Disusun Oleh:
Nurul Siti Latifah 160112150097
Pembimbing:
drg. Andri Hardianto Sp.BM., MD., PhD
Pendahuluan
dokter perlu
1 dari 4 peserta teknik yang digunakan memberikan informasi
mengalami cedera selama pencabutan menyeluruh kepada
sensorik sementara molar tiga, tidak pasien komplikasi
(Tabel 1) secara khusus dibahas cedera saraf
trigeminal
Tabel 1. Kerusakan sementara dan permanen pada saraf lingual dan SAI yang berkaitan dengan pencabutan gigi
bungsu*.
*tidak ada teknik spesifik pada pengangkatan molar tiga mandibula
• secara statistik
⁻ gangguan sensori jangka pendek saraf lingual sebesar 0,4-1,5% (tanpa
lingual flap), dan 0,5-20% (dengan lingual flap), dan dapat mencapai
0,0% (tanpa lingual flap).
PENGGUNAAN CT
Kelebihan CT
• Penggunaan masih diperdebatkan
• menurunkan jumlah pasien yang awalnya termasuk katagori
'berisiko tinggi' kaitannya dengan aproksimasi SAI berdasarkan
radiografi panoramik.
• Studi White
– kegunaan dari CT dalam kedokteran gigi, khususnya aplikasi untuk
deteksi impaksi molar ketiga (Gambar 1-5 gigi pada pasien yang sama).
• Studi tahun 2011, secara signifikan pasien yang terlibat pada penelitian ini
memiliki risiko cedera SAI lebih rendah dibandingkan dengan penilaian
panoramik.
• penggunaan CT dapat memberikan penilaian risiko 'optimal' dan
perencanaan bedah lebih baik dibandingkan dengan radiografi panoramik.
Penggunaan CT
• CT tidak wajib dilakukan dalam pemeriksaan impaksi M3 RB,
• penggunaan untuk konfirmasi dan menegaskan keberhasilan
perawatan. Gambar 1-5 menunjukkan bagaimana kelebihan
CT dalam membantu rencana perawatan.
• Neves et al.
– gambaran penggelapan pada akar dan kehilangan margin
cortical dari kanal SAI efektif menentukan hubungan
resiko aproksimasi gigi dengan SAI.
• penelitian Shahidi tahun, dan Matzen et al
– bahwa CT hanya mengubah 12% dari rencana perawatan.
Gambaran pembesaran radiografi
Radiografi panoramin pada pasien yang panoramic memperlihatkan potensi
akan dilakukan pencabutan gigi impaksi pembentukan kista dentigerous yang
molar tiga rahang bawah (48)
berkaintan dengan impaksi gigi 48
gambaran sagittal mandibula, Gambaran sagittal Gambaran sagittal
mengilustrasikan mahkota gigi mandibula, mandibula,
48, dan hubungannya dengan mengilustrasikan
kanal SAI. Gambaran ini dapat mengilustrasikan akar gigi
digunakan untuk memprediksi pemotongan gigi 48, dan 48, dan hubungannya
risiko potensial kerusakan saraf posisinya terhadap kanal dengan SAI
ketika dilakukan pembedahan SAI
Penggunaan CT
• Berdasarkan beberapa studi yang telah dibahas
diatas, pencitraan panoramik masih memiliki peran
penting dalam perawatan impaksi gigi molar ketiga;
sebagai penilaian risiko komplikasi.
Prosedur Post-operatif
1. Analgesik dan pembengkakan
2. Antibiotik
Prosedur post-operatif
Graziani deksametason perioperatif baik injeksi submucosa atau sebagai bubuk endo-
alveolar, efektif dalam mengurangi rasa sakit pasca operasi, trismus dan edema.
penggunaan intervena dapat dilakukan dokter telah mengikuti pelatihan yang sesuai, cukup
dan memadai,
ANTIBIOTIK
• pedoman terbaru penggunaan antibiotik secara hati-hati
dan selektif.
• osteitis alveolar (dry socket) dan osteomielitis merupakan
komplikasi yang umum terjadi paska pencabutan gigi.
• Penggunaan antibiotik postoperasi mengurangi insiden
atau mencegah komplikasi yang tidak diinginkan,
• Penelitian Van Gool dkk.,
– meninjau keluhan dan komplikasi 932 ekstraksi molar tiga
rahang bawah dan melihat efek dari berbagai faktor (termasuk
penggunaan antibiotik).
– prevalensi yang rendah dari keluhan dan komplikasi dry soket,
penjahitan ketat dan menghindari mucoperiosteum.
– Studi ini menolak persyaratan untuk pemberian profilaksis
antibiotik.
• Ren dan Malmstrom pada tahun 2007 pemberian
antibiotic secara sistemik sebelum operasi efektif
dalam mengurangi kejadian dry socket dan luka infeksi
postoperatif.
• review Cochrane
– penggunaan antibiotik dapat mengurangi risiko infeksi
pasca operasi, dry socket dan rasa sakit.
– belum jelas apakah dapat digeneralisasi untuk pasien
dengan imunodefisiensi atau immunocomprimised.
• Oomens 2012 bukti pendukung masih kurang dalam
penggunaan antibiotik sebagai pencegahan pada
komplikasi pasca operasi (infeksi).
• peran antibiotik berguna dalam mengurangi
infeksi pasca operasi, terutama dry socket.
namun, belum ada studi yang mendukung
peran antibiotic untuk pasien dengan penyakit
lain yang menyertai.
KESIMPULAN
kesimpulan