Anda di halaman 1dari 28

FRAKTUR

NNAMA KELOMPOK :

Anggota : 1. Isfina Yurqi F 7. Erik Faris Diana

2. Anniza Lailatul H 8. Mariyatul Miswati

3. Sisca Liawaty S 9. Lidya Putri Kartika D

4. Dia Lova 10. Syafrina Dwi A.U

5. Nungky Maulidiatur R 11. Nunung Angriani

6. Eka Suryani A
KONSEP DASAR FRAKTUR

1. Pengertian Fraktur
 Fraktur adalah terputusnya kontinuitas jaringan tulang yang
umumnya disebabkan akibat ruda paksa.
 Fraktur tulang kadang terjadi selama kelahiran. Menurut Hamilton
(2000), tulang-tulang yang kebanyakan mengalami cedera adalah
klavikula, humerus, femorus. Gejala fraktur pada bayi baru lahir
sebagai berikut:
Perubahan warna jaringan yang terkena.
Deformitas postur tubuh atau bengkak.
Abnormal mobilitas atau kurangnya gerakan.
Menangis merintih ketika tulang digerakkan
JENIS-JENIS FRAKTUR

Fraktur Tulang Tengkorak


Definisi
 Jarang terjadi karena tulang tengkorak bayi masih cukup lentur dan
adanya daya molase pada sutura tulang tengkorak.

 Sutura 3 tidak dapat


 biasanya ditemukan pada kesukaran melahirkan kepala bayi yang
mengakibatkan terjadinya tekanan yang keras pada kepala bayi oleh tulang
pervis ibu.
 Kemungkinan lain terjadinya trauma ini adalah pada kelahiran cunam
yang disebabkan oleh jepitan keras umumnya berupa fraktur linier atau
fraktur depresi.
Tanda dan gejala
gejala-gejala yang muncul pada cedera local bergantung pada jumlah dan
distribusi cedera otak. Nyeri yang menetap atau setempat, biasanya
KLASIFIKASI Tanda dan gejala
1. Linier 1. Adanya fluktuasi
secara klinis biasanya disertai adanya 2. Adanya benjolan
hematoma sefal didaerah tersebut 3. Adanya chepal hematoma
4. Kepala tampak bengkak dan
2. Diastase berwarna merah
Fraktur yang terjadi pada sutura, sehingga 5. Tampak benjolan dengan batas yang
terjadi pemisahan sutura cranial. Fraktur ini tegas dan tidak melampaui tulang
sering terjadi pada anak dibawah usia 3 tengkorak (tidak melewati sutura).
tahun. 6. Pada perabaan terasa mula – mula
keras kemudian menjadi lunak
3. Depressed 7. Benjolan tampak jelas lebih kurang 6
– 8 jam setelah lahir.
Fraktur depresi secara klinis jelas terlihat
teraba adanya lekukan pada atap tulang 8. Benjolan membesar pada hari kedua
tengkorak bayi. lebih sering ditemukan pada atau ketiga,
kelahiran dengan cunam 9. Benjolan akan menghilang dalam
beberapa minggu.
Bagian – bagian tulang tengkorak
1) Bagian muka terdiri dari
a. Tulang hidung (os. Nassal)
b. Tulang pipi (os. Zigomatikum)
c. Tulang rahang atas (os. Maxillare)
d. Tulang rahang bawah (os. Mandibulare)
2) Bagian tengkorak
Tengkorak merupakan bagian terpenting dalam persalianan, yang terdiri dari:
a. Tulang dahi (os. Frontale) 2 buah
b. Tulang ubun-ubun (os. Parietale) 2 buah
c. Tulang pelipis (os. Temporal) 2 buah
d. Tulang belakang kepala (os. Occipital)

3) Hubungan antara tulang tengkorak


a. Sutura sagitalis (selah panah) antara tulang parietal.
b. Sutura lamboidea antara tulang occipitalis dan tulang parietalis.
c. Sutura lamboidea antara tulang occipitalis dan tulang parietalis.
d. Sutura frontalis : antara kedua frontalis.
Fraktur Tulang Klavikula Berikut beberapa penyebab pada fraktur
clavicula yaitu:
• Definisi
1. tekanan pada bahu oleh simphisis
Fraktur clavikula atau patah
pubis selama proses melahirkan.
tulang clavikula adalah terputusnya
kontinuitas jaringan atau tulang rawan 2. Fraktur clavicula akibat kecelakaan
tulang clavikula yang umumnya termasuk kecelakaan kendaraan
disebabkan oleh ruda paksa (Manjoer, bermotor, jatuh dari ketinggian dan
2000). yang lainnya.
3. Fraktur clavicula akibat kompresi
• Etiologi Faktur Tulang Klavikula
pada bahu dalam jangka waktu
Penyebab farktur clavicula biasanya lama, misalnya pada pelajar yang
disebabkan oleh trauma pada bahu menggunakan tas yang terlalu berat.
akibat kecelakaan namun kadang dapat
4. Fraktur clavicula akibat proses
juga disebabkan oleh faktor-faktor non
patologik, misalnya pada pasien
traumatik (Sarwono Prawirohardjo,
post radioterapi, keganasan clan
2005).
lain-lain.
• Gejala Fraktur pada Bayi 7. Adanya pembengkakan pada sektor
1. Bayi tidak dapat menggerakkan daerah fracture
lengan secara bebas pada sisi yang 8. Pergerakan lengan berkurang.
terkena, 9. Iritable selama pergerakan lengan
1. Krepitasi dan ketidakteraturan tulang, 10. Diagnosis RO tidak selalu
diindikasikan, 80% tidak mempunyai
2. Kadang-kadang disertai perubahan
gejala dan hanya didapatkan hasil
warna pada sisi fraktur,
pemeriksaan yang minimal.
3. Tidak adanya refleks moro pada sisi
yang terkena,
• Faktor predisposisi fraktur
4. Adanya spasme otot klavikula adalah:
sternokleidomastoideus yang disertai
dengan hilangnya depresi 1. Bayi yang berukuran besar
supraklavikular pada daerah fraktur. 1. Distosia bahu
5. Biasanya diikuti palsi lengan. 2. Partus dengan letak sungsang
6. Adanya pembengkakan pada sektor 3. Persalinan traumatic .
daerah fracture
7. Pergerakan lengan berkurang.
8. Iritable selama pergerakan lengan
Klasifikasi Fraktur Tulang Klavikula
Menurut Neer secara umum fraktur klavikula
diklasifikasikan menjadi tiga tipe yaitu :
1. Tipe I : Fraktur pada bagian tengah clavicula. Lokasi
yang paling sering terjadi fraktur.
2. Tipe II : Fraktur pada bagian distal clavicula. Lokasi
tersering kedua mengalami fraktur setelah
midclavicula.
3. Tipe III : Fraktur pada bagian proksimal clavicula.
Fraktur yang paling jarang terjadi dari semua jenis
fraktur clavicula, insidensnya hanya sekitar 5%.

Ada beberapa subtype fraktur clavicula bagian distal,


menurut Neer ada 3 yaitu :
1. Tipe I : merupakan fraktur dengan kerusakan
minimal, dimana ligament tidak mengalami kerusakan.
2. Tipe II : merupakan fraktur pada daerah medial
ligament coracoclavicular.
3. Tipe III : merupakan fraktur pada daerah distal
ligament coracoclavicular dan melibatkan permukaan
tulang bagian distal clavicula pada AC joint.
Gambaran Klinis Fraktur Tulang Klavikula
• Cara Penanganan Fraktur Tulang Klavikula
1. Imobilisasi lengan untuk mengurangi rasa sakit.
2. Imobilisasi dalam posisi abduksi 60° dan fleksi 90° dari siku yang terkena.
3. Terangkan kepada ibu bahwa fraktur akan sembuh secara spontan,
biasanya tanpa gejala sisa, dan akan teraba benjolan keras ( kalus )
didaerah tulang yang patah pada umur 2 atau 3 minggu → proses
penyembuhan normal.
4. Bayi jangan banyak digerakkan
5. Immobilisasi lengan dan bahu pada sisi yang sakit dan abduksi lengan
dalam stanhoera menopang bahu belakang dengan memasang ransel
verband.
6. Rawat bayi dengan hati-hati
7. Nutrisi yang adekuat (pemberian asi yang adekuat dengan cara
mengajarkan pada ibu cara pemberian asi dengan posisi tidur, dengan
sendok atau pipet)
8. Rujuk bayi kerumah sakit
Fraktur Tulang Humerus

Definisi
Fraktur humerus pada bayi baru lahir adalah kelainan yang terjadi pada
kesalahan teknik dalam melahirkan lengan pada presentasi puncak kepala atau letak
sungsang dengan lengan membumbung keatas. Pada keadaan ini biasanya sisi yang
terkena tidak dapat digerakkan dan reflek moro pada sisi tersebut menghilang. Gejala
fraktur pada bayi baru lahir adalah sebagai berikut:
1. Perubahan warna jaringan yang terkena.
2. Refleks moro asimetris
3. Deformitas postur tubuh atau bengkak.
4. Abnormal mobilitas atau kurangnya gerakan.
5. Menangis merintih ketika tulang digerakkan
Etiologi
Fraktur humerus pada bayi baru lahir adalah kelainan yang terjadi
pada kesalahan teknik dalam melahirkan lengan pada presentasi
puncak kepala atau letak sungsang dengan lengan membumbung
keatas. Pada keadaan ini biasanya sisi yang terkena tidak dapat
digerakkan dan reflek moro pada sisi tersebut menghilang.

Gejala Klinis

Gejala klinis dapat diketahui dengan berkurangnya gerakan tangan yang


sakit, ditemukannya reflex moro yang asimetris, terbanya deformitas dan
krepitasi di daerah fraktur disertai rasa sakit, atau terjadinya tangisan bayi
pada gerakan pasif. Letak fraktur umumnya di daerah diafisis
Fraktur Tulang Femur

Definisi Fraktur Femur

Fraktur tulang femur umumnya fraktur pada kelahiran sungsang


dengan kesukaran melahirkan kaki. Letak fraktur dapat terjadi di
daerah epifisis, batang tulang leher tulang femur.
Kelainan ini jarang terjadi, dan bila ditemukn biasanya disebabkan
oleh kesalahan teknik dalam pertolongan pada presentasi sungsang.
gejala yang tampak umumnya fraktur pada kelahiran sungsang .
Letak fraktur dapat terjadi di daerah epifisis, batang tulang leher
tulang femur.
Klasifikasi Fraktur Tulang Femur
Tipe Delbet Insidensi Penyebab Karakteristik Penting
Tipe I 8% Trauma energi tinggi 50% kasus terjadi dengan dislokasi
Child abuse
Persalinan letak kaput epifisis
sungsangyang sulit Risiko tinggi AVN(20 – 100%) jika
dikaitakan dengan dislokasi epifisis
Diagnosis banding septik
artritis,dislokasi panggul,lepasnya
kaput femur epifisis.
Tipe II 45% Trauma berat Variasi yang paling banyak
70 – 80% terjadi displace
Risiko tinggi AVN(sampai 50%)
Pada fraktur displace,
hilangnyareduksi, malunion non-
union,deformitas varus,

Tipe III 35% Trauma Berat AVN 20 – 25%tergantung


pada penempatan saatwaktu cedera

Tipe IV 12% Trauma Nonunion danAVN jarang


PEMBAGIAN FRAKTUR FEMUR SECARA UMUM

1. Fraktur Collum Femur


2. Fraktur Intrakapsuler femur
3. Fraktur Ekstrakapsuler
4. Fraktur Subtrochanter Femur
5. Fraktur Supracondyler Femur
6. Fraktur Intercondylair
7. Fraktur Condyler Femur
Patofisiologi Klasifikasi Fraktur Tulang Humerus
Tulang bersifat rapuh namun 1. Fraktur Suprakondilar humerus
cukup mempunyai kekuatan dan gaya 2. Fraktur interkondiler humerus
pegas untuk menahan tekanan. Tapi 3. Fraktur batang humerus
apabila tekanan eksternal yang datang
4. Fraktur kolum humerus
lebih besar dari tekanan yang dapat
ditoleransi tulang, maka terjadilah
trauma pada tulang yang
mengakibatkan rusaknya atau
terputusnya kontinuitas tulang.
Gejala Klinis
Gejala klinis dapat diketahui
dengan berkurangnya gerakan tangan
yang sakit, ditemukannya reflex moro
yang asimetris, terbanya deformitas dan
krepitasi di daerah fraktur disertai rasa
sakit, atau terjadinya tangisan bayi pada
gerakan pasif. Letak fraktur umumnya
di daerah diafisis.
ASUHAN KEBIDANAN PATOLOGIS PADA
BAYI BARU LAHIR NY “R” DENGAN FRAKTUR KLAVIKULA
DI RB PURI BUNDA

Tanggal masuk : 18 Desember 2011


Pukul : 14.14 WIB
No. RM : Ruang Perinatologi ( Ruang Flamboyan)

DATA SUBJEKTIF
Biodata
Identitas Bayi
Nama : Bayi Ny. “R”
Tgl. Lahir/pukul : 18 Desember 2011/14.14 WIB
Jenis Kelamin : Laki-laki
Anak ke : I (pertama)
Identitas penanggung jawab (Ibu dan Ayah)
Ibu Ayah
Nama : Ny. "R" Tn."A"
Umur : 28 tahun 30 tahun
Suku/ Kebangsaan : Indonesia Indonesia
Agama : Kristen Kristen
Pendidikan : SMA S1
Pekerjaan : Pedagang Guru
Alamat : Jl. Ciung Wanara, Denpasar-Bali

Keluhan Utama
Ibu mengatakan gerakan lengan kanan bayi berkurang dan bayi menangis saat diraba.
Data Obyektif
Pemeriksaan umum
Keadaan umum : Baik
Kesadaran : Compos Mentis
Tanda Vital :N : 120 x/mnt R : 40 x/mnt S : 38,3 °
Pengukuran anthopometri: PB: 54 cm BB : 3000 cm LILA : 10 cm LD : 30 cm

APGAR score :

No Apgar Score 1 menit 5 menit 10 menit


1 Pernafasan 1 2 2
2 Denyut jantung 1 1 2
3 Rangsangan 2 2 2
4 Tonus otot 1 1 1
5 Warna kulit 1 2 2
Jumlah 6 8 9
2) Pemeriksaan Fisik

 Kepala : tidak ada moulase, mesochepal, tidak ada caput suksedaneum dan tidak ada
sefal hematoma
 Rambut : bercampur lemak coklat
 Telinga : simetris, tidak ada serumen, pendengaran baik
 Wajah : simetris, tidak ada edema, tidak ada laserasi
 Mata : tidak strabismus, tidak ada kelainan (Glaukoma kongenital dan Katarak
kongenital), konjungtiva merah muda, sklera putih, tidak ada sekret
 Klavikula : fraktur, kemerahan pada daerah klavikula dextra
 Dada : tidak ada retraksi dinding dada, tidak ada wheezing,pernafasan teratur
 Abdomen : tidak ada benjolan, tidak membuncit, tidak kembung
 Genetalia : ada penis, 2 testis sudah turun di scrotum, lubang uretra di ujung tengah penis
 Anus dan rectum : ada lubang anus, belum BAB
 Ekstremitas atas : Simetris, gerakan tangan kanan terbatas, jumlah jari lengkap masing-
masing 5, tidak ada odema
 Ekstremitas bawah : Simetris, gerakan aktif, jumlah jari lengkap masing-masing 5, tidak
ada odema, tidak ada varices, reflek patella ada, kuku bersih warna merah muda.
 Punggung : tidak lordosis, tidak kifosis, tidak skoliosis, tidak ada spina bifida
 Kulit : kemerahan, tidak ruam, tidak ada bercak atau tanda lahir, ada vernik caseosa,
ada lanugo, tidak
 Refleks :R Moro, tidak simetris 2 tangan
INTERPRETASI DATA
Diagnosa Kebidanan
Bayi Ny. “R” lahir spontan cukup bulan, letak sungsang dengan fraktur klavikula
DO :
1. Bayi lahir letak sungsang pervaginam tanggal 18 Desember 2011. Pukul 14.14 WIB
2. Pergerakan kurang pada daerah klavikula dextra
3. Pada klavikula dextra tampak kemerahan
4. Adanya krepitasi
DS :
1. Ibu mengatakan bayinya sangat rewel saat di pegang
Masalah
Gangguan pola aktivitas
DO :
Adanya fraktur klavikula dextra
Gerakan tangan kanan bayi terbatas
DS :
Ibu mengatakan tanggan kanan bayi tidak bias menggemgam tangan ibunya.
Kurangnya pemenuhan kebutuhan istirahat dan tidur.
DIAGNOSA POTENSIAL
Potensial terjadinya kelainan pertumbuhan tulang klavikula yang tidak sama antara
tangan kanan dan kiri.
Data dasar:
1. Bengkak dan merah pada kulit daerah klavikula dextra
2. Adanya krepitasi

ANTISIPASI TINDAKAN SEGERA


1. Melakukan kolaborasi dengan dokter untuk mendapatkan penatalaksanaan
tentang fractur klavikula.
2. Kolaborasi dengan dokter tentang pemberian obat. Ampisilin inj 3 x 125 mg,
sanmol drop 3 x 0,3 mL
PERENCANAAN
Tanggal : 18 Desember 2011 Pukul : 14.18 WIB. Oleh : Bidan
1. Lakukan fiksasi pada daerah klavikula dextra.
a. Pasang elastis verban pada klavikula bayi.
b. Imobilisasi lengan dan bahu pada sisi yang sakit.
c. Abduksi lengan dalam stand hoera menopang bahu belakang dengan
memasang ransel perban.
2. Batasi Pergerakan Bayi
a. Bayi jangan banyak digerakkan.
b. Bayi jangan terlalu sering digendong.
3. Observasi tanda vital bayi (Suhu, Nadi, Pernafasan )
4. Kolaborasi dengan dokter tentang pemberian terapi (ampicilin, sanmal drop)
5. Beri posisi yang nyaman
a. Jelaskan kepada ibu tentang keadaan bayinya
b. Jelaskan pada ibu mengenai pentingnya ASI
c. Anjurkan ibu untuk mengonsumsi sayur-sayur hijau.
PELAKSANAAN
Tanggal : 18 Desember 2011 Pukul : 14.18 WIB Oleh : Bidan
1. Melakukan fiksasi pada daerah klavikula dextra sesuai dengan advis dokter
a. Memasangkan elastis verban pada daerah klavikula bayi yang sakit dengan posisi
600 dan siku 900 dengan posisi flexi.
b. Mengimobilisasi lengan dan bahu pada sisi yang sakit untuk meminimalkan
pergerakan pada daerah bahu yang sakit sehingga proses penyembuhannya lebih
cepat.
2. Melakukan pemeriksaan tanda-tanda vital dengan hasil temp : 370C pernafasan
36x/menit, pols 120x/menit.
3. Memberikan terapi sesuai advis dokter
c. Ampisilin inj 3x 125 mg
d. Sanmal drop 3x 0,3 mL
4. Memberikan penyuluhan dan penjelasan kepada ibu tentang bayi dan
bagaimana perawatannya sehari-hari
5. Menjelaskan pada ibu mengenai pentingnya ASI eksklusif.
6. Menjelaskan kepada ibu perban boleh dibuka setelah 3-6 minggu dan
masa pembentukan tulangnya 6-12 bulan, ibu bisa berkunjung kemali
atau di fasilitas kesehatan lainnya seperti Puskesmas, Rumah Sakit dan
Klinik Swasta.
EVALUASI
Tanggal : 18 Desember 2011 Pukul : 14.18 WIB Oleh : Bidan
Inda
1. Bidai masih terpasang.
2. Suhu bayi kembali normal.
3. Bayi tidak rewel lagi.
4. Kebutuhan istirahat / tidur terpenuhi.
5. Ibu sudah mengerti dan melaksanakan anjuran yang diberikan
SOAL:
KEL 1: MEYLIA
Bagaimana Penatalaksanaan patang tulang tengkorak ?
bidan bagaimana bagaimana mengetahui patah tulang tengkorak, klivukula
serta humerus?
Pemberian terapi dalam askeb berasal dari mana?
KEL 3 : rizkita
Fraktur klavikula bisa menyebabkan spasme sternokleido , bagaimana tandanya?
Penanganan apakah sama dengan spasme otot?
Apakah bisa sembuh jika terkena spasme?
Amplisilin apakah perlu diberikan pada bayi bru lahir?
Perbaikan kata pada pergeseran pada fraktur klavikula
Seberapa lama bidai pada fraktur klavikula?
KEL 4: lindarti – dialova.
Pada keluhan utama, tolong dijelasin kenapa ibunya langsung mengetahui kalau bayinya
mengalami fraktur
Pada DO, suhu awal 38,3 setelah 3 menit suhu turun menjadi 37, bagaimana cara
menurunkan?
KEL 5: triwahyuni
Jika adanya keterlambatan mendeteksi fraktur apakah bisa disembuhkan / kecacatan?
Apakah terjadi peningkatan suhu jika terjadi fraktur?
TERIMAKASIH

Anda mungkin juga menyukai