(skin)
• Manusia dewasa rata-rata memiliki luas
permukaan kulit antara 1,5-2,0 meter persegi,
sebagian besar tebalnya antara 2-3 mm (0,10
inci). Rata-rata 1 inci persegi (6,5 cm ²)
mempunyai 650 kelenjar keringat, 20
pembuluh darah, 60.000 melanosit dan lebih
dari 1.000 ujung saraf
Integumentary system
(skin)
2 layers:
- Epidermis : lapisan luar ,
pelindung , dangkal
- Dermis : lapisan dalam dan
tebal yang terdiri dari 2
lapisan, papiler dan lapisan
reticular
-Hipodermis
Tipe sel & lapisan epidermis
Moch. Achwandi, S. Kep. Ns., M.Kep., CWCS.
Berbagai Macam Jenis Luka
Klasifikasi Luka
1. Luka Akut
Luka baru yang terjadi mendadak dan penyembuhan luka
sesuai dengan waktu yang diperkirakan (Moreau, 2003)
2. Luka Kronik
Luka yang mengalami kegagalan dalam proses
penyembuhan, yang biasanya disebabkan oleh masalah
multifaktor dari penderita (eksogen atau endogen
Penyembuhan Luka
Upaya memperbaiki kerusakan yang terjadi
• FASE I INFLAMASI :
AKUMULASI PMN, FIBRIN, MAKROFAG
14
FIBROGENIC GF
• FaseProliferasi
PDGF, IGF-1
- 2 hari sampai 3 minggu TGF β, EGF
- Granulasi
• Fibroblas sintesis kolagen
• Mengisi defek dan terbentuk kapiler baru
- Kontraksi
• Tarikan tepi luka yang akan mengurangi defek
- Epitelialisasi
• Migrasi epitel dari tepi luka
15
• Fase Remodelling
- 3 minggu sampai 2 tahun
- Kolagen akan meningkatkan tensi/
strength luka
- Akhir proses terbentuk parut
80% kekuatan jaringan semula
16
Luka Akut
Luka baru yang terjadi mendadak dan
penyembuhan luka sesuai dengan waktu
yang diperkirakan (Moreau, 2003)
Tujuan penanganan
Haemostasis
Penutupan
Minimal skar
Inspeksi Explorasi
Persiapan Debridemen
Anesthesia
Cleansing
Irigasi/cleansing
Penutupan
Dressing
Yang Harus Diperhatikan
Jangan dijahit luka lebih dari 6 jam
Review 48 – 72 jam
Leg Ulcer
Arterial
Venous
Neuropathic
What Makes a Wound Chronic ?
Underlying Pathology
Prolonged Inflammatory Phase
Low levels of Growth Factors
Host condition
Etc
Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi
Penyembuhan Luka
a. Tekanan (Pressure)
b. Goresan (Shear)
c. Gesekan (Friction)
d. Kerusakan sirkulasi
e. Neouropathy
Prinsip 2 :
Memberikan support sistemik untuk mengurangi kofaktor-
kofaktor yang ada dan berpotensial
1. Surgical debridement
2. Mechanical debridement
3. Autolytic debridement
4. Enzymatic debridement
5. Biological debridement
Debridement
Surgical/Mechanical
Autolytic/
Enzimatic Debridement
Biological Debridement
Wound Care Dressing Categories
• Istilah-istilah yang digunakan
– Primary Dressing
– Secondary Dressing
– Contact Layer
– Passive Dressing
– Active dressing
– Occlusive
– Semiocclusive Dressing
Passive Dressing
Alginate
Composite
Contact layer
Foam
Gauze
Impregnated gauze
Hydrocolloid
Hydrogel
Specialty absorptive dressing
Transparent film
Wound filler
Wound pouches
Active Dressing
• Antimicrobials
• Collagen
• Enzyme Debriding Agents
The Principal Reasons for Applying a Dressing
•Necrotic
Wound description •Sloughy
•Infektif
•Granulating
•Epithelialising
Heavy Exduate
Alginate and
Absorbent Foam
Moderat Exdudate
Hydrogell and
Absorbent Foam
Little
Hydrocolloid
Managemen Luka
Mencuci Tangan
Buka
Balutan
Desinfeksi Kulit pinggir Luka ke arah
Luar
Ganti Sarung
Tangan
Kronik : Hitam, Kering (Nekrotik)
Surgical Debridement,
jika memungkinkan
Jika tidak
Surgical Debridement,
jika memungkinkan
Jika tidak
Surgical Debridement,
jika memungkinkan
Jika tidak
« Traditional dressing »
Contact dermatitis are
frequent
• Adherent
• Pain and bleeding at removal
Occlusive dressing
Extra-thin
hydrocolloids
Hydrocolloid : Indication
1 week
Hydrocolloid
Hydroc
olloid
loids
Diabetic ulcer for
5 month
21 days
Moist wound healing Absorption base dressing
Alginate
Hydrofibre
Alginate : Indication
• For moderate to heavily exudating
wounds
• Help to debride (in addition with
mechanical debridement)
Alginate : Indication