bab ini mengkaji konsep-konsep dan teori-teori yang akan digunakan

sebagai landasan pemikiran dalam penelitian ini.

BAB 3: METODOLOGI PENELITIAN

Bab ini menjelaskan identifikasi variabel, definisi operasional variabel, jenis

dan sumber data, teknik penentuan sampel, prosedur pengumpulan data, dan

teknik analisis data.

BAB 4: HASIL DAN PEMBAHASAN

Bab ini menjelaskan gambaran perusahaan serta pembahasan mengenai

permasalahan yang dikaji dan hasil analisis dari pengaruh karakteristik

komite audit, karakteristik dewan komisaris dan ukuran perusahaan terhadap

risiko perbankan.

SKRIPSI PENGARUH KARAKTERISTIK KOMITE ... HARDHINA SEDYA C


IR PERPUSTAKAAN - UNIVERSITAS AIRLANGGA
7

BAB 5: SIMPULAN DAN SARAN

Bab ini menjelaskan simpulan mengenai hasil analisis yang telah dilakukan

pada bab sebelumnya dan saran yang diberikan untuk perbaikan temuan-

temuan empiris dalam penelitian ini.

SKRIPSI PENGARUH KARAKTERISTIK KOMITE ... HARDHINA SEDYA C


IR PERPUSTAKAAN - UNIVERSITAS AIRLANGGA

BAB 2

TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Landasan Teori

2.1.1. Pengertian dan fungsi bank

Bank adalah badan usaha yang berperan sebagai lembaga perantara

keuangan antara masyarakat yang kelebihan dana dengan masyarakat yang

membutuhkan dana dalam rangka meningkatkan taraf hidup masyarakat banyak.

Bank juga mempunyai peranan penting dalam memperlancar lalu lintas

pembayaran, sarana dalam pelaksanaan kebijakan moneter dan penggerak

perekonomian suatu negara.

Menurut Kasmir (2000:11) bank secara sederhana dapat diartikan sebagai

lembaga keuangan yang kegiatan utamanya adalah menghimpun dana dari

masyarakat dan menyalurkan kembali dana tersebut ke masyarakat serta

memberikan jasa bank lainnya. Berdasarkan Undang- Undang No 10 Tahun 1998,

bank adalah badan usaha yang menghimpun dana dari masyarakat dalam bentuk

simpanan dan menyalurkannya kepada masyarakat dalam bentuk kredit dan/atau

bentuk-bentuk lainnya dalam rangka meningkatkan taraf hidup masyarakat

banyak.

Menurut Budisantoso (2006:9) secara lebih spesifik bank dapat berfungsi

sebagai berikut:

8
SKRIPSI PENGARUH KARAKTERISTIK KOMITE ... HARDHINA SEDYA C
IR PERPUSTAKAAN - UNIVERSITAS AIRLANGGA
9

1. Agent of Trust

Dasar utama kegiatan perbankan adalah kepercayaan, baik dalam hal

menghimpun dana maupun penyaluran dana. Masyarakat berkenan

menitipkan dananya di bank apabila dilandasi adanya unsur kepercayaan.

Pihak bank sendiri akan berkenan menyalurkan dananya pada debitur atau

masyarakat apabila dilandasi adanya unsur kepercayaan.

2. Agent of Development

Kegiatan perekonomian masyarakat di sektor moneter dan di sektor riil tidak

dapat dipisahkan. Kedua sektor tersebut selalu berinteraksi dan saling

mempengaruhi. Sektor riil tidak akan dapat berkinerja dengan baik apabila

sektor moneter tidak bekerja dengan baik. Kegiatan bank berupa

penghimpunan dan penyaluran dana sangat diperlukan bagi lancarnya

kegiatan perekonomian di sektor riil. Kegiatan bank tersebut memungkinkan

masyarakat melakukan kegiatan investasi, kegiatan distribusi, serta kegiatan

konsumsi barang dan jasa, mengingat bahwa kegiatan investasi-distribusi-

konsumsi tidak dapat dilepaskan dari adanya penggunaan uang.

3. Agent of Service

Disamping melakukan kegiatan penghimpunan dan penyaluran dana, bank

juga memberikan penawaran jasa perbankan yang lain kepada masyarakat.

Jasa ditawarkan bank ini erat kaitannya dengan kegiatan perekonomian secara

luas. Jasa ini antara lain dapat berupa jasa pengiriman uang, penitipan barang

berharga, pemberian jaminan bank, dan penyelesaian tagihan.

SKRIPSI PENGARUH KARAKTERISTIK KOMITE ... HARDHINA SEDYA C


IR PERPUSTAKAAN - UNIVERSITAS AIRLANGGA
10

2.1.2. Pengertian, macam dan pengukuran risiko

Dalam menjalankan kegiatan usahanya, segala aktivitas bank tidak akan

terlepas dari risiko. Risiko muncul karena adanya kondisi ketidakpastian yang

dihadapi oleh perusahaan, seperti ketidakpastian kondisi ekonomi, kondisi politik,

iklim investasi dan sebagainya. Jika perusahaan dapat mengelola risiko dengan

baik, maka perusahaan tersebut akan mampu mengurangi risiko. Menurut Hanafi

(2012:1) risiko adalah kemungkinan hasil yang diperoleh menyimpang dari yang

diharapkan, sedangkan Sudana (2011:34) risiko diartikan sebagai variabilitas hasil

investasi yang sesungguhnya terhadap hasil investasi yang diharapkan.

Menurut Peraturan Otoritas Jasa Keuangan Nomor 18/POJK.03/2016

tentang penerapan manajemen risiko bagi bank umum, terdapat 8 jenis risiko yang

wajib dikelola atau dipertimbangkan oleh bank umum, meliputi:

1. Risiko kredit adalah risiko akibat kegagalan debitur atau counterparty dalam

memenuhi kewajiban kepada bank.

2. Risiko pasar adalah risiko pada posisi neraca dan rekening administratif,

termasuk transaksi derivatif, akibat perubahan secara keseluruhan dari kondisi

pasar, termasuk risiko perubahan harga option.

3. Risiko likuiditas adalah risiko akibat ketidakmampuan bank untuk memenuhi

kewajiban yang jatuh tempo dengan sumber pendanaan arus kas dan/atau

dengan aset likuid berkualitas tinggi yang dapat diagunkan, tanpa mengganggu

aktivitas dan kondisi keuangan bank.

SKRIPSI PENGARUH KARAKTERISTIK KOMITE ... HARDHINA SEDYA C


IR PERPUSTAKAAN - UNIVERSITAS AIRLANGGA
11

4. Risiko operasional adalah risiko akibat ketidakcukupan dan/atau tidak

berfungsinya proses internal, kesalahan manusia, kegagalan sistem, dan/atau

adanya kejadian-kejadian eksternal yang mempengaruhi operasional bank.

5. Risiko kepatuhan adalah risiko akibat bank tidak mematuhi dan/atau tidak

melaksanakan peraturan perundang-undangan dan ketentuan yang berlaku.

6. Risiko hukum adalah risiko akibat tuntutan hukum dan/atau kelemahan aspek

yuridis.

7. Risiko reputasi adalah risiko akibat menurunnya tingkat kepercayaan

pemangku kepentingan (stakeholder) yang bersumber dari persepsi negatif

terhadap bank.

8. Risiko stratejik adalah risiko akibat ketidaktepatan dalam pengambilan

dan/atau pelaksanaan suatu keputusan stratejik serta kegagalan dalam

mengantisipasi perubahan lingkungan bisnis.

Penilaian terhadap risiko diukur menggunakan standar deviasi, yang

dihitung dengan rumus sebagai berikut :

([ Rit E ( Rit )] 2
SD= .................................................................................(2.1)
n 1

Keterangan

SD : Standar deviasi return saham bank i pada periode t

Rit : Actual return saham bank i pada periode t

E(Rit) : Rata-rata return saham harian bank i pada periode t

SKRIPSI PENGARUH KARAKTERISTIK KOMITE ... HARDHINA SEDYA C


IR PERPUSTAKAAN - UNIVERSITAS AIRLANGGA
12

n : Jumlah hari aktif perdagangan bursa dalam satu tahun.

Return saham i pada periode t (Rit) dapat dihitung dengan mengurangi

harga saham bank i pada periode t dengan harga saham bank i pada periode t-1

dibagi dengan harga saham bank i pada periode t-1:

Rit = Pit - Pit-1 ................................................................................................(2.2)

Pit-1

Keterangan:

Rit : Return saham bank i pada periode t

Pit : Harga saham bank i pada periode t

Pit-1 : Harga saham bank i pada periode t-1

Semakin besar nilai standar deviasi, semakin besar risiko suatu

perusahaan, sebaliknya, semakin rendah nilai standar deviasi menunjukkan

semakin rendah pula risiko suatu perusahaan (Hanafi,2012:264). Return dan risiko

merupakan dua hal yang harus dipertimbangkan dalam mengambil keputusan

investasi. Return dan risiko mempunyai hubungan yang positif, semakin tinggi

risiko yang harus tanggung, semakin tinggi pula return yang harus

dikompensasikan dari suatu investasi (Hartono,2014:285).

2.1.3. Pengertian dan tujuan komite audit

Komite audit adalah komite yang dibentuk oleh dan bertanggung jawab

kepada dewan komisaris dalam membantu melaksanakan tugas dan fungsi dewan

SKRIPSI PENGARUH KARAKTERISTIK KOMITE ... HARDHINA SEDYA C


IR PERPUSTAKAAN - UNIVERSITAS AIRLANGGA
13

komisaris. (Bapepam Nomor: Kep-29/PM/2004). Menurut surat edaran Otoritas

Jasa Keuangan nomor 16/SEOJK.05/2015, komite audit adalah komite yang

dibentuk dan bertanggung jawab kepada dewan komisaris untuk membantu dewan

komisaris dalam memantau dan memastikan efektifitas sistem pengendalian

internal dan pelaksanaan tugas auditor internal dan auditor independen/eksternal.

Komite Nasional Good Corporate Governance (2002) mengatakan bahwa

tujuan komite audit adalah:

1. Melaksanakan pengawasan atas proses laporan keuangan

Melakukan pengawasan atas proses pelaporan keuangan dengan menekankan

agar perusahaan mematuhi dan melaksanakan standar dan kebijaksanaan

keuangan yang berlaku

2. Memberikan pengawasan atas manajemen risiko

Mengidentifikasi semua risiko yang terkait dan memberikan pengawasan

pelaksanaan manajemen risiko perusahaan.

3. Melaksanakan pengawasan atas corporate governance

Mengawasi pelaksanaan corporate governance di perusahaan dan

memastikan perusahaan telah mematuhi undang-undang dan peraturan yang

berlaku

2.1.4. Tanggung jawab dan wewenang komite audit

Dalam menjalankan fungsinya, komite audit memiliki tugas dan

tanggung jawab paling sedikit meliputi:

1. Melakukan penelaahan atas informasi keuangan yang akan dikeluarkan

emiten atau perusahaan publik kepada publik dan/atau pihak otoritas antara

SKRIPSI PENGARUH KARAKTERISTIK KOMITE ... HARDHINA SEDYA C


IR PERPUSTAKAAN - UNIVERSITAS AIRLANGGA
14

lain laporan keuangan dan laporan lainnya terkait dengan informasi keuangan

emiten atau perusahaan publik.

2. Melakukan penelaahan atas ketaatan terhadap peraturan perundang-undangan

yang berhubungan dengan kegiatan emiten atau perusahaan publik.

3. Memberikan pendapat independen dalam hal terjadi perbedaan pendapat

antara manajemen dan akuntan atas jasa yang diberikannya.

4. Memberikan rekomendasi kepada dewan komisaris mengenai penunjukan

akuntan yang didasarkan pada independensi, ruang lingkup penugasan, dan

imbalan jasa.

5. Melakukan penelaahan atas pelaksanaan pemeriksaan oleh auditor internal

dan mengawasi pelaksanaan tindak lanjut oleh direksi atas temuan auditor

internal.

6. Melakukan penelaahan terhadap aktivitas pelaksanaan manajemen risiko yang

dilakukan oleh direksi.

7. Menelaah pengaduan yang berkaitan dengan proses akuntansi dan pelaporan

keuangan emiten atau perusahaan publik.

8. Menelaah dan memberikan saran kepada dewan komisaris terkait dengan

adanya potensi benturan kepentingan emiten atau perusahaan publik.

9. Menjaga kerahasiaan dokumen, data dan informasi emiten atau perusahaan

publik.

Berdasarkan peraturan Otoritas Jasa Keuangan, wewenang komite audit

meliputi:

SKRIPSI PENGARUH KARAKTERISTIK KOMITE ... HARDHINA SEDYA C


IR PERPUSTAKAAN - UNIVERSITAS AIRLANGGA
15

1. Mengakses dokumen, data, dan informasi emiten atau perusahaan publik

tentang karyawan, dana, aset, dan sumber daya perusahaan yang diperlukan.

2. Berkomunikasi langsung dengan karyawan, termasuk direksi dan pihak yang

menjalankan fungsi audit internal, manajemen risiko, dan akuntan terkait tugas

dan tanggung jawab komite audit.

3. Melibatkan pihak independen di luar anggota komite audit yang diperlukan

untuk membantu pelaksanaan tugasnya (jika diperlukan).

4. Melakukan kewenangan lain yang diberikan oleh dewan komisaris.

2.1.5. Karakteristik komite audit dan pengaruhnya terhadap risiko

Dewan komisaris dapat membentuk komite-komite dewan komisaris

untuk mendukung tugas dan tanggungjawab pengawasan seluruh aspek

perusahaan. Komite audit adalah bagian dari komite-komite dewan komisaris

yang bertujuan untuk melaksanakan pengawasan atas proses laporan keuangan,

manajemen risiko dan corporate governance. Dalam menjalankan

tangggungjawabnya, karakteristik komite audit akan mempengaruhi pengawasan

kebijakan perusahaan yang akan berdampak pada risiko perusahaan. Karakteristik

komite audit yang dimaksud dalam penelitian ini adalah accounting or financial

expertise, komite audit wanita dan ukuran komite audit.

1. Accounting or financial expertise (ACEXP)

Accounting or financial expertise adalah seseorang yang pernah menjabat

sebagai executive director pada departemen akuntansi atau keuangan di

perusahaan lain, pernah menjadi anggota komite audit pada perusahaan lain

SKRIPSI PENGARUH KARAKTERISTIK KOMITE ... HARDHINA SEDYA C


IR PERPUSTAKAAN - UNIVERSITAS AIRLANGGA
16

dan telah mengikuti training dibidang akuntansi dan keuangan (Garcia, et al,

2016). Menurut Bank Indonesia (2013) anggota komite audit dinilai memiliki

keahlian dibidang keuangan atau akuntansi apabila memiliki pengetahuan

dibidang keuangan dan/atau akuntansi dan pengalaman kerja paling kurang 5

(lima) tahun dibidang keuangan dan/atau akuntansi. Perusahaan yang listing

di Bursa Efek Indonesia diwajibkan untuk membentuk komite audit dan salah

satu anggota komite audit juga harus memiliki latar belakang pendidikan

akuntansi atau keuangan (OJK, 2015). Dalam penelitian ini, accounting or

financial expertise diukur menggunakan persamaan:

...................................(2.3)

Rasio ini memperlihatkan proporsi accounting or financial expertise dalam

komite audit perusahaan. Jumlah accounting or financial expertise dalam

komite audit yang semakin besar menunjukkan semakin banyak anggota

komite audit yang memiliki pemahaman yang baik tentang kompleksitas

operasi perusahaan dan risiko terkait yang dihadapi perusahaan perbankan

dalam melakukan kegiatan usahanya, sehingga komite audit lebih mampu

untuk membantu dewan komisaris dalam mengidentifikasi risiko yang

dihadapi perusahaan dan memungkinkan komite audit untuk melakukan

pengawasan yang lebih baik dan lebih efisien Guner et al, (2008) dan Alzoubi

dan Selamat (2012). Hal ini dapat menyebabkan peran pengawasan yang

dilakukan oleh dewan komisaris menjadi lebih efisien, sehingga dapat

mencegah perilaku oportunistik dewan direksi dan risiko perusahaan menjadi

semakin rendah. Selain itu, menurut Fernandes dan Fich (2013) keberadaaan

SKRIPSI PENGARUH KARAKTERISTIK KOMITE ... HARDHINA SEDYA C


IR PERPUSTAKAAN - UNIVERSITAS AIRLANGGA
17

accounting or financial expertise dalam komite audit yang semakin besar

dapat membatasi eksposur risiko bank.

2. Komite audit wanita (FAUDIT)

Dalam peraturan Otoritas Jasa Keuangan Nomor 55/POJK.04/2015 tentang

pembentukan dan pedoman pelaksanaan kerja komite audit tidak menetapkan

secara spesifik mengenai jumlah wanita pada komite audit. Menurut Robbins

dan Judge (2007:206), wanita cenderung untuk menganalisis masalah

sebelum membuat sebuah keputusan, sehingga dapat menghasilkan alternatif

penyelesaian yang lebih tepat. Teori neuroscience sex difference menjelaskan

mengenai pengaruh amygdala terhadap perbedaaan emosi antara wanita dan

pria. Amygdala merupakan struktur otak manusia yang dapat mempengaruhi

emosi negatif seperti ketakutan dan depresi. Volume amygdala yang semakin

besar dapat meningkatkan ketakutan dan depresi. Wanita memiliki volume

amygdala yang lebih besar dibandingkan pria, sehingga tingkat ketakutan dan

depresi pada wanita lebih tinggi dibandingkan dengan pria. Hal ini

menyebabkan wanita cenderung lebih menghindari risiko dibandingkan

dengan pria. Menurut Croson dan Gneezy (2009) adanya perbedaan persepsi

terhadap risiko antara pria dan wanita dikarenakan adanya perbedaan

intensitas emosi. Wanita akan bereaksi pada ketakutan, sedangkan pria akan

bereaksi pada kemarahan ketika dihadapkan pada kondisi ketidakpastian.

Ketakutan akan mengurangi kecenderungan pengambilan keputusan yang

berisiko, sedangkan kemarahan akan menaikkan keputusan pengambilan

risiko. Keberadaan wanita dalam komite audit dapat membawa manfaat bagi

SKRIPSI PENGARUH KARAKTERISTIK KOMITE ... HARDHINA SEDYA C


IR PERPUSTAKAAN - UNIVERSITAS AIRLANGGA
18

perusahaan seperti memantau risiko lebih ketat dibandingkan laki-laki dan

meningkatkan kualitas manajemen risiko dalam bank (Watson, Kumar,

&Michaelsen, 1993). Dalam penelitian ini proporsi komite audit wanita

diukur menggunakan persamaan dibawah ini:

..............................................(2.4)

Rasio FAUDIT adalah proporsi wanita dalam komite audit perusahaan.

Semakin tinggi rasio FAUDIT menunjukkan semakin banyak jumlah wanita

dalam komite audit perusahaan. Adanya perbedaan sifat antara wanita dan

pria dapat mempengaruhi pembuatan keputusan. Sifat wanita yang berhati-

hati, lebih menghindari risiko dan teliti dalam mengambil keputusan

menyebabkan jumlah wanita pada komite audit yang semakin besar dapat

meningkatkan pengawasan risiko yang dilakukan oleh komite audit. Hal ini

dapat menyebabkan peran pengawasan dewan komisaris terhadap keputusan

bisnis perusahaan juga akan semakin meningkat, dan menurunkan perilaku

oportunistik yang dapat dilakukan oleh dewan direksi (Adam dan Ferreira,

2009), sehingga dapat menyebabkan risiko perusahaan menjadi semakin

rendah.

3. Ukuran komite audit (ACSIZE)

Ukuran komite audit adalah jumlah seluruh anggota komite audit. Jumlah

anggota komite audit memiliki kaitan yang erat dengan seberapa banyak

sumber daya yang dialokasikan untuk menghadapi permasalahan perusahaan.

Komite audit haruslah memiliki sumber daya yang memadai dan kewenangan

untuk melaksanakan peningkatan tanggung jawab (DeFond dan Francis,

SKRIPSI PENGARUH KARAKTERISTIK KOMITE ... HARDHINA SEDYA C


IR PERPUSTAKAAN - UNIVERSITAS AIRLANGGA
19

2005). Dalam peraturan Otoritas Jasa Keuangan Nomor 55/POJK.04/2015

tentang pembentukan dan pedoman pelaksanaan kerja komite audit

menyebutkan mengenai jumlah komite audit, yaitu paling sedikit terdiri dari 3

(tiga) orang anggota yang berasal dari komisaris independen dan pihak dari

luar emiten atau perusahaan publik. Ukuran komite audit dalam penelitian ini

diukur berdasarkan total anggota komite audit suatu perusahaan perbankan

seperti persamaan dibawah ini:

ACSIZE = Jumlah Audit Committee .........................................................(2.5)

Semakin besar ACSIZE menunjukkan semakin banyak jumlah anggota komite

audit yang dimiliki perusahaan. Jumlah komite audit yang semakin besar

dalam suatu perusahaan dapat membuat komunikasi dan koordinasi antar

anggotanya semakin sulit, sehingga proses pengambilan keputusan yang

dilakukan oleh komite audit menjadi lebih lambat (Baxter, 2009). Selain itu,

semakin besar ukuran komite audit, semakin banyak waktu yang dibutuhkan

untuk mengubah keputusan yang telah ditetapkan karena keputusan yang

dibuat harus didiskusikan bersama dan memperoleh kesepakatan dari seluruh

anggota komite audit. Hal ini menyebabkan keputusan yang diambil menjadi

tidak dinamis, peran pengawasan yang dilakukan komite audit menjadi tidak

efektif dan risiko perusahaan perbankan menjadi semakin tinggi.

2.1.6. Karakteristik dewan komisaris dan pengaruhnya terhadap risiko

Dewan komisaris adalah organ perusahaan yang bertugas melakukan

pengawasan secara umum dan/atau khusus sesuai dengan anggaran dasar serta

SKRIPSI PENGARUH KARAKTERISTIK KOMITE ... HARDHINA SEDYA C


IR PERPUSTAKAAN - UNIVERSITAS AIRLANGGA
20

memberi nasihat kepada direksi. Pengawasan kebijakan dan pengelolaan

perusahaan merupakan bagian penting yang harus diperhatikan karena dapat

menurunkan perilaku oportunistik dewan direksi. Karakteristik dewan komisaris

dapat mempengaruhi pelaksaaan tugas dan tanggungjawab pengawasan

perusahaan yang akan berdampak terhadap risiko perusahaan. Penelitian ini

menggunakan dua karakteristik dewan komisaris yaitu board of commissioners

independence dan board of commissioners size.

1. Board of commissioners independence (BDIND)

Menurut peraturan Otoritas Jasa Keuangan Nomor 33/POJK.04/2014 tentang

direksi dan dewan komisaris emiten atau perusahaan publik mendefinisikan

komisaris independen sebagai berikut:

a. Komisaris yang bukan merupakan orang yang bekerja atau mempunyai

wewenang dan tanggung jawab untuk merencanakan, memimpin,

mengendalikan, atau mengawasi kegiatan emiten atau perusahaan publik

tersebut dalam waktu 6 (enam) bulan terakhir, kecuali untuk pengangkatan

kembali sebagai komisaris Independen emiten atau perusahaan publik pada

periode berikutnya.

b. Komisaris yang tidak mempunyai saham baik langsung maupun tidak

langsung pada emiten atau perusahaan publik tersebut.

c. Komisaris yang tidak mempunyai hubungan afiliasi dengan emiten atau

perusahaan publik, anggota dewan komisaris, anggota direksi, atau

pemegang saham utama emiten atau perusahaan publik tersebut.

SKRIPSI PENGARUH KARAKTERISTIK KOMITE ... HARDHINA SEDYA C


IR PERPUSTAKAAN - UNIVERSITAS AIRLANGGA
21

d. Komisaris yang tidak mempunyai hubungan usaha baik langsung maupun

tidak langsung yang berkaitan dengan kegiatan usaha emiten atau

perusahaan publik tersebut.

Jumlah komisaris independen harus dapat menjamin agar mekanisme

pengawasan berjalan secara efektif dan sesuai dengan peraturan perundang-

undangan (KNKG, 2006). Menurut Peraturan Bank Indonesia Nomor

8/14/PBI/2006 tentang pelaksanaan good corporate governance bagi bank

umum, persyaratan jumlah minimal komisaris independen adalah 50% dari

jumlah anggota dewan komisaris. Komisaris independen dalam penelitian ini

diukur dengan menggunakan persamaan sebagai berikut:

................................................................................................................(2.6)

Semakin tinggi rasio BDIND mengindikasikan semakin besar jumlah komisaris

yang tidak terafiliasi dengan perusahaan dalam dewan komisaris perusahaan.

Komisaris independen harus mampu memastikan bahwa kepentingan semua

shareholder baik mayoritas maupun minoritas telah terpenuhi. Jumlah

komisaris independen yang semakin besar dapat menyelesaikan masalah

keagenan dan meningkatkan pengawasan terhadap dewan direksi terkait

pengelolaan perusahaan karena pengambilan keputusan yang dilakukan

komisaris independen bersifat objektif dan tidak berpihak kepada kepentingan

apapun (Hermalin dan Weisback, 2003). Selain itu, jumlah komisaris

independen yang semakin besar dapat lebih efektif melakukan pengawasan

terhadap dewan direksi untuk melindungi reputasi mereka sendiri di pasar

SKRIPSI PENGARUH KARAKTERISTIK KOMITE ... HARDHINA SEDYA C


IR PERPUSTAKAAN - UNIVERSITAS AIRLANGGA
22

tenaga kerja (Fama, 1980), sehingga dapat membuat risiko perusahaan

perbankan semakin rendah.

2. Board of commissioners size (BDSIZE)

Ukuran dewan komisaris menunjukkan banyaknya jumlah anggota dewan

komisaris dalam suatu perusahaan (Guo dan Kumara, 2012). Ukuran dewan

komisaris dianggap efektif apabila sesuai dengan tipe perusahaan, ukuran

perusahaan, budaya perusahaan serta kebutuhan akan dewan komisaris itu

sendiri dalam mengelola perusahaan (Council on Foundation Board Briefing,

2006). Peraturan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) No 50/POJK.04/2016

menyebutkan tentang jumlah anggota dewan komisaris penyelenggara dana

perlindungan pemodal paling sedikit terdiri dari 2 orang dewan komisaris dan

satu diantaranya komisaris utama. Ukuran dewan komisaris dalam penelitian

ini diukur berdasarkan total dewan komisaris suatu perusahaan seperti

persamaan dibawah ini:

BDSIZE = Jumlah board of commissioners ..................................................(2.7)

Semakin besar BDSIZE berarti semakin banyak jumlah anggota dalam dewan

komisaris perusahaan. Anggota dewan komisaris dalam jumlah yang besar

akan memungkinkan perusahaan untuk mendapatkan sumber daya yang

memadai dengan keragaman pandangan, keahlian, pengalaman dan

keterampilan, sehingga kualitas pengambilan keputusan dewan komisaris

menjadi meningkat karena berasal dari berbagai sudut pandang yang berbeda.

Selain itu, keputusan dalam kelompok besar mencerminkan pendapat

heterogen dari seluruh anggotanya dan hasil akhirnya dipandang sebagai

SKRIPSI PENGARUH KARAKTERISTIK KOMITE ... HARDHINA SEDYA C


IR PERPUSTAKAAN - UNIVERSITAS AIRLANGGA
23

sebuah keputusan kelompok. Keputusan kelompok tersebut cenderung akan

menolak keputusan radikal yang melibatkan proyek berisiko, sehingga dapat

menyebabkan risiko perusahaan menjadi semakin kecil (Kogan dan Wallach,

1964).

2.1.7. Ukuran perusahaan dan pengaruhnya terhadap risiko

Ukuran perusahaan menunjukkan besar atau kecilnya perusahaan dan

kemampuan perusahaan dalam menanggung risiko yang mungkin timbul dari

kegiatan usahanya. Ukuran perusahaan dapat diukur menggunakan total aktiva,

total penjualan perusahaan atau kapitalisasi pasar. Ukuran perusahaan dapat

diukur dengan menggunakan total aset karena total aset merupakan jumlah nilai

kekayaan yang dimiliki oleh suatu perusahaan (Krishnan dan Moyer dalam

Soesan,2006). Ukuran perusahaan dalam penelitian ini diukur dengan

menggunakan persamaan sebagai berikut:

SIZE = Logaritma Natural Total Aset................................................................(2.8)

Semakin besar rasio ini berarti semakin besar total aset yang dimiliki

perusahaan dan semakin besar ukuran perusahaan tersebut. Ukuran perusahaan

yang semakin besar mengindikasikan bahwa kemampuan pihak manajemen

perusahaan untuk mengelola dan melakukan diversifikasi risiko semakin baik.

Ukuran perusahaan yang lebih besar cenderung memiliki harga saham yang lebih

stabil dan variabilitas pendapatan saham yang lebih kecil dibandingkan dengan

perusahaan yang lebih kecil. Hal ini menyebabkan risiko perusahaan menjadi

lebih rendah (Nicolo,2000).

SKRIPSI PENGARUH KARAKTERISTIK KOMITE ... HARDHINA SEDYA C


IR PERPUSTAKAAN - UNIVERSITAS AIRLANGGA
24

2.2. Penelitian Sebelumnya

Terdapat beberapa penelitian sebelumnya mengenai karakteristik komite

audit dan risiko perusahaan, diantaranya:

1. Penelitian yang dilakukan oleh Sun dan Liu (2013) meneliti mengenai

pengaruh komite audit terhadap bank risk taking pada tahun 2008-2010 di

Kanada. Komponen komite audit diproksikan dengan accounting or

financial expertise, masa jabatan komite audit, block shareholdings, komite

audit wanita dan ukuran komite audit. Variabel dependen bank risk taking

diukur dengan menggunakan standar deviasi return saham harian

perusahaan perbankan. Hasil yang perlu diperhatikan bahwa accounting or

financial expertise dan komite audit wanita berpengaruh positif tidak

signifikan terhadap bank risk taking, sedangkan ukuran komite audit

berpengaruh negatif tidak signifikan terhadap bank risk taking. Penelitian

ini juga menggunakan variabel kontrol yaitu board independence, board

size, size, leverage, frequency of trading, CEO duality, CEO ownership dan

charter value. Board independence menunjukkan pengaruh negatif tidak

signifikan terhadap bank risk taking, board size memiliki pengaruh positif

terhadap bank risk taking, sedangkan size menunjukkan pengaruh negatif

terhadap bank risk taking.

2. Pada tahun 2015, Gulamhussen dan Santa meneliti pengaruh female

directors yang diproksikan dengan persentase wanita pada dewan direksi,

persentase wanita pada supervisory board/non-executive board dan

persentase wanita pada komite audit terhadap risiko yang diukur dengan Z-

SKRIPSI PENGARUH KARAKTERISTIK KOMITE ... HARDHINA SEDYA C


IR PERPUSTAKAAN - UNIVERSITAS AIRLANGGA
25

Score. Hasil penelitian pada top 25 bank yang beroperasi di 24 negara pada

tahun 2006 ini adalah kehadiran wanita dalam komite audit berpengaruh

negatif terhadap risiko.

3. Garcia, et al (2016) meneliti pengaruh accounting or financial expertise

pada komite audit yang diukur dengan menggunakan variabel dummy

terhadap tingkat insolvency risk sektor perbankan yang diukur dengan Z-

Score. Hasil penelitian pada 159 bank di 9 negara selama periode tahun

2004-2010 ini adalah accounting or financial expertise pada komite audit

berpengaruh negatif terhadap insolvency risk. Penelitian ini juga

menggunakan variabel kontrol yaitu board independence, board size, CEO

duality, board diversity, board activity, commissions, bank size, loans, loans

growth, profitability dan liquidity. Board independence, board size dan bank

size menunjukkan pengaruh negatif terhadap insolvency risk.

2.3. Hipotesis dan Model Analisis

2.3.1. Hipotesis

Berdasarkan landasan teori dan penelitian sebelumnya, maka hipotesis

dalam penelitian ini adalah:

1. Accounting or financial expertise berpengaruh negatif terhadap risiko.

2. Komite audit wanita berpengaruh negatif terhadap risiko.

3. Ukuran komite audit berpengaruh positif terhadap risiko.

4. Board of commissioners independence berpengaruh negatif terhadap risiko.

5. Board of commissioners size berpengaruh negatif terhadap risiko.

6. Ukuran perusahaan berpengaruh negatif terhadap risiko.

SKRIPSI PENGARUH KARAKTERISTIK KOMITE ... HARDHINA SEDYA C


IR PERPUSTAKAAN - UNIVERSITAS AIRLANGGA
26

2.3.2. Model Analisis

Model analisis yang digunakan dalam penelitian ini adalah:

RISKit = α0 + α1ACEXPit+ α2FAUDITit+ α3ACSIZEit+ α4BDINDit + α5BDSIZEit +

α6SIZEit+ℰi..............................................................................................(2.9)

Keterangan:

RISKit = Total risiko bank i pada periode t.

ACEXPit = Accounting or financial expertise pada komite audit bank i

pada periode t.

FAUDITit = Komite audit wanita bank i pada periode t.

ACSIZEit = Ukuran komite audit bank i pada periode t.

BDINDit = Board of commissioners independence bank i pada periode t.

BDSIZEit = Board of commissioners size bank i pada periode t.

SIZEit = Ukuran bank i pada periode t.

ℰi = Residual error

SKRIPSI PENGARUH KARAKTERISTIK KOMITE ... HARDHINA SEDYA C


IR PERPUSTAKAAN - UNIVERSITAS AIRLANGGA
27

2.4 Kerangka Berpikir

Variabel Independen

Karakteristik komite audit

Accounting or Financial Expertise


(ACEXP)

Komite Audit Wanita (FAUDIT)

Ukuran Komite Audit (ACSIZE)

Variabel Dependen
Risiko Bank

Karakteristik dewan komisaris

Board of Commissioners Independence


(BDIND)

Board of Commissioners Size (BDSIZE)

Ukuran Perusahaan (SIZE)

SKRIPSI PENGARUH KARAKTERISTIK KOMITE ... HARDHINA SEDYA C


IR PERPUSTAKAAN - UNIVERSITAS AIRLANGGA

BAB 3

METODE PENELITIAN

3.1 Pendekatan Penelitian

Pendekatan penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah

pendekatan kuantitatif dengan menggunakan data terukur. Pendekatan

kuantitatif berfokus pada pengujian hipotesis, sehingga menghasilkan

kesimpulan yang dapat digeneralisasikan. Model yang digunakan adalah

regresi linier berganda.

3.2 Identifikasi Variabel

Variabel yang digunakan dalam penelitian ini terdiri dari variabel

dependen dan variabel independen

1. Variabel terikat (dependent variable) pada penelitian ini adalah : risiko

(RISK).

2. Variabel bebas (independent variable) yang digunakan dalam penelitian

ini yaitu karakteristik komite audit yang diproksikan dengan (Accounting

or financial expertise, komite audit wanita dan ukuran komite audit),

karakteristik dewan komisaris yang diproksikan dengan (board of

commissioners independence dan board of commissioners size) dan ukuran

perusahaan.

28
SKRIPSI PENGARUH KARAKTERISTIK KOMITE ... HARDHINA SEDYA C
IR PERPUSTAKAAN - UNIVERSITAS AIRLANGGA
29

3.3 Definisi Operasional

Berikut ini merupakan definisi operasional dari masing-masing variabel

yang digunakan dalam penelitian ini :

1. Risiko merupakan variabilitas hasil investasi saham yang sesungguhnya

terhadap hasil investasi saham yang diharapkan. Pengukuran risiko

menggunakan standar deviasi return saham harian yang dihitung dengan

rumus (2.1).

2. Accounting or financial expertise (ACEXP) merupakan proporsi jumlah

anggota komite audit yang pernah menjabat sebagai executive director

pada departemen akuntansi atau keuangan di perusahaan lain, pernah

menjadi anggota komite audit pada perusahaan lain dan telah mengikuti

training dibidang akuntansi dan keuangan dibandingkan dengan jumlah

seluruh anggota komite audit perusahaan. Variabel accounting or financial

expertise ini diukur dengan persamaan (2.3).

3. Komite audit wanita (FAUDIT) merupakan proporsi jumlah komite audit

wanita dibandingkan dengan jumlah seluruh anggota komite audit

perusahaan. Variabel komite audit wanita ini diukur dengan persamaan

(2.4).

4. Ukuran komite audit (ACSIZE) merupakan banyaknya jumlah anggota

komite audit perusahaan. Variabel ukuran komite audit ini diukur dengan

persamaan (2.5).

5. Board of commissioners independence (BDIND) merupakan proporsi

jumlah anggota komisaris independen dibandingkan dengan jumlah

SKRIPSI PENGARUH KARAKTERISTIK KOMITE ... HARDHINA SEDYA C


IR PERPUSTAKAAN - UNIVERSITAS AIRLANGGA
30

seluruh anggota dewan komisaris perusahaan. Variabel board of

commissioners independence ini diukur dengan persamaan (2.6).

6. Board of commissioners size (BDSIZE) merupakan banyaknya jumlah

anggota dewan komisaris perusahaan. Variabel board of commissioners

size ini diukur dengan persamaan (2.7).

7. Ukuran perusahaan (SIZE) menunjukkan besar kecilnya suatu perusahaan

yang dapat dilihat dari total aset yang dimiliki oleh perusahaan. Dalam

penelitian ini, ukuran perusahaan diukur dengan menggunakan persamaan

(2.8).

3.4 Jenis dan Sumber Data

Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder,

yang meliputi karakteristik komite audit, karakteristik dewan komisaris dan

ukuran perusahaan. Sumber data yang digunakan berasal dari Bursa Efek

Indonesia, Yahoo Finance, dan laporan tahunan masing-masing bank.

3.5 Prosedur Penentuan Sampel

Sampel yang digunakan dalam penelitian ini menggunakan metode

purposive sampling yang ditentukan berdasarkan pertimbangan sebagai

berikut:

1. Perusahaan perbankan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI)

selama periode 2011-2015.

2. Perusahaan perbankan yang memiliki laporan keuangan tahunan selama

periode penelitian yaitu tahun 2011-2015.

SKRIPSI PENGARUH KARAKTERISTIK KOMITE ... HARDHINA SEDYA C


IR PERPUSTAKAAN - UNIVERSITAS AIRLANGGA
31

3. Perusahaan perbankan yang memiliki data mengenai variabel-variabel

yang digunakan dalam penelitian ini selama periode 2011-2015.

4. Data saham harian perusahaan perbankan selama periode 2011-2015.

3.6 Prosedur Pengumpulan Data

Prosedur pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini

adalah sebagai berikut:

1. Studi kepustakaan

Studi ini yang dilakukan dengan mengumpulkan berbagai informasi dan

teori melalui buku, jurnal dan bahan-bahan lain yang berhubungan dengan

permasalahan yang dibahas dalam penelitian.

2. Studi lapangan

Studi ini bertujuan untuk mengumpulkan data dengan cara dokumentasi,

antara lain pencatatan, browsing, dan fotokopi data.

3.7 Teknik Analisis

Langkah-langkah yang dilakukan untuk menganalisis data dalam

penelitian ini adalah sebagai berikut :

1. Menghitung variabel-variabel penelitian yang digunakan dalam model

penelitian, sesuai yang dijelaskan dalam definisi operasional untuk masing-

masing bank sampel selama periode penelitian.

2. Melakukan uji asumsi klasik yang terdiri dari

a) Uji Normalitas

SKRIPSI PENGARUH KARAKTERISTIK KOMITE ... HARDHINA SEDYA C


IR PERPUSTAKAAN - UNIVERSITAS AIRLANGGA
32

Uji normalitas digunakan untuk menguji apakah nilai residual yang

dihasilkan dari regresi memiliki distribusi normal atau tidak dengan cara

melihat penyebaran data disekitar garis diagonal pada grafik normal p-plot

of regression standardized residual dan nilai uji Kormogorov-Smirnov.

Jika data (titik) menyebar disekitar garis dan mengikuti garis diagonal

maka model regresi memenuhi asumsi normalitas. Jika data (titik)

menyebar jauh dari diagonal dan atau tidak mengikuti arah garis diagonal

pada grafik normal p-plot of regression standardized residual, maka

model regresi tidak memenuhi asumsi normalitas. Pada uji Kormogorov-

Smirnov (1-sample K-S), apabila nilai Asymp.Sig (2-tailed) kurang dari

0,05, maka model regresi tidak memenuhi asumsi normalitas.

b) Uji Multikoleniaritas

Uji multikoleniaritas bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi

ditemukan adanya korelasi antar variabel independen. Model regresi yang

baik seharusnya tidak terjadi korelasi diantara variabel independen.

Multikoleniaritas dapat diketahui dengan menggunakan variance inflation

factor (VIF) dan tolerance. Apabila nilai VIF < 10 dan nilai tolerance >

0,10 maka regresi liner berganda tersebut tidak ada gejala multikolenieritas

dan tidak terdapat korelasi diantara variabel bebasnya.

c) Uji Autokorelasi

Uji autokorelasi bertujuan menguji apakah dalam model regresi liner

terdapat korelasi antar kesalahan pengganggu pada periode t dengan

kesalahan pengganggu pada periode t-1. Model regresi yang baik adalah

SKRIPSI PENGARUH KARAKTERISTIK KOMITE ... HARDHINA SEDYA C


IR PERPUSTAKAAN - UNIVERSITAS AIRLANGGA
33

regresi yang bebas dari autokorelasi. Cara yang dapat digunakan untuk

mengetahui ada atau tidaknya autokorelasi dalam penelitian ini dengan

menggunakan tes Durbin-Watson. Uji regresi tidak mengalami

autokorelasi jika nilai dw berada diantara -2 sampai +2.

d) Uji Heteroskedastisitas

Uji ini bertujuan untuk mengetahui apakah dalam model regresi terjadi

ketidaksamaan variance dari residual satu pengamatan ke pengamatan

yang lain. Model regresi yang baik adalah yang homokedastisitas atau

tidak terjadi heteroskedastisitas. Pengujian heteroskedastisitas dapat

dilakukan dengan menggunakan grafik plot (scatter plot) antara nilai

prediksi variabel dependen dengan residualnya. Deteksi ada tidaknya

heteroskedastisitas dapat dilihat dari tidak adanya pola tertentu pada grafik

scatterplot. Apabila terdapat titik – titik yang membentuk pola tertentu dan

teratur, seperti bergelombang, melebar kemudian menyempit, maka telah

terjadi heteroskedastisitas. Namun, apabila tidak ada pola yang jelas, serta

titik-titik menyebar di atas dan dibawah angka 0 pada sumbu Y, maka

tidak terjadi heteroskedastisitas.

3. Melakukan analisis regresi linier berganda (multiple linear regression

method) dengan persamaan (2.9).

4. Melakukan uji hipotesis (Uji t) dengan langkah-langkah sebagai berikut:

a. Rumusan hipotesis statistik :

H01 : 1 ≥0 : Accounting or financial expertise tidak berpengaruh

negatif terhadap risiko.

SKRIPSI PENGARUH KARAKTERISTIK KOMITE ... HARDHINA SEDYA C


IR PERPUSTAKAAN - UNIVERSITAS AIRLANGGA
34

H11 : 1< 0 : Accounting or financial expertise berpengaruh negatif

terhadap risiko

H02 : 2 ≥0 : Komite audit wanita tidak berpengaruh negatif terhadap

risiko.

H12 : 2< 0 : Komite audit wanita berpengaruh negatif terhadap risiko.

H03 : 3 ≤0 : Ukuran komite audit tidak berpengaruh positif terhadap

risiko.

H13 : 3 >0 : Ukuran komite audit berpengaruh positif terhadap risiko.

H04 : 4 ≥0 : Board of commisioners independence tidak berpengaruh

negatif terhadap risiko.

H14 : 4 <0 : Board of commisioners independence berpengaruh negatif

terhadap risiko.

H05 : 5 ≥ 0 : Board of commisioners size tidak berpengaruh negatif

terhadap risiko.

H15 : 5 <0 : Board of commisioners size berpengaruh negatif terhadap

risiko.

H06 : 6 ≥0 : Ukuran perusahaan tidak berpengaruh negatif terhadap

risiko.

H16 : 6 <0 : Ukuran perusahaan berpengaruh negatif terhadap risiko.

b. Menetapkan besarnya tingkat signifikasi ( ) sebesar 5%

c. Menentukan signifikan tidaknya uji t dengan membandingkan besarnya

tingkat signifikansi (sig) t dengan tingkat signifikansi ( ). Bila nilai tingkat

signifikansi (sig) t lebih besar dari tingkat signifikansi ( ), maka H0

SKRIPSI PENGARUH KARAKTERISTIK KOMITE ... HARDHINA SEDYA C


IR PERPUSTAKAAN - UNIVERSITAS AIRLANGGA
35

diterima. Bila tingkat signifikansi (sig) t lebih kecil dari tingkat signifikansi

( ), maka H0 ditolak.

5. Koefisien Determinasi (R2)

Koefisien determinasi digunakan untuk melihat proporsi atau presentase

kontribusi variabel-variabel bebas secara bersama-sama terhadap perubahan

yang terjadi pada variabel terikat. Nilai koefisien determinasi terletak diantara

0 dan 1 (0 <R2<1). Jika R2 semakin mendekati satu, hal ini menandakan

semakin baik model regresi tersebut dalam menjelaskan variabel terikat.

SKRIPSI PENGARUH KARAKTERISTIK KOMITE ... HARDHINA SEDYA C


IR PERPUSTAKAAN - UNIVERSITAS AIRLANGGA

BAB 4

HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1. Gambaran Umum Objek Penelitian

Pemilihan jumlah sampel penelitian menggunakan metode purposive

sampling yang telah dijelaskan dalam bab 3. Sampel dalam penelitian ini adalah

perusahaan perbankan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia selama periode

2011-2015. Pada penelitian ini terdapat 135 observasi yang terdiri dari 31

perusahaan perbankan. Data perusahaan perbankan yang menjadi sampel

penelitian secara rinci dapat dilihat pada lampiran 1.

4.2. Deskripsi Hasil Penelitian

Jumlah observasi awal adalah sebanyak 170 observasi, namun adanya data

yang tidak memenuhi asumsi normalitas membuat peneliti melakukan

penghapusan data outlier agar analisis data menjadi tidak bias. Penghapusan data

outlier membuat jumlah observasi dalam penelitian ini menjadi 135 observasi.

Tabel 4.1 menunjukkan deskripsi statistik variabel penelitian yang digunakan

dalam penelitian ini yang meliputi nilai minimum, nilai maksimum, nilai rata-rata

dan standar deviasi setiap variabel dari pengamatan.

36
SKRIPSI PENGARUH KARAKTERISTIK KOMITE ... HARDHINA SEDYA C
IR PERPUSTAKAAN - UNIVERSITAS AIRLANGGA
37

Tabel 4.1

Deskripsi Statistik Variabel Penelitian

Std.
Variabel N Minimum Maximum Mean
Deviation
RISK 135 0,0086 0,0515 0,0246 0,0081
ACEXP 135 0,2 1 0,6509 0,2369
FAUDIT 135 0 0,6667 0,1267 0,1683
ACSIZE 135 3 8 4 1,1781
BDIND 135 0,5 0,75 0,5709 0,077
BDSIZE 135 2 9 5,2962 1,8571
SIZE 135 28,3431 34,4445 31,4818 1,6119
Sumber: Data hasil output SPSS Statistics 15 (Lampiran 2)

Berdasarkan tabel 4.1 dapat dilihat bahwa nilai rata-rata variabel risiko

bank selama periode penelitian adalah 0,0246. Hal ini berarti rata-rata bank

sampel dalam penelitian ini memiliki risiko sebesar 2,46%, yang menunjukkan

bahwa risiko bank selama periode penelitian tergolong rendah. Nilai minimum

dan maksimum variabel accounting or financial expertise pada periode penelitian

sebesar 0,2 dan 1, sedangkan nilai rata-rata sebesar 0,6509. Variabel komite audit

wanita atau FAUDIT menunjukkan proporsi anggota komite audit wanita

dibandingkan dengan jumlah anggota komite audit. Nilai minimum variabel

komite audit wanita sebesar 0 yang menunjukkan bahwa tidak terdapat anggota

komite audit wanita sedangkan nilai rata-rata variabel komite audit wanita pada

penelitian ini sebesar 0,1267 yang menunjukkan bahwa jumlah wanita pada

komite audit perusahaan perbankan di Indonesia masih tergolong rendah. Variabel

ukuran komite audit menunjukkan jumlah komite audit dalam suatu perusahaan

perbankan. Nilai rata-rata ukuran komite audit sebanyak 4 orang, sedangkan nilai

minimum ukuran komite audit sebanyak 3 orang. Hal ini berarti seluruh bank

SKRIPSI PENGARUH KARAKTERISTIK KOMITE ... HARDHINA SEDYA C


IR PERPUSTAKAAN - UNIVERSITAS AIRLANGGA
38

yang menjadi sampel penelitian ini sudah memenuhi peraturan Otoritas Jasa

Keuangan tentang jumlah komite audit, yaitu paling sedikit terdiri dari 3 (tiga)

orang anggota yang berasal dari komisaris independen dan pihak dari luar emiten

atau perusahaan publik.

Nilai rata-rata variabel BDIND selama periode penelitian adalah sebesar

0,5709 yang berarti jumlah komisaris independen dibandingkan dengan jumlah

anggota dewan komisaris dalam suatu bank sebesar 57,09%. Hal ini berarti bahwa

seluruh bank yang menjadi sampel penelitian ini sudah memenuhi peraturan Bank

Indonesia tentang jumlah minimal komisaris independen yaitu 50% dari jumlah

anggota dewan komisaris. Variabel BDSIZE menunjukkan ukuran dewan

komisaris yang diukur dengan menggunakan jumlah anggota dewan komisaris

yang ada pada suatu bank. Nilai minimum dan maksimum ukuran dewan

komisaris sebanyak 2 orang dan 9 orang. Hal ini berarti seluruh bank yang

menjadi sampel penelitian ini sudah memenuhi peraturan Otoritas Jasa Keuangan

tentang jumlah anggota dewan komisaris penyelenggara dana perlindungan

pemodal, yaitu paling sedikit terdiri dari 2 orang dewan komisaris.

Variabel SIZE menunjukkan ukuran perusahaan yang dihitung dengan

menggunakan logaritma natural total aset perusahaan. Nilai rata-rata variabel

SIZE selama periode penelitian adalah 31,48 sedangkan nilai maksimum variabel

SIZE sebesar 34,44.

SKRIPSI PENGARUH KARAKTERISTIK KOMITE ... HARDHINA SEDYA C


IR PERPUSTAKAAN - UNIVERSITAS AIRLANGGA
39

4.3 Uji Asumsi Klasik

Uji asumsi klasik dilakukan untuk mendapatkan model regresi terbaik.

Pengujian asumsi klasik yang dilakukan antara lain uji normalitas, uji

multikolinearitas, uji heteroskedastisitas dan uji autokorelasi.

1. Uji normalitas

Uji normalitas dapat menggunakan grafik normal p-plot of regression

standardized residual. Jika data menyebar disekitar garis diagonal, maka

model regresi memenuhi uji normalitas. Hasil uji normalitas pada penelitian

ini menunjukkan bahwa data menyebar disekitar garis diagonal (lampiran 3).

Uji normalitas juga dapat diketahui dengan menggunakan uji Kolmogorov-

Smirnov. Nilai Asymp.Sig hasil regresi pada penelitian ini adalah lebih besar

dari tingkat signifikansi yaitu 0,964. Dengan demikian, model regresi telah

memenuhi uji normalitas.

2. Uji multikolinearitas

Uji multikoleniaritas bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi

ditemukan adanya korelasi antar variabel independen. Multikoleniaritas dapat

diketahui dengan menggunakan nilai variance inflation factor (VIF) dan nilai

tolerance. Lampiran 3 menunjukkan bahwa semua variabel independen pada

penelitian ini mempunyai nilai tolerance > 0,10 dan nilai variance inflation

factor (VIF) < 10, yang menunjukkan bahwa hasil regresi tidak terjadi gejala

multikolenieritas dan tidak terdapat korelasi diantara variabel independennya.

SKRIPSI PENGARUH KARAKTERISTIK KOMITE ... HARDHINA SEDYA C


IR PERPUSTAKAAN - UNIVERSITAS AIRLANGGA
40

3. Uji heteroskedastisitas

Uji heteroskedastisitas dapat dilakukan dengan menggunakan grafik plot

(scatter plot). Hasil regresi pada penelitian ini menunjukkan bahwa tidak

adanya pola tertentu dan data menyebar secara acak pada grafik scatter plot

(lampiran 3), yang menunjukkan bahwa model regresi tidak terjadi

heteroskedastisitas.

4. Uji autokorelasi

Uji autokorelasi bertujuan menguji tidak adanya korelasi antar kesalahan

pengganggu pada model regresi. Uji autokorelasi dapat dilakukan dengan

menggunakan tes Durbin-Watson. Berdasarkan hasil output pada lampiran 3,

menunjukkan bahwa nilai Durbin-Watson (D-W) berada diantara -2 sampai

+2 yaitu 1,709. Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa model regresi

tidak terjadi autokorelasi.

4.4 Analisis Model dan Pengujian Hipotesis

Hasil pengujian regresi linier berganda pengaruh karakteristik komite

audit, karakteristik dewan komisaris dan ukuran perusahaan terhadap risiko bank

dapat dilihat pada tabel 4.2. Pengolahan data pada penelitian ini dengan

menggunakan program IBM SPSS Statistic 15 for Windows. Berdasarkan Tabel

4.2 menunjukkan bahwa variabel accounting or financial expertise (ACEXP),

komite audit wanita (FAUDIT), board of commisioners independence (BDIND),

board of commisioners size (BDSIZE), dan ukuran perusahaan (SIZE)

berpengaruh negatif terhadap risiko bank, sedangkan variabel ukuran komite audit

(ACSIZE) berpengaruh positif terhadap risiko bank.

SKRIPSI PENGARUH KARAKTERISTIK KOMITE ... HARDHINA SEDYA C


IR PERPUSTAKAAN - UNIVERSITAS AIRLANGGA
41

Tabel 4.2

Hasil Analisis Pengaruh Karakteristik Komite Audit, Karakteristik Dewan

Komisaris dan Ukuran Perusahaan terhadap Risiko Bank

Variabel Variabel Koefisien


Std.Error t Sig.
Dependen Indenpenden Regresi
Konstanta 0,079 0,018 4,468 0,000*
ACEXP -0,006 0,003 -2,219 0,028*
FAUDIT -0,008 0,004 -2,150 0,033*
ACSIZE 0,001 0,001 0,843 0,401
RISK BDIND -0,003 0,009 -0,306 0,760
BDSIZE -0,001 0,001 -2,043 0,043*
SIZE -0,001 0,001 -2,281 0,024*
R-Square 0,295
Sig F 0,000
*Signifikan pada tingkat signifikansi 5%
Sumber: Data hasil output SPSS Statistics 15 (Lampiran 4).

Hasil uji hipotesis menunjukkan accounting or financial expertise, komite

audit wanita, board of commisioners size dan ukuran perusahaan berpengaruh

signifikan terhadap risiko bank, sedangkan variabel ukuran komite audit dan

board of commisioners independence berpengaruh tidak signifikan terhadap risiko

bank, pada tingkat signifikansi 5%. Nilai R-Square pada regresi menunjukkan

angka 0,295, berarti variabel karakteristik komite audit, karakteristik dewan

komisaris, dan ukuran perusahaan dalam penelitian ini mampu menjelaskan

sebesar 29,5% variasi variabel risiko bank, sementara 70,5% lainnya dijelaskan

oleh variabel lain yang tidak diteliti pada penelitian ini.

4.5 Pembahasan

4.5.1 Pengaruh karakteristik komite audit terhadap risiko bank

1. Accounting or financial expertise pada komite audit berpengaruh negatif

signifikan terhadap risiko bank. Hal ini karena accounting or financial

SKRIPSI PENGARUH KARAKTERISTIK KOMITE ... HARDHINA SEDYA C


IR PERPUSTAKAAN - UNIVERSITAS AIRLANGGA
42

expertise memiliki kompetensi dan pemahaman yang baik tentang

kompleksitas operasi dan risiko yang dihadapi perusahaan perbankan dalam

melakukan kegiatan usahanya. Accounting or financial expertise pada komite

audit dapat membantu dewan komisaris dalam mengidentifikasi risiko yang

dihadapi perusahaan, sehingga komite audit cenderung akan melakukan

pemantauan dan pengendalian risiko yang lebih ketat. Hal ini dapat

menyebabkan peran pengawasan yang dilakukan oleh dewan komisaris

menjadi lebih efektif, sehingga dapat menurunkan perilaku oportunistik dewan

direksi dan keputusan dewan direksi terhindar dari risiko tinggi yang dapat

membahayakan perusahaan. Hal ini dapat menyebabkan risiko perusahaan

menjadi semakin kecil. Hasil penelitian ini sesuai dengan penelitian Garcia, et

al (2016).

2. Komite audit wanita mempunyai pengaruh negatif signifikan terhadap risiko

bank. Hal ini karena wanita memiliki sifat lebih teliti, berhati-hati dan

cenderung mengambil keputusan yang kurang berisiko, sehingga semakin

banyak wanita pada komite audit dapat membantu dewan komisaris dalam

melakukan pengawasan risiko perusahaan yang lebih ketat. Hal ini dapat

menyebabkan risiko bank menjadi lebih kecil. Hasil penelitian ini sesuai

dengan penelitian Gulamhussen dan Santa (2015).

3. Ukuran komite audit berpengaruh positif tidak signifikan terhadap risiko bank.

Hal ini karena jumlah anggota komite audit yang semakin besar, dapat

membuat proses pengambilan keputusan yang dilakukan oleh komite audit

menjadi lebih lambat, karena adanya perbedaan perspektif masing-masing

SKRIPSI PENGARUH KARAKTERISTIK KOMITE ... HARDHINA SEDYA C


IR PERPUSTAKAAN - UNIVERSITAS AIRLANGGA
43

anggota komite audit. Selain itu, jumlah anggota komite audit yang semakin

besar dapat membuat keputusan yang diambil menjadi tidak dinamis, karena

sulitnya koordinasi dan komunikasi antar anggotanya. Hal ini menyebabkan

peran pengawasan yang dilakukan oleh komite audit menjadi tidak efektif dan

risiko perusahaan menjadi semakin tinggi. Variabel ukuran komite audit

berpengaruh tidak signifikan terhadap risiko bank, karena pengawasan yang

dilakukan oleh komite audit tidak hanya dipengaruhi oleh ukuran komite audit

saja, tetapi juga kualitas komite audit. Ukuran besar kecilnya komite audit

menjadi tidak berpengaruh terhadap pengawasan risiko perusahan apabila

kualitas dari komite audit rendah. Hasil penelitian ini sesuai dengan penelitian

Sun dan Liu (2013).

4.5.2 Pengaruh karakteristik board of commisioners terhadap risiko bank

1. Board of commisioners size berpengaruh negatif signifikan terhadap risiko

bank. Hal ini karena jumlah anggota dewan komisaris yang semakin besar

dapat meningkatkan pengawasan pengelolaan perusahaan, karena perusahaan

mempunyai sumber daya yang memadai dengan keragaman keahlian. Selain

itu, jumlah dewan komisaris yang semakin besar dapat memperkuat peran dan

fungsi dewan komisaris terkait pengawasan perusahaan, sehingga dapat

menurunkan perilaku oportunistik dewan direksi Hal ini dapat menyebabkan

risiko perusahaan menjadi semakin kecil. Hasil penelitian ini sesuai dengan

penelitian Pathan (2009), Mc Nulty et al (2013) dan Garcia, et al (2016).

SKRIPSI PENGARUH KARAKTERISTIK KOMITE ... HARDHINA SEDYA C


IR PERPUSTAKAAN - UNIVERSITAS AIRLANGGA
44

2. Board of commisioners independence berpengaruh negatif tidak signifikan

terhadap risiko bank. Hal ini karena jumlah komisaris independen yang

semakin besar dapat meningkatkan pengawasan terhadap dewan direksi terkait

pengelolaan perusahaan dan pengambilan keputusan yang dilakukan komisaris

independen lebih objektif, tidak berpihak kepada kepentingan pihak tertentu,

dan bertujuan melindungi kepentingan semua shareholder baik mayoritas

maupun minoritas. Selain itu, keberadaan komisaris independen dinilai mampu

mengawasi dan mengontrol segala tindakan oportunistik dari dewan direksi

karena komisaris independen lebih memperhatikan dan menjaga reputasi

mereka dan lebih patuh terhadap peraturan yang berlaku. Variabel board of

commisioners independence pada penelitian ini pengaruhnya tidak signifikan

terhadap risiko bank karena keberadaan komisaris independen pada suatu

perusahaan hanya bertujuan untuk memenuhi peraturan yang telah ditetapkan

dan kebanyakan dari mereka tidak memiliki kompetensi yang dibutuhkan.

Hasil penelitian ini sesuai dengan penelitian Brick dan Chidambaran (2008)

dan Sun (2013).

4.5.3 Pengaruh ukuran perusahaan terhadap risiko bank

Ukuran perusahaan berpengaruh negatif signifikan terhadap risiko bank.

Hal ini karena semakin besar ukuran bank, kemampuan pihak manajemen dalam

mengelola dan melakukan diversifikasi semakin baik, sehingga perusahaan

mempunyai pendapatan saham yang lebih stabil. Dengan demikian, risiko yang

dihadapi perusahaan menjadi semakin kecil. Hasil penelitian ini sesuai dengan

SKRIPSI PENGARUH KARAKTERISTIK KOMITE ... HARDHINA SEDYA C


IR PERPUSTAKAAN - UNIVERSITAS AIRLANGGA
45

penelitian Garcia, et al (2016), Niu (2010), Pathan (2009), Rajhi et al (2011) dan

Sun (2013).

SKRIPSI PENGARUH KARAKTERISTIK KOMITE ... HARDHINA SEDYA C


IR PERPUSTAKAAN - UNIVERSITAS AIRLANGGA

BAB 5

SIMPULAN DAN SARAN

5.1. Simpulan

1. Karakteristik komite audit (accounting or financial expertise) berpengaruh

negatif signifikan terhadap risiko bank, karena accounting or financial

expertise memiliki kompetensi dan pemahaman yang baik tentang

kompleksitas operasi dan risiko yang dihadapi perusahaan, semakin tinggi

pemantauan dan pengendalian risiko perusahaan, sehingga dapat mengurangu

risiko bank.

2. Karakteristik komite audit (komite audit wanita) berpengaruh negatif

signifikan terhadap risiko bank, karena wanita memiliki sifat teliti, berhati-

hati dan menghindari risiko, sehingga dapat mengurangi risiko bank.

3. Karakteristik komite audit (ukuran komite audit) berpengaruh positif tidak

signifikan terhadap risiko bank, karena pengawasan risiko yang dilakukan

oleh komite audit tidak hanya dipengaruhi oleh ukuran komite audit saja,

tetapi juga kualitas komite audit.

4. Karakteristik dewan komisaris (board of commisioners size) berpengaruh

negatif signifikan terhadap risiko bank, karena jumlah anggota dewan

komisaris yang semakin besar dapat meningkatkan pengawasan pengelolaan

perusahaan, sehingga dapat mengurangi risiko bank.

46
SKRIPSI PENGARUH KARAKTERISTIK KOMITE ... HARDHINA SEDYA C
IR PERPUSTAKAAN - UNIVERSITAS AIRLANGGA
47

5. Karakteristik dewan komisaris (board of commisioners independence)

berpengaruh negatif tidak signifikan terhadap risiko bank, karena keberadaan

komisaris independen pada suatu perusahaan hanya bertujuan untuk

memenuhi peraturan yang telah ditetapkan dan kebanyakan dari dewan

komisaris tidak memiliki kompetensi yang dibutuhkan.

6. Ukuran perusahaan berpengaruh negatif signifikan terhadap risiko bank,

karena semakin besar ukuran bank, kemampuan pihak manajemen dalam

mengelola dan melakukan diversifikasi semakin baik, sehingga risiko yang

dihadapi perusahaan menjadi semakin kecil.

7. Nilai R2 pada penelitian ini adalah sebesar 0,295, yang menunjukkan bahwa

variabel karakteristik komite audit, karakteristik dewan komisaris, dan ukuran

perusahaan dalam model regresi dari penelitian ini mampu menjelaskan

sebesar 29,5% variasi variabel risiko bank, sementara 70,5% lainnya

dijelaskan oleh variabel lain yang tidak diteliti pada penelitian ini.

5.2. Saran

Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan, maka penulis dapat

memberikan beberapa saran sebagai berikut:

1. Dewan komisaris perusahaan perbankan sebaiknya memperhatikan

karakteristik komite audit (accounting or financial expertise dan komite audit

wanita), dalam memilih anggota komite audit, karena kedua variabel tersebut

berpengaruh signifikan terhadap risiko bank.

SKRIPSI PENGARUH KARAKTERISTIK KOMITE ... HARDHINA SEDYA C


IR PERPUSTAKAAN - UNIVERSITAS AIRLANGGA
48

2. Pihak investor sebaiknya mempertimbangkan faktor-faktor yang

mempengaruhi risiko perusahaan seperti karakteristik komite audit,

karakteristik dewan komisaris dan ukuran perusahaan sebelum melakukan

keputusan investasi.

3. Penelitian selanjutnya diharapkan menambah variabel lain di luar penelitian

ini. Hal ini karena nilai R square pada penelitian ini masih tergolong rendah.

SKRIPSI PENGARUH KARAKTERISTIK KOMITE ... HARDHINA SEDYA C


IR PERPUSTAKAAN - UNIVERSITAS AIRLANGGA

DAFTAR PUSTAKA

Adam, Renee & Daniel Ferreira. 2009. Women in The Boardroom and Their Impact on
Governance and Performance. Journal of Financial Economics (94): 291-309.

Alzoubi, E. S. S., & Selamat, M. H. (2012). The Effectiveness of Corporate Governance


Mechanisms on Constraining Earning Management: Literature Review and Proposed
Framework. International Journal of Global Business 5 (1): 17-35.

Badan Pengawas Pasar Modal. 2004. Peraturan Badan Pengawas Pasar Modal Nomor
29/PM/2004 Tentang Pembentukan dan Pedoman Pelaksanaan Kerja Komite Audit.
Jakarta

Bank Indonesia. 2006. Peraturan Bank Indonesia Nomor 8/14/PBI/2006 tentang Pelaksanaan
Good Corporate Governance bagi Bank Umum. Jakarta

Bank Indonesia. 2013. Peraturan Bank Indonesia Nomor 15/15/PBI/2013 tentang


Pelaksanaan Good Corporate Governance bagi Bank Umum. Jakarta

Baxter, P., & Cotter J. 2009. Audit Committees and Earnings Quality. Accounting and
Finance (49): 267–290.

Budisantoso, Totok dan Sigit Triandaru. 2006. Bank dan Lembaga Keuangan Lain. Edisi
Kedua. Jakarta: Salemba Empat

Carter et al. 2003. Corporate Governance, Board Diversity and Firm Value. The Financial
Review (38): 33-53.

Croson, R., & Gneezy. 2009. Gender Differences in Preferences. Journal of Economic
Literature, 47 (2): 448-474.

Council on Foundation Board Briefing. 2006. At Issue: What is The Best Size for Your
Board, (Online), (http;//www.cof.org/content/what-best-size-your-board, akses 20
Februari 2017

Dionne, Georges & Thouraya Triki. 2005. Risk Management and Corporate Governance:
The Importance of Independence and Financial Knowledge for the Board and the Audit
Committee. Working Paper. HEC Montreal

Fama, E. F. 1980. Agency Problems and the Theory of the Firm. Journal of Political
Economy, 88(2): 288-307.

SKRIPSI PENGARUH KARAKTERISTIK KOMITE ... HARDHINA SEDYA C


IR PERPUSTAKAAN - UNIVERSITAS AIRLANGGA

Garcia et al. 2016. Do financial experts on audit committees matter for bank insolvency risk-
taking? The monitoring role of bank regulation and ethical policy. Journal of Business
Research (76): 52-66

Ghozali, Imam. 2006. Aplikasi Analisis Multivariat dengan Program SPSS. Semarang:
Badan Penerbit Universitas Diponegoro

Gulamhussen, Mohamed Azzim & Sílvia Fonte Santa. 2015. Female Directors in Bank
Boardrooms and Their Influence on Performance and Risk-taking. Global Finance
Journal, I (14)

Güner et al. 2008. Financial expertise of directors. Journal of Financial Economics (88):
323–354.

Guo, Zhaoyang & Udaya Kumara. 2012. Corporate Governance and Firm Performance of
Listed Firms in Sri Lanka. Procedia-Social and Behavioral Sciences, (40): 664-667.

Hanafi. 2012. Manajemen Risiko. Yogyakarta: UPP STIM YKPN

Hartono. 2014. Teori Portofolio dan Analisis Investasi.Yogyakarta: BPFE-Yogyakarta

Hermalin, B & Weisbach M. 2003. Boards of Directors as an Endogenously-Determined


Institution: A Survey of the Economic Literature. Economic Policy Review (9): 7-26.

Ivan, Brick & Chidambaran. 2008. Board Monitoring, Firm Risk and External Regulation.
Journal of Regulatory Economics, 33(1), 87-116

Jensen, MC. 1993. The Modern Industrial Revolution, Exit, and The Failure of Internal
Control Systems. Journal of Finance, 48(3), 831-880

Kasmir. 2000. Manajemen Perbankan. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada

Kogan, N., & Wallach, M. A. (1964). Risk taking: A study in cognition and personality: New
York: Holt.

Komite Nasional Good Corporate Governance. 2002. Pedoman Pembentukan Komite Audit
yang Efektif. Jakarta: KNKG.

Komite Nasional Kebijakan Governance. 2006. Pedoman Umum Good Corporate


Governance Indonesia. Jakarta : KNKG.

SKRIPSI PENGARUH KARAKTERISTIK KOMITE ... HARDHINA SEDYA C


IR PERPUSTAKAAN - UNIVERSITAS AIRLANGGA

Niu, J. 2010. The effect of CEO Overconfidence on Bank Risk Taking. Economics Bulletin,
(30): 3288-3299.

Otoritas Jasa Keuangan. 2015. Peraturan Otoritas Jasa Keuangan Nomor 16/SEOJK.05
Tentang Pembentukan dan Pedoman Pelaksanaan Kerja Komite Audit. Jakarta

Otoritas Jasa Keuangan. 2016. Peraturan Otoritas Jasa Keuangan Nomor 18/POJK.03/2016
Tentang Penerapan Manajemen Risiko bagi Bank Umum. Jakarta

Otoritas Jasa Keuangan. 2014. Peraturan Otoritas Jasa Keuangan Nomor 33 /POJK.04/2014
Tentang Direksi dan Dewan Komisaris Emiten atau Perusahaan Publik. Jakarta

Otoritas Jasa Keuangan. 2016. Peraturan Otoritas Jasa Keuangan Nomor 50/POJK.04/2016
Tentang Penyelenggara Dana Perlindungan Pemodal. Jakarta

Rajhi, Mohamed Tahar & Wiem Hmadi. 2011. Governance and Bank Risk-Taking : A
Comparison Analysis Between Commercial and Cooperative French Banks. Journal of
Business Studies Quarterly, Vol. 3, No. 1, pp. 260-273.

Robbins. 2007. Perilaku Organisasi. Salemba Empat: Jakarta

Sudana, I Made. 2011. Manajemen Keuangan Perusahaan Teori dan Praktik. Erlangga:
Jakarta

Sun, Jerry & Guoping Liu. 2014. Audit Committees’ Oversight of Bank Risk Taking. Journal
of Banking &Finance, I (40): 376-387

Van der Plas, Ellen et al. 2010. Amygdala volume correlates positively with fearfulness in
normal healthy girls. Oxford Journal: 424-431

Watson et al. 1993. Cultural Diversity's Impact on Interaction Process and Performance:
Comparing Homogenous and Diverse Task Groups. Academy of Management Journal
(36): 590–602.

SKRIPSI PENGARUH KARAKTERISTIK KOMITE ... HARDHINA SEDYA C


IR PERPUSTAKAAN - UNIVERSITAS AIRLANGGA

LAMPIRAN 1
Data Variabel Risiko (RISK), Accounting or Financial Expertise (ACEXP), Komite Audit Wanita (FAUDIT), Ukuran Komite Audit
(ACSIZE), Board of Commissioners Independence (BDIND), Board of Commissioners Size (BDSIZE) dan Ukuran Perusahaan
(SIZE).

No Nama Bank Tahun RISK ACEXP FAUDIT ACSIZE BDIND BDSIZE SIZE
1 Bank Negara Indonesia 2011 0,0242 0,50000 0,00000 4,00000 0,57143 7,00000 33,33166
2 Bank Rakyat Indonesia 2011 0,0257 0,50000 0,00000 6,00000 0,50000 6,00000 33,78354
3 Bank Central Asia 2011 0,0193 1,00000 0,33333 3,00000 0,60000 5,00000 33,57620
4 Bank Danamon Indonesia 2011 0,0232 0,33333 0,00000 6,00000 0,50000 8,00000 32,58890
5 Bank Bukopin 2011 0,0299 0,66667 0,33333 3,00000 0,60000 5,00000 31,67729
6 Bank CIMB Niaga 2011 0,0252 0,50000 0,00000 6,00000 0,50000 8,00000 32,74782
7 Bank Tabungan Pensiunan Nasional 2011 0,0247 1,00000 0,00000 5,00000 0,50000 6,00000 31,47372
8 Bank Jabar Banten 2011 0,0259 0,75000 0,00000 4,00000 0,60000 5,00000 31,62828
9 Bank Maybank Indonesia 2011 0,0247 0,60000 0,20000 5,00000 0,57143 7,00000 32,18405
10 Bank Victoria International 2011 0,031 0,25000 0,25000 4,00000 0,66667 3,00000 30,09934
11 Bank Bumi Arta 2011 0,0236 0,66667 0,00000 3,00000 0,66667 3,00000 28,71727
12 Bank Permata 2011 0,0195 0,75000 0,00000 4,00000 0,55556 9,00000 32,24934
13 Bank Mandiri 2011 0,0263 0,40000 0,20000 5,00000 0,57143 7,00000 33,94437
14 Bank Artha Graha International 2011 0,0324 0,25000 0,00000 4,00000 0,50000 6,00000 30,58517
15 Bank Mayapada International 2011 0,0403 0,33333 0,00000 3,00000 0,66667 3,00000 30,19221
16 Bank Tabungan Negara 2011 0,0277 0,75000 0,25000 4,00000 0,50000 6,00000 32,12102
17 Bank OCBC NISP 2011 0,0251 0,25000 0,00000 4,00000 0,50000 8,00000 31,72260

SKRIPSI PENGARUH KARAKTERISTIK KOMITE ... HARDHINA SEDYA C


IR PERPUSTAKAAN - UNIVERSITAS AIRLANGGA

No Nama Bank Tahun RISK ACEXP FAUDIT ACSIZE BDIND BDSIZE SIZE
18 Bank Woori Saudara Indonesia 2011 0,0329 0,66667 0,00000 3,00000 0,50000 4,00000 29,25747
19 Bank Rakyat Indonesia Agro Niaga 2011 0,025 0,33333 0,33333 3,00000 0,50000 4,00000 28,87839
20 Bank Mega 2011 0,0318 0,66667 0,00000 3,00000 0,66667 3,00000 31,75669
21 Bank Sinar Mas 2011 0,0334 0,50000 0,00000 4,00000 0,50000 2,00000 30,44395
22 Bank Ekonomi Raharja 2011 0,0278 0,50000 0,25000 4,00000 0,50000 4,00000 30,81319
23 Bank Negara Indonesia 2012 0,0136 0,50000 0,00000 4,00000 0,57143 7,00000 33,44007
24 Bank Rakyat Indonesia 2012 0,0172 0,62500 0,00000 8,00000 0,50000 8,00000 33,94337
25 Bank Central Asia 2012 0,0157 1,00000 0,33333 3,00000 0,60000 5,00000 33,72458
26 Bank Danamon Indonesia 2012 0,0326 0,33333 0,00000 6,00000 0,50000 8,00000 32,67954
27 Bank Bukopin 2012 0,0184 0,75000 0,25000 4,00000 0,60000 5,00000 31,81597
28 Bank CIMB Niaga 2012 0,0151 0,50000 0,00000 6,00000 0,50000 8,00000 32,91632
29 Bank Tabungan Pensiunan Nasional 2012 0,0168 1,00000 0,00000 5,00000 0,50000 6,00000 31,71009
30 Bank Jabar Banten 2012 0,0198 0,83333 0,00000 6,00000 0,66667 6,00000 31,89146
31 Bank Maybank Indonesia 2012 0,0168 0,80000 0,40000 5,00000 0,57143 7,00000 32,38265
32 Bank Victoria International 2012 0,0148 0,33333 0,00000 3,00000 0,50000 4,00000 30,29497
33 Bank Bumi Arta 2012 0,0274 0,66667 0,00000 3,00000 0,66667 3,00000 28,87906
34 Bank Permata 2012 0,0168 0,75000 0,00000 4,00000 0,55556 9,00000 32,51230
35 Bank Mandiri 2012 0,0167 0,66667 0,16667 6,00000 0,57143 7,00000 34,08562
36 Bank PAN Indonesia 2012 0,0231 1,00000 0,25000 4,00000 0,50000 4,00000 32,63357
37 Bank Windu Kentjana International 2012 0,0400 0,33333 0,00000 3,00000 0,50000 4,00000 29,50209
38 Bank Artha Graha International 2012 0,0343 0,20000 0,20000 5,00000 0,60000 5,00000 30,65431
39 Bank Capital Indonesia 2012 0,0306 1,00000 0,00000 3,00000 0,66667 3,00000 29,36554

SKRIPSI PENGARUH KARAKTERISTIK KOMITE ... HARDHINA SEDYA C


IR PERPUSTAKAAN - UNIVERSITAS AIRLANGGA

No Nama Bank Tahun RISK ACEXP FAUDIT ACSIZE BDIND BDSIZE SIZE
40 Bank Pundi Indonesia 2012 0,0257 0,33333 0,00000 3,00000 0,75000 4,00000 29,67002
41 Bank of India Indonesia 2012 0,0390 0,66667 0,00000 3,00000 0,60000 5,00000 28,56348
42 Bank Mayapada International 2012 0,0417 0,33333 0,00000 3,00000 0,50000 6,00000 30,47398
43 Bank Tabungan Negara 2012 0,0207 0,75000 0,25000 4,00000 0,50000 6,00000 32,34727
44 Bank OCBC NISP 2012 0,0245 0,25000 0,00000 4,00000 0,50000 8,00000 32,00226
45 Bank MNC International 2012 0,0445 1,00000 0,33333 3,00000 0,50000 4,00000 29,63706
46 Bank Woori Saudara Indonesia 2012 0,0283 0,66667 0,00000 3,00000 0,66667 3,00000 29,66197
47 Bank Rakyat Indonesia Agro Niaga 2012 0,0275 0,33333 0,33333 3,00000 0,50000 4,00000 29,02730
48 Bank Sinar Mas 2012 0,0283 0,60000 0,20000 5,00000 0,66667 3,00000 30,34915
49 Bank Ekonomi Raharja 2012 0,0221 0,33333 0,33333 3,00000 0,50000 4,00000 30,86440
50 Bank Negara Indonesia 2013 0,0260 0,50000 0,00000 4,00000 0,57143 7,00000 33,58855
51 Bank Rakyat Indonesia 2013 0,0252 0,62500 0,00000 8,00000 0,50000 8,00000 34,07053
52 Bank Central Asia 2013 0,0213 1,00000 0,33333 3,00000 0,60000 5,00000 33,83931
53 Bank Danamon Indonesia 2013 0,0222 0,33333 0,00000 6,00000 0,50000 8,00000 32,84779
54 Bank Bukopin 2013 0,0246 1,00000 0,25000 4,00000 0,66667 6,00000 31,87155
55 Bank CIMB Niaga 2013 0,0183 0,83333 0,33333 6,00000 0,50000 8,00000 33,01948
56 Bank Tabungan Pensiunan Nasional 2013 0,0211 1,00000 0,00000 5,00000 0,50000 6,00000 31,87526
57 Bank Jabar Banten 2013 0,0207 0,83333 0,00000 6,00000 0,66667 6,00000 31,89335
58 Bank Maybank Indonesia 2013 0,0174 1,00000 0,66667 3,00000 0,50000 6,00000 32,57695
59 Bank Victoria International 2013 0,0174 0,66667 0,33333 3,00000 0,75000 4,00000 30,58349
60 Bank Bumi Arta 2013 0,0230 0,66667 0,00000 3,00000 0,66667 3,00000 29,02867
61 Bank Permata 2013 0,0152 0,75000 0,00000 4,00000 0,50000 8,00000 32,74203

SKRIPSI PENGARUH KARAKTERISTIK KOMITE ... HARDHINA SEDYA C


IR PERPUSTAKAAN - UNIVERSITAS AIRLANGGA

No Nama Bank Tahun RISK ACEXP FAUDIT ACSIZE BDIND BDSIZE SIZE
62 Bank Mandiri 2013 0,0263 0,66667 0,16667 6,00000 0,50000 8,00000 34,22830
63 Bank Nusantara Parahyangan 2013 0,0124 1,00000 0,00000 3,00000 0,50000 4,00000 29,93218
64 Bank PAN Indonesia 2013 0,0306 1,00000 0,00000 4,00000 0,50000 4,00000 32,73205
65 Bank Windu Kentjana International 2013 0,0398 0,66667 0,00000 3,00000 0,66667 3,00000 29,70006
66 Bank Capital Indonesia 2013 0,0441 0,33333 0,00000 3,00000 0,66667 3,00000 29,17751
67 Bank Pundi Indonesia 2013 0,0345 0,33333 0,00000 3,00000 0,66667 3,00000 29,42162
68 Bank QNB Indonesia 2013 0,0224 0,66667 0,00000 3,00000 0,50000 6,00000 30,03357
69 Bank of India Indonesia 2013 0,0325 0,66667 0,00000 3,00000 0,60000 5,00000 28,91266
70 Bank Tabungan Negara 2013 0,0259 0,80000 0,40000 5,00000 0,50000 6,00000 32,50751
71 Bank OCBC NISP 2013 0,0273 0,50000 0,00000 4,00000 0,50000 8,00000 32,21098
72 Bank MNC International 2013 0,0286 0,66667 0,33333 3,00000 0,75000 4,00000 29,73084
73 Bank Woori Saudara Indonesia 2013 0,0251 0,66667 0,00000 3,00000 0,66667 3,00000 29,73891
74 Bank Rakyat Indonesia Agro Niaga 2013 0,0249 0,33333 0,33333 3,00000 0,60000 5,00000 29,26540
75 Bank Mega 2013 0,0337 0,66667 0,00000 3,00000 0,50000 4,00000 31,82667
76 Bank Sinar Mas 2013 0,0202 0,60000 0,20000 5,00000 0,66667 3,00000 30,49021
77 Bank Ekonomi Raharja 2013 0,0334 0,33333 0,33333 3,00000 0,66667 3,00000 31,02305
78 Bank Jatim 2013 0,0207 0,66667 0,00000 3,00000 0,50000 4,00000 31,26856
79 Bank Negara Indonesia 2014 0,018 0,75000 0,00000 4,00000 0,50000 8,00000 33,66308
80 Bank Rakyat Indonesia 2014 0,0202 0,50000 0,00000 6,00000 0,50000 8,00000 34,31811
81 Bank Central Asia 2014 0,0142 1,00000 0,33333 3,00000 0,60000 5,00000 33,94666
82 Bank Danamon Indonesia 2014 0,0184 0,20000 0,20000 5,00000 0,50000 6,00000 32,90822
83 Bank Bukopin 2014 0,0141 1,00000 0,25000 4,00000 0,57143 7,00000 32,00114

SKRIPSI PENGARUH KARAKTERISTIK KOMITE ... HARDHINA SEDYA C


IR PERPUSTAKAAN - UNIVERSITAS AIRLANGGA

No Nama Bank Tahun RISK ACEXP FAUDIT ACSIZE BDIND BDSIZE SIZE
84 Bank CIMB Niaga 2014 0,0110 1,00000 0,33333 6,00000 0,50000 8,00000 33,08276
85 Bank Tabungan Pensiunan Nasional 2014 0,0128 0,75000 0,00000 4,00000 0,50000 6,00000 31,94930
86 Bank Jabar Banten 2014 0,0181 0,83333 0,00000 6,00000 0,57143 7,00000 31,95993
87 Bank Maybank Indonesia 2014 0,0138 0,75000 0,50000 4,00000 0,75000 6,00000 32,59642
88 Bank Victoria International 2014 0,0153 0,66667 0,33333 3,00000 0,50000 4,00000 30,69277
89 Bank Bumi Arta 2014 0,0236 0,66667 0,00000 3,00000 0,66667 3,00000 29,27107
90 Bank Permata 2014 0,0103 0,66667 0,00000 3,00000 0,50000 8,00000 32,85329
91 Bank Mandiri 2014 0,0167 0,83333 0,16667 6,00000 0,57143 7,00000 34,38217
92 Bank Nusantara Parahyangan 2014 0,0225 0,33333 0,66667 3,00000 0,50000 4,00000 29,87903
93 Bank PAN Indonesia 2014 0,0208 1,00000 0,25000 4,00000 0,60000 5,00000 32,78222
94 Bank Windu Kentjana International 2014 0,0438 0,66667 0,00000 3,00000 0,66667 3,00000 29,91030
95 Bank Capital Indonesia 2014 0,0274 1,00000 0,00000 3,00000 0,66667 3,00000 29,85593
96 Bank Pundi Indonesia 2014 0,0201 0,33333 0,00000 3,00000 0,50000 4,00000 29,83278
97 Bank QNB Indonesia 2014 0,0319 0,66667 0,00000 3,00000 0,50000 6,00000 30,66785
98 Bank Tabungan Negara 2014 0,0247 0,75000 0,25000 4,00000 0,50000 6,00000 32,60483
99 Bank OCBC NISP 2014 0,0265 0,50000 0,00000 4,00000 0,50000 8,00000 32,26683
100 Bank MNC International 2014 0,0220 1,00000 0,00000 3,00000 0,66667 3,00000 29,87499
101 Bank Woori Saudara Indonesia 2014 0,0279 0,66667 0,00000 3,00000 0,75000 4,00000 30,43030
102 Bank Rakyat Indonesia Agro Niaga 2014 0,0210 0,33333 0,33333 3,00000 0,60000 5,00000 29,48549
103 Bank Mega 2014 0,0209 0,66667 0,00000 3,00000 0,66667 3,00000 31,82946
104 Bank Ekonomi Raharja 2014 0,0309 0,33333 0,33333 3,00000 0,66667 3,00000 30,98967
105 Bank Jatim 2014 0,0133 0,66667 0,00000 3,00000 0,50000 4,00000 31,12894

SKRIPSI PENGARUH KARAKTERISTIK KOMITE ... HARDHINA SEDYA C


IR PERPUSTAKAAN - UNIVERSITAS AIRLANGGA

No Nama Bank Tahun RISK ACEXP FAUDIT ACSIZE BDIND BDSIZE SIZE
106 Bank Maspion Indonesia 2014 0,0385 0,60000 0,00000 5,00000 0,66667 3,00000 29,20621
107 Bank Negara Indonesia 2015 0,0226 0,80000 0,20000 5,00000 0,62500 8,00000 33,86267
108 Bank Rakyat Indonesia 2015 0,0228 0,50000 0,00000 6,00000 0,62500 8,00000 34,40915
109 Bank Central Asia 2015 0,0163 1,00000 0,33333 3,00000 0,60000 5,00000 34,01853
110 Bank Danamon Indonesia 2015 0,0311 0,40000 0,20000 5,00000 0,57143 7,00000 32,86777
111 Bank Bukopin 2015 0,0150 0,60000 0,20000 5,00000 0,57143 7,00000 32,17821
112 Bank CIMB Niaga 2015 0,0211 1,00000 0,33333 6,00000 0,50000 8,00000 33,10685
113 Bank Tabungan Pensiunan Nasional 2015 0,0186 0,66667 0,00000 3,00000 0,50000 6,00000 32,02596
114 Bank Jabar Banten 2015 0,0226 0,80000 0,00000 5,00000 0,50000 4,00000 32,11625
115 Bank Maybank Indonesia 2015 0,0188 0,50000 0,25000 4,00000 0,50000 6,00000 32,69120
116 Bank Victoria International 2015 0,0308 0,75000 0,25000 4,00000 0,50000 4,00000 30,77736
117 Bank Bumi Arta 2015 0,0201 0,66667 0,00000 3,00000 0,66667 3,00000 29,51312
118 Bank Permata 2015 0,0148 0,66667 0,00000 3,00000 0,50000 8,00000 32,83881
119 Bank Mandiri 2015 0,0209 0,80000 0,20000 5,00000 0,50000 8,00000 34,44454
120 Bank PAN Indonesia 2015 0,0257 1,00000 0,50000 4,00000 0,60000 5,00000 32,84117
121 Bank Artha Graha International 2015 0,0194 0,66667 0,16667 6,00000 0,50000 6,00000 30,85466
122 Bank Capital Indonesia 2015 0,0322 1,00000 0,00000 3,00000 0,66667 3,00000 30,12911
123 Bank Pundi Indonesia 2015 0,0515 0,33333 0,00000 3,00000 0,50000 4,00000 29,41730
124 Bank Mayapada International 2015 0,0417 0,33333 0,00000 3,00000 0,60000 5,00000 31,48766
125 Bank Tabungan Negara 2015 0,0224 1,00000 0,40000 5,00000 0,57143 7,00000 32,77740
126 Bank OCBC NISP 2015 0,0198 0,50000 0,00000 4,00000 0,50000 8,00000 32,42251
127 Bank MNC International 2015 0,0241 1,00000 0,00000 4,00000 0,66667 3,00000 30,12728

SKRIPSI PENGARUH KARAKTERISTIK KOMITE ... HARDHINA SEDYA C


IR PERPUSTAKAAN - UNIVERSITAS AIRLANGGA

No Nama Bank Tahun RISK ACEXP FAUDIT ACSIZE BDIND BDSIZE SIZE
128 Bank Woori Saudara Indonesia 2015 0,0297 1,00000 0,25000 4,00000 0,50000 4,00000 30,62773
129 Bank Rakyat Indonesia Agro Niaga 2015 0,0185 0,66667 0,66667 3,00000 0,50000 4,00000 29,75502
130 Bank Mega 2015 0,0311 0,33333 0,00000 3,00000 0,50000 4,00000 31,85383
131 Bank Sinar Mas 2015 0,0236 0,66667 0,00000 3,00000 0,66667 3,00000 30,95852
132 Bank Jatim 2015 0,0163 0,66667 0,00000 3,00000 0,60000 5,00000 31,38764
133 Bank Mitraniaga 2015 0,0491 1,00000 0,00000 3,00000 0,66667 3,00000 28,34309
134 Bank Maspion Indonesia 2015 0,0315 0,60000 0,00000 5,00000 0,66667 3,00000 29,30698
135 Bank Panin Syariah 2015 0,0086 0,33333 0,33333 3,00000 0,66667 3,00000 29,59593

SKRIPSI PENGARUH KARAKTERISTIK KOMITE ... HARDHINA SEDYA C


IR PERPUSTAKAAN - UNIVERSITAS AIRLANGGA

LAMPIRAN 2

Hasil Statistik Deskriptif

Descriptive Statistics

N Minimum Maximum Mean Std. Deviation


RISK 135 ,0086 ,0515 ,024635 ,0081823
ACEXP 135 ,2000 1,0000 ,650988 ,2369705
FAUDIT 135 ,0000 ,6667 ,126790 ,1683998
ACSIZE 135 3,0000 8,0000 4,000000 1,1781595
BDIND 135 ,5000 ,7500 ,570912 ,0770890
BDSIZE 135 2,0000 9,0000 5,296296 1,8571125
SIZE 135 28,3431 34,4445 31,481807 1,6119355
Valid N (listwise) 135

SKRIPSI PENGARUH KARAKTERISTIK KOMITE ... HARDHINA SEDYA C


IR PERPUSTAKAAN - UNIVERSITAS AIRLANGGA

LAMPIRAN 3

Hasil Uji Asumsi Klasik

Normal P-P Plot of Regression Standardized Residual

Dependent Variable: RISK

1.0

0.8
Expected Cum Prob

0.6

0.4

0.2

0.0
0.0 0.2 0.4 0.6 0.8 1.0
Observed Cum Prob

SKRIPSI PENGARUH KARAKTERISTIK KOMITE ... HARDHINA SEDYA C


IR PERPUSTAKAAN - UNIVERSITAS AIRLANGGA

One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test

Unstandardiz
ed Res idual
N 135
Normal Parameters a,b Mean ,0000000
Std. Deviation ,00687057
Most Extreme Absolute ,043
Differences Positive ,043
Negative -,043
Kolmogorov-Smirnov Z ,500
As ymp. Sig. (2-tailed) ,964
a. Test distribution is Normal.
b. Calculated from data.

SKRIPSI PENGARUH KARAKTERISTIK KOMITE ... HARDHINA SEDYA C


IR PERPUSTAKAAN - UNIVERSITAS AIRLANGGA

Scatterplot

Dependent Variable: RISK


Regression Studentized Residual

-2

-4

-3 -2 -1 0 1 2
Regression Standardized Predicted Value

SKRIPSI PENGARUH KARAKTERISTIK KOMITE ... HARDHINA SEDYA C


IR PERPUSTAKAAN - UNIVERSITAS AIRLANGGA

Histogram

Dependent Variable: RISK

20

15
Frequency

10

Mean =-3.25E-15
Std. Dev. =0.977
0 N =135
-3 -2 -1 0 1 2 3
Regression Standardized Residual

SKRIPSI PENGARUH KARAKTERISTIK KOMITE ... HARDHINA SEDYA C


IR PERPUSTAKAAN - UNIVERSITAS AIRLANGGA

LAMPIRAN 4

Hasil Uji Regresi

Model Summaryb

Adjusted Std. Error of Durbin-


Model R R Square R Square the Estimate Watson
1 ,543a ,295 ,262 ,0070298 1,709
a. Predictors: (Constant), SIZE, FAUDIT, ACEXP, BDIND, ACSIZE, BDSIZE
b. Dependent Variable: RISK

ANOVAb

Sum of
Model Squares df Mean Square F Sig.
1 Regres sion ,003 6 ,000 8,924 ,000a
Residual ,006 128 ,000
Total ,009 134
a. Predic tors: (Constant), SIZE, FAUDIT, ACEXP, BDIND, ACSIZE, BDSIZE
b. Dependent Variable: RISK

Coefficientsa

Unstandardized Standardized
Coefficients Coefficients Correlations Collinearity Statistics
Model B Std. Error Beta t Sig. Zero-order Partial Part Tolerance VIF
1 (Constant) ,079 ,018 4,468 ,000
ACEXP -,006 ,003 -,174 -2,219 ,028 -,257 -,192 -,165 ,892 1,121
FAUDIT -,008 ,004 -,165 -2,150 ,033 -,227 -,187 -,160 ,932 1,072
ACSIZE ,001 ,001 ,082 ,843 ,401 -,230 ,074 ,063 ,581 1,721
BDIND -,003 ,009 -,026 -,306 ,760 ,174 -,027 -,023 ,734 1,362
BDSIZE -,001 ,001 -,263 -2,043 ,043 -,402 -,178 -,152 ,332 3,015
SIZE -,001 ,001 -,277 -2,281 ,024 -,471 -,198 -,169 ,375 2,667
a. Dependent Variable: RISK

SKRIPSI PENGARUH KARAKTERISTIK KOMITE ... HARDHINA SEDYA C

Anda mungkin juga menyukai