PELAYANAN
(APK)
Pendahuluan
Pendaftaran/ Admission
Kontinuitas pelayanan
Transfer pasien
Transportasi
PROSEDUR SCRINING :
1. Skrining dilakukan pada saat kontak pertama
untuk menetapkan apakah pasien dapat dilayani
di RS
2. Skrining dilaksanakan melalui kritaria triase,
visual atau pengamatan, pemeriksaan fisik,
psikologik, laboratorium klinik atau pencitraan
diagnostik sebelumnya
3. Kebijakan mencakup skrining dan test diagnostik
standard yang harus dilakukan sebelum pasien
didaftarkan.
SKRINING DAN TEST DIAGNOSTIK STANDAR YANG HARUS
DILAKUKAN SEBELUM PASIEN DIRAWAT /DIDAFTARKAN
Skrining diagnostik test pasien:
1. Rawat inap
Pemeriksaan Laboratorium :Hematologi/DPL:(Haemoglobin,
Leukosit, Eritosit, Trombosit, Hitung jenis)
Kimia Klinik standar (Ureum, Kreatinin, SGOT/ SGPT)
Hasil EKG (untuk pasien jantung dan pasien dewasa > 40 tahun)
2. Radioterapidarah perifer lengkap,albumin
3. Radiologi ureum, kratinin untuk pemeriksaan yang menggunakan
kontras
7. GeriatriEKG, Thorax foto, Gula darah
8. HemodialisaSkrining HD
9. ICUAnalisa gas darah (PaCO2, PaO2, PaHCO3,pH, SiO2) dan
Elektrolit darah (Na+,K,Ca+) CK, CK-MB, LDH
10. Rawat jalan Surat Pengantar Rawat dari Dokter
11. Obstetri dan GinekologiUrin lengkap
Pre Operatif
1. Pemeriksaan Laboratorium :Hematologi/DPL: (Haemoglobin, Leukosit,
Eritosit, Trombosit, Hitung jenis)
2. Kimia Klinik standar (Ureum,Kreatinin,SGOT/SGPT)
3. Pemeriksaan Thorax Foto/Rongent Foto
4. Elektrokardiografi/Rekam Jantung
5. Hasil konsultasi Preoperatif
Kemoterapi
1. Pemeriksaan Laboratorium: Hematologi/DPL: (Haemoglobin, Leukosit,
Eritosit, Trombosit, Hitung jenis)
2. Kimia Klinik standar (Ureum,Kreatinin,SGOT/SGPT)
Perawatan Tubercolosis
1. Pemeriksaan Laboratorium: Hematologi/DPL: (Haemoglobin, Leukosit,
Eritosit, Trombosit, Hitung jenis)
2. Pemeriksaan Thorax Foto/ Rontgent Foto
Perawatan Stroke Unit
Pemeriksaan Laboratorium: DPL Homeostase (Haemoglobin, Leukosit,
Eritrosit,Trombosit, Hitung Jenis, D- dimer, Fibrinogen, PT/APTT)
Perawatan HDU
Pemeriksaan Laboratorium: Analisa Gas Darah (PaCO2, PaO2, SiO2, PaHCO3,
pH)
SPO PENDAFTARAN PASIEN RAWAT JALAN RS
Setiap pasien baru/ kasus baru mendapat informasi dari bagian
skrining sebelum mendaftar ke bagian pendaftaran
Kebijakan
• Pengantaran pasien dengan terpasang infus
harus di dampingi oleh perawat.
• Pasien dengan masalah irama jantung rawat
jalan,tidak perlu di antar oleh perawat
• Pasien rawat inap yang mengalami gangguan
irama jantung harus di antar oleh perawat.
SPO TRANSFER PASIEN ANTAR RUANGAN
1. Dokter memberikan penjelasan pada pasien mengenai pemindahan ke ruang rawat lain
(terkecuali pada pasien yang tidak sadar)
2. Menginformasikan pada keluarga pasien tentang rencana kepindahan pasien
3. Perawat menghubungi unit rawat yang dituju agar tenaga medis di tempat tersebut
menyediakan ruang rawat dan peralatan rawat sesuai dengan kebutuhan pasien
4. Dokter memeriksa keadaan pasien 30 menit terakhir sebelum pasien dipindahkan dan
perawat mengisi formulir transfer pasien antar ruang
5. Dokter pelaku rawat melaporkan pada Dokter Penanggung Jawab Pelayanan (DPJP)
mengenai kondisi pasien saat akan pindah dan meminta persetujuan dilakukannya
proses pemindahan
6. Setelah mendapat persetujuan, dokter meminta perawat untuk memeriksa kelengkapan
peralatan dan obat pasien sebelum proses pemindahan dilakukan
7. Seluruh obat, peralatan yang menyertai pasien dan hasil pemeriksaan diagnostik (x-ray,
laboratorium, EKG,dll) disertakan dalam proses pemindahan pasien.
8. Selama proses pemindahan, pendamping pasien mengevaluasi keadaan pasien dan
memastikannya tetap stabil
9. Setiba di ruang rawat tujuan, perawat yang mendampingi pasien menghubungi dokter
pelaku rawat di unit tersebut
10. Perawat yang melakukan pendampingan meminta tanda tangan dokter pelaku rawat di
unit tujuan.
11. Selanjutnya perawat memastikan kembali formulir transfer antar ruang masuk ke dalam
rekam medis pasien dan menghubungi dokter di unit perawatan
SPO TRANSFER PASIEN KE LUAR RS untuk PINDAH
RAWAT atau PEMERIKSAAN dan TINDAKAN MEDIS
Kebijakan :
1. Keputusan dan otorisasi untuk mentransfer pasien dari RS Martha Friska ke
rumah sakit lain dibuat oleh dokter penanggung jawab pelayanan
(DPJP).
2. Keputusan untuk mentransfer pasien agar mempertimbangkan mental,
kondisi fisik, budaya, keluarga dan persyaratan pendamping.
3. Keluarga pasien dan pemberi perawatan harus diberitahu tentang rencana
untuk transfer pasien.
4. Setiap pasien dapat ditransfer ke rumah sakit lain dengan alasan tempat
penuh, perawatan khusus, alat rusak/ tidak tersedia, permintaan keluarga
dengan menggunakan transportasi ambulance RS, yang bekerjasama dengan
RS atau kendaraan RS sesuai dengan kondisi pasien.
5. Apabila tidak menggunakan transportasi tersebut maka pasien tidak dapat
di transfer. Pasien anak harus ditemani oleh orang tua/ pengasuh.
SPO TRANSFER PASIEN ANTAR RS
1. Dokter yang penanggung jawab pasien memeriksa dan mengizinkan pasien pindah
rawat ke rumah sakit lain.
2. Dokter dan atau perawat memberitahu dan menjelaskan tentang keadaan dan
serta alasan pasien dirujuk.
3. Dokter menulis pada Berkas Rekam Medik pasien bahwa pasien dirujuk ke
Rumah Sakit lain (Nama Rumah Sakit Rujukan) disertai dengan alasan rujukan.
4. Dokter membuat surat rujukan atas persetujuan pasien.
5. Lengkapi persiapan pasien untuk dipindahkan, bila perlu ambulance lengkap
dengan peralatan penunjang hidup dan peralatan lainnya, obat dan bahan yang
diperlukan sesuai kebutuhan kondisi dan kasus pasien.
6. DPJP / Perawat RS Martha Friska Multatuli menghubungi rumah sakit yang dituju
bahwa sarana dan prasarana yang dibutuhkan oleh pasien tersedia dirumah sakit
yang dituju .
7. Pasien gawat (dalam keadaan stabil) harus ditemani oleh dokter atau perawat
sesuai dengan kebutuhan pasien (panduan transfer RS Martha Friska Multatuli ).
8. Perawat menyiapkan persyaratan pindah (resume medis, surat pengantar dari
Rumah Sakit / formulir transfer antar rumah sakit ), setelah menyelesaikan
administrasi .
9. Petugas yang mengantar melakukan serah terima pasien kepada petugas pada RS
yang dituju
10. Bukti serah terima di dokumentasikan dalam rekam medis pasien
TRANSFER BERDASARKAN TINGKAT/DERAJAT KEBUTUHAN
PERAWATAN
KEBIJAKAN :
Pasien pulang rawat inap di antar dengan kursi roda
sampai ke kendaraannya oleh petugas
PROSEDUR
Dalam 48 jam setelah pasien masuk, perawat akan
membuat discharge planning pasien yang mencakup
beberapa topik dan kriteria tentang bagaimana pasien
akan dirawat setelah pulang. Hal ini didokumentasikan
di formulir pengkajian awal keperawatan rawat inap