Anda di halaman 1dari 9

Kasus

Ps. Tn A, 18 tahun, datang ke Klinik Berhenti


Merokok dengan dibawa orang tuanya. Pasien
sudah merokok sejak 2 tahun yang lalu, sekitar ½
- 1 bungkus perhari. Selalu minta uang pada
orangtuanya, bila tidak diberikan pasien akan
mengamuk, marah, melempar barang, berkata-
kata kotor dan kasar pada orang tuanya. Setelah
mendapatkan uang, pasien tetap terlihat emosi,
kesal, dan kurang sopan kepada orangtuanya
terutama ibunya.
 Hal ini sebenarnya sudah terlihat sejak pasien SD,
pasien terlihat kurang hormat dan tidak sopan pada
orang tuanya. Tetapi awalnya pasien masih dapat
diberitahu orangtuanya.
 Karena kelakuan pasien, Ayah pasien sering
menghukum pasien dan mengusir pasien, tetapi ibu
pasien masih cukup sabar walaupun menjadi sasaran
kemarahan pasien. Orang tua pasien sudah sering
dipanggil ke sekolah karena perilaku pasien yang
tidak sopan, kasar, dan mudah emosi.
 Mulai merokok sendiri, sedikit lebih tenang saat
merokok, tetapi tetap negatif terhadap orangtuanya
• Dari wawancara dan pemeriksaan, terlihat
pasien tidak tenang, gelisah, bicara kasar pada
ibunya, Mood disforik, dan mudah marah,
tiba-tiba pasien pergi dari ruang periksa dan
berteriak marah. Tidak ada halusinasi, tidak
ada waham.
Apa yang harus dilakukan ?
• Minta ibu/keluarga untuk memanggil
pasien kembali ke ruangan wawancara
• Sambil menunggu, bila ibu pasien masih
ada, lakukan wawancara dengan ibu
pasien
• Bila pasien kembali ke ruangan, apa yang
akan dilakukan?
• Tanya alasan keluar ruangan
• Minta ibu/keluarga keluar ruangan
• Pasien setuju di wawancara

• Apa yang selanjutnya dilakukan ?


• Eksplorasi kondisi pasien berkaitan dengan
masalah negatif dan merokok
• 4T
• Tanya kesiapan berhenti merokok
• Motivasi
• Tahap kesiapan : masih ragu-ragu untuk
berhenti karena takut tidak bisa konsentrasi
dalam kuliah, dan ingin mengatasi masalah-
masalah dengan rokok, tapi ingin berhenti
juga karena bila olahraga, nafas agak berat
• Motivasi : 5
• Apa yang dilakukan selanjutnya?
• 5R
• Konseling Motivasi
• Rencanakan pertemuan berikutnya
• Rencanakan terapi keluarga

Anda mungkin juga menyukai