dalam tulang tengkorak dan wajah. Terdapat empat pasang sinus yaitu maksila, frontal, sphenoid, dan ethmoid. • Rhinosinusitis didefinisikan sebagai peradangan pada selaput lendir hidung dan sinus paranasal. Umumnya disertai atau dipicu oleh rinitis sehingga sering disebut rhinosinusitis. • KLASIFIKASI RHINOSINUSITIS • Menurut European Position Paper on Rhinosinusitis and Nasal Polyps 2007, rhinosinusitis dapat terbagi atas:8 • Rhinosinusitis akut: gejala berlangsung kurang dari 12 minggu. • Rhinosinusitis kronik: gejala berlangsung selama lebih dari 12 minggu tanpa resolusi lengkap. • Gejala klinik : - Hidung tersumbat yang disertai nyeri atau rasa tekanan pada muka dan ingus yang purulent. Ingus sering kali turun ke tenggorok dimana pada pemeriksaan rinoskopi anterior akan terlihat post nasal drip. • Gejala lain adalah sakit kepala, hiposmia atau anosmia, halitosis. Pada anak-anak gejala berupa batuk lebih bayak ditemukan dari hiposmia atau nyeri tekan pada wajah.5 • DIAGNOSIS Diagnosis rinosisnusitis ditegakkan berdasarkan : 1. Anamnesis 2. Pemeriksaan fisik 3. Pemeriksaan penunjang. TATALAKSANA • Antibiotik merupakan kunci dalam penatalaksanaan rhinosinusitis akut. Amoksisilin merupakan terapi pilihan untuk bakteri gram positif dan negatif. Jika diperikirakan kuman telah resisten maka dapat diberikan amoksisilin-klavunat atau jenis sefalosporin generasi kedua. Pilihan terapi lini pertama yang lain adalah kombinasi eritromicin dan dulfonamide atau cephalexin dan sulfonamide.5,8