Anda di halaman 1dari 44

OSTEOPOROSIS

Dr. Faisal,SpOT
SMF Orthopaedi dan Traumatologi
RSUD Dr Sosodoro Djatikoesoemo
BOJONEGORO
Apakah osteoporosis itu ?
• Proses pengeroposan / berkurangnya massa tulang

• Tulang menjadi tipis &rapuh, mudah patah tulang


• Sering pada usia tua
• Terjadinya pelan-pelan, tanpa disadari
• Bagai kayu dimakan rayap, besi berkarat, keropos

• Kehilangan massa tulang terjadi secara


berkelanjutan tanpa tanda peringatan hingga
penyakit menjadi berat dengan segala
kemungkinannya terjadi patah tulang
• Resiko patah tulang akibat osteoporosis
meningkat sesuai bertambahnya usia.

• Wanita usia 50 tahun mempunyai resiko patah


tulang sebesar 40%, dan pria sebesar 13%

• 1 dari 2 wanita dan 1 dari 5 laki-laki diatas


usia 65 tahun mengalami patah tulang
yang disebabkan Osteoporosis

• Patah tulang akibat osteoporosis merupakan


penyebab kematian tersering pada orang tua.
5 - 20% patah tulang panggul akan meninggal
dalam 1 tahun
Osteoporotic Bone Loss

Normal Bone Osteoporotic Bone

Reprod uce d from J Bone Miner Res. 1986;1:15-21


with pe rmission of the American Society for Bo ne a nd Min eral Re sea rch
Siapa yang bisa menderita
osteoporosis?
1. Wanita
Premature menopause : sebelum usia 40 tahun
Post menopause
2. Umur
- > 50 tahun
3. Genetik (keturunan)
- berawak kecil, kurus, berat badan rendah
4. Kurang bergerak
- massa tulang meningkat dengan bergerak,
olah raga dll
5. Makanan
Makanan bergizi [4 sehat – 5 sempurna]

6. Obat-obatan
- obat diabetes = insulin
- obat kortikosteroid
- obat epilepsi = dilantin, barbiturat
- obat pencahar = laxative
- obat maag = antasida
- obat tidur, dll

Perlu suplement : Kalsium, Magnesium dan VitD

7. Merokok (nikotin) dan Alkohol (toxik


osteoblas)
8. Aluminium
- antasid, alat-alat masak, kosmetik
- timah hitam = asap mobil
9. Kontrasepsi oral
- menurunkan Mg-serum
- gangguan metabolisme, Vit B6, Vit C, B12
10. Motherhood
- hamil
- menyusui
11. Penyakit kronik :
- liver, saluran pencernaan, ginjal & kanker
12. Astronaut
- gravitasi rendah -> massa tulang berkurang
Osteoporosis - problem ?
Osteoporosis  resikonya ?
Patah tulang!
* tulang punggung
* tulang panggul
* tulang pergelangan tangan
* tulang sendi bahu

Bagaimana terjadinya patah tulang?


* Orang tua :
- gangguan keseimbangan
- kekuatan otot-otot berkurang
- sendi-sendi kurang stabil
Resiko Osteoporosis
Tulang punggung
* bungkuk!
* Tinggi badan berkurang
* nyeri punggung!
akibat patah tulang
- nyeri sampai tidak bisa bergerak, tambah keropos
- perlu perawatan (rumah sakit)
- perlu tindakan operasi
- bisa invalid
- lingkungan (keluarga, masyarakat) ikut repot
Penurunan tinggi badan yang progresif dan kyposis
akibat osteoporosis
Progressive height decrease and kyphosis
caused by osteoporosis

64
Diagnosa OSTEOPOROSIS

Berdasarkan :
- Riwayat penyakit
- Pemeriksaan fisik
- Rontgen tulang
- Bone densitometry
- Test laboratorium
Kapan dimulai pencegahan agar
tidak terjadi osteoporosis?
Mulai dari awal kehidupan
- masa kehamilan janin (prenatal)
- masa bayi (postnatal)
- masa kanak-kanak
- masa remaja
- masa dewasa
Sekitar umur 40 tahun masa tulang
maksimal
Prevensi kalau ada faktor resiko
osteoporosis
Aktivitas fisik = latihan gerak badan, keseimbangan

Hindari : Rokok, alkohol, obat-obatan

Konsumsi : Makanan bergizi, (Protein)


Calcium - Magnesium
Vit. C,Vit. D
Bila sudah menopause
* estrogen replacement (Primrose)
* antiresorptive agents : - bisfosfonat, Calcitonin
Optimaly daily
intake
Group (in mg of calcium)
Infants
Birth-6 months 400
6 months –1 year 600
Children
1-5 years 800
6-10 years 800-1.200
Adolescents/young adults
11-24 years 1.200-1.500
Men
25-65 years 1.000
Over 65 years 1.500
Women
25-50 years 1.000
Over 50 years (postmenopausal)
On estrogens 1.000
Not on estrogens 1.500
Over 65 years 1.500
Pregnant and nursing 1.200

Tabel 4 : Optimal calcium requirements


Screening “bone density” (densitas tulang)

Radiologis : bila tampak tanda-tanda


osteoporosis, sudah terlambat (30% bone
lost)

Bagaimana menangani bila sudah terjadi


osteoporosis?
(1) bila belum terjadi patah tulang
(2) kalau sudah terjadi patah tulang –
ke Ahli Orthopaedi (Bedah Tulang)

Anda mungkin juga menyukai