Saeful Amri
Tujuan :
1. Untuk mengetahui adanya antibodi terhadap
Streptolisin O dalam serum.
2. Melakukan pemeriksaan ASTO dengan
metode kualitatif dan semi-kuntitatif.
Prinsip :
Latex poliesteren yang di liputi oleh
Streptolisin O bila di reaksikan dengan
serum yang mengandung anti Streptolisin O
maka akan terbentuk aglutinasi.
ASTO merupakan suatu pemeriksaan darah yang
berfungsi untuk mengukur kadar antibodi
terhadap streptolisin O,yang menyebabkan
penyakit demam rematik. Penyakit ini disebabkan
karena infeksi bakteri Streptococcus beta-
hemolyticus golongan A pada kerongkongan.
Bakteri Streptococcus yang ada akan melakukan perlengketan
yang kuat (adherence) di daerah sekitarnya dan merangsang
pengeluaran antibodi (Ig-G). Antibodi yang dihasilkan akan
mengikat kuman Streptococcus dan membentuk suatu kompleks
imun dan akan menyebar ke seluruh tubuh, terutama ke
jantung, sendi, dan susunan saraf.
Demam Rematik pada jantung :
Kompleks imun ini akan menimbulkan reaksi peradangan
atau inflamasi yang bermanifestasi sebagai peradangan otot
jantung (myocarditis), peradangan lapisan jantung (pericarditis),
dan peradangan katup-katup jantung (valvulitis).
Bila proses penyebaran penyakit telah menyerang jantung,
penderita akan mengalami kelainan jantung (carditis), ditandai
dengan batuk-batuk, kesulitan bernapas, berdebar-debar, serta
adanya tanda-tanda pembesaran jantung
Demam Rematik menyerang pada sendi :
Yang paling sering muncul pada fase ini adalah gangguan
sendi berupa rasa nyeri dan pembengkakan yang biasanya
berpindah-pindah dari satu sendi ke sendi lainnya (polyartritis
migran), kesulitan menggerakkan sendi dan berjalan.
Demam Rematik menyerang susunan saraf :
Kelainan ini menyebabkan gangguan pergerakan dan
kepribadian serta psikologis berupa kepribadian yang agresif,
depresi, dan obsessive-compulsive.
Jika Asto menyerang susunan saraf dan menimbulkan
ketidakstabilan emosi, gerakan-gerakan involunter tangan yang
tidak teratur, kesulitan menulis dan berbicara, kecemasan, dan
perilaku agresif.
Kualitatif
Metode latex
1. 1 tetes serum pada kontrol positif,negatif dan serum.
2. Masing masing kontrol dan test ditambahkan 1 tetes
reagen latex.
3. Homogenkan dan goyangkan selama 3 menit.
4. Amati ada atau tidaknya aglutinasi.
Interprestasi hasil :
Negatif (-) : tidak terbentuk aglutinasi
Positif (+) : terbentuk aglutinasi
Semi-kuantitatif
Dillution 1/2 1/4 1/8 1/16