Anda di halaman 1dari 19

PENDIDIKAN

KEWARGANEGARAAN (PKN)

Disampaikan Oleh:
Dr. H. Agus Sikwan, SH.,M.Hum
Staf Pengajar FISIP UNTAN
Komplek Batara Alam Indah AA No.1
HP. 085220866787
Pendidikan Pancasila Dan
Kewarganegaraan diarahkan:

Untuk membangun, memperbaiki


dan memperkuat karakter
(berkepribadian yang baik dan
unggul) anak bangsa yang Hebat
menuju kejayaan bangsa dan
negara Indonesia
Diarahkan untuk menjadi pribadi
yang mantap, menjadi warga
masyarakat yang okey (tahu diri,
beretika, sopan santun, bermoral,
bertanggung jawab, bekerja keras,
disiplin dll) dan menjadi warga
negara yang tahu hak dan kewajiban.
Penguatan Karakter dan Jati Diri Bangsa

Karakter Yang diharapkan (UU RPJPN 2005-2025) :


Tangguh, Kompetitif, berakhlak mulia, bermoral,
bertoleran, bergotong royong, patriot, dinamis,
berbudaya, dan berorientasi Iptek berdasarkan
Pancasila dan dijiwai oleh iman dan takwa kepada
Tuhan Yang Maha Esa.

4
Pemahaman terhadap sejarah, nilai-
nilai luhur budaya bangsa menjadi
landasan untuk memperkuat
kehidupan yang harmonis. Hal
tersebut merupakan salah satu
upaya revolusi mental untuk
memperkuat karakter dan jatidiri
bangsa.
Revolusi mental merupakan bentuk
strategi kebudayaan yang berperan
memberi arah bagi tercapainya
kemaslahatan hidup berbangsa dan
bernegara
h. Pendapat Bung Karno Tentang Revolusi
Mental
8 PRINSIP REVOLUSI MENTAL
1. Bukan proyek tapi gerakan sosial
2. Ada tekad politik untuk menjamin kesungguhan
pemerintah
3. Harus bersifat lintas-sektoral, tidak boleh diserahkan pada
kementerian tertentu
4. Bersifat partisipatoris (kolaborasi pemerintah, masyarakat
sipil, sektor privat dan akademisi)
5. Diawali program pemicu (value attack)
6. Desain program harus ramah pengguna (User Friendly),
populer, menjadi bagian dari gaya hidup dan Sistemik-
Holistik
7. Nilai-nilai yang dikembangkan bertujuan mengatur
kehidupan sosial (moralitas publik)
8. Dapat diukur dampaknya.
Gotong Royong dan kerukunan
PELOPOR REVOLUSI MENTAL?
SIAPA PELAKU REVOMEN? SISTEM SEPERTI APA?

Pelaku Revolusi Mental adalah Sistem, sebagai tatanan hubungan


seluruh rakyat Indonesia. antar individu dalam hubungan
sosial, ekonomi, politik, ataupun
Dibutuhkan kepeloporan untuk budaya, yang dapat membangun
menggerakan Revolusi Mental. integritas, etos kerja, dan gotong
royong.
Kepeloporan dimulai dari
Pemimpin dan Aparatur Kepeloporan dimulai dari Sistem
Pemerintah (sebagai penggagas) Birokrasi Pemerintahan (sebagai
penggagas)

Pelopor: Pelopor:
Aparat Pemerintah Birokrasi Pemerintah
BAGAIMANA IMPLEMENTASI REVOLUSI MENTAL

PEROMBAKAN:
CARA BERPIKIR + CARA KERJA + CARA HIDUP

INTEGRITAS ETOS KERJA GOTONG ROYONG

Apa yang harus dilakukan Apa yang harus dilakukan Apa yang harus dilakukan
agar terjadi perombakan agar terjadi perombakan agar terjadi perombakan
cara berpikir, cara kerja, dan cara berpikir, cara kerja, dan cara berpikir, cara kerja, dan
cara hidup yang cara hidup yang cara hidup yang
membangun INTEGRITAS membangun ETOS KERJA membangun GOTONG
Aparat Negara dan Aparat Negara dan ROYONG Aparat Negara dan
Birokrasi? Birokrasi? Birokrasi?

Bagaimana Publik dapat Bagaimana Publik dapat Bagaimana Publik dapat


menilai dan melihat telah menilai dan melihat telah menilai dan melihat telah
terjadi perombakan terjadi perombakan terjadi perombakan
tersebut? tersebut? tersebut?

• PROGRAM KERJA
• PROGRAM KERJA • PROGRAM KERJA
MEMBANGUN GOTONG
MEMBANGUN MEMBANGUN ETOS
ROYONG
INTEGRITAS KERJA
• INDIKATOR GOTONG
• INDIKATOR INTEGRITAS • INDIKATOR ETOS KERJA 17
ROYONG
Kementerian Pendidikan Tinggi
dan Riset Teknologi

Revolusi Mental : Pendidikan Tinggi Pilar Integritas Bangsa


Revolusi Mental : Pendidikan Tinggi Sumber Inovasi Bangsa.
Revolusi Mental : Pendidikan Tinggi Indonesia Inovatif dan
Kreatif:
Revolusi Mental : Budayakan Riset Inovatif dan Kreatif.
Revolusi Mental : Bangsa yang Maju. Bangsa yang Budaya
Riset.

Anda mungkin juga menyukai