Anda di halaman 1dari 26

PARKINSON

Presentan :
Dr. Maula Gaharu Sp.S

Departemen Saraf Rs
Bhayangkara Tk.I Raden Said
Sukanto 1
Pendahuluan

• Parkinson -> Penyakit neurodegeneratif ke 2


tersering setelah Alzheimer.
• Dr. James Parkinson (1817) : Gejala parkinson
• Blocg ,Marinesco (1894) dan Tretiakoff (1919) : Lesi
pada substantia nigra.
• Bein, Carlsson dan Hornykiewicz (1950) : Penurunan
kadar dopamin.
Epidemiologi

• Ratio pria : wanita = 3:2, etiologi tidak diketahui


• Gejala awal usia 40 tahun, rata-rata 65 tahun
• Jumlah penderita di Indonesia sekitar 200.000 –
400.000 penderita. / 210 juta orang.
• Risiko usia :
– 0,6 % usia 60 – 64 tahun
– 3,5 % usia 85 – 89 tahun
Definisi

Penyakit Parkinson Degenerasi ganglia


basalis terutama di substansia nigra pars
kompakta  Adanya inklusi sitoplasma
eusinofil disebut dengan Lewy Bodies.

Parkisonisme  Sindrom  Tremor


waktu istirahat, rigiditas, brakinesia, dan
hilangnya reflex postural Penurunan
kadar dopamine.
Klasifikasi

1. Parkinson primer/idiopatik
– 7 dari 8 kasus parkinson.
2. Parkinson sekunder/simtomatik
– Pasca ensefalitis virus, ex : TB
– Toksin, ex : MPTP
– Obat - obatan, ex : fenotiazin,reserpin, tetrabenazin
3. Sindrom parkinson plus (multiple system degeneration)
– Bisa didapat ada penyakit - penyakit lain :
• Progresive supranuclear palsy
• Degenerasi kortikobasal ganglionik
• Kelainan herediter ( Peny. Wilson, Peny. Huntington, dll)
Etiologi

 Parkinson disebabkan oleh rusaknya sel-sel otak,


tepatnya di substansi nigra sebagai suatu kelompok
sel yang mengatur gerakan-gerakan yang tidak
dikehendaki (involuntary)  penderita tidak bisa
mengatur/menahan gerakan-gerakan yang tidak
disadarinya.
 Multifaktorial
• Faktor risiko :
– Usia
– Genetik
• Mutasi pada PARK1 dan PARK 2
– Faktor lingkungan
• Xenobiotik
• Pekerjaan
• Infeksi
• Diet
– Ras
– Trauma kepala
– Stress dan depresi
Patofisiologi

• Penurunan dopamin
• Kematian neuron di SNc sebesar 40-50% + Lewys
bodies
• Substantia nigra
– Pusat kontrol / koordinasi dari seluruh pergerakan
– Produksi dopamin
• Fungsi dopamin :
– Mengatur pergerakan
– Mengatur keseimbangan dan refleks postural
– Kelancaran komunikasi
Kerusakan pada substansia nigra (SN)

Kadar dopamin menurun

Tanpa dopamin, sinyal tidak dapat disampaikan dari


SN ke bagian lain di otak. Semua fungsi neuron di
SSP menurun

kelambatan gerak (bradikinesia), kelambatan bicara


dan berpikir (bradifrenia), tremor dan kekauan
(rigiditas)
Hipotesis terbaru proses degenerasi neuron SNc:
• Stres oksidatif
– Dopamine quinon + alfa sinuklein
– X didegradasi oleh ubiquitin proteasomal pathway
• Kerusakan mitokondria
– Penurunan ATP dan akumulasi e-
• Proses inflamasi pada SNc
– Produksi sitokin  Apptosis sel SNc
Gejala Parkinson
 GEJALA MOTORIK
 Tremor/bergetar
 Rigiditas/kekakuan
 Akinesia/Bradikinesia
 Freezing/Tiba-tiba berhenti
 Start hesitation/Ragu-ragu untuk melangkah
 Mikrografia
 Sikap Parkinson  Langkah & Gaya berjalan
 Bicara Monoton
 Demensia
 Gangguan Behavioral
 GEJALA NON MOTORIK
 Disfungsi Otonom
– Keringat berlebihan, air ludah berlebihan,
gangguan sfingter terutama inkontinensia dan
hipotensi ortostatik.
– Kulit berminyak dan infeksi kulit seborrheic
– Pengeluaran urin yang banyak
– Gangguan seksual yang berubah fungsi,
ditandai dengan melemahnya hasrat seksual,
perilaku, orgasme.
 Gangguan suasana hati, penderita sering mengalami
depresi
 Ganguan kognitif, menanggapi rangsangan lambat
 Gangguan tidur, penderita mengalami kesulitan tidur
(insomnia)
 Gangguan sensasi,
Diagnosis

• 1. Secara klinis
– 2 dari 3 tanda kardinal : tremor, rigiditas,
bradikinesia
– 3 dari 4 tanda motorik : tremor, rigiditas,
bradikinesia, ketidakstabilan postural
• 2. Kriteria Koller :
– 2 dari 3 tanda cardinal gangguan motorik : tremor
saat istirahat atau gangguan refleks postural,
rigiditas, bradikinesia yang berlangsung 1 tahun /
lebih
– Respon terhadap terapi levodopa (min 1.000 mg
/hari selama 1 bulan)
• 2. Kriteria Gelb & Gillman :
– Gejala kelompok A : tremor, bradikinesia, rigiditas,
permulaan asimetris.
– Gejala kelompok B : instabilitas postural, freezing,
halusinasi (3 thn), demensia sebelum gejala motorik
(1thn).
– Diagnosis “possible” : Minimal 2 dari gejala A : tremor
/ bradikinesia, gejala kelompok B (-), gejala <3 tahun
– Diagnosis “probable” : Minimal 3 dari gejala A, gejala
kelompok B (-), gejala >3 thn dan respon jelas
terhadap levodopa atau dopamine agonis .
– Diagnosis “pasti” : kriteria probable (+),
histopatologis (+)
Penatalaksanaan
• Strategi penatalaksanaannya adalah :
1) Terapi simtomatik, untuk mempertahankan
independensi pasien,
2) Neuroproteksi
3) Neurorestorasi
• Neuro proteksi dan neurorestorasi keduanya untuk
menghambat progresivitas penyakit Parkinson.
• Strategi ini ditujukan untuk mempertahankan
kualitas hidup penderitanya.
A. Bekerja pada sistem dopaminergik
• Obat pengganti dopamine (Levodopa,
Carbidopa)
Di dalam otak levodopa dirubah menjadi
dopamine. L-dopa akan diubah menjadi dopamine
Pada neuron dopaminergik oleh L-aromatik asam
amino dekarboksilase (dopa dekarboksilase).
• Agonis Dopamin
Agonis dopamin seperti Bromokriptin (Parlodel),
Pergolid (Permax), Pramipexol (Mirapex),
Ropinirol, Kabergolin, Apomorfin dan lisurid
dianggap cukup efektif untuk mengobati gejala
Parkinson.
A. Bekerja pada sistem dopaminergik
• Penghambat Monoamin oxidase (MAO
Inhibitor)
Selegiline (Eldepryl), Rasagaline (Azilect).
Inhibitor MAO diduga berguna pada penyakit
Parkinson karena neurotransmisi dopamine
dapat ditingkatkan dengan mencegah
perusakannya.
• Penghambat Catechol 0-Methyl
Transferase/COMT
Entacapone (Comtan), Tolcapone (Tasmar).
Obat ini masih relatif baru, berfungsi
menghambat degradasi dopamine oleh enzim
COMT dan memperbaiki transfer levodopa ke
otak.
B. Bekerja pada sistem kolinergik
• Antikolinergik
Obat ini menghambat sistem kolinergik di
ganglia basal dan menghambat aksi
neurotransmitter otak yang disebut asetilkolin.
Obat ini mampu membantu mengoreksi
keseimbangan antara dopamine dan
asetilkolin, sehingga dapat mengurangi gejala
tremor.
Ada dua preparat antikolinergik yang
banyak digunakan untuk penyakit parkinson ,
yaitu thrihexyphenidyl (artane) dan benztropin
(congentin
C. Bekerja pada sistem glutamatergik
• Amantadin
Berperan sebagai pengganti dopamine,
tetapi bekerja di bagian lain otak.
Obat ini dulu ditemukan sebagai obat
antivirus, selanjutnya diketahui dapat
menghilangkan gejala penyakit Parkinson
yaitu menurunkan gejala tremor,
bradikinesia, dan fatigue pada awal
penyakit Parkinson dan dapat
menghilangkan fluktuasi motorik (fenomena
on-off) dan diskinesia pada penderita
Parkinson lanjut.
D. Bekerja sebagai pelindung neuron
• Neuroproteksi
 Berbagai macam obat dapat
melindungi neuron terhadap ancaman
degenerasi akibat nekrosis atau apoptosis
yang diinduksi progresifitas penyakit.
2. Terapi pembedahan
a. Terapi ablasi lesi di otak
• Thalamotomy ventrolateral : tremor menonjol
• Pallidotomy : bila akinesia dan tremor
b. Deep Brain Stimulation
• Memperbaiki waktu off dari levodopa
c. Transplantasi
• Jaringan medula adrenalis

3. Non Farmakologik
a. Edukasi
b. Terapi rehabilitasi
• Latihan fisioterapi
• Latihan okupasi
• Latihan psikoterapi
Prognosis

• Obat : Menekan gejala parkinson


• Rata-rata harapan hidup pada pasien
Parkinson lebih rendah
TERIMAKASIH

Anda mungkin juga menyukai