Anda di halaman 1dari 11

Nyeri Panggul Kronis dan Karakteristik

Klinis yang Berhubungan pada


Perempuan di Suatu Layanan Kesehatan
Tersier di Indonesia

Pembimbing : dr. Freddy D, SpOG


Oleh : Yohanna Octaviany Gultom (406162008)
ABSTRAK

 Tujuan: Untuk mengetahui prevalensi dan berbagai aspek yang berhubungan dengan nyeri panggul
kronik pada perempuan.
 Metode: Penelitian dilakukan dengan desain potong lintang di poliklinik rawat jalan ginekologi dan
laboratorium di rumah sakit Dr. Citpo Mangunkusumo selama Januari - Maret 2016. Pasien yang
mengeluh nyeri panggul lebih dari 6 bulan dilakukan anamnesis, pemeriksaan fisik, dan pemeriksaan
penunjang dan pemeriksaan hs-CRP serum. Dilakukan penghitungan prevalensi dan deskripsi
karakteristik klinis dan diagnosis pasien. Kualitas hidup dan kadar hs-CRP dibandingkan antara kelompok
derajat nyeri ringan dan berat.
 Hasil: Didapatkan prevalensi nyeri panggul kronik sebesar 9,78% dari total pasien di poliklinik ginekologi
rumah sakit Dr. Cipto Mangunkusumo. Ditemukan 96,9% kelainan ginekologi, 1% kelainan urologi, dan
2,1% kelainan muskulo-skeletal. Diagnosis tersering adalah endometriosis. Karakteristik klinis pasien yang
ditemukan adalah 62,9% menderita lama nyeri selama 6 bulan - 1 tahun dengan intensitas nyeri (VAS) 7
- 10 sebanyak 51,5%. Kadar hs-CRP serum sebesar 1,99 (0,00 - 404, 53). Terjadi penurunan kualitas hidup
dari domain fisik 56 (38 - 81); domain psikologi 56 (31 - 100); domain hubungan sosial (25 - 75); domain
lingkungan 56 (31 - 94).
 Kesimpulan: Nyeri panggul kronik pada perempuan dijumpai pada usia reproduksi dengan penyebab
tersering endometriosis. Nyeri tersebut menyebabkan penurunan kualitas hidup.
PENDAHULUAN

 Nyeri pelvis kronis adalah gejala yang sering dialami oleh wanita, terutama pada usia
subur.
 Nyeri pelvis kronis merupakan kondisi yang kompleks karena terdapat berbagai etiologi
yang mendasarinya.
 Menurut Asosiasi Urologi Eropa (UEA), nyeri pelvis kronis didefinisikan sebagai rasa sakit
yang dirasakan di daerah panggul yang berselang atau konstan paling sedikit 6 bulan
lamanya, sedangkan pada beberapa kasus sering dikaitkan dengan kognitif, perilaku,
dan kondisi emosional dan seksual.
 Rasa sakit dapat menyebabkan gangguan aktivitas sehari-hari dan menurunkan kualitas
hidup yang disebabkan oleh depresi, disfungsi seksual, dan gejala somatik.
EPIDEMIOLOGI

Amerika Inggris Selandia Meksiko Mesir


Serikat Baru Utara
15%  usia 15 - 24%  25,4%  usia 40% 26,6%
18-50 tahun usia 18 - 50 18 – 50
tahun tahun
METODOLOGI PENELITIAN

 Metode : deskriptif cross-sectional


 Tujuan : mendapatkan informasi tentang prevalensi, demografi, dan manifestasi klinis
dan hubungannya dengan tingkat serum kehidupan dan hs-CRP serum
 Tempat : Rumah Sakit Dr. Cipto Mangunkusumo, Jakarta, Indonesia
 Waktu : Januari - Maret 2016
 Kriteria inklusi : wanita yang mengalami CPP (didefinisikan sebagai rasa sakit di daerah
panggul, yang intermiten atau kontinu minimal selama 6 bulan) yang datang ke Klinik
Kesehatan Wanita di rumah sakit Dr. Cipto Mangunkusumo.
 Kriteria eksklusi : Wanita hamil dan pasien dengan keganasan.
Table 1. Demographic Characteristics of the Subjects HASIL PENELITIAN
Age (years)* 40.0 (15.0 - Obstetric history** 4 (4.1) Health financing**
Age** 69.0)* Gravidity Private funding 16 (16.5)
0 44 (45.4)
20 years old 3 (3.1) 1 23 (23.7) National Health 78 (80.4)
21 - 30 years old 11 (11.3) 2 14 (14.4) Insurance
31 - 40 years old 38 (39.2) 3 11 (11.3)
4 4 (4.1) Corporate funding 3 (3.1)
41 - 50 years old 37 (38.1)
Parity
50 years old 8 (8.2) 0 45 (46.4)
Educational level** 1 23 (23.7)
2 14 (14.4)
No schooling 0 (0.0)
3 11 (11.3) *Numerical data presented in median (min - max)
Elementary school graduate 0 (0.0) 4 4 (4.1) **Categorical data presented in n (%)
Abortion
0 92 (94.8)
Junior high school graduate 12 (12.4)
1 2 (2.1)
2 2 (2.1)
Senior high school graduate 59 (60.8) 3 0 (0.0)
4 1 (10)
Occupation**
College Marital 26 (26.8)
Unemployed 67 (691)
status**
Employed 30 (30.9)
Income**
Single 11 (11.3) < 500.000 0 (0.0)
Married 82 (84.5) 500.000 - 1.000.000 1 (1.0)
Divorced / widowed 4 (4.1) 1.000.000 - 2.500.000 12 (12.4)
2.500.000 - 5.000.000 79 (81.4)
> 5.000.000 5 (5.2)
Table 2. Etiologies of Chronic Pelvic Pain (CPP) in this Study

Diagnosis n (%)
Gynecology 94 (96.9)

Endometriosis 74 (76.3)

Endometriosis cyst 47 (48.5)

Adenomyosis 10 (10.3)

Deep infiltrating endometriosis 1 (1.0)

Combined endometriosis 16 (16.5)

Uterine fibroid 9 (9.3)

Pelvic venous congestion syndrome 3 (3.1)

Pelvic inflammatory disease 4 (4.1)

Benign ovarian cyst 3 (3.1)

Cervicitis 1 (1.0)

Urology
Chronic cystitis 1 (1.0)
Muskuloskeletal Myofascial
Categorical data presented in n(%) pain 2 (2.1)
Table 3. Clinical Characteristic of Chronic Pelvic Pain in Subjects

• Dalam penelitian ini : Characteristic n (%)


• 62.9 % pasien mengeluh sakit 6-12 bulan. Duration of pain*
• 26.8% pasien mengeluh sakit 1-2 tahun. 6 months - 1 year 61 (62.9%)
• Dalam penelitian ini : 1 - 2 years 26 (26.8%)
• 51.5% pasien memiliki nilai VAS 7-10. 3 - 5 years 8 (8.2%)
• 37.1% pasien memiliki nilai VAS 4-6. > 5 years 4 (4.1%)
• Kadar hs-CRP dalam penelitian ini : 1.99 mg/l, Pain intensity (VAS)*
mengalami peningkatan dari penelitian 0-3 11 (11.3%)
sebelumnya (0.701 ± 0.289)  penyebab paling 4-6 36 (37.1%)
umumnya adalah Endometriosis. 7 – 10 50 (51.5%)
hs CRP** 1.99 (0.00 - 404.53)
hs CRP*
Elevated (> 3 ng/l) 16 (57.1%)
Not elevated (? 3 ng/l) 12 (42.9%)
Impact on quality of life**
Total 226.0 ( 144.0 - 319.0)
Physical domain 56.0 (38.0 - 81.0)
Psychological domain 56.0 (31.0 - 100.0)
Social relations domain 59.0 (25.0 - 75.0)
Environments domain 56.0 (31.0 - 94.0)

* Categorical data presented in number (percentage)


** Numerical data with asymmetrical distribution presented in median(minimum - maximum)
KELEMAHAN DARI PENELITIAN

 Kelemahan penelitian ini adalah pengambilan sampel pasien hanya dilakukan di klinik
ginekologi rumah sakit Dr. Cipto Mangunkusumo  populasi kurang bervariasi seiring
dengan berkurangnya jumlah pasien karena sistem rujukan berlaku.
 Kelemahan lainnya adalah mayoritas pasien dalam penelitian ini menemukan
endometriosis. Untuk gangguan ginekologis lainnya seperti myoma uterus dan kista
ovarium jinak, keduanya telah dirawat di rumah sakit sekunder. Akibatnya, gangguan
ginekologi lainnya ditemukan lebih sedikit di rumah sakit Dr. Cipto Mangunkusumo.
KESIMPULAN

 Selama Januari sampai Maret 2016, prevalensi CPP adalah 9,78% di Dr. Cipto
Mangunkusumo.
 Endometriosis adalah penyebab umum CPP pada usia subur.
 Rasa sakit menyebabkan penurunan kualitas hidup.
 Intensitas CPP pada VAS ringan dan berat menurunkan kualitas hidup pasien di setiap
domain (total, fisik, psikologis, hubungan sosial, dan lingkungan).
 Tingkat CPP pada pasien dengan VAS ringan dan berat tidak memiliki perbedaan pada
tingkat pasien hs-CRP.
THANKYOU

Anda mungkin juga menyukai