Anda di halaman 1dari 21

OLEH :

Ahmadun Zainul Amin ( 110015155 )


Dimas Maulana S ( 110015156 )
Arif Kurniawan

Kelompok : 14
 Korosi adalah kerusakan atau degradasi logam akibat
reaksi redoks antara suatu logam dengan berbagai zat di
lingkungannya yang menghasilkan senyawa-senyawa yang
tidak dikehendaki. Dalam bahasa sehari-hari, korosi disebut
perkaratan. Contoh korosi yang paling lazim adalah
perkaratan besi.

 Korosi merupakan proses atau reaksi elektrokimia


yang bersifat alamiah dan berlangsung spontan,
karena itu korosi tidak dapat dicegah atau
dihentikan.
 Korosi hanya bisa dikendalikan atau diperlambat
lajunya sehingga memperlambat pro-ses
kerusakannya.

 https://id.wikipedia.org/wiki/Korosi
 Rumus kimia karat besi adalah Fe2O3. xH2O,
suatu zat padat yang berwarna coklat-
merah.Korosi merupakan proses elektrokimia.
Pada korosi besi, bagian tertentu dari besi itu
berlaku sebagai anode, di mana besi
mengalami oksidasi.Fe(s) ↔ Fe2+(aq) + 2e Eº =
+0.44 V
Elektron yang dibebaskan di anode mengalir ke
bagian lain besi itu yang bertindak sebagai
katode, di mana oksigen tereduksi.
O2(g) + 2H2O(l) + 4e ↔ 4OH-(aq) Eº = +0.40 V
atau O2(g) + 4H+(aq) + 4e ↔ 2H2O(l) Eº =
+1.23 V

 https://jeinal.wordpress.com/pengertia
n-korosi-pernah-saya-persentasi/
 Faktor-faktor yang menyebabkan korosi besi
Korosi besi memerlukan oksigen dan air.

 Pengaruh logam lain terhadap korosi besi


Dari kehidupan sehari-hari kita ketahui
bahwa besi yang dilapisi dengan zink “tahan
karat”, sedangkan besi yang kontak dengan
tembaga berkarat lebih cepat.
 Kerugian langsung berupa terjadinya kerusakan pada
peralatan, permesinan atau struktur bangunan.

 kerugian tidak langsung berupa terhentinya aktivitas


produksi, karena terjadinya pergantian peralatan yang
rusak akibat korosi, bahkan kerugian tidak langsung
dapat berupa terjadinya kecelakaan yang menimbulkan
korban jiwa, seperti kejadian runtuhnya jembatan akibat
korosi, terjadinya kebakaran akibat kebocoran pipa gas
karena korosi, dan meledaknya pembangkit tenaga nuklir
akibat terjadinya korosi pada pipa uapnya.
 Cara-cara Pencegahan Korosi Besi
Besi adalah logam yang paling banyak dan paling
beragam penggunaannya. Hal ini terjadi karena
beberapa hal, diantaranya:
a. Kelimpahan besi di kulit bumi cukup besar
b. Pengolahan relatif mudah dan murah
c. Besi mempunyai sifat-sifat yang
menguntungkan dan mudah dimodifikasi.
Salah satu kelemahan besi adalah mudah
mengalami korosi. Korosi menimbulkan banyak
kerugian karena mengurangi umur pakai
berbagai barang atau bangunan yang
menggunakan besi atau baja.
 Pengecetan. Jembatan, pagar dan railing biasanya
dicat. Cat menghindarkan kontak dengan udara
dan air. Cat yang mengandung timbel dan zink
(seng) akan lebih baik, karena keduanya
melindungi besi terhadap korosi.
 Pelumuran dengan Oli atau Gemuk. Cara ini
diterapkan untuk berbagai perkakas dan mesin.
Oli dan gemuk mencegah kontak dengan air.
 Pembalutan dengan Plastik. Berbagai macam
barang, misalnya rak piring dan keranjang
sepeda dibalut dengan plastik. Plastik mencegah
kontak dengan udara dan air.
 Tin Plating (pelapisan dengan timah). Kaleng-kaleng kemasan
terbuat dari besi yang dilapisi dengan timah. Pelapisan dilakukan
secara elektrolisis, yang disebut tin plating. Timah tergolong
logam yang tahan karat. Akan tetapi, lapisan timah hanya
melindungi besi selama lapisan itu utuh (tanpa cacat). Apabila
lapisan timah ada yang rusak, misalnya tergores, maka timah
justru mendorong/mempercepat korosi besi. Hal itu terjadi
karena potensial reduksi besi lebih negatif daripada timah (Eº Fe
= -0,44 volt; Eº Sn = -0,44 volt). Oleh karena itu, besi yang
dilapisi dengan timah akan membentuk suatu sel elektrokimia
dengan besi sebagai anode. Dengan demikian, timah mendorong
korosi besi. Akan tetapi hal ini justru yang diharapkan, sehingga
kaleng-kaleng bekas cepat hancur.

 Chromium Plating (pelapisan dengan kromium). Besi atau baja


juga dapat dilapisi dengan kromium untuk memberi lapisan
pelindung yang mengkilap, misalnya untuk bumper mobil.
Chromium plating juga dilakukan dengan elektrolisis.
 Sacrificial Protection (pengorbanan anode).
Magnesium adalah logam yang jauh lebih aktif
(berarti lebih mudah berkarat) daripada besi. Jika
logam magnesium itu akan berkarat tetapi besi
tidak. Cara ini digunakan untuk melindungi pipa
baja yang ditanam dalam tanah atau badan kapal
laut. Secara periodik, batang magnesium harus
diganti
 Korosi aluminium
Aluminium, zink, dan juga kromium, merupakan
logam yang lebih aktif daripada besi. Jika
demikian, mengapa logam-logam ini lebih awet?
Sebenarnya, aluminium berkarat dengan cepat
membentuk oksida aluminium (Al2O3).
 Pelapisan ( Coating )

Pelapisan merupakan suatu upaya pengendalian


korosi dengan cara melapisi permukaan logam
yang akan dilindungi dengan berbagai zat.
Misalnya dengan cara menyepuh atau mengecat
logam tersebut. Pengecatan dilakukan dengan
tujuan untuk membatasi kontak permukaan
logam dengan udara atau air sehingga korosi
bisa dicegah sedini mungkin. Pengecatan dapat
dilakukan dengan cara mengecat logam, vernis,
dan dienamel.
 Proteksi Katodik
Proteksi katodik merupakan suatu metode yang diterapkan untuk
mengendalikan korosi pada besi yang dikubur dalam tanah seperti pipa
pertamina, pipa ledeng, dan tangki penyimpanan minyak. Proteksi
katodik dilakukan dengan cara menghubungkan besi dengan logam
yang lebih reaktif seperti magnesium. Karena magnesium lebih reaktif
dari besi,maka magnesium akan teroksidasi terlebih dahulu, jadi bila
logam magnesium nya telah teroksidasi maka harus secepatnya diganti
dengan logam magnesium yang baru agar besi tidak ikut terkorosi.
Proses yang terjadi pada peristiwa diatas dapat kita tulis dalam bentuk
persamaan reaksi berikut

 Anoda = 2Mg → 2Mg2+ + 4e


Katoda = O2 + 2H2O + 4e → 4OH-

 Reaksi keseluruhan = 2Mg + O2 + 2H2O → 2Mg(OH)2 ( korosi )


Oleh sebab itu, logam magnesium yang telah terkorosi harus diganti
dengan logam magnesium yang baru agar besi tidak ikut terkorosi.
 Inhibitor Korosi

Inhibitor korosi merupakan suatu zat kimia yang


digunakan untuk menurunkan laju korosi pada logam
secara efisien. Proses inhibasi ini dilakukan dengan 2
metode yaitu pertama inhibasi antarmuka dan yang
kedua inhibasi antarfase. Inhibasi antarmuka
merupakan suatu proses perlindungan terhadap
logam dengan cara pembentukan lapisan oksida yang
akan melindungi logam dari korosi. sedangkan
inhibasi antarfase merupakan upaya pencegahan
terhadap korosi dengan cara menetralkan lingkungan
yang korosif dengan menambahkan zat-zat kimia
tertentu.
 Pemilihan Material

Pemilihan material merupakan cara paling


sederhana untuk mengendalikan korosi.
Pilihlah logam-logam yang tahan terhadap
karat dan memiliki biaya produksi yang
murah seperti baja, serat karbon, kuningan
dan logam tahan karat lainya.

 http://www.panduankimia.net/2017/02/cara-
atau-metode-pengendalian-korosi.html
 Pada korosi jenis ini, kerusakan terjadi pada tulangan
didalam beton. Ini disebabkan ka-rena tulangan didalam
beton bereaksi de-ngan air dan membentuk karat. Karat
yang terbentuk pada tulangan ini mengakibatkan
pengembangan volume baja tulangannya.
 Pengembangan volume ini kemudian mende-sak beton
sehingga beton tersebut terke-lupas atau pecah.
Terjadinya karat ini disebabkan adanya re-aksi antara unsur
besi (Fe+) didalam tulang-an dengan unsur hidroksi (OH-)
dari air.
2Fe2+ + 4OH- → 2Fe(OH)2
Air ini dapat masuk ke dalam beton dan sampai ke
tulangan baja melalui dua cara, yaitu:
• Air yang masuk dari luar atau uap air di udara mela-lui
pori-pori beton karena beton tidak kedap air.
• Proses karbonasi, yaitu reaksi antara karbon diok-sida
(CO2) dengan unsur kalsium hidroksida didalam beton
Ca(OH)2 karena beton tidak kedap udara.

Ca(OH)2 + CO2 → CaCO3 + H2O


Secara lengkapnya, proses terjadinya ettringite ini dapat
dijelaskan sbb :
• Proses hidrasi antara semen (C3S dan C2S) dengan air
menjadi pasta semen (3CaO.2SiO2.3H2O dising-kat CSH),
C3S + H2O → CSH + Ca(OH)2
C2S + H2O → CSH + Ca(OH)2
• Ca(OH)2 yang terjadi kemudian bereaksi dengan garam
sulfat dari tanah atau laut,
Ca(OH)2 + MgSO4 → Mg(OH)2 + CaSO4
• CaSO4 yang terjadi bereaksi kembali dengan C3A dari
semen dan air menjadi ettringite,
C3A + CaSO4 + H2O → ettringite
• Ettringite (6CaO.Al2O3.32H2O, atau disingkat C6AS3
H32) merupakan hasil reaksi dari unsur kalsium dida-
lam beton dengan garam sulfat dari luar,
C3A + CaSO4 + H2O → ettringite
• Memiliki bentuk kristal memanjang seperti jarum.
• Ettringite ini menyebabkan pengembangan volume
beton sehingga mebuat beton pecah.

 http://www.panduankimia.net/2017/02/cara-
atau-metode-pengendalian-korosi.html
1. Sifat mekanis baja struktural yang dipakai dalam pe-
rencanaan harus memenuhi persyaratan minimum.
2.Tegangan leleh untuk perencanaan (fy) tidak boleh diambil
melebihi nilai yang ditentukan oleh persya-ratan.
3.Tegangan putus untuk perencanaan (fu) tidak boleh
diambil melebihi nilai yang ditentukan oleh persya-ratan.
4. Sifat-sifat mekanis lainnya, misalnya sbb :
• Modulus elastisitas : E = 200.000 MPa
• Modulus geser : G = 80.000 MPa
• Angka Poisson : μ = 0,3
• Koefisien pemuaian : α = 12 x 10E-6 ºC
5. Syarat Penerimaan baja
Laporan uji material baja di pabrik yang disahkan oleh
lembaga yang berwenang dapat dianggap se-bagai bukti yang
cukup untuk memenuhi persya-ratan yang ditetapkan dalam
standar.

6. Baja yang tidak teridentifikasi


Baja yang tidak teridentifikasi boleh digunakan selama
memenuhi ketentuan berikut ini :
• bebas dari cacat permukaan,
• sifat fisik material dan kemudahannya untuk dilas tidak
mengurangi kekuatan dan kemampu-an layan strukturnya,
• ditest/diuji sesuai ketentuan yang berlaku.
Baja tahan karat atau lebih dikenal dengan Stainless
Steel adalah senyawa besi yang mengandung setidaknya
10,5% Kromium untuk mencegah proses korosi.
Kemampuan tahan karat diperoleh dari terbentuknya
lapisan film oksida Kromium, dimana lapisan oksida ini
menghalangi proses oksidasi besi (Ferum).

 http://www.panduankimia.net/2017/02/cara-
atau-metode-pengendalian-korosi.html
 Korosi Baja  Korosi pada Beton Bertulang

Anda mungkin juga menyukai