Nyeri
Nyeri
MANAGEMENT NYERI
Bayu budi laksono
Definition
• Nyeri adalah sensasi subjektif, rasa yang tidak nyaman
biasanya berkaitan dengan kerusakan jaringan aktual atau
potensial (Corwin J.E. 1997)
• Ketika suatu jaringan mengalami cedera, atau kerusakan
mengakibatkan dilepasnya bahan – bahan yang dapat
menstimulus reseptor nyeri seperti serotonin, histamin, ion
kalium, bradikinin, prostaglandin, dan substansi P yang akan
mengakibatkan respon nyeri (Kozier, 2005).
• Menurut The International Association for the Study of Pain
(2008), nyeri merupakan pengalaman sensoris dan emosional
yang tidak menyenangkan yang disertai oleh kerusakan
jaringan secara potensial dan aktual. Nyeri sering dilukiskan
sebagai suatu yang berbahaya (noksius, protofatik) atau yang
tidak berbahaya (nonnoksius, epikritik) misalnya sentuhan
ringan, kehangatan, dan tekanan ringan.
Sifat nyeri
• Nyeri melelahkan dan membutuhkan banyak energi
• Nyeri bersifat subyektif dan individual
• Nyeri tak dapat dinilai secara objektif
• Perawat hanya dapat mengkaji nyeri pasien dengan melihat
perubahan fisiologis tingkah laku dan dari pernyataan klien
• Hanya klien yang mengetahui kapan nyeri timbul dan seperti
apa rasanya
• Nyeri merupakan mekanisme pertahanan fisiologis
• Nyeri merupakan tanda peringatan adanya kerusakan jaringan
• Nyeri mengawali ketidakmampuan
• Persepsi yang salah tentang nyeri menyebabkan manajemen
nyeri jadi tidak optimal
Atribut Nyeri menurut Mahon (1996):
a. Nyeri bersifat individu
b. Nyeri tidak menyenangkan
c. Merupakan suatu kekuatan yang mendominasi
d. Bersifat tidak berkesudahan
Fisiologi nyeri
• Transduksi
proses dimana stimulus noksius aktivitas elektrik reseptor
terkait.
Reseptor utk nyeri: ujung saraf bebas dari serabut Aδ &
C
• Transmisi,
dalam proses ini terlibat tiga komponen saraf yaitu saraf
sensorik perifer yang meneruskan impuls ke medulla
spinalis, dari medulla spinalis ke batang otak dan thalamus
(accenden) dan timbal balik antara thalamus dan cortex.
• Modulasi
mengontrol transmisi nyeri (di sistem saran pusat) yang
secara selektif menghambat transmisi nyeri di medulla
spinalis. Jaras ini diaktifkan oleh stress atau obat
analgetika seperti morfin (peri aqueductal gray dan
periventrikular area ).
• Persepsi,
Proses impuls nyeri yang ditransmisikan hingga
menimbulkan perasaan subyektif dari nyeri (Dewanto).
KARAKTERISTIK NYERI
b. Persepsi nyeri
Persepsi nyeri merupakan penilaian sangat subyektif
tempatnya pada korteks evaluatif kognitif
c. Toleransi nyeri
Toleransi ini erat hubungannya dengan adanya intensitas
nyeri yang dapat memengaruhi seseorang menahan
nyeri.
Meningkatkan : alkohol, obat-obatan, hipnosis, gesekan atau
garukan, pengalihan perhatian, kepercayaan
Menurunkan : rasa marah, bosan, cemas, nyeri yang tidak
kunjung hilang, penyakit yang diderita,
d. Reaksi terhadap nyeri
Reaksi terhadap nyeri merupakan bentuk respons
seseorang terhadap nyeri, seperti ketakutan, gelisah,
cemas, menangis, dan menjerit.
Management nyeri
• Mekanikal : tekanan dan vibrasi, vibrasi mekanikal,
konduksi panas dan dingin
• Elektrikal: aliran listrik yang merangsang kontraksi otot,
transcutaneous nerve stimulation. interferential therapy,
shortwave therapy
• Radiation: microwave, infra-red, laser, ultra-violet
• Biofeedback
• Therapeutic exercises
A. Panas (Mekanikal) .
• Berbagai modalitas yang menghasilkan panas digunakan
untuk terapi nyeri.
• Efek fisiologis panas adalah mengurangi rasa nyeri,
mengurangi ke kakuan sendi, menghilangkan spasme
otot, meningkatkan aliran darah melalui vasodilatasi,
membantu resolusi cairan infiltrat dan eksudat pada
proses inflamasi.
• Panas therapeutik tidak menyembuhkan berbagai indikasi
yang disebutkan tambahan yang cukup bernilai pada
berbagai terapi lain jika diterapkan secara tepat dengan
alat modalitas yang tepat.
B. Dingin (Mekanikal) .
Dingin bersifat analgetik dan efek fisiologis berupa
vasokonstriksi yang mengakibatkan menurunnya sirkulasi,
mengurangi edema dan inflamasi serta dapat mengurangi
spasme otot dan nyeri
C. Listrik (Electrical).
Aliran listrik dapat menimbulkan kontraksi otot atau
sekelompok otot sedangkan untuk terapi nyeri
(transcutaneous nerve stimulation) digunakan arus listrik
yang kecil dan kontinyu yang bekerja dengan merangsang
serabut saraf berdiameter besar untuk menutup gerbang
sesuai ”gate control theory” di medulla spinalis.
D. Biofeedback.
• merupakan metoda yang khususnya nyeri kronis,
• Terapi biofeedback menggunakan instrumen atau alat
listrik untuk mendapatkan informasi untuk
memfasilitasi relaksasi dan pengaturan diri.
E. Therapeutic exercise
• Penderita dengan nyeri kronis imobilitas efek
merusak.
• Immobilisasi relatif ini dapat menyebabkan kekakuan
sendi, berkurangnya kekuatan otot dan daya tahan serta
penurunan kondisi dan kemampuan secara keseluruhan.
• Tujuan latihan therapeutik adalah rekondisi
meningkatnya kondisi fisik dan kemampuan fungsional,
berkurangnya nyeri dan meningkatnya kualitas hidup.
Tehnik lainnya
• Relaksasi
• Guided imagery
• Massage
• Yoga / meditation
• Spiritual (Sholat)
• Distraksi
• Aroma theraphy
• Music theraphy
• Reading