LeCture III

TC-2014

Pembicara
IR. MUCHTAR KAROKARO, M.Sc

JURUSAN TEKNIK MATERIAL & METALURGI

FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI
INSTITUT TEKNOLOGI SEPULUH NOPEMBER
SURABAYA
2014
 MOLDING & SANDS
 Cetakan
→ Rongga dimana logam cair dialirkan dan terjadi
pembekuan menjadi produk Cor.
 Cetakan Pasir
Cetakan yang terbuat dari pasir cetak yang dipadatkan
untuk membentuk rongga cetakan.
 Apa yang dialami pasir cetak ?
1. Mixing
2. Compacting
3. Pattern Drawing
4. Pouring :
 Kontak Dengan T tinggi → Heating
 Kontak Dengan Aliran Fluida
 Terkikis
 Tekanan
CETAKAN PASIR /MOLDING SANDS
Syarat Cetakan :
1. Mudah dibentuk sesuai rongga cetakan
→ Plastisitas yang baik
2. Tahan terhadap tekanan logam cair
→ Memiliki kekuatan tekan/compressive strengt yang
baik.
3. Tahan terhadap temperatur tinggi
→ Memiliki titik lebur/sintering point yang tinggi
4. Mampu mengalirkan gas dari dalam cetakan ke luar.
→ Memiliki permeabilitas yang baik
5. Mudah diruntuhkan setelah dipakai
→ Dapat digunakan ulang
Bahan baku cetakan Pasir :
1. Pasir cetak
2. Bahan Pengikat
Ͽ Bentonite (Clay)
Ͽ Air Kaca – CO₂
Ͽ Cement
3. Bahan Tambahan:
Ͽ Air
Ͽ Kulit Kacang,Wood flour
Ͽ Mollasses,Dexmin
Ͽ Olie
Uji Pasir Cetak
1. Kadar Air (Moisture Content)
 Alat Uji Moisture Teller (Fig 5.2)
 Prosedure :
1. Timbang Pasir Seberat 50Gr
2. Panaskan Pd.Temperatur 220°F (105°C)selama 2 Jam
3. Timbang berat pasir setelah dikeringkan
4. Hitung Kadar Air;
Wo - W
% air  X 100 %
Wo
2. Kekuatan (Strength)
 Compression Strength
 Shear Strength
 Tension Strength
 Transverse Strength
 Green Compression Test
Pembuatan Specimen Test
Prosedure : Fig 5.4 & 5.3
1. Timbang Pasir Cetak (± 180 gr)
2. Masukkan pasir ke dalam Cylinder 2” Diameter.
3. Lakukan Ramming 3 kali sehingga diperoleh tinggi
(H) = 2 inch ± 0,005
4. Lakukan uji Compressi pada mesin uji untuk
menentukan compressive strengt

NB : Apabila tinggi (H) diluar Range 2 ±

0,005 Inch maka spesimen tidak boleh
digunakan.
3. Permeability :
 Permeability adalah sifat/kemampuan pasir
cetak untuk melewatkan sejumlah gas melalui
sample pada tekanan tertentu. Fig 5.5
VH
P = PAT
V = Volume udara; 2000 Cm³
H = Tinggi specimen; 2 Inch Atau 5,08 Cm
P = Tekanan; 10 gr/Cm²
A = Cross section - area; 1 Inch² atau 20,286 Cm²
T = Waktu, sec. Untuk melakukan 2000Cm³
udara

P = 3007,2/T Sec.
4. Mold Hardness
( Fig 5.6 )
 Skala (Tekanan) yang dibutuhkan agar Indentor
terbenam seluruhnya pada cetakan pasir (Skala 80 → 95)
5. AFS Sieve Analysis :
 Menunjukkan skala kehalusan rata-rata pasir cetak.
 Prosedur :
1. Timbangan Pasir 50 gr
2. Masukkan kedalam ayakan (Sieve yang tersusun)
3. Lakukan Pengayakan selama 15 menit
4. Timbang berat pasir yang terdapat pada setiap ayakan
5. Hitung % pasir pada setiap Sieve
6. Kalikan dengan multiplier faktor
7. Hitung AFS No;
Total Product
AFS 
100%

Lihat Contoh Table 5.6

 Molding Machine
 Metode Compaction
1. Squeezers Fig 4.2
2. Jolt Machine
3. Jolt – Squeeze Machine, Fig 4.3
4. Slingers Fig 4.10
5. Blowers

 Core Box
 Core box adalah tempat (box) pencetakan inti cor
(core)
 Inti Cor (core) adalah bagian cetakan untuk mencetak
rongga/Lubang pada coran.