Anda di halaman 1dari 14

Muh. Fachreza P.

Goma
111 2016 2154
Demam tifoid
 Definisi

Demam tifoid merupakan suatu penyakit infeksi
sistemik yang disebabkan oleh Salmonella typhi
atau Salmonella Paratyphi dari Genus Salmonella.
yang masih dijumpai secara luas di berbagai
negara berkembang yang terutama terletak di
daerah tropis dan subtropis. Penyakit ini
ditularkan melalui konsumsi makanan atau
minuman yang terkontaminasi oleh tinja atau
urin orang yang terinfeksi.
ETIOLOGI
Demam tifoid disebabkan oleh kuman Salmonella typhi,
Salmonella paratypi A,B, dan C. Salmonella typhi merupakan
basil gram-negatif, bersifat aerobic, bergerak dengan rambut


getar dan bersifat tidak berspora. Kuman ini mempunyai 3
macam antigen:
 Antigen O (somatic), terletak pada lapisan luar yang
mempunyai komponen protein, lipopolisakarida (LPS) dan
lipid. Sering disebut endotoksin.
 Antiegn H (flagella), terdapat pada flagella, fimbriae dan
pili dari kuman , berstruktur kimia protein.
 Antigen Vi (antigen permukaan), pada selaput dinding
kuman untuk melindungi fagositosis dan berstruktur kimia
protein.
EPIDEMIOLOGI
Demam tifoid merupakan penyakit infeksi yang


dijumpai di seluruh dunia, secara luas di daerah
tropis dan subtropis terutama di daerah dengan
kualitas sumber air yang tidak memadai dan standar
higienis dan sanitasi yang rendah yang mana di
Indonesia dijumpai dalam keadaan endemik
World Health Organization memperkirakan
terdapat 17 juta kasus demam tifoid diseluruh dunia
dengan insiden 600 ribu kasus kematian tiap tahun.
Sementara itu, di negara-negara dengan status
endemis demam tifoid sebanyak 95 persen
merupakan kasus rawat jalan, sehingga insiden yang
sesungguhnya 15-25 kali lebih besar dari laporan
rawat inap rumah sakit. Di Indonesia, insiden demam
tifoid masih tinggi, bahkan menempati urutan ketiga
di antara negara-negara di dunia.4
Patofisiologi


GEJALA KLINIS

Masa inkubasi dapat berlangsung 7-21 hari. Pada
umumnya 10-12 hari. Pada awal penyakit keluhan
dan gejala penyakit tidak khas, berupa :
 anoreksia
 Lemas
 Sakit kepala
 Nyeri otot
 Lidah kotor
 Gangguan perut (kembung dan sakit)
 Demam intermitten (>7 hari)
Pagi suhunya lebih rendah atau normal, sore dan
malam lebih tinggi
 Gangguan Saluran Cerna

1. Foeter ex ore
2. bibir kering dan pecah-pecah
3. Nyeri ulu hati, mual, muntah
4. konstipasi atau diare
 Gangguan Kesadaran ( apatis sampai somnolen)
 Hepatospelomegali
 Bradikardia Relative
 Rose Spot
PEMERIKSAAN PENUNJANG

Darah Rutin  Uji Widal


Titer “O” yang tinggi atau
(leukopenia- kenaikan titer > 1/160
leukositosis,trombositopenia, meningkat 4-10 minggu
anemia ringan, terkadang
SGOT/SGPT meningkat) Titer “H” yang tinggi >1/160
10-12 minggu

Uji Tubex
<2 Negatif
Kultur Darah
3 borderline
4-5 Positif
>6 Positif
PENATALAKSANAAN

 Istirahat dan perawatan, dengan tujuan



mencegah komplikasi dan mempercepat
penyembuhan.
Mobilisasi pada pasien tifoid adalah
Hari 1  duduk 2 x 15 menit
Hari 2  duduk 2 x 30 menit
Hari 3  jalan
Hari 4  pulang
 Diet dan terapi penunjang
 Pemberian Antibiotik, dengan tujuan
menghentikan dan mencegah penyebaran
kuman

Kloramfenikol
 Quinolone
(dosis (Ciprofloxacin
4x500mg/hr) 2x500mg)

Ceftriakson Ampicilin &


(dosis 2- Amoksisilin
4gr/hr) (dosis 500mg)

Kotrimoxazole
(Dosis 2x160-
400mg)/hr
KOMPLIKASI

 Abdomen : Perforasi usus terutama ileum,
perdarahan saluran cerna, Hepatitis, kholesistitis
 Kardiovaskuler : Miokarditis Syok
 Neuropskiatri : ensefalopati, delirium, psikotik,
meningitis, gangguan koordinasi
 Respirasi : Bronchitis, Pneumonia
 Hematologi : Anemia dan koagulasi intravascular
diseminata KID
 Komplikasi ginjal : glomerulonephritis, pielonefritis,
perinefritis
 Komplikasi tulang : osteomyelitis, periostitis, atritis
pencegahan
Vaksinasi
Konsumsi makanan
sehat

Meningkatkan higine
Perbaiki sanitasi
makanan dan
lingkungan
minuman

Memberikan
pendidikan kesehatan
untuk hidup bersih
dan sehat

WASSALAM

Anda mungkin juga menyukai