Anda di halaman 1dari 23

Gangguan Afektif Bipolar, Episode

kini Manik dengan Gejala Psikotik

Temmy – 112015314
Pembimbing : dr.Safyuni Naswati, SpKJ
Identitas Pasien

 Nama : Ny. I.A


 Usia : 44 tahun
 Jenis kelamin : Perempuan
 Agama : Kristen
 Pendidikan : SMA
 Pekerjaan : Tidak bekerja
Anamnesis
 KU : sering mengamuk sejak 1 bulan yang lalu
 Riwayat Penyakit Sekarang

Pasien datang ke IGD RSJ Soeharto Heerdjan dengan diantar kakaknya karena sering
mengamuk sejak 1 bulan yang lalu, mudah tersinggung dan marah, berteriak-teriak.
memukuli kakak laki-lakinya saat datang menjenguk ke rumahnya. Sering bicara sendiri,
kadang pembicaraan tidak nyambung, bicara cepat dan banyak. Sulit tidur dan
terkadang tidak tidur sama sekali, tidak merasa mengantuk dan sering keluar rumah
tengah malam. mengatakan kalau kakaknya mengambil hak warisannya, menggangap
dirinya lebih baik dalam mengatur uang dibanding kakaknya, curiga kakaknya ingin
menjahati dirinya dan membuat dirinya menjadi gila. Mengatakan selalu diawasi oleh
seorang pria dari Amerika, tetapi tidak kenal dengan pria tersebut, banyak didekati pria-
pria yang ingin menjadi pacarnya karena dirinya sangat cantik
Anamnesis
Tidak mendengar bisikan, jarang bersosialisasi dengan tetangga, tidak bekerja dan
hanya di rumah saja, melakukan pekerjaan rumah seperti mencuci pakaian sendiri.
Jarang makan dan mandi, harus dipaksa.

 Riwayat Gangguan Psikiatrik

tahun 2000 pasien pernah dirawat di Rumah Sakit Jiwa Soeharto Heerdjan selama
kurang lebih 2 minggu karena lebih sering diam di rumah, tampak murung, melamun,
sering menangis sendiri, mudah tersinggung dan tampak tidak bersemangat, tidak
banyak bicara dan seperti malas melakukan sesuatu. Tidak ada ide atau percobaan
untuk bunuh diri. Keluhan timbul setelah ditinggalkan suaminya tanpa alasan yang
jelas dan anak pasien yang baru lahir diambil oleh keluarga suaminya, kontrol selama
1 tahun, selanjutnya kontrol di klinik di Cidodol selama 10 tahun, pasien dapat bekerja
di konveksi.
Anamnesis
5 tahun yang lalu, pasien dibawa kembali ke RSJSH karena mengamuk dan memukuli
kakak laki-lakinya. Bicara tidak nyambung, dan mengatakan kalau kakaknya
mengambil seluruh uang hak warisannya dan tidak mau membaginya dengan
dirinya. Merasa curiga kalau kakak-kakaknya ingin membuat dirinya menjadi gila.
Keluhan timbul setelah ibu pasien meninggal. tidak meminum obat, pasien
membuang obat-obatnya di selokan, tidak bekerja dan hanya berdiam di rumah,
sering begadang, banyak bicara, pembicaraan suka melantur.

 Riwayat Gangguan Medik


HT (+), DM (-), kejang (-), epilepsi (-), trauma kepala (-), demam tinggi (-)

 Riwayat Penggunaan Zat Psikoaktif dan Alkohol


Merokok, 2-3 bungkus/hari, alkohol (-), Napza (-)
Grafik Perjalanan Penyakit

2000 2000-2012

2012 9 Jan 2018


Riwayat Kehidupan Pribadi

 Riwayat Pribadi
Anak keenam dari enam bersaudara, kedua orang tua pasien sudah meninggal.
Pasien sudah menikah sejak pasien berumur 25 tahun dan pasien memiliki 1 orang
anak perempuan
 Riwayat Pendidikan
Bersekolah hingga tingkat SMA, tidak ada masalah
 Riwayat Pekerjaan
Pernah bekerja di konveksi
Riwayat Kehidupan Pribadi
 Riwayat Kehidupan Beragama
Kehidupan agama pasien baik, [asien ke gereja setiap minggu

 Kehidupan Pernikahan
Sudah menikah, namun ditinggal oleh suaminya setelah pasien melahirkan
tanpa ada penjelasan dari suaminya

 Riwayat Pelanggaran Hukum


Tidak pernah berurusan dengan penegak hukum, dan tidak pernah terlibat
tindak pidana
KEHIDUPAN SOSIO EKONOMI SEKARANG

 Pasien tinggal sendiri. Tidak memiliki teman dekat di lingkungan rumahnya.


Tertutup dan lebih suka menyendiri dibanding bersosialisasi dengan para
tetangganya. Sumber ekonomi pasien berasal dari uang warisan keluarga
pasien yang dikelola oleh kakak laki-laki pasien, pasien menerima uang
untuk kebutuhan harian. Hubungan pasien dengan anggota keluarga
kurang baik. Pasien merasa keluarganya menjahati dirinya, mengambil
uang warisannya dan ingin membuat dirinya menjadi gila
Pemeriksaan Fisik

 Kesadaran : Compos mentis


 Tekanan darah : 140/90
 Frekuensi nadi : 84x/menit
 Frekuensi pernapasan : 20x/menit
 Suhu : afebris
Pemeriksaan Fisik
 Kulit : tidak ada kelainan
 Kepala : tidak ada kelainan
 Mata : tidak ada kelainan
 Hidung : tidak ada kelainan
 Telinga : tidak ada kelainan
 Mulut : tidak ada kelainan
 Leher : tidak ada kelainan
 Thorak : tidak ada kelainan
 Abdomen : tidak ada kelainan
 Ekstremitas : tidak ada kelainan
Pemeriksaan Fisik

 Saraf kranial : dalam batas normal


 Refleks fisiologis : dalam batas normal
 Refleks patologis : tidak ada
 Motorik : tidak terganggu
 Sensibilitas : dalam batas normal
 Fungsi luhur : tidak terganggu
 Gejala EPS : akatinasia (-), bradikinesia (-), rigiditas (-), resting tremor
(-), distonia (-), tardive diskinesia (-)
Status Mental
 Penampilan : perempuan, tampak sesuai dengan usianya, tampak
terawat, rambut panjang dan digerai, astenikus. Cara berjalan normal dan
pasien duduk tampak tenang

 Kesadaran : compos mentis

 Perilaku dan psikomotor : normoaktif

 Sikap terhadap pemeriksa : kooperatif

 Pembicaraan : spontan, volume cukup, artikulasi jelas, intonasi cukup,


tidak terdapat hendaya atau gangguan berbicara
Status Mental

 Mood : Eforia
 Afek : luas
 Keserasian : serasi
 Halusinasi : perlu observasi
 Ilusi : (-) Tidak ada
 Depersonalisasi : (-) Tidak ada
 Derealisasi : (-) Tidak ada
Status Mental
 Taraf pendidikan : SMA  Daya ingat

 Pengetahuan umum : Baik  Jangka panjang : Baik


 Kecerdasan : Cukup
 Jangka pendek : Baik
 Konsentrasi : Baik
 Segera : Baik
 Perhatian : Baik
 Pikiran abstrak : Baik
 Orientasi
 Visuospasial : Baik
 Waktu : Baik
 Kemampuan menolong diri : Baik (pasien
 Tempat : Baik
bisa makan, mandi, buang air kecil dan
 Orang : Baik berpakaian sendiri)
Status Mental

 Arus pikir  Isi pikir

 Produktifitas : Cukup ide  Waham : Ada, waham


rujukan
 Kontinuitas : koheren
 Preokupasi : Tidak ada
 Hendaya bahasa : Tidak ada
 Obsesi : Tidak ada

 Fobia : Tidak ada


Status Mental

 Pengendalian impuls : baik

 Daya nilai sosial : baik

 Uji daya nilai : baik

 Daya nilai realitas : terganggu

 Tilikan : derajat I

 Reliabilitas : dapat dipercaya


Resume
 Pasien datang ke IGD RSJ Soeharto Heerdjan dengan diantar kakaknya karena sering
mengamuk sejak 1 bulan yang lalu, mudah tersinggung dan marah, berteriak-teriak.
Pasien pernah memukuli kakak laki-lakinya saat datang menjenguk ke rumahnya. Sering
bicara sendiri, kadang pembicaraan tidak nyambung, tetapi kadang masih dapat
nyambung, bicara cepat dan banyak. Sulit tidur dan terkadang tidak tidur sama sekali.
Pasien sering begadang karena tidak merasa mengantuk dan sering keluar rumah
tengah malam. 2 bulan yang lalu pasien pernah hilang dari rumah, Sering mengatakan
kalau kakaknya mengambil hak warisannya, menggangap dirinya lebih baik dalam
mengatur uang dibanding kakaknya, curiga kakaknya ingin menjahati dirinya dan
membuat dirinya menjadi gila. Selalu meminta uang kepada kakaknya.

 Mengatakan selalu diawasi oleh seorang pria dari Amerika, tetapi tidak kenal dengan
pria tersebut, banyak didekati pria-pria yang ingin menjadi pacarnya karena dirinya
sangat cantik. Tidak mendengar bisikan yang mengkomentari dirinya, atau menyuruhnya
melakukan sesuatu. Jarang bersosialisasi dengan tetangga, berinteraksi hanya dengan
kakak laki-laki pasien.
Resume
 Pasien tidak bekerja dan hanya di rumah saja. Masih dapat melakukan
pekerjaan rumah seperti mencuci pakaian sendiri. Tidak dapat mengelola uang
dengan baik, uang untuk membeli makanan selalu dibelikan rokok oleh pasien,
jarang mandi dan harus dipaksa.

 Pada tahun 2000 pasien pernah dirawat di Rumah Sakit Jiwa Soeharto Heerdjan
selama kurang lebih 2 minggu karena lebih sering diam di rumah, tampak
murung, melamun, sering menangis sendiri, mudah tersinggung dan tampak
tidak bersemangat, tidak banyak bicara dan seperti malas melakukan sesuatu.
Tidak ada ide atau percobaan untuk bunuh diri. Setelah perawatan, pasien
kontrol selama 1 tahun dan rutin minum obat, setelahnya pasien tidak kontrol ke
RSJSH. Pasien kontrol ke klinik di Cidodol, rutin kontrol dan minum obat dan
berobat disana selama sekitar 10 tahun. Pasien dapat bekerja di konveksi, dan
tidak ada masalah dalam pekerjaan.
Resume

 5 tahun yang lalu, pasien dibawa kembali ke RSJSH karena mengamuk dan
memukuli kakak laki-lakinya. Bicara tidak nyambung, dan mengatakan
kalau kakaknya mengambil seluruh uang hak warisannya dan tidak mau
membaginya dengan dirinya. Keluhan timbul setelah ibu pasien
meninggal. Pasien juga diketahui tidak meminum obat tetangga pasien
melihat pasien membuang obat-obatnya di selokan.
Diagnosis

 Aksis I : F.31.2 Gangguan Afektif Bipolar, Episode kini Manik dengan


Gejala Psikotik
 Aksis II : Perlu eksplorasi
 Aksis III : Hipertensi grade 1
 Aksis IV : Perceraian dengan suami, kurangnya kepatuhan berobat,
kurangnya perhatian keluarga
 Aksis V : GAF current 60-51
GAF hlpy 70-61
Penatalaksanaan
 Rawat inap untuk observasi lebih lanjut dan pengontrolan pengobatan

 Psikofarmaka

 As.valproate tab 2 x 250 mg

 Risperidone tab 2 x 2 mg

 Lorazepam tab 1 x 1 mg

 Amlodipin tab 1 x 10 mg

 Edukasi pasien dan keluarga

 Psikoterapi
Prognosis

 Ad vitam : Dubia ad bonam


 Ad functionam : Dubia ad bonam
 Ad sanationam : Dubia ad bonam

Anda mungkin juga menyukai