Anda di halaman 1dari 37

 Nama : Alfarega

 Umur : 2,5 tahun


 Jenis kelamin : laki-laki
 Alamat: Jl. Banjir kanal Tomang RT/RW
01/11
Alloanamnesis
 Keluhan utama pasien: batuk, pilek
 Riwayat penyakit sekarang: 3 hari yang lalu batuk dan pilek, disertai
demam tapi tidak terlalu tinggi biasanya hanya pada malam hari.
 Riwayat penyakit dahulu: pada usia 8 bulan pernah sesak
 Perilaku pasien yang berhubungan dengan penyakitnya sekarang : suka
minum es, makan cokelat, permen
 Perilaku keluarga yang berhubungan dengan penyakit pasien sekarang
: ketika batuk, mulut tidak ditutup, paman dari pasien merokok didalam
rumah
 Riwayat penyakit keluarga yang berhubungan dengan penyakit pasien
sekarang :
› Kakek pasien : TB paru sejak 6 bulan yang lalu, rutin berobat.
› Ayah pasien : batuk-batuk (ayah bekerja sebagai ojek online).
 Keadaan kesehatan sekarang:
 Kakek : masih dalam pengobatan TBC
 Kebersihan perorangan: baik
 Penyakit yang sedang diderita (anggota keluarga):
› Kakek : TBC sejak 6 bulan yang lalu
› Ayah : batuk-batuk
 Penyakit keturunan : -
 Penyakit kronis/menular : TB paru dari kakek
 Kecacatan anggota keluarga: -
 Pola makan: baik, kurang suka makan sayur
 Pola istirahat: baik, teratur
 Jumlah anggota keluarga: 5 orang (kakek, nenek,
ayah, ibu, pasien)
 Kebiasaan buruk: paman pasien
merokok didalam rumah jika sedang
berkunjung.
 Ketergantungan obat: -
 Tempat mencari pelayanan kesehatan :
Puskesmas
 Pola rekreasi: sedang
 Jenis bangunan: semi permanen
 Lantai rumah: semen
 Luas rumah: 3,5 m x 5 m
 Penerangan: kurang, tidak ada sinar matahari
 Kebersihan: kurang
› banyak pakaian kotor yang menumpuk.
› Kasur jarang dijemur karena lahan untuk
menjemur
 Ventilasi: tidak ada ventilasi
 Dapur: ada, tapi berbatasan langsung dengan
tempat mencuci pakaian
 Jamban keluarga: tidak ada
 Harus ke MCK jika ingin mandi dan buang air.
 Sumber air minum: beli air kemasan atau beli
air ledeng.
 Sumber pencemaran air:
 Pemanfaatan pekarangan: tidak ada
 System pembuangan limbah: tidak
 Tempat pembuangan sampah: sampah
dikumpulkan lalu dibuang ke TPS
 Sanitasi lingkungan: kurang
 Ketaatan beribadah: baik
 Sholat 5 waktu
 Keyakinan tentang kesehatan: baik
 Tingkat pendidikan: rendah  kultural keluarga
 Hubungan dengan orang lain: › adat yang berpengaruh: -
baik, sering bersosialisasi › lain-lain: -
dengan tetangga
 Hubungan dengan anggota
keluarga: baik
 Kegiatan organisasi social:
sering ikut kerja bakti bersama
warga lain
 Keadaan ekonomi: kurang
› Ayah pasien
berpendapatan
1.500.000/bulan sebagai
ojek online (untuk
membiayai 5 anggota
keluarga)
› Pengeluaran bisa lebih
daripada pendapatan
 Ayah
› Usia: 28 tahun
› Pekerjaan: ojek online
 Ibu
› Usia: 24 tahun
› Pekerjaan: Ibu rumah tangga
 Kakek
› Usia: 53 tahun
› Pekerjaan: -
 Nenek
› Usia: 50 tahun
› Pekerjaan: ibu rumah tangga
 Pasien
› Usia: 2,5 tahun
 Keadaan umum: compos mentis
 TTV
› Tekanan darah nenek 110/70 mmHg
› Pernapasan Pasien: 24x/menit
 Nenek: 18x/menit
› Nadi Pasien: 80x/menit
 Nenek: 74x/menit

 Status gizi: baik


 Pemeriksaan fisik: semua normal
 Diagnosis pasien : Infeksi Saluran Pernafasan Akut non Pneumonia karena
tidak ada tarikan dada bagian bawah ke dalam dan tidak ada napas
cepat
 Diagnosis banding:
 rhinitis
 Nasofaringitis
 Laryngitis
 Tuberculosis paru
 Diagnosis keluarga : kondisi keluarga beresiko tertular TB paru dari kakek
yang menderita sejak 6 bulan yang lalu.
 Pencegahan tingkat pertama 
penyuluhan
 Pencegahan tingkat kedua  obati
batuk dan pilek serta demam (jika ada)
 Pencegahan tingkat tiga  rujuk
 Telah diperiksa pasien anak berusia 2,5 tahun datang ke Puskesmas dengan

keluhan batuk dan pilek sejak 3 hari yang lalu. Tidak adanya tanda tarikan

dinding dada serta tidak terdapat wheezing. Keluhan tambahan lainnya

demam tapi tidak terlalu tinggi dan biasanya pada malam hari. Nafsu

makan pasien baik, pola istirahat baik, dan untuk masalah imunisasi dasar

lengkap.

 Penyakit serupa beberapa kali dirasakan jika pasien mengkonsumsi es.

Faktor resiko lainnya, paman dari pasien sering merokok didalam rumah jika

sedang berkunjung kerumah dan kakek dari pasien menderita TB paru sejak

6 bulan yang lalu serta ayahnya sedang batuk-batuk. Riwayat penyakit

terdahulu yang pernah dialami adalah sesak pada usia 8 bulan


 Pasien: baik

 Keluarga: baik, jika diobati secara cepat


dan tepat serta rutin.

 Masyarakat: hindari kontak dekat agar


tidak tertular.
Rumah pasien terletak di pemukiman padat penduduk. Jarak antara
rumah yang satu dengan yang lain hanya dipisahkan oleh dinding dan
letaknya berdampingan antar rumah. Pasien tinggal dirumah kakek,
nenek bersama orang tuanya. Dari sini dapat kita lihat bahwa
kepadatan penduduk merupakan salah satu faktor resiko ISPA yang
mana dapat ditularkan anggota keluarga serta tetangga sekitar. Dan
kebiasaan untuk jajan sembarangan dan minum es pun bisa menjadi
faKtor resiko timbulnya penyakit. ISPA merupakan penyakit menular,
hubungan dengan keluarga dan masyarakat yang baik juga dapat
memungkinkan pasien dapat menularkan penyakit yang dideritanya
kepada orang lain.
 Psikobiologi
 Social
 Gaya hidup dan perilaku
 Lingkungan rumah dan sekitar rumah
 Promotif  penyuluhan
 Preventif  PHBS
 Kuratif:
 paracetamol 500mg
 Amoxicilin 500mg
 Rehabilitatif: minum obat teratur, jaga
status gizi dan imun

*apabila ada tanda bahaya ISPA segera


bawa ke puskesmas atau rumah sakit
terdekat
TAMPAK DEPAN RUMAH
DAPUR
DINDING TANPA
VENTILASI
KAMAR TIDUR
ISPA adalah infeksi pada bagian organ
pernapasan yang disebabkan oleh
masuknya kuman atau mikroorganisme ke
dalam tubuh manusia yang berlangsung
sekitar 14 hari.
Kebanyakan infeksi saluran
pernafasan akut disebabkan oleh
virus dan mikroplasma. Penyebab
ISPA terdiri dari 300 lebih jenis
bakteri, virus,dan jamur.
Batuk Pilek

Sesak Demam
2). Gejala ISPA sedang

Pernapasan cepat Suhu lebih dari 39’C

Tenggorokan berwarna merah

Timbul bercak-bercak pada kulit


menyerupai bercak campak

Telinga sakit atau mengeluarkan nanah dari lubang


telinga.
Pernafasan berbunyi seperti mendengkur.
Pernafasan berbunyi
seperti mencuit-cuit.
Gejala ISPA berat

Bibir atau kulit


membiru

Tidak sadar atau Lubang hidung


kesadarannya kembang kempis
menurun (dengan cukup lebar)
pada waktu bernapas

Pernafasan berbunyi
mengorok dan tampak
gelisah Tenggorokan
berwarna merah
Sela iga tertarik ke
dalam pada waktu
bernapas
 Kontak dekat
 Travelling
 Merokok dan perokok pasif
 Imunodefisiensi
 Polip hidung, bentuk muka, trauma jalan
nafas atas
 Penderita carrier streptococcus group A
Pada ISPA dikenal 3 cara penyebaran
infeksi ini :
 Melalui aerosol yang lembut, terutama
oleh karena batuk-batuk
 Melalui aerosol yang lebih kasar, terjadi
waktu batuk-batuk dan bersin-bersin.
 Melalui kontak langsung / tidak langsung
dari benda-benda yang telah dicemari
jasad renik (hand to hand transmission)
 Perubahan pertama adalah edema dan
vasodilatasi pembuluh darah pada
submukosa. Infiltrate sel mononuclear
menyertai, yang dalam 1-2 hari menjadi
polimorfonuklear
ISPA RINGAN

Perawatan cukup
dilakukan di rumah tidak perlu
dibawa ke dokter atau
Puskesmas.

Jika dalam dua hari gejala belum


hilang, anak harus segera di bawa ke
dokter atau Puskesmas terdekat.
ISPA SEDANG

 Perlu hati-hati
 Suhu badan lebih dari 39’C,
 harus mendapat pertolongan petugas kesehatan.
ISPA BERAT

Harus dirawat di rumah sakit


atau puskesmas

Perlu mendapat perawatan dengan


peralatan khusus seperti oksigen dan
infus.
Pentingnya pemberian
makanan bergizi.

Pentingnya Pemberian
Imunisasi

Menjaga Kebersihan
Lingkungan

Anda mungkin juga menyukai