Disusun oleh :
Ari Indriastuti
Riananda MJ
Supiyah
Evaluasi dan penyajian DNA
Pendahuluan.
Tahap akhir dalam kasus pidana
adalah presentasi bukti ke pengadilan.
Proses evaluasi dan kata kata laporan
serta laporan pengadilan akan
dilakukan dan dipengaruhi oleh
sistem peradilan dan pendekatan
yang berlaku terhadap bukti DNA.
Evaluasi dan penyajian DNA
Hirarki Proposisi
- Bukti DNA tidak boleh dinggap terpisah
karena dipengaruhi oleh banyak faktor
seperti: Jenis bahan biologis, metode dan
waktu deposisi serta Substrat tempat
penyimpanannya.
- Ada tiga hirarki Proposisi dalam kaitannya
dengan bahan biologis yang bisa
dipertimbangkan dalam pengadilan pidana
yaitu :
Evaluasi dan penyajian DNA
Pendekatan kemungkinan
Pendekatan kemungkinan adalah peluang yang
menguntungkan proposisi yang di ajukan oleh
penuntut umum.Ketika pernyataan tersebut
berbunyi bahwa itu adalah 1 juta kali lebih
banyak kemungkinan DNA itu berasal dari
tertuduh daripada jika berasal dari laki laki yang
tidak terkait. Angka satu juta bukan probabilitas
tapi merupakan nilai odds, Yaitu berapa kali
kemungkinan besar DNA itu cocok dengan
noda TKP jika berasal dari tersangka,dibanding
datang dari pria lain yang tidak berhubungan.
Evaluasi dan penyajian DNA
Pendekatan Bayesian
Pendekatan bayesian disukai banyak ilmuwan forensik
umum didapat penggunaan luas dalam presentasi bukti
DNA.Pendekatan ini dibangun diatas kemungkinan tapi
memungkinkan data non ilmiah diperkenalkan dalam
bentuk rintangan sebelumnya.
Sebuah angka dari poin yang relevan dapat diringkas :
Ilmuwan harus memberi frekuensi terjadinya DNA
profil mungkin ditemukan dalam populasi
Mungkin tepat, jika ilmuwan memiliki data statistik yang
diperlukan.
Juri kemudian akan memutuskan atas semua informasi
yang ada ,apakah noda berasal dari tersangka atau
beberapa individu lainnya dengan pencocokan profil.
Untuk membantu juri, hakim dapat mengarahkan
mereka.
Evaluasi dan penyajian DNA