1.Alasan Utama Masuk Rumah Sakit dan Perjalanan Penyakit Saat Ini
a.Keluhan Utama Saat Masuk Rumah Sakit
Pasien mengeluh masih merasa sesak napas dan nyeri pada seluruh tulang,
batuk berlendir, pasien mengatakan tidak ada nafsu makan semenjak satu
bulan yang lalu.
b.Keluhan Utama Saat Pengkajian
Pasien mengatakan keluhan yang paling mengganggu saat ini yaitu merasa
sesak napas
2.Riwayat Kesehatan Sekarang
Pasien mengeluh masih merasa sesak napas dan nyeri pada seluruh tulang,
merasa badanya panas, pasien mengatakan tidak ada nafsu makan semenjak
satu bulan yang lalu. Berat badan sebelum sakit 60 kg, tinggi badan 158 dan
IMT : 24,04 (Normal). Pasien dirawat di ruang Nusa Indah RS Bina Usada
dengan diagnosa medis suspek B24 + Tb Paru dengan menggunakan IVFD
cairan NaCl 20 tpm, bantuan oksigenisasi dengan binasal canul 4 lpm.
3.Riwayat Kesehatan Dahulu
Pasien mengatakan tidak mempunyai penyakit keturunan, tidak mempunyai
penyakit berat dan mempunyai riwayat penyakit menular yaitu HIV/AIDS
suspek TB Paru. Pasien mengatakan sebelumnya tidak pernah dirawat di
Rumah Sakit dan riwayat operasi tidak ada. Jika sakit pasien mengatakan
berobat ke dokter atau puskesmas terdekat.
4.Riwayat Alergi
Pasien mengatakan tidak memiliki alergi terhadap obat-obatan, makanan,
udara, debu, iklim atau cuaca, maupun hewan.
5.Riwayat Kesehatan Keluarga
Pasien mengatakan keluarga tidak mempunyai riwayat penyakit keturunan,
penyakit berat dan penyakit menular.
6.Genogram
Keterangan genogram :
:laki-laki
:perempuan
:menikah
:keturunan
:pasien
: tinggal serumah
H. Pola Fungsi Kesehatan
Satuan
2. Pasien mengatakan lidahnya terasa pahit 1. Pasien tampak menahan nyeri, meringis dan gelisah
2. Pasien tampak pucat
3. Pasien mengatakan aktivitas dibantu orang
3. Hb: 9 gr/dL
(keluarga)
Leukosit : 25.000/uL
4. Pasien mengeluh mengalami penurunan berat Trombosit : 160.000/uL
badan LED : 30mm
ANALISA DATA
No Tanggal/ Jam Data Fokus Masalah Penyebab
DO:
1. Pasien tampak pucat
2. Pasien tampak lemas
3. suhu tubuh 38,20C.
3 04 Maret 2017 DS: Nyeri Akut Agen Cedera Biologis
DO :
1. Pasien tampak menahan
nyeri, meringis dan gelisah
4 04 Maret 2017 DS: Gangguan keseimbangan Asupan Makanan yang
Kurang
10.00 wita 1. pasien mengatakan memang nutrisi, kurang dari
tidak ada nafsu makan kebutuhan
semenjak 1 bulan yang lalu
2. Pasien mengatakan lidahnya
terasa pahit
3. Pasien mengeluh mengalami
penurunan berat badan.
DO:
1. Pasien tampak kurus dengan
:
Bb: 38 kg
TB: 158 cm
IMT : 15,22
5 DS:
04 Maret 2017 Risiko tinggi infeksi Pertahanan primer
1. pasien mengeluh masih sesak napas
1.
RENCANAKeperawatan
KEPERAWATAN Hasil
Bersihan jalan napas tidak Setelah diberikan tindakan a. Kaji ulang fungsi a. Penurunan bunyi napas indikasi
efektif berhubungan keperawatan selama 3x24 jam pernapasan: bunyi napas, atelektasis, ronki indikasi
dengan sekret kental, diharapkan kebersihan jalan kecepatan, irama, akumulasi
kelemahan, upaya batuk napas efektif, dengan criteria kedalaman dan secret/ketidakmampuan
buruk hasil: penggunaan otot aksesori. membersihkan jalan napas
1. Mempertahankan jalan b. Catat kemampuan untuk sehingga otot aksesori digunakan
napas pasien. mengeluarkan secret atau dan kerja pernapasan meningkat
2. Mengeluarkan sekret tanpa batuk efektif, catat b. Pengeluaran sulit bila sekret
bantuan. karakter, jumlah sputum, tebal, sputum berdarah akibat
3. Menunjukkan prilaku untuk adanya hemoptisis. kerusakan paru atau luka
memperbaiki bersihan jalan c. Berikan pasien posisi semi bronchial yang memerlukan
napas. atau Fowler, evaluasi/intervensi lanjut
4. Berpartisipasi dalam Bantu/ajarkan batuk c. Meningkatkan ekspansi paru,
program pengobatan sesuai efektif dan latihan napas ventilasi maksimal membuka
kondisi. dalam. area atelektasis dan peningkatan
5. Mengidentifikasi potensial d. Bersihkan sekret dari gerakan sekret agar mudah
komplikasi dan melakukan mulut dan trakea, suction dikeluarkan.
tindakan tepat. bila perlu. d. Mencegah obstruksi/aspirasi.
e. Pertahankan intake cairan Suction dilakukan bila pasien
minimal 2500 ml/hari tidak mampu mengeluarkan
kecuali kontraindikasi. sekret.
f. Lembabkan udara/oksigen e. Membantu mengencerkan secret
inspirasi. sehingga mudah dikeluarkan.
Kolaborasi f. Mencegah pengeringan membran
g. Berikan obat: agen mukosa.
mukolitik, bronkodilator, g. Menurunkan kekentalan sekret,
kortikosteroid sesuai lingkaran ukuran lumen
indikasi. trakeabronkial, berguna jika
terjadi hipoksemia pada kavitas
yang luas.
2. Hipertermi Setelah diberikan a. Kaji suhu tubuh a. Mengetahui peningkatan suhu
pasien tubuh, memudahkan intervensi
berhubungan tindakan b. Mengurangi panas dengan
denganinfeksi keperawatan b. Beri kompres air
pemindahan panas secara
hangat konduksi. Air hangat mengontrol
virus selama 3x24 jam c. Berikan/anjurkan pemindahan panas secara
diharapkan suhu pasien untuk banyak perlahan tanpa menyebabkan
tubuh kembali minum 1500-2000 hipotermi atau menggigil.
normal dengan cc/hari (sesuai c. Untuk mengganti cairan tubuh
yang hilang akibat evaporasi
Kriteria hasil : toleransi)
d. Memberikan rasa nyaman dan
a. Suhu tubuh d. Anjurkan pasien pakaian yang tipis mudah
36°C-37°C untuk menggunakan menyerap keringat dan tidak
pakaian yang tipis merangsang peningkatan suhu
dan mudah tubuh.
menyerap keringat e. Mendeteksi dini kekurangan
cairan serta mengetahui
e. Observasi intake dan
keseimbangan cairan dan
output, tanda vital elektrolit dalam tubuh. Tanda
(suhu, nadi, tekanan vital merupakan acuan untuk
darah) tiap 3 jam mengetahui keadaan umum
sekali atau sesuai pasien.
indikasi f. Pemberian cairan sangat penting
bagi pasien dengan suhu tubuh
f. Kolaborasi :
yang tinggi. Obat khususnya
pemberian cairan untuk menurunkan panas tubuh
intravena dan pasien.
pemberian obat
sesuai program.
3. Nyeri akut Setelah diberikan tindakan a. Observasi karakteristik nyeri, a. Nyeri merupakan respon
berhubungan keperawatan selama 3x24 mis tajam, konstan , ditusuk. subjekstif yang dapat diukur.
b. Perubahan frekuensi jantung
dengan agen jam diharapkan rasa nyeri Selidiki perubahan karakter
TD menunjukan bahwa pasien
cedera biologis dapat berkurang atau /lokasi/intensitas nyeri mengalami nyeri, khususnya
terkontrol, dengan criteria b. Pantau TTV bila alasan untuk perubahan
hasil: c. Berikan tindakan nyaman mis, tanda vital telah terlihat.
1. Menyatakan nyeri pijatan punggung, perubahan c. Tindakan non analgesik
berkurang atauter posisi, musik tenang, diberikan dengan sentuhan
lembut dapat menghilangkan
kontrol relaksasi/latihan nafas
ketidaknyamanan dan
1. Pasien tampak rileks d. Tawarkan pembersihan mulut memperbesar efek terapi
dengan sering. analgesik.
e. Anjurkan dan bantu pasien d. Pernafasan mulut dan terapi
dalam teknik menekan dada oksigen dapat mengiritasi dan
selama episode batukikasi. mengeringkan membran
mukosa, potensial
f. Kolaborasi dalam pemberian
ketidaknyamanan umum.
analgesik sesuai indikasi e. Alat untuk mengontrol
ketidaknyamanan dada
sementara meningkatkan
keefektifan upaya batuk.
f. Obat ini dapat digunakan
untuk menekan batuk non
produktif, meningkatkan
kenyamanan
4. Gangguan Setelah diberikan tindakan a. Catat status nutrisi a. Berguna dalam
keperawatan selama 3x24 paasien: turgor kulit, mendefinisikan derajat
keseimbangan jam diharapkan kebutuhan timbang berat badan, masalah dan intervensi yang
nutrisi, kurang nutrisi adekuat, dengan integritas mukosa mulut, tepat
dari kebutuhan kriteria hasil: kemampuan menelan, b. Membantu intervensi
berhubungan 1. Menunjukkan berat adanya bising usus, riwayat kebutuhan yang spesifik,
badan meningkat mual/rnuntah atau diare. meningkatkan intake diet
dengan asupan mencapai tujuan dengan b. Kaji ulang pola diet pasien pasien.
makanan yang nilai laboratoriurn yang disukai/tidak disukai. c. Mengukur keefektifan
kurang normal dan bebas tanda c. Monitor intake dan output nutrisi dan cairan.
malnutrisi. secara periodik. d. Dapat menentukan jenis
2. Melakukan perubahan d. Catat adanya anoreksia, diet dan mengidentifikasi
pola hidup untuk mual, muntah, dan pemecahan masalah untuk
meningkatkan dan tetapkan jika ada meningkatkan intake
mempertahankan berat hubungannya dengan nutrisi.
badan yang tepat. medikasi. Awasi frekuensi, e. Membantu menghemat
volume, konsistensi Buang energi khusus saat demam
Air Besar (BAB). terjadi peningkatan
e. Anjurkan bedrest. metabolik.
f. Lakukan perawatan mulut f. Mengurangi rasa tidak enak
sebelum dan sesudah dari sputum atau obat-obat
tindakan pernapasan. yang digunakan yang dapat
g. Anjurkan makan sedikit dan merangsang muntah.
sering dengan makanan g. Memaksimalkan intake
tinggi protein dan nutrisi dan menurunkan
karbohidrat. iritasi gaster.
h. Kolaborasi: h. Memberikan bantuan dalarn
Rujuk ke ahli gizi untuk perencaaan diet dengan
menentukan komposisi diet. nutrisi adekuat unruk
a. Awasi pemeriksaan kebutuhan metabolik dan
laboratorium. (BUN, diet.
5
Risiko tinggi Setelah diberikan a. Review patologi penyakit fase a. Membantu pasien agar mau mengerti
aktif/tidak aktif, penyebaran dan menerima terapi yang diberikan
infeksi tindakan infeksi melalui bronkus pada untuk mencegah komplikasi. b. Orang-
penyebaran / keperawatan selama jaringan sekitarnya atau aliran orang yang beresiko perlu program terapi
darah atau sistem limfe dan
aktivitas ulang 3x24 jam diharapkan obat untuk mencegah penyebaran
resiko infeksi melalui batuk,
infeksi.
infeksi tidak terjadi bersin, meludah, tertawa.,
c. Kebiasaan ini untuk mencegah
ciuman atau menyanyi.
berhubungan penyebaran/ aktivitas b. Identifikasi orang-orang yang terjadinya penularan infeksi.
dengan ulang infeksi, dengan beresiko terkena infeksi seperti d. Mengurangi risilio penyebaran infeksi.
anggota keluarga, teman, orang e. Febris merupakan indikasi terjadinya
pertahanan kriteria hasil: dalam satu perkumpulan. infeksi.
primer tidak 1. Mengidentifikasi c. Anjurkan pasien menutup mulut f. Pengetahuan tentang faktor-faktor ini
dan membuang dahak di tempat membantu pasien untuk mengubah gaya
adekuat, fungsi intervensi untuk penampungan yang tertutup jika hidup dan menghindari/mengurangi
silia menurun/ mencegah/menur batuk. keadaan yang lebih buruk.
statis sekret, unkan resiko d. Gunakan masker setiap
g. Periode menular dapat terjadi hanya 2-
melakukan tindakan.
malnutrisi. penyebaran 3 hari setelah permulaan kemoterapi jika
e. Monitor temperatur.
sudah terjadi kavitas, resiko, penyebaran
infeksi. f. Identifikasi individu yang berisiko
infeksi dapat berlanjut sampai 3 bulan.
tinggi untuk terinfeksi ulang
2. Menunjukkan/mel Tuberkulosis paru, seperti: h. INH adalah obat pilihan bagi penyakit
akukan perubahan alkoholisme, malnutrisi, operasi Tuberkulosis primer dikombinasikan
bypass intestinal, menggunakan dengan obat-obat lainnya. Pengobatan
pola hidup untuk obat penekan imun/ jangka pendek INH dan Rifampisin selama
meningkatkan kortikosteroid, adanya diabetes 9 bulan dan Etambutol untuk 2 bulan
melitus, kanker. pertama.
lingkungan yang. g. Tekankan untuk tidak i. Obat-obat sekunder diberikan jika obat-
aman menghentikan terapi yang
obat primer sudah resisten
dijalani.
j. Untuk mengawasi keefektifan obat dan
h. Kolaborasi:
Pemberian terapi INH, etambutol, efeknya serta respon pasien terhadap
Rifampisin terapi
a. Pemberian terapi Pyrazinamid
(PZA)/Aldinamide, para-amino
salisik (PAS), sikloserin,
streptomisin.
b. Monitor sputum BTA
CATATAN PERKEMBANGAN
DX I 1. Menunjukan jalan nagas yang paten (klien tidak merasa tercekik, irama nafas, frekuensi
pernafasan rentang normal, tidak ada suara nafas tambahan (abnormal).
2. Tanda-tanda vital dalam rentang normal (suhu, nadi, pernafasan, takanan darah).
DX II 1. Pasien mampu mengontrol nyeri (tahu penyebab nyeri, mampu menggunakan teknik
nonfarmakologi untuk mengurangi nyeri, mencari bantuan)
2. Melaporkan bahwa nyeri berkurang dengan manajemen nyeri
3. Mampu mengenali nyeri (skala, intensitas, frekuensi, dan tanda nyeri)
4. Mengatakan rasa nyaman setelah nyeri berkurang