melawan penyakit yang disebut sistem kekebalan tubuh, tapi kadang-kadang tidak bekerja dengan benar. seseorang mungkin memiliki autoimun penyakit yang dikenal dengan penyakit Lupus. Sebuah sistem kekebalan tubuh yang sehat dapat melindungi anak anda terhadap kuman dan penyakit. Sehingga antibodi merupakan bahan kimia khusus yang melawan infeksi. Tetapi dengan penyakit seperti lupus kekebalan tubuh menjadi menyerang sel sel yang sehat. Ada tiga jenis lupus : Lupus eritematosus sistemik disebut juga SLE dan merupakan jenis lupus yang banyak menyerang. SLE dapat mempengaruhi kulit, sendi, tendon, dan organ tubuh lain seperti otak, jantung, paru-paru, dan ginjal 2.Lupus yang menyerang kulit adalah penyakit kulit yang menyebabkan ruam pada wajah, leher, kulit kepala, dan telinga. Ada dua jenis lupus kulit; diskoid lupus erythematosus (DLE), yang dapat menyerang jaringan parut, dan sub akut kulit lupus erythematosus (SCLE),yang tidak menimbulkan bekas 3. Lupus induced disebabkan oleh reaksi terhadap beberapa jenis obat-obatan. Beberapa hal yang sangat mendasar pada penderita lupus adalah penyebabnya diluar batas kemampuannya. Seperti terlahir menjadi perempuan karena perempuan lebih banyak menderita lupus ketimbang laki laki kemudian menjadi ras tertentu Afrika, Asia, orang Latin, dan penduduk asli Amerika lebih mungkin untuk mendapatkan lupus dibandingkan orang kulit putih, ataupun memiliki gen atau gen yang membuat Anda lebih mungkin untuk mendapatkan lupus (sekitar 10% dari orang dengan lupus memiliki anggota keluarga dengan penyakit). Begitu juga pada anak- anak kemungkinan lupus disebabkan karena beberapa faktor tersebut Adapun diagnosis terhadap anak yang menderita lupus yaitu : penurunan berat badan ruam kehilangan nafsu makan nyeri sendi nyeri otot kelenjar bengkak rambut rontok sakit perut mual diare muntah sensitivitas terhadap matahari luka mulut Manifestasi sistem muskulo skeletal Dapat berupa artalgia yang hampir di jumpai sekitar 70% atau atritis yang di tandai dengan sendi yang bengkok, kemerahan yang kadang - kadang disertai efusi, sendi yang sering tekena antara lain sendi jari – jari tangan, siku, bahu, dan lutut. Artritis pada SLE kadang menyerupai artritis reumatoid, bedanya adalah artritis pada SLE sifatnya nonerosif Sistem mukokutaneus a. Kutaneus lupus akut: malar rash (butterfly rash) merupakan tanda spesifik pada SLE, yaitu bentukan ruam pada kedua pipi yang tidak melebihi lipatan nasolabial dan di tandai dengan adanya ruam pada hidung yang menyambung dengan ruam yang ada di pipi Ditemuka hampir pada 70% pasien . manifestasi kutaneus nonspesifik lupus tergantung pada pembuluh darah yang terkena . bentuknya bermacam macam antara lain : · Urtikaria · Ulkus · Purpura · Bulosa, bentuk ini akibat dari hilangnya integritas dari dermal dan epidermal junction · Raynould phenomenon Gambaran khas dari raynouls phenomenon ini adanya vasospasme, yang di tandai dengan sianosis yang berubah menjadi bentuk kemerahan bila terkena panas. Kadanga disertai dengan nyeri. Raynould phenomenon ini sangat terkait dengan antibodi U1 RNP Alopesia Akibat kerontokan rambut yang bersifat sementara terkai dengan aktifitas penyakitbiasnya bersifat difus tanpa adanya jaringan parut. Kerontokan rambut biasanya di mulai pada garis rambut depan. Pada keadaan tertentu bisa menimbulkan alopecia yang menetap di sebabkan oleh diskoid lupus yang meninggalkan jaringan paru Nodul rheumatoid Ini dikaitkan dengan antibodi Ro yang positif dan adanya reumatoid like artritis Perubahan pigmentasi Bisa berupa hipo atau hiperpigmentasi pada daerah yang terpapar sinar matahari · Kuku. Manifestasinya bisa berupa nail bed atrofy atau telangektasi pada kutikula kuku · Luka mulut (oral ulcer) luka pada mulut yang terdapat pada palatum molle atau durum mukosa pipi, gusi dan biasanya tidak nyeri Manifestasi pada paru Dapat berupa pnemonitis, pleuritis, atau pun pulmonary haemorrhage, emboli paru, hipertensi pulmonal, pleuritis ditandai dengan nyeri dada atau efusi pleura, atau friction rub pada pemeriksaan fisik. Efusi pleura yang di jumpai biasanya jernih dengan kadar protein <10.000 kadar glukosa normal Manifestasi pada jantung Dapat berupa perikarditis, efusi perkardium, miokarditis, endokarditis, kelainan katup penyakit koroner, hipertensi , gagal jantung , dan kelainan konduksi. Manifestasi jantung tersering adalah kelainan perikardium berupa perikarditis dan efusi perikardium 66%, yang jarang menimbulkan komplikasi tamponade jantung Manifestasi hematologi Manifestasi kelainan hematologi yang terbanyak adalah bentuk anemia karena penyakit kronis, anemia hemolitik autoimun hanya di dapatkan pada 10 % penderita. Selain anemia juga dapat di jumpai leukopenia, limphopenia, nitropenia, trombopenia Manifestasi pada ginjal Dikenal dengan lupus nefritis. Angka kejadiannya mencapai hampir 50 % dan melibatkan kelainan glomerulus Manifestasi sistem gastrointestinal Dapat berupa hepatosplenomegali non spesifik, hepatitis lupoid, keradangan sistem saluran makanan (lupus gut), kolitis KOMPLIKASI Lupus mungkin terlihat sebagai penyakit yang biasa terjadi pada kulit. Namun jika tidak segera ditangani, lupus bisa menjadi momok bagi kehidupan Anda. Berikut ini adalah beberapa komplikasi yang bisa terjadi jika penyakit lupus tidak ditangani dengan cepat dan tepat: Penyakit ginjal Jika terjadi pembengkakan pada kaki atau pergelangan kaki setelah Anda divonis mengidap lupus, maka itu adalah tanda bahwa eksresi cairan pada tubuh Anda sudah tidak normal Penyakit jantung Komplikasi jantung yang paling umum terjadi pada penderita lupus adalah terjadinya infeksi pada selaput pembungkus jantung, penebalan pembuluh darah, dan melemahnya otot-otot jantung. 3. Penyakit paru-paru 1 dari 3 orang penderita lupus akan mengalami infeksi pada selaput pembungkus paru-paru. Jika ini terjadi maka pasien akan merasakan sakit saat bernapas hingga batuk berdarah Gangguan peredaran darah darah Untuk penyakit yang satu ini pada penderita lupus, biasanya tidak ditemukan gejala yang dapat dideteksi secara langsung. Gangguannya antara lain seperti terganggunya distribusi oksigen dalam darah atau berkurangnya produksi sel darah putih, dan anemia. Penatalaksanaan medis Tujuan dari pengobatan SLE adalah untuk mengurangi gejala penyakit, mencegah terjadinya inflamasi dan kerusakan jaringan, memperbaiki kualitas hidup pasien, memperpanjang ketahanan pasien, memonitor manifestasi penyakit, menghindari penyebaran penyakit, serta memberikan edukasi kepada pasien tentang manifestasi dan efek samping dari terapi obat yang diberikan. Karena banyaknya variasi dalam manifestasi klinik setiap individu maka pengobatan yang dilakukan juga sangat individual tergantung dari manifestasi klinik yang muncul. Pengobatan SLE meliputi terapi nonfarmakologi dan terapi farmakologi (Herfindal et al., 2000). Terapi Nonfarmakologi Pada sinar matahari ketika akan beraktivitas di luar rumah (Delafuente, 2002). Gejala yang sering muncul pada penderita SLE adalah lemah sehingga diperlukan keseimbangan antara istirahat dan kerja, dan hindari kerja yang terlalu berlebihan. Penderita SLE sebaiknya menghindari merokok karena hidrasin dalam tembakau diduga juga merupakan faktor lingkungan yang dapat memicu terjadinya SLE. Tidak ada diet yang spesifik untuk penderita SLE (Delafuente, 2002). Tetapi penggunaan minyak ikan pada pasien SLE yang mengandung vitamin E 75 IU and 500 IU/kg diet dapat menurunkan produksi sitokin proinflamasi seperti IL-4, IL-6, TNF-a, IL-10, dan menurunkan kadar antibodi anti-DNA Aktivitas Pasien lupus sebaiknya tetap beraktivitas normal. Olahraga diperlukan untuk mempertahankan densitas tulang dan berat badan normal. Tetapi tidak boleh berlebihan karena lelah dan stress sering dihubungkan dengan kekambuhan. Pasien disarankan untuk menghindari sinar matahari, bila terpaksa harus terpapar matahari harus menggunakan krim pelindung matahari (waterproof sunblock) setiap 2 ja Terapi Farmakologi Terapi farmakologi untuk SLE ditujukan untuk menekan sistem imun dan mengatasi inflamasi. Umumnya pengobatan SLE tergantung dari tingkat keparahan dan lamanya pasien menderita SLE serta manifestasi yang timbul pada setiap pasien. - NSAID Efek samping penggunaan NSAID adalah perdarahan saluran cerna, ulser, nefrotoksik, kulit kemerahan, dan alergi Penatalaksanaan keperawatan a. Pendidikan terhadap pasien Pasien diberikan penjelasan mengenai penyakit yang dideritanya (perjalanan penyakit, komplikasi, prognosis), sehingga dapat bersikap positif terhadap penanggulangan penyakit. B, Monitoring yang teratur c. Penghematan enersi Pada kebanyakan pasien kelelahan merupakan keluhan yang menonjol. Diperlukan waktu istirahat yang terjadwal setiap hari dan perlu ditekankan pentingnya tidur yang cukup. d. Fotoproteksi Kontak dengan sinar matahari harus dikurangi atau dihindarkan. Dapat juga digunakan lotion tertentu untuk mengurangi kontak dengan sinar matahari langsung. Mengatasi infeksi Pasien SLE rentan terhadap infeksi. Jika ada demam yang tak jelas sebabnya, pasien harus memeriksanya. Data laboratorium a. Anti ds-DNA ( pemeriksaan darah untuk identifikasi LUPUS Batas normal : 70 – 200 IU/mL Negatif : < 70 IU/mL Positif : > 200 IU/mL Diagnosa keperawatan Gangguan rasa nyaman nyeri kronik berhubungan dengan inflamasi Gangguan integritas kulit berhubungan dengan kompleks imun, ketidakseimbangan nutrisi Intoleransi aktifitas berhubungan engan kelelahan dan penurunan proses kognitif NOC Control nyeri p. 326 Defenisi: perilaku individu dalam mengontrol nyeri. Indicator: § Mengakui factor penyebab § Mengetahui nyeri § Menggunakan obat analgesic § Menjelaskan gejala nyeri § Melaporkan control nyeri yang telah dilakukan Pain management (Manajemen nyeri) p. 412 Aktivitas: o Lakukan pengkajian nyeri secara komprehensif termasuk lokasi karakteristik, durasi, frekuensi, kualitas, dan factor presipitasi o Observasi reaksi non verbal dari ketidaknyamanan o Gunakan teknik komunikasi terapeutik untuk mengetahui pengalaman nyeri pasien o Kaji budaya yang mempengaruhi respion nyeri o Determinasi akibat nyeri terhadap kualitas hidup o Bantu pasien dan keluarga untuk mencari dan menemukan dukungan o Control ruangan yang dapat mempengaruhi nyeri o Kurangi factor presipitasi nyeri Pilih dan lakukan penanganan nyeri o Ajarkan pasien untuk memonitor nyeri o Kaji tipe dan sumber nyeri untuk menentukan intervensi o Berikan analgetik untuk mengurangi nyeri o Evaluasi keefektifan control nyeri o Tingkatkan istirahat o Kolaborasikan dengan dokter jika ada keluhan dan tindakan nyeri tidak berhasil o Monitor penerimaan pasien tentang manajemen nyeri NANDA Gangguan integritas kulit b.d penumpukan kompleks imun, ketidakseimbangan nutrisi. Defenisi: perubahn epidermis dan dermis Batasan karakteristik: · Gangguan lapisan kulit · Gangguan penampilan kulit · Inflasi struktur tubuh NOC Integritas jaringan: kulit dan membrane mukosa p. 427 Defenisi : keutuhan struktur dan fungsi fisiologis normal kulit dan membrane mukosa. Indicator: § Temperature jaringan dalam batas normal § Sensasi § Pigmentasi § Tekstur § Lesi jaringan § Perfusi jaringan § Keutuhan kulit NIC Perawatan kulit p. 512 Defenisi: mengumpulkan dan menganalisis data pasien dalam memelihara integritas kulit dan membrane mukosa. Aktivitas: o Mengobservasi warna, panas, pembengkakan,tekstur, dan edema ekstremitas o Menginspeksi kulit dan membrane mukosa apakah kemerahan atau panas tinggi Memonitoring area kulit yang kemerahan dan mengalami gangguan o Memonitor kulit dan membrane mukosa terhadap perubahan warna dan memar o Monitor warna kulit o Monitor suhu kulit TERIMA KASIH