Anda di halaman 1dari 16

SIAPA MALAIKAT ITU

?????
SIFAT – SIFAT MALAIKAT
Tentang sifat – sifat malaikat, Al-Qur’an
menerangkan bahwa mereka adalah :
a. Hamba ALLAH yang paling mulia, yang selalu taat
tidak pernah durhaka, tidak pernah berbuat
maksiat dan tidak pernah menentang perintah
ALLAH.
b. Malaikat bukan laki – laki dan bukan pula berjenis
perempuan.
c. Malaikat tidak makan dan minum
d. Malaikat dinyatakan sebagai makhluk ALLAH SWT
yang memiliki sayap yang banyak .
Jumlah malaikat sangat banyak, tidak ada yang
dapat mengetahui jumlah sesungguhnya kecuali ALLAH,
mereka mengemban tugas dengan fungsi yang berbeda
– beda. Mereka menjalankannya secara profesional,
mereka tidak pernah mengingkari tugas dan tidak pernah
istirahat dalam menjalankan tugas yang dibebankan
kepadanya, dilakukannya dengan penuh ketundukan
dan kepatuhan kepada Allah SWT. Oleh karena itu, Allah
SWT memberiakn tugas – tugas tertentu kepada setiap
mereka diantaranya, yaitu :
a.Tugas Malaikat Di Alam Roh
- bertasbih, serta patuh dan tunduk kepada ALLAH
- Memikul Arsy
- Memberi salam kepada ahli surga
-Meyiksa kepada ahli neraka
b. Nama dan Tugas Malaikat secara Khusus
1. Jibril : menyampaikan wahyu
2. Mikail : memberikan rezeki (menurunkan hujan)
3. Israfil : meniup sangkakala
4. Izrail : mencabut nyawa
5. Munkar
6. Nakir : keduanya (malaikat munkar dan nakir)
bertugas menanya perbuatan baik dan jahat
manusia dalam kubur.
7. Rakib : mencatat perbuatan baik
8. Atid : mencatat perbuatan buruk
9. Malik : menjaga neraka
10. Ridhwan : menjaga surga
3. FUNGSI IMAN KEPADA MALAIKAT
Beriman kepada malaikat memiliki pengaruh yang
agung dalam kehidupan setiap mukmin, yaitu :
1. Mengetahui keagungan, kekuatan serta kesempurnaan
kekuasaan-Nya. Sebab keagungan (sesuatu) yang
diciptakan (makhluk) menunjukkan keagungan yang
menciptakan (al-Khaliq). Dengan demikian akan
menambah pengagungan dan pemuliaan seorang
mukmin kepada Allah, di mana Allah menciptakan para
malaikat dari cahaya dan diberiNya sayap-sayap.
2. Senantiasa istiqomah (meneguhkan pendirian) dalam
menaati Allah ta’ala. Karena barangsiapa beriman
bahwa para malaikat itu mencatat semua amal
perbuatannya, maka ini menjadikannya semakin takut
kepada Allah, sehingga ia tidak akan berbuat maksiat
kepada-Nya, baik secara terang-terangan maupun
secara sembunyi-sembunyi.
3. Bersabar dalam menaati Allah serta merasakan
ketenangan dan kedamaian. Karena sebagai
seorang mukmin ia yakin bahwa bersamanya
dalam alam yang luas ini ada ribuan malaikat
yang menaati Allah dengan sebaik-baiknya
dan sesempurna-sempurnanya.
4. Bersyukur kepada Allah atas perlindungan-Nya
kepada anak Adam, dimana ia menjadikan
sebagian dari para malaikat sebagai penjaga
mereka.
5. Waspada bahwa dunia ini adalah fana dan
tidak kekal, yakni ketika ia ingat Malaikat Maut
yang suatu ketika akan diperintahkan untuk
mencabut nyawanya. Karena itu, ia akan
semakin rajin mempersiapkan diri menghadapi
hari Akhir dengan beriman dan beramal shalih.
Iman kepada malaikat adalah percaya dan
membenarkan dengan sepenuh hati bahwa malaikat
Allah SWT benar-benar ada. Keberadaan malaikat bersifat
gaib, artinya tidak dapat dilihat oleh mata, tetapi
keberadaannya dapat diketahui dan dipahami, seperti
adanya wahyu yang diterima oleh para nabi dan rasul.
Para nabi dan rasul tersebut menerima wahyu melalui
perantara malaikat Allah SWT.
Iman kepada malaikat adalah rukun iman yang ke-
2. Rukun iman yang jumlahnya ada 6 merupakan satu
kesatuan yang tidak dapat dipisah-pisahkan, juga tidak
dapat dipilih-pilih. Sehingga tidak disebut orang beriman
jika tidak meyakini salah satu dari rukun iman tersebut.
Pertama: Mengimani adanya mereka.
Yaitu kepercayaan yang pasti tentang keberadaan
para malaikat. Tidak seperti yang dipahami oleh
sebagian orang bahwa malaikat adalah hanya
sebuah ‘kata’ yang bermakna konotasi yang berarti
kebaikan atau semacamnya. Allah Ta’ala telah
menyatakan keberadaan mereka dalam firman-Nya
yang artinya: “Sebenarnya (malaikat-malaikat itu)
adalah hamba-hamba yang dimuliakan, mereka itu
tidak mendahului-Nya dengan perkataan dan mereka
mengerjakan perintah-perintah-Nya.” (QS. Al-
Anbiyaa’: 26-27)
Kedua: Mengimani nama-nama malaikat yang
telah kita ketahui, sedangkan malaikat yang tidak
diketahui namanya wajib kita imani secara global.
Di antara dalil yang menunjukkan banyaknya
bilangan malaikat dan tidak ada yang dapat
menghitungnya kecuali Allah Ta’ala adalah
sebuah hadits shahih yang berkaitan dengan
baitul makmur. Di dalam hadits tersebut Rasulullah
shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:
“Sesungguhnya baitul makmur berada di langit
yang ketujuh setentang dengan Ka’bah di bumi,
setiap hari ada 70 ribu malaikat yang shalat di
dalamnya kemudian apabila mereka telah keluar
maka tidak akan kembali lagi.” (HR. Bukhari &
Muslim)
Ketiga: Mengimani sifat-sifat malaikat yang kita ketahui.
Seperti misalnya sifat Jibril, dimana Nabi mengabarkan
bahwa beliau shallallahu’alaihi wa sallam pernah melihat
Jibril dalam sifat yang asli, yang ternyata mempunyai enam
ratus sayap yang dapat menutupi cakrawala (HR. Bukhari).
Dalam sebuah hadits yang diriwayatkan oleh Imam Ahmad
dalam musnadnya dari Abdullah bin Mas’ud radhiyallahu
‘anhu, ia berkata: “Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam
pernah melihat malaikat Jibril dalam bentuk aslinya yang
mempunyai enam ratus sayap, setiap sayap menutup ufuk,
dari sayapnya berjatuhan berbagai warna, mutiara dan
permata yang hanya Allah sajalah yang mengetahui
keindahannya.” (Ibnu Katsir berkata dalam Bidayah Wan
Nihayah bahwa sanad hadits ini bagus dan kuat, sedangkan
Syaikh Ahmad Syakir rahimahullah berkata dalam Al-Musnad
bahwa sanad hadits ini shahih)
Keempat, mengimani dengan apa yang kita ketahui
tentang pekerjaan-pekerjaan mereka
Kita mengimani dengan apa yang kita ketahui tentang
pekerjaan-pekerjaan mereka yang mereka tunaikan
berdasarkan perintah Allah Ta’ala, seperti bertasbih
(mensucikan Allah) dan beribadah kepada-Nya tanpa
kenal lelah dan tanpa pernah berhenti.
Tanda - tanda orang beriman
antara lain, yaitu :

1.Berhati – hati dalam berbuat


2. Terdorong untuk selalu
berbuat positif
3. Disiplin dalam melaksanakan
tugas dan kewajiban
4. Hidup tenang dan tentram
Sesunggugnya malaikat memenuhi alam
semesta ini, sampai tidak ada satu jengkal pun di
dunia ini kecuali mereka ada disana. Sebab itulah
Rasulullah melarang kita untuk menghadap kiblat
atau membelakanginya ketika buang air kecil atau
buang air besar. Untuk menghormati para malaikat
yang sedang melakukan shalat dan menghadap
kiblat. Oleh karena itu, iman kepada mereka
hukumnya wajib.
Contoh – contoh perilaku beriman kepada malaikat
:
1. Berkata jujur, menepati janji, dan menjaga
amanah.
2. Sabar, syukur, ikhlas, tawaqal.
3. Selalu mengerjakan perintah-Nya dan menjauhi
segala larangan-Nya.
1. Sifat marah dan kesenangan
Kemarahan adalah bencana yang merusak akal.
Apabila akal sedang lemah, menyeranglah bala
tentara syaitan itu, lagi pula setiap manusia yang
marah, syaitan selalu mempermainkannya,
sebagaimana seorang anak kecil yang
mempermainkan bola.
Dan benar – benar telah disebutkan bahwa
sementara wali – wali Allah berkata pada iblis :
“perlihatkanlah padaku bagaimana cara
engkau menguasai anak cucu Adam”.
Dia berkata “aku menangkapnya ketika marah
dan senang”.
2. Sifat Tama’ (mengharap) Manusia
Benar – benar telah diriwayatkan dari Sofwan bin
Salim, sesungguhnya iblis menjelma kepada Abdullah bin
Hadholah dan berkata kepadanya
“Hi ibnu Hadholah, hafalkanlah sesuatu dariku, aku
akan mengajarkannya kepadamu”.
Berkatalah Abdullah padanya : “aku tidak butuh itu”.
Iblis berkata :”perhatikanlah, kalau dia baik bisa kau
ambil dan kalau buruk kau bisa menolaknya. Hai, Ibnu
Hadholah, janganlah kau meminta kepada manusia dengan
perintah mengharap dan perhatikan bagaimana engkau
waktu marah, karena kalau aku menguasaimu ketika engkau
marah”.
Dari contoh tersebut , kita dapat menyimpulkan
bahwa, jangan sekali – kali kita melakukan perbuatan yang
tidak sesuai syariat. Karena malaikat selalu bersama kita,
untuk mencatat segala amal perbuatan kita.

Anda mungkin juga menyukai