Anda di halaman 1dari 9

Osmosis

Cintya Tyas
Fauzia Natasya
Fidelia Folasade
Marwa Zain
Parwiin Salma
Syifa Rusyda

XI MIPA 1
Pengertian
Peristiwa osmosis merupakan suatu
proses perpindahan zat pelarut melalui
membran semipermiabel dari larutan
berkonsentrasi rendah (hipotonis) menuju
larutan dengan konsentrasi yang lebih
tinggi (hipertonis) hingga larutan tersebut
mencapai konsentrasi seimbang.
Peristiwa osmosis merupakan salah satu
peristiwa yang berlangsung secara alami.
Peristiwa osmosis dapat dikurangi atau dihambat
dengan cara meningkatkan tekanan pada bagian
yang lebih pekat (konsentrasi tinggi) melebihi
konsentrasi yang lebih encer. Tekanan yang
diaplikasikan untuk menghambat atau
menghentikan proses osmosis dari larutan encer
ke dalam larutan yang lebih pekat disebut
tekanan osmotik buatan.
Kemungkinan yang akan dialami oleh
sel akibat peristiwa osmosis
a)Plasmolisis : Peristiwa lepasnya membran sel dari
dinding sel tumbuhan. Plasmolisis terjadi apabila
sel tumbuhan dimasukkan ke dalam suatu larutan
hipertonis.
b)Krenasi : Peristiwa mengkerut sel. Krenasi terjadi
apabila sel berada pada larutan hipertonis.
c)Lisis : Peristiwa robeknya membran plasma sel.
Lisis terjadi apabila sel tersebut berada pada
larutan hipotonis.
Faktor yang mempengaruhi
peristiwa osmosis
a) Ukuran molekul
Molekul yang berukuran lebih kecil dari ukuran
diameter membran sel akan lebih mudah meresap
atau melewati membran sel tsb.
b) Keterlarutan lipid
Molekul yang memiliki kelarutan tinggi akan lebih
cepat meresap atau melewati membran sel
c) Luas permukaan membran
Permukaan membran yang luas menyebabkan
proses penyerapan oleh membran semakin besar.
d) Ketebalan membran
Membran yang tipis menyebabkan proses
penyerapan di dalam membran menjadi lebih
cepat.
e) Suhu
Suhu yang tinggi menyebabkan proses
penyerapan oleh membran sel berlangsung lebih
cepat dibandingkan dengan suhu yang rendah.
Contoh peristiwa osmosis dalam
kehidupan sehari-hari
1) Wortel yang direndam di dalam larutan garam dengan
konsentrasi 10 %, sel-sel wortel akan kehilangan
kekakuannya (rigid). Hal ini terjadi karena sel wortel
mempunyai potensial air yang lebih tinggi (hipertonis)
dibandingkan dengan larutan garam sehingga air akan
keluar dari dalam sel wortel menuju larutan garam.
Apabila diamati menggunakan mikroskop, vakuola sel
wortel tidak terlihat dan sitoplasma sel wortel akan
mengkerut sehingga membran sel akan terlepas dari
dinding sel yang mengakibatkan terjadinya plasmolisis.
2) Pemasangan cairan infus harus isotonik dengan sel
darah merah di dalam tubuh untuk mencegah
terjadinya plasmolisis dan krenasi.

3) Penyerapan air dan zat hara dari dalam tanah oleh


akar secara osmosis. Adanya perbedaan
konsentrasi air antara tanah dan sel akar tumbuhan
menyebabkan air dari dalam tanah masuk ke dalam
sel tumbuhan melalui rambut akar kemudian
melewari jaringan epidermis, korteks, endodermis
dan xylem.

Anda mungkin juga menyukai