Oleh :
BAHRUL FAHRIS MUCHROZI
NIM 16054000034
Oleh :
SAPARHADI WIRAJAYA
NIM 16054000054
MANAJEMEN PARIWISATA
PROGRAM DIPLOMA KEPARIWISATAAN
UNIVERSITAS MERDEKA MALANG
2017
i
ANALISIS PELAKSANAAN SOP BELLBOY
PADA FRONT OFFICE DEPARTMENT
DI NOVOTEL LOMBOK
Oleh :
SAPARHADI WIRAJAYA
NIM 16054000054
MANAJEMEN PARIWISATA
PROGRAM DIPLOMA KEPARIWISATAAN
UNIVERSITAS MERDEKA MALANG
2017
ii
Hidup Berbudi dan Berprestasi Menuju
Ridha Ilahi
iii
Tugas akhir ini telah disetujui untuk diujikan di Program Diploma Kepariwisataan
Dosen Pembimbing,
MANAJEMEN PARIWISATA
PROGRAM DIPLOMA KEPARIWISATAAN
UNIVERSITAS MERDEKA MALANG
2017
iv
Tugas akhir ini telah dipertahankan
Dihadapan panitia penguji
Pada tanggal 21 Desember 2017
Sekretaris,
MANAJEMEN PARIWISATA
PROGRAM DIPLOMA KEPARIWISATAAN
UNIVERSITAS MERDEKA MALANG
2017
v
PERNYATAAN
Dengan ini saya menyatakan bahwa dalam skripsi ini tidak terdapat karya yang
pernah diajukan untuk memperoleh gelar kesarjanaan di suatu perguruan tinggi,
dan sepanjang pengetahuan saya juga tidak terdapat karya atau pendapat yang
pernah ditulis atau diterbitkan oleh orang lain, kecuali yang secara tertulis diacu
dalam naskah ini dan disebutkan dalam daftar pustaka.
Saparhadi Wirajaya
vi
KATA PENGANTAR
Puji syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa atas rahmat dan Hidayah-Nya penulis
dapat menyelesaikan tugas akhir dengan judul : ANALISIS PELAKSANAAN
SOP BELLBOY PADA FRONT OFFICE DEPARTMENT DI NOVOTEL
LOMBOK
Pada kesempatan ini penulis menyampaikan rasa terima kasih yang tidak
terhinggga kepada orang orang yang telah berperan sehingga dapat
terselesaikannya tugas akhir ini, antara lain :
1. Ibu Dra., Estikowati, SST.Par., MM. selaku Ketua Program Diploma
Kepariwisataan Universitas Merdeka Malang.
2. Bapak Danang Setioko, SST.Par., MM. selaku Ketua Program
Diploma-IV Perhotelan Universitas Merdeka Malang.
3. Ibu Dra., Estikowati, SST.Par., MM. selaku dosen pembimbing yang
telah memberi arahan dan motivasi dalam menyelesaikan tugas akhir
ini.
4. Bapak dan Ibu Dosen Program D-IV Perhotelan Universitas Merdeka
Malang.
5. Bapak dan Ibu Karyawan Program Diploma Kepariwisataan
Universitas Merdeka Malang.
6. Ibu dan Bapak serta seluruh keluarga yang senantiasa memberikan
dukungan moril dan spiritual.
7. Teman-teman mahasiswa Program Diploma Kepariwisataan
Universitas Merdeka Malang.
Akhirnya, dengan segala kerendahan hati Penulis menyadari keterbatasan
Penulis ini karena keterbatasan Penulis. Oleh karena itu, peneliti mengharapkan
kritik dan saran demi kesempurnaan penelitian ini. Semoga karya yang sederhana
ini dapat memberi manfaat bagi semua pihak.
Malang,13 November 2017
Saparhadi Wirajaya
vii
DAFTAR ISI
viii
4.3.1 Rasio Likuiditas .................................................................................. 40
4.4 Pembahasan hasil Penelitian ......................................................................... 45
BAB V PENUTUP
5.1. Kesimpulan................................................................................................... 52
5.2. Saran ............................................................................................................. 53
DAFTAR PUSTAKA ............................................................................................. 52
LAMPIRAN LAMPIRAN
ix
Abstrak
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui tingkat efektifitas penerapan
pelaksanaan Standard Operational Prosedure bellboy pada Novotel Resort
Lombok.dimana banyak terjadi keluhan tamu karena kurangnya penerapan SOP
oleh karyawan, peran bellboy sangatlah penting didalam sebuah hotel, sehingga
perlu diadakannya analisa untuk meningkatkan kinerja karyawan khususnya
bellboy dalam melaksanakan tugasnya.
Pada penelitian ini ditemukan efektifitas penerapan SOP pada bellboy dengan
rata-rata persentase untuk 10 staff dari 20 pertanyaan tentang pelaksanaan SOP
pada Bellboy yang menjawab ya adalah 168, sedangkan rata-rata persentase untuk
10 staff dari 20 pertanyaan yang menjawab tidak adalah 32. Berarti dari 16%
staff Bellboy tidak melaksanakan job diskripsinya dengan baik karena beban
tugas yang di tanggungnya tidak sesuai dengan Standard Operational
Prosedure yang berlaku.
x
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Hotel adalah sarana penginapan yang berperan sangat penting dalam rangka
menunjang kemajuan pariwisata. Menurut Keputusan Menteri Pariwisata Pos dan
Telekomunikasi No KM 94 / HK 103 / MPPT-87 Bab 1 pasal 1 tanggal 23
Desember 1987, Hotel adalah salah satu jenis akomodasi yang menggunakan
sebagian atau seluruh bangunannya untuk menyediakan jasa pelayanan
penginapan, makanan, dan minuman serta jasa lainnya bagi umum yang dikelola
secara komersial serta memenuhi persyaratan yang telah ditentukan. Dalam hotel
kita banyak mengenal berbagai departement salah satunya adalah departement
kantor depan.
Pada Front Office Departement di hotel Novotel Lombok ini penulis pada saat
training di hotel tersebut banyak menemukan ketidak profesionalan dalam bekerja
khususnya mengenai operasional Bellboy yang tidak sesuai dengan Standar
Operational prosedure yang ada, sehingga berdampak pada keluhan tamu.
2
BAB II
kamar kepada tamu hotel atau memberikan pelayanan informasi kepada para tamu
selama mereka berada atau menginap di hotel.
Kantor Depan adalah tempat di mana tamu diterima pertama kali oleh perwakilan
hotel. Renner (1981:17) berpendapat bahwaThe front office is where the guest is
the first met by a representative of the hotel. Perwakilan dari hotel tersebut akan
berusaha memberikan bantuan semaksimal mungkin kepada tamu. Bantuan yang
diberikan oleh pihak hotel yang berupa penjelasan mengenai fasilitas hotel,
merupakan salah satu proses komunikasi. Proses tersebut terjadi antara pihak
tamu dengan pihak hotel. Maka dapat dikatakan kantor depan sebagai salah satu
departemen yang ada di hotel yang secara operasional berhubungan langsung
dengan tamu (Darsono 2001:18).
3
Kantor Depan terletak di bagian depan hotel dimaksudkan agar mudah diketahui
tamu.
4
2.1.3 Peranan dan Fungsi Kantor Depan
1. Peranan Kantor Depan
Departemen kantor depan merupakan departemen yang memiliki peranan
dan fungsi yang sangat vital dalam sebuah hotel. Sugiarto (2002:24)
menyatakan bahwa Kantor Depan memiliki peranan penting bagi sebuah
hotel sebagai berikut:
1. Sebagai wakil dari manajemen
Dalam kegiatan tertentu, kantor depan hotel dapat berperan sebagai wakil
dari manajemen untuk menghadapi/menyelesaikan masalah tertentu yang
biasanya hanya bisa diselesaikan oleh pihak manajemen.
2. Sebagai orang-orang yang mampu menjual
Setiap orang yang berada dijajaran kantor depan diharuskan mampu dan
memiliki salesmanship (pandai berjualan), karena karyawan kantor depan
lebih banyak berhubungan dengan tamu ataupun pengunjung jika
dibandingkan dengan bagian/departemen lain. Peran sebagai orang yang
dimaksud mampu menjual bukan saja menjual produk hotel berupa kamar,
melainkan juga fasilitas-fasilitas lain yang disediakan oleh pihak hotel.
3. Sebagai pemberi informasi
5
5. Menyiapkan berkas-berkas pembayaran tamu (guest bill).
6. Menangani semua surat yang masuk dan keluar hotel.
7. Menangani fasilitas komunikasi.
8. Melayani dan memberikan informasi serta permintaan-permintaan
pelayanan lainnya.
9. Melayani, menampung, menyelesaikan keluhan tamu.
10. Melayani penitipan barang-barang berharga.
11. Melakukan kerja sama yang baik dengan departemen lain
Dengan demikian Bellboy adalah petugas yang memiliki kewajiban dan tugas
dalam menangani serta bertanggung jawab terhadap barang bawaan tamu.
6
Guest Arrives Prepare for Guest
1. Studi Literatur
Untuk mendapatkan referensi berupa SOP jasa atau layanan yang dilakukan oleh
Bellboy.
7
3. Analisis
8
BAB III
PEMBAHASAN
3.1 Deskripsi Kasus
3.1.1 Tugas dan Tanggung Jawab Bellboy
Setiap departemen yang berada di hotel tentunya memiliki tugas dan tanggung
jawab. Begitu juga dengan seksi Pelayanan Barang dalam hal ini salah satunya
adalah Bellboy. Darsono (2001: 74) menyatakan bahwa tugas dan tanggung jawab
Bellboy adalah sebagai berikut:
1. Menangani barang, koper tamu yang dibawa pada saat check-in, check-out,
dan titipan barang di porter room.
2. Mencatat koper, barang bawaan tamu pada Bellboy Errand Card, dan Bellboy
working list check-in dan check out.
3. Mencatat semua barang, koper yang dititipkan baik yang sementara maupun
yang dititipkan lebih dari 24 jam.
4. Titipan koper atau barang ini dicatat pada luggage helping receipt.
5. Mengirim pesan tamu (message), koran, telex atau facsimile.
Sedangkan Bagyono (1997:8), mencoba menguraikan tugas dan tanggung jawab
seorang Bellboy adalah sebagai berikut:
a. Mengisi daftar hadir.
b. Membaca log book untuk mengetahui hal-hal atau masalah yang perlu
diselesaikan.
c. Menangani barang bawaan tamu perorangan pada saat kedatangan.
d. Menangani barang bawaan tamu perorangan pada saat keberangkatan.
e. Menangani barang tamu rombongan pada saat kedatangan (group arrival).
f. Menangani barang tamu rombongan pada saat keberangkatan (group
departure).
g. Menangani barang bawaan tamu pada saat pindah kamar.
h. Mengisi dan melengkapi Guest Card.
i. Menangani penitipan barang dan melakukan inventarisasi barang- barang
tersebut secara rutin.
j. Mengantar surat, kantor dan pesan ke kamar tamu.
k. Menyiapkan peralatan yang akan dipergunakan dalam pelaksanaan tugas.
9
l. Menerima dan melaksanakan tugas-tugas suruhan (errand).
m. Selalu siap melaksanakan tugas yang diberikan oleh atasan.
n. Menjaga kebersihan dan kerapian area-area kerja.
o. Mengisi log book ketika akan mengakhiri tugas dan bila ada ha yang belum
terselesaikan.
p. Mengisi daftar pulang.
3.1.2 Prosedur Penanganan Barang Tamu
1. Prosedur Penanganan Barang Bawaan Tamu Perorangan Pada Saat
Kedatangan (Individual Guest Arrival).
Tas dan koper merupakan barang-barang bawaan para tamu pada saat
bepergian. Petugas hotel harus memperhatikan dan menangani barang-barang
bawaan tamu dengan baik. Tentu saja dengan pelayanan yang baik dan
cekatan sehingga secara tidak langsung memberikan citra yang baik kepada
tamu, pada saat kedatangan atau check-in dengan tujuan memberikan kesan
pertama yang baik kepada tamu. Prosedur penanganan barang bawaan tamu
pada saat kedatangan (check-in), menurut Bagyono (1997:23-49) adalah
sebagai berikut:
a. Membuka dan menutup pintu
Sebelum membuka pintu mobil bantulah tamu keluar dari mobil dengan
menahan pintu mobil sambil mengucapkan Mind your head, please! yang
artinya Hati-hati dengan kepala anda ! atau dengan kalimat yang lain
Mind your step, please! yang artinya Hati-hati dengan langkah anda !.
b. Menyapa, menyambut dan menawarkan bantuan kepada tamu
Jika hotel anda mempunyai doorman, petugas inilah yang pertama kali
menyambut tamu dan mengucapkan salam. Misalnya Good morning Sir,
welcome to Novotel Lombok , may I help you?.
c. Mengeluarkan barang
Tugas anda sekarang mengeluarkan barang dari mobil dengan hati-hati
untuk menghindari kerusakan.
d. Menempatkan barang
Langkah selanjutnya adalah meletakkan barang di tempat yang aman dan
mintalah kepada tamu untuk memeriksa barang-barangnya. Jika ada yang
rusak, beritahukan kepadanya. Pastikan tidak ada barang-barang lain yang
tertinggal di dalam mobil.
e. Menuju Lobby
10
Sambil membawa barang, antar tamu menuju lobby, kemudian tunjukkan
kepadanya letak reception counter. Ketika tamu sedang
melakukan regristration, tempatkan barang di tempat yang aman. Jika hotel
anda menggunakan kartu barang (luggage tag), ikatlah kartu tersebut pada
masing-masing barang.
f. Menunggu tamu yang sedang melakukan registrasi
Sementara tamu melakukan registration, anda harus tetap berdiri di pos anda
(tidak jauh dari reception counter atau di sampingBelldesk).
Jika receptionist sedang menangani beberapa tamu yang melakukan
registrasi dan kebetulan tamu yang anda tangani adalah orang tua atau orang
cacat, antarkan tamu tersebut untuk mencari tempat duduk di sekitar lobby.
g. Menerima kartu tamu (Guest Card)
Setelah tamu selesai melaksanakan proses registration, Receptionistakan
memberikan anda kartu tamu, dengan mengatakan Please show Mr/Madam
to his room number six!. Jika Front desk Hotel anda menggunakan kartu
tamu, lihat kartu tersebut. Hafalkan nama tamu dan nomor kamarnya. Jangan
lupa menuliskan nama dan nomor kartu tamu pada kartu barang yang telah
tergantung pada barang tamu yang anda bawa.
h. Meminta kunci kamar
Di hotel besar, kunci kamar biasanya ditangani oleh seksi informasi. Namun
kunci kamar juga banyak ditangani oleh seksi penerima tamu. Mintalah kunci
kamar pada petugas informasi (information clerk) atau resepsionist. Jika anda
telah mendapatkannya, cocokkan nomor kamar dikunci tersebut dengan
nomor kamar yang ada pada kartu tamu.
g. Menerima kartu tamu (Guest Card)
Setelah tamu selesai melaksanakan proses registration, Receptionistakan
memberikan anda kartu tamu, dengan mengatakan Please show Mr/Madam
to his room number six!. Jika Front desk Hotel anda menggunakan kartu
tamu, lihat kartu tersebut. Hafalkan nama tamu dan nomor kamarnya. Jangan
lupa menuliskan nama dan nomor kartu tamu pada kartu barang yang telah
tergantung pada barang tamu yang anda bawa.
h. Meminta kunci kamar
Di hotel besar, kunci kamar biasanya ditangani oleh seksi informasi. Namun
kunci kamar juga banyak ditangani oleh seksi penerima tamu. Mintalah kunci
kamar pada petugas informasi (information clerk) atau resepsionist. Jika anda
telah mendapatkannya, cocokkan nomor kamar dikunci tersebut dengan
nomor kamar yang ada pada kartu tamu.
k. Masuk ke dalam kamar
11
Langkah pertama jika anda masuk kamar adalah menyalakan lampu jika
kamar terlihat gelap. Bukalah tirai, periksa keadaan kamar. Setelah semuanya
benar-benar siap, persilahkan tamu masuk terlebih dahulu, kemudian anda
mengikuti dengan membawa barangnya. Biarkan pintu tetap terbuka
sementara anda berada di dalam kamar.
1. Luggage Rack
Luggage rack merupakan bagian dari perabot kamar, dimana anda
dapat meletakkan barang bawaan tamu seperti : suitcase, hand bag, travelling
bag, brief case, dll.
2. Wash basin table
Anda dapat meletakkan beauty case di meja ini. Beauty casejuga
dapat ditempatkan pada dressing table.
l. Menjelaskan fasilitas kamar
Sebelum menerangkan fasilitas kamar, minta ijin kepada tamu apakah anda
boleh menjelaskan fasilitas kamar. Misalnya Excuse me, Sir/Madam, could I
explain the room facilities, please !.Fasilitas kamar adalah semua perangkat
yang ada di dalam kamar sebagai berikut :
1. Air Conditioner (AC)
2. Radio
3. Televisi
4. Balcony
5. Telepon
m. Meletakkan kartu tamu (Guest Card) dan kunci kamar di meja
Sebelum meninggalkan kamar, anda dapat meletakkan Guest Carddan kunci
kamar di atas dressing table atau dapat juga diberikan langsung kepada tamu.
n. Meninggalkan tamu
Sebelum meninggalkan tamu, ucapkan I hope you will enjoy your
stay kemudian segera tinggalkan tamu dengan menutup pintu secara
perlahan-lahan.
o. Pencatatan
Setelah anda keluar dari kamar tamu, isilah Bellboy Errand Card.Setelah itu
kembalikan kepada Bell Captain untuk dicap dan disalin ke dalam Bellboy
Control Sheet. Informasi yang biasanya terdapat dalam Bellboy Errand
Card antara lain :
12
1. Serial Number
Nomor seri yang tertera (sudah dicetak sebelumnya, misalnya 2234)
2. Bellboy number
Jika dalam sebuah hotel mempunyai beberapa Bellboy, maka
setiap Bellboy mempunyai nomor.
3. Room number
Nomor kamar yang ditempati oleh tamu.
4. Guest name
Nama tamu.
5. Number pieces of luggage
Jumlah barang yang anda bawa, misalnya 5 buah.
6. Description
Jenis barang, misalnya suitcase, hand bag.
7. Arrival/departure/room change
Jenis pelayanan yang anda tangani. Misalnya tamu akan melakukan check-in,
check-out atau room change.
8. Date
Tanggal kartu tersebut digunakan/dibuat. Bellboy dapat mengisi Bellboy
Errand Card ini di lobi setelah mengantar tamu ke kamar. Setelah anda
mengembalikan kartu tersebut, anda sebaiknya bersiap di pos anda untuk
mendapatkan tugas selanjutnya.
K K K K K K K K K K
1. 10
13
2. 10
3. 7 3
4.
5.
6.
7.
8.
9.
10.
11.
12.
13.
14.
15.
16.
17.
18.
19.
20.
TOTAL 168 32
Dari hasil wawancara di atas bahwa persentase yang didapat adalah , jadi rata-rata
persentase untuk 10 staff dari 20 pertanyaan yang menjawab ya adalah ,
sedangkan rata-rata persentase untuk 10 staff dari 20 pertanyaan yang menjawab
tidak . Berarti dari 16% staff Bellboy tidak melaksanakan job diskripsinya dengan
baik karena beban tugas rangkap yang di tanggungnya padahal seharusnya setiap
departement harus bekerja sesuai dengan job diskripsinya masing-masing
(Veithzal rivai,2003:442. Konversi.)
Bellboy merupakan seksi yang bertanggung jawab atas penanganan barang
bawaan tamu. Tugas dan tanggung jawab itu harus benar-benar diperhatikan oleh
masing-masing Bellboy. Bellboy yang bertugas di Novotel Lombok dibantu
oleh Bell Captain sebagai atasan mereka. Segala tugas hotel yang dikerjakan
oleh Bellboy harus dipertanggungjawabkan kepadaBell Captain terlebih dahulu.
Setelah itu Bell Captain sebagai atasan Bellboyakan menyampaikan laporan
kepada Front Office Manager.
14
Novotel Lombok memiliki Bellboy yang difungsikan sebagai seksi pelayanan
barang yang bertanggung jawab atas barang bawaan tamu. Tugas tersebut diawali
ketika tamu datang untuk menginap/check-in dan tamu yang keluar/check-out,
baik itu secara perorangan maupun secara kelompok/group dan juga tamu yang
datang dengan sendirinya maupun tamu yang datang dengan bantuan travel agent.
Tugas Bellboy di Novotel Lombok tidak hanya menangani barang bawaan tamu
saja tetapi ada beberapa tugas lain yang harus dikerjakan olehBellboy. Adapun
tugas yang harus dikerjakan oleh Bellboy antara lain: mengantar surat/koran/pesan
ke kamar tamu atau ke departemen lain yang berada di hotel, menjaga kebersihan
area kerja Bellboy itu sendiri, menangani tamu pada saat pindah kamar serta
membawakan barangnya dan juga menjemput tamu yang check-in maupun tamu
yang check-out. Khusus untuk tugas ini, Bellboy hanya melakukannya bila tamu
itu berstatus all inclusive. Artinya tamu tersebut mendapat semua fasilitas dan
pelayanan hotel secara keseluruhan.
Tugas lain dari Bellboy yang bekerja di Novotel Lombok adalah menangani
penitipan barang tamu. Karena tidak semua tamu ketika check-out langsung
meninggalkan hotel. Hal ini disebabkan adanya tamu yang menunggu jam
keberangkatan pesawatnya, ataupun adanya tamu yang ingin berjalan-jalan
terlebih dahulu sebelum dia meninggalkan hotel. Alasan inilah yang menjadi
penyebab tamu melakukan penitipan barang kepada Bellboy.Barang yang
dititipkan oleh tamu akan disimpan di luggage room agar terjamin
keselamatannya. Tindakan ini merupakan bentuk kepedulianBellboy kepada tamu
dalam memberikan dan menciptakan pelayanan yang baik dan untuk memuaskan
tamu.
Mengerjakan tugas-tugas yang diberikan oleh atasan juga merupakan tanggung
jawab yang harus dilaksanakan oleh Bellboy. Salah satunya adalah
membantu receptionist dalam hal fotocopy. Terkadang dengan tugas yang
diberikan oleh atasan membuat Bellboy harus bertindak lebih cepat dan tepat.
Karena Bellboy memiliki tugas yang sangat penting dalam tanggung jawab
menangani barang bawaan tamu. Tugas-tugas tadi telah dilakukan dengan baik
oleh Bellboy.
Di Novotel Lombok, pelayanan barang tamu mempunyai tugas rangkap seperti:
mengantar tamu tour, menjemput tamu yang akan check-in diairport, mengantar
tamu yang check-out ke airport, mengecek kelengkapan kendaraan yang akan
digunakan. Tugas mengantar tamu tour merupakan tugas rangkap yang harus
dikerjakan. Padahal tugas ini tidak ada dalam Job Description
Bellboy Novotel Lombok. Bentuk nyata dalam tugas rangkap yang berhubungan
dengan pelayanan tour adalah kewajibanan seorangBellboy yang harus mengantar
tamu khususnya pemilik hotel/owner, tamu-tamu VIP dan VVIP kemanapun
mereka minta. Tidak jarang Bellboy yang mengerjakan tugas ini harus rela untuk
menambah jam kerjanya. Tugas ini kerap kali membuat Bellboy mengerjakan
dengan setengah hati.
15
Tugas menjemput tamu yang akan check-in di airport, dan mengantar tamu
yang check out ke airport memang merupakan tugas Bellboy Novotel Lombok.
Namun hanya untuk tamu yang berstatus All Inclucive. Tetapi dalam hal ini
hampir semua tamu meminta agar mereka mendapat perlakuan yang sama dalam
pelayanan check-in dan check-out. Dengan tugas tersebutBellboy merasa
kebingugan. Bellboy merasa bingung dengan tugas mana yang harus dikerjakan
terlebih dahulu. Hal ini diakibatkan karena SOP yang berlaku tidak di jalankan
dengan baik.
3.2.1 Perbandingan SOP tugas Bellboy dengan kenyataan yang terjadi dalam
pelaksanaannya
Menurut Standar Operasional prosedur berdasarkan teori dan standar operasional
di hotel. prosedur penanganan barang check in secara perorangan dapat
disimpulkan bahwa, pelaksanaan dalam penanganannya memiliki metode atau
langkah-langkah yang hampir sama antara teori dan prosedur yang dimiliki oleh
hotel Darsono (1992:35). Namun dalam kenyataannya ada hal-hal yang di
hiraukan oleh petugas penanganan barang khususnya Bellboy, yang akan
membawa dapak terhadap pelayanan yang diberikan terhadap tamu. Hal-hal yang
lebih diperhatikan antara lain; Bellboy seharusnya pada saat tamu registrasi di
reseptionis, harus menjaga barang-barang tamu dalam artian petugas
Bellboy berada dekat barang tamu atau mudah memantau barang-barang tamu,
sehingga tamu merasa nyaman. Setelah tamu selesai registrasi petugas resepsionis
akan memanggil Bellboy untuk mengantarkan tamu ke sambil menyerahkan
kunci. Bellboy harus mengambil bellboy errand card yang telah di cap yang
berisikan waktu dan identitas Bellboy. Setelah dikamar seorang Bellboy harus
meminta ijin kepada tamu untuk menjelaskan fasilitas kamar. Kembali ke bell
desk dan mencatat jenis barang tamu dan identitas, sesuai dengan waktu.
Tabel 02
Perbandingan SOP tugas Bellboy yang seharusnya dilakukan
Novotel Lombok dengan kenyataan yang terjadi dalam pelaksanaannya
No Seharusnya Kenyataan
1 Membaca log book untuk Petugas Bellboy akan tergesa-gesa
mengetahui hal-hal atau membacanya karena sudah ada tugas
pekerjaan yang perlu lain yang menunggu seperti
diselesaikan. mengantar tamu ke airport
2 Membaca Expected Arrival Bellboy hanya akan membaca apa
List (EAL) dan Expected yang menjadi tugasnya dan
Departured List (EDL)untuk terkadangBellBoy merasa
mengetahui tamu yang kebingungan akan tugas mana yang
akan chek in atau check out. harus didahulukan.
16
3 Menjemput tamu yang Penjemputan bisa terlambat
akancheck-in di airport atau karena Bellboy harus menyelesaikan
hotel lain tugas lain. Hal ini menyebabkan
tamu mengeluh karena merasa tidak
dihargai.
4 Mengantar tamu check- Tamu akan merasa jenuh dengan
outke airport atau hotel lain menunggu Bellboy. Hal ini
disebabkan karenaBellboy yang
mengantar tamu harus mengambil
barang tamu ke kamar terlebih
dahulu.
5 Menangani barang bawaan Bellboy akan mengerjakannya
tamu pada saat check- dengan cepat-cepat dan terkesan
indan check-out. asal-asalan. Sehingga timbullah
keluhan dari tamu karena barang
rusak, dan barang barang tamu
tertukar
6 Menangani barang tamu pada Tamu akan mengeluh
saat pindah kamar. karenaBellboy terlambat dalam
melakukan pemindahan barang. Hal
ini disebabkan karena Bellboy harus
mengerjakan pekerjaan yang lain
seperti mengecek kelengkapan
fasilitas kendaraan hotel dan juga
mengerjakan tugas dari atasan yang
sifatnya dadakan. Contohnya
melakukan pelayanan toursesuai
dengan keinginan tamu.
7 Menangani penitipan barang Tidak ditanggani dengan baik.
bawaan tamu. Sehingga muncul keluhan dari tamu
berupa adanya barang yang tertukar.
8 Mengantar surat, koran, dan Adanya keterlambatan dalam
pesan ke kamar tamu. pengiriman tetapi terkadang
pengiriman tersebut tidak terlaksana.
Sehingga Surat atau pesan yang
penting ke tamu/manajemen hotel
tidak tepat waktu.
9 Menerima dan melaksanakan Tidak ada Bellboy yang
tugas-tugas suruhan dari melaksanakan tugas atasan sehingga
atasan. tugas-tugas suruhan dari atasan
tertunda pelaksanaannya.
17
10 Menjaga kebersihan dan Karena banyaknya
kerapian area kerja. kegiatan,Bellboy tidak begitu
memperhatikan kebersihan dan
kerapihan area kerjanya. Sehingga
Area counter Bellboy terlihat kotor
dengan adanya sampah, debu dan
kotoran yang tidak sempat
dibersihkan.
11 Mengisi log book pada saat Terkadang Bellboy lupa mengisi log
akan mengakhiri tugas dan jika book tentang hal-hal yang belum
ada hal-hal yang belum terselesaikan. Bellboy yang bekerja
terselesaikan. pada shift berikutnya tidak
mengetahui pekerjaan mana yang
telah terselesaikan dan pekerjaan
mana yang masih tertunda
Dari tabel di atas bahwa staff bellboy tidak bisa melaksanakan tugasnya sesuai
dengan Job diskripsi yang di sebabkan karena tidak mengikuti SOP yang berlaku
di Novotel Lombok.
18
BAB IV
KESIMPULAN
4.1 Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian maka simpulan yang dapat ditarik adalah rata-rata
persentase untuk 10 staff dari 20 pertanyaan tentang pelaksanaan SOP pada
Bellboy yang menjawab ya adalah , sedangkan rata-rata persentase untuk 10 staff
dari 20 pertanyaan yang menjawab tidak adalah . Berarti dari 16% staff Bellboy
tidak melaksanakan job diskripsinya dengan baik karena beban tugas yang di
tanggungnya tidak sesuai dengan Standar Operational Prosedure yang berlaku.
Padahal seharusnya setiap departement harus bekerja sesuai dengan job
diskripsinya masing-masing. Sedangkan 18% staff Bellboy sudah melaksanakan
job diskripsi dengan baik (Veithzal rivai,2003:442. Konversi.)
Berarti Staff bellboy di Novotel Lombok sudah melaksanakan job diskripsinya
dengan baik walaupun masih ada staff yang kurang memperhatikan Standar
Operational Prosedure yang di terapkan.
4.2 Saran
Agar dapat mengoptimalkan pelaksanaan Standar Operational Prosedsure/tugas
dan tanggung jawab Bellboy Novotel Lombok, dapat disarankan beberapa
alternatif sebagai berikut :
1. Mengevaluasi kembali rincian tugas Bellboy. Hal ini perlu dilakukan untuk
melihat beban tugas yang seharusnya dilakukan seorangBellboy. Sehingga tidak
akan terjadi beban tugas pokok yang tidak dikerjakan dan tentunya harus sesuai
dengan SOP.
2. Memberikan pelatihan tentang tata cara penanganan barang tamu yang baik
sehingga walaupun tanpa pengawasan dari atasan paraBellboy dapat
menyelesaikan tugasnya dengan baik berdasarkan Standar operational Prosedure
yang berlaku.
3. Diharapkan pihak manajemen mancari daily worker dan traineeuntuk
meringankan tugas tugas staff di departemen kantor depan.
4. Untuk meningkatkan pelayanan hotel dengan tujuan memuaskan tamu pada
hotel yang bersangkutan, perlu memperhatikan faktor-faktor yang mempengaruhi
Profesionalisme kerja staff front office
19
DAFTAR PUSTAKA
Ni Wayan Suwithi, Cecil Jr. Boham. 2008. Akomodasi Perhotelan untuk SMK
Jilid 1. Jakarta : Direktorat Pembinaan Sekolah Menengah Kejuruan,
Direktorat Jenderal Manajemen Pendidikan Dasar dan Menengah, Departemen
Pendidikan Nasional
Tarmoezi dan Manurung Heldin. 2000. Hotel Front Office Professional Hotel
FrontLiner. Jakarta:Visipro
Renner Peter Franz. 1981. Basic Hotel Front Office Procedures. USA: A CBI
Book
20