noise induced hearing loss / NIHL ) adalah tuli akibat terpapar oleh bising yang cukup keras dalam jangka waktu yang cukup lama dan biasanya diakibatkan oleh bising lingkungan kerja.1 • Banyak hal yang mempermudah seseorang menjadi tuli akibat terpapar bising antara lain intensitas bising yang lebih tinggi, berfrekwensi tinggi, lebih lama terpapar bising, kepekaan individu dan faktor lain yang dapat menimbulkan ketulian.1,2 BAB II TINJAUAN PUSTAKA • Gangguan Pendengaran – Definisi
• Gangguan pendengaran atau ketulian
merupakan suatu penyakit berkurangnya atau hilangnya fungsi pendengaran disalah satu atau kedua telinga.3 – Etiologi • Faktor-faktor yang mempengaruhi pemaparan kebisingan :2 • Intensitas kebisingan • Frekuensi kebisingan • Lamanya waktu pemaparan bising • Kerentanan individu • Jenis kelamin • Usia • Kelainan ditelinga tengah Anatomi Telinga • Telinga Luar • Telinga luar terdiri dari daun telinga, liang telinga luar (meatus akustikus eksternus) dan gendang telinga (membran tympani).4 Seluruh daun telinga tersusun dari kartilago yang elastis dan kulit, kecuali lobulus. Kulit ini tipis dan melekat erat di bagian depan dan melekat lebih longgar di bagian belakang. Daun telinga menempel pada kepala melalui liang telinga luar dan beberapa otot kecil yang dipersarafi oleh n. fasialis.5 Telinga Tengah • Telinga tengah adalah ruang berisi udara dengan dinding tulang, kecuali untuk membran tympani di sebelah lateral.4-5 • Fungsi utama telinga tengah adalah penyesuaian impedansi, yaitu penghantaran energi suara semulus mungkin dari medium udara ke medium cair perilimfe di telinga tengah. Dengan alasan ini tulang-tulang pendengaran yang berada di membran tympani (malleus) dan di fenestra ovalis (stapes) mengkonsenterasikan tekanan suara pada fenestra ovalis dari sekitar 22 kompartement.4 Telinga Dalam • Telinga dalam terdiri dari organ-organ akhir (end organ) pendengaran (cochlea/rumah siput) dan keseimbangan (labyrinth). Keduanya terdapat di dalam sebuah kapsul tulang kompak (kapsul otak) di dalam os temporale. Cochlea yang berbentuk rumah keong membuat dua setengah lingkaran.5 Fisiologi Pendengaran • Fungsi telinga adalah mengubah energi suara mekanik menjadi sinyal bioelektrik. Dengan dua telinga yang berfungsi baik suara dapat dilokalisasi karena gelombang suara mencapai masing-masing telinga dengan perbedaan waktu dan intensitas yang sangat sedikit. Gelombang suara menggetarkan membran tympani dan dihantarkan ke sepanjang rangkaian ossicula padat menuju ke fenestra vestibuli (ovalis). Gelombang ini membuat perilimfe bergerak di dalam cochlea dan menghasilkan getaran ritmik pada membrana basilaris, yang merangsang sel rambut di neuroepitelium dan membentuk tahapan untuk penghantaran sinyal bioelektrik.5 – Patofisiologi
• Telah diketahui secara umum bahwa bising
menimbulkan kerusakan di telinga dalam. Lesinya sangat bervariasi dari disosiasi organ Corti, ruptur membran, perubahan stereosilia dan organel subseluler. Bising juga menimbulkan efek pada sel ganglion, saraf, membran tektoria, pembuluh darah dan stria vaskularis. – Klasifikasi Gangguan Pendengaran • Macam dan jenis gangguan pendengaran (hearing loss) yaitu : 7 • Tuli Konduksi (Conductive hearing loss) • Jenis gangguan ini diklasifikasikan sebagai masalah mekanis (mechanical hearing loss) karena menyerang bagian luar dan tengah telinga, tepatnya selaput gendang telinga dan ketiga osikula menjadi sulit atau tidak bisa bergetar. Akibatnya, pekerja menjadi agak sulit mendengar. • Tuli Persepsi (Sensorineural hearing loss) • Sesuai dengan namanya, tuli persepsi diklasifikasikan sebagai masalah padi sistem sensori, dan bukan masalah mekanis. Berbeda dengan tuli konduksi yang disebabkan oleh kelainan pada bagian luar dan tengah telinga, tuli persepsi disebabkan kelainan pada bagian dalam telinga, khususnya cochlea. • Tuli Campuran (Mixed hearing loss) • Tuli campuran terjadi disebabkan oleh kombinasi tuli konduktif dan tuli sensorineural pada satu telinga. 9 Jenis- Jenis Kebisisngan • Jenis-jenis kebisingan berdasarkan sifat dan spektrum bunyi dapat dibagi sebagai berikut : 7 • Bising yang kontinyu; Bising dimana fluktuasi dari intensitasnya tidak lebih dari 6 dB dan tidak putus- putus. Bising kontinyu dibagi rnenjadi 2 (dua) yaitu: • Wide Spectrum adalah bising dengan spektrum frekuensi yang luas. Bising ini relatif tetap dalam balas kurang dari 5 dB untuk periode 0.5 detik berturut- turut, seperti suara kipas angin. suara mesin tenun. • Norrow Spectrum adalah bising ini juga relatif tetap, akan tetapi hanya mempunyai frekuensi tertentu saja (frekuensi 500,1000, 4000) misalnya gergaji sirkuler, katup gas. • Bising terputus-putus; bising ienis ini sering disebut juga intemittent noise, yaitu bising yang berlangsung tidak terus-menerus, melainkan ada periode relatif tenang, misalnya lalu lintas, kendaraan, kapal terbang, kereta api • Bising impulsive, bising jenis ini memiliki perubahan intensitas suara melebihi 40 dB dalam waktu sangat cepat dan biasanya mengejutkan pendengarnya seperti suara tembakan suara ledakan mercon, meriam. • Bising impulsif berulang; Sama dengan bising impulsif, hanya bising ini terjadi berulang- ulang, misalnya mesin tempa • Kesimpulan • Gangguan pendengaran akibat bising (noise induced hearing loss) adalah gangguan pendengaran yang disebabkan akibat paparan bising yang cukup keras dalam jangka waktu yang cukup lama dan biasanya diakibatkan oleh bising lingkungan kerja. • Bising dengan frekwensi dan intensitas tertentu dapat menyebabkan ketulian yang berupa tuli saraf dan sifatnya permanen. Saran • Mencegah atau mengurangi paparan bising yang berlebihan di tempat kerja dengan cara mengguanakan Alat pelindung Diri (APD) dengan benar atau bekerja dalam waktu tertentu dengan menggunakan sistem pergantian pekerja. • Mengurangi paparan suara yang terlalu keras pada keseharian di luar tempat kerja untuk menurunkan ambang pendengaran (mengistirahatkan pendengaran). • Melakukan promosi kesehatan dan keselamatan kerja di tempat kerja yang menimbulkan bising. • Pengawasan dari pihak pemerintah dan masyarakat secara berkala terhadap pabik-pabrik dan tempat kerja lainnya yang menjadi sumber kebisingan. •