Anda di halaman 1dari 11

MAKALAH

KLASIFIKASI PENYAKIT JAMUR

Disusun Oleh :

Aini Nurbaiti : P27903115001

Elsa Yonesta : P27903115010

Nova Ayuning Tias : P27903115027

Sella Banyu Sari : P279031150

Tingkat : 2A

D3 AHLI TEKNOLOGI LABORATORIUM MEDIK

POLITEKNIK KESEHATAN KEMENTRIAN KESEHATAN BANTEN

2016/2017
KLASIFIKASI PENYAKIT JAMUR

Penyakit jamur dapat diklasifikasikan berdasarkan :

1. Letak Geografis
Berdasarkan letak geografisnya atau letak penyebarannya, penyakit jamur dapat
menyebar diseluruh dunia atau pada beberapa tempat di dunia.
Contoh :
a) Jamur yang tersebar luas yang dapat menyerang seluruh permukaan bumi ,
misalnya: Trikopitosis dan Histoplasmosis.
b) Jamur yang hanya menyerang beberapa bagian di dunia ini, misalnya :
Bakstimikosis Amerika Utara dan Blastomikosis Amerika Selatan.
2. Morfologi Koloni
Pengelompokan secara ilmiah berdasarkan morfologi dan karakteristik kultur; bisa
berbeda menurut authornya masing-masing, contoh:
a) Jamur yang berfilamen, yaitu jamur yang pada pembiakan memberikan koloni
filamen misalnya Tricophyton dan Microsporum
b) Jamur ragi, yaitu jamur yang pada pembiakan memberikan koloni ragi misalnya
Kandida
c) Jamur yang mempunyai 2 bentuk (jamur ganda) yaitu jamur yang pada
pembiakan temperatur 370C menghasilkan koloni ragi tetapi pada temperatur
kamar akan memberikan koloni filamen misalnya : Spotrikosis.
3. Etiologi
Pembagian ini sukar karena kita harus sampai pada spesies jamur sebagai penyebab
penyakitnya misalnya :
a) Trikopitosis : penyebabnya Trichophyton sp.
b) Aspergilosis : penyebabnya Aspergilus sp.
c) Epidermopitosis : penyebabnya Epidermophyton sp.

4. Topografi (bentuk klinis)


Mikosis

Mikosis adalah infeksi jamur yang bias mengenai manusia dan juga hewan. Infeksi ini
biasanya timbul dari spora-spora jamur yang terhirup sehingga menjadi infeksi jamur
pada paru-paru ataupun pada kulit. Mikosis terbagi menjadi 4 atas dasar tempat
infeksinya pada tubuh manusia :

1
a) Mikosis Superfisialis
Yaitu jamur-jamur yang menyerang lapisan luar kulit, kuku, dan rambut. Dibagi
dalam 2 bentuk, yakni :
Dermatofisis, terdiri dari :
Penyakit yang disebabkan oleh jamur golongan dermatofit, jamur ini dapat
mencerna keratin kulit ( keratinofilik ), sehingga jamur ini dapat menyerang
lapisan kulit mulai dari stratum korneum sampai stratum basalis. Penyebabnya
adalah fungi dari genus: Trichophyton, Epidermophyton, dan Microsporum.
Penularan penyakit ini melalui : Kontak langsung , kontak tak langsung ( alat-alat
) dari penderita ( manusia / Antropofilik ).
1) Tinea capitis
Tinea capitis adalah penyakit yang disebabkan oleh infeksi jamur pada kulit
kepala. Infeksi microsporum terjadi pada masa kanak-kanak dan biasanya
aka sembuh pada saat memasuki masa puberitas. Sedangkan jika infeksi
disebabkan oleh Trichophyon yang tidak diobati akan menetap sampai
dewasa.
Gejala :

Gejala penyakit ini dapat bervariasi pada tiap penderita. Tetapi umumnya
kulit kepala seseorang yang terkena penyakit ini akan terasa sangat gatal.
Selain itu, di kulit kepala akan tampak bagian bulat yang botak, bersisik,
berwarna merah, dan kadang-kadang bengkak. Kebotakan juga bisa terjadi
pada area yang terinfeksi. Biasanya pada sisi kepala yang mengalami
kebotakan tersebut akan tampak pola titik-titik hitam yang sebenarnya
merupakan rambut yang telah patah. Pada kasus tinea capitis yang parah,
terdapat luka di kulit kepala yang mengeluarkan nanah.
Selain gejala-gejala di atas, tinea capitis juga bisa disertai dengan
pembengkakan kelenjar getah bening di leher dan demam ringan.

2) Tinea kruris
Tinea cruris atau yang biasa disebut dengan jock itch adalah infeksi fungi atau
jamur yang menjangkiti kulit di bagian paha dalam, sekitar kelamin, dan
bokong sebagai penyebab munculnya ruam berwarna merah yang biasanya
berbentuk lingkaran dan terasa gatal.
Penyebab :
Tinea cruris disebabkan oleh sejenis fungi yang bisa menyebar dari pemakaian
handuk atau pakaian yang terkontaminasi atau melalui kontak langsung

2
dengan penderita. Penyebabnya oleh jamur Epidermophyton floccosum atau
Trichophyton sp
Ada beberapa faktor risiko yang dapat meningkatkan terjangkitnya tinea
kruris, yaitu:
Banyak berkeringat.
Mengidap penyakit kulit lain.
Kelebihan berat badan atau obesitas.
Memiliki sistem kekebalan tubuh yang lemah.
Berjenis kelamin pria, walaupun wanita juga mungkin terjangkit.
Memakai celana dalam yang ketat atau alat bantu atletik yang tidak dicuci
setelah digunakan.
Menggunakan ruangan loker dan kamar mandi umum.
Gejala :
Tinea kruris memiliki gejala yang diawali dengan kulit berwarna merah yang
menyebar dari lipatan pangkal paha hingga paha bagian atas yang berbentuk
setengah lingkaran. Pangkal paha akan terasa sedikit gatal pada tahap awal
infeksi, namun jika tidak segera ditangani, kondisi akan memburuk dan
menimbulkan rasa gatal yang tidak tertahankan. Ruam biasanya muncul di
kedua pangkal paha dan menjangkiti lipatan di sekitarnya, dan memiliki garis
tepi yang kecil dan terasa gatal atau terbakar, serta akan membuat kulit yang
terinfeksi menjadi bersisik atau terkelupas.

3) Tinea korpuris

Tinea korporis atau kurap tubuh adalah infeksi jamur T. Rubrum, T


metagrophytes, E. floccosum yang bisa menimbulkan ruam melingkar
kemerahan atau keperakan pada kulit. Penyakit kulit ini bisa muncul di seluruh
bagian tubuh, namun umumnya muncul pada lengan dan kaki. Biasanya, tinea
corporis lebih mudah menyebar di daerah beriklim hangat dan lembap. Tinea
corporis memang bukan penyakit kulit serius dan mudah diobati, namun
kondisi ini mudah sekali menyebar dan menular. Beberapa binatang, seperti
anjing dan kucing, bisa menyebarkan jamur tinea corporis pada manusia jika
terjadi kontak fisik.
Penularan :
3
Kontak fisik antar manusia.
Kontak fisik manusia dengan hewan yang terinfeksi.
Kontak fisik manusia dengan benda. Spora jamur di permukaan benda bisa
menempel pada kulit manusia.
Kontak fisik manusia dengan tanah. Walaupun jarang, namun manusia juga
berisiko terinfeksi dari tanah yang mengandung spora jamur.
Gejala :
Munculnya ruam melingkar kemerahan atau keperakan pada kulit.
Kulit bersisik.
Terasa gatal dan terjadi peradangan.
Muncul luka melepuh dan berisi nanah di sekitar ruam.

4) Tinea pedis atau manus


Tinea Pedis atau kurap kaki adalah penyakit yang juga dikenal dengan istilah
athletes foot. Penyakit ini menyebabkan munculnya kerak, kulit yang
bersisik/berkerak atau melepuh, serta rasa gatal pada area kaki yang terinfeksi.
Penyebab :
Tinea pedis biasanya disebabkan oleh jamur dari genus trichophyton, yaitu
jamur epidermophyton floccosum, T. mentagrophytes, T. rubrum, dan T.
tonsurans. Jamur dapat menginfeksi kaki melalui berbagai cara. Tempat-
tempat atau fasilitas umum yang berada di lokasi yang lembap merupakan
tempat jamur-jamur ini berkembang biak, menjadikan orang-orang yang
tinggal di lokasi seperti ini memiliki risiko terinfeksi jamur.
Gejala :

Untuk mengenali gejala tinea pedis, perlu diketahui juga beberapa klasifikasi
yang dimiliki oleh kondisi ini. Klasifikasi tinea pedis yang berbeda dapat
memiliki gejala yang berbeda juga, seperti:
Interdigital tinea pedis, umumnya menginfeksi daerah lembut antara jari-
jari kaki. Infeksi ini dapat menimbulkan gejala berupa gatal, kemerahan,
atau peradangan kulit di antara jari-jari kaki yang terlihat selalu tampak
basah.
Chronic hyperkeratotic tinea pedis, merupakan kondisi telapak kaki
kemerahan dengan kerak yang kronis pada penderita tinea pedis. Penderita
infeksi jamur ini dapat merasakan gatal atau tidak merasakan gejala sama

4
sekali. Kerak terdiri atas tumpukan-tumpukan sel kulit, tampak berwarna
putih.
Acute ulcerative tinea pedis, adalah kondisi munculnya bintik-bintik berisi
nanah dan lepuhan-lepuhan berisi cairan yang berkembang cepat disertai
dengan adanya luka dan erosi pada kulit. Kondisi ini umumnya terjadi pada
ruang antar jari. Selain itu, dapat terjadi infeksi jaringan lunak dan
pembuluh limfe di sekitar lesi.
Vesiculobullous athletes foot. Gejala yang dapat ditimbulkan oleh penyakit
ini adalah kulit yang melepuh atau adanya kantung berongga (bula) pada
lapisan kulit yang memerah di area telapak kaki.

5) Tinea unguium (onikomikosis)


Tine unguium merupakan bentuk kelainan kuku yang disebabkan oleh infeksi
jamur Dermatofita. Penyebab dari penyakit ini berupa jamur
T.Mentagrophytes dan T.rubrum, yang dapat ditularkan secara langsung
maupun tidak langsung.Penyakit ini lebih sering menyerang orang dewasa.
Penyakit ini sering menyerang orang yang selalu bersinggungan dengan air
kotor. Lingkungan lembab dan basah dapat mempermudah terjangkitnya
penyakit ini.

Nondermatofisis, terdiri dari


1) Tinea versikolor (Panu)
Penyebab :
Tinea Vesikolor disebabkan oleh jamur Malassezia furfur atau Pityrosporum
orbiculare. Tinea vesikolor dapat menyerang siapa saja dan dimanapun.
Kurangnya kebersihan dapat memudahkan terjangkitnya tinea versikolor.
Misalnya, keadaan basah dan selalu berkeringat banyak menyebabkan stratum
korneum melunak sehingga mudah dimasuki Malessezia furfur.
Gejala :
Timbul bercak berwarna putih yang disertai dengan rasa gatal, terutama saat
sedang berkeringat. Infeksi tidak hanya menyerang leher atau punggung, area
lainnya seperti dada, lengan, perut, kaki, ketiak, dan lipatan paha juga dapat
terkena panu. Panu tidak sama dengan munculnya jerawat, karena bercak putih

5
yang timbul tidak disertai dengan benjolan dan hanya terasa gatal saat
berkeringat saja.
Pencegahan :
Cegah panu dengan menjaga kebersihan tubuh dan pakaian, hindari memakai
pakaian bekas orang lain atau meminjam pakaian orang lain termasuk handuk
dan sabun. Sewaktu Anda hendak mandi, sebaiknya biarkan keringat menguap
terlebih dahulu, agar jamur tidak berkembang.

2) Piedra Hitam
Piedra hitam merupakan infeksi jamur pada rambut di sepanjang corong
rambut yang mengakibatkan benjolan-benjolan di luar permukaan rambut
tersebut. Penyebab :
Penyebab penyakit ini adalah jamur Piedra hortai. Jamur Piedra hortai
umumnya
menyerang rambut kepala di bawah kutikel, kemudian membengkak dan pecah
untuk menyebar di sekitar rambut (shaft) dan membentuk benjolan tengguli
dan hitam. Piedra ini ditemukan di daerah iklim tropis.
Penularan :
Penularan dapat terjadi apabila seseorang mengalami kontak langsung dengan
spora. Salah satu caranya adalah melalui sisir yang digunakan oleh penderita.
Spora dapat menempel pada sisir tersbut sehingga orang yang menggunakan
sisir tersebut dapat tertular.
Gejala Klinis :
Penyakit ini tidak menimbulkan gejala khusus. Biasanya rambut penderita
mudah patah pada saat disisir. Selain itu akan terdengar bunyi seperti kawat
apabila rambut disisir. Bunyi ini ditimbulkan karena adanya benjolan-benjolan
pada rambut.

3) Piedra Putih
Penyebab :
Piedra putih disebabkan oleh Trichosporon beigelii.
Gejala :
Piedra putih menyerang janggut dan kumis. Benjolan berwarna coklat muda
dan tidak begitu melekat pada rambut.

6
b) Mikosis Subkutan
Adalah Infeksi oleh jamur yang mengenai kulit, mengenai lapisan bawah kulit
meliputi otot dan jaringan konektif (jaringan subkutis) dan tulang.
1) Sporotrikosis
Merupakan penyakit kulit yang disebabkan infeksi jamur kronis yang ditandai
dengan adanya peononjolan-penonjolan padat pada permukaan kulit.
Penonjolan-pennjolan padat ini sebagai akibat pembengkakan kelenjar limfe
yang kemudian melunak, memecah, dan menyebabkan kerusakan kulit.
Penyebab :
Penyakit ini disebabkan oleh jamur Sporatrichum schenkil yang dapat hidup di
tanah, hewan, tumbuh-tumbuhan, dan sayuran yang telah membusuk.
2) Kromomikosis
Kromomikosis merpakan jenis penyakit kulit akibat infeksi jamur kronis pada
kulit dan subkutan yang berbentuk tonjolan-tonjolan padat dipermukaan kulit.
Penyebab :
Kromomikosis disebabkan oleh jamur Phialophora pedrosoi, Phialophora
verrucosa, Phialophora compocta, dan Clasdosporium carionii.

3) Misetoma Madura Foot


Merupakan Infeksi pada jaringan subkutan yang disebabkan oleh jamur
Eumycotic mycetoma dan atau kuman (mikroorganisme) mirip jamur yang
disebut Actinomycotic mycetoma.

c) Mikosis sistemik
Merupakan infeksi jamur yang mengenai organ internal dan jaringan sebelah dalam.
Seringkali tempat infeksi awal adalah paru-paru, kemudian menyebar melalui darah.
Masing-masing jamur cenderung menyerang organ tertentu. Semua jamur bersifat
dimorfik, artinya mempunyai daya adaptasi morfologik yang unik terhadap
pertumbuhan dalam jaringan atau pertumbuhan pada suhu 370C.
1) Nokardiosis
Nokardiosis adalah penyakit jamur yang disebabkan oleh Nocardia sp. Nocardia
sp terdapat di alam bebas, ditana sebagia saprofit. Penyakit terjadi karena inhalasi
jamur (terhirup). Infeksi ini lebih sering terjadi pada laki-laki daripada
perempuan.
Patologi dan Gejala Klinis :

7
Infeksi terjadi degan inhalasi jamur, kelainan primer terdapat dalam paru dan
menyerupai penyakit paru lain. Dengan penyebaran hematogen, jamur dapat
menyebar ke alat-alat lain terutama ke otak dan ginjal.

2) Kriptokokosis
Penyebab :
Merupakan infeksi yang dsiebabkan oleh jamur Cryptococcus neofarmans. Jamur
ini hidup di tanah yag mengandung kotoran merpati, menyebabkan penyakit
meningitis.
Patogenesis :
Infeksi terjadi jika spora masuk jiika spora masuk melalui inhalasi ke patu-paru,
jamur berkembang biak dalam alveoli dan menimbulkan penyakit pada paru-paru
jika faktor predisposisi mendukung. Sering kali gejala infeksi paru tidak
diperhatikan karena ringan, tetapi jika telah masuk ke otak dan timbul gejala yang
menonjol barulah dilakukan pemeriksaan terhadap kriptokokosis.

3) Aspergilosis
Penyebab :
Merupakan penyakit yang disebabkan oleh jamur Aspergillus sp. Jamur ini
terdapat di alam bebas, sehingga spora nya sering diisolasi dari udara.
Gejala :
Reaksi alergi
Beberapa orang dengan asma akan mengalami reaksi alergi saat terpapar jaur
Aspergillus sp. Tanda dan gejala yang dikenal sebagai alergi
bronchopulmanory aspergillosis meliputi demam, batuk yang disertai darah
dan lendir, dan memburuknya asma.
Kumpulan serat jamur
Kumpulan serat jamur dapat terbentuk di paru-paru yang mempunyai rongga.
Jenis aspergillosis ini disebut aspergilloma. Rongga paru-paru dapt terjadi
pada orang yang mengalami penyakit paru-paru serius seperti emfisema,
tuberculosis, dan sarcoidosis. Asergilloma adalah kondisi jinak yang pada
awalnya mungkin tidak menimbulkan gejala, tapi seiring waktu menyebabkan
batuk yang sering berdarah, sesak napas, penurunan berat badan, dan
kelelahan.

8
Infeksi
Bentuk paling parah dari aspergillosis disebut aspergillosis paru invasive.
Kondisi ini terjadi ketika infeksi menyebar dengan cepat dari patu-paru
melalui aliran darah ke otak, jantung, ginjal, atau kulit. Tanda dan gejalanya
meliputi demam dan menggigil, batu berdarah, pendarahan parah dari paru-
paru, sesak napas.

4) Histoplasmosis
Histoplasmosis merupakan infeksi oportunistik (IO) yang umum pada penderita
HIV positif. Infeksi ini disebabkan oleh jamur Histoplasmosis capsulatum. Jamur
ini berkembang dalam tanah yang tercemar dengan kotoran burung, kelelawar
dan ungags, sehingga ditemukan dalam kandang burung/unggas. Infeksi
menyebar melalui spora (debu kering) jamur yang terhirup saat bernapas, dan
tidak dapat menular dari orang yang terinfeksi. Jamur ini dapat tumbuh dari aliran
darah orang dengan sistem kekbalan tubbuh yang rusak. Setelah berkembang
infeksi dapat menyebar pada paru, kulit dan kadang pada bagian tubuh yang lain.

5) Blastomikosis

Merupakan infeksi yang terjadi melalui saluran pernafasan, menyerang pada


kulit, paru-paru, organ vicera tulang dan sistem syaraf yang diakibatkan oleh
jamur Blastomycetes dermatitidis dan Blastomycetes brasieliens.

9
DAFTAR PUSTAKA

Siregar, R.2005.Penyakit Jamur Kulit.Jakarta:EGC

10

Anda mungkin juga menyukai