Anda di halaman 1dari 11

OTONOMI DAERAH

Latar Belakang Keragaman


W ilayah/Daerah

Kebijakan
Sentralistik

Ketimpangan Antar
Daerah

Reformasi:
Perubahan
Kebijakan

Mengarah
Desentralisasi
Fiskal

Masalah:
Bagaimana
Formula DAU?
Definisi

• Otonomi daerah adalah hak, wewenang dan


kewajiban daerah untuk mengatur dan
mengurus rumah tangganya sendiri sesuai
dengan peraturan perundang-undangan yang
berlaku
Desentralisasi dan Dekonsentrasi

• Desentralisasi: penyerahan wewenang pemerintahan


oleh Pemerintah Pusat kpd daerah otonom utk
mengatur dan mengurus urusan pemerintahan dalam
NKRI
• Dekonsentrasi: pelimpahan wewenang pemerintahan
oleh Pemerintah Pusat kpd Gubernur sbg wakil
pemerintah dan/atau kepada instansi vertikal di
wilayah tsb.
Kelemahan sistem pemerintahan Sentralistik
1) Kebijakan pemerintah pusat dibuat lebih banyak oleh
pusat yang biasanya memperlakukan daerah yang
situasi dan kondisi lokalnya berbeda secara sama;
2) Volume dan beban pemerintah pusat secara teknis
menjadi terlalu besar, berat dan kompleks sehingga
kurang efisien dan efektif;
3) Kurang melibatkan dan mengembangkan potensi dan
kemampuan lokal sehingga kurang memuaskan
aspirasi dan harga diri yang bersifat lokal.
Kekuatan Otonomi Daerah/Desentralisasi
1) Suatu cara yang dapat ditempuh untuk mengatasi keterbatasan karena
perencanaan yang bersifat sentralistik dengan mendelegasikan sejumlah
wewenang terutama dalam perencanaan pembangunan kepada pejabat di
daerah yg bekerja di lapangan dan tahu betul masalah yang dihadapi
masyarakat;
2) Dapat memotong jalur birokrasi yg rumit serta prosedur yg sangat
terstruktur dari pemerintah pusat;
3) Perumusan kebijakan yg lebih baik;
4) Mengakibatkan terjadinya pemerataan yg lebih baik dari pemerintah pusat
bagi daerah-daerah yg terpencil atau sangat jauh dari pusat;
5) Meningkatkan efisiensi pemerintah pusat.
Sistem Pemerintahan
Sentralistik Desentralistik
1. Sebagian besar kebijakan 1. Ada kewenangan yang luas
ditentukan: Pusat: Kewenangan bagi Daerah
Daerah Terbatas 2. Anggaran: ada keseimbangan
2. Anggaran: mayoritas sumber fiskal Pusat-Daerah
penerimaan dan alokasi 3. Ada keleluasaan daerah dalam
pengeluaran dikuasai/di tangan memanfaatkan transfer dari
Pusat Pusat (block grant)
3. Keleluasaan Daerah
menggunakan transfer dari Alasan: efisiensi, akuntabilitas,
Pusat terbatas manageability, otonomi
(spesific/conditional grant)
Alasan: Skala ekonomis; efisiensi;
rezim sosialis
Meningkatnya Kekuasaan Lokal

• Sejak keluarnya UU 22/1999 eksekutif dan


legislatif daerah mempunyai otonomi untuk
membuat kebijakan-kebijakan lokal
• Kewenangan DPRD tidak hanya sebtas memilih
Kepda, tetapi juga membuat aturan-aturan
daerah, pengawasan, investitgasi, dsbnya.
Beberapa Undang-Undang Ttg
Pemerintahan Daerah
• UU No.1 tahun 1945 ttg Komite Nasional Daerah
• UU No.22 thn 1948 yaitu UU Pokok tentang Pemerintahan Daerah
• UU No.5 thn 1974 ttg Pokok-Pokok Pemerintahan Daerah
• UU No.22 thn 1999 ttg Pemerintahan Daerah
• UU No.25 thn 1999 ttg Perimbangan Keuangan Pemerintah Pusat
dan Daerah
• UU No.32 thn 2004 ttg Pemerintahan Daerah
• UU No.33 thn 2004 ttg Perimbangan Keuangan Antara Pemerintah
Pusat dan Daerah
Sumber Pendapatan Menurut UU No.25 thn
1999

1) Pendapatan asli daerah (PAD) yg meliputi pajak,


retribusi, hasil BUMD dan lain-lain;
2) Dana perimbangan yg meliputi bagi hasil pajak dan
bagi hasil sumber daya alam, dana alokasi umum
(DAU) dan dana alokasi khusus (DAK);
3) Pinjaman daerah;
4) Lain-lain penerimaan yg sah.
Tujuan Utama Desentralisasi Fiskal
1) Meningkatkan kualitas dan kuantitas pelayanan publik dan kesejahteraan
rakyat;
2) Menciptakan efisiensi dan efektivitas pengelolaan sumberdaya daerah;
3) Memberdayakan dan menciptakan ruang bagi masyarakat untuk
berpartisipasi dalam proses pembangunan.
▫ Namun demikian, karena sistem perpajakan dan pengelolaan sumber daya
umumnya masih ditangani secara sentralistik, maka sumber dana berupa
transfer dari pusat ke daerah tetap penting.

Anda mungkin juga menyukai