Asimtomatik Simtomatik
Syok terkompensasi
Syok dekompensasi
Asidosis metabolik
Gangguan organ progresif
DIC (Disseminated Intravascular Coagulation)
Fase konvalesens
• Terjadi setelah melewati fase kritis
• Terjadi reabsorpsi cairan dari ruang ekstravaskular ke
intravaskular
• Terjadi secara bertahap dalam 48-72 jam berikutnya
• KU dan nafsu makan membaik, gejala gastrointestinal
mereda, status hemodinamik stabil, diuresis
• Ruam konvalesens, pruritus pd beberapa kasus
• Lab: hematokrit normal atau menurun, leukosit
meningkat, pemulihan jml trombosit
Penyulit pada fase demam, kritis dan
konvalesens
Fase Gejala klinis
Demam Dehidrasi,
Demam tinggi dapat menyebabkan
gangguan neurologi dan kejang demam
Sumber: Data Ditjen PP-PL Kemenkes RI 2012; Buku informasi PP-PL Kemenkes RI 2013
Diagnosis Klinis Demam Dengue
Manifestasi
perdarahan baik
spontan seperti
petekie,
Dijumpai kasus
Demam 2-7 hari purpura,
Nyeri kepala, DBD baik di
yang timbul ekimosis,
mialgia, atralgia, lingkungan Leukopenia < Trombositopenia
mendadak, epistaksis,
nyeri sekolah, rumah 4000/mm3 < 100.000/mm3
tinggi, terus perdarahan gusi,
retroorbital. atau di sekitar
menerus, bifasik. hematemesis
rumah.
dan atau
melena; maupun
berupa uji
torniquet positif.
Apabila ditemukan gejala demam ditambah dengan adanya dua atau lebih
tanda dan gejala lain, diagnosis klinis demam dengue dapat ditegakkan.
Diagnosis Klinis Demam Berdarah Dengue
Terdapat kebocoran
Manifestasi plasma yang ditandai
perdarahan baik dengan salah satu
spontan seperti tanda/gejala
petekie,
purpura, • Peningkatan
Demam 2-7 hari Dijumpai kasus Hematokrit >20%
ekimosis,
yang timbul Nyeri kepala, DBD baik di dari pemeriksaan
epistaksis, Trombositopeni
mendadak, mialgia, lingkungan awal atau dari data
perdarahan Hepatomegali a<
tinggi, terus atralgia, nyeri sekolah, rumah populasi menurut
gusi, 100.000/mm3
menerus, retroorbital. atau di sekitar umur.
hematemesis
bifasik. rumah. • Efusi pleura, asites
dan atau
melena; • Hipoalbuminemia,
maupun berupa hipoproteinemia
uji torniquet
positif.
Demam disertai dengan dua atau lebih manifestasi klinis , ditambah bukti
perembesan plasma dan trombositopeni cukup untuk menegakkan diagnosis DBD
Tanda Bahaya (Warning Signs)
Tidak Ya
Rawat jalan;
nasihat kepada
orang tua
Rawat Inap:
• Demam dengue
Apakah terdapat • Demam berdarah dengue
: Warning signs? Ya • Demam berdarah dengue dengan syok
• Expanded dengue syndrome
Pedoman Diagnosis dan Tata Laksana Infeksi Virus Dengue pada Anak, 2014
Nasihat kepada Orang tua Untuk pasien Rawat
Jalan
• Anak harus istirahat
• Cukup minum selain air putih diberikan juga susu, jus buah, cairan elektrolit,
air tajin. Cukup minum ditandai dengan frekuensi Buang Air kecil setiap 4-6
jam.
• Parasetamol 10 mg/kgBB/kali diberikan apabila suhu >380C dengan interval 4-
6 jam. Hindari pemberian aspirin/NSAID/ibuproven. Berikan kompres hangat.
• Pasien rawat jalan harus kontrol setiap hari dan dinilai oleh petugas kesehatan
sampai melewati fase kritis, mengenai: pola demam, jumlah cairan yang
masuk dan keluar (muntah, buang air kecil), tanda-tanda perembesan plasma
dan perdarahan, serta pemeriksaan darah perifer lengkap.
• Pasien harus segera dibawa ke rumah sakit jika ditemukan satu atau lebih
keadaan berikut: pada saat suhu turun keadaan anak memburuk, nyeri perut
hebat, muntah terus menerus, tangan dan kaki dingin dan lembab, letargi,
tampak lemas, perdarahan (BAB warna hitam atau muntah hitam), sesak
napas, tidak BAK lebih dari 4-6 jam, kejang.
Jenis cairan
• Kristaloid isotonik merupakan cairan pilihan untuk pasien DBD.
• Tidak dianjurkan pemberian cairan hipotonik seperti NaCl 0,45%
kecuali bagi pasien usia < 6 bulan, karena atas dasar pertimbangan
fungsi fisiologis yang berbeda dengan anak yang lebih besar.
• Cairan koloid hiperonkotik (osmolaritas >300 mOsm/L) seperti
dextran 40 atau HES walaupun lebih lama berada di intravaskuler
tetapi memiliki efek samping seperti alergi, mengganggu fungsi
koagulasi, dan berpotensi mengganggu fungsi ginjal. Jenis cairan ini
hanya diberikan pada 1) perembesan plasma masif yang
ditunjukkan hematokrit yang makin meningkat, 2) pada keadaan
syok yang tidak berhasil dengan pemberian bolus cairan kristaloid
yang kedua.
Jumlah cairan
• Volume cairan yang diberikan disesuaikan dengan
berat badan, kondisi klinis, dan temuan laboratorium
• Pada pasien obesitas pemberian cairan harus hati-
hati karena mudah terjadi kelebihan cairan.
• Perhitungan cairan sebaiknya berdasarkan berat
badan ideal
Kebutuhan cairan berdasarkan berat
badan ideal
BB ideal (kg) Rumatan (mL) Rumatan + Defisit 5% (mL)
5 500 750
10 1000 1500
15 1250 2000
20 1500 2500
25 1600 2850
30 1700 3200
Sumber: Holiday MA, Segar WE. Maintenance need for water in parenteral fluid therapy. Pediatrics.
1957;19:823
Kecepatan Pemberian Cairan
Jumlah cairan Kecepatan (mL/kgBB/jam)
½ rumatan 1,5
Rumatan 3
Rumatan + defisit 5% 5
Rumatan + defisit 7% 7
Rumatan + defisit 10% 10
Sumber: Holiday MA, Segar WE. Maintenance need for water in parenteral fluid therapy. Pediatrics.
1957;19:823
PEMERIKSAAN LABORATORIUM
Singkatan Pemeriksaan Laboratorium Keterangan
IVFD10 mL/kgBB, 1-2 jam Periksa A-B-C-S : Ht, gas darah, glukosa darah,
kalsium, perdarahan, koreksi bila ditemukan
segera asidosis, hipoglikemi, hipokalsemia
Tanda Vital stabil, turunkan
IVFD bertahap 7,5,3 dan 1,5
mL/kgBB/jam Ht meningkat Ht menurun
Pedoman Diagnosis dan Tata Laksana Infeksi Virus Dengue pada Anak, 2014
TERIMA KASIH