berlangsung sampai 14 hari. Saluran pernapasan adalah organ mulai dari hidung sampai gelembung paru, beserta organ- organ disekitarnya seperti : sinus, ruang telinga tengah dan selaput paru. Sebagian besar dari infeksi saluran pernapasan hanya bersifat ringan seperti batuk pilek dan tidak memerlukan pengobatan dengan antibiotik, namun demikian anak akan menderita pneumoni bila infeksi paru ini tidak diobati dengan antibiotik dapat mengakibat kematian. Bakteri penyebab ISPA antara lain adalah dari genus Streptococcus, Staphylococcus, Pneumococcus, Haemophylus, Bordetella dan Corinebacterium. Virus penyebab ISPA antara lain adalah golongan Miksovirus, Adenovirus, Coronavirus, Picornavirus, Micoplasma, Herpesvirus dan lain-lain. 1. Agen 2. Manusia A. Umur (di bawah 2 th b’hub dgn imunitas) B. Sex D. Gizi ( balita dgn gibur) E. BBLR(pnomonia akibat utama infeksi) F. ASI Ekslusive G. Imunisasi A. Kelembaban B. Suhu ruangan C. Ventilasi D. Kepadatan penghuni E. Penggunaan obat anti nyamuk F. Asap rokok G. Status sosial ekonomi 1. ISPaA : Hidung – pusing,pilek.OM, faringitis 2. ISPbA: Epiglotis/ laring, alveoli
Tanda dan Gejala
1. Pilek,keluar sekret/cairan jernih dari hidung 2. Bersin2, batuk, sakit tenggorokan,sekret menjadi kental 3. Sakit kepala, demam,nausea, muntah, anoreksia, diare, nyeri perut,meningismus 1. Pernafasan Tachipnea, retraksi dinding dada,nafas cuping hidung, cyanosis, wheezing 2. Kardiovaskuler Tachicardi, bradicardi,hipo/hipertensi, cardiac arrest 3. Tanda tanda laboratorium Hipoxemia, hipercapnea,acydosis metabolisme dan respiratori Perjalanan alamiah penyakit ISPA dibagi 3 tahap yaitu : 1. Tahap prepatogenesis : penyuebab telah ada tetapi belum menunjukkan reaksi apa-apa. 2. Tahap inkubasi : virus merusak lapisan epitel dan lapisan mukosa. Tubuh menjadi lemah apalagi bila keadaan gizi dan daya tahan sebelumnya rendah. 3. Tahap dini penyakit : dimulai dari munculnya gejala penyakit,timbul gejala demam dan batuk. Tahap lanjut penyaklit, dibagi menjadi empat yaitu : a) Dapat sembuh sempurna. b) Sembuh dengan atelektasis. c) Menjadi kronos. d) Meninggal akibat pneumonia. a. Inspeksi 1) Membran mukosa hidung-faring tampak kemerahan 2) Tonsil tampak kemerahan dan edema 3) Tampak batuk tidak produktif 4) Tidak ada jaringan parut pada leher 5) Tidak tampak penggunaan otot-otot pernafasan tambahan, pernafasan cuping hidung. b. Palpasi 1) Adanya demam 2) Teraba adanya pembesaran kelenjar limfe pada daerah leher/nyeri tekan pada nodus limfe servikalis 3) Tidak teraba adanya pembesaran kelenjar tyroid c. Perkusi : Suara paru normal (resonance) d. Auskultasi : Suara nafas vesikuler/tidak terdengar ronchi pada kedua sisi paru 1. Bersihan jalan nafas tidak efektif berhubungan dengan penurunan ekspansi paru. 2. Hipertermi berhubungan dengan invasi mikroorganisme. 3. Ketidakseimbangan nutrisi kurang dari kebutuhan berhubungan dengan ketidak mampuan dalam memasukan dan mencerna makanan 4. Kurang pengetahuan tentang penatalaksanaan ISPA berhubungan dengan kurang informasi. Tujuan kriteria hasil :
1. Mendemonstrasikan batuk efektif dan suara
nafas yang bersih, tidak ada sianosis dan dyspneu (mampu mengeluarkan sputum, mampu bernafas dengan mudah, tidak ada pursed lips) 2. Menunjukkan jalan nafas yang paten (klien tidak merasa tercekik, irama nafas, frekuensi pernafasan dalam rentang normal, tidak ada suara nafas abnormal) 3. Tanda Tanda vital dalam rentang normal (tekanan darah, nadi, pernafasan) 1. Posisikan pasien untuk memaksimalkan ventilasi 2. Identifikasi pasien perlunya pemasangan alat jalan nafas buatan 3. Lakukan fisioterapi dada jika perlu 4. Keluarkan sekret dengan batuk atau suction 5. Auskultasi suara nafas, catat adanya suara tambahan 6. Lakukan suction pada mayo 7. Berikan bronkodilator bila perlu 8. Berikan pelembab udara Kassa basah NaCl Lembab 9. Atur intake untuk cairan mengoptimalkan keseimbangan. 10. Monitor respirasi dan status O2 11. Bersihkan mulut, hidung dan secret trakea 12. Pertahankan jalan nafas yang paten 13. Atur peralatan oksigenasi 14. Monitor aliran oksigen 15. Pertahankan posisi pasien 16. Observasi adanya tanda tanda hipoventilasi 17. Monitor adanya kecemasan pasien terhadap oksigenasi Tujuan Kriteria Hasil : 1. Suhu tubuh dalam rentang normal 2. Nadi dan RR dalam rentang normal 3. Tidak ada perubahan warna kulit dan tidak ada pusing 1. Monitor suhu sesering mungkin 2. Monitor warna dan suhu kulit 3. Monitor tekanan darah, nadi dan RR 4. Monitor intake dan output 5. Tingkatkan intake cairan dan nutrisi 6. Berikan pasien kompres air hangat, hindari pemberian kompres dingin. 7. Tingkatkan sirkulasi udara. 8. Kolaborasi pemebrian cairan intravena. 9. jarkan pada pasien cara mencegah keletihan akibat panas. 10. Kolaborasi pemberian antipiretik. 11. Identifikasi penyebab dari perubahan vital sign Tujuan Kriteria Hasil : 1. Adanya peningkatan berat badan sesuai dengan tujuan 2. Berat badan ideal sesuai dengan tinggi badan 3. Mampu mengidentifikasi kebutuhan nutrisi 4. Tidak ada tanda tanda malnutrisi 5. Menunjukkan peningkatan fungsi pengecapan dari menelan 6. Tidak terjadi penurunan berat badan yang berarti 1. Kaji adanya alergi makanan 2. Kolaborasi dengan ahli gizi untuk menentukan jumlah kalori dan nutrisi yang dibutuhkan pasien. 3. Anjurkan pasien untuk meningkatkan intake Fe 4. Anjurkan pasien untuk meningkatkan protein dan vitamin C 5. Yakinkan diet yang dimakan mengandung tinggi serat untuk mencegah konstipasi 6. Berikan makanan yang terpilih ( sudah dikonsultasikan dengan ahli gizi) 7. Monitor jumlah nutrisi dan kandungan kalori 8. Berikan informasi tentang kebutuhan nutrisi 9. Kaji kemampuan pasien untuk mendapatkan nutrisi yang dibutuhkan 10. BB pasien dalam batas normal 11. Monitor turgor kulit 12. Monitor mual dan muntah 13. Monitor kadar albumin, total protein, Hb, dan kadar Ht 14. Monitor pertumbuhan dan perkembangan Tujuan Kriteria Hasil : 1.Pasien dan keluarga menyatakan pemahaman tentang penyakit, kondisi, prognosis dan program pengobatan. 2. Pasien dan keluarga mampu melaksanakan prosedur yang dijelaskan secara benar. 3. Pasien dan keluarga mampu menjelaskan kembali apa yang dijelaskan perawat/tim kesehatan lainnya 1. Berikan penilaian tentang tingkat pengetahuan pasien tentang proses penyakit yang spesifik. 2. Jelaskan patofisiologi dari penyakit dan bagaimana hal ini berhubungan dengan anatomi dan fisiologi, dengan cara yang tepat. 3. Gambarkan tanda dan gejala yang biasa muncul pada penyakit, dengan cara yang tepat 4. Gambarkan proses penyakit, dengan cara yang tepat. 5. Identifikasi kemungkinan penyebab, dengan cara yang tepat. 6. Diskusikan perubahan gaya hidup yang mungkin diperlukan untuk mencegah komplikasi di masa yang akan datang dan atau proses pengontrolan penyakit. 7. Diskusikan pilihan terapi atau penanganan. 8. Instruksikan pasien mengenai tanda dan gejala untuk melaporkan pada pemberi perawatan kesehatan, dengan cara yang tepat 1. Bersihan jalan nafas efektif, tidak ada bunyi atau nafas tambahan. 2. Suhu tubuh pasien dalam rentang normal antara 36 -37,5 C 3. Klien dapat mencapai BB yang direncanakan mengarah kepada BB normal. 4. Pengetahuan adekuat serta tidak terjadi komplikasi pada klien.