Anda di halaman 1dari 16

Definisi Rinorea

■ Rhinorea hidung berair


■ konsisitensi secret tersebut, encer
bening seperi air, kental, pus,
atau bercampur darah.
■ berasal ; bahasa yunani, yakni
– rhinos  hidung
– rhoia  aliran
Etiologi

– suhu
– alergi
– Infeksi
– Lakrimasi
– Penyebab lain
■ ALERGI
Rhinorrhea juga dapat terjadi ketika individu yang alergi terhadap zat tertentu,
seperti serbuk sari, debu, lateks, kedelai, kerang, atau bulu binatang, terpapar
terhadap alergen tersebut.
■ INFEKSI
Rhinorrhea dapat merupakan gejala penyakit lain, seperti common cold atau
influenza. Selama infeksi ini, selaput lendir hidung memproduksi lendir berlebih,
mengisi rongga hidung.
■ LAKRIMASI
Rhinorrhea juga berhubungan dengan air mata shedding, baik dari peristiwa
emosional atau dari iritasi mata. Ketika jumlah yang lebih dari air mata yang
diproduksi, cairan mengalir melalui sudut dalam kelopak mata , melalui saluran
nasolacrimal , dan masuk ke rongga hidung.
■ TRAUMA KAPITIS
Rinorhea adalah salah satu tanda dari basis cranii , jika disebabkan oleh
cedera kepala, Rhinorrhea dapat kondisi yang jauh lebih serius.
■ PENYEBAB LAIN
Rhinorrhea dapat terjadi sebagai gejala penarikan opioid disertai lachrymation.
Penyebab lain termasuk batuk rejan , tumor hidung, perubahan hormon, dan sakit
kepala cluster .
PENATALAKSANAAN

Penatalaksanaan rinorhea adalah simptomatis tergantung pada penyebab


yang kita curigai pada anamnesa atau pemeriksaan fisik. Dari sekret yang keluar
bisa kita tentukan apakah karena infeksi atau bukan . Jika rinorhea disebabkan
oleh suatu infeksi terapi yang diberikan adalah antibiotik. Jika karena histamin bisa
memakai antihistamin. Semua simptomatis dan sesuai penyebab.
OBSTRUKSI NASAL
Definisi

■ Obstruksi hidung adalah penyumbatan pada bagian hidung


yang disebabkan lapisan membran hidung menjadi
bengkak karena proses inflamasi pada hidung. Hal ini juga
dikenal sebagai hidung tersumbat.
Polip Hidung

•Massa lunak yang mengandung banyak cairan di


Definisi dalam rongga hidung, berwarna putih keabu-abuan,
yang terjadi akibat inflamasi mukosa

•Hidung rasa tersumbat ringan hingga berat


•Rinore jernih hingga purulen
Gambaran
•Hiposmia atau anosmia
Klinis
•Gejala sekunder : napas melalui mulut, suara sengau,
ggn. tidur, halitosis

•Stad 1 : polip masih terbatas di meatus medius


•Stad 2 : polip sudah keluar dari meatus medius,
Stadium tampak di rongga hidung tapi belum memenuhi rongga
hidung
•Stad 3 : polip yang masif

Tata laksana •Polipektomi + kortikosteroid topikal atau sistemik


Deviasi Septum

•Pergeseran dari septum nasi yang dapat


Definisi menyebabkan obstruksi nasi

•Simple deviasi : bentuk deviasi yang hanya ke 1 sisi


•Bila memanjang dari depan ke belakang  krista
Klasifikasi •Bila sangat runcing dan pipih  spina
•Sigmoid deviasi : bentuk deviasi berganda pada kedua
sisi

•Obstruksi nasal unilateral/ bilateral


•Cephalgia
Gambaran •Sumbatan ostium sinus paranasalis
Klinis •Epistaksis
•Gangguan penciuman

•Tidak ada gejala : no surgery


Tata laksana •Operatif : reseksi submukosa, septoplasti/ reposisi
septum
Rhinitis Alergi

•Suatu penyakit inflamasi yang disebabkan oleh reaksi


alergi pada pasien atopi yang sebelumnya sudah
Definisi tersensitisasi dengan alergen yang sama serta
dilepaskannya suatu mediator kimia ketika terjadi
paparan ulang dengan alergen spesifik tesebut

•INHALAN : debu, tungau, jamur, bulu hewan


Jenis Alergen •INGESTAN : susu, telur, kacang tanah, seafood
Penyebab •INJEKTAN : penisilin, sengatan lebah
•KONTAKTAN : bahan kosmetik, perhiasan

•Serangan bersin berulang


Gambaran •Rinorea encer dan banyak
klinis •Hidung tersumbat
•Hidung dan mata gatal & kadang disertai lakrimasi

•Hindari kontak dengan penyebab & eliminasi


•Medikamentosa : antihistamin, dekongestan,
Tata laksana kortikosteroid topikal, antikolinergik
•Imunoterapi

Anda mungkin juga menyukai