Anda di halaman 1dari 19

Prinsip dan nilai dasar Perbankan Syariah

Agenda

 Identifikasi transaksi terlarang dalam Perbankan Syariah


 Wa’ad dan Akad
 Jenis kontrak Perbankan Syariah
 Jenis produk dan jasa Syariah
 Jenis Akad Jual Beli
Identifikasi Transaksi Terlarang

HARAM

Haram Haram selain


Zatnya zatnya

Haram Haram
Babi caranya Administratif
Khamr
Bangkai
Darah Tadlis
Taghrir
Ta’alluq
Bay’Najasy
Terjadi 2 in 1
Ihtikar
Riba
Maysir
Risywah
Tadlis (Penipuan)

Tadlis adalah transaksi yang mengandung suatu hal yang tidak diketahui oleh salah satu pihak ( unknown to one party)
“Setiap transaksi dalam Islam harus didasarkan pada prinsip kerelaan antara kedua belah pihak, mereka harus mempunyai informasi yang sama (complete information) sehingga tidak ada pihak yang merasa
ditipu/dicurangi karena ada sesuatu yang unknown to one party”
Ada 4 (empat) hal dalam transaksi Tadlis, yaitu :
Kuantitas, mengurangi takaran
Kualitas, menyembunyikan kecacatan barang
Harga, memanfaatkan ketidaktahuan pembeli akan harga pasar
Waktu, menyanggupi delivery time yang disadari tidak akan
sanggup memenuhinya
Taghrir (Ketidakpastian Jual Beli)
Taghrir adalah transaksi pertukaran yang mengandung ketidakpastian bagi kedua belah pihak (uncertainty to both parties).

Uncertainty to both parties dapat terjadi dalam 4 (empat) hal yaitu,


Kuantitas, Jual beli Ijon
Kualitas, Jual beli anak sapi yg.masih dalam perut induknya
Harga, Ada dua harga dalam satu akad
Waktu, Jual beli sesuatu yang hilang (delivery time tidak pasti bagi
kedua belah pihak)
Bay’ Najasy (Manipulasi Demand)

Bay Najasy (manipulasi demand) adalah upaya mengambil keuntungan di atas keuntungan normal dengan menciptakan
permintaan palsu.

Contoh:
Praktik “goreng-menggoreng” saham. Cara yang ditempuh bermacam-macam, seperti menyebarkan isu, melakukan order pembelian fiktif,
dan melakukan pembelian pancingan agar tercipta sentimen pasar untuk ramai-ramai membeli saham, sehingga diharapkan memperoleh
keuntungan yang besar.
Ihtikar (Manipulasi Supply)

Ihtikar adalah upaya mengambil keuntungan di atas keuntungan normal dengan menjual lebih sedikit untuk harga yang lebih
tinggi.

Contoh:
 Mengupayakan adanya kelangkaan barang baik dengan cara menimbun stock atau menggunakan entry-barries.
 Menjual dengan harga yang lebih tinggi dibandingkan harga sebelum muncul kelangkaan barang.
 Mengambil keuntungan yang lebih tinggi dibandingkan keuntungan sebelum poin 1 & 2 dilakukan.
Riba
Upaya mengambil keuntungan dari pertukaran
Riba Fadl barang sejenis yang secara kasat mata sama
kualitasnya, dan tidak memenuhi kriteria sama
kualitasnya, sama kuantitiasnya, sama waktu
penyerahannya.

Riba Upaya mengambil keuntungan dari percampuran


sumberdaya (kerjasama bisnis) yg.tidak memenuhi
Riba Nasiah
prinsip : untung muncul bersama risiko, hasil usaha
muncul bersama biaya atau risk and return
relationship. Contoh bunga TBH,Giro & TD

Upaya mengambil keuntungan dari akad yang


Riba Jahiliyah bersifat non profit.
Contoh: Memberikan pinjaman dengan meminta
kompensasi atas pemberian pinjaman tsb.
Maisir (Perjudian)

Maysir adalah suatu permainan yang menempatkan salah satu pihak harus menanggung beban pihak yang lain akibat
permainan tersebut.

Setiap permainan/pertandingan, baik yang berbentuk game of chance, game of skill ataupun natural event, harus menghindari terjadinya
zero sum game, yakni kondisi yang menempatkan salah satu atau beberapa pemain harus menanggung beban pemain yang lain.
Risywah (Suap menyuap)

Risywah atau suap-menyuap adalah memberi sesuatu kepada pihak lain untuk mendapatkan sesuatu yang bukan
haknya.

Suatu perbuatan baru dapat dikatakan sebagai tindakan risywah jika dilakukan kedua belah pihak secara sukarela. Jika hanya
salah satu pihak yang meminta suap dan pihak yang lain tidak rela atau terpaksa untuk memperoleh haknya, maka hal tersebut
bukan termasuk kategori risywah, melainkan tindak pemerasan.
Ta’alluq

Ta’alluq yaitu apabila terjadi transaksi yang terdapat dua akad yang saling dikaitkan dan akad
pertama sangat tergantung pada akad kedua.

Contoh :
A menjual barang kepada B seharga 120 juta secara dicicil, tetapi dengan syarat B harus menjual kembali
kepada A barang tersebut seharga 100 juta secara tunai.
Two in one

Two in one adalah kondisi dimana suatu transaksi diwadahi oleh dua akad sekaligus,
sehingga terjadi ketidakpastian (gharar) mengenai akad mana yang harus digunakan
(berlaku) dan dipengaruhi oleh tiga faktor yaitu, objek sama, pelaku sama dan jangka
waktu sama.

Contoh :
A menjual mobil Rp.100 juta kepada B yang harus dilunasi selama 12 bulan, selama
belum lunas, A menyewakan mobil kepada B.
Teori Wa’ad dan Akad

Definisi WA’AD (PROMISES) AKAD (CONTRACTS)

Kesepakatan
Keinginan yang
perkataan atau
dibahasakan
keinginan positif dari
seseorang untuk
salah seorang pihak
bertanggung jawab
(yg.terlibat) kontrak &
akan sesuatu
diterima oleh pihak
dalam rangka
lainnya sehingga
memberikan
menjadikannya
keuntungan bagi
berlakunya suatu
pihak lain
perbuatan.
Perbedaan Wa’ad & Akad

WA’AD (PROMISES)

 Janji antara satu pihak kepada pihak lainnya (hanya mengikat satu
pihak) ---- one way.
 Pihak yang diberi janji tidak memikul kewajiban apapun kepada pihak
pemberi janji.
 Terms and condition-nya tidak well defined atau belum ada kewajiban
yang ditunaikan oleh pihak manapun, walaupun terms and condition-
nya sudah well defined.
 Bila janji tak terpenuhi maka sanksi yang diterima merupakan sanksi
moral saja.
AKAD (CONTRACTS)

 Mengikat kedua belah pihak yang saling bersepakat, yakni masing-


masing pihak terikat untuk melaksanakan kewajiban mereka masing-
masing yang telah disepakati terlebih dahulu.
 Terms and condition-nya sudah ditetapkan secara rinci dan spesifik
(well defined).
 Bila kewajiban tidak dapat dipenuhi, maka sanksi yang diterima sesuai
dengan kesepakatan awal kontrak.
Jenis Akad (contracts) dalam Syariah

Contract

Profit Non Profit


(Tijarah) (Tabarru’)

Lending $ Lending
NCC NUC Giving
(Asset) Self

Hibah,
Jual Beli Bagi Hasil Qardh, Hawalah
Shadaqah,
Rahn (gadai)
Wakaf, hadiah

Murabahah,Salam, Wakalah, Wadiah,


Mudharabah,
Istisna,Ijarah Musyarakah Kafalah
& IMBT
Prinsip Akad dalam Syariah

Diperbolehkan

Tijarah

Tabarru’

Tidak
diperbolehkan
Jenis Produk dan Jasa Syariah

Produk
Bank Syariah

Penghimpun Dana Penyaluran Dana Jasa

PRINSIP JUAL BELI


PRINSIP WADIAH • Murabahah • Wakalah
- Giro • Istishna • Kafalah
- Tabungan • Salam • Rahn
• Ijarah • Hiwalah
• Qardh
PRINSIP MUDHARABAH • Sharf
• Giro
•Tabungan PRINSIP BAGIHASIL
• Deposito
• Mudharabah
• Musyarakah
Jenis Akad Jual - Beli

• Bai’ Naqdan
Adalah akad jual beli biasa yang dilakukan secara tunai (Cash and Carry).
• Bai’Muajjal
Adalah akad pembayaran yang dilakukan secara sekaligus diakhir periode
pinjaman (barang diterima di awal sedangkan pembayaran secara sekaligus
lump-sum di akhir periode)
• Bai’Taqsith
Adalah akad pembayaran yang dilakukan secara dicicil bulanan, dan barang
diterima di awal
• Salam
Pembayaran dilakukan sekaligus dimuka, sedangkan barangnya diserahkan di
akhir periode pembayaran
• Istishna
Pembayaran dilakukan secara termin, selama barang belum jadi (sedang dalam
proses pembuatan)
See You Next Time…

Create by Eko’z, January 2009

Anda mungkin juga menyukai