Anda di halaman 1dari 11

A Comparison of Intralesional

Triamcinolone Acetonide
Injection for Primary Chalazion
in Children and Adults

Perbandingan Injeksi Intralesi Triamcicolone


Acetonide untuk Kalazion Primer pada Anak-Anak
dan Orang Dewasa

Hasna Habiba Aulia


(J510170033)
Identitas Jurnal
• A Comparison of Intralesional
Triamcinolone Acetonide Injection for
Judul Primary Chalazion in Children and
Adults

• JackyW. Y. Lee, Gordon S. K. Yau,


Authors Michelle Y. Y. Wong, and Can Y. F. Yuen

Tanggal • 15 October 2014


Publikasi

Dipublikasikan • The ScientificWorld Journal


oleh
Introduction

Kalazion merupakan inflamasi kronik granulomatous karena tersumbatnya


kelenjar meibom

Kalazion biasanya di manajemen konservatif dengan kompres hangat dan


salep mata antibiotic untuk mencegah infeksi sekunder

Untuk lesi-lesi yang persisten, insisi dan kuretase (I&C), injeksi steroid atau
laser karbon dioksida bisa dipertimbangkan

Injeksi intralesi steroid untuk kalazion telah di laporkan menjadi terapi yang
efektif dengan nilai kesuksesan yang tinggi
Metode
Jenis • Studi kasus restropektif
Penelitian
Populasi Subjek dengan diagnosis
Kalazion yang bersedia
Kriteria dilakukan injeksi TA intralesi
setelah kegagalan terapi
konservatif.

Inklusi
Subjek memiliki infeksi kelopak
mata, durasi kalazion <1 bulan,
Kriteria kalazion yang tidak teraba,
kecurigaan tumor ganas, riwayat
peningkatan tekanan intraocular

eksklusi yang diinduksi steroid , atau


subjek yang tidak teratur dalam
follow up setelah dilakukan
injeksi
Metode : Teknik Injeksi
Volume injeksi
Pada pasien yang tidak
disesuaikan diameter ;
kooperatif diberikan
0.05 hingga ; <1 cm =
sedasi kloral hidrat oral Diberikan anestesi topical
2mg/0.05mL TA; 1-1.5 cm
(50mg/kg) 30 menit (proparacaine 0.5%)
= 4mg/0.1 mL TA; dan
sebelum dilakukan
>1.5 cm =6 mg/0.15 mL
prosedur
TA.

Jika tidak memungkinkan


dilakukan pembalikan
Kelopak mata dibalik 
kelopa mata  disinfeksi
TA diinjeksi secara Pasien diberikan salep
kulit dengan usapan
transkonjungtival ke dalam kloramfenikol 1% yang di
isoprofil alcohol 70%. 
sentral lesi dengan jarum aplikasikan 3x1 pada lesi
injeksi dilakukan secara
ukuran 27g.
transkutaneus ke dalam
kalazion

Pasien ditinjau setiap 2


Pasien diberikan advis minggu sekali setelah
untuk melanjutkan dilakukan injeksi TA
kompres hangat 4-6 kali hingga waktu resolusi
sehari selama 10 menit kalazion selesai dengan
sempurna.
Metode : Statistik

Analisis perbedaan antara grup


Pasien di klasifikasikan pediatric dan dewasa memakai
berdasarkan kelas umur : grup Mann Whitney U test :
pediatric (<18 tahun) dan grup • umur, jenis kelamin, lateralitas (letak
dewasa (≥18 tahun). kalazion ; kanan/ kiri), rata-rata ukuran
kalazion (panjang x lebar ), dosis TA dan
waktu resolusi kalazion.
Hasil
Rata-rata umur grup pediatric dan dewasa masing-masing
adalah 7.4 ± 5.5 dan 39.3 ± 16.7 tahun.

Tidak ada perbedaan waktu resolusi kalazion antara pediatrik


(18.2 ± 11.4 hari) dan grup dewasa (16.5 ± 11.0 hari) (P = 0.7)

Tidak ditemukan komplikasi yang sigifikan dari injeksi TA di


kedua grup.

Tidak ditemukan korelasi yang signifikan dari waktu resolusi


kalazion dengan ukuran kalazion (P=0.7) dan dosis TA (P=0.3)
di kedua grup
Diskusi
Dalam penelitian kami, grup pediatric dan grup dewasa memiliki statistic
karakteristik yang sama kecuali umur. Meskipun ada perbedaan umur
yang menyebabkan perbedaan ukuran kelopak, kedua grup pediatrik dan
dewasa menunjukkan ukuran rerata kalazion antara 0.8mm2 dan secara
runtut mendapatkan dosis injeksi TA yang sama (sekitar 3mg).

Injeksi TA sama-saam efektif di kedua populasi dengan angka statistik


penyembuhan sama yang lebih sedikit 2 minggu pada kedua grup (P=0.7).
Penelitian kami sepakat dengan penelitian Pavicic-Astalos et al. yang
melaporkan waktu resolusi dari kalazion adalah 15.27 hari setelah 4 -8 mg
injeksi intralesi TA

Palva dan Pohjanpelto melaporkan bahwa kalazion yang besar


menyebabkan penyembuhan yang lebih lambat dan angka rekurensi yang
tinggi. Dalam penelitian ini, kami mencatat bahwa waktu yang termakan
oleh resolusi kalazion tidak berkorelasi secara signifikan dengan ukuran
kalazion (P=0.7) ataupun dengan banyaknya injeksi TA (P=0.3)
Kekurangan
• Penelitian ini terbatas oleh sifat retrospektif,
ukuran sample yang relatif kecil, dan dari
grup kontrol jika dibandingkan dengan
prosedur treatment lain
Kesimpulan
• Injeksi TA intralesi single untuk terapi
kalazion primer sama efektifnya pada anak
maupun dewasa, tanpa komplikasi yang
signifikan, dan angka respon klinis yang
tidak memunculkan dosis dependen
THANK YOU

Anda mungkin juga menyukai