Anda di halaman 1dari 33

Putri Nisrina Hamdan

Pembimbing : dr. Leony Widjaja, Sp.KJ

PROGRAM INTERNSIP DOKTER INDONESIA


RS BHAYANGKARA SARTIKA ASIH BANDUNG
2017
Depresi merupakan salah satu bentuk gangguan kejiwaan
yang dilatarbelakangi oleh berbagai permasalahan kehidupan.
Gejala awal depresi yang tidak mudah dikenali menyebabkan
meningkatnya kejadian depresi dengan gejala berat.

Untuk mengidentifikasi psikopatologi dan menegakkan diagnosis


depresi dapat digunakan pemeriksaan penunjang MMPI.
 Nama Lengkap : Tn. A  Pendidikan :S1
 Jenis Kelamin : Laki-laki  Pekerjaan : Direktur Perusahaan
 Usia : 52 tahun  No. Rekam Medik : SA-184817
 Alamat : Jl.Sarikaso VII  Tanggal Masuk RS : 11 Januari 2018
No. 1 Sarijadi Sukasari Kota Bandung
 Ruang Rawat : Wattah
 Agama : Islam
 DPJP : dr. Leony Widjaja, Sp.KJ
 Status Marital : Menikah
Anamnesis didapat dari :

Autoanamnesis dan heteroanamnesis

Keluhan utama :

Pusing berputar
2011 2013 2014 – saat ini

2016 – awal Januari 2018 10 Januari 2018 11 Januari 2018


Riwayat Hidup
Pranatal dan perinatal : dilahirkan cukup bulan

Masa anak-anak awal : pertumbuhan dan perkembangan baik

Masa anak-anak pertengahan : sekolah SD sampai tamat,


prestasi baik, sedikit teman dekat

Masa anak-anak akhir : mulai menyukai lawan jenis


Riwayat Hidup
Masa dewasa : Bekerja sebagai kontraktor sejak tahun 1990

Tahun 1991 menikah satu kali

Giat bekerja, jarang bergaul dengan teman

Belum pernah bermasalah dengan hukum


Status fisik Status psikiatrikus Status psikiatrikus

• Dalam batas normal • Deskripsi umum : • Bicara : pasien


• Tanda Vital • Penampilan : Laki-laki berbicara secara
usia 52 tahun, tampak spontan, artikulasi
sesuai dengan usia, bicara jelas, lambat,
• Tekanan Darah :
penampilan biasa, nada yang monoton,
170/100 mmHg
berpakaian rapi, membicarakan tentang
• Nadi : 80x/m pemikiran dan
rambut hitam, tenang
• Respirasi : 18x/m perasaannya
• Tingkah laku &
• Suhu : 36,9oC psikomotor : keadaan
pasien tenang, • Mood dan Afek :
aktivitas psikomotor mood sedih/ afek
normoaktif depresif / keserasian
• Attitude : pasien sesuai
kooperatif terhadap
lawan bicara
Status Status Status Psikiatrikus
psikiatrikus Psikiatrikus
• Pikiran • Sensoris • Insight of illness :
• Bentuk : realistis • Kewaspadaan: baik baik, pasien
• Isi : Waham(-) • Orientasi : baik mengetahui dirinya
Fobia : seismophobia, “sakit”
• Konsentrasi : baik
phasmofobia, • Penilaian :
• Memori : baik
agorafobia baik, pasien
• Kalkulasi : baik mengetahui dirinya
• Jalan : koheren • Fund of knowledge: baik sakit, pasien mencoba
• Persepsi : • Abstract reasoning: baik mencari pertolongan,
• Ilusi : (-) ingin sembuh dari
• Halusinasi : (-) sakit mentalnya
• Dekorum
• Kebersihan : Baik
• Sopan santun : Baik
• Kooperatif : Baik
• Penampilan : Baik
 Tn.A anak pertama dari 3 bersaudara, selalu diberi kasih
sayang oleh orang tuanya, tidak pernah dimarahi dan dikasari

 Sejak
kecil, pasien fobia dengan gempa, takut dengan hantu,
ruangan gelap, sepi dan terbuka

 Bersekolahhingga tamat S1, prestasi baik namun sensitif


terhadap perkataan orang lain yang menyinggung pasien,
tidak suka menceritakan masalahnya dengan orang lain, sulit
bergaul
 Sejak tahun 2011, pasien banyak mengalami masalah dengan
pekerjaan, sering stres, mempunyai riwayat vertigo dan hipertensi

 Pasien tidak mampu melunasi hutang sejak tahun 2013 dan sering
dituntut, terakhir mendapat panggilan Polda pada awal Januari
2016, timbul perasaan sedih, cemas, tidak bersemangat, sulit
konsentrasi dalam bekerja

 Satu minggu kemudian pasien ditahan, lalu pasien mengeluh


pusing berputar, tidak bisa tidur, pingsan dan dibawa ke RS
Faktor Mekanisme
Faktor presipitasi
predisposisi pertahanan utama
• Somatisasi
• Pola asuh • Masalah
pemanjaan pekerjaan
• Gangguan • Tidak mampu
kepribadian membayar
paranoid hutang
• Masuk penjara
 Aksis I (klinis) :F32.3 Episode Depresi Sedang dengan Gejala Somatik
 Aksis II (kepribadian) :F60.0 Gangguan Kepribadian Paranoid
 Aksis III (kondisi medis) : G00 – G99 : Penyakit susunan syaraf
I00-I99 – Penyakit sistem sirkulasi

 Aksis IV (psikososial) :Masalah pekerjaan: banyak mengalami kerugian, tidak


bisa membayar hutang
Masalah berkaitan interaksi dengan hukum/kriminal :
Tidak mampu membayar hutang sesuai dengan batas
waktu perjanjian sehingga masuk penjara
 Aksis V (taraf fungsi) :GAF scale saat pemeriksaan 100-91 (gejala tidak ada,
berfungsi maksimal, tidak ada masalah GAF scale 1
tahun yang lalu 70-61 (beberapa gejala ringan dan
menetap, disabilitas ringan dalam fungsi, secara umum
masih baik)
Penatalaksanaan
 Observasi tanda-tanda
vital, makan, minum dan Prognosis
perilaku
 Quo ad Vitam : dubia ad
 Terapi : bonam
 nonfarmakologis :  Quo ad Functionam :
psikoterapi suportif dubia ad bonam
 Farmakologis : Sertralin
2x25 mg
 Edukasi : Konseling
keluarga
 Diet : Biasa
S :
 12/01/2018 : Pusing berputar, nyeri menelan, tidur
gampang terbangun, nyeri leher, tangan kaki terasa kaku,
nafsu makan menurun, badan lemas
 13/01/2018 : Pusing berputar, nyeri menelan, mual,
muntah 2x, nyeri ulu hati, telinga berdenging, BAB cair
5x,badan lemas, tidur bisa
 14/01/2018 : pusing berputar, BAB cair 11x, mual
 15/01/2018 : Pusing berputar, mual, BAB cair 6x
 16/01/2018 : Pusing berputar, BAB cair 4x, mual
 17/01/2018 : Pusing berputar berkurang, BAB cair 2x,
mual
 Persepsi : ilusi (-),
O : KU : sakit sedang halusinasi (-)
 Kesadaran : CM, GCS 15  Pikiran : bentuk realistik,
 Roman Muka : Murung
jalan koheren, isi : waham
(-)
 Kontak : Adekuat
 Wawasan penyakit : buruk
 Orientasi : baik
 Tingkah laku : normoaktif
 Perhatian : normal
 Bicara : volume pelan,
 Emosi : mood hipotimik, intonasi rendah, artikulasi
afek depresif, keserasian jelas
sesuai  Dekorum : baik
 Memori : baik
 Aksis I : F32.3 Episode Depresi Sedang dengan  P:
Gejala Somatik  Observasi tanda-tanda vital, makan, minum dan
 Aksis II : F60.0 Gangguan Kepribadian Paranoid perilaku
 Aksis III : G00 – G99 : Penyakit susunan syaraf  Terapi : Observasi
I00-I99 – Penyakit sistem sirkulasi  Edukasi : Konseling keluarga
 Aksis IV : Masalah pekerjaan : banyak  Diet : Biasa
mengalami kerugian, tidak mampu
membayar hutang
 Masalah terkait hukum dan kriminal :
Tidak mampu membayar hutang sesuai
dengan batas waktu perjanjian
sehingga masuk penjara
 Aksis V : GAF scale saat pemeriksaan 60-51,
gejala sedang (moderate), disabilitas
sedang
GAF scale 1 tahun yang lalu 70-61,
beberapa gejala ringan dan
 menetap, disabilitas ringan dalam
fungsi, secara umum masih baik.

 gangguandepresi  Kriteria diagnostik :
termasuk dalam gangguan  Gejala utama :
mood (mood disorder).  Afek depresif
 Kehilangan minat dan
kegembiraan, dan
Berkurangnya energi yang
menuju meningkatnya keadaan
mudah lelah yang nyata sesudah
kerja sedikit saja dan
menurunnya aktivitas.
 Gejala lainnya :
 Konsentrasi dan perhatian berkurang  Pandangan masa depan yang suram
 Harga diri dan kepercayaan diri dan pesimistis
berkurang  Gagasan atau perbuatan
 Gagasan tentang rasa bersalah dan membahayakan diri atau bunuh diri
tidak berguna  Tidur terganggu
 Nafsu makan berkurang.

F32.0 Episode depresif ringan Sekurang-kurangnya 2 dari 3 gejala utama.
• Ditambah sekurang-kurangnya 2 dari gejala lainnya.
F32.00 = tanpa gejala somatik • Tidak boleh ada gejala yang berat di antaranya.
F32.01 = dengan gejala somatik • Lamanya seluruh episode berlangsung sekurang-kurangnya
sekitar 2 minggu
• Hanya sedikit kesulitan dalam pekerjaan dan kegiatan sosial yang
biasa dilakukannya.

F32.1 Episode depresif sedang • Sekurang-kurangnya harus ada 2 dari 3 gejala utama depresi
seperti pada episode depresi ringan (F30.0)
F32.10 = tanpa gejala somatik • Ditambah sekurang-kurangnya 3 (dan sebaiknya 4) dari gejala
F32.11 = dengan gejala somatik lainnya
• Lamanya seluruh episode berlangsung sekurang-kurangnya
sekitar 2 minggu
• Menghadapi kesulitan nyata untuk meneruskan kegiatan sosial,
pekerjaan dan urusan rumah tangga.
F32.2 Episode depresif berat tanpa gejala psikotik • Semua 3 gejala utama depresi harus ada
• Ditambah sekurang-kurangnya 4 dari gejala lainnya, dan beberapa di
antaranya harus berintensitas berat.
• Bila, ada gejala penting (misalnya agitasi atau retardasi psikomotor)
yang mencolok, maka pasien mungkin tidak mau atau tidak mampu
untuk melaporkan banyak geja!anya secara rinci. Dalam hal
demikian, penilaian secara menyeluruh pada episode depresif berat
masih dapat dibenarkan.
• Episode depresif biasanya berlangsung sekurang-kurangnya 2
minggu, akan tetapi jika gejala amat berat dan beronset sangat cepat,
maka mungkin dibenarkan untuk menegakkan diagnosis dalam waktu
kurang dari 2 minggu.
• Sangat tidak mungkin penderita akan mampu meneruskan kegiatan
sosial, pekerjaan atau urusan rumah tangga, kecuali pada taraf yang
sangat terbatas.

F32.3 Episode depresif berat dengan gejala psikotik • Episode depresif berat yang memenuhi kriteria menurut F32.2
tersebut di atas,
• Disertai waham, halusinasi atau stupor depresif. Waham biasanya
melibatkan ide tentang dosa, kemiskinan atau malapetaka yang
mengancam, dan pasien dapat merasa bertangungjawab atas hal itu.
Halusinasi auditorik atau olfaktorik biasanya berupa suara yang
menghina atau menuduh atau bau kotoran atau daging membusuk.
Retardasi psikomotor yang berat dapat menuju pada stupor. Jika
diperlukan, waham atau halusinasi dapat ditentukan sebagai serasi
atau tidak serasi dengan suasana perasaan (mood).
Kepekaan berlebihan terhadap kegagalan dan penolakan

Kecenderungan untuk tetap menyimpan dendam

Menyalahartikan tindakan orang lain yang netral atau bersahabat  sebagai sikap permusuhan atau penghinaan

Mempertahankan dengan gigih tentang hak pribadinya yang tidak sesuai dengan keadaan sebenarnya

Kecurigaan yang berulang ,tanpa dasar  kesetiaan seksual dari pasangannya

Merasa dirinya penting secara berlebihan  dinyatakan menyangkut diri yang menetap

Dirundung oleh rasa persekongkolan dari suatu peristiwa terhadap baik diri pasien maupun dunia pada umumnya tanpa bukti
Orang lain memanfaatkan, merugikan, atau menipu dia

Sibuk dengan keraguan tentang kesetiaan atau kepercayaan dari teman-teman atau
rekan

Enggan curhat kepada orang lain karena takut tidak beralasan  informasi yang
diberikan akan menjadi hal untuk berbuat jahat terhadap dia

Terus menerus menanggung dendam  tidak kenal pengampunan dari luka


penghinaan

Cepat beraksi dengan marah atau untuk melakukan serangan balik ketika mendapat
serangan

Memiliki kecurigaan berulang, tanpa pembenaran tentang kesetiaan pasangan atau


pasangan seksual
 MMPIadalah suatu tes psikologi untuk mengidentifikasi
psikopatologi dan tipe kepribadian seseorang. Penggunaan
MMPI 2 dapat membantu penentuan pola perilaku, pola
berpikir serta kekuatan ego seseorang dimana data tersebut
sangat berguna bagi konselor dan terapis
 1. Skala Validitas
- Cannot say (soal tes tak terjawab)
- Monitoring inkonsisten (Vrin dan Trin)
- Monitoring infrekwen (F,Fb, Fp)
- Monitoring sikap defensive (L,K,S,FBS,Fs)
- Monitoring overreporting dan underreporting
tambahan (Ds, Dsr, Od, Esd,Wsd, Mp, Ss)
 2. Skala Klinik dan Sub SkalaKlinik
- Skala 1: Hypochondriasis (Hs)
- Skala 2: depression (D)
- Skala 3: hysteria (Hy)
- Skala 4: psychopathic deviate (Pd)
- Skala 5: masculinity-feminity (Mf)
- Skala 6: paranoid (Pa)
- Skala 7: psychastenia (Pt)
- Skala8: schizophrenia (Sc)
- Skala 9: hypomania (Ma)
- Skala 0: social introversion (Si)
 3. Skala Restructured Clinical atau RC (inti dari skala klinik)
 Terdiri dari 9 skala yaitu:
- Demoralization (RCd)
 - Somatic complaints (RC1)
 - Low positive emotions (RC2)
 - Cynicism (RC3)
 - Antisocial behavior (RC4)
 - Ideas of persecution (RC6)
 -Dysfunctional negative emotions (RC7)
 - Aberrant experiences (RC8)
 - Hypomanic activation (RC9)
 4. Skala Content dan Skala Content Component
Dikelompokkan menjadi 4 yaitu
- kelompok internal symptom
o Anxiety (ANX)
o Fears (FRS)
o Obsessions (OBS)
o Depressions (DEP)
o Health Concerns (HEA)
o Bizarre Mentation (BIZ)
- kelompok eksternal atau aggressive tendencies
o Anger (ANG)
o Cynicism (CYN)
o Antisocial Pratices (ASP)
o TypeA(TPA)
- kelompok devalued view of the self
o Low self esteem (LSE)
- kelompok general problem areas
o Social Discomfort (SOD)
o Family Problem (FAM)
o Work Interference (WRK)
o Negative Treatment Indicators (TRT)
 5.Skala suplemen
Dikelompokkan menjadi : -
Broad personality characteristics
Skala ini ada 5 skala yaitu: ansietas
(A), Represi (R), Ego strength (Es), Dominansi (Do),
Responsibility (Re)
Skala ini baik apabila nilai ≥65.

 Skala
ini untuk mengukur ansietas, adaptasi, fleksibilitas,
kemampuan mengatasi masalah, rasa percaya diri, tanggung
jawab.
- Generalized emotional distress
 - Behavioural dyscontrol
 - Gender role

 6. Skala Personality Psychopathology Five


 7. Skala Tambahan
8. Code type adalah skala – skala klinik dengan skor T
tertinggi.

Anda mungkin juga menyukai